Professional Documents
Culture Documents
Preseptor :
KORNEA
Histologi Kornea
KERATITIS
Keratitis
Faktor Risiko
Patofisiologi
Klasifikasi Keratitis
Keratitis Interstitial
Keratitis Superfisialis
Keratitis Bedasarkan
Etiologi
Keratitis Jamur
Keratitis Virus
Keratitis
Herpes Simpleks
Ulkus Dendritik
Keratitis Alergi
Keratokonjungtivitis
flikten
Mata akan memberikan gejala lakrimasi dan
fotofobia disertai rasa sakit, dengan ditemukannya
infiltrat dan neovaskularisasi pada kornea.
Gambaran karakteristiknya adalah terbentuknya
papul atau pustula pada kornea ataupun
konjungtiva. Pada mata terdapat flikten pada
kornea berupa benjolan berbatas tegas berwarna
putih keabuan, dengan atau tanpa neovaskularisasi
yang menuju ke arah benjolan tersebut.
Keratokonjungtivitis vernal
Pasien umumnya mengeluh gatal, biasanya disertai
riwayat alergi, blefarospasme, fotofobia,
penglihatan buram dan kotoran mata berseratserat. Sering ditemukan hipertrofi papil yang
kadang-kadang berbentuk Cobble stone pada
kelopak atas dan konjungtiva daerah limbus.
Keratokonjungtivitis Flikten
Keratokonjungtivitis Sika
Keratitis Neuroparalitik
Keratitis Keratitis Numularis
ULKUS KORNEA
Ulkus
Ulkus Kornea
Perifer
Ulkus
dan Infiltrat
Marginal
Ulkus
Mooren
Penyebab ulkus Mooren belum diketahui,
tetapi diduga autoimun.
Ulkus ini termasuk ulkus marginal; 60-80%
kasusnya unilateral dan ditandai dengan
penggalian limbus dan kornea perifer, yang
nyeri dan progresif, dan sering berakibat
kehilangan mata.
Ulkus
Diagnosis
Pem. Visus
Pem. Reflek
fundus
Slit lamp
Kultur
Biopsi kornea
Uji sensibilitas
kornea
Uji fluoresensi
Penatalaksanaan
Tabel 1 : Pengobatan keratitis bakteri, jamur, dan
acanthamoeba
Tabel
LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama
: Tn. SA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 52 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Wiraswasta
Status Perkawinan
: Menikah
Suku
: Chaniago
Alamat
: Pandan
Rawat Jalan Poliklinik : Selasa, 01 Desember
2015
Keluhan Utama
Seorang pasien datang ke Poliklinik Mata
RSUD Solok, Selasa, 01 Desember 2015
pukul 11.30 WIB, dengan keluhan pada
mata kiri merah,berair, dan penglihatan
menjadi kabur sejak 2 minggu yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
cooperative
: Baik
: Composmentis
Pemeriksaan
Oftalmologikus
Gambar
sinistra
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Keratitis neurotropik
Anjuran Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Nonfarmakoterapi :
Hindari pemicu keratitis herpes simpleks rekuren
yang umum, seperti demam, pajanan berlebihan
UV, trauma, serta obat-obatan imunosupresi lokal
dan sistemik.
Menjaga kebersihan mata dan hindari menggosokgosok mata yang sakit.
Farmakoterapi :
Hervis salep mata 3,5 gr 4 x sehari
Gentamicin tetes mata 0,3 % 4 x sehari
Acyclovir 200 mg 5 x sehari selama 5-7 hari
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesa dan
pemeriksaan, didapatkan adanya gejala dan
tanda peradangan pada kornea. Gambaran
lesi ulkus dendritik pada kornea khas
menunjukkan keratitis akibat virus herpes
simpleks. Keluhan yang berulang
menandakan bentuk rekurensi.