You are on page 1of 36

ILEUS OBSTRUKTIF

Disediakan oleh :
Muhamad Syaiful Bin
Samingan
Pembimbing :

Pendahuluan
Ileus gangguan pasase isi usus
yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera
memerlukan tindakan. Gangguan
pasase usus dapat disebabkan
obstruksi lumen usus yang disebut
ileus obstruktif atau oleh gangguan
peristaltik yang selanjutnya disebut
sebagai ileus paralitik.

Definisi
Ileus
obstruksi
merupakan
penyumbatan
intestinal
mekanik
yang terjadi karena adanya daya
mekanik
yang
bekerja
atau
mempengaruhi
dinding
usus
sehingga menyebabkan penyempitan
atau penyumbatan lumen usus.

Etiologi

Patofisiologi
Obstruksi
Tekanan intraluminer
meningkat
Tekanan dinding usus
meningkat
Obstruksi vena dan
limfe
Obstruksi
arteri

ode
m
Infark/gangr
en

Translokasi
bakteri
perfora
si

Klasifikasi
Berdasarkan
penyebabnya
ileus
obstruktif
dibedakan menjadi tiga kelompok (Yates, 2004) :
1)Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda
asing, bezoar, batu empedu.
2)Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau
inflamasi.
3)Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia,
volvulus atau intususepsi.

Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar


(Sjamsuhidajat & Jong, 2005) :
1)Ileus obstruktif sederhana, dimana obstruksi
tidak disertai dengan terjepitnya pembuluh darah.
2)Ileus obstruktif strangulasi, dimana obstruksi
yang disertai adanya penjepitan pembuluh darah
sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir
dengan nekrosis atau gangren yang ditandai
dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh
toksin dari jaringan gangren.
3)Ileus obstruktif jenis gelung tertutup, dimana
terjadi bila jalan masuk dan keluar suatu gelung
usus tersumbat, dimana paling sedikit terdapat
dua tempat obstruksi.

Untuk keperluan klinis dan berdasarkan letak


sumbatan, ileus obstruktif dibagi dua (Ullah et al.,
2009):
1)Ileus obstruktif usus halus, yaitu obstruksi letak
tinggi dimana mengenai duodenum, jejunum dan
ileum
2)Ileus obstruktif usus besar, yaitu obstruksi letak
rendah yang mengenai kolon, sigmoid dan
rectum.

Manifestasi Klinis

1)
2)
3)
4)

1)
2)
3)
4)

Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif :


Nyeri abdomen
Muntah
Distensi
Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi)
Gejala ileus obstruktif tersebut
kepada:
Lokasi obstruksi
Lamanya obstruksi
Penyebabnya
Ada atau tidaknya iskemia usus

bervariasi

tergantung

Gejala utama nyeri kolik, mual-muntah dan


obstipasi.
Adanya flatus atau feses selama 6-12 jam setelah
gejala merupakan ciri khas dari obstruksi parsial.
Nyeri kram abdomen bisa merupakan gejala
penyerta, nyeri menyebar dan jarang terlokalisir,
namun sering dikeluhkan nyeri pada bagian tengah
abdomen, sekitar umbilikus atau bagian epigastrium.
Saat nyeri menetap dan terus menerus curiga
telah terjadi strangulasi dan infark.

Kegagalan untuk defekasi dan flatus merupakan


tanda
yang
penting
untuk
membedakan
terjadinya obstruksi komplit atau parsial.
Tanda awal
dehidrasi.

penderita

segera

mengalami

Massa yang teraba dapat di diagnosis banding


dengan keganasan, abses, ataupun strangulasi.

Auskultasi
digunakan
untuk
membedakan pasien menjadi tiga
kategori : loud, high pitch dengan burst
ataupun rushes yang merupakan tanda
awal terjadinya obstruksi mekanik.
Saat bising usus tak terdengar dapat
diartikan
bahwa
obstruksi
telah
berlangsung lama, ileus paralitik atau
terjadinya infark.

Tanda-tanda terjadinya strangulasi seperti


nyeri terus menerus, demam, takikardia,
dan nyeri tekan bisa tak terdeteksi pada 1015%
pasien
sehingga
menyebabkan
diagnosis strangulasi menjadi sulit untuk
ditegakkan.
Pada obstruksi karena strangulasi bisa
terdapat takikardia, nyeri tekan lokal,
demam, leukositosis dan asidosis.

DIAGNOSIS

Diagnosis

Anamnesis
Pada ileus obstruktif usus halus kolik dirasakan di sekitar
umbilikus,
Ileus obstruktif usus besar kolik dirasakan di sekitar
suprapubik.
Muntah pada ileus obstruktif usus halus berwarna kehijauan
Pada ileus obstruktif usus besar onset muntah lama.

Pemeriksaan Fisik
1)Inspeksi
Ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang
mencakup kehilangan turgor kulit maupun mulut dan
lidah kering.
Pada abdomen harus dilihat adanya distensi, parut
abdomen, hernia dan massa abdomen. Inspeksi pada
penderita yang kurus/sedang juga dapat ditemukan
darm contour (gambaran kontur usus) maupun
darm steifung (gambaran gerakan usus).

2) Palpasi dan perkusi


Palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi
tympani yang menandakan adanya obstruksi. Palpasi
bertujuan mencari adanya tanda iritasi peritoneum
apapun atau nyeri tekan, yang mencakup defense
muscular involunter atau rebound tenderness dan
pembengkakan atau massa yang abnormal.
3) Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada
tinggi dan gelora (rush) diantara masa tenang. Tetapi
setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan
usus di atas telah berdilatasi, maka aktivitas peristaltik
(sehingga juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun.

Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak
abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak
thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa
gambaran, antara lain:
1)Distensi usus bagian proksimal obstruksi
2)Kolaps pada usus bagian distal obstruksi
3)Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4)Posisi supine dapat ditemukan distensi usus dan stepladder sign
5)String of pearls sign, gambaran beberapa kantung gas
kecil yang berderet
6)Coffee-bean sign, gambaran gelung usus yang distensi
dan terisi udara dan gelung usus yang berbentuk U yang
dibedakan dari dinding usus yang oedem.
7)Pseudotumor Sign, gelung usus terisi oleh cairan.

1. Ileus obstruksi letak tinggi


Tampak dilatasi usus di proximal sumbatan
Kolaps usus di bagian distal sumbatan
Penebalan dinding usus halus yang
terdilatasi memberikan gambaran Herring
bone appearance
Air fluid level pendek-pendek yg berbentuk
spt tangga disebut Step ladder
appearance

ileus obstruksi
letak tinggi

2. ileus Obstruksi Letak Rendah


Idem letak tinggi
Tampak air fluid level yang panjangpanjang di kolon (tambahan)

ileus obstruktif letak


rendah

Kesimpulan
Dari airfluid level dapat diduga gangguan
pasase usus. Bila air fluid level pendek
berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan
jika panjang-panjang kemungkinan
gangguan di kolon, letak rendah.
Gambaran yang diperoleh adalah adanya
udara bebas infra diafragma dan air
fluidlevel.

Foto BOF/LLD :
Distribusi gas usus tidak merata
Tampak pelebaran usus dengan
hearing bone appearance
Tampak air fluid level bertingkat(step
leader)
Tidak tampak gambaran udara bebas
di intra peritoneal
Tak tampak udara di luar kontur usus
Hepar/lien/kedua ginjal/psoas
tertutup bayangan gas
Tak tampak bayangan radioopaque
spjg tr urinarius
Kes : Ileus Obstruktif Total Letak
Tinggi

Gambaran khas :
Ada gambaran air fluid level dengan pola step leader (bertingkat),
dinilai pada foto LLD.
Jika masih terlihat distribusi udara dalam rektum disebut sebagai
ileus obstuktif parsial.
Dan jika tidak tampak udara sampai ke rektum berarti ileus
obstruktif total.

Penatalaksanaan
Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami
dehidrasi dan kekurangan Natrium, Klorida dan Kalium
yang membutuhkan penggantian cairan intravena
dengan cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.
Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.
( urine output)
Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit
dan leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas
dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi
intestinal.

Dekompresi
Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko
terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan
meminimalkan terjadinya distensi abdomen.
Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi
secara konservatif dengan resusitasi dan
dekompresi.
Penyembuhan gejala tanpa terapi operatif
dilaporkan sebesar 60 85% pada obstruksi
parsial.

Terapi Operatif
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah
yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
1)Koreksi sederhana (simple correction).Tindakan bedah
sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya
pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh
streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2)Tindakan operatif by-pass.Membuat saluran usus baru
yang "melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya
pada tumor intraluminal, Crohn disease, dan sebagainya.
3)Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal
dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
4)Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi strangulata, dan sebagainya.

THANK YOU
HAVE A NICE DAY

You might also like