Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
klasifikasi
:
Suatu episode depresif yang mungkin berlangsung lama
dan timbul sesudah suatu serangan penyakit skizofrenia.
Beberapa gejala skizofrenik harus tetap ada tetapi tidak
lagi mendominasi gambaran klinisnya. Gangguan depresif
ini disertai oleh suatu peningkatan resiko bunuh diri.
:
Suatu kelainan yang tidak lazim ada perkembangan
yang bersifat perlahan tetapi progresif mengenai
keanehan tingkah laku, ketidakmampuan untuk
memenuhi tuntutan masyarakat dan penurunan
kinerja secara menyeluruh, tidak terdapat waham
dan halusinasi. Ciri-ciri negatif yang menonjol adalah
afek yang menumpul, hilangnya dorongan kehendak
dan bertambahnya kemunduran sosial.
gejala
Gejala negatif
meliputi
emosi tertahan (afek datar),
dan menarik diri.
Gejala
Gejala-gejala positif
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat
dan otak tidak mampu menginterpretasikan dan
merespon pesan atau rangsangan yang datang.
Penderita schizophrenia mungkin mendengar suarasuara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak
ada, atau mengalami suatu sensasi yang tidak biasa
pada tubuhnya. Auditory hallucinations, gejala yang
biasanya timbul, yaitu penderita merasakan ada suara
dari dalam dirinya. Kadang suara itu dirasakan
menyejukkan hati, memberi kedamaian, tapi kadang
suara itu menyuruhnya melakukan sesuatu yang
sangat berbahaya, seperti bunuh diri.
ETIOLOGI
1 Model diatesis-stress
Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan
lingkungan adalah model diatesis-stress. Model ini merumuskan bahwa
seseorang mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang
jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress
akan memungkinkan perkembangan gejala skizofrenia
2. Faktor biologis
3. Genetika
4. Faktor psikososial
5. Beberapa jenis obat-obatan terlarang seperti
ganja,alkohol, amfetamin dan ekstasi juga bisa
menimbulkan gejala psikosis
6. rx. autoimun
patofisiologi
Penatalaksanaan
Prinsip umum
Pendekatan per individu
farmakoterapi (anti psikosis) harus di tunjang
dengan psikoterapi
Indikasi rawat
Keperluan diagnostik dan terapi
Keamanan pasien karena ide-ide bunuh diri atau
homisidal
Disorganisasi yang jelas dan prilaku inappropriate
DATA PASIEN
Nama pasien: terry juwenti dc
Umur: 19 tahun
Jenis kelamin: perempuan
No RM: 01020304
Tanggal masuk: 12-20 januari 2016
Ruangan: Anggrek
Dokter: dr. putri, SpKJ
Rumah sakit: RSJ.PROF.HB.SAANIN
PADANG
Masuk IGD
Tgl Masuk : 12-01-2016
Anamnesa :
Keadaan umum Pasien :
TD 130/70 mmhg
Temperatur 37,2 C
Keluhan utama :
badan meregang sejak 2 bulan
emosi labil, mudah tersinggung
selera makan turun
Suka berhalusinasi , delusi
Mudah merasa takut
Masuk IGDcontd
RPS:
Batuk selama 1 minggu, batuk berdahak
Demam selama 2 hari, demam tidak tinggi
Jalan langkah pendek2 sejak 2 bulan
RPD :
Pasien sudah berobat ke RSUD M. Djamil dan
telah diberi obat Kalxetin 1x20mg dan
Risperidone 2x1mg sejak 2 bulan.
Mengancam ingin bunuh diri
Pasien terjatuh dan terdapat lecet di paha
Riwayat penyakit keluarga:
Paman positif skizoprenia
Masuk IGDcontd
Pemeriksaan Psikiatri :
Penampilan seperti manusia
Kebersihan diri kurang
Kontak ada
Kurang Kooperatif
Hal dan waktu sulit dinilai
Diagnosa :
Skizofrenia Paranoid.
EPS positif
Faringitis
Anoreksia
Dehidrasi ringan
Masuk IGDcontd
Tindakan utama yang diberikan :
Fiksasi
Terapi di IGD :
Injeksi :
Dipenhidramin 25 mg (i.m).
Oral :
Fluoxentin 1x20mg
Risperidon 2x1mg
THP 3x2mg
Paracetamol 3x500mg
Amoksisilin 3x500mg
Bromhexine 3x8mg
Oralit sachet
Masuk IGDcontd
Tindakan Lanjutan:
Rawat Inap di ruang intensif
Rencana Lanjutan :
Konsul Spesialis
Efek samping
pusing, mengantuk, mulut kering
Kontra indikasi :
Hipersensitif pada difenhidramin,asmaakut dan
tidak boleh untuk neonates
Interaksi Obat :
Hati hati bila penggunaan bersama
Antipsikotik
gol SSRIs seperti Fluoxetine dapat
meningkatkan
kadar plasma antihistamin.
Fluoxetin
20 mg
Efek samping
Mual, penurunan libido, dan fungsi seksual lainnya
Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadap Fluoxetine, gangguan ginjal
berat, wanita menyusui dan hamil, pemberian
bersamaan dengan Monoamin Oksidase Inhibitor
(MAO I)
Interaksi Obat :
Hati hati bila penggunaan bersama MAO I, terjadi
peningkatan efek serotonin secara berlebihan yang
disebut sindrom serotonin dengan gejala
hipertermia, kekakuan otot, kejang, kolaps
kardiovaskuler.
Risperidon
1mg
Efek samping
Insomnia, ansietas, mual, muntah, peningkatan
berat
badan dan reaksi ekstra piramidal yang umumnya
lebih ringan
Kontra indikasi :
Hipersensitif terhadaprisperidone.
Interaksi Obat :
Karbamazepin dapat menurunkan kadar
plasmarisperidone
Clozapinedapat menurunkan
bersihanrisperidone.
Fluoksetin dapat meningkatkan konsentrasi
plasma risperidone
THP
2 mg
Efek samping
Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, cemas,
konstipasi, retensi urin, takikardi, dilatasi pupil,
TIO
meningkat, sakit kepala
Kontra indikasi :
Hipersensitifas terhadap triheksifenidil atau
komponen lain dalam sediaan, glaukoma sudut
tertutup, obstrusksi duodenal atau pyloric,
peptik
ulcer, obstruksi saluran urin, achalasia;
myasteniagravis.
Interaksi Obat :
---
Lorazepam
(Antiansietas)
Mk : obat ini meningkatkan afinitas
untuk reseptor otak.
Penjelasan : memiliki daya anksiolitis
setaraf diazepam dan lebih kuat dari
benzodiazepin lainnya.
Amoksisilin
Mk : Sebagai Antibiotik.
Penjelasan:
Amoksisilin diberikan karena pasien
menderita batuk selama 1 minggu,
diberikan untuk menyembuhkan
infeksi karena bakteri.
Ciprofloxacin
Mk : Sebagai Antibiotik.
Penjelasan:
Ciprofloxacin diberikan pada hari ke 7 pengobatan setelah Amoksisilin
yang diberikan selama 3 hari pada
awal pengobatan tidak mampu
mengatasi batuk yang diderita
pasien.
Bromhexin
Paracetamol
Grahabion
ORALIT
MK : Mencegah dehidrasi karena
merupakan larutan rehidrasi oral
yang mengandung komposisi
campuran ion- ion dan elektrolit
yang dibutuhkan tubuh.
Penjelasan : oralit digunakan karena
pasien mengalami dehidrasi ringan.
TERIMAKASIH
SEMUANYA