You are on page 1of 32

M.

Rezha Faisal

PENDAHULUAN
Janin yang tumbuh dan berkembang di

dalam rahim ibunya pada suatu waktu


akan lahir, tetapi tidak semua janin
yang dilahirkan itu mempunyai kondisi
yang sama.
Hal ini amat bergantung kepada
berbagai faktor yang berperan selama
janin masih hidup didalam kandungan
ibunya antara lain lama umur kehamilan
dan kemampuan pertumbuhan yang
dapat dicapai saat dia dilahirkan

Bayi aterm normal mempunyai berat

badan ketika lahir biasanya


bervariasi sekitar 3000 sampai 3500
gram, dan sesuai ketentuan
ditetapkan minimal berat badannya
waktu lahir 2500 gram
Janin yang lahir sebelum mencapai
usia kehamilan 37 minggu disebut
preterm

DEFINISI
Bayi-bayi yang mengalami hambatan

pertumbuhan dalam rahim (intrauterine


growth retardation atau disingkat
IUGR), disebut juga bayi dismatur
Sering juga disebut bayi small for date
(SFD).
Bayi berat lahir rendah (low birth
weight baby) = berat badan pada
waktu lahir dibawah 2500 gram

Hambatan pertumbuhan lebih

menekankan kepada adanya proses


patologis yang melatar belakangi
fungsi pertumbuhan, sementara
prematuritas menekankan kepada
proses patologis yang melatar
belakangi fungsi umur kehamilan.

KENDALI
JANIN

PERTUMBUHAN

Pada kehamilan normal janin dan

plasenta bertumbuh dengan


kecepatan yang tidak sama. Plasenta
lebih dahulu meluas dan berkembang
menjadi bangunan tertier dari villi
yang luas permukaannya bisa
mencapai puncak seluas 11 m 2 pada
usia kehamilan 37 minggu dan yang
berfungsi sebagai alat pertukaran
antara fetus dengan ibunya

Setelah 37 minggu sampai kelahiran luas

permukaan yang fungsional dari plasenta


sedikit berkurang berhubung munculnya
infark-infark kecil pada permukaan maternal
dari plasenta.
Adalah menarik diperhatikan bahwa pada
usia kehamilan 37 minggu semua parameter
kehamilan mencapai puncaknya seperti
volume air ketuban dan kadar hPL (human
placental lactogen) dalam serum ibu, hal
mana berarti fungsi plasenta juga mencapai
puncaknya pada usia kehamilan 37 minggu

Janin membutuhkan banyak unsur mineral

dan gizi tetapi disini dibicarakan hanya


tiga bentuk utama substrat yang paling
penting bagi pertumbuhannya
1.Glukosa
janin menerima glukosa yang melewati
plasenta secara bebas dari darah ibunya
melalui proses difusi yang dipercepat
(facilitated diffusion). Dalam keadaan
biasa, kadar glukosa darah janin dan
darah ibu hampir sama, dengan kadar
glukosa darah janin 80% dari pada kadar
glukosa darah ibu

Kenaikan glukosa darah ibu diatas

kadar dalam keadaan puasa (fasting


glucose level) meningkatkan
perbedaan kadar glukosa antara
keduanya disebabkan adanya
mekanisme transfer perantara
(coupling mechanism of
transportation) pada membran dari
plasenta sebagai pembatas antara
darah ibu dengan darah janin

2. Asam Amino

Semua asam amino ditransfer


secara aktiv kepada janin sehingga
kadarnya di dalam tubuh janin lebih
tinggi dari pada di dalam darah ibu.
Transportasi aktiv ini berlangsung
atas kendali kadar adenosin
monofosfat dari sinsisiotrofoblast.

3. Oksigen
oksigen berpindah dari darah ibu
melewati plasenta masuk kedalam
darah janin secara difusi biasa
(simple diffusion). Transportasi
oksigen ini bergantung kepada
kecepatan pengaliran darah melalui
uterus dan plasenta dan perbedaan
konsentrasi.

Didalam uterus glukosa dibakar oleh oksigen

untuk menghasilkan energi yang berada dalam


bentuk adenosin trifosfat dan energi tersebut
diperlukan untuk merobah asam-asam amino
menjadi protein-protein. Protein-protein
tersebut dipergunakan untuk pertumbuhan
janin.
Kecepatan pertumbuhan janin dikendalikan
bukan saja oleh transportasi substrat-substrat
tersebut dari ibu melalui plasenta tetapi juga
oleh hormon-hormon janin seperti insulin,
faktor-faktor pertumbuhan yang menyerupai
insulin (insulin-like growth factors = ILGF), dan
protein-protein pengikat ILGF. Leptins janin juga
ikut terlibat.

PENYEBAB HAMBATAN
PERTUMBUHAN JANIN
Kendali pertumbuhan janin tergantung kepada

1) kecukupan substrat yang terdapat dalam darah


ibu,
2) kecukupan pengaliran darah uterus yang
sampai kedalam ruang intervillus,
3) adanya plasenta yang normal
perkembangannya disertai struktur villus tertier
yang mempunyai luas permukaan pertukaran
yang mencukupi, dan
4) janin yang normal perkembangannya dan yang
dapat berfungsi normal sehingga mampu
mempergunakan semua substrat untuk
perkembangannya

Kelainan di pihak
maternal
Hipoksia ibu yang ringan saja bila

berlangsung berlama-lama bisa merusak


pertumbuhan janin secara dramatis.
Biasanya hipoksi terjadi bila ada penyakit
pada ibu yang bisa memperburuk
oksigenasi darahnya misalnya penyakit
paru-paru kronis seperti asthma
bronchiale, penyakit jantung sianotik,
anemia kronik yang berat yang
menurunkan kapasitas pengangkutan
oksigen.

status gizi wanita pada waktu terjadi

konsepsi, makanan harian selama masa


hamil, dan penyakit saluran pencernaan
yang mempengaruhi absorbsi makanan
atau penggunaan substrat.
Faktor terpenting pemasukan makanan
adalah lebih utama pada jumlah kalori
yang dikonsumsi setiap hari dari pada
komposisi dari kalori. Dalam masa hamil
wanita yang keadaan gizinya baik perlu
mengkonsumsi 300 kalori lebih banyak
dari pada sebelum hamil setiap hari.

Penambahan berat badan yang kurang

di dalam masa hamil menyebabkan


kelahiran bayi dengan berat badan yang
rendah
pemakai obat-obat terlarang seperti
kokain
Sebagian wanita disebabkan mengalami
gangguan absorbsi makanan cenderung
melahirkan bayi kecil sekalipun
pemasukan kalorinya meningkat

Kebiasaan merokok terlebih dalam

masa kehamilan akan melahirkan bayi


yang lebih kecil sebesar 200 sampai
300 gram pada waktu lahir
Wanita peminum berat akan
menyebabkan hambatan pertumbuhan
intrauterin serta mikrosefali dan
macam-macam malformasi (pengaruh
teratogenik) pada janin serta kelahiran
preterm

Kelainan dipihak
plasenta
Perkembangan membran plasenta dan

luas permukaannya adalah penting sekali


bagi pengangkutan substrat dari ibu
kepada janin.
Keadaan yang paling umum terjadi yang
mengurangi luas permukaan plasenta
adalah penyakit vaskuler kronik pada ibu
sebagai akibat dari hipertensi kroniknya
Penyakit-penyakit lain pada ibu yang juga
dapat merusak pembuluh darah arteria
spiralis adalah diabetes mellitus, lupus
eritematosus, pielonefritis kronik,
glumerulonefritis, dan arteriosklerosis

Kelainan dipihak fetus


Janin harus dalam keadaan

berkemampuan mempergunakan substrat


yang diterimanya melewati plasenta
Kemampuan ini membutuhkan adanya
sistem kardiovaskuler yang berfungsi
normal, kecukupan faktor pertumbuhan
seperti insulin dan somatomedin yang
beredar, dan jaringan tubuh janin yang
normal yang mampu bertumbuh.
Bilamana janin gagal menerima atau
mempergunakan substrat, janin akan
mengurangi kecepatan pertumbuhan
organ-organnya secara selektiv

Organ-organ pertama yang akan

berkurang pertumbuhannya adalah


organ-organ penyimpan seperti hati
dan otot, sedangkan yang terakhir
berkurang ukurannya adalah sistem
susunan syaraf pusat.
Fenomena perlindungan terhadap
sistem susunan syaraf pusat ini dikenal
dengan sebutan brain sparing effect.

Pengaruh perlindungan yang selektiv

ini pada gilirannya akan


menyebabkan dua macam hambatan
pertumbuhan pada janin yaitu
hambatan pertumbuhan yang
asimetri dan yang simetri.

Pada janin yang mengalami

hambatan pertumbuhan asimetri


akan memperlihatkan kepala besar
dan tubuh kecil, sebaliknya pada
yang mengalami hambatan
pertumbuhan simetri akan
memperlihatkan ukuran kepala dan
tubuh yang sama-sama lebih kecil
dan proporsional

Hambatan pertumbuhan simetri biasanya

sebagai akibat buruk yang terjadi dalam


trimester pertama atau kedua kehamilan
pada waktu mana proses hiperplasia dari
sel-sel masih sedang berlangsung.
Hiperplasia yang terganggu mengurangi
jumlah sel tubuh janin dan dengan
demikian ukuran tubuh janin berkurang
atau janin bertubuh lebih kecil dari pada
semestinya.

Faktor dipihak janin yang paling sering

menyebabkan hambatan
pertumbuhan simetri adalah kelainan
kongenita seperti trisomi 13, trisomi
18 dan trisomi 21 (sindroma Down)
yang dapat mengakibatkan hambatan
pertumbuhan simetri yang berat pada
janin sendiri disertai berbagai anomali
kongenita yang multipel serta harapan
hidup yang pendek1

Hambatan pertumbuhan yang asimetri

biasanya sebagai akibat buruk yang


terjadi dalam bagian terakhir dari
masa kehamilan yang menghambat
hipertrofi sel-sel. Janin mempunyai
jumlah sel yang normal tetapi setiap
sel berukuran lebih kecil dari pada
yang diharapkan kecuali sel-sel otak.

Infeksi intrauterin adalah penyebab lain dari

hambatan pertumbuhan intrauterin.


Banyak tipenya seperti pada infeksi oleh TORCH
(toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan
herpes simplex) yang bisa menyebabkan hambatan
pertumbuhan intrauterin sampai 30% dari kejadian.
Infeksi AIDS pada ibu hamil menurut laporan bisa
mengurangi berat badan lahir bayi sampai 500
gram dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir
sebelum terkena infeksi itu.
Diperkirakan infeksi intrauterin meninggikan
kecepatan metabolisme pada janin tanpa
kompensasi peningkatan transportasi substrat oleh
plasenta sehingga pertumbuhan janin menjadi
subnormal atau dismatur.

KOMPLIKASI PADA FETUS/


NEONATUS
Fetus dan neonatus bertumbuh lebih kecil

dan memperoleh berat badan yang lebih


rendah dari pada semestinya sesuai usia
kehamilan yang sering disebut juga dengan
istilah small for date atau small for
gestational age (SGA)
bentuk simetri mempunyai prognosa yang
lebih buruk karena proses patologik yang
menghambat pertumbuhannya telah
berlangsung cukup lama sejak trimester
pertama dan sempat mempengaruhi
perkembangan otak janin misalnya pada
macam-macam trisomi dan infeksi
TORCH/AIDS.

Karena perkembangan plasenta juga ikut

terpengaruh yang secara anatomi menjadi


lebih kecil dan secara fisiologi fungsinya
menjadi insufisien maka cadangan respirasi
atau oksigennya menjadi berkurang sekali
Sering juga terdapat oligohidramnion pada
kehamilan dengan hambatan pertumbuhan
intrauterin.
Kematian perinatal bisa mencapai 6
sampai 8 kali lipat dari pada kehamilan
normal.

DIAGNOSIS
Pengukuran tinggi fundus uteri

Menggunakan manuver Leopold atau


dgn meteran
Pemeriksaan dengan ultrasonografi
Pemantauan kegiatan kerja jantung
janin
(NST/CST)
Uji biokimiawi (estradiol bebas,
hPL,AFP)
Mengetahui fungsi plasenta

PENANGANAN
Berhubung berbagai komplikasi bisa

terjadi pada fetus atau neonatus


yang menderita hambatan
pertumbuhan intrauterin perlulah
kehamilan/persalinan yang berisiko
tinggi untuk itu ditangani oleh satu
tim perinatologi yang
berpengalaman dirumah sakit/pusat
rujukan tertier

Deteksi dini
Menghilangkan faktor penyebab
Meningkatkan aliran darah ke

uterus
Melakukan fetal surveillance
antepartum
Terminasi kehamilan lebih awal
Perawatan intensiv bayi baru
lahir

You might also like