You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi
melakukan

birokrasi

pembaharuan

penyelenggaraan

pada
dan

aspek-aspek

hakikatnya
perubahan

kelembagaan

merupakan

upaya untuk

mendasar terhadap

sistem

(organisasi), ketatalaksanaan

(business prosess) dan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu agar
SDM dapat melaksanakan upaya tersebut tentunya perlu dipersiapkan sedini
mungkin mulai dari rekruitmen, penempatan sampai dengan

jenjang

kariernya. Lolos dari proses rekruitmen para pelamar ditetapkan menjadi


Pegawai/Tenaga baru. Berdasarkan SK Direktur KEP/287/RSU-WH/X/2011,
tentang orientasi pegawai baru, yang menyatakan setiap pegawai baru RSU
Wiradadi Husada harus mengikuti program orientasibaik umum maupun
khusus.
Hal ini sangat mendukung sekali karena ketika pegawai/tenaga baru
salah satunya di unit keperawatan dan kebidanan memulai melaksanakan tugas
sesuai dengan Surat Tugas penempatan, banyak yang merasa belum siap,
termasuk penerapan etika dalam melaksanakan tugas. Disamping itu Rumah
Sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat III yang menerima tenaga
baru Keperawatan dan Kebidanan juga belum mengetahui apa yang harus
dilakukan. Ketidakjelasan ini sangat mempengaruhi ketidakpuasan pegawai
baru, karena saat pertama tugas, biasanya yang bersangkutan melaksanakan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Atau
sebaliknya, instansi yang menerima Tenaga Baru Keperawatan dan Kebidanan
menduga para pegawai/tenaga baru keperawatan dan kebidanan

sudah

langsung mampu melaksanakan tugasnya dengan benar, sehingga banyak


tuntutan kompetensi yang harus dimiliki oleh pegawai/tenaga baru tersebut.
Sementara

instansi

tidak

melakukan

bimbingan atas

tugas

yang

diberikannya. Kejadian ini tidak menutup kemungkinan membuat para


pegawai/tenaga baru diawal pelaksanaan tugas merasa kurang nyaman.

Untuk membantu agar para Pegawai Baru siap dan produktif dalam
melaksanakan

tugas

yang

diembannya,

serta

agar

upaya reformasi

birokrasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan maka pada
tahun

2015 RSU Wiradadi Husada mengatur kebijakan tentang orientasi

melalui SK Direktur Nomor:

tahun 2015 Pedoman orientasi

Pegawai/SDMK Baru RSU Wiradadi Husada.


Orientasi Pegawai/Tenaga Baru merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh seluruh Pegawai/SDMK Baru RSWH. Orientasi Pegawai/SDMK
Baru RSWH dilakukan dalam dua (2) tahap yang dalam pelaksanaannya
dilakukan secara berurutan. Pertama pembekalan

pengetahuan

yang

kegiatannya disebut dengan kegiatan orientasi organisasi (Umum), dan


yang

ke

dua merupakan implementasi dari kegiatan orientasi organisasi

disebut dengan kegiatan praktik kerja (Khusus).


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adanya acuan tatacara pelaksanaan orientasi Pegawai/SDMK Baru
RSWH.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya kejelasan tatacara pelaksanaan pembekalan orientasi organisasi,
b. Adanya kejelasan tatacara pelaksanaan praktik kerja yang merupakan
implementasi dari pembekalan orientasi organisasi.
C. Sasaran
Sasaran pedoman ini adalah Tim Orientasi RSWH dan Unit Kerja
Keperawatan dan Kebidanan.
D. Manfaat
Manfaat pedoman orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH bagi:

1. Unit Penyelenggara

a. Adanya kesamaan proses dan target dalam pelaksanaan orientasi


Pegawai/SDMK Baru RSWH yang

terdiri

dari orientasi organisasi

(Umum) maupun praktik kerja (Khusus).


b. Adanya kejelasan mekanisme dan evaluasi pelaksanaan orientasi
Pegawai/SDMK Baru RSWH.
2. Diklat RSU Wiradadi Husada
Sebagai acuan dalam melaksanakan pengendalian kegiatan orientasi
Pegawai/SDMK Baru RSWH.
E. Ruang Lingkup
Pedoman
tentang

Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH ini menjelaskan

tata cara

pelaksanaan orientasi organisasi (Umum) dan praktik

(Khusus) kerja di RSWH sebagai berikut:


1. Bab I
Bab I menjelaskan

tentang

latar

belakang

Pedoman Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH,

perlunya disusun
tujuan,

sasaran

pedoman, manfaat pedoman dan ruang lingkup pedoman.


2. Bab II
Bab II menjelaskan tentang Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH
yang terdiri dari penyelenggara dan peserta orientasi, waktu dan tempat
penyelenggaraan, prosedur pelaksanaan orientasi.
3. Bab III
Bab III menjelaskan tentang Orientasi Organisasi yang didalamnya
menerangkan tujuan dari orientasi organisasi, filosofi, struktur program
dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP), metode, media,
diagram proses pembelajaran, model pembelajaran, tempat, peserta,
narasumber, penyelenggaraan, Orientasi Organisasi, dan evaluasi orientasi
organisasi.

4. Bab IV

Bab IV menjelaskan paktik kerja yang diadalamnya menerangkan


tujuan praktik kerja, hasil dan indikator hasil belajar, materi pokok yang
harus disampaikan dan dilakukan, metode, media, sarana dan prasarana,
pembimbing praktik kerja, waktu dan tempat penyelenggaraan praktik
kerja, penyelenggaraan praktik kerja dan evaluasi praktik kerja.
5. Bab V
Bab V menjelaskan tentang evaluasi yang meliputi sikap dan perilaku
serta evaluasi orientasi organisasi dan praktik kerja. Bab ini juga
menjelaskan tentang surat keterangan baik untuk Pegawai/SDMK Baru
RSWH yang telah lulus maupun yang tidak lulus.
6. Bab VI
Bab VI ini menjelaskan tentang penutupan.

BAB II

ORIENTASI ORGANISASI
Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSU Wiradadi Husada (RSWH) dilakukan
melalui orientasi organisasi yang dilanjutkan dengan praktik kerja. Ketentuan
orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH secara umum adalah sebagai berikut:
A. Penyelenggara dan Peserta
1. Penyelenggara
Penyelenggara Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH adalah Bidang
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) RSWH bekerjasama dengan Komite
Keperawatan dan Bidang Keperawatan, yang

dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh Unit Kerja dimana Pegawai/SDMK Baru RSWH


ditempatkan. Agar orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH

dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan, maka Unit Kerja yang mendapatkan


Pegawai/SDMK Baru RSWH, perlu menetapkan Tim Pengelola Orientasi.
Anggota Tim berasal dari :
a.
b.
c.
d.

Bagian Diklat,
Bidang Keperawatan,
Komite Keperawatan dan
Unit Kerja Keperawatan/Kebidanan terkait
Tim Pengelola Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH ini mengelola

pelaksanaan

orientasi organisasi maupun praktik kerja. Saat

orientasi

organisasi, tim dapat berperan sebagai narasumber yang memberikan


pengetahuan-pengetahuan

terkait

dengan

Organisasi RSU Wiradadi

Husada. Apabila dimungkinkan tim dapat mengundang narasumber yang


benar-benar kompeten untuk menyampaikan materi yang tercantum dalam
Bab III Orientasi Organisasi.
Saat praktik kerja, tim
pembimbing.

Apabila

tim

pengelola orientasi
tidak

dapat menjadi

mempunyai kompetensi

dalam

melakukan pembimbingan praktik kerja, maka dapat menunjuk pegawai/


SDM

yang ada unit kerja tersebut/ institusi lain untuk dijadikan

pembimbing.

Hal

ini

dilakukan

agar

proses praktik

kerja

dapat

membekali Pegawai/SDMK Baru RSWH dalam memiliki kompetensi


sesuai dengan tugas yang akan diembannya.
2. Peserta
Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH dilaksanakan

melalui

orientasi organisasi (Umum) dan praktik kerja (Khusus) maka kriterianya


adalah sebagai berikut:
a. Peserta orientasi organisasi adalah Pegawai/SDMK Baru RSWH
b. Peserta praktik kerja adalah peserta yang telah melaksanakan
orientasi organisasi sesuai dengan ketentuan.
Selama melaksanakan Orientasi (Orientasi Organisasi dan Praktek
Kerja), Pegawai/SDMK Baru RSWH berpakaian dengan ketentuan:
a. Bagi pria wajib mengenakan seragam atasan putih (lengan pendek),
celana panjang putih.
b. Bagi wanita wajib mengenakan seragam atasan putih (lengan panjang),
celana panjang putih/rok panjang putih, dan kerudung putih polos.
Rincian peserta orientasi organisasi tercantum dalam Bab III dan
praktik kerja pada Bab IV.
B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
1. Waktu
Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH dilakukan 2 tahap, dengan
rincian waktu
a. Orientasi

organisasi

dilakukan

pelajaran (JPL) @ 45 menit.

terstruktur
Dalam 1 hari

dengan jumlah 5 jam


proses pembelajaran

dilakukan selama 4-5 JPL, sehingga jumlah hari pembekalan secara


keseluruhan selama 2 hari kerja.
b. Praktik kerja dilakukan antara 212 minggu disesuaikan dengan
kompetensi yang telah dimiliki Pegawai/SDMK Baru RSWH dalam
melaksanakan tugas yang akan diembannya.
Apabila

dalam

waktu

yang

telah

ditentukan

ternyata yang

bersangkutan belum memenuhi ketentuan orientasi organisasi atau praktik


kerja maka kegiatan dapat diperpanjang khusus untuk kompetensi yang
masih belum dimiliki oleh SDMK baru tersebut.

2. Tempat Penyelenggaraan Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH


Penyelenggaraan Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH bertempat
di Aula Diklat RSWH.

Penjelasan lebih rinci untuk tempat orientasi

organisasi dijelaskan pada Bab III dan untuk tempat praktik dijelaskan pada
Bab IV.
C. Prosedur
Prosedur pelaksanaan orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH adalah
sebagai berikut:
1. Kepegawaian

(PSDI) melaksanakan Kredensial Pegawai/SDMK Baru

RSWH, khusus untuk kredensial SDMK bidang keperawatan dan kebidanan


dilakukan oleh Komite Keperawatan RSWH.
2. Bidang Diklat menetapkan tempat pelaksanaan Orientasi Pegawai/SDMK
Baru RSWH dan melakukan koordinasi dengan Unit Kerja terkait untuk
pelaksanaan orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH.
3. Bidang Diklat RSWH telah menyusun pedoman

tentang Orientasi

Pegawai/SDMK Baru RSWH. Pedoman tersebut sebagai panduan bagi


pembimbing dan narasumber dalam menyelenggarakan orientasi.
4. Tim Pengelola Orientasi membuat/ menyusun dan menyepakati:
a. Jadwal orientasi organisasi dan praktik kerja.
b. Narasumber yang akan memberikan materi saat orientasi organisasi
c. Pembimbing praktik kerja yang akan memfasilitasi Pegawai/SDMK
Baru RSWH dalam melaksanakan praktik.
d. Sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk orientasi organisasi
maupun untuk praktik kerja. (Tata cara

pelaksanaan praktik kerja

dijelaskan pada Bab IV Praktik Kerja).


6. Bidang Diklat melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan orientasi
Pegawai/SDMK Baru RSWH.
7. Kepala Unit Kerja melakukan Penilaian

dan

rekomendasi

atas

pelaksanaan praktik kerja sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan


kelulusan Pegawai/SDMK Baru RSWH.
8. Kepala Unit Kerja menerbitkan Surat Keterangan Orientasi SDMK baru
seperti yang tercantum dalam Bab V Evaluasi, Surat Keterangan dan

Pelaporan yang dilengkapi dengan formulir dengan tembusan kepada


Kepala Diklat, Kepegawaian dan Unit Kerja terkait.
9. Tim Pengelola Orientasi Pegawai/SDMK Baru RSWH
verivikasi penilaian
pelaksanaan

dan

melakukan

rekomendasi dari Kepala Unit Kerja atas

praktik kerja sebagai

bahan

pertimbangan

untuk

menentukan kelulusan.
10. Pegawai/SDMK Baru RSWH yang dinyatakan tidak lulus dapat
memperpanjang pelaksanaan praktik kerja selama 4 minggu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan difokuskan pada kompetensi yang belum
dimiliki.
11. Kepala Diklat mengesahkan rekapitulasi hasil kelulusan dan ketidaklulusan,
kemudian disampaikan kepada Kepegawaian (PSDI).
12. Kepala Diklat menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
orientasi orientasi Pegawai/tenaga baru yang merupakan gabungan hasil
pelaksanaan orientasi organisasi (Umum) dengan hasil pelaksanaan praktik
kerja (Khusus) kepada direktur.

BAB III
ORIENTASI ORGANISASI
Berkaitan dalam pelaksanaan orientasi organisasi kegiatan penyampaian
materi yang

terstruktur, maka

dijelaskan sebagai berikut:


A. Tujuan

untuk mempermudah pelaksanaan orientasi,

Tujuan

orientasi

organisasi

(Umum) bagi

Pegawai/SDMK Baru

RSWH adalah sebagai berikut:


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan efektifitas kerja sumber daya manusia dan mutu
pelayanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti orientasi organisasi, peserta mampu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Memahami kedudukan dan struktur organisasi RSWH


Memahami visi, misi, tugas, dan fungsi organisasi RSWH
Memahami tujuan dan nilai-nilai/prinsip-prinsip organisasi RSWH
Memahami strategi dan kebijakan bidang tugas instansi
Memahami Standar Pelayanan Minimal Unit Kerja
Memahami Standar Operating Procedures (SOP) untuk pelaksanaan

g.
h.
i.
j.
k.
l.

tugas
Memahami tata tertib Pegawai
Memahami peraturan penggajian dan infaq
Memahami kesehatan dan keselamatan kerja
Memahami sarana dan prasarana organisasi
Memahami hak dan kewajiban pegawai
Memahami pengisian kertas kerja (Log Book).

B. Filosofi
Filosofi orientasi organisasi bagi SDMK baru RSWH adalah sebagai
berikut:
1. Orientasi ini diarahkan untuk membentuk bagi SDMK baru RSWH agar
mampu melaksanakan tugas yang akan diembannya.
2. Proses pembelajaran pada orientasi organisasi inidilaksanakan dengan
prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang merupakan kegiatan
interaktif dan

diikuti

oleh

setiap

peserta

yang

difasilitasi

oleh

pelatih/pembimbing.
3. Orientasi organisasi ini dilaksanakan berdasarkan azas manfaat artinya
setelah menyelesaikan diklat, peserta dituntut untuk mengetahui peran,
tugas dan fungsinya dalam organisasi tempat kerja.
4. Peserta yang telah mengikuti proses orientasi organisasi secara lengkap
dan

sesuai

dengan

ketentuan,

maka yang

bersangkutan

melanjutkan kegiatan pada kegiatan praktik kerja (Orientasi Khusus).

dapat

C. Struktur Program dan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran


(GBPP)
Untuk

mempermudah

RSWH maka materi-materi

proses
yang

pembekalan
perlu

pengetahuan

disampaikan

dan

tentang
lamanya

penyampaian materi, tertulis dalam struktur program. Sedangkan untuk


panduan Narasumber dalam menyampaikan materi dijelaskan dalam Garisgaris program pembelajaran (GBPP) masing-masing materi dan agar

tim

pengelola orientasi mengetahui alur proses kegiatan yang perlu dilakukan,


maka dijelaskan dalam diagram proses pembelajaran.
1. Struktur Program
No

Materi
T

Waktu
P PL

Materi Dasar:
Sejarah Terbentuknya RSWH
2
B
Materi Inti:
1. Memahami
kedudukan
dan
struktur 2
organisasi RSWH
2. Memahami visi, misi, tugas, dan fungsi 2
organisasi RSWH
3. Memahami tujuan dan nilai-nilai/prinsip- 2
prinsip organisasi RSWH
2
4. Memahami Standar Pelayanan Minimal Unit
Kerja
3
5. Memahami Standar Operating Procedures
(SOP) untuk pelaksanaan tugas
2
6. Memahami tata tertib Pegawai
2
7. Memahami peraturan penggajian dan infaq
2
8. Memahami kesehatan dan keselamatan kerja 2
9. Memahami sarana dan prasarana organisasi 2
10. Memahami hak dan kewajiban pegawai
1 1
11. Memahami pengisian kertas kerja (Log
Book).
Keterangan:
T: Teori; P: Penugasan; PL: Praktek Lapangan. 1 JPL @45 menit

JML

2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2

Evaluasi Orientasi
Evaluasi dalam program orientasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil kerja klinis yang profesional. Kepala ruangan bertanggung
jawab terhadap proses adaptasi serta perkembangan para perawat dan bidan baru,
baik dalam hal kemampuan dan perilakunya.

Evaluasi perlu diadakan setiap minggu atau 2 kali seminggu untuk


kemajuan yang dihasilkan selama periode 3 bulan. Batas waktu
diperlukan untuk mendapatkan standar minimal dari kapabilitasnya
dari setiap perawat dan bidan baru yang masih dalam masa orientasi.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi (check-list)
sesuai kebutuhan dan dilaporkan kepada yang berwenang.

Laporan Orientasi

Laporan orientasi dibuat oleh kepala ruang untuk mendapatkan data yang objektif
tentang kemajuan dan kapabilitas yang telah diraih oleh setiap perawat/bidan baru,
sehingga dapat diketahui seberapa jauh tujuan dari orientasi telah dapat diraih
yang akan diperlukan untuk pengambilan keputusan selanjutnya.

Kesimpulan
Orientasi merupakan program penting yang perlu dipersiapkan dan
diberikan kepada para perawat/bidan baik yang baru atau maupun
pindahan yang akan melaksanakan tugas-tugas di rumah
sakit/puskesmas. Materi-materi orientasi disesuaikan dengan tujuan,
kebijakan, rumah sakit/puskesmas. Dalam konteks ini, kelengkapan
orientasi bagi setiap perawat baru atau seseorang yang akan
melaksanakan tugas-tugas baru akan dapat mengetahui tugas-tugas
yang akan menjadi tanggung jawab mereka, dengan demikian,
diharapkan mereka akan dapat melaksanakan tugas-tugas dengan
lancar dan memberikan kontribusi profesionalnya untuk pencapaian
misi, visi, prinsip dan tujuan dari rumah sakit/puskesmas.

You might also like