Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Analisis sejumlah gelombang dan
vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.
Sebuah EKG yang khas melacak detak jantung normal (atau siklus jantung) terdiri atas 1
gelombang P, 1 kompleks QRS dan 1 gelombang T. Sebuah gelombang U kecil normalnya
terlihat pada 50-75% di EKG. Voltase garis dasar elektrokardiogram dikenal sebagai garis
isoelektrik. Khasnya, garis isoelektrik diukur sebagai porsi pelacakan menyusul gelombang T dan
mendahului gelombang P berikutnya.
Elektrokardiograf tidak menilai kontraktilitas jantung secara langasung secara langsung.
Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunya suatu kontraktilitas.
Gagal Jantung (Heart Failure)adalah suatu keadaan yang serius, dimana jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) tidak mampu memenuhi
kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan. Kadang orang salah mengartikan
gagal jantung sebagai berhentinya jantung. Sebenarnya istilah gagal jantung menunjukkan
berkurangnya kemampuan jantung untuk mempertahankan beban kerjanya.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui Gelombang EKG Normal dan Gelombang pada gagal jantung seta dapat
membandingkannya.
1.3 Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari gagal jantung dan bagaimanakah gambar EKGnya?
1
Gagal Jantung
BAB II
PEMBAHASAN
Gelombamg P
Gelombang P merupakan sebuah gelombang kecil yang terekam sewaktu atrium
2
Gagal Jantung
merupakan defleksi (-) setelah gelombang R. pada lead aV- V1 dan V2 Dalam dan V4- V6
berkurang.
e.Gelombang QRS
Kompleks QRS mewakili depolarisasi ventrikel atau penyebaran impuls di seluruh
ventrikel. Memiliki cirri-ciri sbb: Lebar: 0,06-0,12 detik dan tinggi : tergantung pada Lead.
f. Gelombang T.
Menunjukkan repolarisasi ventrikel, umumnya (+), Kecuali aVR. Gelombang normal
lebar 0,2 Detik dan tinggi o,2 mV.
g. Interval PR
Interval PR adalah jarak antara permulaan gelombang P sampai dengan permulaan
kompleks QRS. Interval ini mewakili waktu yang dibutuhkanoleh impuls dari nodus SA berjalan
melewati nodus AV sampai ke berkas His. Nilai normal dari PR interval 0,12-0,20 detik
h. Interval QT
Interval QT adalah waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.
i.
Segmen PR
Adalah jarak antara permulaan gelombang P sampai permulaan kompleks QRS. Dalam
keaadan normal segmen PR berada garis isoelektrik/depresi kurang lebih 0,8 mm yang
diakibatkan oleh depolarisasi atrium.
j.
Interval QT
Memiliki waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi ventikel. Interval ini
3
Gagal Jantung
Dari penjelasan di atas dapat dibuktikan dengan salah satu contoh gelombang EKG Pada Lead II:
(Lead II Pendek)
4
Gagal Jantung
HR ( Frequensi)
Kotak kecil: 20x 0,04= 0,08 s dan kotak sedang 4x 0,2= 0,8 s dan 300/jumlah kotak sedang R:
300/4= 75 mm/s
Triangle of einthoven
Rumus =>Lead II= Lead I + Lead III
Lead I dengan Gelombang R= 1 mm dan gelombang S=-1 mm, maka sama dengan 0.
Pada lead II dengan gelombang R= 13 mm dan gelombang S=-1 mm, maka sama dengan 12
Pada Lead III dengan gelombang R=12 dan Gelombang S=0 maka sama dengan 12, dengan
demikian terbukti bahwa LI+LIII=LII
Menentukan aksis jantung
Untuk mencari sumbu jantung bidang frontal menggunakan Lead I dan aVF. Dari table di atas
dapat dilihat bahwa:
5
Gagal Jantung
Pada lead I: R=1 mm dan S= 1mm (R-S=0) serta pada aVf R:R = 12 dan S= 0 (R-S= 12),
sehingga dapat dibuat kuadran dengan (0,12):
()
(-)
Lead I(+)
90
aVf(
+)
Dari kuadran tersebut diatas dapat diketagui bahwa aksis merupakan garis yang
menghubungkan pusat lingkaran dengan itik potong garis-garis yang tegak lurus yang di tarik
dari sadapan. Karena nilai dari setiap gelombang adalah +, dari hal tersebut saja dapat diketahui
bahwa jantung dalam keadaan normal. Untuk memperjelas dapat dilihat [ada kuadran diatas dari
kuadran tersebut dapat disimpulkan bahwa aksis kompleks QRS terletak pada +90 maka jantung
dalam keadaan normal.
Untuk mencari sumbu jantung pada bidang horizontal dapat langsung dilihat pada grafik
EKG yangn mempunyai selisih gelombang R dan gelombang S yang berdekatan tau sama.dan
aksisnya terletak pada V2.
6
Gagal Jantung
7
Gagal Jantung
b. P-mitral
Adalah gelombang P yang berbentuk bifida dengan lebar lebih dari 3 mm. gambaran ini
merupakan tanda khas dari hipertropi atau prmbrsaran atrium kiri. Pada atrium kiri yang
hipertropi, maka arus depolarisasi Yng ditmbulkan akan lebih besar demikian pula waktu
depolarisasi akan menjadi lebih lama. Criteria-kriteria EKG pada AAKi
Interval P di II melebar lebih dari 0,12 s dan gelombang P berlekuk, karena mempunyai 2 puncak
Defleksi terminal V1 (-) dengan lebar lebih dari 0,04 s dan dalamnya lebih dari 1 mm.
8
Gagal Jantung
1. Gangguan mekanik ; beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau
bersamaan yaitu :
Beban tekanan
Beban volume
Aneurisma ventrikel
Disinergi ventrikel
Primer : kardiomiopati, miokarditis metabolik (DM, gagal ginjal kronik, anemia) toksin
atau sitostatika.
9
Gagal Jantung
Periode Bayi
Antara usia 1 bulan sampai 1 tahun penyebab tersering ialah kelainan struktural termasuk
defek septum ventrikel, duktus arteriosus persisten atau defek septum atrioventrikularis. Gagal
jantung pada lesi yang lebih kompleks seperti transposisi, ventrikel kanan dengan jalan keluar
ganda, atresia tricuspid atau trunkus arteriosus biasanya juga terjadi pada periode ini.
Periode Anak
Gagal jantung pada penyakit jantung bawaan jarang dimulai setelah usia 1 tahun. Di
negara maju, karena sebagian besar pasien dengan penyakit jantung bawaan yang berat sudah
dioperasi, maka praktis gagal jantung bukan menjadi masalah pada pasien penyakit jantung
bawaan setelah usia 1 tahun.
Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah dapat menyebabkan
gagal jantung.
Beberapa penyakit dapat mengenai otot jantung dan mempengaruhi kemampuannya untuk
berkontraksi dan memompa darah.
Penyebab paling sering adalah penyakit arteri koroner, yang menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otot jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan jantung.
Kerusakan otot jantung bisa disebabkan oleh:
- Miokarditis (infeksi otot jantung karena bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya)
- Diabetes
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- Kegemukan (obesitas).
Penyakit katup jantung bisa menyumbat aliran darah diantara ruang-ruang jantung atau
diantara jantung dan arteri utama.
Selain itu, kebocoran katup jantung bisa menyebabkan darah mengalir balik ke tempat asalnya.
10
Gagal Jantung
Keadaan ini akan meningkatkan beban kerja otot jantung, yang pada akhirnya bisa melemahkan
kekuatan kontraksi jantung.
Penyakit lainnya secara primer menyerang sistem konduksi listrik jantung dan
menyebabkan denyut jantung yang lambat, cepat atau tidak teratur, sehingga tidak mampu
memompa darah secara efektif. Jika jantung harus bekerja ekstra keras untuk jangka waktu yang
lama, maka otot-ototnya akan membesar; sama halnya dengan yang terjadi pada otot lengan
setelah beberapa bulan melakukan latihan beban.
Pada awalnya, pembesaran ini memungkinkan jantung untuk berkontraksi lebih kuat; tetapi
akhirnya jantung yang membesar bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan memompa
jantung dan terjadilah gagal jantung.
jantung bekerja lebih berat. Jantung juga bekerja lebih berat jika harus mendorong darah melalui
jalan keluar yang menyempit (biasanya penyempitan katup aorta).
Penyebab yang lain adalah kekakuan pada perikardium (lapisan tipis dan transparan yang
menutupi jantung).
Kekakuan ini menghalangi pengembangan jantung yang maksimal sehingga pengisian jantung
juga menjadi tidak maksimal. Penyebab lain yang lebih jarang adalah penyakit pada bagian tubuh
yang lain, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan oksigen dan zat-zat makanan,
sehingga jatnung yang normalpun tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut dan
terjadilah gagal jantung.
11
Gagal Jantung
2.4 Gejala
Gejala-gejalanya secara umum dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini :
Penderita gagal jantung yang tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan lemah jika
melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah darah yang cukup.
Pembengkakan juga menyebabkan berbagai gejala .
(http://www.cardiaccentre.com.sg/services_heart_failure.htm, diambil tanggal 8 Oktober
2009 15:54)
Selain dipengaruhi oleh gaya gravitasi, lokasi dan efek pembengkakan juga dipengaruhi oleh sisi
jantung yang mengalami gangguan.
12
Gagal Jantung
13
Gagal Jantung
Factor Presipitasi
Hukum
laplace
Renggangan
dinding ventrikel
(
+
Dilata
vasodilat
or
(
+
Hipertr
of
Venodilato
r diuretik
Hukum
starling
Kontaktilitas
(-)
inotropik
Curah
Jantung
TD
Volume darah
arteri
After
load
(
+
Tekanan
pengisian ventrikel
(-)
Mekanisme
kompensasi
neurohumoral
Prelo
ad
Aktivitas simpatis
Renninangiostensin
Aldosteron
ADH
(+
)
Gagal Jantung
Vasokontri
ksi
Retensi
(-)
14
ANP
Di dalam jantung
normal
Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh
melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu
memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan satu
respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik
berupa penurunan fungsi jantung.
Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan
untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer dan
hipertropi otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan aktivasi dari mekanisme kompensasi
tubuh yang akut berupa penimbunan air dan garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf
adrenergik.
Kemampuan jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan
oleh curah jantung yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi
diastolik akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel,
kontraktilitas miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan tenaga
15
Gagal Jantung
dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun afterload serta frekuensi denyut
jantung.
Dalam hubungan ini, penting dibedakan antara kemampuan jantung untuk memompa (pump
function) dengan kontraktilias otot jantung (myocardial function). Pada beberapa keadaan
ditemukan beban berlebihan sehingga timbul gagal jantung sebagai pompa tanpa terdapat depresi
pada otot jantung intrinsik. Sebaliknya dapat pula terjadi depresi otot jantung intrinsik tetapi
secara klinis tidak tampak tanda-tanda gagal jantung karena beban jantung yang ringan. (1)
Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah
sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung melalui hukum
Starling. Apabila keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload, peninggian preload dan
hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal jantung
yang tidak terkompensasi.
2.6 Inrepretasi Menggunakan EKG
Pada gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri yang terjadi karena adanya
gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri, biasanya ditemukan keluhan berupa perasaan
badan lemah, berdebar-debar, sesak, batuk, anoreksia, keringat dingin.
Tanda obyektif yang tampak berupa takikardi, dispnea, ronki basah paru di bagian basal,
bunyi jantung III, pulsus alternan. Pada gagal jantung kanan yang dapat terjadi karena gangguan
atau hambatan daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun,
tanpa didahului oleh adanya Gagal jantung kiri, biasanya gejala yang ditemukan berupa edema
tumit dan tungkai bawah, hepatomegali, lunak dan nyeri tekan; bendungan pada vena perifer
(vena jugularis), gangguan gastrointestinal dan asites. Keluhan yang timbul berat badan
bertambah akibat penambahan cairan badan, kaki bengkak, perut membuncit, perasaan tidak enak
di epigastrium.
Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan :
Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites,
Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.
MEKANISME KOMPENSASI
18
Gagal Jantung
Mekanisme respon darurat yang pertama berlaku untuk jangka pendek (beberapa menit
Untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan menahan air.
Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi dan pada awalnya
memperbaiki kerja jantung.
Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah peregangan otot jantung karena
19
Gagal Jantung
Mekanime
utama
lainnya
adalah
pembesaran
otot
jantung
(hipertrofi).
Otot jantung yang membesar akan memiliki kekuatan yang lebih besar, tetapi pada akhirnya bisa
terjadi
kelainan
fungsi
dan
menyebabkan
semakin
memburuknya
gagal
jantung.(
Diuretik
20
Gagal Jantung
Pengobatan disritmia
Pembedahan :
- Penyakit jantung bawaan (paliatif, korektif)
- Penyakit jantung didapat (valvuloplasti, penggantian katup)
Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan fisik, yang biasanya menunjukkan:
- denyut nadi yang lemah dan cepat
- tekanan darah menurun
- bunyi jantung abnormal
- pembesaran jantung
- pembengkakan vena leher
- cairan di dalam paru-paru
- pembesaran hati
- penambahan berat badan yang cepat
- pembengkakan perut atau tungkai.
Foto rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pengumpulan
cairan di dalam paru-paru.Kinerja jantung seringkali dinilai melalui pemeriksaan ekokardiografi
(menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan jantung) dan elektrokardiografi (menilai
aktivitas listrik dari jantung).
2.8 Mengobati Penyebab Gagal Jantung
1.
21
Gagal Jantung
3.
Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi penyinaran terhadap kelenjar tiroid yang
terlalu aktif.
4.
penyebabnya.
Gagal Jantung Kronis.
Jika pembatasan asupan garam saja tidak dapat mengurangi penimbunan cairan, bisa
diberikan obat diuretik untuk menambah pembentukan air kemih dan membuang natrium dan air
dari tubuh melalui ginjal.
Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah darah yang masuk ke jantung sehingga mengurangi
beban kerja jantung.
Untuk pemakaian jangka panjang, diuretik diberikan dalam bentuk sediaan per-oral
(ditelan); sedangkan dalam keadaan darurat akan sangat efektif jika diberikan secara intravena
(melalui pembuluh darah)
Pemberian diuretik sering disertai dengan pemberian tambahan kalium, karena diuretik tertentu
menyebabkan hilangnya kalium dari tubuh; atau bisa digunakan diuretik hemat kalium.
digoksin meningkatkan kekuatan setiap denyut jantung dan memperlambat denyut jantung yang
terlalu cepat.
Ketidakteraturan irama jantung (aritmia, dimana denyut jantung terlalu cepat, terlalu lambat atau
tidak teratur), bisa diatasi dengan obat atau dengan alat pacu jantung buatan. Sering digunakan
obat yang melebarkan pembuluh darah (vasodilator), yang bisa melebarkan arteri, vena atau
keduanya. Pelebar arteri akan melebarkan arteri dan menurunkan tekanan darah, yang selanjutnya
akan mengurangi beban kerja jantung. Pelebar vena akan melebarkan vena dan menyediakan
ruang yang lebih untuk darah yang telah terkumpul dan tidak mampu memasuki bagian kanan
jantung.
22
Gagal Jantung
karena
itu
diberikan obat antikoagulan untuk membantu mencegah pembentukan bekuan dalam ruang-ruang
jantung.Milrinone dan amrinone menyebabkan pelebaran arteri dan vena, dan juga meningkatkan
kekuatan jantung.
Obat baru ini hanya digunakan dalam jangka pendek pada penderita yang dipantau secara
ketat di rumah sakit, karena bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang berbahaya.
Pencangkokan jantung dianjurkan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap
pemberian obat. Kardiomioplasti merupakan pembedahan dimana sejumlah besar otot diambil
dari punggung penderita dan dibungkuskan di sekeliling jantung, kemudian dirangsang dengan
alat pacu jantung buatan supaya berkontraksi secara teratur.
Gagal Jantung Akut.
Bila terjadi penimbunan cairan tiba-tiba dalam paru-paru (edema pulmoner akut),
penderita gagal jantung akan mengalami sesak nafas hebat sehingga memerlukan sungkup muka
oksigen dengan konsentrasi tinggi.
Diberikan diuretik dan obat-obatan (misalnya digoksin) secara intravena supaya terjadi perbaikan
segera. Nitrogliserin intravena atau sublingual (dibawah lidah) akan menyebabkan pelebaran
vena, sehingga mengurangi jumlah darah yang melalui paru-paru.
Jika pengobatan di atas gagal, pernafasan penderita dibantu dengan mesin ventilator.
Kadang dipasang torniket pada 3 dari keempat anggota gerak penderita untuk menahan darah
sementara waktu, sehingga mengurangi volume darah yang kembali ke jantung. Torniket ini
23
Gagal Jantung
dipasang secara bergantian pada setiap anggota gerak setiap 10-20 menit untuk menghindari
cedera.
Pemberian morfin dimaksudkan untuk:
- mengurangi kecemasan yang biasanya menyertai edema pulmoner akut
- mengurangi laju pernafasan
- memperlambat denyut jantung
- mengurangi beban kerja jantung.
Timbangan yang digunakan harus sama, jumlah pakaian yang digunakan relatif sama dan dibuat
catatan tertulis. http://id.wikipedia.org/wiki/Gagal_jantung, diambil Tanggal 10 Oktober 2009
12:30)
BAB III
PENUTUP
25
Gagal Jantung
3.1 Simpulan
Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa darah untuk
memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh. Penyebab gagal jantung dapat dibagi
menjadi 2 yaitu, penyakit miokard sendiri dan gangguan mekanik pada miokard.
Gagal jantung ditandai dengan dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal
yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung.
Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan
untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer dan
hipertropi otot jantung
26
Gagal Jantung