Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 5
1. Abdul Ghofar
2. Rochman Maarif
A. Batasan Masalah
Melaksanakan fungsi HRD sebagaimana yang terdapat dalam garis-garis besar
haluan rumah sakit. Dalam membentuk sistem serta memberikan tujuan yang jelas
pada perencanaannya kami batasi permasalahaan yang terjadi hanya pada faktafakta dan kategori berikut ini :
1. Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
kebutuhan rumah sakit dalam membantu terwujudnya tujuan, yaitu dengan
menetapkan program kepegawaian sesuai fungsi-fungsi yang dimiliki.
2. Penrorgnisasian
Mengorganisir semua karyawan melalui penetapan pembagian kerja,
hubungan kerja, pendelegasian wewenang, interasi dan koordinasi dalam
bagan organisasi.
3. Pengarahan
Mengarahkan semua karyawan agar bersedia bekerja sama, bekerja efektif
serta efisien dalam membantu tercapainya tujan organisasi, karyawan dan
masyarakat.
4. Pengendalian
Mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan
perusahaan serta bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan rumah sakit.
5. Rekruitmen
Melaksanakan
proses
seleksi
dan
penarikan,
penempatan
untuk
C. Penghubung
Pada dasarnya untuk setiap aktor akan memiliki hubungan dengan aktor lainnya,
yang paling utama dalam sebuah proses bisnis adalah mengetahui hubungan dari
aktor internal bisnis dengan aktor eksternal bisnis. Berikut aktor-aktor dengan
hubungannya ;
1. Internal
a. HRD dengan sistem rumah informasi sakit
2. Eksternal
a. HRD dengan perusahaan/institusi (penyedia SDM)
b. HRD dengan perusahaan/institusi (pihak peningkatan keterampilan)
Sehingga dari alur bisnis diatas akan diperoleh beberapa hubungan proses bisnis
dengan lingkungan baik itu internal maupun eksternal, yang kemudian akan
diketahui bagaimana integrasi untuk memaksimalkan proses yang diakukan oleh
HRD dalam melakkan rekruitmen dan pengelolaan sumberdaya manusia.
Termasuk didalamnya kompensasi dan proteksi untuk setiap pegawai yang telah
ditetapkan sebagai pegawai tetap dirumah sakit. Kompensasi hanya akan
berhubungan dengan rumah sakit itu sendiri, misalnya : apabila terjadi kecelakaan
maka rumah sakit yang memiliki hubungan dengan HRD sebagai lembaga yang
bertanggungjawab sudah seharusnya memberikan kemudahan dalam beberapa hal
seperti biaya sampai pegawai (korban) dinyatakan sembuh total.
D. Masukan
Dalam komponen ini HRD merupakan bagian utama dan terdepan dalam
menerima pegawai baru untuk rumah sakit. Semua perusahaan mulai yang kecil
sampai mega perusahaan akan memiliki standar sendiri dalam melakukan filter
kepada setiap pegawai baru yang masuk ke dalam salah satu bagian yang
dibutuhkan perusahaan tersebut. Semakin besar perusahaan maka akan semakin
besar kebutuhan terhadap pegawai, sehingga untuk menentukan kualitas setiap
pegawai yang dibutuhkan akan semakin sulit.
Untuk itu salah satunya dibagian HRD akan melakukan berbagai kegiatan untuk
lebih mudah dalam melakukan perekruitan pegawai baru namun tetap memiliki
kualitas yang baik dan sesuai dengan standar rumah sakit atau yang dibutuhkan
rumah sakit dalam meningkatkan produktifitas produk melalui pegawai tersebut.
Berikut kegiatan yang dilakukan HRD dalam manyaring pegawai untuk
mendapatkan kualitas yang diharapkan :
1. HRD akan menerima pegawai yang diterima dari pihak luar sistem
(perusahaan dan institusi terkait pengembang sumberdaya manusia),
2. Diadakannya wawancara atau interview kerja yang meliputi beberapa
pertanyaan pokok mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Motifasi
b. Keahlian
c. Pengalaman
d. Tes penyelesaian masalah (menyelesaikan sebuah kasus yang di berikan
pihak rumah sakit untuk mengetahui karakter dan kepribadian seorang
pegawai)
3. Setelah pegawai berhasil melampaui berberapa proses diatas maka
selanjutnya adalah proses yang paling menentukan untuk seorang pegawai
agar bisa melakukan minimal tes kerja untuk selanjutnya ditetapkannya
sebagai pekerja tetap dalam suatu rumah sakit. Kesehatan pegawai
merupakan faktor utama dalam sebuah rumah sakit melakukan penerimaan
pegawai baru.
Rumah sakit tidak cukup terhadap pegawai dengan tingkat keahlian yang
tinggi melainkan butuh pegawai yang sehat jasmani dan rohani agar
produktifitas kerja yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang sesuai
dengan harapan rumah sakit.
Salah satunya adalah dengan didakannya tes kesehatan maka rumah sakit
akan mengetahui pegawai mana yang memiliki kesehatan jasmani mauun
rohani,
adapun
tahapan-tahapannya
adalah
sebagai
berikut
E. Proses
Didalam proses ini terdapat beberapa tahapan agar rumah sakit mendapatkan
karyawan baru yang sesuai dengan kualifikasi dari perusahaan guna bersamasama mewujudkan visi dan misi perusahaan itu sendiri. Adapun tahapantahapa tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Seleksi
Tahapan ini adalah tahapan yang pertama kali dilalui oleh semua
calon karyawan baru yang mendaftar di sebuah rumah sakit. Pada
tahapan ini adalah tahapan seleksi administrasi baik seleksi
bedasarkan nilai IPK, pengalaman kerja maupun keahlian yang
dimiliki calon karyawan baru sesuai dengan kualifikasi atau posisi
yang sedang dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.
2) Tes
Pada tahap ini khusus untuk calon-calon karyawan yang sudah
dinyatakan lolos tahap pertama yakni tahap seleksi. Didalam tahap ini
calon karyawan akan menjalani beberapa fase tes sesuai dengan
kebijakan rumah sakit dan apabila calon karyawan dinyatakan lulus
test maka mereka berhak untuk mengikuti tahap selanjutnya. Tes
akan berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan serta standar yang
ditentukan oleh rumah sakit.
3) Wawancara
Untuk mengetahui karakter seorang pegawai baru, rumah sakit akan
melakukan wawancara secara bertahap dengan beberapa materi
seperti :
a. Apa motifasinya ?
b. Sejarah pendidikannya ?
c. Pengalaman kerjanya ?
d. Beberapa materi psikotes
4) Tes kesehatan
Tes meliputi beberpa aspek untuk perusahaan mengetahui kondisi
jasmani dan rohani dari pegawai baru tersebut. Beberapa tes yang
dilakukan adalah :
HRD akan dianalisa atas kelayakannya untuk dapat menjadi pegawai tetap,
dalam hal ini rumah sakit adalah sebagai sarana pelayanan masyarakat pasti
memiliki standar dari pemeritah untuk menentukan kelayakan tersebut.
Namun lain halnya dengan rumah sakit swasta yang setiap bagan HRD akan
memiliki standar sendiri alam menentukan kelayakan, selain standar dari
pemerintah.
G. Sasaran
Rumah sakit selalu mengharapkan sebuah kualitas yang terbaik dalam
berbagai bidang, tentunya HRD sebagai pintu masuk pegawai menjadi tolak
ukur dalam menentukan kualitas yang akan dihasilkan pegawai dari setiap
bidang dalam rumah sakit. Dengan adanya standar yang berlaku diharapkan
HRD mampu menghasilkan individu-indivudu yang berkualitas. Berkualitas
tentunya memiliki elemen penunjang seperti pendidikan, pengalaman dan
sikap dari setiap pegawai.
Selain itu HRD diharapkan mampu menghasilkan karyawan baru yang dapat
menempati posisi-posisi yang diperlukan dan tetap sesuai dengan spesifikasi
yang akan diisi. Dengan demikian penekanan biaya terhadap tinak lanjut
untuk peningatan dapat ditekan karena pegawai telah memiliki persyaratan
yang sesuai dengan standar rumah sakit. Hal-hal demikian HRD perlu
meakukan perekruitan pegawai baru dari instanti pendidikan dan perguruan
tinggi
yang
telah
memiliki
standar
dan
diakui
kelayakannya.
Daftar pustaka
http://www.portalhr.com/konsultasi/perbedaan-hrd-personalia-kepegawaian/,
diakses pada 5 Desember 2013
http://tentang-ilmu-hukum.blogspot.com/2012/05/pengertian-hrd-humanresources.html, diakses pada 6 Desember 2013