Professional Documents
Culture Documents
: egiksuarjani16@gmail.com
PENDAHULUAN
Tanaman kelapa (Cocos nucifera)
mendapat julukan pohon kehidupan, karena
mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian
besar kebutuhan manusia. Daging buah kelapa
kaya akan kandungan lemak, karbohidrat,
protein, dan vitamin. Jumlah protein terbesar
terkandung dalam daging buah (endosperm)
kelapa yang setengah tua, sedangkan
kandungan kalori dan lemak mencapai maksimal
pada buah kelapa tua. Walaupun manfaat
tanaman kelapa beranekaragam, namun dalam
kenyataannya masih terbatas pada produk
tradisional diantaranya pembuatan minyak
goreng (Setiawan, 2004).
Minyak atau lemak merupakan sumber
energi yang lebih efektif dibandingkan
122
Ni Putu Egi Suarjani Putri, dkk: Pengukuran Asam Lemak Bebas pada...
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka pada kesempatan ini peneliti akan
melakukan penelitian mengenai pengukuran
asam lemak bebas pada minyak goreng kelapa
produksi pabrik dan tradisional dengan metode
asidi alkalimetri. Pemilihan metode asidialkalimetri karena metode ini merupakan titrasi
asam basa yang digunakan untuk menentukan
konsentrasi asam atau basa yang belum
diketahui dan mengukur volume secara pasti
(Oka,dkk 2011).
Analisis Data
Asam lemak bebas dapat dihitung dengan
cara menghitung bilangan asam pada sampel dan
disajikan dalam bentuk tabel. Rumus perhitungan
yang digunakan SNI 01-3555-1988 untuk
menentukan bilangan asam pada minyak adalah
sebagai berikut :
HASIL
Penelitian mengenai perbedaan asam
lemak jenuh pada minyak goreng kelapa
produksi pabrik dan tradisional dilakukan di
Laboratorium Kimia STIKes Wira Medika Bali
dengan menggunakan titrasi Asidi-Alkalimetri.
Pada penelitian ini dilakukan pengulangan
sebanyak 3 kali pada masing-masing sampel.
Hasil standarisasi pembakuan KOH dapat dilihat
pada Tabel 1 dan Tabel 2 adalah hasil
penentuan kadar bilangan asam minyak goreng
produksi pabrik dan untuk hasil penentuan kadar
bilangan asam minyak goreng tradisional dapat
dilihat pada Tabel 3.
Volume
H2C2O4 (mL)
10,0
10,0
10,0
Volume KOH
(mL)
10,00
9,50
10,00
Pembakuan KOH
(grek/L)
0,1000
0,1052
0,1000
Rata-rata
(grek/L)
0,1017
Tabel 2 Hasil Penentuan Kadar Bilangan Asam Minyak Goreng Produksi Pabrik
Titrasi Volume Minyak
keGoreng Produksi
Pabrik (mL)
1
20,0
2
20,0
3
20,0
Volume
KOH
(mL)
1,00
0,70
1,50
Kadar Bil.
Asam
(%)
0,10
0,07
0,15
Rata-rata
(%)
0,10
124
Ni Putu Egi Suarjani Putri, dkk: Pengukuran Asam Lemak Bebas pada...
muda, karena rentan pH pp berkisar dalam
suasana basa.
Alkohol mampu menarik air yang
melingkupi minyak atau molekul-molekul minyak
sehingga terjadi fase pemisahan minyak dengan
air. Setelah penambahan alkohol netral pada
minyak akan terbentuk 2 lapisan yaitu minyak
dibagian bawah dan alkohol netral dibagian atas.
Dipanaskan selama 2 menit dan dikocok,
tujuan dari pemanasan ini adalah untuk
mempermudah pelarutan sampel minyak pada
alkohol netral.
Pada sampel minyak goreng kelapa
produksi pabrik, terbentuk larutan berwarna
kuning pucat. Warna kuning pada minyak
disebabkan oleh adanya senyawa karotenoid
yang larut dalam minyak. Karotenoid merupakan
pigmen warna yang tidak stabil dengan panas
dan proses penyaringan berulang-ulang.
Sedangkan pada minyak goreng kelapa
tradisional terbentuk larutan berwarna putih
pucat. Warna putih ini disebabkan karena proses
penyaringan yang hanya satu kali sehingga
endapan santan dari minyak tradisional ikut
terbawa.
Larutan kemudian didinginkan dan
setelah dingin ditambahkan dengan indikator pp
sebanyak 3 tetes, kemudian larutan ditittrasi
dengan KOH 0,1 N hingga terjadi perubahan
warna menjadi merah muda. KOH digunakan
dalam titrasi ini karena KOH tidak bisa digunakan
sebagai larutan baku primer disebabkan sifatnya
higroskopis yaitu KOH mampu menyerap uap air
dari lingkungan disekitarnya. Penambahan
indikator bertujuan untuk menandai kapan titik
akhir titrasi terjadi. Indikator pp pada larutan
asam akan berwarna bening atau tidak berwarna
dan jika larutan sudah basa atau mendekati basa
maka larutan akan berubah warna menjadi
warna merah muda.
Nilai angka asam yang diperbolehkan
menurut SNI 01-3741-2002, yaitu 0,30%. Apabila
bilangan asam melebihi batas yang ditetapkan
SNI, maka minyak tersebut sudah tidak layak
dipakai. Perhitungan untuk menentukan bilangan
asam pada masing-masing sampel dapat dilihat
pada Lampiran 3. Berdasarkan data pada
penelitian yang telah dilakukan untuk kedua
sampel minyak tersebut dimana pada minyak
goreng kelapa produksi pabrik didapatkan hasil
0,10% dan pada minyak tradisional 0,25%.
Tingginya kadar asam lemak bebas pada
minyak tradisional disebabkan karena minyak
tradisional mengalami proses pemanasan atau
kenaikan temperatur yang tidak terkontrol dalam
PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah minyak goreng kelapa produksi pabrik
dan minyak goreng tradisional yang diambil
secara acak di pasar tradisional daerah
Denpasar. Pemeriksaan kadar asam lemak
bebas ini menggunakan titrasi Asidi-Alkalimetri
dengan menentukan bilangan asamnya.
Pemilihan metode asidi-alkalimetri karena
metode ini merupakan titrasi asam basa yang
digunakan untuk menentukan konsentrasi asam
atau basa yang belum diketahui dan mengukur
volume secara pasti (Oka,dkk 2011).
Penentuan bilangan asam dipergunakan
untuk mengukur jumlah asam lemak bebas yang
terdapat dalam minyak. Semakin besar angka
berarti kandungan asam lemak bebas makin
tinggi. Asam lemak bebas yang terkandung
dalam sampel dapat berasal dari proses
hidrolisis atau karena proses pengolahan yang
kurang baik. Asam lemak bebas juga merupakan
hasil degradasi yang dapat menunjukkan kualitas
bahan makanan menurun. Proses hidrolisa dapat
dilakukan dengan penambahan asam atau
dengan proses pemanasan. Trigliserida (3
molekul asam lemak yang terikat dengan
gliserol) bereaksi dengan 3 molekul air akan
menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.
Semakin banyak kandungan air maka
semakin banyak pula reaksi hidrolisis trigliserida
menjadi asam lemak bebas, dengan demikian
semakin tinggi asam lemak bebas maka kualitas
minyak akan semakin menurun. Reaksi hidrolisis
lemak adalah sebagai berikut : (Michael,2008)
Trigliserida + 3 H2O
asam lemak+Gliserol
126