You are on page 1of 2

RUMAH SAKIT

UMUM
WIRADADI HUSADA

Jl. Menteri Supeno 25


Sokaraja BMS

PENGADAAN ALAT LIFE SAVING

No. Dokumen :
IGD.SPO.04.04.2011

No. Revisi :

Halaman :
1/1

Ditetapkan :
Direktur RSU Wiradadi Husada
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Tanggal Terbit
16 April 2011
dr. Laeli Isticharijah
NIPRS. 0110001
Tersedianya alat life saving sehingga dapat dipergunakan bila
diperlukan.
1. Mengadakan pendataan dan mengelompokan alat
kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan beban pelayanan
IGD.
2. Menentukan jumlah kebutuhan yang akan diminta sesuai
dengan kebutuhan dan jumlah kunjungan pasien yang
memerlukan pelayanan alat kesehatan di IGD.
3. Menyediakan alat life saving di IGD sehingga siap pakai.
1. Ada petugas yang bertanggung jawab terhadap persediaan
alat yang ada di IGD.
2. Mendata alat kesehatan yang akan diminta untuk
persediaan di IGD.
3. Ketentuan permintaan alat yang telah ditentukan
a.
Setiap hari, khususnya alat life saving sekali
pakai.
b.
Sewaktu-waktu bila diperlukan dalam keadaan
emergency.
1. Petugas IGD
a.
Menulis ke dalam buku permintaan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kepala IGD.
b. Macam buku yang disediakan dan cara penggunaannya
:
Formulir permintaan alat yang ada di farmasi rangkap
dua.
- Untuk menulis permintaan alat-alat life saving yang
di stok di IGD.
Formulir atau bon permintaan alat rangkap dua untuk
diserahkan ke logistic keperawatan.
Buku inventaris alat-alat life saving dan buku
pemakaian alat life saving.
Cara penulisan permintaan :
a.
Menulis formulir alat kesehatan dalam kolom diatas
nama pasien, nama instalasi, nomor, nama barang,
jumlah barang, diminta oleh petugas perawat dan
ditandatangani oleh Kepala IGD.
b.
Menulis ke buku permintaan alat di Farmasi untuk
stok alat life saving bila habis. Dalam kolom pertama =
tanggal permintaan, nama barang, jumlah, tanda tangan
petugas, perawat IGD dan tandatangan petugas
farmasi.
c.
Setiap tiga bulan petugas perawat IGD melakukan
inventaris alat-alat kesehatan dengan panduan buku
inventaris alat kesehatan yang tersedia di IGD, juga
diketahui oleh Kepala Ruang IGD.
d.
Setiap pemakaian alat-alat life saving, petugas IGD
menuliskan ke dalam buku pemakaian alat-alat life

saving serta ditandatangani dan ada keterangan bila


sudah dikembalikan ke dalam stock obat IGD.
Cara melakukan Bon ke Farmasi :
a. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan di Farmasi
Rumah Sakit.
b. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum melakukan bon
ke farmasi adalah alat-alat yang termasuk life saving.
c. Dalam keadaan gawat darurat, apabila sangat
membutuhkan alat yang tidak termasuk dalam alat life
saving, untuk menyelamatkan jiwa pasien, alat tersebut
dibonkan lebih dahulu ke farmasi rumah sakit.
d. Bila ada kejadian musibah massal sewaktu-waktu yang
bertanggung jawab bon alat life saving ke Farmasi
adalah penanggung jawab shift saat kejadian dan
diketahui kepala IGD dan penanggung jawab Farmasi.
Bila Kepala IGD tidak ditempat bisa pertelpon.
Cara melakukan bon alat ke logistic keperawatan :
Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
di Rumah Sakit dengan mengisi bon permintaan alat
yang ditandatangani oleh petugas penanggung jawab
alat , disetujui oleh Kepala Ruang dan mengetahui
Kepala IGD.
Formulir
permintaan
diserahkan
ke
penanggung jawab alat kesehatan
logistic
keperawatan untuk diproses permintaanya.
2. Kepala Ruang IGD
Mengetahui dan meneliti hal-hal tersebut diatas.Bila kondisi
emergency dan Kepala Ruang IGD tidak ditempat bisa
meminta persetujuan pertelepon.
3. Kepala IGD
Meneliti dan menandatangani hal-hal tersebut diatas.
Bila kondisi emergency dan Kepala IGD tidak ditempat bisa
meminta persetujuan pertelepon.
Alur :
Petugas IGD
Ka. Ru IGD
atau Logistik Keperawatan
Unit Terkait
1
2

IGD
FARMASI

Ka. IGD

Farmasi

You might also like