You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahamat
dan ridho-Nyalah, kami dapat menyelesaikan tugas praktikum Mata Kuliah Pemasaran
Agribisnis
Makalah ini diselesaikan selain untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemasaran
Agribisnis. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Pemasaran
Agribisnis yang telah membimbing dalam pembuatan tugas makalah ini dan pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.
Penulis juga meminta kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan penulis
kedepannya.

Jatinangor, 6 Desember 2011

1 | PEMASARAN AGRIBISNIS

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....

Daftar Isi...

1. BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang masalah
1.2.Rumusan malasah
1.3.Tujuan masalah

3
5
5

2. BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Profil Bina Sarana Bakti
2.2. Konsep Pertanian Organis
2.3. Sekilas mengenai produksi organis agtho
2.4. Pemasaran Produk
2.5. Nilai-nilai dasar yang membangun pasar organis
2.6. Positioning
2.7. Membangun kemitraan agen dan syarat menjadi agen bsb
2.8. Kendala-kendala yang dihadapi BSB

6
7
8
9
10
11
11
12

BAB 3 PENUTUP
3.1. kesimpulan

13

3.2. saran

13

Daftar Pustaka

14

BAB I

2 | PEMASARAN AGRIBISNIS

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1990, isu pertanian organik mulai berhembus keras di dunia. Sejak saat itu

mulai bermunculan berbagai organisasi dan perusahaan yang memproduksi produk organik. Di
Indonesia dideklarasikan Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) pada tgl 1
Februari 2000 di Malang. Di Indonesia telah beredar produk pertanian organik dari produksi
lokal seperti beras organik, kopi organik, teh organik dan beberapa produk lainnya. Demikian
juga ada produk sayuran bebas pestisida seperti yang diproduksi oleh Kebun Percobaan Cangar
FP Unibraw Malang. Walaupun demikian, produk organik yang beredar di pasar Indonesia sangat
terbatas baik jumlah maupun ragamnya.
Bertani dengan cara organis mempunyai banyak keuntungan terutama untuk menjaga
kelestarian alam dan memperoleh hasil yang lebih mahal dibanding dengan cara konvensional.
Bahkan hasil pertanian organis ini bisa mempunyai harga jual lebih tinggi sampai dengan 30
persen dari harga biasa. Dalam proses penanamannya, biaya produksi juga dapat ditekan hingga
60 persen. Penekanan biaya ini dilakukan karena pertanian dengan cara organis tidak
memerlukan pupuk buatan dan insektisida.
Namun penanaman dengan cara itu juga mempunyai beberapa kekurangan seperti
memerlukan tenaga manusia yang lebih banyak, sehingga sistim yang cocok untuk pertanian ini
adalah padat karya. Saat ini tenaga yang mengerti tentang tanaman dengan cara organis di
Indonesia masih sangat terbatas. Sehingga dalam pelaksanaannya, Bina Sarana Bakti kerap kali
masih kesulitan dalam metode pelaksanaannya
Pertanian organik dapat didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang
menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat
tumbuh, maupun pestisida. Dilarangnya penggunaan bahan kimia sintetik dalam pertanian
organik merupakan salah satu kendala yang cukup berat bagi petani, selain mengubah budaya
yang sudah berkembang 35 tahun terakhir ini pertanian organik membuat produksi menurun jika
perlakuannya kurang tepat.

3 | PEMASARAN AGRIBISNIS

Di sisi lain, petani telah terbiasa mengandalkan pupuk anorganik (Urea, TSP, KCl dll)
dan pestisida sintetik sebagai budaya bertani sejak 35 tahun terakhir ini. Apalagi penggunaan
pestisida, fungisida pada petani sudah merupakan hal yang sangat akrab dengan petani kita.
Itulah yang digunakan untuk mengendalikan serangan sekitar 10.000 spesies serangga yang
berpotensi sebagai hama tanaman dan sekitar 14.000 spesies jamur yang berpotensi sebagai
penyebab penyakit dari berbagai tanaman budidaya.Alasan petani memilih pestisida sintetik
untuk mengendaliakan OPT di lahannya a.l. karena aplikasinya mudah, efektif dalam
mengendalikan OPT, dan banyak tersedia di pasar. Bahkan selama enam dekade ini, pestisida
telah dianggap sebagai penyelamat produksi tanaman selain kemajuan dalam bidang pemuliaan
tanaman. Pestisida yang beredar di pasaran Indonesia umumnya adalah pestisida sintetik.
Sistem Pertanian Organik adalah sistem produksi holistic dan terpadu, mengoptimalkan
kesehatan dan produktivitas agro ekosistem secara alami serta mampu menghasilkan pangan dan
serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan (Deptan 2002). Sebenarnya, petani kita di masa
lampau sudah menerapkan sistem pertanian organik dengan cara melakukan daur ulang limbah
organik sisa hasil panen sebagai pupuk. Namun dengan diterapkannya kebijakan sistem pertanian
kimiawa yang berkembang pesat sejak dicanangkannya kebijakan sistem pertanian kimiawi yang
berkembang yang berkembang pesat sejak dicanangkannya Gerakan Revolusi Hijau pada tahu
1970-an, yang lebih mengutamakan penggunaan pestisida dan pupuk kimiawi, walaupun untuk
sementara waktu dapat meningkatkan produksi pertanian, pada kenyataannya dalam jangka
panjang menyebabkan kerusakan pada sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, yang akhirnya
bermuara kepada semakin luasnya lahan kritis dan marginal di Indonesia.
Sistem pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama diterap kan di beberapa negara
seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika Serikat (Koshino, 1993). Pengembangan
pertanian organik di beberapa negara tersebut mengalami kemajuan yang pesat disebabkan oleh
kenyataan bahwa hasil pertanian terutama sayur dan buah segar yang ditanam dengan pertanian
sistem organik (organic farming system) mempunyai rasa, warna, aroma dan tekstur yang lebih
baik daripada yang menggunakan pertanian anorganik
Selama ini limbah organik yang berupa sisa tanaman (jerami, tebon, dan sisa hasil panen
lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis) sehingga
terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian. Bahan sisa hasil panen ataupun
4 | PEMASARAN AGRIBISNIS

limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan
pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.3

TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui:
profil Bina Sarana Bajti Agatha
Visi dan misi yayasan Bina Sarana Bakti
Konsep pertanian organis
Produksi organis Agatho
Pemasaran produk organis
Manajemen operasi dan produksi

RUMUSAN

1.
2.
3.
4.

Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:


Apa itu sayuran organis
Apa pemasaran produk sayuran organis
Apa saja manajemen dalam produk organis
Apa perbedaan sayuran organis dan organik

5 | PEMASARAN AGRIBISNIS

BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN
2.1

PROFIL BINA SARANA BAKTI AGATHA


Alamat Yayasan Bina Sarana Bakti Agatha:
Contact Person : P. Agatho Elsener / Ir. YP.
Sudaryanto (Direktur Eksekutif / Sekretaris)
alamat :
Jl. Gandamanah 74, Tugu Selatan; atau
PO. BOX 32 Cisarua, Bogor
Kota : Jawa Barat
Kode Pos : 16750
Telepon : 0251-254531
Fax : 0251-253334
Email : bsb_agatho@telkom.net /
bsbagath@mweb.com
Perkebunan ini didirikan oleh orang yang berkebangsaan Swiss yang bernama Bpk. Peter

Agatho Elsener OFM, Cap. Beliau menamaknama Bpk. Peter Agatho Elsener OFM, Cap. Beliau
menamakan Yayasan Bina Sarana Bakti. Yayasan ini berdiri sejak tahun 1984, yaitu setahun
setelah beliau tinggal di Indonesia. Bpk. Agatho lebih menekankan kepada studi pembangunan
yaitu lebih khusus kepada pembangunan pertanian
Visi dan misi
yayasan Bina Sarana Bakti (BSB) memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
a. Tercipta hubungan organis di segala dimensi kehidupan.
b. Membangun pertanian yang meniru alam dengan cara organis agar tercipta kehidupan yang
harmonis.
Misi :
6 | PEMASARAN AGRIBISNIS

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Mendukung pelestarian lingkungan hidup yang sehat


Menyebarkan ide, dan gagasan organis.
Menghasilkan produk organik dan produk sehat.
Memajukan pertanian organis sebagai sarana mencapai keharmonisan hidup.
Membangun gerakan hidup organis, khususnya terhadap masyarakat petani dan konsumen.
Mempertahankan dan mengembangkan benih benih local
Mengadakan bentuk bentuk pendidikan dan pelatihan yang alamiah

2.2

KONSEP PERTANIAN ORGANIS


Menurut SNI 01-6729 menyatakan bahwa
pertanian organic merupakan system managemen
produksi

holistic

yang

meningkatkan

dan

mengembangkan kesehatan agroekosistem termasuk


keragaman hayati, siklus biologi da aktfitas biologis
tanah.
Menurut mantan menteri pertanian, Anton
Apriyanto mengetakan bahwa pertanian organic masih bisa menggunakan pestisida dlam jumlh
yang sdikt
Menurut pendiri Agatho, yaitu Romo Agatho menekankan pertanian organis harus
dikelola dengan sikap organis bukan egois.
Pengertian pertanian organis diantarany:
a)
b)
c)
d)
e)

Manajemen yang diterapkan bersiat hoistik


Terjaganya kesehatan agroekosistem
Berdasarkan prinsip-prinsip alam dan penerapan teknologinya
Bermanfaat bagi keragaman hayati, siklus biologi, aktivitas biologi tanah
Bersikap organis dalam menjaga dan memelihara kehidupan, dll
Intinya, pertanian organis dinyatakan sebagai system usaha tani yang mendasarkan pada

prinsip-prinsip alam dalam menjaga agar egroekosistem agar dapat bermanfaat bagi tanah, air,
udara, tanamn dan mekhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup khususnya bahan pangan
yang sehat bagi manusia.
2.3

SEKILAS MENGENAI PRODUKSI ORGANIS AGATHO


PENGENDALIAN HAMA

7 | PEMASARAN AGRIBISNIS

Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB) tidak menggunakan pestisida sintetik, karena hal itu
akan memusnahkan hama dan memutuskan siklus hidup beberapa binatang dan juga tumbuhan.
karena hal itu akan memusnahkan hama dan memutuskan siklus hidup beberapa binatang dan
juga tumbuhan.karena hal itu akan memusnahkan hama dan memutuskan siklus hidup beberapa
binatang dan juga tumbuhan.

Pestisida akan terus menempel pada sayuran atau tanaman

meskipun telah dimasak. Hal itu berbahaya bagi kesehatan manusia maupun daur hidup
lingkungan sekitar.
Cara untuk mengatasi serangan penyakit dilakukan dengan pendekatan preventif dan
kuratif. Cara preventif (pencegahan), yaitu pengendalian secara manajemen, petani sebelum
menanam terlebih dahulu membuat perencanaan tanam. Pertimbangan perencanaan tanam
meliputi musim kemarau atau hujan, benih dan bibit yang tahan penyakit, membuat perencanaan
kebun (memilih lokasi tanam yang tepat, menaman dalam satu bedengan dengan pola tumpang
sari, pergiliran tanaman). Cara kuratif adalah pengendalian hama dengan menggunakan
pestisida nabati dan hayati. Pestisida hayati untuk menciptakan rantai makanan terhadap hama,
misalnya burung dibiarkan hidup di sekitar kebun untuk memakan ulat. Sedangkan pestisida
nabati didapat dari bahan bahan yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Pestisida nabati yang
sering digunakan adalah Theprosia vogelli (kacang babi) yang juga berfungsi sebagai tanaman
pagar, dapat juga dimanfaatkan urine ternak, abu bakaran kayu, dll.
PENANAMAN
Sistem penanaman sayuran di BSB disesuaikan dengan kebutuhan pasar sehingga
program penanamannya dengan sistem target perminggu. Disamping itu kami juga sangat
mempertimbangkan musim hujan dan musim kemarau karena salah satu prinsip yang dianut
dalam praktik menanam di BSB mesti sesuai hukum alam dengan keanekaragaman tanaman.
Dalam teknis pelaksanaannya BSB menggunakan pendekatan yaitu metode Polykultur.
PERSIAPAN LAHAN
Tanah atau lahan bagi pertanian organis diartikan sebagai suatu media kehidupan
sehingga memperhatikan dan menjaganya agar tetap seimbang mutlak harus dilakukan. Ketika
media kehidupan tersebut akan digunakan sebaiknya dilakukan persiapan agar sesuatu yang
dihasilkan akan maksimal hasilnya. Pembersihan gulma atau rumput rumput liar merupakan
8 | PEMASARAN AGRIBISNIS

langkah awal dari penyiapan lahan. Namun, gulma yang telah dibersihkan tersebut tidak dibuang
karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk hijau ataupun sebagai mulsa.
PEMBENIHAN
BSB memenuhi kebutuhan benih yang bebas dari bahan kimia sintetik seperti pestisida
buatan. Dengan melakukan produksi benih sendiri BSB dapat mengetahui dan memantau proses
produksi benih yang berkualitas. Yayasan Bina Sarana Bakti melakukan pembenihan dengan
membudidayakan benih local.
2.4

PEMASARAN PRODUK ORGANIS

Pengaruh untuk pemasaran produk organis terdiri dari factor, yaitu:


1. Lingkungan Internal
Produksi
: kebun, mitra, petani
Pasar Bina Sarana Bakti: -grade A
(seleksi sayur)
-grade B
-grade C (sisa sayur)
Packing grade A
Packing grade B

: agen, otlet
: toko Bina sarana Bakti

Alasan yayasan ini memakai agen dalam pemasarannya: karena apabila dijual ke
supermarket harga jualnya naik menjadi 200%, walaupun menguntungkan bila dijual ke
supermarket, tapi Bpk. Agatho ingin harga sayuran organik murah sehingga semua orang
bisa mengkonsumsi sayuran organik.
2. Lingkungan eksternal
Alur pemasaran jika terjadi permintaan pasar:
Agen, konsumen
order bidang pemasaran
Bidang pemasaran
bidang produksi: 1. Target tanam 2. Info panen 3. Panen
Bidang produksi

5x/minggu
bidang pemasaran : distribusi

MANAGEMEN
Managemen dari Bina Sarana Bakti Agatho ini terdiri dari:
9 | PEMASARAN AGRIBISNIS

a. Managemen produksi
Kepastian produksi menerapkan 3K, yaitu Kualitas, Kuantitas, dan kontinuitas.
Manajemen produksi ini mengikuti prinsip proporsional yang mengikuti formula
Jumlah agen x permintaan = kemmapuan lahan
Jadi jika ada permintaan pasar yang melebihi kemampuan lahan, BSB ini
menolaknya. Karena yang diperhatikan oleh BSB ini adalah bukan hanya
keuntungan ekonomis tapi keseimbangan alam.
Keanekaragaman produk di BSB ini adalah:
52 jenis sayur
Daun-daunan, buah-buahan, umbi-umbian dan kacang-kacangan
b. Managemen harga
Skema harga
Ongkos umum + variable + produksi
Margin social 5% +pendidikan 5% +kesehatan 5%+kesejahteraan5% +
Harga petani
Ongkos umum + ongos variable + ongkos operasi pasar +30% +
Harga agen/ toko
+2000/kg
Harga konsumen

2.5.

NILAI-NILAI DASAR YANG MEMBANGUN PASAR ORGANIS


Ada beberapa nilai yang harus diperhatikan untuk membangun pasar:
1. Pelayanan
Tujuan menjual produk bukan mencari untung, tetapi member pelayanan maksimal
karena BSB menerapkan prinsip seperti itu.
2. Kepercayaan
Kepercayaantidak dating begitu saja, tetapi melalui sebuah proses hal tersebut akan
timbul. Kepercayaan aka timbul jika didukung oleh suatu bukti.
3. Keterbukaan
BSB menerapkan DIKLAT bagi para calon pengusaha pertanian, sehingga apa yang
dimiliki oleh Agatho dapat diterapkn oleh orang lain, dan hal ini sesuai dengan
prinsip BSB ingin agar jika banyk yang memproduksi produk organis, sehingga
masyarakat banyak yang mengkonsumsi produk organis yang sehat.
4. Bersama bukan sendiri-sendiri
Idealnya membangun pasar organis buka menciptakan persaingan, mesti ada
kerjasama antara pelaku bisnis organis.
5. Tahap demi tahap

10 | P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

Produksi dan pemasaran harus berjalan seiring, setiap ada peningkatan kebutuhan
konsumen harus diikuti perluasan tanam, supaya kestabilan dan kontinuitas barang
terjaga.
2.6

POSITIONING
Mempertahankan kepercayaan diantaranya dengan:
a) Semua produk diberi label/ sticker Agatho Organis
b) Menyediakan pamphlet-pamflet
c) Sosialisasi untuk mengenalkan sayur organis
d) Menciptakan produk kualifikasi curah (untuk grade B) maksudnya, jadi tidak terjadi
packaging dulu langsung dimasukan kedalam container.

2.7

MEMBANGUN KEMITRAAN AGEN DAN SYARAT MENJADI AGEN BSB


Membangun kemitraan agen BSB diantaranya:
a) Membagi wilayah menurut minat pelanggan/ komunitas Jakut, Jakpus, Jaksel,
Jaktim, Cibubur, Depok, Bogor.
b) Focus pada outlet: total buah
c) Komunikasi dengan agen 1x setahun organis club
d) Model : order/ minggu
Model order yang dijadikan kerjasama oleh BSB diantaranya adalah:
System pesan dengan container
Tukar wadah/ curah
System paket @70.000
Cara: buat daftar sayur yang minati
System pesan/ packaging
Syarat untuk menjadi agen BSB dianatranya adalah:
1) Harus menyamakan visi dna misi yang diterapkan yayasan BSB
2) Agen harus dating berkunjung untuk melakukan MOU yang disepakati.

2.8

KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI BSB


Kendala-kendala yang sering dihadapi oleh BSB saat memasarkan produknya yaitu:
Melalui daerh-daerah macet, sehingga memperlambat distribusi
Cara berfikir konsumen, maksudnya seringkali konsumen tidak memikirkan iklim
yang terjadi.

11 | P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

12 | P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
Pertanian organic merupakan system managemen produksi holistic yang meningkatkan

dan mengembangkan kesehatan agroekosistem termasuk keragaman hayati, siklus biologi da


aktfitas biologis tanah.
Pertanian organis dinyatakan sebagai system usaha tani yang mendasarkan pada prinsipprinsip alam dalam menjaga agar egroekosistem agar dapat bermanfaat bagi tanah, air, udara,
tanamn dan mekhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup khususnya bahan pangan yang
sehat bagi manusia.
3.2

Saran

Menurut kami, setelah berdiskusi dengan adanya Yayasan Bina Sarana Bakti Agatha ini
menjadikan para petani lebih berwawasan dengan pembinaan yang benar dan tepat dari bidang
pertanian. Dan bisa meningkatkan keinginan para masyarakat indonesia untuk bertani dan
mengetahui lebih luas mengenai pertanian secara organik yang diolah dengan cara organis.

DAFTAR PUSTAKA
13 | P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

http://www.indosiar.com/fokus/sayur-organis-menguntungkan-petani_26938.html
http://keuskupan-purwokerto.net/index.php?
pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=440
http://kandagaorganik.multiply.com/journal/item/58/Bina_Sarana_Bakti?
&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

14 | P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

You might also like