Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk
Indonesia.
Secara global, sekitar 1,2 milyar orang dari 97 Negara termasuk
Indonesia berisiko tinggi terinfeksi malaria setiap tahunnya. Pada tahun
2013 tercatat sebanyak 198 juta kasus malaria dan 584.000 orang
meninggal dunia karena malaria, terutama balita (78%). (WHO,2014)
Pada tahun 2013, tercatat sebanyak 274 juta kasus dan 1,1 juta orang
meninggal karena malaria di Indonesia.(Depkes 2013).
Daerah endemis malaria di Indonesia adalah Papua Barat, Nusa
Tenggara Barat, Maluku, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung,
Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan
Aceh. (Riskesdas 2010 dan Depkes 2013).
Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang
disebabkan oleh Protozoa genus Plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual didalam darah.
Etiologi malaria
Protozoa
Kelas Sporozoa : Heamosporidia
Genus Plasmodium : terdiri dari beberapa spesies,
tetapi yang bermakna klinis penyakit :
-
Plasmodium
Plasmodium
Plasmodium
Plasmodium
falciparum
vivax
malariae
ovale
DAUR HIDUP
Manifestasi klinis
Demam : pecahnya skizon darah yang mengeluarkan bermacam-macam
antigen yang akan merangsang sel-sel makrofag, monosit atau limfosit,
yang kemudian akan mengeluarkan sitokin, antara lain TNF (Tumor
Nekrosis factor) dan masuk sirkulasi darah ke hipotalamus.
Anemia : pecahnya sel darah merah yang terinfeksi maupun yang tidak
terinfeksi.
Splenomegali : timbunan penghancuran parasite, pigmen, sel radang dan
jaringan ikat.
Ikterus : hemolysis dan gangguan hepar.
P.falciparum
P.vivax
P.ovale
P.malariae
Masa inkubasi
(hari)
9 14 (12)
12 17 (15)
16 18 (17)
18 40 (28)
Daur siklus
48 jam
50 jam
72 jam
Jenis malaria
Tertiana
Tertiana
kuartana
Eritrosit
Sama dengan
normal
Lebih besar,
pisang
Lebih besar
Sama dengan
normal
Tanda khas
Maurer spots
Schuffner
Schuffner
Ziemanns dots
Bentuk stadium
trofozoit
Ringform, acide
Ameboid,ring
Pita
Bentuk stadium
skizon
Bunga
Bentuk stadium
gametosit
Bulan sabit,
pisang
Sferis
Sferis
Sferis
pigmen
Tengguli
Besar, kasar,
gelap
Diagnosis malaria
Anamnesis
Trias malaria : demam, menggigil, keringat dingin
Tambahan : sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot.
Pemeriksaan Fisis
Demam, konjungtiva pucat, sclera ikterik, splenomegaly, hepatomegaly
Malaria berat : suhu rektal > 40 C, nadi cepat dan lemah, tekanan darah sistolik < 70
mmHg (dewasa) dan < 50 mmHg (anak), takipnea, penurunan kesadaran, manifestasi
perdarahan, tanda dehidrasi, tanda anemia berat, ikterik, ronkhi paru, hepatomegali,
splenomegaly, gagal ginjal dengan oliguria hingga anuria, dan gangguan neurologis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis dengan mikroskop
: ada tidaknya spesies, stadium, dan kepadatan plasmodium
(semikuantitatif, kuantitatif)
Rapid diagnostic test (RDT) : HRP-2 (histidine rich protein
2 ), Aldolase dan p-LDH (parasite lactate dehydrogenase)
Tes Serologi dan Polymerase Chain Reaction (PCR)
Malaria berat : darah perifer lengkap, kimia darah, EKG, foto
thoraks, analisis cairan serebrospinalis, biakan darah dan uji
serologi, dan urinalisis.
Diagnosis banding
Demam tifoid
Demam dengue
Infeksi saluran pernafasan akut
Leptospirosis ringan
Infeksi virus lain.
Penatalaksanaan
Medikamentosa
obat antimalarial terdiri dari 5 jenis, yakni :
1. Skizontisid jaringan primer yang membasmi parasite pra-eritosit :
proguanil, pirimetamin
2. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi parasite eksoeritrosit :
primakuin
3. Skizontisid darah yang membasmi parasite fase eritrosit : kina,
klorokuin, amodiakuin
4. Gametosid yang menghancurkan bentuk seksual : primakuin, kina,
klorokuin, dan amodiakuin.
5. Sporontosid yang mencegah gametosit dalam darah membentuk
ookista dan sprozoit dalam nyamuk : primakuin, proguanil.
Jenis obat
Artemether + lumenfantrine
(mg) 2 tablet perhari untuk 3
hari.
Artesunate + amodiaquine
(mg)
Artesunate + mefloquine (mg)
Artesunate (untuk 3 hari) +
sulfadoxine/pyrimethamine
(single dose untuk 1 hari )
dalam mg
15 25
25 35
35
20 + 120
40 + 240
60 + 360
80 + 480
4,5 9
9 18
18 36
36
25 + 67,5
50 + 135
100 + 270
200 + 540
59
9 18
18 30
30
25 + 55
50 + 110
100 + 220
200 + 440
5 10
10 25
25 50
50
25 + 250/12,5
50 + 500/25
100 + 1000/50
200 + 1500/75
5-8
11-17
25-36
60-80
8-11
17-25
36-60
80
Pencegahan
1. Menghindari gigitan nyamuk :
-
2. Penggendalian vector :
-
3. Kemoprofilaktis :
- Doksisiklin dosis 100 mg/hari, diminum 1-2 hari sebelum pergi, selama berada
sampai 4 minggu dan sampai kembali dari daerah endemis.
Malaria berat/komplikasi
1) Malaria serebral :
- Penurunan kesadaran
- kejang
2) Anemia berat :
- Hb< 5gr atau Ht < 15%
Prognosis
Malaria yang terdeteksi dini serta segera diterapi
dengan tepat memiliki prognosis yang baik serta akan
menurunkan angka kematian dan kejadian malaria.
Kesimpulan
Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di
dunia termasuk Indonesia
Malaria adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh plasmodium yang dibawa oleh nyamuk anopheles
betina.
Trias malaria adalah demam, menggigil, dan berkeringat
dingin.
Diagnosis pasti adalah pemeriksaan sediaan darah
mikroskopik dan RDT.
Pengobatan malaria menggunakan obat ACT.