You are on page 1of 87

HSE LEADERSHIP

Journey to HSE Excellence

HSE Leadership Workshop PT. PEP


08 Desember 2010

AGENDA PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

Reasons for Safetyy


Hasil Assessment Audit Dupont
HSE Leadership
Affective Safety Management.

Insiden terus terjadi


Juga.. di Pertamina

Tragedi kebakaran 7 bh Tanki di


UP.IV Cilacap (24 Oktober 1995)

Kebakaran Tanki Crude Duri


(T-105) di Dumai ( 15
Desember 2008)

Kebakaran Wax Plant Balikpapan


(28 Agustus 2005)

Kebakaran pompa Feed Crude (100-PM1A) dan Total Black Out 8 hari di Dumai
( 27 September 2007)

Kebakaran Tanki Premium (T-24) di


Depot Plumpang (18 Januari 2009)

Kebakaran MT. Pendopo di


Balongan ( 28 Januari 2008)

Flash di Fin-Fan/FOC-II
Cilacap, 4 Orang Meninggall
(9 Maret 2008)

Kebakaran dan robohnya Heater


1-F-101 di Kilang Kasim ( 07 Mei
2006)

MT PENDOPO KEBAKARAN DI BALONGAN

Korban Kontraktor di RU VI Balongan


Pada saat Change of Catalyst

KASUS FATALITIES DI RU IV

Bagaimana Perasaan Isteri dan Anak anaknya?.


Suatu Renungan

Korban Kontraktor di RU IV
Cil

Korban Pekerja Pada Saat Pekerjaan Cementing di UBEP Tanjung

FATALITY DI RIG DUTA #10 LOKASI L5A - LB2


UBEP LIMAU

Lokasi korban beserta


elevator dan slip casing

Elevator yang jatuh dari


ketinggian 30 meter

SNOW BALL EFFECT


Accident: Kebakaran pabrik,
1 meninggal, 14 luka-luka

Akibat Langsung:
1 Proses Produksi Tergangu
1.
2. Biaya Kecelakaan
3. Biaya Rumah Sakit

Akibat Tidak Langsung:


1. Pengiriman Barang terganggu
2. Keresahan karyawan
3 Penyelidikan Kepolisian Menyita waktu
3.

Reputasi Perusahaan
tergangu Pres Dir dipanggil
tergangu,
oleh Menteri and DPR
Complaint dari Customer
dan LingkunganPolisi menyegel lokasi
Pabrik tutup
10

The Reasons for Safety Effort

AGENDA PEMBAHASAN
1. Reasons for Safety
1
2. Hasil Assessment Audit Dupont ; Data Recordable cases,
HSE Matrix.
3. HSE Leadership
4. Affective Safety Management.

System based Assurance Means


P li
Policy

Management
System
Framework

L /R l i
Law/Regulation
Expectations
Standards

Based on learning I have


a way of updating plans,
processes
processes, procedures
procedures,
and risk analysis

I have a plan(s) in place to meet expectations


& standards in order to deliver
performance,compliance and conformance

Plan

Risk
Management

Accountability

Processes

Do

Review
Learn/Act

Procedures
Authorities

UNDERPINNED BY BEHAVIORS

Competencies

Measure
Learning
I make timely
interventions and hold
ppeople
p accountable

I understand the risks and have


mitigation plans in place

Roles/ Resp

Review
Decision/
Intervention

I know what I need to


comply with

S
Strategy

KPI/Metrics
Reporting
I monitor system and output performance to
Ensure processes and procedures are followed

Guidelines

Ive
I defined
d fi d responsibility
ibilit
and established processes
and procedures to (1) keep
me in compliance
p
and ((2))
mitigate risks

SMHSEPTPERTAMINAEP

Elemen1. KepemimpinandanTanggungJawab
Elemen2.ManajemenRisiko
Elemen 3. Desain, Konstruksi dan Komisioning
Elemen3.Desain,KonstruksidanKomisioning
Elemen4.Kepedulian,PelatihandanKompetensi
Elemen5.ManajemenKontraktor/MitraKerja
Elemen 6 Operasi dan Pasca Operasi
Elemen6.OperasidanPascaOperasi
Elemen7.InspeksidanPemeliharaanPeralatan
Elemen8.KeselamatanBahandanProduk
Elemen9.ManajemenKrisisdanTanggapDarurat
Elemen10.ManajemenPerubahan
Elemen 11. Komunikasi
Elemen11.Komunikasi
Elemen12.Dokumentasi
Elemen13.InvestigasiInsiden
Elemen 14 Evaluasi dan Audit
Elemen14.EvaluasidanAudit

Hasil Asesmen Budaya


y Safety
y di 3 Direktorat
5

PERTAMINA UP V RATING
G

TAHUN 2005

PERTAMINA E&P RATING

TAHUN 2006

- 2007
PENILAIAN PERTAMINA Dit. PEMASARAN & NIAGA

Page 16

HIGHLIGHTED INCIDENTS 2010


(YTD Oct, 2010)

5
9
4
24

Fatality Cases

FATALITIES
DAYS AWAY FROM WORK
RECORDABLE CASES:
(Restricted Work/Job Transfer)
(Medical Treatment)

= 5 Cases

1. Fell Off from Furnace Unit at RU V Balikpapan (1 person 26 Jan)


2. Electrocuted during AC maintenance at PT Pertamina EP Rantau Field (1 person 3 Feb)
3. Oxygen Deficiency inside Confined Space during Cleaning Tank
at PT Pertamina EP Subang Field (4 persons 31 May)
4 Caught Under Surge Tank prior to Cementing Job at PT Pertamina EP UBEP Tanjung (1 person 9 Jun)
4.
5. Electrocuted during welding job on valve outlet oilcatcher
at Dit Marketing & Trading, Jatim & BaliNus Area (1 person 31 Aug)

Total Casualties

= 8 Persons

Month of October 2010

Hal. 18

PT. PERTAMINA (Persero)

INJURED MAN Month of Oct, 2010


NATURE OF INCIDENT
4
1

DATE

DAFWC
Jari manis tangan kiri luka koyak dan amputasi 5 cm
tertimpa reducer

03 Oct

Recordable Cases (Medical Treatment)


2

Jari telunjuk tangan kiri luka robek terjepit vibrator hose

05 Oct

Tangan dan kaki terpapar chemical

11 Oct

3a
2

0
1
0
2

3b

FATALITIES
DAYS AWAY FROM WORK
RECORDABLE CASES
(Restricted Work/Job Transfer)
(Medical Treatment)

Year To Date (YTD) October 2010

Hal. 20

PT. PERTAMINA (Persero)

INJURED MAN YTD Oct, 2010


NATURE OF INCIDENT
5a

DAFWC
1
3

4
7

5b

DATE

Tubuh tersulut api, luka bakar sedang (Grade 2-3)

18 Jan

Terhempas karena ledakan furnace, luka-luka sedang

24 Jan

Tersulut api saat Cleaning Reaktor, luka bakar 42 % Grade 2

04 Mar

4
1
5

Paha kanan terjepit Crane, retak/patah tulang paha kanan

20 Jun

Pundak terhantam ujung tubing, kedua tungkai lumpuh

05 Jul

6 7 Ujung jari tangan kanan bagian tengah terjepit saat loading


pipe rack dari Crane

10 Jul

74

Ujung jari telunjuk tangan kiri terjepit saat mobilisasi peralatan


hoist Cooper III, amputasi ruas jari paling ujung

23 Aug

Pergelangan kaki kanan patah tulang terbentur DC 8

22 Sep

Jari manis tangan kiri luka koyak dan amputasi 5 cm


tertimpa reducer

03 Oct

5c

PT. PERTAMINA (Persero)

INJURED MAN YTD Oct, 2010


NATURE OF INCIDENT

DATE

Recordable Cases (Restricted Work)


4
6
4

11

14

Lengan kiri tersabet Rantai Coupling Slush Pump,


sobek dan fracture

13 Mar

Rahang kanan terhantam handle brake, luka sobek pada dagu

12 Apr

11

Pergelangan tangan kanan terbakar saat melakukan pengelasan 24 May

14

J i ttengahh ttangan kkanan sobek


Jari
b k akibat
kib t tterpeleset
l t

16 Jun
J

PT. PERTAMINA (Persero)

18
16a
23 10

24
16b
26b

INJURED MAN YTD Oct, 2010

19a

12

NATURE OF INCIDENT

19b

DATE

Recordable Cases (Medical Treatment)


1

23

26a
5

7
7

8
9
10
15b

28a
2

12
13

5a

15
16

27

21

25

17

20
22

18
19
20
21
22
23
24
25

19c
26

13
17
28b 9

5c

27

5b
15

28

Tangan kanan terjepit, Jari telunjuk ruas pertama patah dan sobek
Jari tangan
g kanan luka karena tersentak Pin Isolator Brush Holder
Dada terkena semprotan air tekanan tinggi
Terpleset Pipa, kaki kiri terkilir, mata kaki bengkak, nyeri tangan
Tangan kanan terkilir akibat jatuh pd ketinggian 5 meter
Tangan kanan terjepit handwheel saat mengencangkan Stud Bolt
Luka ringan pada kaki akibat jatuh di area filling shed
Luka sobek pada batang hidung akibat jatuh dari ketinggian 3 m
Gigi atas luka terbentur, akibat tersandung batas beton
Tungkai kaki kanan terbakar saat memotong drum
Kaki kiri terjeblos dan terbakar pada lubang minyak panas
Daun telinga kanan dan pelipis kiri terserempet dek tangki
Luka ringan pd kaki akibat jatuh dari ketinggian sekitar 1,5 m
Pelipis kiri luka robek saat driving forklift
Hidung, bibir & kaki kanan terbentur burner
Jari manis tangan kiri terjepit saat perbaikan pompa
Jempol tangan kanan terjepit saat perbaikan pompa
Jari manis tangan kiri terbentur gagang hammer
Mata kanan terciprat HCl saat unloading drum HCl dari truk
Pelipis mata kiri terserempet ujung nipple saat maintenance BOP
Jari telunjuk tangan kiri luka robek terpukul hammer
Dada dan muka terkena semburan pasir ketika ban dalam meletus
Jari telunjuk tangan kiri luka robek terjepit vibrator hose

05 Jan
25 Jan
12 Mar
12 Apr
29 Apr
04 May
05 May
14 May
04 Jun
11 Jun
12 Jul
13 Jul
13 Jul
13 Jul
13 Jul
16 Jul
16 Jul
01 Aug
09 Aug
22 Aug
02 Sep
28 Sep
05 Oct

Tangan dan kaki terpapar chemical

11 Oct

Risk Matrix Aspek K3LL


1. Contractor safety
2. Equipment/Plant
integrity
3. Commitment
Management
4. Safety culture
5 Ketersediaan dan
5.
kepatuhan terhadap
prosedur
6. Kompetensi
7 Struktur organisasi
7.
8. Emergency
response &
Contigency Plan
9 Penanganan
9.
limbah.

4
1

Budaya K3

C t t safety
Contractor
f t

2
Equipm integrity
Emergengency
Response

9
Penanganan
e a ga a
Limbah

Commitment
Management

7
Struktur Org

5
Kepatuhan prosedur

Kompetensi

Dampak

RISK MANAGEMENT MATRIX

1. Contractor
Safety
2. Equipment/Plant
Integrity

HIGH

R
I
S
K

4. HSE
Culture

8. Emergency
8
Response/Contingency Plan

5. Procedure
and Standard

9. Waste
Management
6. Co
6
Competency
pete cy

3. Commitment of
Management

MEDIUM

7. Organization
g
Structure

LOW

React

Influence
LOW

Control
MEDIUM

MANAGEABILITY

HIGH

AGENDA PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.

Reasons for Safety


Hasil Assessment Audit Dupont
HSE Leadership
Affective Safety Management.

Page 27

Page 28

Page 29

HSE LEADERSHIP

DARI MANA DIMULAINYA SUATU IMPLEMENTASI HSE?.

Ada 4 (empat) type organisasi yang membedakan perhatiannya terhadap aspek HSE, yaitu:
Organisasi type pertama: yang bersikap acuh tak acuh terhadap aspek HSE.
Organisasi type ini tidak peduli pada pemenuhan ketentuan regulasi HSE yang sudah
dikeluarkan Pemerintah
Pemerintah.
Organisasi type kedua: yang masih mengabaikan bahaya ditempat kerja dan peraturan
& perundangan yang berlaku.
Organisasi type ini mempunyai komitmen kepada aspek HSE dan mencoba
meningkatkan kinerja,
kinerja namun tidak tahu atau mungkin tidak mempunyai sumber daya
untuk mengerti secara penuh apa yang dibutuhkan dari mereka kaitannya dengan aspek
HSE
Organisasi type ketiga: yang sudah paham akan nilai aspek HSE bagi pekerja dan telah
mencoba meningkatkan kinerjanya
kinerjanya, tapi masih gagal untuk membuat langkah-langkah
langkah langkah
perubahan berkesinambungan.
Organisasi type ini sering mengatakan sesuatu yang benar, mempunyai komitmen yang
baik dan terlihat telah mengimplementasikan sistim manajemen dan praktek kerja
aman tapi kinerja yang baik masih belum mereka dapatkan.
aman,
dapatkan
Organisasi type keempat: yang mempunyai komitmen dan keterlibatan yang tinggi dan
telah mencapai kinerja HSE yang sangat tinggi.
Organisasi type ini tidak hanya mengatakan sesuatu yang benar dalam aspek HSE,
mereka juga mempraktekkannya dengan baik
baik, berperilaku aman dalam bekerja
bekerja,
mempunyai sistim yang benar, melibatkan semua pekerja dan semua yang terkait
dengan pekerjaannya untuk meningkatkan kinerja HSE.30

HSE LEADERSHIP

APA YANG MEMBEDAKAN KE EMPAT TYPE ORGANISASI/


PERUSAHAAN TERSEBUT?.
9 SISI PANDANG DAN PERILAKU MANAJEMEN & TINGGINYA KUALITAS
KEPEMIMPINAN,, SERTA BUDAYA HUKUM YANG DIHASILKANNYA

PEMIMPIN YANG MEMPUNYAI KEPEMIMPINAN HSE YANG SUKSES


JUGA SUKSES DALAM KINERJA OPERASI SECARA UMUM
9 MENGANDALKAN FAKTOR KETELADANAN ETIKA KERJA KUAT
TANGGUNG JAWAB TERBUKA KONSISTENSI KOMUNIKASI

31

HSE LEADERSHIP

SEBERAPA PENTING KOMITMEN MANAJEMEN DIPERLUKAN


DALAM PEMBUDAYAAN HSE?

SEORANG MANAJEMEN PUNCAK PADA PERUSAHAAN YANG


TELAH MENCAPAI SAFETY & HEALTH EXCELLENT SUDAH
BENAR-BENAR MENYADARI BAHWA BIAYA, PRODUKTIVITAS,
KUALITAS DAN HSE ADALAH SEIRING SEJALAN.
SERING MENDENGAR INFORMASI SEPERTI:
TINGKAT KEPERCAYAAN KEPADA MANAJEMEN YANG RENDAH,
KOMUNIKASI YANG BURUK,
BURUK DAN KREDIBILITAS MANAJEMEN YANG
TIDAK JELAS.
BANYAK PARA LEADER GAGAL MENGARAHKAN PEKERJA UNTUK
MENGURANGAI BAHAYA DITEMPAT KERJA DAN PARA PEKERJA
SENDIRI SERING TIDAK TERLIBAT DIDALAMNYA.

HSE LEADERSHIP

BAGAIMANA KITA BISA MERUBAH SEMUA ITU?, BAGAIMANA KITA


BISA MENCIPTAKAN SUATU BUDAYA DIMANA HSE MENJADI NILAINILAI UTAMA?. (THOMAS R. KRAUSE, 2005, LEADING WITH
SAFETY, 16-22).

PROSES PERUBAHAN DIMULAI DARI KEPEMIMPINAN ITU


SENDIRI. MANAJEMEN PERLU TAHU APA PERILAKU MEREKA
YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBAWA ORGANISASI YANG
SERIUS UNTUK BERUBAH DAN MENSTIMULASIKAN PERILAKU
YANG BENAR KEPADA SEMUA PEMIMPIN DIDALAM ORGANISASI.
MEREKA HARUS MENJADI PEMIMPIN YANG KONSISTEN DAN BISA
MENJADI CONTOH APA YANG DIKATAKANNYA JUGA SEKALI GUS
DILAKUKANNYA, MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BENAR,
MENGKOMUNIKASIKAN INFORMASI YANG BENAR DAN
MEMPUNYAI VISI HSE YANG BENAR.
BENAR
Page 33

HSE LEADERSHIP

APA JABARAN KOMITMEN DAN KETERLIBATAN MANAJEMEN YANG


KONKRIT?
9 TINDAKAN-TINDAKAN NYATA MANAJEMEN DILAPANGAN YANG
MEMPERLIHATKAN KEPEDULIAN ATAS ASPEK HSE DALAM
KEGIATAN OPERASI.
9 TEKAD DAN SIKAP MANAJEMEN YANG DISAMPAIKAN MELALUI
PENGARAHAN, PERTEMUAN-PERTEMUAN DALAM ORGANISASI
PERUSAHAAN.
PERUSAHAAN

Page 34

SISI PANDANG PEKERJA

Pimpinan Unit: "John


John, saya Ferry,
Ferry Pimpinan Unit perusahaan ini
ini. Saya sengaja
terbang dengan pesawat untuk menjengukmu dan simpati saya padamu. Maaf
kecelakaan ini terjadi.
John: "Saya juga begitu. Tapi ini kaki saya sudah putus, bukan kaki anda pak
General Manager!
Manager!. Mengapa anda membiarkan hal ini terjadi?".
terjadi?"
Pimpinan Unit: "John, saya tidak tahu. Apakah anda merasa saya pribadi yang
bertanggung jawab atas kehilangan kaki anda?".
John:"Ya!!
Pimpinan Unit: ""John, ceritakan pada saya, bagaimana kejadiannya".
John: (Menceritakan rincian kejadiannya)
Pimpinan Unit: "Tapi, bukankah kita sudah mempunyai prosedur dalam pekerjaan
untuk mencegah patah kaki anda terjadi?.
terjadi?
John: "Ya, tapi saya melanggar prosedur itu.
Pimpinan Unit: " Mengapa?.
John: "Karena anda dan p
pengawas
g
anda tidak membuat suatu kondisi dilapangan
p g
yang memaksa dan menekankan kepada kami untuk mematuhi peraturan tersebut.
Anda dan manajemen anda tidak menciptakan kondisi dimana kami harus mengikuti
prosedur".
Dari cerita Pak Salis..apa yang ada di bathin calon pengantin putri?.
Karena keluarga mengatakan ikhlas., apakah berarti kita bisa bertindak ceorboh?.
Page 35

Tim Manajemen tidak bisa mengelola HSE dari dalam


kantornya, manajemen harus turun kelapangan untuk
memdemontrasikan dukungan nyata melalui berbagai
kegiatan, menetapkan jadwal untuk memonitor kemajuan,
dan menciptakan suasana kerjasama dan dukungan yang
positif.
Manajemen setempat perlu menyadari bahwa: jika
ditemukan banyak perilaku tidak aman dan
penyimpangan dari ketentuan prosedur yang berlaku
diarea kerjanya, maka sesunggunyalah kondisi tersebut
merefleksikan perilaku dari Manajemen setempat.

Page 36

APAKAH MANAJER MELAKUKAN APA YANG


DIUCAPKANNYA?.

TIDAK MENGUNJUNGI ATAU MENUNDA KUNJUNGAN LAPANGAN;


SERING TIDAK MEMBAHAS HSE ATAU KURANG SERIUS MEMBAHAS
HSE PADA SAAT PERTEMUAN OPERASIONAL; TIDAK MEMBERIKAN
CONTOH LANGSUNG.

UNTUK MENINGKATKAN HAL INI SEORANG MANAJER LINI SELAKU


SAFETY & HEATLH LEADER HARUS MELAKUKAN HAL SEBAGAI
BERIKUT:
KONSISTEN UNTUK DATANG KELAPANGAN;
JIKA ADA HALANGAN PENTING MAKA WAKTUNYA HARUS
SEGERA DIGANTI;
DIGANTI
JANGAN MENGUCAPKAN APA YANG TIDAK BISA DILAKUKAN.

Page 37

PRIORITAS HSE

Sering disampaikan bahwa HSE menjadi prioritas no. 1.


Kenyataan dilapangan hal ini belum dilaksanakan dengan baik oleh
manajer Misalnya?.....
manajer.
Misalnya?
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah prioritas
HSE adalah:
Para
P
manajer
j perlu
l memeriksa
ik potensi
t
i permasalahan
l h aspek
k HSE
dengan menggunakan matriks resiko;
Menjadikan aspek HSE dibahas pertama dalam agenda pertemuan
d jjadikan
dan
dik aspek
k HSE menjadi
j di bagian
b i dari
d i bi
bisnis
i iinti;
ti
Bila aspek HSE tidak dimasukkan dalam budget, maka penyebabnya
harus disampaikan secara terus terang;
Bila ada konflik prioritas produksi dengan HSE maka dulukanlah aspek
HSE
Pujilah pekerja yang telah melaksanakan aspek HSE dengan baik
didepan koleganya
Page 38

PENINGKATAN MOTIVASI
Manajer sering mendelegasikan tanggung jawab ke
bawahannya
Sering menyalahkan korban dan bukan mengidentifikasi
kegagalam sistim dan akar permasalahan, tidak menanyakan
isu isu HSE
isu-isu
Tidak senang mendengarkan informasi buruk tentang
penerapan HSE dan menyalahkan sipembawa berita.
Beberapa hal yang bisa ditingkatkan oleh manajer untuk
meningkatkan motivasinya adalah:
Kunjungi
K j
i llapangan secara perorangan d
dan minta
i t pekerja
k j
membantu menunjukkan kondisi dan perilaku tidak aman;
Sampaikanlah apa yang dilakukan sebagai manajer untuk
aspek HSE dan mengapa hal ini dilakukan.
Page 39

SUASANA SALING MEMPERCAYAI


Sering timbul perasaan saling curiga antara atasan dan
bawahan dimana masing-masing merasa tidak melakukan
aspekk HSE secara kkonsisten
i t d
dan masing-masing
i
i saling
li
merasa bahwa secara diam-diam atasan ataupun
bawahannya
y melanggar
gg p
peraturan.
Untuk mengatasi hal ini seorang manajer perlu melakukan hal
sebagai berikut:
(1) Jika tidak dapat mengerjakan sesuatu dilapangan
katakanlah sejujurnya;
(2) Secara konsisten memperlihatkan prioritas aspek HSE
akan memperbaiki tingkat kepercayaan;
(3) Akuilah segera jika anda sebagai manajer telah
melakukan suatu kesalahan.
Page 40

LEADERSHIP FUNDAMENTAL :
POLA PIKIR DAN PERILAKU TELADAN DARI ORGANISASI
Saya akan mengubah perilaku saya jika
Role-Modeling (keteladanan):
Saya melihat atasan, peer dan
bawahan saya merubah
perilakunya

Memberi pengertian dan


keyakinan:
Saya tahu apa yang
diharapkan dari saya, dan
saya setuju
setuju

Perubahan
Pola pikir dan perilaku

Sumber: OPI

Mengembangkan bakat
dan kemampuan:

Memperkuat melalui
mekanisme formal:

Saya memiliki skill dan


kompetensi untuk
berperilaku dengan cara
yang baru

Ada struktur, proses dan


sistem untuk perubahan
perilaku yang diharapkan
dari saya

CONTEXT
Leaderrship

Program Implementasi Peningkatan Keselamatan :

Mindset and
capa
abilities

B
Banyak
k gap penerapan dilapangan
dil
yang harus
h
diperbaiki
di b iki

Man
nagement
infra
astructure

Pertamina ingin menjadi organisasi dengan kinerja safety


excellent

Technical
T
system

Source:

Advance Safetyy Audit (ASA)


(
) atau
Safety Walk And Talk (SWAT)

Pertamina percaya bahwa kinerja safety excellent perlu


untuk mencapai visi Transformasi organisasi

OPI Team

42

M
Mengapa
P t i harus
Pertamina
h
b b h
berubah
Pertamina
P t i
tid k dapat
tidak
d
t menerima
i
bil terjadi
bila
t j di

kecelakaan kerja di lingkungannya


Pertamina ingin menuju ke arah Operational Excelence
untuk mencapai tujuan sebagai World Class
Company
Sebagai Moral Obligation kepada seluruh stakeholder
Safety bukan merupakan cost tetapi sebuah investasi
(Good Safety = Good Bisnis)

43

SAFETY TELAH BERKEMBANG SEIRING WAKTU DAN


PERUBAHAN PERILAKU MENJADI TANTANGAN BERIKUTNYA

Inc
cidents
s

Penyelesaian Engineering ,
Pelindung Mesin, Platform
utk akses, Isolasi

Perbaikan Prosedural, HSE


MS, PtW, Lifting

Technology &
Standards

Safety Wave
HSE
Management
System
Improved
Culture

Continuous
Improvement

Waktu
SAFETY vs. PRODUKSI

Yang mana prioritas?


44

Page 45

ESKALASI KORBAN INSIDEN ADALAH AKIBAT DARI BURUKNYA PERHATIAN


TERHADAP TINDAKAN YANG UNSAFE DAN NEAR MISS

Tragedi kebakaran 7 bh
Tanki di UP.IV bulan 24
Oktober 1995

Tragedi kebakaran
W Plant
Wax
Pl t di UP
UP.V,
V
bulan Agustus 2006

1
Fatal

30
Major
(LWCs dan RWCs)
Crane terbalik di
Teluk BPP

300
Recordable Injuries

Tragedi kebakaran FinFan di FOC-1 Cilacap,


4 orang korban
meninggal (semua
pekerja pemeliharaan).
Terjadi pada tanggal 9
Maret 2008

Tangan terputus
oleh sebuah
Mincer

Tangan terbakar
terkena ledakan
charger HP

3,000
Near Misses or First aid
Kaki tersiram steam
pada T/A 2006

30,000 Hazards

Unsafe Acts
Employee-Created
Employee Created Unsafe Conditions

Sumber: UP-V DuPont report

46

MANAGING SAFETY . . .
Jika kita tidak dapat
p mengelola
g
keselamatan
kerja, kita mungkin tidak dapat mengelola bisnis

Kita tidak dapat mengelola keselamatan kerja


dari belakang meja

Ketika seorang pimpinan mengunjungi tempat


kerja, dan melihat perilaku orang, mereka
sebenarnya
b
jjuga melihat
lih t pantulan
t l perilaku
il k
mereka sendiri

Safety bukan suatu perilaku yang alamiah

BAGAIMANA KITA MERUBAH SAFETY MINDSET, BUDAYA &


KEMAUAN ...
CRITICAL
MASS

KETERLIBATAN
SECARA TOTAL

INTERVENSI
STOP IN
UNSAFE

MELIBATKAN SEMUA ORANG PADA WAKTU YANG SAMA


MENGGUNAKAN POLA CRITICAL MASS
MERUBAH PARA PEMIMPIN HARUS BERORIENTASI KE PERUBAHAN PEOPLE

SEMUA ANGGOTA MANAJEMEN HARUS MERUBAH PERILAKU. JADI SEMUA ANGGOTA


ORGANISASI TERLIBAT.
MANAJEMEN MENJADI ROLE MODEL YANG MEMPUNYAI SPIRIT YANG TINGGI...
FIGUR ORANG TUA YANG PEDULI DENGAN ANAKNYA...
SEPERTI DALAM TEAM VOLLEY BALL/BASKET ADA 1 TEAM
TEAM....SEMUA
SEMUA
MANAJEMEN IKUT BERMAIN ATAU SEMUA AKAN GAGAL !

SET NILAI-NILAI
COMPLIANCE AND INTERVENTIONNO BLAME
SETIAP ORANG BISA MEN- STOP PEKERJAAN UNTUK MEMBUAT PEKERJAAN
AMAN.
INTEGRITAS DAN KEJUJURAN- LAPORKAN DATA SECARA AKURAT
AKURAT.
AMATI PERILAKU MELALUI SWAT KEMUDIAN KOMUNIKASIKAN HARAPANNYA.
100% SAFE BEHAVIOUR ZERO TOLARANCE

UKUR KINERJA TEAM DAN MASING-MASING PERSONIL,, BUAT TRANSPARANT,, DIREKTUR

UKUR KINERJA

DAN SVP MEREVIEW

4
8

SETIAP LAPISAN ORGANISASI MEMILIKI TANGGUNG JAWAB


UNTUK MENJADI ROLE MODEL KEPEMIMPINAN SAFETY

Manajer
j korporat
p

GM dan para
manajer

Kepala bagian

Staf dan pekerja


lini
Sumber: McKinsey

Peran dan Tanggung Jawab

Tindakan spesifik

Bertindak sebagai role model


Prioritaskan HSE untuk korporat
Ciptakan dan komunikasikan visi safety;
perkuat
k t safety
f t sebagai
b
i nilai
il i perusahaan
h

Melaksanakan kunjungan site dan audit safety


Menyertakan HSE sebagai kriteria dalam assessment kinerja,
kompensasi, dan promosi
M
Merangkul
k l pemimpin
i i kkontraktor
t kt b
besar
Mengkomunikasikan komitmen HSE kepada pekerja,
pemerintah dan publik umum

Bertindak sebagai role model


Cascade safety sebagai Value dalam setiap
k i t di unitit usaha
kegiatan
h
Mendidik manajer lini mengenai HSE
Advokasi untuk penempatan lengkap dan
tepat waktu untuk sistem manajemen HSE

Mengadakan diskusi HSE secara spesifik dengan laporan


langsung
Mengadakan workshop training HSE
HSE, orientasi jika diperlukan
Melakukan kegiatan SWAT
Berpartisipasi dalam audit safety peer
Membuat keputusan memasukan keselamatan sebagai nilai
dalam semua kegiatan proses produksi

Bertindak sebagai role model


Melatih laporan langsung tentang
manajemen HSE
Mengembangkan struktur yang diperlukan
untuk penempatan manajemen safety

Mengadakan diskusi spesifik HSE dengan laporan langsung


Melakukan SWAT
Berpartisipasi dalam audit safety peer
Mencontohkan perilaku safety yang diinginkan

Bertindak sebagai role model


Menempatkan sistem manajemen HSE
secara lengkap dan tepat waktu

Melaksanakan dialog 2 arah dengan manajer mengenai


penempatan sistem manajemen HSE
Berperilaku safety yang sepantasnya
M l ih kkekuasaaan
Melatih
k
menghentikan
h ik pekerjaan
k j
jik
jika di
diperlukan
l k

Safety Leadership Performance Contract

VISIBLE LEADERSHIP

Leadership yang tampak :

Merupakan contoh yang baik untuk diikuti


Mengunjungi tempat kerja
Tidak melewatkan sesuatu yg diketahui tidak benar
Mengharapkan
M
h
k penerapan kkeselamatan
l
t d
dgn b
baik
ik
Menunjukan antusiasme
Mendiskusikan Keselamatan,, menggali
gg p
permasalahan
Meningkatkan standard

50

Why Pertamina Needs Change :

Unsafe Behaviours : Storage


g and Handling
g of Cylinders
y

Cylinder Storage
52

Hazard Observation : Temporary


p
y Equipment
q p
Standard

Using sub-standard Equipments


53

Page 54

Referensi
Affective Satety Management
Dupont Report
Pertamina
P t i A
Accident
id t R
Reportt October
O t b 2010

Page 55

Page 56

Page 57

Page 58

Page 59

Page 60

Page 61

Page 62

Page 63

Page 64

Page 65

Page 66

Page 67

Page 68

Page 69

Page 70

Page 71

Page 72

Page 73

Page 74

Page 75

Page 76

Page 77

Page 78

Page 79

Page 80

Page 81

Page 82

Page 83

Page 84

Page 85

Page 86

Page 87

You might also like