Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Seiring dengan kemajuan zaman yang lebih modern, secara tersirat kita dipaksa
mengikuti perkembangan tersebut. Mulai dari teknologi hingga gaya hidup. Mungkin kita
tidak menyadari bahwa kemajuan terebut dapat memberikan suatu dampak negatif terhadap
kesehatan kita (TriExs Media,2009). Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan
tradisional yang banyak karbohidrat dan serat ke pola makan yang ke barat-baratan, dengan
komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan sedikit
akan serat (Sudoyo,2006). Sehingga dari brubahnya pola makan tersebut dapat menyebakan
salah satu penyakit endokrin dan metabolisme yaitu seperti: Diabetes Mellitus.
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula
dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh
tubuh(Guyton,2007). Diabetes melitus dibagi atas dua kategori besar yaitu: A) Diabetes
Mellitus tipe I dan B) Diabetes Mellitus tipe II(Mansjoer, 1999). Mereka yang memiliki
risiko tinggi terkena diabetes adalah yang memiliki riwayat keluarga mengidap diabetes,
memasuki usia di atas 40 tahun, kegemukan, tekanan darah tinggi, selain tentu saja pola
makan yang salah.
Dengan adanya Dibetes Mellitus yang kita sandang, maka komplikasi yang dapat
terjadi dalam tubuh kita yaitu: Nefropati D M,Retinopati DM, Kardiomiopati DM,
Neuropati DM, Makroangiopati, PJK, CVA, Ulkus/ ganggren, Rentan semua Infeksi dan
yang paling membahayakan yaitu rentan terhadap TB Pulmo(Davey,2005).
Ancaman diabetes melitus terus membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 1220%
penduduk dunia diperkirakan mengidap penyakit ini dan setiap 10 detik di dunia orang
meninggal akibat komplikasi yang ditimbulkan(Soegondo,1995). Menurut IDF, didapatkan
data pada tahun 2010 Indonesia menduduki peringkat ke 9 dan diperkirakan pada tahun
2030 jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia meningkat(IDF, 2010).
Pengobatan penyakit diabetes sangatlah mahal seperti Konsultasi dokter
"Pasien diabetes harus mengeluarkan biaya Rp 1-2 juta per tahun hanya untuk konsultasi
dokter. Belum lagi kalau konsultasi dengan dokter spesialis. Dokter spesialis itu bisa Rp 250400 ribu sekali konsultasi, bisa dihitung per tahunnya berapa? (kompas,2002). Dari obatobatan pun seorang penderita Diabetes Mellitus bisanya tidak patuh dalam meminum obat
dan biasanya dengan meminum obat 3-4 kali dan merasa lebih baikan saja mereka biasanya
menghentikan pengobatannya( Sustrani,2006).
Karena diabetes sulit disembuhkan dan relatif mahal, sudah saatnya kita melakukan
tindakan pencegahan, antara lain tidak makan berlebihan, menjaga berat badan, dan rutin
melakukan aktivitas fisik. Olahraga juga dapat secara efektif mengontrol diabetes,
Latihan yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko
terkena serangan jantung, serta memacu pengaktifan produksi insulin dan membuatnya
bekerja lebih efisien(R,A Nabyl.2009).
Oleh karena itu penulis disini ingin memberikan sesuatu yang menarik tentang tindakan
prefentif dari Diabetes Mellitus yaitu dengan menjalani KARTU MODIS
Tujuan