You are on page 1of 47

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1
1.1.1

Gambaran Umum Desa


Gambaran Secara Geografis
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di
wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten,
mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 km2). Terdiri dari luas
daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari
permukaan laut 2-3 meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak
dari Ibu Kota Kabupaten Tangerang sekitar 47 km.
Batas-batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Laut Jawa atau DKI
Jakarta.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang atau
Kecamatan Neglasari.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan atau
Pakuhaji.
Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan
Teluk Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa
Pangkalan, Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,


Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir
pantai, mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah

dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan
suhu udara 300 - 370C.
Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas
108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari
dua hektar pemakaman umum.
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada
gambar 1.1 adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo, dan
Pangkalan.

Gambar 1.2 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir Tahun 2013


Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Puskesmas Tegal Angus terdapat di :


a. Desa Tegal Angus.
b. Jl. Raya Tanjung Pasir.
c. Kode Pos 15510.
d. Status kepemilikan tanah : Tanah Pemerintah Kabupaten.
e. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.

f. Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan


Kosambi.
g. Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kampung
Melayu.
h. Batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Pakuhaji.

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga


dihubungkan oleh :
a. Jalan
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga
sepanjang 108 km, dengan klasifikasi sebagai berikut :
Berdasarkan status
Jalan Propinsi
: 9,5 km.
Jalan Kabupaten : 5 km.
Jalan Desa
: 93,5 km.
2) Berdasarkan kondisi fisik
Jalan hotmik
: 17,5 km.
Jalan aspal
: 67 km.
Jalan tanah
: 14,5 km.
b. Jembatan
1) Jembatan besi : 1 km.
2) Jembatan beton
: 7 km.
1)

c. Sungai atau kali


Sungai atau kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk
Naga adalah sungai Cisadane dengan panjang saluran sejauh 12
km.
d. Irigasi atau Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 Ha.
e. Bendungan air atau Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) yang menjadi salah satu sumber air bersih yang
dimanfaatkan masyarakat.
1.1.2

Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.1.2.1 Jumlah Penduduk


Berdasarkan data dari kecamatan Teluk Naga pada tahun 2013
jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Tegal Angus adalah 53.444
jiwa yang tersebar di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1
Tabel 1.1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah
Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan Tanjung Pasir
Tahun 2013

Lemo
Muara
Pangkalan
Tanjung

Rata-Rata
Jiwa/

Kepadatan
Penduduk

Rumah

(km2)

6,548
3,516
16,755
7,675

32
22
35
16

15
6
11
8

1408
793
3229
1572

4.4
4.4
4.8
4.5

1,700
684
2,040
1,283

KK

3,61
5,14
7,54
5,24

(km2)
1.
2.
3.
4.

Rumah

Wilayah

RW

Desa/Kel

RT

No

Penduduk Miskin
(Jiwa)

Luas

(Jiwa)Penduduk

Jumlah

Burung
5.

Tanjung

5,64

9,595

31

18

2319

4.6

1.569

6.

Pasir
Tegal

2,83

9,355

23

1895

4.6

3.089

30.02

53,444

139

45

10,745

4.6

10,364

Angus
Jumlah

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa penduduk terbanyak adalah daerah


Pangkalan.

Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah


kerja Puskemas Tegal Angus dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :
Tabel 1.2 : Klasifikasi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
NO.

Desa/Keluruhan

LAKI-LAKI

JUMLAH PENDUDUK
PEREMPUAN
JUMLAH

Tegal Angus

4.313

4.428

8.741

Tanjung Burung

3.379

3.343

6.722

Tanjung Pasir

4.436

4.413

8.849

Lemo

3.061

3.077

6.138

Muara

1.740

1.776

2.516

Pangkalan
JUMLAH

7.672
27.412

7.706
26.032

15.378
53.444

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan

1.1.2.2 Lapangan Pekerjaan Penduduk


Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Angus cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan
Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta
daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta.
Tabel 1.3 : Lapangan Pekerjaan Penduduk
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
No
10.
11.
12.
13.
14.

Lapangan Kerja Penduduk


Petani pemilik
Petani penggarap
Buruh
Nelayan
Pedagang
Industri rakyat
Buruh industri
Pertukangan
PNS
Lapangan Kerja Penduduk
TNI/Polri
Pensiunan PNS
Pensiunan TNI/Polri
Perangkat desa
Pengangguran

Jumlah
13.316
6.063
4.592
386
6.373
13.536
13.757
4.109
222
Jumlah
65
65
43
141
4.004

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa pekerjaan terbanyak adalah buruh industri

1.1.2.3 Tingkat Pendidikan


Aspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat
mempengaruhi kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk
Naga khususnya wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus seperti yang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.4 : Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenjang Pendidikan
Tidak/belum tamat SD
SD/MI
SLTP/MTS
SLTA/MA
AK/Diploma
Universitas

Jumlah
12598
15738
4060
3601
159
130

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan tertinggi adalah


SD/MI

1.1.2.4

Sarana dan Prasarana

1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari :


a.

Ruang Kepala Puskesmas

: 1 Ruang

b.

Ruang TU

: 1 Ruang

c.

Ruang Dokter

: 1 Ruang

d.

Ruang Aula

: 1 Ruang

e.

Ruang Imunisasi

: 1 Ruang

2.
3.

f.

Ruang Loket

: 1 Ruang

g.

Ruang Apotik

: 1 Ruang

h.

Ruang BP umum

: 1 Ruang

i.

Ruang BP Anak

: 1 Ruang

j.

Ruang BP Gigi

: 1 Ruang

k.

Ruang KIA dan KB

: 1 Ruang

l.

Ruang Gizi

: 1 Ruang

m.

Ruang Gudang Obat

: 1 Ruang

n.

Ruang TB

: 1 Ruang

o.

Ruang Lansia

: 1 Ruang

p.

Ruang Kesling

: 1 Ruang

q.

Ruang Perpustakaan

: 1 Ruang

r.

Ruang Mushola

: 1 Ruang

s.

Ruang Bidan

: 1 Ruang

t.

Dapur

: 1 Ruang

u.

Ruang Gudang Perkakas

: 1 Ruang

v.

WC

: 6 Ruang

Bidan di Desa
Posyandu 45 buah, terdiri dari :

: 6 orang

a.

Tegal Angus

: 7 Posyandu

b.

Pangkalan

: 10 Posyandu

c.

Tanjung Burung

: 7 Posyandu

d.

Tanjung Pasir

: 9 Posyandu

e.

Lemo

: 6 Posyandu

f.

Muara

: 6 Posyandu

4. Pembinaan UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) :


a.

Jumlah Posyandu

: 45 buah

b.

Jumlah Kader Posyandu dibina

: 225 orang

c.

Jumlah kader dasa wisma dibina

: 34 orang

d.

Jumlah Tokoh Masyarakat dibina

: 60 orang

5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus


dijabarkan pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 : Sarana Sekolah di Wilayah Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

No

Sekolah

1
2
3
4

TK
SD/MI
SLTP/MTs
SLTA/MA

Negeri Swasta
0
16
0
0

6
6
6
2

Lakilaki
90
3484
815
190

Perempuan
90
3128
761
156

Sekolah
UKS
0
22
0
0

UKS
0
22
0
0

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa sarana sekolah terbanyak adalah SD/MI


6. Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.6 : Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013
No.
1.
2.
3.

Sarana Pelayanan Kesehatan


Rumah sakit umum
Rumah sakit jiwa
Rumah sakit bersalin

Jumlah
0
0
0
8

4.
5.

Rumah sakit khusus lainnya


Puskesmas

0
1

Tabel 1.6 : Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 (Lanjutan)


No.
Sarana Pelayanan Kesehatan
Jumlah
6
Puskesmas pembantu
1
7
Puskesmas keliling
1
8
Posyandu
45
9
10
11
12
13
14
15

Polindes
Poskesdes
Posbindu
Balai pengobatan/klinik
Apotik
Toko obat
Praktek dokter (perorangan)

Dokter umum
Dokter gigi
Dokter spesialis

0
1
6
1
0
0
7
0
0

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa sarana pelayanan terbanyak adalah


posyandu

1.1.2.5 Kesehatan Dasar


A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir untuk menurunkan angka
kematian ibu dengan instansi terkait, dalam hal ini puskesmas untuk
pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :
a.
Kunjungan Ibu Hamil K1
Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai
standar yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di
puskesmas Tegal Angus tahun 2013 adalah 99,5% dengan cakupan
pemberian Fe1 sebesar 96,4%.
b.

Kunjungan Ibu Hamil K4

Kunjungan ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal sesuai


standar paling sedikit empat kali selama masa kehamilan, minimal
satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada trimester kedua dan
dua kali pada triwulan ketiga kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe.
Cakupan kunjungan K4 di puskesmas Tegal Angus tahun 2013
c.

adalah 82,67% dengan cakupan pemberian Fe3 90%.


Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan
Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Persalinan oleh
tenaga kesehatan di puskesmas Tegal Angus tahun 2013 adalah
88,54%.

d.

Penanganan Bumil dan Neonatal Risiko Tinggi


Deteksi dini kelompok bumil dan neonatal risiko tinggi (risti).Jika
ditemukan lebih awal dapat dilakukan intervensi untuk menangani
risiko tersebut. Penemuan bumil risti dan neonatal risti di puskesmas
Tegal Angus pada tahun 2013 yaitu jumlah bumil risti 20% sebanyak
33 ibu hamil dari 202 ibu hamil di desa tanjung pasir. Penanganan
bumil risti 80% sebanyak 41 ibu hamil. Deteksi resiko tinggi Bumil

e.

oleh tenaga kesehatan berkisar 60,60%


Pelayanan Neonatal
Pelayanan kesehatan neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali
umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari.dalam
melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.

2. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pemeriksaan kesehatan


anak sekolah.
Puskesmas Tegal Angus melakukan deteksi tumbuh kembang balita
dan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI. Upaya yang dilakukan antara
lain penyuluhan di posyandu dan pembentukan kelas ibu balita.
3. Keluarga berencana.
a.
Peserta KB Baru.

10

Puskesmas Tegal Angus melakukan edukasi melalui penyuluhan


b.

terus menerus.
Peserta KB Aktif.

4. Imunisasi
a.

Desa UCI
Desa binaan di wilayah Puskesmas Tegal Angus ada 6 desa. Upaya
yang dilakukan sweeping imunisasi.

b.

Drop Out imunisasi Campak-Polio.


Penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap pada balita,
sweeping imunisasi campak dan meningkatkan cakupan imunisasi di
posyandu.

5. Gizi
a.

Penanganan balita BGM dan gizi buruk


Penanganan balita gizi buruk dengan diberikan PMT pemulihan di
klinik gizi dan MP-ASI untuk perawatan dirumah dan kegiatan
kunjungan rumah untuk pemantauan pemberian PMT serta rujukan
untuk balita gizi buruk.

b.

ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan penting untuk bayi. Pemberian ASI
eksklusif adalah pemberian makanan hanya ASI sampai bayi
berumur 6 bulan. Zat gizi yang terkandung dalam ASI cukup
memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi sampai berumur 6 bulan.
Keuntungan dari ASI adalah ASI mengandung zat kekebalan tubuh,
mengandung protein yang mudah diserap oleh tubuh bayi, mudah
dan murah diberikan untuk bayi serta membangun ikatan kasih
sayang antara ibu dan anak. Jumlah bayi yang diberikan ASI

11

eksklusif di puskesmas tegal angus pada tahun 2013 ini adalah


(71,5%),

12

c.

Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)


Program penanggulangan kekurangan vitamin telah dimulai sejak
tahun 1970an namun sampai saat ini masalah KV masih menjadi salah
satu masalah gizi utama di Indonesia. KVA tingkat berat (Xeroptalmia)
yang dapat menyebabkan kebutaan sudah jarang ditemui.

Tabel 1.7 : Tabel Cakupan Program Wajib Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
PROGRAM PUSKESMAS
NO

1
2
3
4
5
6

HAS

UPAYA KESEHATAN WAJIB

CAKU

Upaya Promosi Kesehatan


Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak/ KB
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Upaya Pengobatan

98,91
41,86
87,14
110.83
84,64
69,69

RATA-RATA PROGRAM WAJIB

82.18

Sumber : Laporan Kinerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa upaya kesehatan wajib yang banyak tercakup adalah
promosi kesehatan
B. Pelayanan Kesehatan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan salah satunya ditujukan terhadap kelompok
usia lanjut, dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami
gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Dalam upaya
meningkatkan status kesehatan usia lanjut telah dilaksanakan program
pelayanan kesehatan usia lanjut.

13

No UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1
2
3
4
5
6
7

Hasil Cakupan

Upaya Kesehatan Mata (Pencegahan Kebutaan)


Upaya Kesehatan Telinga (Pencegahan ggn Pendengaran)
Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya Kesehatan Olah Raga
Upaya Kesehatan Penanggulangan Penyakit Gigi
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Bina Kesehatan Tradisional

79,63
6,96
130.84
-

RATA-RATA PROGRAM PENGEMBANGAN

72,47

RATA-RATA PENCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS

77.32

Catatan ; Rata-rata pencapaian program puskesmas adalah rata-rata program wajib


ditambah dengan rata-rata proram pengembangan dibagi dua.
Sumber: Sistem Informasi Puskesmas Tegal Angus 2014

Tabel di atas menjelaskan bahwa upaya kesehatan pengembangan yang paling


banyak tercakup adalah upaya kesehatan penanggulangan penyakit gigi,
Tabel 1.8 : Tabel Cakupan Program Pengembangan Puskesmas Tegal Angus
Tahun 2013
C. Perilaku Masyarakat
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas
dilakukan melalui program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan
informasi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat
kesehatan wilayah tersebut, hal ini dapat disajikan dengan indikator
PHBS.

Adapun dari hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal Angus


pada Tahun 2012 dapat digambarkan sebagai berikut :

14

Tabel 1.9 Tabel kajian PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun


2013
No

PHBS

Hasil

Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan

( 90,5% )

Rumah yang bebas jentik

( 72,83% )

Penimbangan bayi dan balita

( 100% )

Memberikan ASI ekslusif

( 73,67% )

Menggunakan air bersih

( 99,39% )

Menggunakan jamban sehat

( 15,74% )

Olahraga atau melakukan aktifitas fisik

(10,09% )

Mengkonsumsi makanan seimbang

( 23,5% )

Tidak merokok dalam rumah

( 23,5%)

10

Penduduk miskin yang dicakup JPKM

( 96,85% )

Sumber: Sistem Informasi Puskesmas Tegal Angus 2014

Tabel di atas menjelaskan bahwa cakupan PHBS tentang olah raga paling
rendah di antara yang lain

D. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan merupakan aspek yang penting dibidang
kesehatan, upaya peningkatan kualitas lingkungan merupakan langkah
yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
keluarga yang lebih baik.

Berikut ini upaya-upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi


kesehatan yang dilakukan di puskesmas Tegal Angus :
1. Penyehatan Perumahan
Rumah merupakan tempat berkumpul/ beristirahat bagi semua anggota
keluarga dan untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga
kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan

15

penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Rumah


sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan.
Tabel 1.10. Laporan Cakupan Rumah Sehat Triwulan II Puskesmas Tegal
Angus Tahun 2014
RUMAH
PUSKESMAS

DESA

Jumlah

Jumlah

Jumlah

seluruhnya

diperiksa

Diperiksa

Sehat

Sehat

Tanjung Burung

2685

60

2,23

40

66,67

Pangkalan

5362

110

2,05

90

81,82

Tegal Angus

2900

70

2,41

50

71,43

Tanjung Pasir

1823

50

2,74

35

70,00

Muara

492

30

6,10

25

83,33

Lemo

655

40

6,11

31

77,50

13.917

360

22

271

75

1
Tegal Angus

JUMLAH

Keterangan: % rumah diperiksa (kolom 5) adalah jumlah rumah diperiksa (kolom 4) dibagi seluruh
rumah yang ada (kolom 3) kali 100%
% rumah sehat (kolom 7) adalah jumlah rumah sehat (kolom 5) dibagi jumlah rumah
diperiksa (kolom 4) kali 100%
Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

Tabel di atas menjelaskan bahwa daerah dengan rumah sehat terbanyak


berada pada desa Muara
2. Pemenuhan Kebutuhan Sarana Sanitasi Dasar
Pemenuhan kebutuhan sarana sanitasi dasar di wilayah Puskesmas
Tegal Angus kurang sekali seperti yang terlihat pada tabel 1.8. di bawah
ini :

16

Tabel 1.11. Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar Triwulan II Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

JUMLAH KK MEMILIKI

% KK MEMILIKI

%KK DIPERIKSA

% SEHAT

18

19

20

21

22

23

24

Tanjung
Burung

7.754

2.685

989

60

40

300

0,37

6,07

66,67

3,87

989

60

40

100

6,07

66,67

989

60

40

36,83

6,07

66,67

Pangkalan

16.871

5.362

1.655

110

90

550

0,31

6,65

81,82

3,26

1.655

110

90

100

6,65

81,82

1.655

110

90

30,87

6,65

81,82

Tegal
Angus

9.378

2.900

1.152

70

50

350

0,40

6,08

71,43

3,73

1.152

70

50

100

6,08

71,43

1.152

70

50

39,72

6,08

71,43

9.738

1.823

715

50

35

250

0,39

6,99

70,00

2,57

715

50

36

100

6,99

70,00

715

50

36

39,22

6,99

70,00

DIPERIKSA

DIPERIKSA

DIPERIKSA

JUMLAH SEHAT

% SEHAT

17

JUMLAH KK

%KK DIPERIKSA

16

% KK MEMILIKI

15

JUMLAH SEHAT

% SEHAT

14

JUMLAH KK

%KK DIPERIKSA

13

JUMLAH KK MEMILIKI

% KK MEMILIKI

12

% AKSES JAMBAN

JUMLAH AKSES PEMAKAI JAMBAN

11

JUMLAH KK

10

JUMLAH KK MEMILIKI

JUMLAH KK

JUMLAH PENDUDUK

DESA

PUSKESMAS

Tegal
Angus

SARANA PEMBUANGAN AIR


LIMBAH

TEMPAT SAMPAH

JUMLAH SEHAT

AKSES JAMBAN

Tanjung
Pasir

17

Muara

3.524

492

198

30

25

150

0,40

15,15

83,33

4,26

198

30

25

100

15,15

83,33

198

30

25

40,24

15,15

83,33

Lemo

6.557

655

259

40

31

200

0,40

15,44

77,50

3,05

259

40

31

100

15,44

77,50

259

40

31

39,54

15,44

77,50

JUMLAH

53.822

13.917

4.968

360

271

1.800

0,36

7,25

75,28

3,34

4.968

360

271

100

7,25

75,28

4.968

360

271

35,70

7,25

75,28

KETERANGAN: 1. KK memiliki (kolom 9,16, 22) adalah Jumlah KK memiliki (kolom 5,13,19) dibagi Jumlah KK (kolom 4) kali 100%
2. KK Diperiksa (kolom 10,17,23) adalah Jumlah sarana yang diperiksa (kolom 6,14,21) dibagi jumlah KK memiliki (kolom 5,4,20) kali 100%
3. % Sehat (kolom 11,18,24) adah Jumlah sarana sehat (kolom 7,15,21) dibagi jumlah KK diperiksa (kolom 6,14,20) kali 100%
4. % Akses (kolom 12) adalah Jumlahakses pemakai jamban (kolom 8) dibagi jumlah penduduk (kolom 3) kali 100%.
(% aksesitas pemakai jamban bisa diperoleh dari jumlah sarana dikali 5 (estimasi jumlah jiwa dalam KK))
Sumber: Data Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2014

18

Seperti yang terlihat pada tabel di atas bahwa dari jumlah rumah yang diperiksa
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tidak adanya sanitarian di Puskesmas
Tegal Angus sehingga kurang tenaga untuk memeriksa sanitasi dasar. Berbagai
faktor seperti tingkat pengetahuan, pendidikan, ekonomi, sosial dan kesadaran
penduduk yang lebih rendah menyebabkan sulitnya meningkatkan kesehatan
sanitasi masyarakat.
3. Penyehatan Tempat Tempat Umum (TTU)
Pengawasan terhadap TTU dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber
penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU, Bentuk kegiatan yang
dilakukan antara lain meliputi pengawasan lingkungan TTU secara berkala,
bimbingan, penyuluhan dan sarana perbaikan. Tidak adanya tenaga sanitarian dan
kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan pembinaan di TTU
tidak dapat dilakukan. Di desa tanjung pasir, menurut data yang didapatkan dari
Laporan Cakupan tempat- tempat umum (TTU) sehat terdapat 1 sarana ibadah, 1
hotel dan 1 TTU lainnya yang memenuhi persyaratan TTU sehat.
4. Penyehatan Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia dan sumber utama
kehidupan bagi umat manusia, maka dengan itu makanan yang tidak dikelola
dengan baik justru akan menjadi sumber media yang sangat efektif di dalam
penularan penyakit saluran pencernaan. Upaya Puskesmas Tegal Angus adalah
pemeriksaan tempat pengelolaan air bersih, pengawasan terhadap kualitas
penyehatan tempattempat umum pengelolaan makanan. Tidak hanya tenaga
sanitarian melainkan kurangnya tenaga di Puskesmas Tegal Angus menyebabkan
pembinaan penyehatan makanan dan minuman tidak dapat dilakukan.
1.1.2.6 Situasi Derajat Kesehatan
Berdasarkan hasil laporan bulanan penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus
didapatkan gambaran pola penyakit dilihat berdasarkan jumlah kunjungan di
Puskesmas Tegal Angus pada Januari tahun 2014 peserta Jamkesmas dan pada
Agustus 2013 sampai dengan Agustus 2014.
Tabel 1.12 : Gambaran 10 kunjungan terbanyak Puskesmas Tegal Angus Januari-Juni
Tahun 2014

19

No

Penyakit

Kode ICD Jumlah Kasus

Infeksi Saluran Nafas Atas Akut Ytt

J06

1533

Demam yang tidak diketahui sebabnya

R50

1468

Sakit Kepala

R51

1098

Batuk

R05

923

Dermatitis Lainnya

L30

884

Hipertensi Essensial (Primer)

I10

526

Gastritis dan Duodenitis yang disertai perdarahan lambung

K29

499

Conjungtivitis

/H10

385

Diare dan Gastroenteritis

A091

314

10

Tuberkulosis Paru Klinis (suspek)

A16

302

Tabel di atas menjelaskan bahwa kunjungan terbanyak di puskesmas Tegal Angus


adalah kasus ISPA
Tabel 1.13. Kunjungan penyakitmetabolit Puskesmas Tegal Angus Agustus 2013- 2014.

20

Sumber: Sistem
Puskesmas Tegal

No

Penyakit

Jumlah

Asam Urat

54

Kolesterol

30

Diabetes Melitus

101

Informasi
Angus 2014

Tabel di atas menjelaskan bahwa penyakit metabolit tertinggi adalah Diabetes Melitus.
1.2

Gambaran Keluarga Binaan


Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari empat kepala keluarga, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Keluarga Tn. Dul Amin


Keluarga Tn. Rismanto
Keluarga Tn. Nocing
Keluarga Tn. Wawan

Gambar 1.3 : Denah rumah keluarga binaan RT 002/ RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang.

1.2.1 Keluarga Tn. Dul Amin


1.
Data dasar keluarga Tn. Dul Amin
Rumah keluarga ini terletak di RT 002 / RW 04, Kecamatan Teluk Naga, Desa
21

Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh tujuh
anggota keluarga yaitu Tn.Dul Amin sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang
bernama Ny. Rohimah, tiga orang anak yang bernama Tn. Hasanudin, Ny. Santi dan
Nadi dan dua orang cucu yang bernama Dinda dan Arya yang merupakan anak dari Ny.
Santi. Tn. Dul Amin dan Ny. Rohimah memiliki 7 orang anak dan seluruhnya lahir
ditolong oleh paraji dan tidak pernah menggunakan KB. Pada saat hamil Ny. Rohimah
mengaku jarang memeriksakan kehamilannya. Saat ini 4 orang anak lainnya sudah
tinggal terpisah dari Tn. Dul Amin.
Tn. Dul Amin, berusia 61 tahun, bekerja sebagai nelayan di tanjung pasir,
sedangkan istrinya Ny. Rohimah tidak bekerja dan hanya mengurus cucu-cucunya.
Besarnya pendapatan Tn. Dul Amin sebanyak Rp 300.000-500.000 perminggu.
Pendapatan tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga seperti;
membayar air, listrik, dan membantu untuk kebutuhan sehari-hari. Tn. Dul Amin tamat
sekolah dasar, mampu membaca dan menulis, serta menghitung hitungan sederhana.
Istri Tn. Dul Amin bernama Ny. Rohimah yang saat ini berusia 51 tahun hanya
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sehari-hari mengurus cucu-cucunya sementara
anaknya pergi bekerja. Ny. Rohimah tidak pernah bersekolah dan mengaku sulit
membaca dan menulis.
Hasanudin adalah anak kelima dari Pasangan Tn. Dul Amin dan Ny. Rohimah,
saat ini berusia 25 tahun dan bekerja sebagai nelayan di tanjung pasir. Besarnya
pendapatan Tn. Dul Amin sebanyak Rp 300.000-500.000 perminggu.

Pendapatan

tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga seperti; membantu biaya


kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. Dul Amin dan kebutuhan anaknya yang berusia 4
tahun. Saat ini anak Tn. Hasanudin tinggal bersama ibunya karena Tn. Hasanudin dan
istrinya telah bercerai. Tn. Hasanudin tamat sekolah dasar, mampu membaca dan
menulis, serta menghitung hitungan sederhana.
Ny. Santi adalah anak keenam dari Pasangan Tn. Dul Amin dan Ny. Rohimah,
saat ini berusia 23 tahun dan bekerja sebagai buruh pabrik kamper di daerah Kosambi.
Besarnya pendapatan Ny. Santi sebanyak 700.000-800.000 perbulan. Pendapatan
tersebut dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga seperti; membantu biaya
kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. Dul Amin dan biaya kebutuhan anak-anaknya yang
bernama dinda berusia 5 tahun dan Arya yang berusia 3 tahun. Keduanya masih belum
bersekolah. Suami Ny. Santi sudah 1 tahun tidak tinggal 1 rumah lagi dengan Ny. Santi.
Ny. Santi hanya tamat sekolah dasar namun masih mampu membaca dan menulis, serta
menghitung hitungan sederhana.
22

Nadi adalah anak ketujuh dari Pasangan Tn. Dul Amin dan Ny. Rohimah, saat ini
berusia 17 tahun dan sudah bekerja sebagai nelayan membantu ayah dan kakaknya.
Besarnya penghasilan Nadi Rp. 200.000 perminggu dan dimanfaatkan untuk membantu
kebutuhan sehari-hari keluarga Tn. Dul Amin.
Tabel 1.14 Profil keluarga Tn. Dul Amin, Kecamatan Teluk Naga, Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang, Bulan Agustus 2014.
No Nama
1.

Tn.

Status Keluarga
Dul Kepala keluarga

JK (L/P)
L

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

61 th

Tamat SD

Nelayan

Rp 300.000-

Amin

400.000

2.

Ny.

Istri

51 th

Tidak sekolah

IRT

/minggu
-

3.

Rohimah
Tn.

Anak kelima

25 th

Tamat SD

Nelayan

Rp 300.000-

Hasanudin
4.

Ny. Santi

400.000
Anak keenam

23 th

Tamat SD

Buruh Pabrik

/minggu

Rp.

700.000/bulan
5.

Nadi

Anak ketujuh

17 th

Tamat SD

Nelayan

Rp.

200.000/minggu
6.

Dinda

Cucu

5 th

7.

Arya

Cucu

3 th

Belum -

Sekolah
Belum
Sekolah

Gambar 1.4 :

Denah Rumah

Keluarga Tn.

Dul Amin ,

Desa Tanjung

Pasir,

Kecamatan

Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

23

2.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Dul Amin tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan
berukuran 6m x 5,5m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat, memiliki ruang
depan berukuran 3m x 2,8 m, ruang keluarga yang sekaligus dijadikan kamar
berukuran 3m x 3,7m. Memiliki dua kamar tidur berukuran masing-masing 2,8m x 3m
dan 3m x 3,5m. Memiliki dapur berukuran 2m x 3 m, satu kamar mandi berukuran
3,5m x 2m dengan sumur sebagai air sumber air dan tidak memiliki jamban.

3.

Lingkungan Pemukiman
Rumah ini terletak di tengah pemukiman yang cukup padat di pinggir laut.
Sebagian ruangan di rumah ini berlantai berwarna putih, sebagian lainnya
berlantaikan semen tanpa ubin, atap terbuat dari genteng dan tembok semen tanpa cat.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 2 jendela tetapi tidak berfungsi. Rumah ini hanya
memiliki satu pintu depan dan satu pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini
memiliki empat buah lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari. Tn.
Yusuf memiliki barang elektronik berupa televisi dengan antena dan penanak nasi.

4.

Pola Makan
Keluarga Tn. Dul Amin

memiliki kebiasaan makan dua-tiga kali sehari.

Ny.Rohimah memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya,


contoh menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, sayur, tahu, tempe dan susu.
Tn. Dul Amin dan keluarga jarang mengkonsumsi lauk hewani lainnya seperti ayam
atau daging, dan juga jarang mengkonsumsi buah-buahan.
5.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Selama mengandung, Ny. Rohimah tidak pernah mengalami sakit atau kelainan
pada kandungannya. Ny. Rohimah jarang memeriksakan kandungannya ke bidan, dan
semua anak

Ny. Rohimah lahir di rumah dengan bantuan paraji. Ny. Rohimah

mengaku anak pertama hingga keempat lupa diberikan imunisasi lengkap atau tidak,
tetapi anak ke lima sampai ketujuh mulai diberikan imunisasi lengkap. Ny. Rohimah
mengatakan semua anaknya mendapatkan ASI hingga usia 2 tahun tetapi juga tetap
diberikan makanan pendamping ASI lainnya sejak sebelum usia 6 bulan.
6.

Kebiasaan Berobat

24

Menurut penuturan Ny. Rohimah, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya pergi ke tukang urut terlebih dahulu dan jika tidak ada
perubahan baru dibawa ke balai- balai pengobatan setempat.
7.

Riwayat Penyakit
Tn. Hasanudin pernah mengalami riwayat batuk darah sewaktu kecil dan
menyangkal pernah menjalani pengobatan paru selama 6 bulan. Ny. Rohimah juga
menyangkal adanya anggota keluarga lain yang mengalami gejala yang sama seperti
Tn. Hasanudin. Ny Rohimah sendiri mempunyai hipertensi.

8.

Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari


Tn. Dul Amin dan kedua anak laki-lakinya memiliki kebiasaan merokok baik di
dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih
satu bungkus dalam sehari.
Keluarga Tn. Dul Amin biasa mencuci tangan menggunakan air dan sabun
sebelum makan dan mengaku lebih sering menggunakan sendok dibandingkan
menggunakan tangan saat makan.
Keluarga Tn. Dul Amin memiliki sumber air sendiri berupa air sumur yang
digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Sedangkan untuk masak dan konsumsi
sehari-hari menggunakan air PAM yang dibeli melalui agen seharga Rp. 500/ dirigen.
Keluarga Tn. Dul Amin biasa membuang sampah sehari hari di TPA di pinggir
laut dekat pemukiman mereka, yang jika sudah terkumpul banyak, kemudian sampahsampah tersebut akan dibakar.
Keluarga Tn. Dul Amin tidak memiliki jamban pribadi sehingga jika ingin
buang air besar, mereka akan pergi ke jamban di pinggir laut.
Keluarga Tn. Dul Amin mengaku tidak pernah melakukan olahraga baik itu
jalan atau lari santai yang rutin dilakukan setiap hari atau senam dan semacamnya
karena menganggap pekerjaan sehari- hari yang sudah dilakukan sudah cukup
menguras tenaga.

Faktor Internal dan Eksternal


Tabel 1.15 : Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn.Dul Amin
No Kriteria

Permasalahan

25

Kebiasaan merokok

Tn. Dul Amin dan kedua anak laki-lakinya


memiliki kebiasaan merokok sejak berumur 1517 tahun hingga saat ini. Merokok di dalam
rumah maupun saat bekerja sebagai nelayan.
Dalam sehari bisa menghabiskan 1 bungkus

rokok.
Tn. Dul Amin dan keluarga sendiri tidak

Olahraga

memiliki kebiasaan berolahraga


3
4

Pola makan

Keluarga Tn. Dul Amin jarang mengkonsumsi

Pola pencarian pengobatan

buah-buahan.
Tn.Dul Amin pergi ke tukang urut terlebih
dahulu dan jika tidak ada perubahan baru
dibawa ke balai pengobatan setempat.
Ny. Rohimah selalu melahirkan dibantu oleh

Menabung

paraji.
Keluarga Tn. Dul Amin belum berniat ingin
menabung di Bank

Aktivitas sehari-hari

Tn. Dul Amin dan kedua anak laki-lakinya


bekerja sebagai nelayan dan memiliki pola tidur
yang tidak menentu, Ny. Rohimah bekerja
sebagai IRT dan Ny. Santi bekerja sebagai
buruh pabrik yang seluruhnya tidak pernah
berolahraga.

Tabel 1.16 : Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Dul Amin


No
1.

Kriteria
Luas bangunan

Permasalahan
Luas bangunan berukuran 6m x 5,5m. Sebagian berlantai
keramik dan sebagian lagi berlantai semen.
26

2.

Ruangan dalam rumah

Dalam rumah terdapat ruang depan berukuran 3m x 2,8 m,


ruang keluarga yang sekaligus dijadikan kamar berukuran 3m
x 3,7m. Memiliki dua kamar tidur berukuran masing-masing
2,8m x 3m dan 3m x 3,5m. Memiliki dapur berukuran 2m x 3
m, satu kamar mandi berukuran 3,5m x 2m.

3.
4.

Ventilasi

Dalam rumah hanya terdapat dua jendela tetapi tidak

Pencahayaan

berfungsi.
Terdapat dua buah jendela di masing- masing kamar, 1 pintu
depan dan 1 pintu belakang. Tidak ada cahaya matahari sama
sekali yang masuk ke dalam rumah. Terdapat empat buah

5.

lampu didalam rumah.


Tidak terdapat jamban di dalam rumah sehingga keluarga Tn.

MCK

Dul Amin BAB di jamban yang terletak di pinggir laut.


6.

Sumber air

Keluarga Tn. Dul Amin menggunakan air sumur untuk mandi


dan mencuci

sedangkan

untuk konsumsi sehari-hari

menggunakan air PAM.


7.
8.

Saluran pembuangan

Limbah rumah tangga baik cair maupun padat dibuang ke

limbah

tanah disekitar pekarangan rumah.

Tempat pembuangan

Sampah dibuang di TPS di pinggir laut dekat pemukiman

sampah

keluarga Tn. Dul Amin dan jika sudah menumpuk sampah


tersebut akan dibakar.

9.

Lingkungan sekitar

Di sekitar rumah sebelah kanan, kiri dan belakang terdapat

rumah

rumah tetangga tanpa jarak dan di depan rumah terdapat jalan


kecil yang hanya dapat dilalui satu motor.

1.2.2. Keluarga Tn. Wawan


1.

Data Dasar keluarga Tn. Wawan


Rumah keluarga ini terletak di RT 002 RW 04, Desa Tanjung Pasir, kec. Teluk
Naga, Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh enam anggota
keluarga yaitu Tn.Wawan sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama
27

Ny. Rohimah tiga orang anak yang bernama Niko, Ahmad Sugi, dan Dahlan, serta ibu
dari Ny. Rohimah yaitu Ny. Saamah.
Tn. Wawan, berusia 37 tahun, bekerja sebagai Nelayan dan pemilik 3 buah
kapal di daerah Tanjung Pasir, sedangkan istrinya Ny. Rohimah tidak bekerja, hanya
sebagai ibu rumah tangga. Besarnya pendapatan Tn. Wawan perbulan berkisar Rp
2.000.000,00 Rp. 3.000.000,00. Pendapatan tersebut dimanfaatkan untuk
pemenuhan kebutuhan keluarga seperti; membayar air, listrik, kebutuhan sehari-hari
dan biaya sekolah anak. Tn. Wawan tamat sekolah dasar, mampu membaca dan
menulis, serta menghitung hitungan sederhana,
Istri Tn Wawan bernama Ny. Rohimah yang saat ini berusia 32 tahun hanya
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Ny.Rohimah tamat SD, mampu menulis, membaca,
serta berhitung.
Anak pasangan Tn.Wawan dan Ny.Rohimah yang pertama bernama Niko,
kedua bernama Ahmad sugi, dan yang ketiga bernama Dahlan. Niko yang sekarang
berusia 19 tahun sedang Mengambil paket C.
Anak kedua pasangan Tn.Wawan dan Ny.Rohimah bernama Ahmad sugi yang
sekarang berusia 13 tahun. Ahmad sugi baru saja bersekolah di SMP.
Anak Ketiga Tn.Wawan dan Ny.Rohimah bernama Dahlan yang berusia 4
tahun, saat ini Dahlan belum mengenyam bangku pendidikan.

Tabel 1.17 Profil keluarga Tn. Wawan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014
No

Nama

Status Keluarga

JK

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

1.

Tn. Wawan

Kepala keluarga

(L/P)
L

37 th

Tamat

Nelayan &

3.000.000

SD

Pemilik

/bulan

2.

Ny.

Istri

32 th

Tamat

kapal
IRT

Anak pertama

19 th

SD
SMA

Rohimah
3.

Tn. Niko

(Paket C)
28

4.

An.Ahmad

Anak kedua

13 th

SMP

5.

sugi
An.Dahlan

Anak Ketiga

4 th

6.

Ny.Saamah

Mertua

70 th

Gambar

1.5 :

Denah
Rumah
Keluarga Tn. Wawan, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Agustus
tahun 2014

2.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Wawan tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran
10 m x 5 m dan 4 m x 2 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari
satu ruang tamu yang berukuran 5 m x 2,5 m, satu ruang keluarga yang berukuran 5,5
m x 2,5 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 5 m x 2,5 m dan 4,5 m x 2,5 m,
memiliki dapur berukuran 2,5 m x 2 m, memiliki kamar mandi berukuran 2 m x 1,5 m
yang berada di dalam rumah dan terdapat sumur tetapi tidak memiliki jamban.

3.

Lingkungan Pemukiman

29

Rumah ini terletak di tengah pemukiman cukup padat di dekat daerah laut.
Ruangan di rumah ini berlantai berwarna putih, atap terbuat dari genteng dan tembok
di cat berwarna orange. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 2 jendela pada ruang
tamu dan kamar tidur depan, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan dan satu
pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini memiliki lima buah lampu yang hanya
dinyalakan pada sore dan malam hari. Tn. Wawan memiliki barang elektronik berupa
televisi dengan antena dan penanak nasi.
4.

Pola Makan
Keluarga Tn. Wawan memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny.Rohimah
memasak makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh
menu yang disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, sayur, tahu, tempe. Tn. wawan dan
keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

5.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Selama mengandung, Ny. Rohimah tidak pernah mengalami sakit atau
kelainan pada kandungannya. Ny. Rohimah kontrol untuk kandungannya di
puskesmas kurang lebih empat kali dan lahir di rumah bidan. Ny.Rohimah mengaku
anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program Puskesmas.
Ny.Rohimah mengatakan anak mendapat ASI sampai usia 6 bulan pada semua
anaknya.

6.

Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Rohimah, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya berobat ke dokter, yakni dokter yang berada dekat disekitar
tempat tinggal mereka, dan bila belum sembuh di bawa ke Puskesmas Tegal Angus.

7.

Riwayat Penyakit
Riwayat gatal-gatal pada kaki pada An. Dahlan dan riwayat kolesterol pada Ny.
Saamah.

8.

Perilaku dan Aktifitas Sehari - Hari


Tn. Wawan memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah maupun di luar
rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih satu bungkus dalam sehari.

30

Keluarga Tn. Wawan biasa mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum
makan dan memakai alas kaki saat keluar rumah.
Keluarga Tn. Wawan memiliki sumber air sendiri yaitu air Sumur. Air tersebut
digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti, membilas alat makan, mencuci baju,
serta mandi, dan untuk minum keluarga Tn. Wawan membeli air bersih dari pedagang
air keliling yang berharga Rp.500,00 per dirijen.
Keluarga Tn. Wawan biasa membuang dan mengumpulkan sampah di tempat
pembuangan sampah akhir di pinggir laut di dekat rumah mereka. Menurut
Ny.Rohimah, pembakaran sampah dilakukan saat sampah yang tertimbun dekat
rumahnya sudah meninggi. Keluarga Tn.Wawan membuang air besar di jamban di
pinggir laut.
Keluarga Tn. Wawan tidak pernah melakukan olahraga secara teratur
dikarenakan mereka tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk melakukannya, dan
mereka mengangap tidak perlu berolahraga lagi karena menurut mereka mereka telah
banyak bergerak dalam kegiatan sehari-hari.

Faktor Internal dan Eksternal


Tabel 1.18 : Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn.Wawan
No Kriteria

Permasalahan

Tn. Wawan memiliki kebiasaan merokok sejak

Kebiasaan merokok

berumur 15 tahun hingga saat ini. Merokok di dalam


rumah maupun saat bekerja sebagai nelayan. Dalam
sehari bisa menghabiskan lebih dari 1 bungkus rokok.
2

Olahraga

Tn. Wawan dan keluarga sendiri tidak memiliki


kebiasaan berolahraga

Pola pencarian pengobatan

Jika ada anggota keluarga yang sakit, Ny. Rohimah


membawa anggota keluarga ke dokter atau ke
puskesmas.

31

Pola makan

Keluarga Tn.Wawan

jarang mengkonsumsi buah-

buahan dan meninum susu.


5

Menabung

Tn. Wawan dan Ny. Rohimah belum berniat ingin


menabung di Bank

Aktivitas sehari-hari

Tn. Wawan bekerja sebagai nelayan dan pemilik 3


kapal dengan gaji tidak menetap. Ny. Rohimah
bertindak sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga
mengurus keperluan seharihari termasuk kedua
anaknya yang berusia 19 tahun, 13 dan 4 tahun

Tabel 1.19 : Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn.Wawan


No
1.

Kriteria
Luas bangunan

Permasalahan
Luas rumah 10 m x 5 m dan 4 m x 2 m , memiliki lima ruangan
yang terdiri dari satu ruang tamu , ruang keluarga, dua kamar tidur,

2.

Ruangan dalam

dan dapur, serta satu kamar mandi yang memiliki sumur


Dalam rumah terdapat ruang keluarga yang berukuran 5,5 m x 2,5

rumah

m, dua kamar tidur masing-masing berukuran 5 m x 2,5 m dan 4,5 m


x 2,5 m, satu dapur berukuran 2,5 m x 2 m dan kamar mandi

No
3.

Kriteria
Ventilasi

berukuran 2 m x 1,5 m.
Permasalahan
Dalam rumah hanya terdapat dua jendela yang terletak di ruang

4.

Pencahayaan

tamu dan salah satu kamar tidur


Terdapat jendela pada ruang tamu dan satu kamar tidur, terdapat
lima buah lampu yang berwarna putih yang terdapat pada kamar
tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Sinar matahari masuk

5.

MCK

melalui pintu rumah dan jendela bagian depan rumah


Tidak terdapat jamban di dalam rumah. Keluarga Tn.Wawan
biasanya BAB di jamban umum. Keluarga Tn.Wawan mencuci dan

6.

Sumber air

mandi di kamar mandi pribadi


Tn. Yusuf dan keluarganya setiap hari menggunakan air PAM yang
di beli untuk keperluan memasak dan minum, dan menggunakan air

7.

sumur untuk mencuci serta kebutuhan lainnya


Saluran pembuangan Limbah rumah tangga baik cair maupun padat dibuang ke tanah
limbah

dibelakang rumah, dan pembuangan sampah di dekat rumah


32

8.

Tempat pembuangan Sampah dibuang di tempat pembuangan sampah umum yang teletak

9.

sampah

di dekat rumah, sampah ini ditumpuk lalu kemudian dibakar jika

Lingkungan sekitar

sudah memadati seluruh tempat pembuangan.


Disekitar rumah sebelah kanan, kiri dan belakang terdapat rumah

rumah

tetangga tanpa jarak, dan di depan rumah terdapat jalan kecil yang
dapat di lalui motor.

1.2.3 Keluarga Tn. Rismanto


1.

Data Dasar keluarga Tn. Rismanto


Rumah keluarga ini terletak di RT 002 / RW 04, Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh empat anggota keluarga
yaitu Tn. Rismanto sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.
Ayosa dan dua orang anak.
Tn. Rismanto, berusia 35 tahun, bekerja sebagai seorang tukang ojek di daerah
Tanjung Pasir dengan penghasilan berkisar antara Rp. 30.000,00 Rp 50.000,00 per
hari. Pendapatan Tn. Rismanto digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seharihari, seperti membeli air PAM, makanan, membayar listrik, pengobatan dan lain-lain.
Tn. Rismanto mampu membaca dan menulis walaupun tidak tamat SD.
Istrinya, Ny. Ayosa, yang berusia 30 tahun, bertugas sebagai ibu rumah tangga. Ny.
Marwah bersekolah sampai tamat SD dapat membaca dan menulis. Pasangan ini
menikah saat berusia 22 dan 17 tahun. Saat hamil Ny. Ayosa rutin memeriksakan
kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh bidan.
Anak pertama pasangan Tn. Rismanto dan Ny. Ayosa adalah seorang Lakilaki, bernama An. Aldi yang sekarang berusia 10 tahun, saat ini kelas 5 SD. Ny. Ayosa
mengaku anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program
Puskesmas. Ny. Ayosa mengatakan semua anaknya mendapat ASI sampai usia 6
bulan.
Anak kedua pasangan Tn Rismanto dan Ny. Ayosa adalah seorang Laki-laki,
bernama An. Rido yang sekarang berusia 5 tahun, saat ini bersekolah di TK. Ny.
Ayosa mengaku anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program
Puskesmas. Ny. Ayosa mengatakan semua anaknya mendapat ASI sampai usia 6
bulan.

33

Tabel 1.20 : Profil keluarga Tn. Rismanto, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

No

Nama

Status

JK (L/P)

Usia

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

35th

SD

Tukang

Ojek

50.000/hari

30th

(Tidak tamat)
SD

IRT

Keluarga
1.

Tn. Rismanto

Kepala
keluarga

2.

Ny. Ayosa

Istri

3.

An. Aldi

Anak pertama

10th

(Tidak tamat)
Kelas 5 SD

4.

An. M. Andi

Anak kedua

5th

TK

Gambar 1.6 :

Rp

Denah

Rumah
Keluarga Tn.
Rismanto,

Desa

Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

2.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Rismanto tinggal di rumah pribadi, dengan luas bangunan
berukuran 6m x 9,5m dan 2m x 2,5m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan
terdiri dari satu ruang tamu berukuran 2,5m x 4m, memiliki dua kamar tidur masingmasing berukuran 2m x 2,5m dan 2m x 3m,

memiliki dapur berukuran 1m x 4m,

ruang makan berukuran 2,8m x 4m dan tidak memiliki kamar mandi dan jamban
34

didalam rumah, keluarga ini menggunakan kamar mandi dan jamban bersama warga
sekitar rumah di pinggir laut, dan tidak memiliki sumber air didalam rumah.
3.

Lingkungan Pemukiman
Rumah ini terletak di tengah pemukiman cukup padat. Sebagian ruangan di
rumah ini berlantai keramik dan dinding terbuat dari batu bata dan semen di cat
berwarna putih. Atap terbuat dari genteng Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 1
jendela diruang tamu yang tidak bisa dibuka, rumah ini hanya memiliki satu pintu
depan dan satu pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini memiliki empat buah
lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari. Tn. Rismanto memiliki
barang elektronik berupa televisi dengan antenna, pemutar dvd, kulkas dan penanak
nasi.

4.

Pola Makan
Keluarga Tn. Rismanto memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari.
Ny. Ayosa memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan
sehari-hari ialah nasi, tahu, tempe, sayur, ikan dan makan ayam atau daging bila uang
mencukupi, Ny. Ayosa dan keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

5.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Selama mengandung, Ny. Ayosa tidak pernah mengalami sakit atau kelainan
pada kandungannya. Ny. Ayosa kontrol untuk kehamilannya di puskesmas kurang
lebih empat kali dan lahir di rumah bidan. Ny. Ayosa mengaku anak-anaknya
mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program Puskesmas. Ny. Ayosa
mengatakan semua anaknya pertama mendapat ASI sampai usia 6 bulan.

6.

Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Ayosa, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
ini biasanya meminum obat warung terlebih dahulu, dan bila belum sembuh di bawa
ke Puskesmas Tegal Angus.

7.

Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit asma pernah dialami Ny. Ayosa sewaktu bekerja di pabrik 5
tahun yang lalu, setelah Ny Ayosa sering mengalami sesak nafas kemudian berhenti
bekerja dan keluhan tidak pernah dialami lagi. Anak pertama Ny Ayosa beberapa kali
mengalami susah buang air besar.

8.

Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari

35

Tn. Rismanto tidak memiliki kebiasaan merokok. Keluarga Tn. Utha biasa
mencuci tangan menggunakan air dan sabun sebelum makan dan memakai alas kaki
saat keluar rumah.
Keluarga Tn. Rismanto tidak punya sumber air bersih dan terbiasa membeli air
bersih di jirigen. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum
dan memasak, membilas alat makan, mencuci baju, serta mandi.
Keluarga Tn. Rismanto biasa membuang sampah di tempat pembuangan
sampah di pinggir laut dekat pemukiman mereka yang jika sampah-sampah tersebut
yang sudah menumpuk kemudian dibakar. Keluarga Tn. Rismanto membuang air
besar di jamban di pinggir laut.
Keluarga Tn. Rismanto tidak pernah melakukan aktivitas olahraga sama sekali
karena merasa sudah banyak melakukan aktivitas fisik saat bekerja sehari-hari.

Faktor Internal dan Eksternal


Tabel 1.21 : Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Rismanto
No. Faktor Internal
1.

Olah raga

Permasalahan
Keluarga Tn. Utha tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga.
Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

2.

Pola Makan

Ny.

Ayosa

memasak

sendiri

dengan

komposisi

makanan

mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang memakan sayur,


buah-buahan, apalagi susu. Keluarga Tn Rismanto memiliki kebiasaan
jajan disekitar rumah.

3.

Perilaku

Tidak ada anggota keluarga yang merokok.

Merokok
4

5.

Perilaku

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya

pencarian

meminum obat warung terlebih dahulu, dan bila belum sembuh di

pengobatan

bawa ke Puskesmas Tegal Angus.

Menabung

Ny. Ayosa jarang menabung karena uangnya habis untuk keperluan


sehari-hari.

36

6.

Aktivitas sehari-a. Tn. Rismanto bekerja sebagai tukang ojek. Ia berangkat dan pulang
hari

bekerja tidak tentu waktunya. Pola tidur tidak teratur.


b. Ny. Ayosa bertindak sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga

mengurus keperluan seharihari termasuk kedua anak nya yang


berusia 10 tahun bersekolah kelas 5 SD dan 5 tahun bersekolah TK

Tabel 1.22 : Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Rismanto


No
1.

Kriteria
Luas Bangunan

Permasalahan
Luas rumah 6 x 9,5 m2 dan 2m x 2,5m dengan lantai
keramik dan dinding terbuat dari batu bata dan semen.

2.

Ruangan dalam rumah

Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari


satu ruang tamu berukuran 2,5m x 4m, memiliki dua
kamar tidur masing-masing berukuran 2m x 2,5m dan
2m x 3m,

memiliki dapur berukuran 1m x 4m, ruang

makan berukuran 2,8m x 4m dan tidak memiliki kamar


mandi dan jamban didalam rumah, keluarga ini
menggunakan kamar mandi dan jamban bersama warga
sekitar rumah di pinggir laut, dan tidak memiliki sumber
3.

Ventilasi

air didalam rumah.


Rumah ini memiliki 1 jendela di pintu masuk yang
berukuran 1,5m x2m. Jendela tidak bisa dibuka.

4.

Pencahayaan

a. Terdapat satu buah jendela berukuran 1,5m x 2m pada


bagian depan rumah dan satu buah jendela pada bagian
belakang rumah berukuran 2m x 1m.
b. Tidak terdapat jendela pada kamar.
c. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah,

berwarna

kuning. Sehingga penerangan kurang baik dirumah.

37

5.

MCK

Tidak memiliki jamban di dalam rumah. Keluarga Tn


Rismanto biasanya BAB di jamban umum. Mencuci dan
mandi di kamar mandi didalam rumah.

6.

Sumber Air

Tidak ada, keluarga Tn Rismanto membeli air jerigen


tiap hari untuk keperluan minum, mandi dan mencuci.

7.

Saluran pembuangan limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ditanah di depan


rumah.

No

Kriteria

8.8. Tempat pembuangan sampah

Permasalahan
Sampah rumah tangga di buang tempat pembuangan
sampah di pinggir laut dekat pemukiman mereka yang
jika sampah-sampah tersebut yang sudah menumpuk
kemudian dibakar. Keluarga Tn. Rismanto membuang air
besar di jamban di pinggir laut.

9.

Lingkungan sekitar rumah

Di samping kanan rumah terdapat rumah tetangga. Di


lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Rismanto masih
banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk
sekitar kurang peduli dengan lingkungannya. Masih
banyak

tetangganya

yang

membuang

sampah

pekarangan rumah.
1.2.4 Keluarga Tn. Nocing
1.
Data Dasar Keluarga
Rumah keluarga ini terletak di RT 002 / RW 04 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan
Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Rumah keluarga tersebut dihuni oleh dua anggota
keluarga yaitu Tn. Nocing sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama
Ny. Imi. Tn. Nocing sebenarnya memiliki tiga orang anak tetapi tiga orang anaknya
sudah menikah dan tidak lagi tinggal dirumahnya.
Tn. Nacing, berusia 61 tahun, bersekolah hingga kelas 4 SD sedangkan istrinya
yaitu Ny. Imi berusia 48 tahun bersekolah hingga kelas 1 SD. Tn. Nocing dan Ny. Imi
dapat membaca tulis. Tn. Nocing bekerja sebagai seorang nelayan di daerah Tanjung
Pasir dengan penghasilan berkisar antara Rp. 50.000,00 Rp 80.000,00 per hari.

38

di

Pendapatan Tn. Nocing digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,


seperti membeli air PAM, makanan, membayar listrik, pengobatan dan lain-lain.
Tn. Nocing mampu membaca dan menulis walaupun tidak tamat SD. Istrinya,
Ny. Imi, yang berusia 46 tahun, bekerja sebagai penjual ikan keliling desa Tanjung
Pasir dengan pendapatan Rp. 30.000, 00 Rp. 40. 000, 00 per hari. Pendapatan Ny.
Imi digunakan untuk membantu membiayai keperluan rumah tangga. Saat hamil Ny.
Imi rutin memeriksakan kandungannya ke bidan dan saat melahirkan dibantu oleh
bidan.
Anak pertama pasangan Tn. Nocing dan Ny. Imi adalah seorang Perempuan,
bernama Ny. Nasih yang sekarang berusia 32 tahun, bersekolah hingga SD, sudah
menikah dan mempunyai tiga orang anak. Ny. Nasih sejak kecil rutin diimunisasi dan
mengikuti program imunisasi serta posyandu dengan rutin. Ny. Nasih diberikan ASI
eksklusif sampai dengan usia 2 tahun. Ny. Nasih berkerja sebagai ibu rumah tangga
dan tidak tinggal satu rumah dengan Tn. Nocing.
Anak kedua pasangan Tn. Nocing dan Ny. Imi bernama Ny. Ayasa yang
sekarang berusia 30 tahun, bersekolah hingga SD, sudah menikah dan mempunyai dua
anak. Ny. Ayasa sejak kecil rutin diimunisasi dan mengikuti program imunisasi serta
posyandu dengan rutin. Ny. Ayasa diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 2
tahun. Ny. Ayasa berkerja sebagai pedagang klontong didepan rumahnya dan tidak
tinggal satu rumah dengan Tn. Nocing. Pendapatan Ny. Ayasa perhari Rp. 25.000, 00
dan pendapatannya digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah
tanggannya.
Anak ketiga pasangan Tn. Nocing

dan Ny. Imi adalah seorang Laki-laki,

bernama Tn. Midin yang sekarang berusia 27 tahun, dan bersekolah hingga SMP,
sudah menikah dan belum mempunyai anak. Tn. Midin rutin diimunisasi sedari lahir
.Tn. Midinpun rutin dibawa ke Posyandu oleh ibunya untuk memantau perkembangan
sang anak. Tn.Midin diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 2 tahun. Ketika Ny.
Imi sedang mengandung Tn. Midin, Ny. Imi rajin memeriksakan kandungannya ke
bidan dan melahirkan di bidan desa.Tn. Midin berkerja sebagai nelayan dan tidak
tinggal satu rumah dengan Tn. Nocing. Tn. Midin berpenghasilan sekitar 700.000
sampai 900.000 per bulan. Pendapatan Tn. Wandi digunakan untuk membantu
memenuhi kebutuhan rumah seperti membeli makan dan kebutuhan rumah yang lain.

39

Tabel 1.23 : Profil keluarga Tn. Nocing, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang Bulan Agustus tahun 2014
No

Nama

Status

Jenis

Usia

Keluarga

Kelamin

(tahun)

1.

Tn. Utha

Kepala

(L/P)
L

2.

Ny. Marwah

keluarga
Istri

Pendidikan

Pekerjaan

59

SD (tidak tamat)

Buruh lepas

50

SD (tidak tamat)

harian
IRT

Gambar 1.7 :

Denah

Rumah

Keluarga

Tn. Nocing,

Desa

Tanjung Pasir,
Kecamatan

Teluk

Naga,

Kabupaten
Tangerang Bulan Agustus tahun 2014

2.

Bangunan Tempat Tinggal


Keluarga Tn. Nocing tinggal di rumah pribadi, dengan luas bangunan dengan
ukuran 10 m x 5m dengan 2,5 m x 3 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan
terdiri dari satu ruang tamu berukuran 2,5 m x 3m, memiliki dua kamar tidur masingmasing berukuran 2m x 3m, memiliki dapur berukuran 1m x 4m dan memiliki kamar
mandi yang tidak memiliki pintu, hanya disekat didalam rumah namun tidak ada
jamban, kamar mandi tersebut berukuran 0,5m x 0,5m dan memiliki sumur yang
dalamnya kurang lebih 2m yang airnya berwarna bening dan terasa sedikit asin.

3.

Lingkungan Pemukiman
40

Rumah ini terletak di tengah pemukiman cukup padat didekat daerah laut.
Ruangan di rumah ini berlantai ubin keramik berwarna putih, atap terbuat dari
genteng dan tembok di cat berwarna putih. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki 1
jendela diruang tamu dan jendela tersebut tidak berfungsi dan rumah ini hanya
memiliki satu pintu depan dan satu pintu belakang. Untuk penerangan, rumah ini
memiliki empat buah lampu yang hanya dinyalakan pada sore dan malam hari. Tn.
Nacing memiliki barang elektronik berupa televisi dengan antenna dan penanak nasi.
4.

Pola Makan
Keluarga Tn. Nacing memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari.
Ny. Imi memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan
sehari-hari ialah nasi, tahu, tempe, sayur, ikan dan makan ayam atau daging bila uang
mencukupi, Ny.Imi dan keluarga jarang mengkonsumsi buah-buahan.

5.

Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak


Selama mengandung, Ny. Imi tidak pernah mengalami sakit atau kelainan pada
kandungannya. Ny. Imi kontrol untuk kandungannya di puskesmas kurang lebih
empat kali dan lahir di rumah sendiri dengan bantuan bidan desa. Ny. Imi mengaku
anak-anaknya mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan Program Puskesmas. Ny.
Imi mengatakan semua anaknya mendapat ASI sampai usia 2 tahun, namuun sebelum
usia 6 bulan, Ny. Imi mengatakan bahwa Ny. Imi telah memberikan makanan lain
seperti pisang dan MPASI yang lain.

6.

Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Imi, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini
biasanya langsung di bawa ke Puskesmas Tegal Angus atau dokter terdekat untuk
mendapatkan pengobatan.

7.

Riwayat Penyakit
Riwayat batuk disertai pilek pada keluarga. Tn Nacing mengeluhkan sering sakit
kepala dan ketika diukur tekanan darahnya, Tn. Nacing mengalami Hipertensi sejak
10 tahun yang lalu dan tidak rutin berobat.

8.

Perilaku dan Aktifitas Sehari-hari


Tn. Nacing memiliki kebiasaan merokok baik di dalam rumah maupun di luar
rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang lebih satu bungkus dalam sehari.
Keluarga Tn. Nacing biasa mencuci tangan menggunakan air kobokan dan terkadang
menggunakan sabun sebelum makan dan memakai alas kaki saat keluar rumah.

41

Keluarga Tn. Nacing tidak punya sumber air bersih dan terbiasa membeli air
bersih di jirigen. Air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum
dan memasak Air sumur didalam rumah biasanya digunakan oleh Tn. Nacing dan
keluarga untuk mandi, mencuci pakaian dan mencuci piring.
Keluarga Tn. Nacing biasa membuang sampah sehari-hari

ke tempat

pembuangan sampah akhir dipinggir laut dekat pemukiman mereka dan jika
terkumpul banyak, kemudian sampah-sampah tersebut akan dibakar. Keluarga
Tn.Nacing membuang air besar di jamban milik bersama di pinggir laut.
Keluarga Tn. Nacing mengatakan bahwa mereka tidak pernah melakukan
olahraga secara teratur dikarenakan mereka mengaku tidak memiliki waktu dan
kesempatan untuk melakukan olahraga secara khusus karena mereka tidak mengetahui
jenis-jenis olahraga yang benar dan jadwal olahraga teratur itu seperti apa dan
menganggap pekerjaan ehari-hari sudah dianggap sebagai olahraga.

Faktor Internal dan Eksternal


Tabel 1.24 : Identifikasi Faktor Internal Keluarga Tn. Nocing
No.
1.
2.

Faktor Internal

Permasalahan

Kebiasaan

Tn. Nacing merokok satu bungkus dalam satu hari, biasanya

Merokok

kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah.

Olah raga

Keluarga Tn. Nacing tidak ada yang memiliki kebiasaan


berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3.

Pola Makan

Tn. Nacing mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang


memakan sayur, buah-buahan, apalagi susu

Menabung

Ny. Imi jarang menabung karena uangnya habis untuk keperluan


sehari-hari.

5.

Riwayat Penyakit

Tn. Nocing menderita penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang lalu


namun tidak rutin meminum obat.

6.

Aktivitas sehari- Tn. Nacing bekerja sebagai nelayan. Ia berangkat sore hari dan
hari

pulang ke rumah pada pagi hari.

42

Tabel 1.25 : Identifikasi Faktor Eksternal Keluarga Tn. Nocing


No
1.

Kriteria
Luas Bangunan

Permasalahan
Luas rumah 10 x 5 m2 dengan lantai keramik dan dinding terbuat
dari batu bata dan semen.

2.

Ruangan dalam Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu
rumah

ruang tamu berukuran 2m x 4m,

memiliki dua kamar tidur

masing-masing berukuran 3m x 3m, memiliki dapur berukuran 1m


3.

Ventilasi

x 2m, memiliki kamar mandi dan tidak memiliki jamban.


Rumah ini hanya memiliki satu jendela di pintu masuk yang
berukuran 2m x 1m. Jendela tidak bisa dibuka.

4.4

Pencahayaan

444

d. Terdapat satu buah jendela berukuran 0,5m x 0,5m pada bagian

depan rumah. Tidak terdapat jendela pada kamar. Terdapat 4 buah


lampu di dalam rumah, 3 berwarna kuning di dapur, kamar tidur
dan diruang keluarga dan 1 berwarna putih di depan rumah.
Sehingga penerangan kurang baik dirumah.

5.

MCK

a. Tidak memiliki jamban yang dapat digunakan bersama anggota


keluarga sehingga Tn. Nocing dan Ny. Imi harus berjalan lumayan
jauh ke jamban bersama dipinggir laut jika ingin Buang Air Besar.

6.

Sumber Air

Sumur yang biasa digunakan hanya untuk mandi dan mencuci


pakaian serta mencuci piring namun untuk minum dan memasak
biasanya menggunakan air PAM dengan cara membeli nya.,
keluarga Tn. Nocing membeli air jerigen untuk keperluan sehari-

7.

8.

Saluran

hari.
Limbah rumah tangga cair di buang ke tanah di samping rumah

pembuangan

Tn. Nacing.

limbah
Tempat

Sampah rumah tangga di kumpukan didepan rumah. Sampah di

pembuangan

tumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu Ny. Imi

sampah

mebuangnya ke TPS di pinggir laut dan kemudian dibakar ataupun


dikubur.

43

No

Kriteria

Permasalahan

9.

Lingkungan

Di samping kanan kiri rumah terdapat rumah tetangga, didepan

sekitar rumah

rumah terdapat jalan kecil yang hanya dapat dilalui oleh satu
motor. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. Nacing masih
banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya. Masih banyak tetangganya
yang membuang sampah di pekarangan rumah.

1.3
1.3.1

Penentuan area masalah


Penjabaran Area Masalah Pada Keluarga Binaan
1.3.1.1 Keluarga Tn. Dul Amin
A. Masalah Non Medis
1. Perilaku merokok pada anggota keluarga
2. Pengetahuan akan pentingnya berolahraga
3. Jarang mengkonsumsi buah-buahan
4. Perilaku berobat ke tukang urut
5. Perilaku persalinan ditolong oleh paraji
6. Pengaturan keuangan keluarga
7. Kurangnya ventilasi di dalam rumah
8. Kurangnya pencahayaan alami dan buatan di dalam rumah
9. Ketidaktersediaan jamban di dalam rumah
10. Ketidaktersediaan tempat pembuangan limbah cair
11. Lokasi TPS yang terlalu dekat dengan pemukiman warga
12. Pemukiman yang padat
B. Masalah Medis
1. Riwayat ISPA pada anggota keluarga
2. Hipertensi

2.3.1.2 Keluarga Tn. Wawan


A.

Masalah Non Medis


1.

Perilaku Merokok

2.
3.
4.
5.

Ketidak tahuan akan pentingnya berolahraga


Kurangnya mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
Kurangnya ventilasi
Kurangnya pencahayaan
44

6.
7.
8.
9.

Ketidaktersediaan jamban
Ketidaktersediaan tempat pembuangan limbah cair
Lokasi TPS yng terlalu dekat dengan pemukiman warga
Pemukiman yang padat

B. Masalah Medis
1. Riwayat kolesterol pada salah satu anggota keluarga

1.3.1.3 Keluarga Tn. Rismanto


A. Masalah Non Medis
1.
2.
3.
4.

Tidak ada pengetahuan tentang perilaku berolahraga


Tidak tersedianya jamban di dalam rumah
Tidak adanya fasilitas pembuangan limbah dapur
Adanya pencemaran udara sekitar pemukiman akibat sampah yang

5.
6.
7.
8.

dibakar disekitar rumah warga.


Tidak adanya penghijauan di sekitar rumah keluarga binaan
Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga binaan
Kurangnya ketersediaan air bersih pada keluarga binaan
Kurangnya kebersihan di sekitar rumah keluarga binaan

B. Masalah Medis
1.
2.

Riwayat ISPA pada anggota keluarga


Riwayat Konstipasi pada anggota keluarga

1.3.1.4 Keluarga Tn. Nocing


A. Masalah Non Medis
1.
2.

Perilaku Merokok
Ketidak tahuan akan pentingnya olahraga dan jadwal olahraga yang baik

dan benar
3. Kurangnya mengkonsumsi buah-buahan dan sayur mayur.
4. Perilaku mengatur keuangan dalam keluarga
5. Jumlah ventilasi yang terlalu sedikit
6. Pencahayaan yang kurang memadai
7. Ketidaktersediaan jamban
8. Tidak memiliki saluran pembuangan limbah cair
9. Jarak TPS yang terlalu dekat dengan tempat pemukiman warga
10. Lingkungan pemukiman rumah yang padat penduduk.
B. Masalah Medis
1. Hipertensi

45

1.3.2 Area masalah sebagai Diagnosis Komunitas


Terdapat 2 metode yang dapat di gunakan untuk menentukan area masalah
yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode Delbeq adalah penetapan
prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak
sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk
meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta.
Peserta lalu di minta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang
banyak di kemukakan adalah prioritas.
Metode Delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan
keputusan melibatkan beberapa pakar. Dalam pengambilan sebuah masalah, kami
menggunakan Metode Delphi. Metode Delphi merupakan suatu teknik membuat
keputusan yang di buat oleh suatu kelompok, dimana anggotanya terdiri dari para
ahli atas masalah yang akan di putuskan.

Berikut ini merupakan proses Metode Delphi :


Gambar 1.8 : Proses Metode Delphi

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, melalui proses
musyawarah antara kelompok kami dengan para tenaga kesehatan di Puskesmas
Tegal Angus kami memutuskan untuk mengangkat permasalahan Pengetahuan
46

Pentingnya Berolahraga di Keluarga Binaan RT 002/04 Kecamatan Teluk


Naga, Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.

1.3.3

Alasan pemilihan area masalah


Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,
yaitu :
1. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa pada keempat keluarga binaan
didapatkan pola hidup yang tidak teratur, dan sebagian diantaranya ditemukan
penurunan daya tahan tubuh sehingga timbul berbagai penyakit.
2. Dari hasil wawancara dan observasi kepada keluarga binaan didapatkan
keluarga binaan menjadikan pekerjaan sebagai alasan pengganti olahraga.
3. Olahraga merupakan upaya pencegahan timbulnya berbagai penyakit, dari
hasil wawancara dan observasi didapatkan bahwa keempat keluarga binaan
belum melaksanakan kegiatan olahraga secara teratur.
4. Terdapat program pengembangan puskesmas yaitu upaya kesehatan olahraga
namun program tersebut belum berjalan sehingga hasil cakupannya belum
diketahui.
5. Pada tabel kajian PHBS rumah tangga puskesmas Tegal Angus tahun 2013
didapatkan cakupan olahraga dalam persentase paling kecil dibandingkan
dengan perilaku PHBS yang lain yaitu 10, 09 % yang disebabkan oleh
ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya olahraga.
6. Dari hasil wawancara kepada keluarga binaan didapatkan bahwa belum pernah
diadakannya penyuluhan mengenai pentingnya berolahraga dan manfaatnya
terhadap kesehatan keluarga binaan sehingga masih kurangnya pengetahuan
keluarga binaan mengenai pentingnya berolahraga sebagai upaya pencegahan
suatu penyakit.

47

You might also like