Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
ataupun makanan lain (Depkes RI, 2007). ASI dapat diberikan sampai bayi
berusia 2 tahun (Kristiyansari, 2009).
2. Kandungan ASI
Air susu ibu (ASI) mengandung semua zat gizi yang diperlukan
bayi dalam 4 6 bulan pertama kehidupan, dianjurkan pada masa ini bayi
hanya diberikan ASI.
Pada usia 0 6 bulan, bayi cukup diberi ASI saja (ASI esklusif),
karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan
bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI
pada umur 0 4 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum
mampu memproduksi enzim untuk mencerna makanan bukan ASI.
Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima makanan bukan ASI,
maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti diare, alergi dan
bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI eksklusif memenuhi kebutuhan
bayi antara lain bayi tidak rewel dan tumbuh sesuai dengan grafik pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).
Bayi yang disusui lebih sedikit terkena diare bila dibandingkan
dengan bayi yang diberikan makanan buatan. Bayi tersebut juga lebih
sedikit menderita infeksi saluran pernafasan dan telinga tengah. Bayi yang
diberi ASI akan menderita infeksi lebih sedikit, karena :
a). ASI bersih dan bebas bakteri sehingga tidak membuat bayi sakit.
b). ASI mengandung antibodi atau zat kekebalan immunoglobulin
terhadap banyak infeksi. Hal ini akan membantu melindungi bayi terhadap
infeksi sampai bayi bisa membuat antibodinya sendiri.
c). ASI mengandung sel darah putih atau leukosit hidup yang membantu
memerangi infeksi.
d). ASI mengandung zat yang disebut faktor bifidus yang membantu
bakteria khusus yaitu lactobacillus bifidus, tumbuh dalam usus halus bayi.
Lactobacillus bifidus mencegah bakteria berbahaya lainnya tumbuh yang
dapat menyebabkan diare.
e). ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini mencegah
pertumbuhan beberapa bakteria berbahaya yang juga memerlukan zat
besi.
4.
Pola pemberian ASI
Agar pemberian ASI eksklusif dapat berhasil, selain tidak
memberikan makanan lain perlu pula diperhatikan cara menyusui yang
baik dan benar yaitu tidak dijadwal, ASI diberikan sesering mungkin
termasuk menyusui pada malam hari. Ibu menggunakan payudara kiri dan
kanan secara bergantian tiap kali menyusui. Disamping itu, posisi ibu bisa
duduk atau tiduran dengan suasana tenang dan santai. Bayi dipeluk dengan
posisi menghadap ibu. Isapan mulut bayi pada puting susu harus baik yaitu
sebagian besar areola (bagian hitam sekitar puting) masuk ke mulut bayi.
Apabila payudara terasa penuh dan bayi belum mengisap secara efektif,
sebaiknya ASI dikeluarkan dengan menggunakan tangan yang bersih
(Depkes RI, 2005).
Keadaan gizi ibu yang baik selama hamil dan menyusui serta
persiapan psikologi selama kehamilan akan menunjang keberhasilan
menyusui. Seorang ibu yang menyusui harus menjaga ketenangan pikiran,
menghindari kelelahan, membuang rasa khawatir yang berlebihan dan
percaya diri bahwa ASI-nya mencukupi untuk kebutuhan bayi (Depkes RI,
1996).
5. Masalah Pemberian ASI
Kegagalan
pemberian
ASI
eksklusif
akan
menyebabkan
10
11
lebih
dipercaya
dari
orang
yang
belum
cukup
tinggi
12
13
berbentuk
perbuatan
(action)
terhadap
situasi
atau
14
keyakinan
dan
banyak
sarana
kemudahan
(Notoadmodjo, 2003).
7. Ante natal care (ANC)
a). Memberikan penernagan dan penyuluhan tentang manfaat dan
keunggulan ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun
bayinya, disamping bahaya pemberian susu botol.
b). Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting
susu, apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu
dipantaukenaikan berat badan ibu hamil.
c). Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu
mampu memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.
d). Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan
trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat
belum hamil.
e). Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini
perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang
15
16
mengurangi
pendarahan
pasca
melahirkan
(karena
17
menghemat waktu. Berat badan dan rahim (uterus) pun lebih cepat
kembali normal.
Indikasi IMD, Ibu dan bayi harus dalam keadaan yang stabil.
Artinya, ibu dan bayi tidak memerlukan perawatan atau tindakan
medis paska pesalinannya, apabila memerlukan perawatan medis
(resusitasi) IMD harus dihentikan atau tidak dilakukan.
9. Dukungan keluarga
Menyatakan bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah
sekelompok orang yang tinggal di bawah satu atap atau dalam satu
bangunan yang mempunyai dapur dan anggaran rumah tangga
yang sama (Sukami, 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa
keluarga adalah sebagai unit yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak mereka dan memperlihatkan pembagian kerja menurut jenis
kelamin (Potter & Perry, 2005).
Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh
keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Fungsi keluarga
terbagi atas :
a) Fungsi afektif, yaitu fungsi pemeliharaan kepribadian untuk
stabilitas kaum dewasa, memenuhi kebutuhan para anggota
keluarga.
b) Fungsi sosialisasi dan fungsi penempatan sosial, untuk mengajari
anak anak bagaimana berfungsi dan menerima peran sosial
dewasa seperti suami-ayah, dan istri-ibu.
18