You are on page 1of 100

MENTERIKESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR HK.02.02/MENKES/523/2015
TENTANG
FORMULARIUM NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan perlu menjamin aksesibilitas obat yang aman,
berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan
jumlah yang cukup;
b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) perlu disusun daftar obat dalam bentuk
Formularium Nasional;
c.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan


Keputusan Menteri Kesehatan tentang Formularium
Nasional;
Mengingat

1.

Undang-Undang
Psikotropika

Nomor

(Lembaran

Tahun

Negara

1997

Republik

tentang
Indonesia

Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 3671);
2.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem


Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

3.

Undang-Undang

Nomor

35

Tahun

2009

tentang

Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5062);

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-24.

Undang-Undang

Nomor

36

Tahun

2009

tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
5.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor

153, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5072);


6.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


Penyelenggara

Jaminan

Sosial

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan


Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
7.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang


Jaminan

Kesehatan

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah


diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 255);
8.

Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang


Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);

9.

Keputusan

Menteri

189/MenkesjSK/111/2006

Kesehatan
tentang

Nomor

Kebijakan

Obat

Nasional;
10. Peraturan

Menteri

HK.02.02/Menkesj068/I/2010

Kesehatan

Nomor

ten tang

Kewajiban

Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Pemerintah;
11. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

1144/MenkesjPer/VIII/2010 tentang Organisasi dan


Tata

Kerja

Republik

Kementerian
Indonesia

Kesehatan

Tahun

2010

(Beri ta
Nomor

Negara
585)

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-3 -

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


Kesehatan

Nomor 35

Tahun

2013

(Berita

Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);


12. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Nomor

HK.02.02/Menkesj 140/2015 tentang Komite Nasional


Penyusunan Formularium Nasional 2015;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN

MENTER!

KESEHATAN

TENTANG

FORMULARIUM NASIONAL.
KESATU

Formularium

Nasional sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari


Keputusan Menteri ini.
KEDUA

Formularium

Nasional

sebagaimana

dimaksud

dalam

Diktum Kesatu merupakan daftar obat terpilih yang


dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan
kesehatan dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
KETIGA

Dalam hal obat yang dibutuhkan tidak tercantum dalam


Formularium Nasional, dapat digunakan obat lain secara
terbatas

berdasarkan persetujuan komite

medik dan

Direktur Utama Rumah Sakit setempat.


KEEMPAT

Penambahan danjatau pengurangan daftar obat yang


tercantum dalam Formularium Nasional ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan setelah mendapat rekomendasi dari
Komite Nasional Formularium Nasional.

KELIMA

Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan Keputusan


Menteri ini dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan,
BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
Kesehatan KabupatenjKota sesum dengan tugas dan
fungsi masing-masing.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 4-

KEENAM

Pada saat
Keputusan

Keputusan

Menteri

Menteri

ini

mulai

berlaku,

Kesehatan

Nom or
328/MENKES/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH

Keputusan

Menteri

ini

mulai

berlaku

pada

tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2015
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KESEHATAN

REPUBUK INDONESIA

-5LAMPI RAN
KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKESJ523/2015
TENTANG
FORMULARIUM NASIONAL
DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL

ANTIINFLAMASI NON STEROID ANTIPIRAI


1.1 ANALGESIK NARKOTIK
1
fentanil

inj: Hanya untuk nyeri sedang hingga


berat dan harus diberikan oleh tim medis

1.

inj 0,05 mg/mL (i.m./i.v.)

5 ampjkasus

2.

patch 12,5 mcgjjam

10 patch/bulan

3.

patch 25 meg/jam

10 patch/bulan

4.

patch 50 meg/ jam

5 patch/bulan

hidromorfon
1.

tab lepas lambat 8 mg

30 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 16 mg

30 tab/bulan

1.

tab 10 mg

20 tab/minggu

2.

tab 20 mg

20 tabjminggu

morfin
Hanya untuk pemakaian pada tindakan
anestesi atau perawatan di Rumah Sakit
dan untuk mengatasi nyeri kanker yang
tidak respon terhadap analgetik non
narkotik atau nyeri pada serangan
1.

tab 10 mg

2.

tab lepas lambat 10 mg

initial dosis 3-4


tab hari
60 tab/bulan

3.

tab lepas lambat 15 mg

60 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-6 -

5.

inj 10 mgjmL (i.m.js.k.ji.v.)

petidin
1.
inj 50 mg/mL (i.m.js.k.ji.v.)

infus per 24 jam


2 ampjhari

Hanya untuk tindakan anestesi dan


nyeri sedang hingga berat pada
pasien yang dirawat di Rumah Sakit.
Tidak digunakan untuk nyeri kanker.
6

sufentanil
1.

inj 5 mcgjmL (i.v.)

3 vialjkasus

Hanya untuk tindakan anestesi yang


diberikan dokter anestesi.

1.

kaps 250 mg

30 kaps/bulan

2.

kaps 500 mg

30 kapsjbulan

ibuprofen*
1.

tab 200 mg

30 tab/bulan

2.

tab 400 mg

30 tab/bulan

3.

susp 100 mg/5 mL

1 btljkasus

4.

susp 200 mg/5 mL

1 btljkasus

ketoprofen
1.

sup 100 mg

2 supjhari, maks 3
hari

Untuk nyeri sedang sampai berat


pada pasien yang tidak dapat
menggunakan analgetik secara oral.
4

ketorolak
1.

inj 30 mgjmL

Untuk nyeri sedang sampai berat


untuk pasien yang tidak dapat
menggunakan analgetik secara oral.

2-3 ampjhari,
maks 2 hari.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-7-

metamizol

Untuk nyeri post operatif dan hanya


dalam waktu singkat.
1.

inj 500 mgjmL

4 amp selama
dirawat

natrium diklofenak*
1.

tab sal enterik 25 mg

30 tab/bulan

2.

tab sal enterik 50 mg

30 tab/bulan

parasetamol
1.

tab 500 mg

30 tab/bulan

2.

sir 120 mg/ 5 mL

2 btljkasus

3.

drops 100 mgjmL

1 btljkasus

4.

inf 10 mgjmL

3 btljkasus

Hanya untuk pasien ICU yang


memerlukan antipiretik

8
1.

inj 50 mgjmL

5 ampjhari

Hanya untuk nyeri sedang sampai


berat paska operasi yang tidak dapat
menggunakan
sik oral.
1.3 ANTIPIRAI
1

alopurinol

Tidak untuk nyeri akut.

1.

tab 100 mg*

30 tab/bulan

2.

tab 300 mg

30 tab/bulan

kolkisin
1.

tab 500 meg

30 tab/bulan

probenesid
1.

tab 500 mg

30 tab/bulan

1.4 NYERI NEUROPATIK


1

amitriptilin
1.

tab sal selaput 25 mg

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-8 -

gabapentin

Hanya untuk neuralgia paska herpes dan


nyeri neuropati diabetikum, dan tidak
untuk restless
1.
kaps 100 mg

60 kapsjbulan

2.

30 kapsjbulan

kaps 300 mg

karbamazepin

Hanya untuk neuralgia trigeminal.


1.

tab 100 mg

2. ANESTETIK
2.1

Khusus untuk analgesia spinal.


1.
3

etil klorida
1.

inj 0,5% + glukosa 8%

spray 100 mL

lidokain
1.

inj 2% (infiltr jp.v.)

2.

inj 5% + glukosa (dekstrosa) 5%

3.

gel2%

4.

spray oral 10%

ropivakain

deksmedetomidin

Untuk sedasi pada pasien di ICU,


kraniotomi, bedah jantung dan operasi
yang memerlukan waktu pembedahan
lama.
inj 100 mcgfmL
2

halotan
1.

cairan ih

60 tabjbulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-9-

isofluran
1.

ketamin
1.

inj 50 mgjmL (i.v.)

2.

inj 100 mgjmL (i.v.)

nitrogen oksida
1.

cairan ih

tiopental
1.

serb inj 500 mg (i.v. bolus)

2.

serb inj 1.000 mg (i.v. bolus)

1.

inj 0,25 mgjmL (i.v.ji.m.js.k.)

diazepam
1

inj 1% (i.v. bolus)

sevofluran
1.

ih, gas dlm tabung

propofol
1.

ih, gas dlm tabung

oksigen
1.

cairan ih

inj 5 mg/mL (i.v.ji.m.)

midazolam

Dapat digunakan untuk pre medikasi


sebelum induksi anestesi dan rumatan
selama anestesi umum.
1.
inj 1 mgjmL (i.v.)
2.

inj 5 mg/mL (i.v.)

Dosis rumatan:
1 mgjjam
(24 mgjhari).
Dosis premedikasi:
2,5-5 mg (hanya
1x pemberian).

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 10-

3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS


1

deksametason
1.

serb inj 100 mg

tab 4 mg

3 tabjhari, maks
5 hari

loratadin
1.

inj 0,1% (i.v.js.k./i.m.)

klorfeniramin
1.

30 mg/hari

hidrokortison
1.

inj 10 mgjmL (i.v.ji.m.)

epinefrin (adrenalin)
1.

20 mg/hari

difenhidramin
1.

inj 5 mgjmL (i.v.ji.m.)

tab 10 mg

1 tab/hari, maks 5
hari

setirizin
1.

tab 10 mg

1 tab/hari, maks
5 hari

2.

sir 5 mg/5 mL

4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN


4.1 KHUSUS
1

atropin
1.

tab 0,5 mg

2.

inj 0,25 mg/mL

efedrin
1.

kalsium glukonat
1.

inj 50 mg/mL

inj 10%

nalokson
Hanya untuk mengatasi depresi
pernapasan akibat morfin atau opioid.
1.

inj 0,4 mg/mL

1 btl/kasus

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

natrium bikarbonat
1.

tab 500 mg

2.

inj 8,4% (i.v.)

High alert medicine.


6

natrium tiosulfat
1.

neostigmin
1.

inj 25% (i.v.)

inj 0,5 mg/mL

protamin sulfat
inj 10 mg/mL (i.m.)

2
5. ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI

diazepam
1.

inj 5 mg/mL (i.v.)

10 amp/kasus,
kecuali untuk
kasus di ICU

Tidak untuk i.m.

2.

enema 5 mg/2,5 mL

3.

enema 10 mg/2,5 mL

jhari, bila

fenitoin
1.

kaps 30 mg*

90 kaps/bulan

2.

kaps 100 mg*

90 kaps/bulan

3.

inj 50 mgfmL

4 ampfhari

Dapat digunakan untuk status


konvulsivus.
fenobarbital
1.
tab 30 mg*

120 tab/bulan

2.

tab 100 mg*

60 tab/bulan

3.

inj 50 mgjmL

40 mgfkgBB

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

1.

tab 200 mg

120 tab/bulan

2.

sir 100 mg/5 mL

4 btl/bulan

klonazepam
1.

tab sal selaput 2 mg

30 tab/bulan

lamotrigin

Tidak digunakan sebagai lini pertama


untuk epilepsi, dapat digunakan sebagai
lini kedua pada ibu hamil atau wanita usia
30 tab/bulan
2.
7

tab 50 mg

30 tabjbulan

levetirasetam

Untuk pasien kejang pada tumor otak


yang mendapat kemoterapi.

1.

tab 250 mg

60 tab/bulan

2.

tab 500 mg

60 tab/bulan

magnesium sulfat

Hanya untuk kejang pada preeklampsia


dan eklampsia. Tidak digunakan untuk
kejang lainnya.
Untuk premedikasi oksaliplatin

1.

inj 20% (i.v.)

2.

inj 40% (i.v.)

topiramat
1.

10

tab 100 mg

60 tab/bulan

valproat*

Dapat digunakan untuk epilepsi umum


(general epilepsy).
1.

tab sal enterik 250 mg

90 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 250 mg

60 tab/bulan

3.

tab lepas lambat 500 mg

60 tab/bulan

4.

sir 250 mg/ 5 mL

5 btl/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 13-

6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
1

albendazol
1.

tab 400 mg

2.

susp 200 mg/5 mL

mebendazol
1.

tab 100 mg

2.

tab 500 mg

3.

sir 100 mg/5 mL

pirantel pamoat
1.

tab 125 mg

2.

tab 250 mg

3.

susp 125 mg/5 mL

prazikuantel
1.

tab 600 mg

6.1.2 Antifilaria
1

dietilkarbamazin
1.

tab 100 mg

Tidak digunakan untuk ibu hamil dan


6.1.3 Antisistosoma
1

prazikuantel

Hanya untuk daerah Sulawesi Tengah.


di Kalimantan Selatan untuk

buski.
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1. Beta laktam
1

amoksisilin
1.

tab 250 mg

10 hari

2.

tab 500 mg

10 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 14-

4.

sir kering 125 mg/ 5 mL

1 btljkasus

sir kering 250 mgf 5 mL

1 btl/kasus

ampisilin
1.

serb inj 250 mg (i.m.ji.v.)

10 hari

2.

serb inj 1.000 mg (i.v.)

10 hari

benzatin benzil penisilin


1.

inj 1,2 juta IU/mL (i.m.)

2 amp/bulan

2.

inj 2,4 juta IU/mL (i.m.)

1 amp/bulan

fenoksimetil penisilin (penisilin V)


1.

tab 125 mg

40 tab/bulan

2.

tab 250 mg

40 tab/bulan

3.

tab 500 mg

20 tab/bulan

kombinasi:
1.

ampisilin

500 mg

2.

sulbaktam

250 mg

1.
6

kombinasi:
1.

ampisilin

1000 mg

2.

sulbaktam

500 mg

1.
7

10 hari

serb inj 1500 mg

kombinasi:
1.

sefoperazon

500mg

2.

sulbaktam

500mg

10 hari

serb inj 750 mg

serb inj 1.000 mg

10 hari

Untuk lini ke 3 dan persetujuan


KFT /PPRA/ pimpinan RS. Untuk infeksi
berat yang tidak bisa diatasi dengan
antibiotik
prokain benzil penisilin
1.

serb inj 3 juta IU (i.m.)

3 vialjkasus

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 15-

10

Hanya untuk pasien rawat inap yang


sebelumnya mendapatkan antibiotik
nteral.
1.
kaps 250 mg

30 kapsjkasus

2.

kaps 500 mg

30 kapsjkasus

3.

sir kering 125 mg/ 5 mL

1 btljkasus

4.

sir kering 250 mgj 5 mL

1 btljkasus

sefaleksin
1.

kaps 250 mg

10 hari

2.

kaps 500 mg

10 hari

1.

serb inj 1.000 mg

selama 24 jam

11

12

Digunakan pada profilaksis bedah


untuk mencegah terjadinya infeksi
luka
rasi.
sefepim
Antibiotik lini ketiga. Dapat digunakan
untuk demam neutropenia atas
KFT

RS.

3 gjhari
ANC >

13

sefiksim

Hanya untuk pasien rawat inap yang


sebelumnya mendapatkan antibiotik
parenteral sefalosporin generasi tiga atau
sesuai hasil
resistensi.
1.
tab sal selaput 100 mg

10 hari

2.

tab sal selaput 200 mg

10 hari

sir 100 mgj 5 mL

1 btljkasus

1.

serb inj 1.000 mg

3 gj hari selama 7
hari

14

Antibiotik lini ketiga dan dapat


digunakan untuk mengatasi infeksi
pada pasien yang mengalami
15

sefotaksim
1.

serb inj 500 mg

10 hari

2.

serb inj 1.000 mg

10 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 16-

3 g/hari sampai
ANC > 500 mm3

17

sefpodoksim proksetil
1.

18

tab sal selaput 100 mg

2 tabjhari selama
7 hari

seftazidim
1.

serb inj 1.000 mg

3 g/ hari selama 7
hari

1.

serb inj 1.000 mg

2 gjhari selama 7
hari. Untuk
meningitis 4 gjhari
selama 14 hari

19

20

sefuroksim
1.

tab sal selaput 250 mg

10 tabjkasus

2.

tab sal selaput 500 mg

10 tabjkasus

3.

serb inj 750 mg

3 g/kasus

Hanya untuk profilaksis bedah


abdomen, toraks (cardiac a tau non
6.2.2 Antibakteri Lain

Tidak digunakan untuk anak usia < 6


tahun dan ibu hamil dan ,...,.,~n"tlrn
1.
kaps 50 mg

2.

Hanya untuk penggunaan pada mata


dan kulit.
kaps 100 mg

2 kapsjhari selama
10 hari

2 kapsjhari selama
10 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 17-

tetrasiklin

Tidak digunakan untuk anak usia < 6


tahun dan ibu hamil dan
1.
kaps 250 mg
2.

kaps 500 mg

4 kapsjhari selama
10 hari
4 kapsjhari selama
10 hari

6.2.2.2 Kloramfenikol
1

kloramfenikol
4 kapsjhari selama
10 hari
4 kapsjhari selama
10 hari
1 btljkasus

1.

kaps 250 mg

2.

kaps 500 mg

3.

susp 125 mg/5 mL

4.

serb inj 1.000 mg

a.

sulfametoksazol

400 mg

b.

trimetoprim

80 mg

1.

3 gjhari selama 14
hari

4 tabjhari selama
10 hari kecuali
pada

tab 480 mg

imunocompromised
selama 21 hari
2

kotrimoksazol forte (dewasa) kombinasi:


a.

sulfametoksazol

800 mg

b.

trimetoprim

160 mg

1.

2 tabjhari selama
10 hari kecuali
pada

tab 960 mg

imunocompromised
selama 21 hari
3

kotrimoksazol kombinasi tiap 5 mL:


a.

sulfametoksazol

200mg

b.

trimetoprim

40 mg

1.

susp 240 mg

1 btljkasus

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 18-

1.

tab 250 mg

3 tabfkasus

2.

tab sal selaput 500 mg

3 tabfkasus

3.

sir kering 200 mg/ 5 mL

1 btl/kasus

4.

serb inj 500 mg

1 vialfhari selama
3 hari

eritromisin
1.

kaps 250 mg

2.

tab 500 mg

3.

sir kering 200 mgf 5 mL

klaritromisin
1.

tab sal selaput 500 mg

20 tabfkasus

2.

sir kering 125 mg/ 5 mL

2 btlfkasus

3.

sir kering 250 mg/ 5 mL

2 btlfkasus

klindamisin
1.

kaps 150 mg

2.

kaps 300 mg

4 kaps/hari selama
5 hari kecuali
untuk
toksoplasmosis
selama 6
4 kapsfhari selama
5 hari kecuali
untuk
toksoplasmosis
selama 6

spiramisin
Dapat digunakan untuk toksoplasmosis
kehamilan.
tab sal selaput 500 mg

6.2.2.5 Aminoglikosida
1

4 kapsfhari selama
10 hari
4 tabfhari selama
10 hari
2 btl/kasus

amikasin
Hanya digunakan untuk infeksi oleh
bakteri gram negatif yang resisten

3 g/ hari selama 6
minggu

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

gentamisin
1.

inj 10 mgjmL

2.

inj 40 mgjmL

kanamisin
1.
serb inj 1.000 mg

streptomisin
1.

serb inj 1.000 mg

6.2.2.6 Kuinolon
1

levofloksasin

Tidak digunakan untuk pasien usia< 18


tahun dan ibu hamil.
1.
tab sal selaput 500 mg

maks 10 hari

2.

maks 10 hari

inf 5 mg/mL

Tidak digunakan untuk pasien usia < 18


tahun dan ibu hamil.

1.

tab sal selaput 400 mg

10 hari

2.

inf 1,6 mgjmL

10 hari

ofloksasin
Tidak digunakan untuk pasien usia< 18
tahun dan ibu hamil.
1.
tab sal selaput 200 mg

10 hari

2.

10 hari

tab sal selaput 400 mg

siprofloksasin

Tidak digunakan untuk pasien usia< 18


tahun dan ibu hamil.
1.
tab sal selaput 500 mg
2.
inf 2 mgjmL
6.2.2.7 Lain-Lain
1

4 btljhari

meropenem
a)

Hanya untuk terapi lini ketiga untuk

-Febrile

~--~in~f<~e~k~s~i~o~l~e~h~k~u~m~a~n~~~~~~E~S~B~L~--~------~--------~----~ neutropenia:

b)

Tidak untuk profilaksis bedah,


kecuali bedah jantung.

2.

serb inj 1.000 mg

dosis 1-3 gjhari,


sampai ANC
~--~--------------------------------~--------~---,---r---.~ diatas
1.
serb inj 500 mg
500/mm3.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 20-

-Sepsis dan
infeksi berat
lainnya:
do sis 1-3 g/ hari
maks 7 hari
-Penggunaan
maksimal 7
harijkasus.
-Setelah hasil
kultur diperoleh,
maka digantikan
dengan antibiotika
lini pertama atau
spektrum sempit
yang masih
sensitif.
-Meropenem dapat
dilanjutkan apabila
hasil kultur
menunjukan
bahwa meropenem
adalah
satu-satunya
antibiotik yang
masih sensitif
un tuk bakteri
bab infeksi.
2

metronidazol
1.

tab 250 mg

~--+-~~~----------------------------1---~----~--~---+----.-~

2.

tab 500 mg

r=3-.-r-su--sp~1~2~5~m-g-/~5~m~L~-----------------r----.---~---,--~---.~

4.

inf 5 mgfmL

5.

sup 500 mg

6.

ovula 500 mg

pirimetamin

Untuk toksoplasmosis serebral I retinitis


pada immunocompromised dalam bentuk
kombinasi dengan sulfadiazin atau
klindamisin dan leukovorin.
1
tab 25 mg

Untuk infeksi
akibatbakteri
anaerob, dapat
diberikan
maksimum
2
kasus
3 btljhari.

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

sulfadiazin
1.

tab 500 mg

vankomisin

Hanya untuk infeksi oleh kuman MRSA


atau MRSE positif (dibuktikan dengan
hasil
1.

maks 10
hari kasus

6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS


6.3.1 Antilepra
1

dapson

kaps dalam minyak 50 mg

kaps dalam minyak 100 mg

rifampisin
1.

kaps 300 mg

2.

tab 450 mg

3.

tab 600 mg

6.3.2 Antituberkulosis
1
etambutol
1.
tab 250 mg
2.

tab 400 mg

15 mg/kgBB,
maksimal selama
4 bulan lanjutan
pemberian 3x

Dapat digunakan untuk paduan OAT


kategori 2, tahap lanjutan.
Untuk kombinasi pengobatan pasien
TB Kambuh BTA (+).
Digunakan untuk TB MDR.
3.
2

tab 500 mg

isoniazid
1.

tab 100 mg

Dapat digunakan untuk profilaksis TB


anak.

10 mgjkgBB,
maksimal6
bulan setiap
hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 22-

1 tab (300 mg) /


hari, maksimal 6
bulan

Dapat digunakan untuk profilaksis TB


ODHA dewasa.
3

kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombinasi


Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk dewasa 4KDT

Penggunaan sesuai dengan Program


Nasional Pengendalian TB.

a.

rifampisin

kapl

b.

isoniazid

tab

75 mg

c.

pirazinamid

tab

400mg

d.

etambutol

tab

275 mg

150 mg

kombinasi: Panduan dalam bentuk Kombinasi


Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk dewasa 2KDT

Penggunaan sesuai dengan Program


Nasional Pengendalian TB.
rifampisin
a.
kapl150 mg
b.
5

isoniazid

tab

150 mg

1 tab/ 15 kgBB,
maks selama 2
bulan pertama

kombinasi: Panduan dalam bentuk Kombinasi


Dosis Tetap (KDT/FDC) untuk anak 3KDT

Penggunaan sesuai dengan Program


Nasional Pengendalian TB.
rifampisin
kapl 75 mg
a.

1 tab/15 kgBB,
maks selama 2
bulan pertama

b.

isoniazid

tab

50 mg

c.

pirazinamid

tab 150 mg

1 tab/ 5-8 kgBB,


maks 2 bulan
pertama,
pemberian setiap
hari

kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombinasi


Dosis Tetap (KDT/ FDC) untuk anak 2KDT

Penggunaan sesuai dengan Program


Nasional Pengendalian TB.
kapl 75 mg
rifampisin
a.
b.

isoniazid

tab 50 mg

1 tab/ 5-8 kgBB,


maks 4 bulan
lanjutan
pemberian 3x
seminggu

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 23-

kombinasi: Paduan dalam bentuk paket


Kombipak untuk Dewasa. Kombipak II terdiri
dari:
Penggunaan sesuai dengan Program
Nasional Pengendalian TB.
rifampisin
a.
kapl450 mg

b.

isoniazid

tab 300 mg

c.

pirazinamid

tab 500 mg

d.

etambutol

tab 250 mg dan


500
kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombipak
untuk dewasa. Kombipak III terdiri dari:

Penggunaan sesuai dengan Program


Nasional Pe
TB.
a.
rifampisin
450 mg
1---+-----------+--------+-----+------+---~

b.

11

300 mg

kombinasi: Paduan dalam bentuk Kombipak


untuk dewasa terdiri dari:
a.
rifampisin
350mg

c.

10

isoniazid

maksimal 144
tab selama 4
bulan, lanjutan
pem berian 3x
seminggu

etambutol
1
kapl sal selaput

kombinasi: Paduan dalam bentuk paket


Kombipak untuk anak Kombipak A terdiri
dari:
Penggunaan sesuai dengan Program
Nasional Pengendalian TB.
a.
rifampisin
kapl 75 mg
f---+----------+-------+-----t-------+------1
b.
isoniazid
tab 100 mg
f---t--.--,--.--.d-=------t--t-a-::b--=--=--m-g---+-----t------t------1
200
c.
p1razmam1
kombinasi: Paduan dalam bentuk paket
Kombipak untuk anak Kombipak B terdiri
dari:
Penggunaan sesuai dengan Program
Nasional
ndalian TB
kapl 75 mg
a.
rifampisin

maksimal 280 tab


selama 2 bulan
pertama
pemberian setiap
hari

maksimal 336

f-.-:--f-c---:---:--::-------+----:----:--::-:-:-----+-----t-------t-----j tab selama 4 bulan

b.

isoniazid

tab 100 mg

lanjutan
pemberian setiap
hari.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 24-

12

pirazinamid
1.

tab 500 mg

20-30 mg/kgBB

Digunakan untuk TB MDR.


13

streptomisin

Dapat digunakan untuk paduan OAT kat


awal.
Untuk kombinasi pengobatan pasien TB
Kambuh BTA
1. serb inj 1000 mg

15 mgjkgBB
maks 2 bulan
pertama
pemberian setiap
hari.

Digunakan untuk TB MDR.


6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih
1

asam pipemidat
1.

kaps 400 mg

28 kaps/kasus

6.4 ANTIFUNGI
6.4.1 Antifungi Sistemik
1

amfoterisin B
1.

inj 5 mgjmL (i.v.)

flukonazol

Hanya digunakan untuk kandidiasis


sistemik/ pada pasien

1.

kaps 50 mg

2.

kaps 150 mg

3.

inj 2 mg/mL

griseofulvin (micronized)
1.

tab 125 mg

2.

tab 250 mg

3.

tab 500 mg

ketokonazol
1.

tab 200 mg

maks 30
tab/kasus.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 25-

mikafungin

Hanya digunakan untuk kandidiasis


sistemik yang sudah resisten dengan
flukonazol (dibuktikan dengan hasil
kultur) dan pasien yang

nistatin

1.

tab sal gula 500.000 IU

30 tab/bulan

2.

susp 100.000 IU fmL

2 btlfkasus untuk
1

terbinafin
1

tab 250 mg

6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigardiasis
1

metronidazol

1.

tab 250 mg

2.

tab 500 mg

3.

susp 125 mg/5 mL

4.

inf 5 mgfmL

3 btlfhari

6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
1

doksisiklin

1.

kaps 100 mg

10 kapsfkasus

6.5.2.2 Untuk Pengobatan


1

antimalaria kombinasi :
a.

sulfadoksin

500 mg

b.

pirimetamin

25 mg

1.
2

artemether
1.

kaps

inj 80 mgfmL

artesunat

1.

inj 60 mg/mL (i.v.fi.m.)

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 26-

hidroksi klorokuin
a)

b)

1.

tab 200 mg*

2.

tab 400 mg*

inj 50 mgjmL

klorokuin
a)

b)
1
6

tab 250 mg

kombinasi:
a.

artemether

20 mg

b.

lumefantrin

120 mg

kombinasi (DHP) :
a.

dihidroartemisin

40 mg

b.

piperakuin

320mg

1.
8

tab sal selaput

kuinin
1.

tab 200 mg

2.

tab 222 mg

3.

tab 250 mg

4.

inj 25% (i.v.)

Dapat digunakan untuk malaria


serebral.
primakuin
1.

tab 15 mg

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 27-

6.6.1 Antiherpes
1

asiklovir
1.

tab 200 mg

2.

tab 400 mg

serb inj 250 mg

valasiklovir
tab 500 mg

6.
Hanya untuk pasien immunocompromised (CD 4
<100) serta dibuktikan ada kelainan organik
(retinitis CMV /CMV serebral). Untuk transplantasi
organ dari donor yang menderita CMV.
1

gansiklovir

1.

serb inj 500 mg

valgansiklovir
1.

tab sal 450 mg

6.6.3 Antiretroviral
6.6.3.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
1

kombinasi:
a.

zidovudin

300 mg

b.

lamivudin

150 mg

1.
2

lamivudin

1.
3

tab 30 mg

tenofovir
1.

tab 150 mg

stavudin
1.

tab

tab sal selaput 300 mg

zidovudin

1.

kaps 100 mg

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 28-

6.6.3.2 Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)


1

efavirens
1

tab 200 mg

tab sal selaput 600 mg

kombinasi FDC (anak):


a.

zidovudin

60 mg

b.

lamivudin

30mg

nevirapin

50 mg

1.
3

tab dispersible

nevirapin

a.

lopinavir

200 mg

b.

ritonavir (LPV / r)

50 mg

1.

tab sal selaput

6.6.4 Antihepatitis
1

adefovir dipivoksil

Diberikan pada:
a)

Pasien Hepatitis B kronik HBeAg


negatif dengan DNA HBV rendah dan
ALT IV ....

b)

Pasien dengan riwayat gagal terapi


dengan pemberian analog nukleosida.
c)
Dapat
erikan oleh Dokter Spesialis
Pe
Dalam atau KGEH
Tidak diberikan pada:
a)

Pasien Hepatitis B kronik dengan

b)

1.

tab 10 mg

30 tab/bulan,
dievaluasi setiap
6 bulan.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 29-

Hanya boleh diresepkan oleh KGEH

tab sal selaput 0,5 mg

tab sal selaput 1 mg

interferon alfa
a)

Hanya untuk penderita hepatitis C

b)

Hanya boleh diresepkan oleh KGEH

1.

inj 18 MIU

lamivudin
Penderita Hepatitis B Kronik dilakukan
pemeriksaan HBV-DNA
Dapat

rikan oleh Dokter Spesialis


atau KGEH

pegylated interferon alfa-2a


Hanya untuk penderita hepatitis C
Hanya boleh diresepkan oleh KGEH

1.

inj 135 meg/0,5 mL

2.

inj 180 meg/0,5 mL

pegylated interferon alfa-2b


Dapat digunakan untuk hepatitis B dan C.
Hanya boleh diresepkan oleh KGEH.

1.

serb inj 50 meg

2.

serb inj 80 meg

3.

serb inj 100 meg

4.

serb inj 120 meg

ribavirin
Hanya digunakan untuk hepatitis C
bersama dengan interferon alfa.
Hanya boleh diresepkan oleh KGEH.
1.

tab 200 mg

l
!

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 30-

hanya untuk penderita


B kronik.

tenofovir

Hanya boleh diresepkan oleh KGEH


1.

tab sal selaput 300 mg

7. ANTIMIGREN dan ANTIVERTIGO


7.1 ANTIMIGREN
7 .1.1 Profilaksis
1

propranolol
1.

tab 10 mg

7.1.2 Serangan Akut


1

ergotamin
Hanya digunakan untuk serangan migren
akut.
1.
tab 1 mg

8 tabjminggu

kombinasi :
a.

ergotamin

1 mg

b.

kafein

50mg

1.

tab

8 tabjminggu

7.2 ANTIVERTIGO
1

Hanya untuk sindrom meniere


1

tab 6 mg

20 tab/bulan

tab 24 mg

10 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 31 -

8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF

8.
1

anastrozol
Dapat digunakan untuk kanker payudara
post menopause dengan pemeriksaan
reseptor estrogen/progesteron positif.
30 tab/bulan

1.

2.
3

30 tab/bulan
tab sal 150 mg

deksametason
1.

tab 0,5 mg

2.

tab 1 mg

3.

tab 2 mg

4.

inj 5 mgjmL

30 tab/bulan
5

goserelin asetat
1.

serb inj 3,6 mg


a)

Dapat digunakan untuk kanker


payudara dengan hormonal
reseptor (ER dan/ a tau PR)

1 vial/bulan

b)

Dapat digunakan untuk


endometriosis.

1 vial/bulan;
maks 6 vialjkasus

Dapat digunakan untuk kanker


prostat, harus diberikan
bersama dengan bikalutamid
tablet.
serb inj 10,8 mg

c)

2.

Dapat digunakan untuk kanker


prostat.

1 vial/3 bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 32-

letrozol

Untuk kanker payudara pada post


menopause dengan reseptor ER dan/ a tau
PR
1.
tab 2,5 mg
7

leuprorelin asetat
1.
serb inj 1,88 mg

2.

3.

Untuk endometriosis pada pasien


dengan BB < 50 kg, adenomiosis atau
mioma uteri
serb inj 3,75 mg
a)

Dapat digunakan untuk kanker


payudara dengan hormonal
reseptor ER dan/atau PR positif

b)
c)

Dapat digunakan untuk


endometriosis.
Adenomiosis atau mioma uteri.

d)

Dapat digunakan untuk kanker

30 tab/bulan

1 vial/
maks

1 vial/bulan

serb inj 11,25 mg

a)

Dapat digunakan untuk kanker


payudara dengan hormonal
reseptor ER dan/ a tau PR positif

b)

Dapat digunakan untuk kanker


prostat.

medroksi progesteron asetat


1.
2.

tab
tab 500 mg

30 tab/bulan

10

60 tab/bulan
2.

tab 20 mg

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 33-

testosteron
1.

kaps lunak 40 mg

Hanya untuk defisiensi hormon.


2.

inj 250 mg/mL

8.2 IMUNOSUPRESAN
1

azatioprin
1.

tab 50 mg

everolimus

Hanya untuk pasien yang telah menjalani


transplantasi ginjal dan mengalami
penurunan fungsi ginjal yang dapat
menyebabkan Chronic Allograft

2.

tab 0,5 mg

leflunomid
Untuk penderita RA (Rheumatoid
Arthritis) yang telah gagal dengan
DMARDs. Bukan
initial treatment
Hanya boleh diresepkan oleh dokter

metotreksat

Untuk imunosupresi.
Untuk pasien dengan luas psoriasis di
atas 10%.
1.
tab 2,5 mg
5

mikofenolat mofetil

Untuk kasus transplantasi organ ginjal,


jantung, atau hati.
1.
6

tab 500 mg

siklosporin
1.

kaps lunak 25 mg

Untuk kasus transplantasi organ dan


penyakit autoimun.

5 mgjkgBB/hr

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 34-

90 kapsjbulan

Untuk kasus transplantasi organ dan


penyakit autoimun.

4.

inj 50 mgjmL

5.

inj 100 mgjmL

takrolimus

a)

Hanya untuk pasien yang telah


menjalani transplantasi ginjal dan
mengalami penurunan fungsi yang
dapat menyebabkan chronic

b)

Hanya untuk pencegahan reaksi


penolakan pasca transplantasi hati

1.

kaps 0,5 mg

2.

kaps 1 mg

8.3 SITOTOKSIK
1

12 x pemberian.

Untuk squamous cell carcinoma pada


daerah kepala dan leher, serviks,
esofagus, penis, testis, kulit, paru, glioma,
limfoma, plerodesis.
Sebagai terapi lini pertama pada Hodgkin
dan Non
Disease.
12 x pemberian
4

busulfan
1.

tab 2 mg

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 35-

1.

serb inj 100 mg

12 x pemberian

a)

Untuk tumor Wilms, rabdomiosarkom


pada anak, sarkoma Ewings, dan
kanker testis non seminoma
metastatik.
Neoplasia trofoblastik gestasional.
inj 0,5 mg (i.v.)

12 x pemberian

b)
1.

r---r---------------------------------~--------r--------+--~~

Dosis kumulatif
maksimum
(seumur hidup):
500 mgj m 2 LPT

dosetaksel

Untuk kanker kepala dan leher, paru,


payudara, ovarium, prostat dan
adenokarsinoma
1.
inj 40 mgjmL

Untuk kombinasi:
75 mg/m 2 LPT
setiap 3 minggu
Untuk kemoterapi:
100 mgjm2 LPT

10
Dosis kumulatif
~--~--------------------------------~--------~-------+---.~ maks750mgjm

LPT
11

Hanya untuk adenokarsinoma paru


dengan EGFR mutasi positif.
1
tab sal selaput 100 mg
2

tab sal selaput 150 mg

30 tab/bulan
30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 36-

12

etoposid

Untuk kanker testis, kanker paru, germ


cell tumor, retinoblastoma,
neuroblastoma, sarkoma, limfoma

13

1.

kaps lunak 100 mg

2.

inj 20 mgjmL

100 mg/m 2 /hari,


selama 3-5 hari.

fludarabin

Hanya untuk BCLL atau AML.


Sebagai alternatif pengganti klorambusil
untuk terapi CLL (Chronic Lymphocytic

14

1.

tab sal 10 mg

2.

serb inj 50 mg

30 mgjm2jhari
selama 5 hari

fluorourasil

Untuk kanker kepala dan leher, saluran


cerna, payudara, leher rahim, dan kanker
serviks.
1.
inj 25 mgj mL
2.

inj 50 mgjmL (i.v.)

Untuk nasofaring:
1.000 mg/m2 jhari
selama seminggu.
Untuk kolorektal:
2.800 mgjm2j46
jam diulang tiap

15

gefitinib

Hanya untuk adenokarsinoma paru


dengan EGFR mutasi positif.
1.
tab 250 mg
16

30 tab/bulan

gemsitabin

Untuk kanker pankreas, paru, payudara


metastatik, ovarium dan kandung kemih.
1.
serb inj 200 mg

1.000
2
~--~---------------------------------r--------r--------+---.--~ mg/m /minggu.
2.
serb inj 1000 mg

17

Untuk leukemia granulositik kronik,


trombositosis esensial, polisitemia vera,
dan thalasemia.
1.
kaps 500 mg

40 mgjkgBBjhari
selama 30 hari.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 37-

18

idarubisin
1.

serb inj 20 mg (i.v.)

12 mgjm2LPT
selama 3 hari
dikom binasi
sitarabin

1.

serb inj 500 mg

2.

serb inj 1.000 mg

5.000 mg/m2 /hr


setiap 3 minggu
bersama mesna

serb inj 2.000 mg

19

20

imatinib mesilat

GIST yang unresectable dengan hasil


pemeriksaan CD 117 positif.
Pasien dewasa dengan unresectable,
recurrent dan atau metastatic.
tab 100 mg

tab 400 mg

Untuk GIST:
60 tab bulan

1.

inj 20 mgjmL

125 mgjm2 LPT


setiap minggu
diulang tiap 3
minggu atau 180
mgj m2 LPT tiap
2

b)
c)

120 tab/bulan

21

l----c----t--:--:-::----:---=-------------t-----t-----+----.---1

2.

22

kapesitabin
a) untuk kanker kolorektal

b)
1.

23

inf 20 mgjmL

untuk kanker payudara metastatik.


tab sal 500 mg

2500 mg/m 2 jhr


selama 2 minggu
diulang tiap 3

karboplatin
1.

inj 10 mgjmL

AUC
(Area Under the
Curve) 5-6 setiap 3

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 38-

1.

25

tab sal selaput 5 mg

melfalan
Untuk multipel mieloma.

26

mg
merkaptopurin

27

1.
metotreksat

Sediaan injeksi:
a)

Untuk koriokarsinoma, kanker


serviks, payudara, osteosarkoma,
neuroblastoma, retinoblastoma,
kolorektal, leukemia akut, limfoma
Burkitt dan non Hodgkin dan sebagai

b)

Untuk maintenance
leukemia: 7,5
mgjhari setiap
minggu.
Untuk trofoblastik
ganas: 30 mgjhari
selama 5 hari
2.
inj 2,5 mgjml
Untuk trofoblastik
~--~--------------------------------~--------~-------+----~ ganas: 12ribu
Tidak untuk intra tekal. Perlu rescue
mg/m2 /hari.
dengan kalsium folinat (leukovorin,
1.

3.

inj 5 mg (i.v./i.m./i.t.)

15 mg/minggu

4.

inj 10 mgjmL

Untuk trofoblastik

~--~T~id~a-k~u_n_t_u_k~i-n-tr_a__t_e~k-a~l._P_e_r~l_u_r_e_s_c_u_e__~------~--------+-----~ ganas: 12ribu

dengan kalsium folinat (leukovorin,

28
Hanya digunakan untuk kasus
adenokarsinoma gaster dan pankreas yang
tidak bisa diatasi dengan obat primer /lini

2
mg/m /hari.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 39-

Untuk kasus LGK (Leukimia Granulositik


Kronik)/CML dengan hasil philadelphia
chromosome positif atau BCR-Abl positif
yang resisten atau intorelan terhadap
imatinib.
Hanya diresepkan oleh konsultan
hematologi dan onkologi medik (KHOM).
Untukyang
intoleran terhadap
imatinib: 120
tab bulan
30

~--~~~~~~~---------------------r--------r--------r---7~ Untukpasien
2.

serb inj 30 mg

akromegali yang
baru pertama
mendapat 150
mgj hari selama 2
minggu 20-30
mgjbulan setiap 4
minggu.
Untuk tumor
karsinoid 10-60
mgj hari maksimal
2

31

32

Hanya digunakan untuk kanker kolorektal


metastase
1.
serb inj 50 mg

12x pem berian

2.

12x pem berian

serb inj 100 mg

paklitaksel
1.

inj 6 mgjmL

Untuk kanker
ovarium 175
mgjm2jkali, setiap
3 minggu
dilanjutkan
75
m2

1.

inj 10 mgjmL

375 mgjm2 setiap

33

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 40-

b)

1.

35

Sebagai terapi lini kedua kanker


kepala dan leher jenis squamous yang
bukan
residif.
inj 5 mgjmL

Initial dosis 400


mg setelah 1
minggu
dilanjutkan 200
mgjminggu atau
500 mgj minggu
selama 24 minggu

siklofosfamid

a)

Untuk kanker payudara, limfoma


malignum, leukemia akut dan kronik,
kanker ovarium dan sebagai

b)

Diberikan bersama imunosupresan


lain untuk indikasi GTN (Gestational
Trophoblastic neoplasia) high risk.
Untuk Tumor Neuroendokrin
Pankreas (PNET).

c)

1.
tab sal gula 50 mg
750 mg/m 2 LPT
1---+---::--:--:----::--::-----:-:---:-----------------+--------t--------t----,----l setiap 3 minggu
2.
serb inj 200 mg (i.v.)

36

3.

serb inj 500 mg (i.v.)

4.

serb inj 1.000 mg (i.v.)

sisplatin
1.

100 mg/m 2 /hari


~--~---------------------------------r--------r--------+---,~ diulangtiap3
2.
serb inj 50 mg
minggu
37

serb inj 10 mg

sitarabin

a)

Untuk leukemia akut.

b)

Untuk limfoma malignum.

3.000
~--~--------~--~~~~-:---:--------+--------+--------r---,~ mg/m 2 /hari
2.
inj 100 mg/mL (i.m.ji.v.js.k.)
selama 3 hari
berturut-turu t.
1.

inj 50 mgjmL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 41 -

Hanya untuk glioblastoma.


1.

kaps 20 mg

150-200
~--~--~~-------------------------+--------+-------~----~ mgjm2jhari
2.
kaps 100 mg
selama 5 hari
berturu t turu t
diulang setiap
4 minggu atau
75 mgjm2jhari
selama 4 2 hari
bersamaan dengan
radioterapi

39

vinblastin
Hanya untuk indikasi Limfoma Malignum
(Hodgkins), kanker testis stadium lanjut
(termasuk germ cells carcinoma), kanker
kandung kemih, histiositosis, dan
melanoma.
1.
inj 1 mg/mL

6 mgjm2 setiap
2

40
Untuk leukemia, Limfoma Malignum Non
Hodgkins (LNH), rabdomiosarkoma dan
Ewing Sarcoma, osteosarcoma,
trofoblastik
dan
mieloma.
1.
inj 1 mgjml (i.v.)

41

1,2 mgjm2 setiap


5 hari. Kecuali
untukALL
maks 3 tahun.

vinorelbin
a)

Pengobatan unresectable advanced


NSCLC kombinasi dengan sisplatin.

b)

Untuk kanker payudara stadium


lanjut.

1.

inj 10 mgjmL

25 mgjm2 hari 1
dan 8 diulang

8.4
Hiperkalsemia akibat keganasan.

1.

inf 4 mg/ 100 mL

1 vial/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 42-

b)

Metastase tulang.

1.

inj 60 mg/mL

Dosis kumulatif
maks 1500
mgfhari
selama 5 hari

kalsium folinat (leukovorin, Ca)

Untuk pencegahan efek toksik


metotreksat dan memperkuat efek 5fluorourasil.
1.
tab 15 mg
2.

inj 3 mgfmL

3.

inj 5 mgfmL

4.

inj 10 mgfmL

Sesuai dengan
dosis metotreksat
atau 400 mg/m 2
setiap 2 minggu
bersama dengan
5-FU

Hanya diberikan untuk terapi yang


menggunakan ifosfamid dan siklofosfamid
do sis
1.
inj 100 mgfmL

Sesuai dengan
dosis ifosfamid
atau siklofosfamid
dosis

9. ANTIPARKINSON
1

a.

benserazid

25 mg

b.

levodopa

100 mg

1.

tab

120 tab/bulan

2.

tab dispersible

120 tab/bulan

kom binasi :
a.

levodopa

100 mg

b.

karbidopa

25 mg

c.

entekapon

200 mg

1.

tab

90 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 43-

pramipeksol
1.

tab 0,125 mg

60 tab/bulan

Sebagai terapi lini pertama untuk


Parkinson pada pasien di bawah usia 55
tahun.
Untuk Restless Leg Syndrome (RLS).

2.

tab lepas lambat 0,375 mg

30 tab/bulan

3.

tab lepas lam bat 0, 750 mg

30 tab/bulan

ropinirol

Sebagai terapi lini pertama untuk


Parkinson pada pasien di bawah usia 55
tahun.
Dapat digunakan untuk Restless Leg

1.

tab lepas lambat 2 mg

30 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 4 mg

30 tab/bulan

3.

tab lepas lambat 8 mg

30 tab/bulan

triheksifenidil*
1.

tab 2 mg

60 tab/bulan

10. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH


10.1 ANTIANEMI
1

asam folat
1.

tab 0,4 mg

2.

tab 1 mg

ferro sulfat
1.

tab sal selaput 300 mg

2.

sir 150 mg/5 mL

kombinasi:
a.

ferro sulfat

200 mg

b.

asam folat

0,25 mg

1.

tab sal

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 44-

Hanya untuk kasus HD dengan defisiensi


zat besi dan kadar Hb < 10
dL.
1.
inj 20 mg/ ml
5

low molecular weight iron dextran


Hanya untuk kasus HD dengan defisiensi
zat besi dan kadar Hb < 10
dL.
1.
inj 50 mgj mL

sianokobalamin (vitamin B12)


1.

tab 50 meg

2.

inj 500 mcgjmL

10.2 OBATyang MEMPENGARUHI KOAGULASI


1

asam traneksamat
Untuk perdarahan masif a tau berpotensi
> 600 cc.
1.
tab sal selaput 500 mg

2.

inj 50 mgjmL

3.

inj 100 mg/mL

dabigatran eteksilat
Untuk pencegahan VTE (Venous Thrombo
Embolism) pada hip dan knee

1.

kaps 75 mg

2.

kaps 110 mg

30 kaps, pasca

enoksaparin sodium
"Bahan dasar terbuat dari babi."
Dapat digunakan untuk tromboemboli dan
sindrom koroner akut serta pencegahan
clotting pada hemodialisis, pada
bedridden post operasi, medium dan high
risk.
1.
inj 20 mg/0,2 mL

2 vialjhari.

2.

inj 40 mg/0,4 mL

2 vialjhari.

3.

inj 60 mg/0,6 mL

2 vialjhari.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 45-

Hanya digunakan untuk perdarahan


karena efek yang tidak diharapkan dari
vitamin K.
1.
serb inj 250 IU I 10 mL
2.
5

serb inj 500 IU I 10 mL

fitomenadion (vitamin K 1)
1.

tab sal gula 10 mg

2.

inj 2 mglmL (i.m.)

a)

Dosis untuk bayi baru lahir 1

b)
3.
6

inj 10 mglmL (i.m.)

fondaparinuks

Untuk tromboemboli dan sindrom koroner


akut.
1.
inj 2,5 mgl0,5 mL

Dosis sesuai dengan target APTT (maks


20.000-40.000 IU /hari).
1.
inj 5.000 IU lmL (i.v.ls.k.)

1 viallhari

Dosis sesuai
dengan target
APTT (maks
20.000-40.000
IU

protamin sulfat

Untuk pencegahan VTE (Venous Thrombo


Embolism) pada hip dan knee
1.

tab sal 10 mg

a) Untuk knee
replacement 10
mglhari selama
15 hari pasca
operasi.
b) Untuk hip
replacement 10
mglhari selama
35 hari.

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 46-

10

warfarin

Untuk pencegahan dan terapi


tromboembolism
Dosis harian disesuaikan dengan target
INR
1.
tab 1 mg
r---r----------------------------------r--------~--~--~--~--4

2.

tab 2 mg

Dosis harian
disesuaikan
d engan target
INR (2-3)

10.3 OBAT untuk KELEBIHAN BESI


1

deferasiroks

Untuk terapi kelasi besi.


Tidak diberikan untuk anak usia < 2
tahun.
Terapi awal harus ditentukan oleh
hematolog anak atau hematolog dewasa.

1.

tab dispersible 250 mg

2.

tab dispersible 500 mg

deferipron
1.

tab sal selaput 500 mg

50-75
hari.

Untuk terapi kelasi besi.

2.

Terapi awal harus ditentukan oleh


hematolog anak atau hematolog
dewasa.
sir 100 mglmL

50-75
mglkgBB lhari,
maks 1
bulan

Terapi awal harus ditentukan oleh


hematolog anak atau hematolog
dewasa.
deferoksamin mesilat
1.

serb inj 500 mg

Dosis anak usia


< 3 thn: 20-30
mglkgBB I hari,
maks 5-7 hari
Dosis usia > 3
thn: 40-60 mgl
kgBB I hari, maks
5-7 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 47-

eritropoetin-alfa

Hanya untuk penderita CKD dengan


kriteria berikut:

a)

Kadar Hb < 10 g/ dL (terapi awal) dan


10-12 g/dL (terapi rumatan).

b)

Kadar besi normal (81 > 60 meg/ dL)


dan/atau indeks saturasi besi (81/
TIBC x 100%) > 20%.

1.

inj 2.000 IU /0,5 mL

2.

inj 3.000 IU jmL

3.

inj 10.000 IU/mL

eritropoetin-beta

Hanya untuk penderita CKD dengan


kriteria berikut:
a)
Kadar Hb < 10 g/ dL (terapi awal) dan
10-12 g/dL (terapi rumatan).
Kadar besi normal (81 > 60 meg/ dL)
b)
dan/ a tau indeks saturasi besi (81/
TIBC x 1
> 20%.
1.
inj 2000 IU I 0,3 mL

50-100 IU/kgBB
diberikan maks
2x seminggu.

50-100 IU/kg BB
diberikan maks
2x

filgrastim

a)

Hanya untuk leukopenia berat pra


dan pasea kemoterapi (leukosit
kurang dari 4000/mm3 dan neutrofil
kurang dari 1500/mma).

b)

Pemakaian protokol FLAG dan RICE.

1.

inj 300 meg/ mL

1 vial/hari
selama 5 hari

lenograstim

b)

Hanya untuk leukopenia berat pra


dan pasea kemoterapi (leukosit
kurang dari 4000/mm3 dan neutrofil
dari 1500
Pemakaian protokol FLAG dan RICE.

1.

serb inj 263 meg

a)

1 vialjhari
selama 5 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 48-

11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA


11.1 PRODUK DARAH
1

faktor VIla (rekombinan)


Hanya diberikan untuk :
a)
b)

c)

d)

1.

Penderita hemofilia dengan inhibitor


terhadap faktor VIII atau faktor IX.
Penderita dengan hemofilia
kongenital yang memiliki respon
anamnestik tinggi terhadap
rian faktor VIII atau faktor IX.
Mencegah episode pendarahan pada
penderita dengan defisiensi faktor VII
kongenital, penderita hemofilia
didapat (acquired) dan penderita
thrombastenia.
Hanya boleh diberikan oleh
hematolog dewasa atau hematolog
anak.
serb inj 1 mg + pelarut untuk injeksi

faktor VIII
FVIII (unit)= BB (kg) x% (target kadar
plasma - kadar FVIII pasien)
1.
serb inj 250 IU + pelarut 10 mL

FVlll (unit) = BB
t----+----------,-------:-:--,----,--,----t------+-----+-------i (kg) x % (target
~ .. raTn kasus hemofili A dengan
kadar plasma-

~--~~==~==~----------------------~--------r--------r----~ kadarFVlll
Dibawah pengawasan ahli hematologi
pasien)
dan atau ahli penyakit dalam dan
anak.
2.
serb inj 500 IU + pelarut 5 mL
Untuk terapi kasus hemofili A dengan

faktor IX kompleks
Hanya digunakan untuk penderita dengan
defisiensi faktor IX.
1.

serb inj 500 IU + pelarut 5 mL

2.

serb inj 1.000 IU + pelarut 10 mL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 49-

11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER


1

albumin serum normal (human albumin)


1.

inj 5%

Diberikan

1--i-=-::------:-----::---:-----:-----:-----=------=::-:-:=------+-----t------+----i selama 24 jam.

Untuk luka bakar tingkat 2 (luas


permukaan terbakar lebih dari 30%)
dan kadar albumin <2,5 g/ dL.

Perhitungkan
kebutuhan
albumin
~-~U_n_t_u_k_p-Za_s_nt_a_if4_e_~_e_s-is-.-------~----~----+---~ berdasarkanBB
2.

inj 20%

~-l--Ka-d_a_r_a-lb_u_m--,i_n_<_2_,_5_g_/d--=-L-,_d_a_n...,/-at_a_u--+----+-----+------l

100 mLjhari,
300 mLjminggu

untuk kasus perioperatif, dan/ a tau


untuk sindrom nefrotik.
Hanya untuk diberikan apabila
terdapat kondisi pre syok atau syok,
dan/ a tau untuk kasus asietas yang
masif/ in tens dengan penekanan
rnafasan atau n .. r H L

Untuk bayi dan anak dengan kadar


albumin <2,5 g/dL, dan/atau untuk
kasus perioperatif, dan/atau untuk
sindrom nefrotik.
Hanya diberikan apabila terdapat
kondisi pre syok a tau syok, dan/ a tau
untuk kasus asites yang masif/intens
dengan penekanan organ pernafasan
a tau
fraksi protein plasma
1.

100 mLjhari,
300 mLjminggu

inf 5%

hidroxyl ethyl starch


kekurangan cairan pada kasus
- ------ mik.
6 btljhari, maks
2 hari

pengganti plasma golongan gelatin


Untuk penatalaksanaan syok hipovolemik
1.

inf

6 btljhari, maks
2 hari

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-50-

12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
12.1.1 Gastrointestinal
1

barium sulfat
1.

serb 92 g/ 100 g

2.

susp 2,2%

3.

susp 55%

4.

susp 65%

iopamidol
1.

300-370 mg IodiumjmL

iopromid
1.

300-370 mg Iodium/mL

12.1.2 Intravaskular
1

iodiksanol
1.

320 mg Iodium/ 50 mL

ioheksol
1.

inj 140-350 mg IodiumjmL

2.

240-350 mg IodiumjmL

iopamidol
1.

inj 200-370 mg IodiumjmL

iopromid

gadobutrol
1.

gadodiamid
1.

inj 1 mmoljmL

inj 287 mg/mL

gadoksetat disodium
1.

0,25 mmol gadoksetat disodiumjmL

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-51 -

ioheksol
1.

180-300 mg IodiumjmL

iopamidol
1.

200-300 mg lodiumjmL

a)

meglumin amidotrizoat

b)

sodium amidotrizoat

1.

cairan inj 76%

12.2.3 Ultrasound
1

galactose microparticle
1.

200-400 mg micropartjmL

,yang
memiliki

USG
12.3 RADIOFARMAKA KEDOKTERAN NUKLIR
12.3.1 Radiofarmaka Kedokteran Nuklir Diagnostik
1

iodium 131
1.

(FOG) jluoro deoxy glucose


1.

lar oral

sesuai kebutuhan

technetium 99m
1.

740 MBq- 3,7 GBq (20 to 100


mL
thallous Chloride Tl-201
1.

37 MBq Tl 201/mL

12.3.2 Farmaka Kedokteran Nuklir


1

MOP (methylene diphosphonate)


1.

1 mg methylene diphosphonic acidjmL

OTPA (diethylene triamine pentaacetic acid)


1.

2,06-2,5 mg pentetate calcium


mL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-52-

1.
4

37-74 MBq/ multiple-dose vial

DMSA (dimercapto succinic acid)


1.

MAG3 (mercapto acetyl tri glysine)


1.

1 mg betiatidejvial

MAA (macro agregate albumin)

7
1.
8

oktreotid asetat
1.

5-mL reaction vial

sulfur colloid
1.

11

0,05- 6 mgjmL

MIBI (metoxy isobutyl isonitri~


1.

10

sesuai kebutuhan

4,5 mg gelatin/ reaction vial

stannous pyrophosphate
1.

27,6 mg sodium pyrophosphate/vial

12.3.3 Radiofarmaka Kedokteran Nuklir untuk Terapi


1

iodium 131

2
1.

44 mg CajNa EDTMP, 5-46 pg


samarium, dan 1850 185 MBq
samarium 153
mL
12.4 TES FUNGSI

12.4.1 Ginjal
1

natrium aminohipurat
1.

inj 200 mg/mL (i.v.)

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-53-

fluoresein

1.

tts mata 2,5 mgjmL

2.

inj 100 mg/mL

12.4.3 Tes Kulit


1

tuberkulin protein purified derivative

1.

serb inj 2 TU /0,1 mL

12.5 LAIN-LAIN
1
k.y jelly
1

gel

13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN


1

hidrogen peroksida
1.

cairan 3%

klorheksidin
1.

povidon iodin
1.

lar 100 mg/mL

13.2 DISINFEKTAN
1

etanol 70%
1.

kalsium hipoklorit
1.

cairan 70%

serb

paraformaldehid
1.

lar buffer 10%

2.

tab 1 g

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-54-

14. OBAT dan BAHAN untuk GIGI


14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURAN AKAR GIGI
1

eugenol
1.

formokresol

1.

1.

15-40 mm

2.

45-80 mm

kalsium hidroksida

cairan

klorheksidin

1.
7

bu buk, pasta

klorfenol kamfer mentol (CHKM)


1.

cairan

gutta percha dan paper points

1.
5

cairan

lar 0,2%

kombinasi:
a.

deksametason asetat

0,1%

b.

thymol

5%

c.

paraklorphenol

30%

d.

campor

64%

1.
8

kombinasi :
a.

lidokain

b.

medisinal creosote phenol

c.

eugenol

d.

benzil alkohol
1.

cairan

cairan

natrium hipoklorit
1.
cairan konsentrat 5%

Untuk diencerkan.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-55-

10

pasta pengisi saluran akar


1.

pasta

14.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL

nistatin
1.

susp 100.000 IU/mL

14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES

fluor
1.

tab 0,5 mg

2.

kapl1 mg

3.

sediaan topikal

14.4 BAHAN TUMPAT

bahan tumpatan sementara


1.

lar, serb

glass ionomer ART (Atraumatic Restorative


1.

serb

2.

lar

3.

cocoa butter 5 g

komposit resin
1.

anestetik lokal gigi kombinasi :


lidokain 2% + epinefrin 1 : 80.000
1.

aquadest
1.

inj 2 mL

cairan 500 mL

articulating paper
1.

kertas warna penanda oklusi

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-56-

etil klorida
1.

ferrakrilum
1.

spray 100 mL

cairan 1%

kombinasi:
a

triamsinolon asetonit

dementilklortetrasiklin
pasta

1.

inj 2%

2.

salep 5%

3.

spray oral 10%

pasta devitalisasi (non arsen)


1.

pasta

surgical ginggival pack

1.

pasta

15. DIURETIK dan OBAT untuk HIPERTROFI PROSTAT


15.1 DIURETIK
1

amilorid
1.

30 tab/bulan

furosemid
1.

tab 40 mg

2.

inj 10 mgjmL (i.v.ji.m.)

30 tab/bulan

hidroklorotiazid
1.

tab sal selaput 2,5 mg

30 tab/bulan

tab 25 mg

kombinasi:
a.

spironolakton

25 mg

b.

tiabutazid

2,5 mg

1.

tab

30 tab/bulan

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-57-

manitol
1.

inf 20%

2 btljhari

spironolakton
1.

tab 25 mg*

30 tab/bulan

2.

tab 100 mg

Untuk penyakit
sirosis hepatik
30 tab bulan

15.2 OBAT untuk HIPERTROFI PROSTAT


1
doksazosin

1.

tab 1 mg

30 tab/bulan

2.

tab 2 mg

30 tab/bulan ..

dutasterid
1.

30 kapsjbulan

finasterid
1.

kaps 0,5 mg

tab 5 mg

30 tab/bulan

tamsulosin
1.

tab 0,2 mg

30 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 0,4 mg

30 tab/bulan

terazosin
prostat dengan
1.

tab 1 mg

30 tab/bulan

2.

tab 2 mg

30 tab/bulan

16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI


16.1 HORMON ANTIDIURETIK

desmopresin
1.

tab 0,1 mg

2.

tab 0,2 mg

vasopresin
1.

inj 20 IU jmL (i.m.js.k.)

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-58-

16.2 ANTIDIABETES
16.2.1 Antidiabetes Oral
1

1.

tab 50 mg

90 tab/bulan

2.

tab 100 mg

90 tab/bulan

glibenklamid*
1.

tab 2,5 mg

Dosis maks 15

t--=---'f--:-=----------------+---;---+----.--+---.----1 mg perhari.
2.

1.

tab lepas lambat 30 mg

30 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 60 mg

30 tab/bulan

3.

tab 80 mg

60 tab/bulan

glikuidon*
1.
tab 30 mg

90 tab/bulan

glimepirid*
1.

tab 1 mg

60 tab/bulan

2.

tab 2 mg

60 tab/bulan

3.

tab 3 mg

60 tab/bulan

4.

tab 4 mg

30 tab/bulan

glipizid*
tab 10 mg

metformin*
1.
tab 500 mg

2.
8

maks 90
tab

gliklazid*

2.
7

tab 5 mg

90 tab/bulan.
Dosis efektif:
1500-2500

tab 850 mg

pioglitazon
Tidak diberikan pada pasien dengan gagal
jantung dan/ a tau riwayat keluarga
bladder cancer.
1.
tab 15 mg

30 tab/bulan

2.

30 tab/bulan

tab 30 mg

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-59-

a)

Untuk diabetes melitus tipelharus


dimulai dengan human insulin.

b)

Wanita hamil yang memerlukan


insulin maka harus menggunakan
human insulin.
fast acting

1.

Dalam kondisi
r--r-:--:-:~::-::c::-::-:---:~:------:-::------:--::---t-----t-----t------1 tertentu, Dokter
inj 100 IU jmL (kemasan vial, cartridge
di Faskes
r--r-d_is_p_o_s_ib_l_e~,_p_e_~~ll_c_a_rt_n_d_g_e_)_ _ _ _ _~~---~----~--~ TingkatPertama
Pada kondisi khusus (misal:
dapat
perioperatif) maka diabetes melitus
melakukan
tipe 2 dapat langsung diberikan
penyesuaian
insulin.
dosis insulin
~-r=~==~---~---------~----~----+---~
2.
intermediate acting
hingga 20 IU /hari
inj 100 IU jmL (kemasan vial, cartridge

3.

4.

Untuk diabetes melitus tipel atau


tipe 2 yang tidak terkendali dengan
golongan sulfonil urea dan obat
diabetes oral.
long acting
inj 100 IU jmL (kemasan vial, cartridge

Untuk diabetes melitus tipe 1 atau


tipe 2 yang tidak terkendali dengan
golongan sulfonil urea dan obat
diabetes oral.
analog insulin* :
~-~---~-------------t-----r-----+---~

cartridge

~-r-P-a;d_a_k~o-n-d~is~i-k~h~u-su-s~(-m~i~s~a-l-:-----t-----t-----t------1

perioperatif) maka diabetes melitus


tipe 2 dapat langsung diberikan
insulin.

Dalam kondisi
tertentu, Dokter
di Faskes
TingkatPertama
dapat
melakukan
penyesuaian
dosis insulin
hingga 20 IU /hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 60-

, cartridge

3.

Untuk diabetes melitus tipe 1 atau


tipe 2 yang tidak terkendali dengan
golongan sulfonil urea dan obat
diabetes oral.
intermediate acting combine with short
or
inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge
disposible, penfill cartridge)
Untuk diabetes melitus tipe 1 atau
tipe 2 yang tidak terkendali dengan
obat antidiabetes oral.

4.

long acting
inj 100 IU/mL (kemasan vial, cartridge

disposible, penfill cartridge)


Untuk diabetes melitus tipe 1 atau
tipe 2 yang tidak terkendali dengan
golongan sulfonil urea dan obat
diabetes oral.
16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS
16.3.1 Androgen
1

testosteron
1.

inj 250 mgj mL

Hanya untuk defisiensi hormon


(dengan kadar testosteron 250-300).
16.3.2 Estrogen
1

estrogen terkonjugasi
1.

tab sal 0,3 mg

2.

tab sal gula 0,625 mg

etinilestradiol

1.

tab 0,05 mg

16.3.3 Progestogen
1

hidroksi progesteron

1.
2

inj 125 mg/mL

linestrenol

1.

tab 5 mg

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 61 -

medroksi progesteron asetat

Hanya untuk amenorea sekunder,


perdarahan uterus abnormal dan
endometriosis.
1.
tab 5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 10 mg

30 tab/bulan

3.

inj 150 mg/mL

nomegestrol asetat
1

kapsjtab 5 mg

noretisteron
Hanya untuk amenorea sekunder,
perdarahan uterus abnormal dan
endometriosis.
1.
tab 5 mg

30 tab/bulan

16.3.4 Kontrasepsi
16.3.4.1 Kontrasepsi, Oral
1

desogestrel
1.

tab 75 meg

kombinasi :
a.

desogestrel

150 meg

b.

etinilestradiol

30 meg

1.

kombinasi :
a.

levonorgestrel

150 meg

b.

etinilestradiol

30 meg

1.

tab

tab sal gula

linestrenol
1.

tab 0,5 mg

16.3.4.2 Kontrasepsi, Parenteral


1

kombinasi:
a.

medroksi progesteron asetat

b.

estradiol sipionat
1.

inj depot 25 mg + 5 mg

-----

--------------------------------

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 62-

medroksi progesteron asetat


1.

inj 150 mg/mL

16.3.4.3 Kontrasepsi, AKDR (IUD)


1

copper T
1.

set

16.3.4.4 Kontrasepsi, Implan


1

etonogestrel
1.

implan 68 mg

levonorgestrel
1.

implan 2 rods, 75 mg (3-4 tahun)

16.3.5 Lain-Lain
1

klomifen sitrat
1.

tab 50 mg

bromokriptin

Untuk hiperprolaktinemia dan

1.

Untuk bulan
pertama maksimal
180 tab bulan

levotiroksin
1.

tab 50 meg

2.

tab 100 meg

Untuk substitusi
150-200 megjhari.
90 tab bulan
60 tab/bulan

lugol
1.

tab 5 mg

lar

propiltiourasil
1.

tab 100 mg

Untuk bulan
pertama maksimal
180 tab/bulan.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 63-

tiamazol
1.

tab sal selaput 5 mg

120 tab/bulan

2.

tab sal selaput 10 mg

Untuk bulan
pertama maksimal
90 tab bulan

1.

tab 0,5 mg

2.

inj 5 mgjmL

hidrokortison
1

metilprednisolon
1.

tab 4 mg*

2.

tab 8 mg*

3.

tab 16 mg*

4.

serb inj 125 mg

5.

Hanya digunakan untuk kasus


spesialistik, digunakan dalam waktu
relatif
t.
serb inj 500 mg

Hanya digunakan untuk kasus


spesialistik, digunakan dalam waktu
relatif
t.
prednison *
1.

serb inj 100 mg

tab 5 mg

triamsinolon asetonid
1.

inj 10 mgjmL

17. OBAT KARDIOVASKULER


17.1 ANTIANGINA

amlodipin*

Untuk angina dengan bradiaritmia


1.

tab 5 mg

30 tab/bulan

atenolol*
1.

tab 50 mg

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 64-

90 tab/bulan
4

2.

kaps lepas lambat 2,5 mg*

90 kapsfbulan

3.

kaps lepas lambat 5 mg*

90 kapsfbulan

4.
5.

inj 5 mgfmL
inj 10 mgfmL

isosorbid dinitrat
1.

tab 5 mg*

90 tab/bulan

2.

tab 10 mg*

90 tab/bulan

3.

inj 1 mg/mL (i.v.)

Untuk kasus rawat inap dan UGD.


17.2 ANTIARITMIA

amiodaron
1.

tab 200 mg*

2.

inj 50 mgfmL

30 tab/bulan

Untuk kasus rawat inap.


2

digoksin
1.

tab 0,25 mg*

2.

inj 0,25 mg/mL

30 tab/bulan

diltiazem
1.

serb inj 50 mg

lidokain

propranolol
1.
tab 10 mg*

1.

2.

inj 100 mg/mL (i.v.)

Untuk kasus-kasus dengan gangguan


tiroid.
Untuk tremor esensial, tremor
distonia, dan tremor holmes
inj 1 mgfmL (i.v.)
Hanya untuk krisis tiroid atau
aritmia dengan palpitasi berlebihan.

90 tab/ bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

-65-

verapamil

Untuk aritmia supraventrikuler.


1.

tab 80 mg*

2.

inj 2,5 mgjmL

90 tab/bulan

17.3 ANTIHIPERTENSI
Catatan:
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan
pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil
hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan
darah terbaik.
1
amlodipin*

1.

tab 5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 10 mg

30 tab/ bulan

atenolol*
1.

tab 50 mg

30 tab/bulan

2.

tab 100 mg

30 tab/bulan

bisoprolol*
1.

tab 2,5 mg

30 tab/bulan

2.

tab sal selaput 5 mg

30 tab/bulan

3.

tab sal selaput 10 mg

30 tab/bulan

diltiazem
1.

kaps lepas lamb at 100 mg*

30 kaps/bulan

2.

kaps lepas lambat 200 mg*

30 kaps/bulan

3.

inj 5 mgjmL

4.

Untuk hipertensi berat ata


kasus rawat
serb inj 10 mg
Untuk hipertensi berat.

5.

serb inj 50 mg

Untuk hipertensi berat atau angina


ktoris
kasus rawat
doksazosin*
1.

tab 1 mg

30 tab/bulan

2.

tab 2 mg

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 66-

hidroklorotiazid *
1.

tab 25 mg

imidapril*
1.

tab 5 mg

30 tab /bulan

2.

tab 10 mg

30 tab/bulan

irbesartan*

Untuk hipertensi yang intoleransi


ACE inhibitor.
1.
tab 150 mg
2.
9

30 tab I bulan

tab 300 mg

30 tab/bulan
30 tab/bulan

kandesartan *

Untuk hipertensi yang intoleransi


terhadap ACE inhibitor.

10

11

12

1.

tab 8 mg

30 tab I bulan

2.

tab 16 mg

30 tab/bulan

kaptopril*
1.

tab 12,5 mg

90 tab/bulan

2.

tab 25 mg

90 tab/bulan

3.

tab 50 mg

90 tab/bulan

klonidin
1.

tab 0,15 mg*

2.

inj 150 mcgjmL (i.v.)

klortalidon
1.

13

14

90 tab/bulan

tab 50 mg

30 tab/bulan

lisinopril*
1.

tab 5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 10 mg

30 tab/bulan

3.

tab 20 mg

30 tab/bulan

metildopa*

Untuk hipertensi pada wanita hamil.


1.

tab 250 mg

90 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 67-

Emergency anestesi, krisis hipertiroid


1
16

17

inj 1 mg/mL

nifedipin*
1.

tab 10 mg

90 tab I bulan

2.

tab lepas lambat 20 mg

30 tab/bulan

3.

tab lepas lambat 30 mg

30 tab/bulan

nikardi pin

Hanya untuk pasien dengan hipertensi


berat dan memerlukan
watan
1.
inj 1 mg/mL
18

nimodipin

Untuk perdarahan sub arachnoid.

19

tab sal selaput 30 mg

inf 0,2 mg/mL

perindopril arginin *
1.

20

3 tabjhari maks
2

tab 5 mg

60 tab/bulan

prostaglandin (PGE 1)

Untuk bayi dengan kelainan jantung


bawaan sianosis
ductus dEJ!DEl!nlilertt
1.
inj 500 mcgjmL
21

22

ramipril*
1.

tab 2,5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 5 mg

30 tab/bulan

3.

tab 10 mg

30 tab/bulan

telmisartan*

Untuk hipertensi yang intoleransi


ACE inhibitor.
1.
tab 40 mg

30 tab/bulan

2.

30 tab/bulan

tab 80 mg

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 68-

24

1.

hipertensi yang intoleransi


ACE inhibitor.
tab sal selaput 80 mg

30 tab/bulan

2.

tab 160 mg

30 tab/bulan

verapamil*
1.

tab sal selaput 80 mg

90 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 240 mg

30 tab/ bulan.

17.3.1 Antihipertensi Sistemik


1

beraprost sodium
Untuk hipertensi pulmonal.
1.

tab 20 meg

90 tab I bulan

17.4 ANTIAGREGASI PLATELET


1

asam asetilsalisilat (asetosal) *


1.

tab 80 mg

30 tab/bulan

2.

tab sal selaput 100 mg

30 tab/bulan

klopidogrel
Hanya digunakan untuk pemasangan sten
Saat akan dilakukan tindakan PTCA
diberikan 600 mg. Rumatan 75 mg/hari
selama 1 tahun.
Pasien yang menderita recent myocardial
infarction, ischaemic stroke atau
established Peripheral Arterial Disease
Pasien yang menderita sindrom koroner
akut: NON STEMI (unstable angina) dan
STEMI.
Hati-hati interaksi obat pada pasien yang
menggunakan obat-obat golongan proton
inhibitor
1.
tab sal selaput 75 mg*

Saat akan
dilakukan
tindakan PTCA
diberikan 4-8 tab.
Maintenance:

1 tabjhari
selama 1 tahun

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 69-

Hanya untuk kasus peripheral artherial


disease (PAD) dan pasien yang tidak dapat
diberikan asam asetil salisilat.
1.

tab 100 mg

60 tab/bulan

17.5 TROMBOLITIK
1
alteplase
1.

serb inj 50 mg

'
dengan
fasilitas
ICCU

Hanya untuk :
Infark miokard akut dengan onset <
12
Stroke non hemoragik dengan onset <
3
streptokinase
lnfark miokard akut dengan onset < 12
serb inj 1,5 juta IU
dengan
fasilitas
ICCU

30 tabjbulan

2.

tab 2,5 mg*

30 tabjbulan

3.

tab sal selaput 5 mg*

30 tab/bulan

4.

tab sal selaput 10 mg

30 tabjbulan

digoksin
1.

tab 0,25 mg*

2.

Hanya untuk gagal jantung dengan


atrial fibrilasi atau sinus takikardia.
inj 0,25 mgjmL

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 70-

furosemid
1.

tab 40 mg*

2.

inj 10 mgjmL {i.v.ji.m.)

120 tab/bulan
'pp

isosorbid dinitrat

Untuk gagal jantung akut.


1.

inj 1 mg/ mL

kaptopril*
1.

tab 12,5 mg

90 tab/bulan

2.

tab 25 mg

90 tab/bulan

3.

tab 50 mg

90 tab/bulan

karvedilol

Hanya untuk gagal jantung kronis dengan


penurunan fungsi ventrikular sistolik
sudah te
kaps 6,25 mg*
1.
2
7

tab 25 mg

60 kapsjbulan
60 tab/bulan

ramipril*
1.

tab 5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 10 mg

30 tab/bulan

spironolakton *
30 tab/bulan

2.

Tidak untuk syok hipovolemik.


1.

inj 40 mgjmL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 71 -

epinefrin (adrenalin)
1.

inj 0,1% (i.v.)

norepinefrin

Jika dengan pemberian simvastatin,


pasien tidak mencapai target penurunan
LDL.
1
tab sal selaput 10 mg
2

tab sal selaput 20 mg

30 tab/bulan,
maksimum 3 bulan
30 tab/bulan,
maksimum 3 bulan

fenofibrat

Hanya
kadar
1.
kaps 100 mg

30 kapsjbulan

2.

30 kapsjbulan

IL&&&... IL& ....

kaps 300 mg

gemfibrozil

Hanya untuk hipertrigliseridimia.

Tidak dianjurkan diberikan bersama


statin.
1.
kapl 300 mg

30 kapljbulan

2.

30 kapljbulan

kolestiramin
1.

kapl 600 mg

serb, 4 g

4 sachet

pravastatin

a)

b)

Hanya untuk hiperlipidemia dengan


kadar LDL > 160 mg, pada penyakit
jantung koroner dan diabetes
mellitus disertai makroalbuminuria.
Pemberian selama 6 bulan,
selanjutnya harus dievaluasi kembali.

1.

tab 10 mg

30 tab/bulan.

2.

tab 20 mg

30 tab/bulan.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 72-

rosuvastatin

Jika dengan pemberian simvastatin


pasien tidak mencapai target penurunan
LDL
1
tab 10 mg
7

30 tab/bulan.

simvastatin

Sebagai terapi tambahan terhadap terapi


diet
de
a)
kadar LDL > 160 mg/dL untuk pasien
tanpa komplikasi diabetes melitus/
PJK.

b)

kadar LDL > 100 mg/dL untuk pasien


PJK.

c)

kadar LDL > 130 mg/ dL untuk pasien


diabetes melitus. Setelah 6 bulan
dilakukan evaluasi ketaatan pasien
terhadap kontrol diet dan
pemeriksaan laboratorium LDL
6 bulan.

1.

30 tab/bulan.

2.

tab sal selaput 20 mg*

30 tab/bulan.

tab sal selaput 40 mg

30 tab/bulan.

asam retinoat
1.

krim 0,1%

krim 0,05%

500 IU/g
b.

polimiksin B
1.

2.

framisetin sulfat
1

3.

tulle 1%

kloramfenikol
1.

4.

salep

salep 2%

natrium fusidat
1.

salep 2%

10.000 IU/g

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 73-

5.

perak sulfadiazin
Hanya untuk luka bakar.
1.

krim 1%

2.

krim 2%

18.3 ANTIFUNGI
1

antifungi, kombinasi :
a.

asam benzoat

6%

b.

asam salisilat

3%

1.
2

salep

ketokonazol
1.

krim 2%
Hanya untuk dermatofitosis yang
be rat.
Pada ptiriasis yang luas.

klotrimazol
1.

tab vaginal 100 mg

mikonazol
1.

serb 2%

2.

krim 2%

nistatin
1.

tab vaginal 100.000 IU

18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK


1

betametason
1.

krim 0,05%

2.

krim 0,1%

3.

salep 0,1%

desoksimetason
1.

krim 0,25%

2.

salep 0,25%

3.

gel 0,05%

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 74-

diflukortolon valerat
1.

flusinolon asetonid
1.

krim 0,025%

2.

salep 0,025%

hidrokortison
1.

krim 1%

2.

krim 2,5%

kalamin
1.

salep 0,1%

lotio

mometason furoat
1.

krim 0,1%

18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS


1

permetrin
1.

krim 5%

salep 2-4, kombinasi :


a.

asam salisilat

2%

b.

belerang endap

4%

1.

salep

18.6 KAUSTIK
1

perak nitrat
1.

lar 20%

polikresulen
Untuk servisitis.
1.

lar

podofilin
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
1.

tingtur 25%

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 75-

18.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK

asam salisilat
1.

salep 2%

2.

salep 5%

3.

salep 10%

coal tar

asam salisilat
1.

bedak salisil
1.

lar0,1%

serb 2%

kombinasi :
a.

difenhidramin

2%

b.

kalamin

5%

c.

zinc

10%

d.

gliserin

5%

triamsinolon asetonid
Hanya untuk new growth keloid.

1.

inj 10 mg/mL

2.

inj 40 mg/mL

urea
1.

krim 10%

krim 20%

19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL


1

hemodialisa
1.

lar konsentrat basis natrium bikarbonat

2.

lar konsentrat basis asetat

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 76-

garam oralit kombinasi:


a.

natrium klorida

0,52 g

b.

kalium klorida

0,30 g

c.

trinatrium sitrat dihidrat

0,58 g

d.

glukosa anhidrat

2,7 g

1.
2

kalium klorida
1.

serb

tab lepas lambat 600 mg

90 tab/bulan

kalium aspartat
90 tab/bulan

4
15-30 gramjhr
dibagi dalam 2-3
kali pemberian.
Maks selama 5 hari
sampai dengan
dialisis dilakukan
5

natrium bikarbonat
1.

tab 500 mg

90 tab /bulan

zinc
Untuk anak usia < 2 tahun.
1.

sir 10 mg/mL

20.2 PARENTERAL
Larutan Mengandung Asam Amino
Larutan Mengandung Elektrolit
Larutan Mengandung Karbohidrat
Larutan Mengandung Karbohidrat + Elektrolit
Larutan Mengandung Lipid
Larutan Mengandung Asam
Amino+ Elektrolit+ Karbohidrat+ Lipid
Hanya digunakan untuk pasien dengan
Total Parenteral Nutrition (TPN)

2 btljkasus

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 77-

20.3 LAIN-LAIN

air untuk injeksi


1.

cairan inj

air untuk irigasi


1.

inf

manitol

manitol

Untuk glaukoma.
1.

inf 20%

21.1 ANESTETIK LOKAL

tetrakain
1.

tts mata 0,5%

21.2 ANTIMIKROBA

amfoterisin B
1.

salep mata 1%

2.

salep mata 3%

asam fusidat
1

tts mata 1%

asiklovir

Hanya untuk kasus keratitis

gentamisin
1.

salep mata 0,3%

2.

tts mata 0,3%

kloramfenikol
1.

tts mata 0,5%

2.

tts mata 1%

3.

salep mata 1%

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 78-

levofloksasin
Hanya digunakan untuk operasi
intraokular, keratitis, operasi katarak dan
infeksi berat.
1.
tts mata 0,5%

moksifloksasin
1.

tts mata 0,5%

natamisin
1.

tts mata 50 mg/ mL

Hanya untuk kasus keratomikosis.


2.
9

siprofloksasin
1

10

tts mata 5%

tts mata 3 mg/mL

tobramisin
Pada pasien yang resisten terhadap
kuinolon dengan kasus ulkus kornea post
nn .. r,nn mata

21.3 ANTIINFLAMASI

betametason
1.

fluorometolon
1.

tts mata 0,1%

natrium diklofenak
1

tts mata 1 mgjmL

tts mata 1 mg/ mL

olopatadin
1.

tts mata 0, 1%
Tidak untuk profilaksis alergi.

prednisolon
Hanya untuk kasus transplantasi kornea
atau infeksi berat (uveitis atau
1.

tts mata 10 mg/mL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 79-

atropin
1.

tts mata 0,5%

2.

tts mata 1%

tropikamid
1.

tts mata 0,5%

21.5 MIOTIK dan ANTIGLAUKOMA


1

asetazolamid

Tidak diberikan dalam jangka panjang.


Hati-hati pemberian pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal.
1.
tab 250 mg
2

betaksolol
1

tts mata 0,5%

1 btljkasus

brinzolamid
1

50 tab/bulan

tts mata

1 btl/kasus

gliserin

Hanya untuk pasien glaukoma yang tidak


memberikan respon pada timolol.
1.
tts mata 0,005%

1 btl/bulan

2.

2 strip/bulan

pilokarpin
1.

tts mata 0,01%

tts mata 2%

2 btl/bulan

timolol
1.

tts mata 0,25%

2 btl/bulan

2.

tts mata 0,5%

2 btl/bulan

Hanya untuk pasien glaukoma yang tidak


memberikan respon dengan timolol.
1.
tts mata 0,004%

1 btl/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 80-

21.6 LAIN-LAIN
1

dinatrium edetat

1.
2

karboksimetilselulosa
1.

tts mata 0,35%

tts mata

kom binasi:
a.

natrium klorida

8,664 mg

b.

kalium klorida

1,32 mg

1.

1 btl/bulan

tts mata 2,5 mgjmL

1 btl/bulan

natrium fluoresein

Diagnostik trauma kimia.


1.

tts mata 2%

natrium hialuronat

metilergometrin

1.

tab sal selaput 0,125 mg

2.

inj 0,2 mg/mL

oksitosin
1.

inj 10 IU jmL

23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETAS
1
alprazolam
a)

b)

Hanya dapat diresepkan oleh Dokter


Spesialis Kesehatan Jiwa dan
Internist Psikosomatik.
Hanya untuk kasus:

-Panic attack
c)

1.

tab 0,25 mg

Maks 2
minggu/kasus, 30
tab bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 81 -

3.

diazepam
1.

tab 2 mg

30 tabjkasus

2.

tab 5 mg

30 tabjkasus

3.

inj 5 mgjmL (i.v.)

klobazam
1.

tab 1 mg

Maks2
minggu/kasus, 30
tab bulan
Maks2
minggu/kasus, 30
tab bulan

tab 10 mg

60 tab/bulan

lorazepam
1.

tab 0,5 mg

30 tab/bulan

2.

tab 1 mg

30 tab/bulan

3.

tab 2 mg

30 tab/bulan

23.2 ANTIDEPRESI

ami tri ptilin


1.

tab sal selaput 25 mg

60 tab I bulan

fluoksetin
1.

kaps 10 mg

30 kapsjbulan

2.

kaps 20 mg

30 kaps/bulan

maprotilin
1.

tab sal selaput 25 mg

30 tab/bulan

2.

tab sal selaput 50 mg

30 tab/bulan

sertralin
1.

tab sal 50 mg

30 tab/bulan

23.3 ANTIOBSESI KOMPULSI

fluoksetin
1.

kaps 10 mg

30 kaps/bulan

2.

kaps 20 mg

30 kapsjbulan

MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA

- 82-

30 tab/bulan
23.4 ANTIPSIKOSIS

flufenazin

Hanya untuk monoterapi rumatan pada


pasien schizoprenia yang tidak dapat
oral.
inj 25 mg/mL (i.m.)
haloperidol
1.
tab 0,5 mg*

1 amp/2 minggu
90 tab/bulan

2.

tab 1,5 mg*

90 tab/bulan

3.

tab 2 mg*

90 tab/bulan

4.

tab 5 mg*

90 tab/bulan

5.

drops 2 mgjmL

6.

inj 5 mg/mL (i.m.)

1 amp/2 minggu

Untuk agitasi akut.


Untuk kasus kedaruratan psikiatrik
(tidak untuk pemakaian jangka
1 amp/2 minggu

7.

klorpromazin
1.

tab sal selaput 100 mg*

90 tab/bulan

Hanya untuk pengobatan psikosis yang


sudah resisten terhadap antipsikotik lain.
1.

tab 25 mg

60 tab/bulan

2.

tab 100 mg

90 tab/bulan

a)

Hanya untuk schizophrenia yang


resisten/ in tole ran.

b)

Lakukan cek leukosit secara berkala


(hati-hati agranulositosis).

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 83-

olanzapin
1.

2.

60 tab/bulan

Adjunctive treatment pada kasus


bipolar yang tidak memberikan
respon dengan pemberian
litium atau
tab sal selaput 10 mg
a)

60 tab/bulan

Monoterapi schizophrenia.

Adjunctive treatment pada kasus


bipolar yang tidak memberikan
respon dengan pemberian
litium atau
inj 10 mg/2 mL
b)

3.

Diperlukan hanya untuk


serangan schizophrenic acute
yang tidak memberikan respon
de
lini u.,-,T.,,m,,._
Tidak boleh digunakan untuk
pemakaian jangka panjang.
pad a
6

risperidon*
a)

Monoterapi schizophrenia.

b)

1.

Adjunctive treatment pada pasien


bipolar yang tidak memberikan
respon dengan pemberian litium
a tau
tab 1 mg

60 tab/bulan

2.

tab 2 mg

60 tab/bulan

3.

tab 3 mg

60 tab/bulan

trifluoperazin*
1.

tab sal selaput 5 mg

60 tab/bulan

23.5 OBAT untuk ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)


1

metilfenidat
1.

tab lepas lambat 10 mg

30 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 84-

23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR


1

litium karbonat

Harus dilakukan pemeriksaan fungsi


ginjal dan memonitor kadar litium.
1.
tab 200 mg
2.
2

tab 400 mg

valproat
1.

tab sal enterik 250 mg

60 tab/bulan

2.

tab lepas lambat 250 mg

30 tab/bulan

3.

tab lepas lambat 500 mg

30 tab/bulan

23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN

Catatan : Disediakan oleh program


Kemenkes
1

metadon
1.

sir 50 mgj 5 mL

24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT KOLINESTERASE


24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISI NEUROMUSKULER
1

atrakurium

Hanya untuk tindakan anestesi dan


pasien ICU yang memerlukan karena
n ventilator.
1.
inj 10 mgjmL (i.v.)
2

neostigmin
1.

pankuronium
1

inj 2 mgjmL

rokuronium
1.

inj 0,5 mgjmL (i.v.)

inj 10 mgjmL (i.v.)

suksinilkolin
1.

inj 20 mgj mL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 85-

24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS


1

neostigmin
1.

inj 0,5 mgjmL (i.v.)

piridostigmin
1.

tab 60 mg

120 tabjbulan

24.3 PENGHAMBAT KOLINESTERASE


1

donepezil

Hanya untuk demensia alzheimer ringan


sampai sedang.
1

tab sal selaput 5 mg

30 tab/bulan

tab dispersible 10 mg

30 tab/bulan

25. OBAT untuk SALURAN CERNA


25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS
1

antasida, kombinasi :
a.

aluminium hidroksida

200 mg

b.

magnesium hidroksida

200mg

tab kunyah

2.

susp

esomeprazol
1.

1.

serb inj 40 mg (i.v.)

1 amp/hari maks 3
hari

lansoprazol
1.

kaps 30 mg

2.

Untuk terapi jangka pendek pada


kasus tukak lambung, tukak
duodenum, dan refluks esofagitis.
Diberikan 1
sebelum makan.
serb inj 30 mg
Untuk pasien IGD atau rawat inap
dengan riwayat perdarahan saluran
cerna.

30 tab/bulan

1-3 ampjhari
maks 3 hari

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 86-

omeprazol
1.

kaps 20 mg

2.

Untuk terapi jangka pendek pada


kasus tukak lambung, tukak
duodenum dan refluks
Diberikan 1 jam sebelum makan.
serb inj 40 mg

1.

tab 150 mg

30 tab/bulan

2.

inj 25 mg/mL

2 amp/hari

sukralfat
1.

tab 500 mg

2.

susp 500 mg/5 mL

deksametason

Hanya untuk menyertai terapi

dimenhidrinat
1.

1-3 ampjhari
maks 3 hari

Untuk pasien IGD atau rawat inap


dengan riwayat perdarahan saluran
cerna.
ranitidin

25.2 ANTIEMETIK
1

30 kapsjbulan

tab 50 mg

domperidon
1.

tab 10 mg

2.

sir 5 mg/5 mL

3.

drops 5 mg/ mL

klorpromazin
tab sal25 mg
1.
2.

inj 5 mgfmL (i.m.)

3.

inj 25 mg/mL (i.m.)

metoklopramid
1.

tab 5 mg

2.

tab 10 mg

60 tab/bulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 87-

4.

drops 2 mgjmL

5.

inj 5 mgjmL

ondansetron

tab: Pencegahan mual dan muntah pada


kemote
dan
inj: Untuk mencegah muntah pada
pemberian kemoterapi yang highly
emetogenic.
1.

tab 4 mg

~--r-~-----------------------------+--------+----.---r---.~

2.

tab 8 mg

3.

inj 2 mgjmL

maksimal 3 tab
pasca
kemoterapijpost

25.3 ANTIHEMOROID
1

antihemoroid, kombinasi:
a.

bismut subgalat

b.

heksaklorofen

c.

lidokain

d.

seng oksida

e.

sup ad
1.

sup

25.4 ANTISPASMODIK
1

atropin
1.

tab 0,5 mg

2.

inj 0,25 mg/mL (i.m.ji.v.js.k.)

hiosina butilbromida
1.

tab 10 mg

2.

inj 20 mg/mL

25.5 OBAT untuk DIARE


1

atapulgit
1.

tab

5 supjkasus

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 88-

garam oralit, kombinasi :


a.

natrium klorida

0,52 g

b.

kalium klorida

0,30 g

c.

0,58 g

trinatrium sitrat
dihidrat
glukosa anhidrat

1.

serb

kombinasi:
a.

kaolin

550mg

b.

pektin

20 mg

1.
4

2,7 g

tab

loperamid

Tidak digunakan untuk anak.


1.
5

tab sal selaput 2 mg

10 tab/kasus

zinc
Harus diberikan bersama oralit selama 10
hari.
1.
tab dispersible 20 mg
2.

sir 20 mg/5 mL

3.

serb 10 mg

25.6 KATARTIK
1

bisakodil
1.

tab sal 5 mg

15 tabjkasus.

2.

sup 5 mg

3 sup/kasus

3.

sup 10 mg

3 sup/kasus

gliserin
1.

drops 10 mgjmL

2.

cairan obat luar 100 mg/mL

kombinasi:
a.

parafin

b.

gliserin

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 89-

laktulosa
1.

sir 3.335

gf 5 mL

natrium fosfat
1.

2.

polietilen glikol
1.

25.7 OBAT untuk


1
mesalazin
Untuk episode akut colitis ulcerativa
dan colitis ulcerativa yang hipersensitif
sulfonamida.
tab sal enterik 250 mg
2

sulfasalazin
1.

kapl sal enterik 500 mg

25.8 LAIN-LAIN
1

1.

serb ih 100 meg/ do sis*

Asma persisten
ringan -sedang:
1 tbgfbulan
Asma persisten
berat : 2
bulan

Tidak untuk serangan asma akut.


2.

serb ih 200 mcgfdosis*

Asma persisten
berat: 2 tbgjbulan
Asma persisten
berat: 2 tbgfbulan

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 90-

Hari pertama
maks 5 vialjhari,
selanjutnya
2 vialjhari paling
lama 5 hari

Hanya untuk serangan asma akut.


4

cairan ih 0,5 mgjmL

Hari pertama
maks 5 vialjhari,
selanjutnya
2 vial j hari paling
lama 5 hari

Hanya untuk serangan asma akut.

deksametason
1.

tab 0,5 mg*

2.

inj 5 mgjmL (i.v.)

epinefrin (adrenalin)
1.

inj 0,1%

fenoterol HBr*

Hanya untuk serangan asma akut.

1.

aerosol 100 mcgj puff

1 tbgjbulan

2.

cairan ih 0,1%

1 tbgjbulan

flutikason propionat

Tidak untuk rumatan terapi asma.


1.

cairan ih 0,5 mgj dosis

Hari pertama
maks 5 vialjhari,
selanjutnya
2 vialjhari paling
lama 5 hari

ipratropium bromida*

Untuk pasien PPOK dengan eksaserbasi


akut.
Tidak untuk jangka panjang.
1.

ih 20 meg/ puff

1 tbgjbulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 91 -

kombinasi, setiap dosis mengandung :


a.

budesonid

80 meg

b.

formoterol

4,5 meg

1.

ih*

~a')-ty,u~n~t=u~k~t~e~r=a~p~i~r=u~r.n~a~t~a~n_p_a_d~a--p_e_n_d~e-r~it~a--~------~--~----t---~_J
asr.na
Jbi:l)-t~T~id:ia5k~d;;i;-:i;:n~d;;i;;:ka=-::s-;;ik;:-a=-n---=u--n-:t;-u-;k;----------+--------+--------1-------J
akut
9

Asma persisten
ringan-sedang:
2 tbgjbulan
Asma persisten
berat : 3 tbgjbulan

kombinasi, setiap dosis mengandung:


a.

budesonid

160 meg

b.

formoterol

4,5 meg

l:\tT-1~.
~~~=~=~~-----;-----:--~--t-------~--~~--t---~_J
a)
b)

f-=.----1~==~~~~~~~--:-------+----t-------l--_j

Asma
persisten
berat dan
PPOK
berat : 3 tbgjbulan
(untuk kasus
PPOK harus
melampirkan
basil pemeriksaan

10

1.

Hari pertama
maks 8 vialjhari,
selanjutnya maks
4 vialjhari paling
lama 5 hari.
Kasus ICU maks
10 vial j hari

eairan ih

11
25 meg

1 tbgjbulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 92-

12

kombinasi:
a.

salmeterol

50 meg

b.

flutikason propionat

100 meg

Tidak diberikan pada kasus asma akut.


1.
13

ih 100 meg/ puff*

1 tbg/bulan

kombinasi:
a.

salmeterol

50 meg

b.

flutikason propionat

250 meg

Tidak diberikan pada kasus asma akut.


1.

14

ih 250 meg/puff*

1 tbg/bulan

kombinasi:
a.

salmeterol

50 meg

b.

flutikason propionat

500 meg

Untuk batuk pada PPOK


1.

15

ih 500 meg/ puff*

1 tbg/bulan

metilprednisolon
1.

tab 4 mg*

2.

tab 8 mg*

2.

tab 16 mg

3.

serb inj 125 mg

Maksima110

16

asma yang tidak


salbutamol.

17

salbutamol
1.

tab 2 mg*

2.
3.

tab 4 mg*
eairan ih 1 mgjmL

l---1---------,-----------=----=----=---+-----t------t------1
Hanya untuk serangan asma akut dan
atau bronkospasme yang menyertai
PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi
Paska Tuberkulosis).

Hari pertama
maks 8 vial/hari,
selanjutnya
maks 4 vial/hari.
Kasus di ICU maks
10 vial hari

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 93-

18

19

5.

MOl/aerosol 100 mcgjdosis*

6.

Hanya untuk serangan asma akut dan


atau bronkospasme yang menyertai
PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi
Paska
serb ih 200 mcgjkaps + rotahaler*

Asma persisten
ringan -sedang,
SOPT: 1 tbgjbulan.
Asma persisten
berat dan PPOK:
2
bulan

teofilin*
1.

tab 100 mg

2.

tab 150 mg

3.

tab lepas lambat 300 mg

terbutalin
1.

tab 2,5 mg*

2.

sir 1,5 mg/5 mL

1 btljkasus

3.

inj 0,5 mg/mL (s.k.ji.v.)

4 ampjhari

4.

Hanya untuk serangan asma akut


dan/ a tau PPOK.
cairan ih 2,5 mgjmL

Hari pertama
maks 8 vial/hari,
selanjutnya
maks 4 vialjhari.
Kasus di ICU
maks 10

Hanya untuk serangan asma akut


dan/atau PPOK.
5.

serb ih 0,50 mg/ dosis*

Hanya untuk serangan asma akut


dan/ a tau PPOK.

1 tbgjbulan

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 94-

kodein
1.

tab 10 mg

2.

tab 15 mg

3.

tab 20 mg

26.3 EKSPEKTORAN
1

n-asetil sistein
1.

ih 100 mgjmL

kaps 200 mg*

26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS


1

indakaterol
1

serb ih 150 meg

serb ih 300 meg

ipratropium bromida
Untuk pasien PPOK dengan eksaserbasi
akut.
Tidak untuk jangka panjang.
1.

aerosol 20 meg/ semprot*

2.

eairan ih 0,025%

1 tbgjbulan

kombinasi:
a.
ipratropium bromida

0,5 mg

b.

2,5 mg

salbutamol

Hanya untuk :

1.
4

eairan ih

tiotropium*

Satu paket berisi 30 kapsul dan 1


handihaller.
1.
serb ih 18 meg + handihaller

1 x setahun

2.

30 kapsjbulan

serb ih 18 meg, refill

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 95-

surfaktan
Hanya untuk IRDS (Idiopathic

Respiratory Distress Syndrome) pada


neonatus.
1.
susp 25 mg/mL (intratekal)
27. OBATyang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
1

hepatitis B imunoglobulin (human)


Untuk bayi baru lahir dengan ibu HBsAg

1.

inj 150 IU I 1,5 mL

2.

inj 220 IU jmL

1 syringejkasus

human tetanus imunoglobulin


Untuk:

a)

Luka baru terkontaminasi pada


pasien dengan riwayat vaksinasi
tetanus yang tidak diketahui/tidak

b)

Manifestasi tetanus secara klinis.

1.

inj 250 IU (i.m.)

2.

inj 500 IU (i.m.)

imunoglobulin intravena
Hanya

terapi Guillain-

Barre !i:JIInnrnl>nl?
1
inj 50 mg/mL
4

0,4 g/kgBB untuk


5 hari

serum anti bisa ular:


Khusus untuk daerah tertentu.
Disimpan pada suhu 2-so C.
A.B.U. I (khusus ular dari luar Papua)
1.
A.B.U.II (khusus ular dari Papua)
1.

inj (i.m./i.v.)

1 vial/kasus

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 96-

serum antidifteri (A.D.S)

Disimpan pada suhu 2 - so C.

1.

inj 10.000 IU/mL (i.m.)

2.

inj 20.000 IU/mL (i.m.)

serum antirabies

Digunakan untuk pengobatan post


exposure didaerah rabies.
Disimpan pada suhu 2-8 C.

1.

inj 100 IU/mL

2.

inj 200-400 IU jmL

serum antitetanus (A.T.S)

Disimpan pada suhu 2-soc.


Untuk pencegahan :
1.

inj 1500 IU /mL (i.m.)

inj 5000 IU/mL (i.m.)

Untuk pengobatan :

1.

inj 10.000 IU (i.m/i.v.)

2.

inj 20.000 IU (i.mji.v.)

tetanus toxoid
1.

inj

27.2 VAKSIN
1

vaksin BCG

Disimpan pada suhu < so C.


1.
2

serb inj 0,75 mgjmL + pelarut (i.k.)

vaksin campak

Disimpan pada suhu 2-so C.


1.
3

serb inj + pelarut (s.k)

vaksin kombinasi DPT-HB-Hib

Disimpan pada suhu 2-8 C.


1.

inj (i.m.)

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 97-

vaksin jerap difteri tetanus (DT)


Disimpan pada suhu 2-80 C.
untuk anak < 7 tahun.
1.

inj 40jl5lfper mL (i.m.)

vaksin jerap difteri tetanus (Td)


Disimpan pada suhu 2-80 C.
untuk anak dan dewasa (
1.

7 tahun)

inj 4/15 lf per mL (i.m.)

vaksin jerap difteri tetanus pertusis (DTP)


Disimpan pada suhu 2-80 C.

Disimpan pada suhu 2-80 C.


1.

inj (i.m)

vaksin polio t-OPV

vaksin polio IPV


1

10

inj 0,5 mL (i.m.)

vaksin rabies, untuk manusia


a)

Disimpan pada suhu 2-8 C.

b)
1.

Digunakan untuk post-exposure di


daerah rabies
serb inj + booster (s.k.)

serb inj 2,5 IU (s.k.)

28. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG, dan TENGGOROKAN


1

flutikason furoat
Pemberian hanya pada pagi hari dengan
dosis 1 kali sehari.
1.

semprot hidung 0,025%

1 btl j bulan.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 98-

hidrogen peroksida

a)

Disimpan dalam botol kedap udara,


terlindung dari cahaya.

b)

Untuk diencerkan sampai 3%.

1.

cairan 3%

karbogliserin
1.

kloral hidrat
1.

tts telinga 10%

lar

kloramfenikol
u&& . . Ai<>&

lidokain
1.

spray oral 10%

oksimetazolin
1.

tts hidung 0,025%

2.

tts hidung 0,050%

ofloksasin
1.

telinga dengan membran


utuh

tts telinga 3%

triamsinolon asetonid
1.

nasal spray 55 meg/puff

29 VITAMIN dan MINERAL


1

asam askorbat (vitamin C)


1.

tab 50 mg

tab 250 mg

ergokalsiferol (vitamin D2)

Hanya untuk penyakit ginjal kronis grade


5 ke atas dan pasien hipoparatiroid
pemeriksaan kadar kalsium ion 1,1-2,5
mmol.
1.
kaps 50.000 IV
2.

susp 10.000 IUjmL

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 99-

ferro fumarat
1.

ferro sulfat
1.

Hanya untuk penyakit ginjal kronis grade


5 dan pasien hipoparatiroid pemeriksaan
kadar kalsium ion 1 1-2 mmol.
1.
kaps lunak 0,25 meg

90 kapsjbulan

2.

90 kapsjbulan

kaps lunak 0,5 meg

kalsium glukonat
inj 10%

kalsium karbonat*
1.

tab sal 300 mg

kalsitriol*

1.

kaps lunak 300 mg

tab 500 mg

kalsium laktat (kalk)

Untuk hipoparatiroidisme.
1.
tab 500 mg
9

kombinasi :
a.

ferro sulfat

200 mg

b.

asam folat

0,25 mg

10

kombinasi :
a.
b.

ferro sulfatjferro
fumaratjferro glukonat
asam folat
1

11

tab sal selaput

0,4mg

tab sal

kombinasi :
a.

ferro fumarat

b.
12

60 mg

nikotinamid
1.

tab 20 mg

180 mg

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

- 100-

13

14

15

piridoksin (vitamin B6)


1.

tab 10 mg*

30 tab/bulan

2.

tab 25 mg*

30 tab/bulan

3.

inj 100 mgj mL

retinol (vitamin A)
1.

kaps lunak 100.000 IU

2.

kaps lunak 200.000 IU

sianokobalamin (vitamin B12)*


1.

16

30 tab/bulan

tiamin (vitamin B1)*


1.

17

tab 50 meg

tab 50 mg

30 tab/bulan

vitamin B kompleks
1.

tab

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

OELOEK

You might also like