You are on page 1of 4

EFEKTIFITAS UU NOMOR 23 TAHUN 2004 DALAM MELINDUNGI

PEKERJA RUMAH TANGGA


(STUDI KASUS DI PERUMAHAN PERMATA JINGGA KOTA MALANG)

A. Latar Belakang
Profesi Pekerja Rumah Tangga (PRT), masih dipandang sebelah mata oleh
semua lapisan masyarakat, bahkan lapisan masyarakat tertinggi, dalam hal ini
Negara. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan perundangan yang
memberikan jaminan terhadap PRT yang mengatur secara jelas hak-hak PRT.
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak
mencakup peraturan perlindungan bagi PRT. Satu-satunya peraturan yang bisa
mengakomodir

yaitu

Undang-undang

Nomor

23

Tahun

2004

tentang

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Namun UU tersebut hanya dapat


diterapkan sebatas pada kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh PRT saja, tidak
mencakup aspek-aspek ketenagakerjaan PRT, yang sangat sering dialami oleh
PRT dan dalam beberapa kasus merupakan cikal bakal terjadinya kekerasan
terhadap PRT.
Pekerja rumah tangga pada umumnya banyak di butuhkan di daerah
perumahan di setiap kota, suami istri di dalam rumah tangga yang sama-sama
sibuk dalam berkarir, tidak sempat untuk merawat pekerjaan rumah dan bila sudah
mempunyai anak juga tidak bisa merawat anak secara 24 jam. Disinilah peran
Pekerja rumah tangga sangat dibutuhkan untuk merawat rumah, menyediakan
makanan hingga bertanggung jawab apa yang ada di dalam rumah.
Sebagian PRT di Jogja telah bekerja dengan perjanjian kerja antara PRT
dengan majikan. Hal itu dapat terjadi karena Jogja telah memiliki Perda PRT,
disamping juga komunitas/ jaringan PRT di Jogja sangat solid dalam
menyuarakan dan melakukan gerakan untuk perlindungan terhadap PRT. Perda
PRT di atur dalam peraturan daerah provinsi daerah istimewa yogyakarta nomor 3
tahun 2012 tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan. Yang

sering menjadi permasalahan adalah Tentang jam kerja PRT, gaji yang rendah
atau tidak dibayarkan, hak komunikasi, kekerasan fisik, merupakan permasalahanpermasalahan umum yang dialami oleh PRT. Hampir semua PRT di indonesia
bekerja tanpa perjanjian kerja.
Dengan tidak adanya perlindungan hukum yang khusus untuk pekerja
rumah tangga tapi tetap saja kebutuhan pekerja rumah tangga selalu meningkat
dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan taraf sejahtera.
Pada Pasal 2 Lingkup rumah tangga Undang-undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga meliputi
a. suami, isteri, dan anak;
b. orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang
sebagaimana dimaksud pada huruf a karena hubungan darah,
perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap
dalam rumah tangga; dan/atau
c. orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam
rumah tangga tersebut.
Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada huruf c

dipandang

sebagai anggota keluarga dalam jangka waktu selama berada dalam rumah tangga
yang bersangkutan. Oleh karena tercantumnya pekerja rumah tangga dalam uu
nomor 23 tahun 2004 ini, pekerja rumah tangga mendapat perlindungan hukum
tentang kekerasan tidak mencakup kebutuhan lainnya sebagimana pekerja formal
yang telah di atur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.

Dengan masih banyaknya permasalahan pekerja rumah tangga dan belum


adanya uu yang khusus dibuat untuk pekerja rumah tangga, saya sebagai peneliti
sangat tertarik untuk meneliti EFEKTIFITAS UU NOMOR 23 TAHUN 2004
DALAM MELINDUNGI PEKERJA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI
PERUMAHAN PERMATA JINGGA KOTA MALANG)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perjanjian kerja antara pekerja rumah tangga dengan
majikan di perumahan permata jingga
2. Bagaimana tingkat efektifitas uu nomor 23 tahun 2004 dalam
mencegah melindungi pekerja rumah tangga
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana perjanjian kerja pekerja rumah tangga
dengan majikan di perumahan permata jingga
2. Untuk mengetahui uu nomor 23 tahun 2004 dalam mencegah
melindungi pekerja rumah tangga

D. Manfaat penelitian
1. Secara Praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
dan masyarakat perumahan permata jingga.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
keilmuan hukum khususnya dalam hal tingkat efektifitas uu nomor 23
tahun 2004.

E. Defenisi Operasional
1. Efektifitas : sebagai pengukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan
yang telah di tentukan1
2. Undang-undang : hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau
unsur pemerintahan yang lainnya. Sebelum disahkan, undang-undang
disebut sebagai rancangan Undang-Undang. Undang-undang berfungsi
untuk

digunakan

sebagai

Kamus besar bahasa indonesiaedisi ketiga

otoritas,

untuk

mengatur,

untuk

menganjurkan, untuk menyediakan (dana), untuk menghukum, untuk


memberikan, untuk mendeklarasikan, atau untuk membatasi sesuatu.2
3. Pekerja rumah tangga : orang yang bekerja kepada seseorang atau
beberapa orang dalam rumah tangga untuk melakukan pekerjan
kerumahtanggan dengan memperoleh upah3

F. Penelitian Terdahulu
1. Tinjauan yuridis terhadap perlindungan hukum bagi pekerja rumah
tangga (PRT) , penelitian ini dilakukan oleh Mario Borneo Tarigan S1
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan 2013. Penelitian
ini berbentuk penelitian kepustakaan tentang perlindungan hukum bagi
pekerja rumah tangga
2. Pembantu rumah tangga ( studi antropologi perkotaan tentang
pembantu

dan

majikan

penelitian

ini

dilakukan

oleh

Roritskie.H.Naibaho S1 Departemen antropologi fakultas ilmu social


dan politik Universitas Sumatra Utara 2009. Penelitian ini berbentuk
penelitian empiris tentang pembantu rumah tangga

wikipedia
Rancangan peraturan daerah kota Yogyakarta versi jaringan perlindungan pekerja rumah tangga
(JPPRT)
3

You might also like