Professional Documents
Culture Documents
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
1.
Pajak hotel
Analisa Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aktor
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
Input
Event
Output
Pendataan memeriksa
kebenaran
dan
kelengkapan formulir:
a. Jika lengkap, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
mencatat data pajak
dalam Kartu Data.
b. Jika tidak, formulir
pendaftaran
dikembalikan ke WP
untuk
dilengkapi,
dan
diserahkan
kembali.
2.
Penetapan
Pendapatan
I
menandatangani SKPD
dan merangkap 5 untuk
WP, tembusan, dan
arsip
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
mengarsipkan
Jika pelunasan SKPD
lebih dari 30 hari, maka
Saksi
Penagihan
menerbitkan STPD.
3.
Penyetoran
Pengusaha
Hotel SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
(Wajib Pajak)
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Kas Daerah
Bukti Setoran (Bank)
(SSPD,
dan
Bukti
BKP / Bendahara Uang
Setoran) kepada Kas
Penerima
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
4.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
dan Pengusaha
Hotel Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
(Wajib Pajak)
Keberatan
permohonan keberatan Surat
Seksi Pendaftaran
penolakan keberatan
kepada
Seksi
Surat
keputusan
& Pendataan
Penetapan
Seksi Penetapan
Seksi
Penetapan
keberatan
Kepala DIPENDA
meneliti
kelengkapan
Bupati
permohonan keberatan
Seksi Akutansi &
Seksi
penetapan
Pelaporan
menyerahkan laporan
Seksi Penagihan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
a. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
b. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
7.
Penagihan
Seksi Penagihan
Data WP
Pengusaha
Hotel
(Wajib Pajak)
DIPENDA
Seksi
Penagihan Surat Teguran
mengolah data wajib Kartu Kendali
pajak
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
Pengusaha
Hotel Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
(Wajib Pajak)
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Fungsi Keberatan
Surat
keputusan
pembatalan
pembetulan
dan Kepala DIPENDA
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
membuat laporan hasil
penelitian
DIPENDA
menerima
laporan hasil penelitian
untuk
diteliti
dan
dipertimbangkan:
a. Jika ditolak, Fungsi
keberatan membuat
surat
keputusan
penolakan
pembetulan
b. Jika diterima, Fungsi
keberatan membuat
surat
keputusan
pembetulan
Kepala
DIPENDA
mengotorisasi
surat
keputusan
Fungsi
keberatan
mencatat
surat
keputusan
kedalam
Buku Register
WP menerima surat
keputusan
9.
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Pengusaha
Hotel Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat
(Wajib Pajak)
Pengembalian
Permohonan
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
SKPDLB
& Pendataan
Kelebihan Pembayaran
Seksi pendapatan SPMKPD
Pajak kepada Seksi
& penetapan
Pendaftaran
&
Kepala
Bidang
Pendataan
Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Bukti Pemindahbukuan
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
menandatangani
laporan pemeriksaan
Seksi pendaftaran dan
pendataan
dan
ditetapkan
kelebihan
pajaknya
Seksi pendapatan &
penetapan
membuat
Nota Perhitungan
Seksi pendapatan &
penetapan
membuat
pemindahbukuan dan
bukti pemindahbukuan
SKPDLB
Kepala
bidang
menyerahkan SKPDLB
untuk di validasi bukti
pemindahbukuan
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
Wajib Pajak
Mengisi Form
B. Penetapan
Seksi Pendaftaran dan Pendataan
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
tidak
Membuat STPD
C. Penyetoran
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
Membuat STPD
tidak
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
2.
Pajak restoran
Analisa Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
No Proses
Aktor
Input
Event
Output
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
3.
Penyetoran
Data
ke
Seksi STPD (Surat Tagih Pajak
Penetapan
daerah)
Seksi
Penetapan
membuat
Nota
Perhitungan
Pajak
Daerah
Berdasarkan
Nota
Perhitungan PD, Seksi
Penetapan
mengeluarkan SKPD
Kepala
Bidang
Pendapatan
I
menandatangani SKPD
dan merangkap 5 untuk
WP, tembusan, dan
arsip
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
mengarsipkan
Jika pelunasan SKPD
lebih dari 30 hari, maka
Saksi
Penagihan
menerbitkan STPD.
Pengusaha
SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
Restoran
(Wajib
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Bukti Setoran (Bank)
Pajak)
(SSPD,
dan
Bukti
Uang
Kas Daerah
Setoran) kepada Kas
BKP / Bendahara
Penerima
4.
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
perjanjian angsuran,
dan diminta ditanda
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
6.
Keberatan
Banding
dan Pengusaha
Restoran
Pajak)
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
(Wajib
Keberatan
permohonan keberatan Surat
kepada
Seksi
7.
Penagihan
Seksi Pendaftaran
& Pendataan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
Penetapan
penolakan keberatan
Seksi
Penetapan Surat
keputusan
meneliti
kelengkapan
keberatan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
c. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
d. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Pengusaha
Seksi
mengolah
Data WP
Restoran
Pajak)
DIPENDA
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
(Wajib
pajak
Kartu Kendali
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
Pengusaha
Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
Restoran
(Wajib
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Surat
keputusan
Pajak)
pembatalan
pembetulan
dan Fungsi Keberatan
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau Kepala DIPENDA
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Pengusaha
Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Restoran
(Wajib
Pengembalian
Permohonan
Bukti Pemindahbukuan
Pajak)
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
& Pendataan
SKPDLB
Seksi pendapatan SPMKPD
& penetapan
Kepala
Bidang
Pendapatan
Bupati
BUD / Kuasa BUD
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
Wajib Pajak
Mengisi Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
B. Penetapan
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
C. Penyetoran
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
3.
Pajak hiburan
Analisa Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aktor
Input
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
Seksi
Event
Seksi Pendaftaran
Pendataan
Output
& Pendataan
Nota Perhitungan PD
Seksi Penetapan
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
Penyelengara
Hiburan
(Wajib
Pajak)
Seksi Penagihan
Kepala
Bidang
Pendapatan I
3.
Penyetoran
menyerahkan
Kartu
Pajak Daerah)
Penyelengara
SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
Hiburan
(Wajib
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Bukti Setoran (Bank)
Pajak)
(SSPD,
dan
Bukti
Setoran) kepada Kas
Kas Daerah
Uang
BKP / Bendahara
Penerima
4.
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
perjanjian angsuran,
dan diminta ditanda
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
dan Penyelengara
Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
Hiburan
(Wajib
Keberatan
permohonan keberatan Surat
Pajak)
kepada
Seksi
7.
Penagihan
Seksi Pendaftaran
& Pendataan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
Penetapan
penolakan keberatan
Seksi
Penetapan Surat
keputusan
meneliti
kelengkapan
keberatan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
e. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
f. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Penyelengara
Seksi
mengolah
Data WP
Hiburan
Pajak)
DIPENDA
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
(Wajib
pajak
Kartu Kendali
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
Penyelengara
Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
Hiburan
(Wajib
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Surat
keputusan
Pajak)
pembatalan
pembetulan
dan Fungsi Keberatan
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau Kepala DIPENDA
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Penyelengara
Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Hiburan
(Wajib
Pengembalian
Permohonan
Bukti Pemindahbukuan
Pajak)
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
& Pendataan
SKPDLB
Seksi pendapatan SPMKPD
& penetapan
Kepala
Bidang
Pendapatan
Bupati
BUD / Kuasa BUD
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
Wajib Pajak
Mengisi Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
B. Penetapan
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
tidak
C. Penyetoran
Membuat STPD
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
4.
Pajak parkir
Analisa Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
No Proses
Aktor
Input
Event
Output
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
Pelaporan
Penyedia
Tempat
Parkir (Wajib Pajak)
Seksi Penagihan
Kepala
Bidang
Pendapatan I
3.
Penyetoran
Penetapan
Seksi
Penetapan
membuat
Nota
Perhitungan
Pajak
Daerah
Berdasarkan
Nota
Perhitungan PD, Seksi
Penetapan
mengeluarkan SKPD
Kepala
Bidang
Pendapatan
I
menandatangani SKPD
dan merangkap 5 untuk
WP, tembusan, dan
arsip
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
mengarsipkan
Jika pelunasan SKPD
lebih dari 30 hari, maka
Saksi
Penagihan
menerbitkan STPD.
daerah)
Penyedia
Tempat SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
Parkir (Wajib Pajak)
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Kas Daerah
Bukti Setoran (Bank)
(SSPD,
dan
Bukti
BKP / Bendahara Uang
Setoran) kepada Kas
Penerima
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
4.
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
dan Penyedia
Tempat Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
Parkir (Wajib Pajak)
Keberatan
permohonan keberatan Surat
Seksi Pendaftaran
penolakan keberatan
kepada
Seksi
Surat
keputusan
& Pendataan
Penetapan
Seksi
Penetapan
7.
Penagihan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
meneliti
kelengkapan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
g. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
h. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Data WP
Penyedia
Tempat
Parkir (Wajib Pajak)
Seksi
mengolah
pajak
Seksi
keberatan
DIPENDA
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
Penyedia
Tempat Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
Parkir (Wajib Pajak)
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Fungsi Keberatan
Surat
keputusan
pembatalan
pembetulan
dan Kepala DIPENDA
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
membuat laporan hasil
penelitian
DIPENDA
menerima
laporan hasil penelitian
untuk
diteliti
dan
dipertimbangkan:
g. Jika ditolak, Fungsi
keberatan membuat
surat
keputusan
penolakan
pembetulan
h. Jika diterima, Fungsi
keberatan membuat
surat
keputusan
pembetulan
Kepala
DIPENDA
mengotorisasi
surat
keputusan
Fungsi
keberatan
mencatat
surat
keputusan
kedalam
Buku Register
WP menerima surat
keputusan
9.
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Penyedia
Tempat Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat
Parkir (Wajib Pajak)
Pengembalian
Permohonan
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
SKPDLB
& Pendataan
Kelebihan Pembayaran
Seksi pendapatan
Pajak kepada Seksi
Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Bukti Pemindahbukuan
SKPDLB
& penetapan
SPMKPD
Kepala
Bidang
Pendapatan
Bupati
BUD / Kuasa BUD
Pendaftaran
& SPMKPD
Pendataan
SP2D
Seksi Pendaftaran & Uang (Eksplisit)
Pendataan melakukan
pemeriksaan
dan
membuat
laporan
Pemeriksaan
Kepala
Bidang
Pendapatan dan WP
menandatangani
laporan pemeriksaan
Seksi pendaftaran dan
pendataan
dan
ditetapkan
kelebihan
pajaknya
Seksi pendapatan &
penetapan
membuat
Nota Perhitungan
Seksi pendapatan &
penetapan
membuat
pemindahbukuan dan
bukti pemindahbukuan
SKPDLB
Kepala
bidang
menyerahkan SKPDLB
untuk di validasi bukti
pemindahbukuan
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
Wajib Pajak
Mengisi Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
B. Penetapan
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
tidak
C. Penyetoran
Membuat STPD
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
Aktor
Input
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
Seksi
Event
Seksi Pendaftaran
Pendataan
Output
& Pendataan
Nota Perhitungan PD
Seksi Penetapan
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
Pemilik
Usaha
Burung
Walet
(Wajib Pajak)
Seksi Penagihan
Kepala
Bidang
Pendapatan I
3.
Penyetoran
menyerahkan
Kartu
Pajak Daerah)
Pemilik
Usaha SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
Burung
Walet
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Bukti Setoran (Bank)
(Wajib Pajak)
(SSPD,
dan
Bukti
Setoran) kepada Kas
Kas Daerah
Uang
BKP / Bendahara
Penerima
4.
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
perjanjian angsuran,
dan diminta ditanda
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
dan Pemilik
Usaha Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
Burung
Walet
Keberatan
permohonan keberatan Surat
(Wajib Pajak)
kepada
Seksi
7.
Penagihan
Seksi Pendaftaran
& Pendataan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
Penetapan
penolakan keberatan
Seksi
Penetapan Surat
keputusan
meneliti
kelengkapan
keberatan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
i. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
j. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Data WP
Pemilik
Usaha
Seksi
mengolah
Burung
Walet
(Wajib Pajak)
DIPENDA
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
pajak
Kartu Kendali
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
Pemilik
Usaha Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
Burung
Walet
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Surat
keputusan
(Wajib Pajak)
pembatalan
pembetulan
dan Fungsi Keberatan
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau Kepala DIPENDA
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
Pemilik
Usaha Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Burung
Walet
Pengembalian
Permohonan
Bukti Pemindahbukuan
(Wajib Pajak)
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
& Pendataan
SKPDLB
Seksi pendapatan SPMKPD
& penetapan
Kepala
Bidang
Pendapatan
Bupati
BUD / Kuasa BUD
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
Wajib Pajak
Mengisi Form
B. Penyetoran
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
C. Pelaporan
Mencatat SPPD
seksi penetapan
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
E. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
F. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
6. Pajak reklame
Analisa Proses
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Aktor
Input
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
Seksi
Event
Seksi Pendaftaran
Pendataan
Output
& Pendataan
Nota Perhitungan PD
Seksi Penetapan
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
Penyedia Reklame
(Wajib Pajak)
Seksi Penagihan
Kepala
Bidang
Pendapatan I
3.
Penyetoran
menyerahkan
Kartu
Pajak Daerah)
4.
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
perjanjian angsuran,
dan diminta ditanda
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
7.
Penagihan
& Pendataan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
Penetapan
penolakan keberatan
Seksi
Penetapan Surat
keputusan
meneliti
kelengkapan
keberatan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
k. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
l. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Data WP
Penyedia Reklame
Seksi
mengolah
(Wajib Pajak)
DIPENDA
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
WP
Fungsi Keberatan
Kepala DIPENDA
dan
atau
sanksi
pajak
Kartu Kendali
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Surat
keputusan
pembatalan
pembetulan
pembetulan
penghapusan
pembatalan
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
& Pendataan
SKPDLB
Seksi pendapatan SPMKPD
& penetapan
Kepala
Bidang
Pendapatan
Bupati
BUD / Kuasa BUD
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
Wajib Pajak
Mengisi Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
B. Penetapan
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
tidak
C. Penyetoran
Membuat STPD
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
E. Pelaporan
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
Aktor
Input
1.
Pendaftaran
dan
Pendataan
2.
Penetapan
Seksi
Event
Seksi Pendaftaran
Pendataan
Output
& Pendataan
Nota Perhitungan PD
Seksi Penetapan
Bidang Akuntansi &
Pelaporan
Pengguna
Air
Tanah (Wajib Pajak)
Seksi Penagihan
Kepala
Bidang
Pendapatan I
3.
Penyetoran
menyerahkan
Kartu
Pajak Daerah)
Pengguna
Air SSPD (Surat Setoran WP
menyerahkan LPJ Administratif
Tanah (Wajib Pajak)
Pajak daerah)
syarat
penyetoran LPJ Fungsional
Kas Daerah
Bukti Setoran (Bank)
(SSPD,
dan
Bukti
Setoran) kepada Kas
4.
Daerah (Bank)
Kas Daerah menerima
syarat penyetoran dan
memvalidasi SSPD
SSPD
yang
sudah
divalidasi dicatat oleh
BKP
BKP membuat laporan
pertanggungjawaban
(LPJ) administratif dan
fungsional
perjanjian angsuran,
dan diminta ditanda
tangani
oleh
DIPENDA
Seksi
penagihan
mencatat dalam daftar
SPA,
atau
surat
pemberitahuan
penolakan
dan
menyerahkan kepada
wajib pajak.
5.
Pembukuan
Pelaporan
yang Seksi
penetapan Buku Jenis Pajak
menyerahkan
data Buku Wajib Pajak
pajak
Bidang
Akuntansi
mencatat data pajak
kedalam Buku Jenis
Pajak
Bidang
Akuntansi
mecatat data pajak
Buku Wajib Pajak
Bidang
Akuntansi
Mengarsipkan seluruh
dokumen
6.
Keberatan
Banding
dan Pengguna
Air Surat
Permohonan WP menyerahkan surat Laporan hasil penelitian
keputusan
Tanah (Wajib Pajak)
Keberatan
permohonan keberatan Surat
Seksi Pendaftaran
kepada
Seksi
7.
Penagihan
& Pendataan
Seksi Penetapan
Kepala DIPENDA
Bupati
Seksi Akutansi &
Pelaporan
Seksi Penagihan
Penetapan
penolakan keberatan
Seksi
Penetapan Surat
keputusan
meneliti
kelengkapan
keberatan
permohonan keberatan
Seksi
penetapan
menyerahkan laporan
hasil penelitian kepada
DIPENDA
Kepala DIPENDA dan
Bupati
melakukan
pertimbangan:
m. Jika ditolak, Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan
membuat
surat
keputusan
penolakan
keberatan
n. Jika diterima, Seksi
Pendaftaran
&
Pendatan membuat
surat
keputusan
keberatan
Bupati
menandatangani surat
WP menerima surat
Seksi Penagihan
Data WP
Pengguna
Air
Seksi
mengolah
8.
Pembetulan
Pembatalan
Pengurangan
Ketetapan
Penghapusan
Pengurangan
administrasi
pajak
Kartu Kendali
Seksi
Penagihan
membuat surat teguran
Seksi
Penagihan
menyerahkan
surat
teguran
kepada
DIPENDA
DIPENDA
mengotorisasi
dan
mencatat dalam kartu
kendali
Seksi
Penagihan
mendistribusikan surat
teguran pada WP
Pengguna
Air Surat
permohonan WP memberikan surat Surat
keputusan
Tanah (Wajib Pajak)
pembetulan
permohonan
penolakan pembetulan
Fungsi Keberatan
Surat
keputusan
pembatalan
pembetulan
dan Kepala DIPENDA
pembetulan
penghapusan
pembatalan
atau
Buku Register
pengurangan ketetapan
penghapusan
sanksi
pengurangan ketetapan
kepada
fungsi
keberatan
Fungsi
keberatan
mencatat dalam Buku
Register
Fungsi
Keberatan
meneliti
kelengkapan
permohonan
dan
Buku Register
WP menerima
keputusan
9.
Pengembalian
Kelebihan
Pembayaran
surat
Pengguna
Air Surat
Permohonan WP menyerahkan Surat
Tanah (Wajib Pajak)
Pengembalian
Permohonan
Seksi Pendaftaran
Kelebihan Pembayaran
Pengembalian
SKPDLB
& Pendataan
Kelebihan Pembayaran
Seksi pendapatan SPMKPD
Pajak kepada Seksi
& penetapan
Pendaftaran
&
Kepala
Bidang
Pendataan
Laporan Pemeriksaan
Nota Perhitungan
Bukti Pemindahbukuan
SKPDLB
SPMKPD
SP2D
Uang (Eksplisit)
pemindahbukuan dan
bukti pemindahbukuan
SKPDLB
Kepala
bidang
menyerahkan SKPDLB
untuk di validasi bukti
pemindahbukuan
kepada bupati
Bupati mengotorasi
Berdasarkan SKPDLB,
menerbitkan SPMKPD
BUD / Kuasa BUD
berdasarkan SPMKPD
menerbitkan
SP2D
untuk
pengembalian
kelebihan pajak
Mempersiapkan Form
Wajib Pajak
Mengisi Form
tidak
ya
Mencatat Data Pajak kedalamKartu Data
B. Penetapan
Seksi Penetapan
Wajib Pajak
Seksi Penagihan
Menerbitkan SKPD
Mendatangani SKPD
Mengarsipkan SKPD
Menerima SKPD
Mengarsipkan SKPD
tidak
C. Penyetoran
Membuat STPD
Wajib Pajak
BKP
Memvalidasi SSPD
Mencatat SPPD
Wajib Pajak
Seksi Pengihan
Dipenda
tidak
ya
seksi penetapan
F. Penagihan
seksi penagihan
kepala DIPENDA
wajib pajak
mengolah data WP
G. Pembetulan Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi adminis
Wajib Pajak
Fungsi Keberatan
DIPENDA
Meneliti Kelengkapan
permohonan disetujui
Menerbitkan Surat Penolakan Pembetulan
tidak
ya
Menerbitkan Surat Pembetulan
Mengotorisasi
Menerima Surat
Mencatat Surat
Langkah-langkah analisis membuat Arsitektur Bisnis dari Perda (Peraturan Daerah) Pajak Kabupaten Tangerang :
1. Siapkan Perda (peraturan daerah) Kabupaten Tangerang yang terkait dengan pajak-pajak yang dapat diperoleh dari web
resmi daerah terkait.
2. Disetiap perda mengandung BAB BAB tentang KETENTUAN UMUM, JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK, DASAR
PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK, KETENTUAN PENUTUP.
3. Untuk membuat arsitektur bisnis, BAB KETENTUAN UMUM diabaikan dan hanya digunakan untuk dasar pengertian
istilah istilah didalam perda tersebut, karena terkadang dalam pasal BAB selanjutnya hanya berisi istilah istilah atau
singkatan - singkatan. Contohnya :
Kepala DIPENDA atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, dapat memberikan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam
SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.
Dalam contoh pasal tersebut, kita pasti bingung dengan istilah - istilah DIPENDA, SKPDKB, SKPDKBT, STPD tersebut,
namun dengan adanya BAB KETENTUAN UMUM, istilah tersebut dijabarkan secara lugas dan detail.
4. Dalam pembuatan arsitektur bisnis, didalam PERDA terdapat BAB mengenai JENIS DAN OBJEK SUBJEK PAJAK. Bab
tersebut digunakan sebagai penentuan aktor (pelaku/subjek) yang wajib membayar pajak (yang mempunyai beban
pajak)
5. Pada BAB DASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK, pasal-pasalnya berisi tentang rule-rule(aturan-aturan) terkait
dengan masing-masing pajak tersebut. Rule tersebut digunakan untuk dasar perhitungan tariff pajak terkait.
6. TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN PAJAK , BAB ini digunakan untuk memperoleh proses-proses tata cara
pelaksanaan pengelolaan Pajak yang terdapat dalam pasal awal BAB TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN
PAJAK.
7. Setelah mendapatkan proses, dalam setiap proses dijelaskan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bagian-bagian sesuai
dengan proses-proses yang ada.
8. Pada bagian bagian tersebut berisi pasal-pasal yang menjelaskan siapa saja (aktor) yang terlibat dalam proses
tersebut, input (dokumen-dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk proses terkait), event (kegiatan-kegiatan yang
dilakukan aktor pada proses tersebut) dan output (dokumen-dokumen yang dihasilkan dari proses tersebut).
9. Dari kegiatan-kegiatan (event) dari masing-masing proses dibuat diagram alir (activity diagram).
10. Untuk BAB KETENTUAN PENUTUP diabaikan dalam pembuatan arsitektur bisnis karena tidak mengandung informasi
informasi yang dibutuhkan.
11. Dalam tiap PERDA juga mengandung peraturan peraturan mengingat, sehingga apabila ada penjelasan yang belum
terlalu jelas, kita dapat melihat peraturan peraturan mengingat tersebut.
Proses
Aktor
Input
Event
1.
Pembuatan
Rekapitulasi
Output
Surat Pemberitahuan
Pajak
DIPENDA
2.
Pembayaran
DIPENDA menerima
daftar
rekapitulasi
dan
mengotorisasinya.
DInas
mengecek
dan meneliti Surat
Pemberitahuan
Pajak:
a. Jika lebih dari 30
hari
belum
dibayar,
maka
Dinas
menerbitkan
STRD.
Dinas melakukan
pemungutan
/
penagihan
dengan mengirim
STRD ke WP
b. Jika tidak, berarti
sudah melakukan
pembayaran
beban retribusi
Kas
Daerah
menerima SKRD dan
sejumlah Uang
Kas
Daerah
membuat
Tanda
STRD
Tanda
Pembayaran
Bukti
Bukti Pembayaran
Dinas
mencatat
retribusi
Activity Diagram
PLN (WP)
KAS Daerah
DIPENDA
Menerima pajak
Menyetor pajak
Sistem
Informasi
Aplikasi
Tangerang
Proses
Bisnis
Pendaftara
n dan
Pendataan
Kandidat Aplikasi
Definisi
Hak Akses
Sistem Verifikasi
Pendaftaran
Sistem Perubahan
Data
Wajib
Pajak,
Seksi
pendaftan
dan
pendataan
Seksi
pendaftan
dan
pendataan
Wajib
Pajak ,
Seksi
pendaftan
dan
pendataan
Seksi
pendaftan
dan
pendataan
Sistem Pendaftaran
Analisa
Upgrade
Fasilitas TI
Penetapan
Upgrade
Fasilitas TI
Pelatihan
Pelatihan
Perencanaan
strategis
Penyetoran
Pelatihan
TI
Sistem
Pengelolaan
Target
Arsitektur
Pengarsipan Data
Sudah menggunakan
TI didalam
menjalankan bisnis
Sistem Perhitungan
Waktu cepat
Pajak Daerah
Level managemen
memahami TI
SDM sudah
sertifikasi
Sistem
Pengelolaan
Pengarsipan Data
Reduce Cost
Sistem
Pembayaran
Optimalisasi
Tim
Intranet
Sistem Verifikasi
Pembayaran
Sistem Pengelolaan
Wajib
Pajak ,
Seksi
penetapan
Seksi
penetapan
Kas
Daerah
(Bank)
Kas
Daerah
(Bank)
Arsitektur
Kabupaten
Dokumentasi
Kurang
Belum ada
Autentikasi dan
otorisasi
Upgrade
Fasilitas TI
Upgrade
Fasilitas TI
Sudah terdokumentasi
Otorisasi dan
autentikasi
Analisa
Upgrade
Fasilitas TI
Target Arsitektur
Semua telah
terstandarisasi
Upgrade
Fasilitas TI
Upgrade
Fasilitas TI
Database terintegrasi
Upgrade
Fasilitas TI
Upgrade
Fasilitas TI
Upgrade
Fasilitas TI
Pengadaan
Optimalisasi geoportal
Upgrade
Fasilitas TI
Menggunakan mobile
system
Pengadaan
E-commerce
Pengadaan
Executive Information
System
Pengadaan
Pengadaan
DSS
SOA
Pengadaan
Analisa
Upgrade
Fasilitas TI
Pengadaan
Pengadaan
Pengadaan
Upgrade
Fasilitas TI
Pengadaan
Pengadaan
Target Arsitektur
Bandwidth internet
1Gbps
Koneksi ke internet 2
ISP
Perangkat jaringan
double
Sudah ada DMZ
sudah ada user
management
sudah ada packet
manajemen
Sudah ada IDS dan IPS
Open source IP
filtering and web
filtering
Upgrade
Fasilitas TI
Freeware Anti
Spam
UPS tidak
bertahan lebih
dari 1/2 jam
Pengadaan
Pengadaan
7.