You are on page 1of 23

OTITIS

EKSTERNA
PUTRI HARDYANTI
13.142

DEFINISI
Otitis eksterna adalah inflamasi atau radang padacanalis
auditoris eksterna yang dapat mengenaipinna, jaringan
lunak periaurikula dan dapat juga mengenai tulang
temporal (Carr, 1998).
Otitis eksterna juga dapat diartikan sebagai radang liang
telinga akut dan kronis yang dapat disebabkan oleh
bakteri. Di klinik sukar sekali dibedakan peradangan yang
disebabkan oleh penyebab lain seperti jamur, alergi atau
virus karena sering kali timbul bersama-sama
(Sosialisman dan Helmi,2001)

EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, otitis eksterna merupakan penyakit

yang sering terjadi di semua negara bagian.


Banyak terjadi pada kondisi yang panas dan lembab.
Menyerang semua ras manusia.
Perempuan = laki-laki.
Dapat dialami oleh berbagai usia.

ETIOLOGI
Infeksi bakteri :Pseudomonas aeruginosa,
Staphyilococcus aureus, Staphylococcus albus, E. colli.
Infeksi jamur (CandidaatauAspergilus sp.), alergi
(antibiotic), dan virus.
Dapat disebabkan oleh penyebaran yang luas dari proses
dermatologis yang non-infeksius (psoriasis, dermatitis
seboroik.)

FAKTOR RISIKO
Perubahan pH kulit kanalis yang
biasanya asam menjadi basa.
Peningkatan suhu & kelembaban
Sering membersihkan atau
mengorek-ngorek telinga dengan
cotton buds, ujung jari atau alat
lainnya
Sering berenang, air kolam renang
menyebabkan maserasi kulit dan
merupakan sumber kontaminasi
yang sering dari bakteri

Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan


pewarna rambut yang bisa membuat iritasi dan mematahkan kulit
rapuh, yang memungkinkan bakteri dan jamur untuk masuk

kondisi kulit seperti eksema atau dermatitis di mana kulit


terkelupas atau pecah, dan tidak bertindak sebagai penghalang
atau pelindung dari kuman atau jamur

kanal telinga sempit

diabetes.

MANIFESTASI KLINIS

Nyeri telinga (otalgia) dari yang sedang sampai berat,


Berkurangnya atau hilangnya pendengaran,
Tinnitus atau dengung,
Demam,
Discharge yang keluar dari telinga,
Gatal-gatal (khususnya pada infeksi jamur atau otitis eksterna kronik),
Rasa nyeri yang sangat berat (biasanya pada pasien yang imunocompopromais,
diabetes, otitis eksterna maligna),
Nyeri tekan pada tragus,
Pada keadaan yang berat, penderita sering mengeluh sakit pada saat mengunyah
atau membuka mulut.

KLASIFIKASI
Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :
1. Otitis Eksterna Ringan : Kulit liang telinga hiperemis dan
eksudat, liang telinga menyempit
2. Otitis Eksterna Sedang : Liang telinga sempit, bengkak, kulit
hiperemis dan eksudat positif
3. Otitis Eksterna Komplikasi : Pina/Periaurikuler eritema dan
bengkak
4. Otitis Eksterna Kronik : Kulit liang telinga/pina menebal, keriput,
eritema positif.

KLASIFIKASI
A. Otitis Eksterna Akut
1. Otitis Eksterna Sirkumskripta (Furunkel = Bisul)
2. Otitis Eksterna Difus
B. Otomitosis

C. Infeksi Kronis Liang Telinga


D. Keratosis Obliteran dan Kolesteatoma Externa
E. Otitis Externa Maligna

A. Otitis Eksterna Akut

1. Otitis Eksterna Sirkumskripta


(furunkulosis)
Terjadi di sepertiga luar liang telinga -> membentuk furunkel
Penyebabnya :Staphylococcus aureusatauStaphylococcus albus
Gejala : rasa nyeri yang hebat yang tidak sesuai dengan besar bisul, rasa nyeri
dapat timbul spontan pada waktu membuka mulut, gangguan pendengaran bila
furunkel besar dan menyumbat liang telinga.
Terapi tergantung pada keadaan furunkel.
Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya.
Lokal diberikan antibiotika dalam bentuk salep, seperti polymixin B atau bacitrasin atau
antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alcohol 2%).

Jika dinding furunkel tebal, dilakukan incise kemudian dipasang drain untuk mengalirkan
nanahnya.

Biasanya tidak perlu diberikan antibiotik sistemik, hanya diberikan obat simptomatik seperti
analgetik dan obat penenang.

2. Otitis Eksterna Difus


kulit liang telinga duapertiga dalam.
Penyebab : Pseudomonas, Staphylococcus albus, Escherichia coli dan Enterobacter

aerogenes.
Gejala : nyeri tekan tragus, nyeri hebat, pembengkakan sebagian besar dinding
kanalis, secret yang sedikit, pendengaran normal atau berkurang, tidak adanya
partikel jamur, mungkin adanya adenopati regional yang nyeri tekan.
Terapi : Cortisporin (polimiksin B, neomisin, hidrokortison), Coli-Mycin S (kolistin,
neomisin, hidrokortison), Pyocidin (polimiksin B, hidrokortison), VoSol HC (asam
asetat-nonakueus 2%, hidrokortison), dan Chloromycetin (kloramfenikol).
Terapi sistemik dipertimbangkan pada kasus berat.
Otitis eksterna difus dapat pula timbul sekunder dari otitis media akut atau kronik.

STADIUM
Menurut Senturia HB (1980) otitis ekterna dibagi menjadi 3 stadium :

1. Preinflamasi : rasa penuh dan gatal telinga dimulai


2. Inflamasi akut (ringan/sedang/berat) : rasa sakit dan nyeri dari daun telinga
Tahap ringan: kulit saluran pendengaran eksternal menunjukkan eritema ringan dan edema
minimal. Tampak adanya sekret yang terlihat pada CAE. Rasa sakit dan gatal meningkat.

Tahap sedang: CAE menunjukkan lebih edema dan eksudat tebal lebih banyak.
Tahap berat: terjadi perluasan infeksi di luar CAE dengan melibatkan kelenjar getah bening
didaerah leher.

3. Inflamasi kronik : nyeri berkurang tapi gatal lebih terasa. Kulit CAE menebal,
dan mengelupas. Auricula dan concha sering menunjukkan perubahan
sekunder, seperti eczematization, lichenification, dan ulserasi dangkal.

B. Otomitosis
Disebabkan oleh jamur. Yang tersering ialah Pityrosporum dan
Aspergillus (A. niger, A. flavus)
Gejala : rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga tetapi sering pula
tanpa keluhan, atau dapat pula peradangan yang menyerang epitel
kanalis atau gendang telinga dan menimbulkan gejala akut.
Terkadang dapat pula ditemukan Candida albicans.
Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga dengan
kasa ataupun pengisap & terkadang dengan irigasi ringan yg diikuti
pengeringan. Tetes telinga : VoSol (asam asetat-nonakueus 2%),
Cresylate dan Otic Domeboro (asam asetat 2%)

C. Infeksi Kronis Liang Telinga


Infeksi bakteri maupun jamur yang tidak diobati dengan
baik, trauma berulang, adanya benda asing, penggunaan
cetakan (mould) pada alat bantu dengar (hearing aid)
dapat menyebabkan radang kronis. Akibatnya terjadi
penyempitan liang telinga oleh pembentukan jaringan
parut atau sikatriks.
Pengobatannya memerlukan operasi rekonstruksi liang
telinga.

D. Keratosis Obturans dan


Kolesteatoma Externa
Dapat bermanifestasi sebagai sumbat keratin pada liang telinga.
Keratosis obturans biasanya bilateral & dapat disertai bronkiektasis dan sinusitis

kronis.
Pasien datang dengan KU nyeri dan gangguan pendengaran.
Terapi : pengangkatan sumbat dan penanganan proses radang.
Kolesteatoma pada liang telinga bersifat unilateral
KU : nyeri tumpul dan otore intermitten akibat erosi tulang dan infeksi sekunder.
Penyebab diduga migrasi epitel yang salah dan periostitis sirkumskripta.
Terapi : debridement atau bila perlu kanalplasti & timpanomastoidektomi untuk
mencegah berlanjutnya erosi tulang.

E. Otitis Externa Maligna


Merupakan tipe dari infeksi akut yang difus yang biasanya terjadi pada penderita

penyakit diabetes melitus.


Radang dapat meluas secara progresif ke lapisan subkutis dan organ sekitarnya
sehingga dapat menimbulkan kelainan berupa kondritis, oeteitis, dan osteomielitis
yang mengakibatkan kehancuran tulang temporal.
Gejalanya rasa gatal yang diikuti nyeri yang hebat dan sekret yang banyak serta
pembengkakkan liang telinga.
Saraf fasial dapat terkena sehingga dapat menimbulkan paresis atau paralysis facial.
Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda yaitu dengan pemberian antibiotic dosis tinggi
yang dikombinasi dengan amino glikosid. Disamping obat-obatan, juga diperlukan
tindakan debridement.

DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Pasien mungkin melaporkan gejala berikut:
Otalgia
Rasa penuh ditelinga
Gatal
Discharge (Awalnya mungkin tidak jelas dan tidak berbau, tetapi dengan
cepat menjadi bernanah dan berbau busuk)
penurunan pendengaran
Tinnitus
Demam (jarang)
Gejala bilateral (jarang)

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Temuan pemeriksaan fisik dapat mencakup sebagai berikut:
Nyeri tekan tragus
Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
Discharge purulen
Eczema dari daun telinga
Adenopati Periauricular dan servikal
Demam (jarang)
Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak
sekitarnya, termasuk kelenjar parotis.

PENATALAKSANAAN
Membersihkan liang telinga dengan pengisap atau kapas
dengan hati-hati.
Penilaian terhadap secret, edema dinding kanalis, dan
membrana timpani bilamana mungkin; keputusan apakah
akan menggunakan sumbu untuk mengoleskan obat.
Pemilihan pengobatan lokal.

Gambar 2: Skema terapi otitis eksterna

PROGNOSIS
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera
diobati dan faktor pencetusnya dapat dihindari. Akan
tetapi otitis eksterna sering kambuh jika kebersihan
telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu
seperti diabetes yang menyulitkan penyembuhan otitis
sendiri, dan tidak menghindari faktor pencetus dengan
baik.

You might also like