You are on page 1of 6

2

1+ 5
1 5
1=c 1
+c 2
(iii)
2
2

) (

Selanjutnya dari persamaan (ii) dan (iii) didapat:

5
5
c 1= dan c 2=
5
5
Substitusikan nilai c1 dan c2 ini pada (i), diperoleh penyelesaian dari relasi rekursif
sebagai berikut

an =

n
n
5 1+ 5 5 1 5 .

CATATAN:
Walau formula an melibatkan bilangan irasional, dapat dicek bahwa untuk setiap
bilangan bulat n dengan n > 1, an adalah bilangan bulat non negatif. Perhatikan
bahwa, solusi umum relasi rekrusif tidak tergantung pada syarat awal.
Kasus-2. Persamaan (3.26) memiliki akar rangkap.
Misalnya persamaan karakteristik (3.2.6) mempunyai sebuah akar rangkap,
katakan x1 akar rangkap m (artinya dari ke k akar-akar dari (3.2.6) terdapat m akar
yang masing-masing nilainya x1) maka dapat ditunjukkan bahwa masing-masing
dari:

m1

x 1 , nx 1 , n x 1 , , n

x1

adalah penyelesaian dari relasi (3.2.1). Ini bersama

dengan Teorema (3.2.2), menghasilkan teorema berikut.


TEOREMA 3.2.3:
Jika persamaan karakteristik (3.2.6) dari relasi rekrusif (3.2.1) mempunyai sebuah
akar, x1 katakan, rangkap m < k, maka solusi umum dari (3.2.1) yang melibatkan x 1
mempunyai bentuk:

c 0 x n1 +c 1 nx n1+ c m1 n m1 x n1 ,
Dengan c0, c1, c2, , cn-1 adalah sembarang konstanta.
CONTOH 3.2.2:
Cari formula untuk an yang memenuhi relasi rekrusif berikut.
an = 3an-1 + 6 an-2 28 an-3 + 24 an-4, n > 4

Dengan syarat awal


a0=1; a1,=2, a2=3 dan a3=4.
Penyelesaian:
Misalkan an = xn, x 0. Maka dari bagian rekrusif diperoleh
n

x =3x

n-1

+6x

n-2

28 x

n-3

+ 24 x

n-4

28 x

n-3

+ 24 x

n-4

ekuivalen dengan
n

x =3x

n-1

+6x

n-2

= 0.

Bagi kedua ruas persamaan terakhir ini dengan xn-4, diperoleh persamaan
karakteristik sebagai berikut,
4

x 3x 6x + 28 + 24 = 0,
ekuivalen dengan,
(x 2)3(x +3) = 0.
Akar-akar dari persamaan karakteristik ini adalah
2(rangkap 3); dan -3
Sehingga, berdasarkan Teorema 3.2.3 dan Teorema 3.2.2, solusi umum dari rekrusif
di atas adalah:
an = c12n + c2n2n + c3n22n+ c4(-3)n
ekuivalen dengan,

an
n=0

xn
xn
xn
a0= na n1 + 2n
n!
n ! n=0 n !
n=1

Atau

n=0
n1

x
n!

x
+(1)
( n1 ) !

n
x
a
1=x
n n!

n=0
n=1
an1

Sehingga,
P(x) 1 = xP(x) + e2x 1.

(i)

Setelah disederhanakan diperoleh

e2 x
(
)
P x=
1x
Selanjutnya akan dicari an yaitu koefisien dalam P(x).
Karena
P(x)

n=0

n=0

)( )
n=0

xn

2k n
n! x
k=0

( )

1
1x

x
2n n!
xn
x

e2 x

( )

n ! n2 !
n=0

k=0

xn
,
n!

Maka solusi relasi rekrusif yang dimaksud adalah


n

an =n !

2k
k ! , n 0.
k =0

( )

CATATAN : Jika soal pada Contoh


penyelesaiannya akan lebih kompleks!

3.3.2

diselesaikan

dengan

FPB

maka

3.4 Derangement (Pengacakan)


Missal terdapat n elemen dijajar pada satu baris dan diberi label 1, 2, 3, , n.
Kemudian ke n elemen itu dipermutasikan pada baris yang samasedemikian hingga
tidak ada satu elemen menempati tempatnya semula. Sebuah permutasi yang
demikian disebut derangement. Contoh 3142 atau 4321 adalah deragement dari
1234, akan tetapi 3124 bukan dari 1234, sebab dalam 3124, elemen 4 menempati
posisinya semula (posisi ke 4). Begitu juga 4213 buka deragement dari 1234 sebab
elemen 2 menempati posisinya semula. Mudah diselidiki bahwa hanya terdapat 9
deragement pada 1234. (Selidiki!) terdapat tepat 2 deragement dari 123; yaitu 231
dan 312. Ada berapa deragement dari 12345? Secara umum kita tertarik dalam
permasalahan berikut:

Misalkan Dn menyatakan banyaknya deragement dari n elemen. Berapakah


Dn?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama akan dicari hubungan rekrusif untuk
Dn dan selanjutnya kita akan selesaikan hubungan rekrusif tersebut dengan fungsi
pembangkit eksponensial.
Karena a0 = 1 ; a1 =2; a2 = 3 dan a3 = 4, dari (i) diperoleh sistem persamaan
sebagai berikut:
c1 + c 1

=1

2c1 + 2c2 + 2c3 3c4

=2

4c1 + 8c2 + 16c3 + 9c4

=3

8c1 + 24c2 + 72c3 + 27c4=4


Penyelesaian dari sistim persamaan ini adalah

c 1=1

2
7
3
2
, c2 =
, c 3= ; c 4 =
125
200
40
125

Substitusikan nilai-nilai c1, c2, c3, dan c4 ini ke dalam (i), diperoleh penyelesaian
yang diminta

an =1

2
7
3
2
2 ( n) +
n 2n n2 (2)n=
(3)n .
125
200
40
125

3.3 Menyelesaikan Relasi Rekrusif Dengan Fungsi Pembangkit


Dalam bab terdahul, telah dibicarakan tentang fungsi pembangkit serta
aplikasinya. Pada bagan inni terlihat bahwa fungsi pembangkit dapat pula dipakai
untuk mencari penyelesaian suatu relasi rekrusif dengan mudah.
CONTOH 3.3.1:
Gunakan Fungsi Pembangkit Biasa untuk menyelesaikan relasi rekrusif berikut, a 0 =
1, a1 = 3, an=2an-1+4n-1, n>2.

x + c1 x

k1

+ c2 x

k2

++c k =0

Persamaan (3.2.6) disebut persamaan karakteristik dari relasi rekrusif (3.2.1). pada
umumnya persamaan (3.2.6) mempunyai k akar, beberapa diantaranya mungkin
bilangan kompleks. Misalkan x1, x2, , xk adalah akar-akar persamaan karakteristik
(3.2.6). selanjutnya, kita tinjau dua kasus yaitu apakah diantara akar-akar
persamaan kuadrat tersebut ada yang bernilai dama atau tidak.
Kasus-1. Semua akar persamaan (3.2.6) berbeda.
Jika x1, x2, , xk adalah akar-akar (yang berbeda) dari persamaan (3.2.6),
maka an = xin; 1 < I < k adalah penyelesaian dari relasi rekrusif (3.2.1). sehingga
berdasar Teorema 3.2.2, untuk sebarang konstanta 1, 2, , k
1 x1n + 2 x2n + + k xkn
juga merupakan solusi dari (3.2.1). Selanjutnya,
an = 1 x1n + 2 x2n + + k xkn ,
(3.2.7)
dinamakan solusi umum relasi (3.2.1). Perhatikan nilai-nilai 1, 2, , k masih
sebarang. Selanjutnya, untuk memperoleh nilai-nilai tersebut, kita gunakan kondisi
awal dari relasi rekrusif tersebut. Dari persamaan (3.2.7/ dan k kondisi awal
berurutan akan terbentuk suatu sistem persamaan linear yang tediri dari k
persamaan dengan k variabel 1, 2, , k. jika penyelesaian dari sistem persamaan
ini kita substitusikan ke dalam (3.2.7), diperoleh solusi dari relasi rekrusif (3.2.1)
beserta syarat awalnya.
Sebelum membahas Kasus Dua, kita perhatikan contoh untuk Kasus Satu berikut ini.
CONTOH3.2.1:
Selesaikan relasi rekrusif:
a1 = a2 = 1 ; an = an-1 + an-2, n > 3
Penyelesaian:
Misalkan an = xn ; x 0. Maka bentuk rekrusif an = an-1 + an-2 menjadi
xn = xn-1 + xn-2,
ekuivalen dengan,
xn - xn-1 + xn-2 = 0
Bagi kedua ruas persamaan terakhir dengan x n-2 diperoleh persamaan karakteristik
sebagai berikut,
X2 - x + 1 = 0
Akar-akar persamaan karakteristik ini adalah,

( 1+2 5 ) dan x =( 12 5 ) .

x 1=

Sehingga solusi umum dari relasi rekrusif adalah

1+ 5
1 5
an =c 1
+ c2
(i)
2
2

) (

Karena kondisi awal a1 = 1 dan a2 = 1, maka dari (i) diperoleh sistem persamaan
berikut

1=c 1

( 1+25 )+c =( 125 )(ii)


2

You might also like