You are on page 1of 5

1.

Diagnosis banding 1,3,7


a. Angina Plaut Vincent (Stomatitis Ulsero Membranosa)
Disebabkan oleh bakteri spirochaeta atau triponema yang di dapatkan pada
penderita dengan higiene mulut yang kurang dan kurangnya vitamin C.

Gambar 2.5
Gejala
:
Demam tinggi, nyeri kepala, lemah, gangguan pencernanaan, hipersalivasi,
gigi dan gusi mudah berdarah.
Pemeriksaan
:
Mukosa mulut dan faring hiperemis; membran putih keabu-abuan di atas
tonsil, uvula, dinding faring dan gusi; kel.submandibula membesar, mulut berbau.
Terapi
:
Antibiotik spektrum luas selama 1 minggu, menjaga higiene mulut dan
pemberian vitamin C dan vitamin B kompleks.
b. Angina agranulositosis
Disebabkan oleh keracunan obat golongan amidopirin, sulfa dan arsen. Ulkus di
sekitar mulut dan faring di sertai tanda radang. (Genitalia, saluran cerna).
c. Tonsilitis difteri
Disebabkan Corynebacterium diphteriae (gram +)
Tanda dan gejala :

Gambar 2.5
Gejala umum :
Demam, nyeri kepala, nafsu makan menurun, badan lemah serta sakit
tenggorokan
Gejala lokal :
Tonsil membengkak ditutupi bercak putih yang

semakin meluas

dan kotor dan membentuk membran semu (pseudomembran). Meluas ke


palatum mole, uvula nasofaring,

laring, trakea, bronkus dan dapat

menyumbat saluran napas.


Gejala akibat eksotoksin :
Menimbulkan kerusakan jaringan tubuh: miokarditis sampai
decompensatio cordis, kelumpuhan otot palatum dan otot-otot pernafasan dan
albuminuria.
Terapi :
ADS (Anti Difteri Serum) yang diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur.
Dosis 20.000-100.000 unit.
Antibiotik gol Penisillin atau eritromisin 25-50mg /kgBB dibagi dalam 3 dosis
selama 14 hari.
Kortikosteroid 1,2mg /kgBB/ hari.
Antipiretik.
Di isolasi karena penyakit ini menular.
Istirahat di tempat tidur 2-3 minggu.

Tabel 2.1
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut
adalah :
pemeriksaan laboratorium meliputi :6
a Leukosit : terjadi peningkatan
b Hemoglobin : terjadi penurunan
c Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.
Rontgen, antara lain:
b X ray sinus paranasal untuk menyingkirkan sepsis fokal
c X-ray nasofaring jaringan lunak untuk menyingkirkan hipertrofi adenoid.
3. Komplikasi
Meskipun jarang, tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses
peritonsil, abses parafaring dan otitis media akut. Komplikasi lain yang bersifat sistemik
dapat timbul terutama oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan
infeksinya dapat tersebar ke organ lain seperti bronkus (bronkitis), ginjal (nefritis akut &
glomerulonefritis akut), jantung (miokarditis & endokarditis), sendi (artritis) dan vaskuler
(plebitis). Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik
adalah :3
a Tonsilitis kronis
b Otitis media
4. Penatalaksanaan
a Tonsilitis viral: istirahat, minum cukup, analgetika dan antivirus diberikan bila gejala
berat.1
3

Tonsilitis bakterial: antibiotika spektrum luas penisilin, eritromisin; antipiretik dan

obat kumur yang mengandung desinfektan.1


Tonsilektomi
Menurut American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery tahun 1995
1,7

:
1) Indikasi Absolut
Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi jalan nafas, disfagia berat,
gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis & drainase
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi
2) Indikasi Relatif
Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil pertahun dengan terapi antibiotik
adekuat
Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan pemberian terapi
medis
Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik

dengan pemberian antibiotik B-laktamase resisten


Hipertrofi tonsi unilateral yang dicurigai keganasan
Kontraindikasi:
1). Ganggun perdarahan
2). Risiko anastesi yang besar atau penyakit berat
3). Anemia
4). Infeksi akut yang berat

DAFTAR PUSTAKA

Soepardi.E.A,et all. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. pg:212-25.

Adams.G.L, Boies.L.R, Higler. P.A. Boies Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Penyakitpenyakit Nasofaring dan Orofaring. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1997.
pg: 330-44.

Caparas.M.B, Lim.M.G. Basic Otolaryngology. Publication of comittee of the college


of Medicine: University of the Philippines. 1998. pg: 149-59.

Robertson, J.S. 2004. Journal of Tonsilitis. Available at: http://www.emedicine.com.


Accessed on: Januari 2016.

Ramsey, D.D. 2003.. Tonsilitis. Available at: http://www.illionisuniv.com. Accesed on:


Januari 2016.

Lee, K.J. MD. Essential Otolaryngology Head & Neck Surgery. 2003. McGraw-Hill.

Jackson C. Disease of the nose, throat and ear. 2 nd ed. Philadelphia: WB Sunders Co.
1959. pg: 239-59.

You might also like

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document3 pages
    Bab Iii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document11 pages
    Bab Iv
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document13 pages
    Bab Ii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document20 pages
    Bab V
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document9 pages
    Bab Iv
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document4 pages
    Bab Ii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document18 pages
    Bab Ii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document3 pages
    Bab Iii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Document7 pages
    Lamp Iran
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab V
    Bab V
    Document12 pages
    Bab V
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Tonsilitis Kronis: Patofisiologi dan Manifestasi Klinis
    Tonsilitis Kronis: Patofisiologi dan Manifestasi Klinis
    Document2 pages
    Tonsilitis Kronis: Patofisiologi dan Manifestasi Klinis
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Document2 pages
    Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document4 pages
    Bab I
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Document2 pages
    Bab Vii
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document4 pages
    Bab I
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bedah TO Latihan
    Bedah TO Latihan
    Document29 pages
    Bedah TO Latihan
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Jiwa
    Jiwa
    Document3 pages
    Jiwa
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Document2 pages
    Bab 1 Pendahuluan Morbus Hansen
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • UEIOOWUE
    UEIOOWUE
    Document10 pages
    UEIOOWUE
    misbah
    No ratings yet
  • JUDUL
    JUDUL
    Document5 pages
    JUDUL
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Anastesi
    Anastesi
    Document2 pages
    Anastesi
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • MINPROC
    MINPROC
    Document2 pages
    MINPROC
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Forensik To 12april14
    Forensik To 12april14
    Document3 pages
    Forensik To 12april14
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Bioetik To 12april14
    Bioetik To 12april14
    Document18 pages
    Bioetik To 12april14
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Interna
    Interna
    Document3 pages
    Interna
    Angga Prawira
    No ratings yet
  • Soal Anak
    Soal Anak
    Document3 pages
    Soal Anak
    Angga Prawira
    No ratings yet