You are on page 1of 5

Contoh : Ahmad Hasan, SH

Prof. Dr. Husen Abas, M.A.


Tanda Titik Koma ( ; )
1) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara
Contoh : Ombak telah reda; lautpun tenang; nelayan pulang ke rumah
2) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan setara di dalam kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Para petani giat bekerja; anak-anak main laying-layang; ibu-ibu
mempersiapkan makanan dan minuman.
Tanda Titik Dua ( : )
1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap diikuti
rangkaian atau pemerian.
Contoh : Dari segi ekonomi, masyarakat di daerah ini terbagi atas :
ekonomi lemah, ekonomi sedang, dan ekonomi kuat.
2) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh : Acara ini akan dilaksanakan pada :
Hari : ahad
Tanggal : 10 Mei 1992
Pukul : 19.00
Tempat : Aula UMI
3) Tanda titik dua dipakai dalam teks drama

sesudah

kata

yang

menunjukkan pelaku percakapan.


Contoh : Saudagar : Saya mau cari istri, Bu!
Perempuan tua : Mengapa di sini Tuan cari?
4) Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Penduduk desa itu terdiri atas suku Jawa, suku Batak, suku
Ambon, dan suku Bali.
5) Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, di antara
bab dan ayat yang terdapat dalam kitab suci, atau diantara judul dan
anak judul suatu karangan.
Contoh : Surat Yasin : 9
Sarinah, II (1980), 21 : 3

Sekitar

Perang

Kemerdekaan

Indonesia

Diplomasi

atau

bertempur
Tanda Penghubung ( - )
1) Tanda hubung dipakai untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah
karena pergantian baris.
Contoh : Universitas Muslim Indonesia merayakan hari ulang tahunnya
yang kedua puluh lima.
2) Tanda hubung dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata
dibelakangnya, menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh : Kemerah-merahan
dipermain-mainkan
Dibolak-balikkan
kedua-duanya
3) Tanda hubung dipakai untuk menyambung awalan s - dengan kata yang
mengikutinya yang dimulai dengan huruf kapital, ke dengan angka,
angka dengan an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan.
Contoh : se-Indonesia Timur
Ulang tahun ke-10
Uang 5000-an
KTP-nya
Tanda Pisah ( )
1) Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi keterangan atau penjelasan.
Contoh : Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai
diperjuangkan dengan jiwa dan rasa bangsa itu.
2) Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya aposisi atau keterangan
lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Contoh : Diskusi yang singkat hari ini mengenai fonologi, morfologi, dan
sintaksis mudah-mudahan memperluas pengatahuan kita mengenai
kebahasaan.
3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan.
Contoh : 1978 1980
Tanda Ellipsis ( )
1) Tanda ellipsis dipakai untuk menggambarkan kalimat terputus-putus
Contoh : Memang tiada perjuangan yang tidak menuntut pengorbanan.
2) Tanda ellipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa suatu petikan ada
bagian yang dihilangkan
Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus pandai bergaul
Tanda Tanya ( ? )

1) Tanda Tanya dipakai pada akhir kalimat Tanya


Contoh : Sejak kapan ia menjadi mahasiswa UMI?
2) Tanda Tanya dipakai untuk menyatakan kesangsian tentang sesuatu
Contoh : Gajinya empat juta rupiah (?) setiap bulan
Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan

atau

perintah

yang

menggambarkan

kesungguhan,

ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.


Contoh : Alangkah seramnya peristiwa itu !
Tanda Kurung (())
1) Tanda Kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.
2) Tanda Kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh : Sajak Tranggono berjudul ubud (nama tempat yang terkenal di
Bali) ditulis pada tahun 1962.
3) Tanda Kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks
dapat dihilangkan.
Contoh : Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Bulukumba.
4) Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan
keterangan
Contoh : Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja,
dan (c) modal.

Tanda Kurung Siku ([])


1) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat
dalam naskah asli.
Contoh : Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik
2) Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.

Contoh : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di


dalam Bab II [lihat halaman 35 38] tidak dibicarakan) perlu
dibentangkan di sini.
Tanda Petik ()
1) Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
dan naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh : Saya belum siap, kata Mira, Tunggu sebentar!
2) Tanda petik mengapit judul syair, karangan atau bahan yang dipakai
dalam kalimat.
Contoh : Bacalah Bola Lampu dalam buku Dari Suatu Masa, dari suatu
Tempat.
3) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh : Pekerjaan itu dilasanakan dengan cara coba dan ralat saja.
4) Tanda petik penutup mengikuti tanda tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung.
Contoh : Kata Tono, saya juga minta satu
5) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditetapkan di bagian
belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai
dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Contoh : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan Si Hitam.
Catatan : Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup, pada pasangan
tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Tanda Garis Miring ( / )
1) Tanda garis miring dipakai di dalam nomer surat dan nomer pada alamat
dan penadaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun kawin.
Contoh : No. 7/PK/1973
Tahun Anggaran 1999/2000
2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.
Contoh : dikirimkan lewat dari / laut
Harganya Rp. 25,00/lembar
Tanda Penyingkat atau Apostrop ( )
Tanda penyingkat menunjukkan penghiangan bagian kata atau bagian
angka tahun.
Contoh : Alikan kusurati (kan=akan)

Malam lah tiba


1 Januari 88 (88=1988)

You might also like