You are on page 1of 22

BAGIAN ILMU KULIT KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN

REFERAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

APRIL 2015

HEMANGIOMA

OLEH :
Erlin Dwi Cahyani, S. Ked
K1A2 10 003

SUPERVISOR
dr. Shinta Novianti Barnas, M. Kes,. Sp. KK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN KULIT KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
HEMANGIOMA
Oleh :
1

Erlin Dwi Cahyani (K1A2 10 003)


Pembimbing :
dr. Shinta Novianti Barnas, M.kes, Sp.KK
A. Pendahuluan
Hemangioma adalah tumor jinak atau hamartoma yang terjadi akibat
gangguan pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat
terjadi di segala organ seperti hati, limpa, otak, tulang, dan kulit(1).
Hemangioma merupakan tumor tersering pada masa bayi. Dapat
ditemukan hemangioma kavernosa dan kapiler, walaupun yang terakhir sering
tampak lebih selular daripada

pada orang dewasa sehingga menimbulkan

kekhawatiran yang sebenarnya tidak perlu. Pada anak, sebagian besar


hemangioma terletak di kulit, terutama wajah dan kulit kepala, membentuk massa
merah-biru yang datar atau meninggi dan irregular; lesi datar yang luas disebut
juga port wine stain. Hemangioma mungkin membesar seiring dengan
pertambahan usia, tetapi pada banyak kasus lesi akan menciut secara spontan.
Sebagian besar kasus hemangioma superfisial hanya menimbulkan permasalahan
kosmetik. (2).
B. Epidemiologi
Hemangioma infantile (IH) merupakan tumor jinak yang sering
ditemukan pada masa kanak-kanak. Kejadian pada bayi baru lahir adalah
antara 1-2,5%. Dikatakan 10% terjadi pada anak-anak kulit putih dengan usia 1
tahun. Lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki dengan
perbandingan 3:1.(3) Tumor juga lebih sering terlihat pada ras Kaukasia, prematur,
berat lahir rendah, atau lahir dari ibu dengan usia lanjut. (4)

C. Etiologi
Hemangioma infantile terdiri dari sel-sel endotel tetapi juga mengandung
fibroblast, pericytes, sel-sel interstitial, dan sel mast. Etiologi dan patogenesis
hemangioma infantil sampai saat ini masih belum jelas walaupun terdapat
beberapa teori yang dikemukakan untuk menjelaskan proses terbentuknya
hemangioma infantile(3).
D. Patogenesis
Hemangioma infantile merupakan tumor pembuluh darah yang melibatkan
proliferasi endotel jinak seperti sel-sel yang memiliki penanda histokimia
(GLUT1, Lewis Y Antigen, FcyRII, dan merosin); penanda ini juga terdapat pada
pembuluh darah plasenta. Profil imunohistokimia membedakan hemangioma
infantile dari tanda lahir vaskuler atau tumor. (4)
Teori

berikutnya

menyebutkan

bahwa

sel

endotel

hemangioma

mengekspresikan cluster of differentiation-31 (CD31), von Willebrand factor,


vascular endothelial growth factor (VEGF), proliferating nuclear antigen, dan
urokinase. Hal ini terbentuk karena adanya ketidakseimbangan antara faktor
angiogenik dengan faktor antiangiogenik. Sedangkan tissue inhibitors of
metalloproteinase yang merupakan penghambat angiogenesis diekspresikan pada
masa involusi dan peran hormon pertumbuhan endogen dikatakan berperan dalam
pertumbuhan hemangioma infantil (6).
Pengecatan histologis dan imunohistokimia memperlihatkan aspek
biokimia dari siklus hidup hemangioma infantil yang kemudian berdasarkan
pertumbuhannya dibagi dalam tiga fase, fase proliferation (proliferasi), fase

involution (involusi), fase involuted. Hemangioma infantil pada fase proliferasi


terlihat besar yang terdiri atas sel endotel yang cepat membelah yang tipis dan
dikelilingi pericyte. Peningkatan proses angiogenesis diketahui dari ekspresi
antigen nuklear sel yang berproliferasi, yang dimediasi oleh dua peptida
angiogenik yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast
growth factor (bFGF). Juga ditemukan enzim yang berperan dalam remodeling
matriks ekstraseluler untuk pemecahan kolagen sehingga tersedia tempat kapiler
yang tumbuh. Erythrocyte type glucose transporter protein-1 (GLUT1) adalah
khas terdapat pada jenis hemangioma infantil yang tidak ditemukan pada tumor
vaskuler lain maupun malformasi vaskuler(7).
Pada fase involusi terjadi regresi yang ditandai dengan menurunnya
aktivitas sel endotel dan pembesaran luminal. Sel endotel berdegenerasi dan
terdapat deposisi progresif dari perivaskuler dan intralobuler, influks sel stromal
(sel mast, fibroblast, dan makrofag), munculnya penghambat jaringan dari
metaloproteinase (TIMP)-1, dan penghambat pembentukan pembuluh darah baru.
Sel mast yang berinteraksi dengan makrofag dan fibroblas ini disebutkan
menghasilkan modulator yang menekan turnover/pergantian endotel(8).
Di akhir siklus hidup hemangioma, yang tersisa adalah pembuluh mirip
kapiler dan vena. Multi laminated basement membrane, penanda ultrastruktural
dari fase proliferasi terdapat disekitar pembuluh yang kecil. Dominsai parenkim
selular digantikan oleh jaringan fibro-fatty longgar diselingi oleh kolagen yang
tebal dan serat reticular(9).
E. Gejala Klinis

Dari segi praktis, umumnya para ahli memakai system pembagian sebagai
berikut (1):
A. Hemangioma kapiler
1. Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari
setelah lahir. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin
besar. Warnanya menjadi merah menyala, tegang dan berbentuk
lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran dan
dalamnya sangat bervariasi, ada yang superficial berwarna merah
terang, dan ada yang subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan
ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi menjadi
kurang tegang dan lebih datar.
2. Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah
trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering
disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya solitary, dapat terjadi pada
semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal
tubuh yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul
eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat
mecapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.
B. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa macula eritematosa atau
nodus yang bewarna merah samppai ungu. Bila ditekan mengempis dan
akan cepat menggembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri atas elemen
vascular yang matang. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi
spontan.
C. Hemangioma campuran

Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum.
Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua henis tersebut.
Sebagian besar ditemukan pada ekstremitas inferior, biasanya unilateral,
solittar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor
yang

lunak,

berwarna

merah

kebiruan

yang

kemudian

pada

perkembangannya dapat member gambaran keratotik dan verukosa.


Walaupun patogenesis hemangioma masih berupa teori yang perlu
dibuktikan lebih jelas, gejala klinis hemangioma yang sejalan dengan
pertumbuhannya di setiap fase adalah sebagai berikut.
1. Fase Proliferasi
Pada tahap awal hemangioma infantil terlihat seperti area pucat di kulit,
macula eritema, telangiektasis atau bintik-bintik ekimosis. Hemangioma
tumbuh dengan cepat selama umur 6 - 8 bulan pertama bayi. Jika tumor
sudah menembus dermis superfisial, kulit menjadi meninggi, menonjol,
dan berwarna merah cerah. Jika tumor berproliferasi di dermis bagian
bawah dan subkutis, kulit menjadi sedikit meninggi dan berwarna
kebiruan(10).
2. Fase Involusi
Hemangioma mencapai puncaknya sebelum umur satu tahun, dan setelah
itu pertumbuhannya proporsional dengan pertumbuhan anak. Tanda awal
dari fase involusi adalah hilangnya warna merah cerah yang berubah
menjadi keunguan dan tidak cerah, kulit secara bertahap memucat,
terbentuk lapisan/mantel abu-abu yang tidak sempurna, dan tumor tersebut

terasa berkurang ketegangannya. Fase ini berlanjut hingga anak berusia 510 tahun. Biasanya tanda warna terakhir menghilang pada umur 5-7
tahun(10).
3. Fase involuted
Regresi 50% terjadi saat anak berusia 5 tahun dan 70% saat berusia 7
tahun, dan terus berlanjut hingga anak berumur 10-12 tahun. Sekitar 50%
anak akan sembuh dan bekas hemangioma menyerupai kulit normal,
sisanya akan menyisakan cutaneous blemish, telangiektasis, crepelike
laxity, yellowish hypoelastic patches, bekas luka (jika terdapat ulserasi saat
fase proliferasi), atau residu fribrofatty. Bahkan hemangioma kutaneus
yang lumayan besar dapat mengalami regresi total. Sebaliknya,
hemangioma dermis superfisial yang datar dapat merubah tekstur kulit
secara permanen(6).

F. Klasifikasi
Berdasarkan morfologinya, hemangioma dibagi menjadi hemangioma
terlokalisir, segmental, dan multipel. Hemangioma terlokalisir, yang merupakan
jenis tersering, mempunyai batas yang tegas,tumbuh dari fokus tunggal, tidak
dijumpai tipe pertumbuhan linier atau geometrik(3).

Gambar 1. Hemangioma infantile terlokarlisir


Sumber : Miller T and Frieden IJ
Hemangioma segmental tumbuh menyerupai plak, yang tampak pada kulit
yang spesifik, tumbuh linier atau geometris. Jenis ini lebih sering mengalami
ulserasi, gangguan tumbuh kembang, dan dapat bersamaan dengan hemangioma
viseral, dan mempunyai prognosis yang lebih jelek(3).

Gambar 2. Hemangioma segmental


Sumber : Miller T and Frieden IJ

Hemangioma yang tidak jelas diidentifikasi dalam kelompok lokal atau


segmental ini disebut hemangioma multipel. Pola wajah segmental IH telah
ditemukan sesuai dengan persarafan di wajah(3).

Gambar 3. Hemangioma multiple


Sumber : Miller T and Frieden IJ
Klasifikasi lain membagi hemangioma berdasarkan kedalaman dari
permukaan kulit. Hemangioma superfisialis atau kutaneus, yang merupakan 5060% dari semua hemangioma akan berwarna seperti strawberry pada saat matur.
Hemangioma profunda atau subkutaneus bila lokasinya cukup dalam akan tampak
seperti daging tumbuh yang berwarna. Dan bila lokasinya lebih ke superficial
maka akan tampak seperti nodul kebirubiruan dan terkadang dijumpai telangaktesi
atau vena yang dilatasi pada kulit yang melingkupinya. Masuk dalam kelompok
ini yaitu hemangioma intramuskuler dan skeletal. Bila terdapat hemangioma
superfisial (berwarna merah) dan dijumpai indurasi di bawahnya, maka jenis ini
masuk

kedalam

Hemangioma

Campuran

atau

compound.

Hemangioma

10

viseralis,merupakan hemangioma yang letaknya pada organ dalam seperti hepar,


usus, paru ,otak (3).
Persentasi Atipikal
Presentasi atipikal IH termasuk hemangioma profunda dan hemangioma
telangiektasis.

Hemangioma profunda berproliferasi

di dermis yang bagian

bawah dan jaringan subkutan tanpa penetrasi kebagian papillar dermis (gambar 4).
Terdapat pada satu tempat, keras, massa subkutan lunak yang dapat sedikit
terangkat dengan warna kebiruan atau dengan telangiektasis pada kulit, atau
mereka mungkin cukup dalam ke bahwa kulit di atasnya benar-benar datar dan
warna normal. Jika ada keterlibatan dari papiler dermis, permukaan kulit sering
merah terang dan dengan demikian diklasifikasikan sebagai IH dangkal dan
dalam. Hemangioma Telangiektasis datar atau sedikit lebih tinggi dan merah
dengan tampilan dari pelebaran kapiler di kulit (gambar 5). Pada hakekatnya
identik dengan tanda lahir, tapi untuk alasan belum diketahui(3).

Gambar 4. Hemangioma infantile profunda


Sumber : Miller T and Frieden IJ

11

Gambar 5. Hemangioma infantile telangiektasis


Sumber : Miller T and Frieden IJ
Risiko medis dan Extrakutaneous
Hemangioma tertentu yang telah dikenal karena risiko yang terkait.
Tempat predileksi merupakan salah satu petunjuk paling penting untuk risiko ini.
Tempatnya seperti periokular, lumbosakral, atau daerah mandibula harus berada
dalam pengawasan yang lebih ketat. Selain itu, adanya hemangioma segmental
atau multipel mempunyai risiko lebih besar terkena penyakit Ekstrakutaneous(3).
PHACES
Fasial

segmental

IH

berhubungan

dengan

PHACES,

sindrom

neurokutaneus yang terdiri dari gambaran berikut: malformasi otak fossa


posterior, segmental hemangioma cervicofacial, Anomali arteri, cacat jantung atau
koarktasio aorta, anomali mata, dan cacat sternum, seperti clefting sternum atau
raphe supraumbilical. Hanya satu anomali Ekstrakutaneous diperlukan untuk
diagnosis, sehingga spektrum klinis bervariasi. Malformasi fossa posterior,
khususnya malformasi Dandy Walker, adalah fitur yang paling sering dilaporkan

12

sindrom PHACE, dan cacat arteri intrakranial dapat menyebabkan Moyamoya


fenomena, iskemia, dan stroke. Dengan demikian, pencitraan otak [Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan magnetic resonance angiography] harus
dipertimbangkan dalam semua bayi dengan hemangioma segmental besar wajah.
Selain itu, pemeriksaan oftalmologi formal dan echocardiagram dapat dilakukan,
mengingat frekuensi relatif dalam situs tersebut(3).
Hemangioma Periocular
Bayi dengan hemangioma periokular beresiko anisometropia dan
amblytopia yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan
permanen. Tekanan langsung pada kornea dapat menghasilkan silindris atau
miopia, dan efek massa tumor itu sendiri dapat menyebabkan ptosis, proptosis,
oklusi axit visual, atau strabismus. Setiap pasien dengan hemangioma di daerah
periokular harus memiliki evaluasi ophthalmologik dengan kunjungan berulang
selama fase proliferatif (biasanya 3 sampai 4 bulan pertama kehidupan). Studi
pencitraan mungkin diperlukan untuk menilai apakah keterlibatan retrobulbar
ada(3).
Bread Area Hemangioma
Hemangioma Segmental melibatkan preauricular, mandibula, dagu, dan kulit
leher (atau biasa disebut jenggot area) 60 persen mengalami gejala penyakit
saluran napas. Biasanya ditemukan dengan onset berbahaya antara minggu 4 dan
12 hidup dan sering keliru dalam mendiagnosis sebagai tracheomalacia, infeksi
saluran pernapasan atas. Jika hemangioma terus membesar, gangguan pernapasan
dapat mengancam nyawa. Evaluasi oleh otolaryngologist pediatrik dan

13

pengobatan sangat penting. Hemangioma juga dapat melibatkan kelenjar parotid,


dan sering memerlukan perawatan karena kelainan struktur yang berdekatan, dan,
dalam kasus yang jarang, gagal jantung kongestif high-output(3).
Lumbosacral dan perineal hemangioma
Hemangioma Segmental daerah lumbosakral dapat berkaitan deng tulang
belakang, tulang, dan anomali urogenital. Paling sering, posterior midline IH
memiliki risiko yang sangat tinggi dysraphism tulang belakang dan thetered cord,
dan MRI sangat dianjurkan. Hemangioma perineum Segmental mungkin terkait
dengan urogenital dan anorektal anomali seperti anterior atau tidak adanya labia
minora, dan hipospadia(3).

Multifokal hemangioma
Multifokal IH adalah beberapa, kecil (1-20 mm), lesi yang tidak
bersebelahan yang terbatas pada kulit tetapi juga dapat melibatkan visera, disebut
difus hemangiomatosis neonatal (gambar 6). Hemangioma visceral yang paling
sering ditemukan dalam hati tetapi telah dilaporkan dalam kelenjar getah bening,
limpa, otak / meninges, iris, retina, kelenjar ludah, timus, saluran pencernaan,
paru-paru, kandung kemih, ginjal, kandung empedu, pankreas, dan kelenjar
adrenal. Meskipun paling sering digambarkan dengan beberapa hemangioma
kulit, hemangioma visceral juga telah dilaporkan dengan hemangioma segmental
soliter. IH yang terkait paling sering terletak pada wajah tetapi dapat dilihat di

14

manapun pada tubuh. Sebuah studi prospektif dan retrospektif gabungan dari 750
bayi mengungkapkan 45 persen bayi dengan berbagai kecil "miliaria"
hemangioma memiliki hemangioma hati sedangkan 12 persen dari mereka dengan
tiga untuk hidup lesi kecil, enam atau lebih hemangioma kulit, atau satu besar (> 5
cm) lesi memiliki keterlibatan (3).

Gambar 6. Multifokal Hemangioma


Sumber : Miller T and Frieden IJ
Hepatic Hemangioma
Hati adalah kedua situs yang paling umum untuk IH dan dapat dikaitkan
dengan hipotiroidisme. Banyak hemangioma hati kecil, fokal, lesi aliran rendah
yang tidak menunjukkan gejala dan tidak membutuhkan pengobatan. Namun,
mereka dengan aliran tinggi atau shunting (baik arteriovenosa atau portovenous)
lebih mungkin untuk menyajikan dengan kegagalan curah jantung yang tinggi ,
disfungsi hati, atau sindrom kompartemen abdominal sering membutuhkan
embolisasi atau intervensi bedah. Bayi dengan beberapa tumor hati atau shunting
kiri-ke-kanan biasanya hadir dalam 16 minggu pertama kehidupan dengan trias
klinis hepatomegali, gagal jantung kongestif, dan anemia. GLUT-1 pewarnaan

15

imunohistokimia telah mengungkapkan dua kelompok yang berbeda: GLUT-1


positve tumor, yang kecil, multifokal, histologis, mirip dengan IH, lebih umum
pada wanita, dan hanya gejala tampakan lesi yang banyak, dan GLUT-1 negatif
tumor, yang tidak memiliki predileksi gender gejala saat lahir atau segera ada, dan
memerlukan tindakan medis segera dan intervensi bedah. Dalam kebanyakan
intances, USG dapat awalnya digunakan sebagai teknik skrining diikuti dengan
MRI jika beberapa terdapat yang besar, atau gejala hemangioma hati ditemukan(3).
G. Diagnosis
Penegakan

diagnosis

hemangioma

dilakukan

dengan

anamnesa

dan

pemeriksaan fisik. Umumnya dengan kedua langkah tersebut yang disesuaikan


dengan gejala klinis hemangioma pada masing-masing fase sudah dapat
menentukan atau mencurigai adanya hemangioma. Namun pemeriksaan lanjutan
yaitu dengan MRI merupakan gold standard penegakan diagnosis hemangioma.
Pemeriksaan menyeluruh dari kombinasi pemeriksaan diatas akan dapat
menyingkirkan diagnosis diferensial yang ada(11).
Pemeriksaan radiologis disarankan pada hemangioma dengan lesi subkutan
dalam, intramuskuler, atau visseral yang terlihat membingungkan. Ultrasonografi
pada hemangioma fase proliferasi memperlihatkan pola shunting yang jelas,
terdiri dari penurunan resistensi arteri dan peningkatan aliran vena. MRI dengan
kontras merupakan gold standard, namun memerlukan sedasi atau general
anesthesia jika pasien berusia kurang dari 6 tahun. Biopsi dari lesi vaskuler
diperlukan jika kita mencurigai adanya keganasan (malignancy) (11).
H. Differensial Diagnosa

16

Diagnosis banding ialah terhadap tumor kulit lainnya, yaitu limfangioma,


higroma, lipoma, dan neurofibroma.
1. Neurofibroma
Meskipun neurofibroma lebih sering multipel, ada kalanya dapat
bersifat soliter dan biasanya merupakan bagian dari neurofibromatosis.
Jumlah neurofibroma pada kulit yang bervariasi, beberapa kecil dan
superfisial, beberapa yang lain lebih besar dan lebih dalam, nodul berwarna
kemerahmudaan sampai ungu atau coklat. Kebanyakan nodul berbentuk
kubah, tetapi bisa juga plak dengan permukaan lebih tinggi yang ireguler.
Neurofibroma bisa tidak muncul sampai puberitas dan menjadi lebih besar
dan bertambah jumlahnya sesuai pertambahan usia.

2. Limfangioma
Tipe yang paling sering adalah limfangioma sirkumsripta yang muncul
sebagai kumpulan vesikel yang mirip telur katak.
3. Lipoma
Lipoma adalah tumor jinak dari sel lemak matang di jaringan
subkutan. Lesi paling sering di bagian proksimal ekstremitas, namun bisa
muncul di mana saja. Lesi berbentuk lobular yang iregular dengan konsistensi
yang elastis. Jarang terasa nyeri.
I. Penatalaksanaan
Observasi

17

Kebanyakan hemangioma infantil tidak memerlukan konsultasi ke


dokter spesialis. Tumor kecil yang tidak berbahaya ini dapat dibiarkan
untuk berproliferasi dan berinvolusi dengan pengawasan ketat dari dokter
karena dapat meninggalkan cacat pada kulit meskipun ada yang hasilnya
normal. Berbagai faktor dapat dilihat dari ukuran, lokasi, jumlah
hemangioma, adanya komplikasi terkait untuk mengatur pemilihan
manajemen modalitas hemangioma. Konseling orang tua tentang
pengamatan yang cermat dari perjalanan hemangioma dan kepastian
merupakan aspek penting dari penatalaksaan. Dimana lesi dan prognosis
harus dijelaskan kepada orang tua. Foto secara periodik akan membantu
dalam mendokumentasikan evolusi hemangioma dan meyakinkan orang
tua bahwa involusi sebenarnya terjadi. Anak-anak sekolah akan dapat
memiliki masalah serius tentang penampilan kosmetik dan reaksi sosial,
maka perhatian serius harus diberikan untuk masalah emosional dan
psikososial pada anak yang lebih tua dengan adanya lesi. (6).
1. Cara konservatif
Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan

mengalami

pembesaran dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar


maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan,
lesi terus mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
2. Cara aktif
a. Pembedahan
Indikasi
a) Terdapat tanda-tanda pertumbuhan yang terlalu cepat,
misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali
lebih besar.
b) Hemangioma raksasa dengan trombositopenia

18

c) Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan


sesudah 6-7 tahun.
b. Radiasi
Pengobatan radiasi pada tahun-tahun terakhir ini sudah
banyak ditinggalkan karena :
a) Penyinaran berakibat kurang baik pada anak-anak yang
pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif.
b) Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka
waktu lama
c) Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang
akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
c. Kortikosteroid
Criteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
a) Apabila melibatkan salah satu struktur vital
b) Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik
c) Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium
d) Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa
trombositopenia
e) Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.
Kortikosteroid yang dipakai ialah antara lain prednisone
yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi, yaitu untuk
bentuk strawberry, kavernosum, dan campuran. Dosisnya per oral
20-30 mg perhari selama 2-3 minggu dan perlahan-lahan
diturunkan, lama pengobatan sampai 3 bulan.
d. Obat sklerotik
Penyuntikan bahan sklerotik pada lesi hemangioma, misalnya
dengan namorrhocate 50%, HCL kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau
larutan NaCl hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai
karena rasa nyeri dan menimbulkan sikatriks.
e. Elektrokoagulasi

19

Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral


arterinya, juga untuk hemangioma senilis dan granuloma piogenik.
f. Pembekuan
Aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair.
Pilihan

pengobatan

baru

untuk

hemangioma

infantile

mungkin

menimbulkan risiko yang lebih kecil untuk pasien, yang memungkinkan praktisi
menggunakan dengan cara yang relatif aman, dan lebih tepat waktu. Dalam
beberapa tahun terakhir, terapi propranolol menjadi semakin lebih bermanfaat
dalam penatalaksanaan hemangioma infantile. Leaute-Labreze et al pertamakali
menemukan khasiat b-blocker untuk pengobatan hemangioma infantil pada tahun
2008, 50 Bayi dengan kardiomiopati setelah terapi kortikosteroid sistemik pada
wajah besar hemangioma infantile. Ketika terapi propranolol dimulai untuk
komplikasi ini, tampak perataan yang menajubkan dan memudar dari
hemangioma infantile yang terjadi. (4)
J. Komplikasi
1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi
lainnya. Penyebabnya ialah trauma dari luar atau rupture spontan dinding
pembuluh darah karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma,
sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus tembus(1).

2. Ulkus

20

Ulserasi adalah komplikasi yang paling umum dari IH, terjadi pada
sekitar 15 persen pasien biasanya selama fase proliferasi. Ini paling sering
terjadi dengan segmental IH dan pada situs yang terus-menerus terkena
kelembaban dan gesekan seperti perioral, perianal dan lainnya situs
intertriginious. infeksi sekunder dapat terjadi namun frekuensinya masih bisa
diperdebatkan. Komplikasi serius lainnya seperti hipotiroidisme, keterlibatan
organ, atau struktur penting kompromi karena lokasi IH di tempat anatomi
tertentu telah dibahas pada bagian lesi kulit(12).
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar.
Dahulu dikira bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif.
Ternyata kemudian bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan
trombosit yang mengalami sekuesterisasi(1).
K. Prognosis
Prognosis hemangioma infantil ditentukan jumlah, lokasi, kecepatan
pertumbuhan dan tentunya oleh ketepatan diagnosis dan tatalaksana yang sesuai.
Hemangioma multipel, lesi dalam atau viseralis, tumbuh sangat cepat dengan
komplikasi, diagnosis atau terapi yang tidak tidak tepat akan menimbulkan
prognosis yang lebih buruk. Namun kebanyakan hemangioma infantil akan
memberikan prognosis yang baik.

Daftar Pustaka

21

1. Hamzah,M. Hemangioma. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors.


Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. p.242
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007 : 283
3. Miller, T and Frieden, Ilona J. Vascular Tumors. In: Wolff K, Goldsmith
LA, Katz Stephen I, Gilchrest Barbara A, Leffell David J, editor.
Fitzpatricks Dermatology In General Medicine. 1. 7th ed 2008. p.1164.
4. Tina S. Chen, MD, Lawrence F. Eichenfield, MD,and Sheila Fallon
Friedlander, MD. Infantile Hemangiomas: An Update on Pathogenesis and
Therapy. Pediatrics volume 131. Pediatric Dermatology, Rady Childrens
Hospital San Diego, California; January, 2013
5. Kleinman Mark, Greives Matthew, Churgin Samara, Blechman Keith,
Chang Eric, Ceradini Daniel, Tepper Oren, and Gurtner Geoffrey.
Hypoxia-Induced Mediators of Stem/Progenitor Cell Trafficking Are
Increased in Children With Hemangioma. Journal of The American Heart
Association. Sep 13, 2007;27:2664-2670.
6. Mendiratta Vibhu, Jabeen Masarat. Infantile hemangioma : an update.
Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2010;76:469-75.
7. Tucci Filippo, Vincentiis Giovanni, Sitzia Emanuela, Giuzio Loanna,
Trozzi Marilena, Bottero Sergio. Head and neck vascular anomalies in
children.

International

Journal

of

Pediatric

Otorhinolaryngology

2009;73S:S71-S76.
8. Jacobs Benjamin, Anzarut Alex, Imbriglia Joseph. Vascular Anomalies of
the Upper Extremity. J Hand Surg 2010;35A:17031709.
9. Gupta Anita, Kozakewich Harry. Histopathology of Vascular Anomalies.
The Clin Plastic Surg. 2011;38:31-44
10. Corella Francisca, Garcia Xavier, Ribe Adriana, Alomar Agustin, Baselga
Eulalia. Abortive or minimal-growth hemangiomas: Immunohistochemical
evidence that they represent true infantile hemangiomas. J Am Acad
Dermatol. 2008;58:685690.
11. Suryaguna, I Made Sakta. Diagnosis Dan Tatalaksana Hemangioma
Infantil. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika
Udayana. 2013

22

12. Dorland, 27th ed; from Stedman, 25th ed; DeVita Jr et al., Cancer:
Principles & Practice of Oncology, 3d ed, p1355. Available : Medical
Glosarry.org

You might also like