Professional Documents
Culture Documents
Anggun Pratissa
Anatomi Appendiks
Appendiks
appendiks:
Medial 37.6%
Caudal 29.6 %
Lateral 6.8%
Retrocaecal 26%
appendiks
Jenis posisi:
Promontorik
appendiks:
Mukosa
Submukosa
Muscularis
serosa
Vascularisasi:
A. appendikularis
Cbg dr A. ileocolica
a. Appendikularis
a. ileocaecal
parasimpatis
:
berasal dari cabang n.vagus
yang mengikuti a.mesenterika
superior dan a.appendikularis.
Persarafan simpatis:berasal dari
n.torakalis X.
Fisiologi Appendiks
Apendiks
Definisi
Appendisitis adalah proses radang
appendiks
vermiformis
dan
merupakan penyebab abdomen akut
yang paling sering1.
Epidemiologi
Insidens:
maju
Insidens tertinggi: umur 20-30
thn
Pria
dan wanita sebanding,
kecuali pada umur 20 30 tahun
insidens pada pria lebih tinggi.
Etiologi
Obstruksi
lumen
merupakan
appendisitis
Obstruksi disebabkan oleh:
Fekalit (40%)
Hiperplasia kelenjar lymphoid
Parasit E.histolytica
Cacing Ascaris
Benda asing
Tumor atau perlekatan
penyebab
utama
Patogenesis
Sumbatan
lumen
Edema
Sekresi berkumpul
dalam lumen
Hambatan
aliran lymphe
Peregangan
serosa appendix
tekanan
intra luminal
Nyeri
periumbilikalis
Patogenesis (cont)
Tekanan
Aliran darah
Peradangan
serosa
Iskhemia
Bakteri
Patogenesis (cont)
Bila lumen terbentuk pus
Manifestasi Klinis
Nyeri
buntu:
berdasarkan letak:
Bila
letak
appendiks
retrocaecal
retroperitoneal, yaitu di belakang sekum
(terlindung oleh sekum)
Bila appendiks terletak di rongga pelvis
Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
Penderita berjalan sambil bungkuk dan memegang perut.
Appendisitis akut abdominal swelling
Appendisitis infiltrat / abses appendikuler penonjolan di perut
kanan bawah.7
Nyeri
Rovsing
Sign
Blumberg Sign
Peristaltik usus: normal
peristaltik dapat hilang karena ileus
paralitik
pada
peritonitis
generalisata akibat appendisitis
perforata.
Psoas Sign
Obturator Sign
RT: nyeri arah jam 9 12
Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis
ringan
sedimen normal
Pemeriksaan Radiologi
Foto
Appendikogram
Suatu pemeriksaan
x-ray
dengan
memasukkan barium
ke
colon
melalui
anus.
Appendicogram
memiliki sensitivitas
dan tingkat akurasi
yang tinggi
Kontraindikasi:
appendisitis akut
USG
Appendiks normal sering tak terlihat
Kriteria diagnosis appendiks akut :
Diameter appendiks > 6 mm
Atau adanya appendikolith
Appendisitis
akut doughnut sign
(cincin hiperechoic dikelilingi cincin
hipoechoic)
Periappendicular
infiltrat
massa
dengan echo struktur inhomogen; batas
tak jelas
Periappendicular abcess lesi anechoid
CT-Scan
Pada
CT
Scan
khususnya
appendiceal CT, lebih akurat
dibanding USG.
Selain
dapat mengidentifikasi
appendiks
yang
mengalami
inflamasi (diameter lebih dari 6
mm) juga dapat melihat adanya
perubahan akibat inflamasi pada
periappendiks.
Laparoskopi
Suatu tindakan dengan menggunakan
kamera fiberoptic yang dimasukan dalam
abdomen.
Teknik ini dilakukan di bawah pengaruh
anestesi umum.
Bila pada saat melakukan tindakan ini
didapatkan peradangan pada appendiks
maka pada saat itu juga dapat langsung
dilakukan pengangkatan appendiks.
Skor Alvarado
Nyeri berpindah
Anoreksia
Mual-muntah
Skor
1
1
1
1
5
7
4
6
9
1
5
7
4
: observasi
6
: antibiotic
10 : operasi dini
Diagnosis Banding
Gastroenteritis
Limfadenitis mesenterica
Ileitis akut dan Diverticulitis
Karsinoma caecum
DHF
Batu ureter atau batu ginjal
Enteritis tuberkulosa
Kelainan ginekolog: Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET), Adneksitis, PID dan
Kista Ovarium terpuntir
Penatalaksanaan
Appendiktomi
Cito
Elektif
Bila
Penatalaksanaan (Cont)
Appendiktomi, yang
dapat dicapai melalui
insisi Mc Burney
Tindakan pembedahan
pada kasus apendisitis
akut dengan penyulit
peritonitis berupa
appendektomi yang
dicapai melalui
laparotomi
Cutis
Sub cutis
Fascia Scarfa
Fascia Camfer
MOE
Aponeurosis
MOI
M. Transversus
Fascia transversalis
Pre Peritoneum
Peritoneum
Penatalaksanaan (Cont)
Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan
adalah perforasi,
Perforasi dapat menyebabkan timbulnya
abses lokal ataupun suatu peritonitis
generalisata.
Peritonitis
merupakan
infeksi
yang
berbahaya karena bakteri masuk kerongga
abdomen, dapat menyebabkan kegagalan
organ dan kematian.12
Komplikasi (Cont)
Tanda-tanda
terjadinya perforasi:
nyeri lokal pada fossa iliaka kanan
berganti menjadi nyeri abdomen
menyeluruh
Suhu tubuh naik tinggi sekali.
Nadi semakin cepat.
Defans Muscular yang menyeluruh
Bising usus berkurang
Komplikasi (Cont)
Perut distended
Akibat lebih jauh dari peritonitis
generalisata adalah terbentuknya :
Pelvic
Abcess
Subphrenic Absess
Intra peritoneal abses lokal.3
Prognosis
Dengan