Professional Documents
Culture Documents
MEGAWATI
(1412406471)
YOHANES CHRISBIYANTO
(1412406452)
ZAID HARITSYAH
(1412406931)
(1412406471)
YOHANES CHRISBIYANTO
(1412406452)
ZAID HARITSYAH
(1412406931)
(1412406471)
YOHANES CHRISBIYANTO
(1412406452)
ZAID HARITSYAH
(1412406931)
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan thesis
ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyelesaian thesis ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan thesis ini, khususnya
kepada :
1
pembimbing yang telah memberikan waktu, ilmu, pengarahan dan dukungan serta
bimbingannya selama penulisan thesis ini berlangsung.
2
Seluruh jajaran dosen pengajar MMYP Business Management
JWC yang telah membagikan ilmu dan wawasan selama periode perkuliahan.
3
Teman-teman seperjuangan MMYP Business Management JWC
atas dukungan, kebersamaan, dan suka duka selama menjalani masa-masa
perkuliahan.
4
dukungan sejak awal masa kuliah sampai dengan penulisan thesis ini selesai.
5
Seluruh pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan thesis
yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis berharap agar thesis ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermanfaat bagi
pembaca dan pihak lain yang membutuhkan.
KATA PENGANTAR...........................................................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................................................II
DAFTAR TABEL..............................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................V
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1
Latar Belakang........................................................................................................1
1.2
Permasalahan.........................................................................................................6
1.3
Ide Bisnis................................................................................................................7
1.4
Ruang Lingkup.......................................................................................................8
1.5
1.6
Sistematika Penulisan............................................................................................9
Event....................................................................................................................10
2.2
Value Proposition.................................................................................................12
2.4
TOWS Analisis.....................................................................................................25
2.5
Industrial Analisis................................................................................................27
2.5.1
2.5.2
2.6
Market Analisis....................................................................................................34
2.6.1
2.6.2
Niche Market..................................................................................................36
2.7
Consumer Behaviour............................................................................................37
2.8
Key Resources................................................................................................44
3.1.7
Key Activities..................................................................................................44
3.1.8
Key Partnership.............................................................................................45
3.1.9
Cost Structure.................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................48
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Data Pengunjung dan Peserta Java Jazz Festival Tahun 2010-2015................5
Gambar 1.3 Data Pengunjung Djakata Warehouse Project Tahun 2012 - 2014..................6
Gambar 2.2 Porters Five Forces.....................................................................................29
Gambar 2.3 Porter Five Generic Competitive Strategies..................................................32
Gambar 3.1 ATMOSTECH Bisnis Model Kanvas............................................................39
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia
semakin meningkat. Pada tahun 2010 terdapat 7,002,944 (tujuh juta dua ribu sembilan
ratus empat puluh empat) wisatawan yang datang ke Indonesia dan pada tahun 2014
tercatat jumlah wisatawan luar negeri meningkat menjadi 9,435,411 (sembilan juta
empat ratus tiga puluh lima ribu empat ratus sebelas). Pemerintah Indonesia selalu
mencoba mempertahankan jumlah kedatangan wisatawan luar negeri bahkan
berusaha untuk terus di tingkatkan dalam sisi pariwisata.
biasa saja diolah menjadi tontonan yang menyenangkan dan menghibur. Kita bisa
melihat event event balap motor dan mobil yang dikemas Helmy Sungkar dengan
megahnya, atau event kompetisi bola basket yang dikemas oleh Ari Sudharsono, Log
Zhelebour dengan festival rock nya yang spektakuler, dan banyak lagi. Dalam acara
tersebut kita dapat jumpai puluhan spanduk, umbul umbul, dan segala macam
bentuk promosi dari sebuah produk. Semua dilakukan dengan tangan tangan kreatif
event organizer, hingga produk dan merek yang mensponsorinya pun ikut pamor.
Bahkan tidak hanya acara sebagai bagian dari acara promosi suatu produk, acaraacara yang banyak dilirik oleh event organizer belakangan ini adalah acara musik.
Ada beberapa event organizer besar yang mengkhususkan jasanya di bidang acara
musik. Hal ini terjadi karena jumlah pengunjung dalam satu acara musik bisa
mencapai hingga 44 ribu (empat puluh empat ribu) pengunjung tergantung dengan
tempat maupun artis yang mengisi acara musik tersebut. Dengan jumlah pengunjung
yang sedemikian besar, para event organizer berlomba-lomba untuk membuat acara
musik dengan konsep-konsep yang menarik maupun menggunakan jasa artis yang
sedang trend di kalangan masyarakat baik dalam skala nasional maupun internasional.
Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat mendatangkan
ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik acara dalam skala
nasional maupun internasional. Seiring dengan meningkatnya jumlah acara yang
diselenggarakan, kami melihat ada peluang event-based surveillance system yaitu
penyewaan sistem keamanan CCTV (Closed Circut Television). Sistem ini
terintegrasi dengan pihak crowd control yang dapat menganalisa titik mana saja yang
paling sering di lalui dan memiliki kepadatan paling tinggi untuk mengantisipasi
terjadinya penumpukan pengunjung. Selain itu, pihak penyelenggara (EO) juga
memerlukan adanya suatu sistem yang dapat menghitung jumlah pengunjung (people
counting) untuk mengontrol jumlah, pergerakan pengunjung dan kapasitas ruangan
acara yang tersedia, yang dapat membantu pihak crowd control dalam mengontrol
kenyamanan acara tanpa harus melakukan pengawasan secara manual.
Gambar 1.2 Data Pengunjung dan Peserta Java Jazz Festival Tahun 2010-2015
Sumber : Java Festival Production
Dari beberapa event tahunan di Jakarta dapat terlihat jumlah pengunjung selalu
meningkat dari tahun ketahunnya. Beberapa event tersebut seperti Java Jazz Festival,
dan Djakarta Warehouse Project. Berdasarkan data acara Java Jazz Festival Pada
tahun 2010, tercatat total pengunjung 13.371 orang dan panitia 11.342 orang. Dari
tahun 2010- 2015 terjadi peningkatan pada jumlah pengunjung dan panitia. hal ini
dikarenakan jumlah artis dan panggung acara Java Jazz Festival tersebut juga ikut
bertambah.
Gambar 1.3 Data Pengunjung Djakata Warehouse Project Tahun 2012 - 2014
Sumber : Ismaya Live
Berdasarkan data Djakarta Warehouse Project juga terdapat peningkatan yang
signifikan terhadap jumlah pengunjungnya. Awalnya pada tahun 2012 data
pengunjung event tersebut terdapat 15.000 orang namun pada 2014 kemarin jumlah
nya meningkat menjadi 50.000 orang. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tempat
acara, pada tahun 2012 di Istora Senayan Jakarta, 2013 di Ancol Jakarta, 2014 di
Jakarta Internation Expo Kemayoran Jakarta.
1.2
Permasalahan
1.
tidak dapat melihat dari berbagai sudut pada saat bersamaan. Jika ada
penumpukan masa (penonton) pada satu titik, crowd control harus dapat
melihat kondisi titik tersebut untuk mengambil keputusan yang cepat agar
kondisi segera dapat ditangani.
2.
masuk kedalam venue event atau pada restricted area seperti backstage, artist
room, loading dock.
1.3
Ide Bisnis
Dunia semakin berkembang, semakin hari semakin banyak dilihat beranekaragam
kegiatan masyarakat, dari aktifitas seperti event music, social, maupun aktifitas
lainnya. Banyak acara yang bisa kita lihat dengan skala besar yang dapat
mendatangkan ratusan hingga ribuan pengunjung dalam satu acara tersebut, baik
acara dalam sekala nasional maupun internasional. Dalam suatu acara biasanya ada
internal security dari pihak promotor acara untuk mengatur para pengunjung baik dari
sisi keamanan maupun kenyamanan saat menyaksikan acara yang berlangsung.
Namun saat ini pihak penyelenggara masih banyak yang belum aware pada jumlah
kapasitas tempat acara tersebut, kapasitas disini adalah jumlah pengunjung, panitia,
dan pengisi acara sendiri. Sering terjadi dimana penyelenggara hanya fokus terhadap
meningkatkan jumlah pengunjung saja yang nantinya akan berdampak pada kapasitas
keseluruhan pada tempat acara tersebut. Makin banyaknya orang pada suatu tempat
yang berdempetan akan membuat acara tersebut mulai tidak nyaman, maka dari itu
disini kami menawarkan suatu sistem yang dapat memantau pergerakan orang pada
suatu acara sehingga jika terjadi penumpukan pada suatu titik maka pihak crowd
control acara dapat mengambil keputusan yang cepat dan menilai apakah acara
tersebut masih dalam tingkat nyaman dan aman yang baik untuk pengunjung. Untuk
tahap awal kami melihat peluang bisnis ini sangat besar pada kota-kota besar seperti
Jakarta dan Bali yang memang pada dasarnya dua kota tersebut sering mengadakan
acara-acara berskala besar yang mendatangkan pengunjung dalam jumlah besar.
Kami menawarkan suatu sistem terintegrasi yang mencakup kebutuhan akan gate
monitoring system, maupun crowd control monitoring system. Gate monitoring
system adalah sistem pengawasan pada setiap pintu masuk di suatu event dimana
melalui sistem ini dapat diketahui semua kejadian dalam proses verifikasi ID maupun
tiket pada suatu event berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh EO dan sistem
penghitungan jumlah orang masuk atau keluar (people counting), sedangkan crowd
control monitoring system adalah sistem pengawasan untuk melihat tingkat
penumpukan masa pada titik tertentu. Hal ini perlu diterapkan pada suatu event yang
di selenggarakan karena dengan banyaknya pengunjung yang datang dalam satu
acara, hal tersebut bertujuan agar meminimalisir kemungkinan adanya ancaman
tindak kejahatan maupun dari sisi untuk crowd monitoring.
1.4
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penulisan thesis ini dibatasi pada pembuatan bisnis model
dalam bidang event-based CCTV , terutama dalam area monitoring crowd control
system. Dalam penulisan thesis ini akan dibahas mengenai konsep bisnis, analisis
finansial, strategi marketing serta perhitungan proyeksi finansial dalam 5 tahun
kedepan.
1.5
Memberikan pihak penyelenggara acara sebuah tools untuk mengambil keputusan secara
cepat dan tepat sesuai dengan situasi aktual di lapangan
Manfaat dari Business Model Creation ini antara lain adalah :
Mendapat keuntungan dari peluang usaha baru yang bergerak di bidang penyewaan
event-based surveillance system.
10
Menjadi pilihan utama para penyelenggara acara untuk mengatasi dan mengontrol crowd
yang sedemikian besar.
1.6
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan gambaran mengenai apa yang diuraikan
dalam thesis Business Model Creation ini, penulis membagi sistematika penulisannya
kedalam beberapa bab, yaitu:
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, ide bisnis, tujuan
dan manfaat, ruang lingkup, kerangka teori, serta sistematika penulisan dari thesis
yang akan dibuat.
BAB 2 Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan serta menganalisa
dalam penulisan thesis ini.
BAB 3 Business Model Creation
Bab ini menggambarkan model bisnis dari topik thesis ini serta analisa Business
Model Canvas yang meliputi : customer segment, value proposition, channels,
customer relationship, revenue stream, key resource, key activities, key partnership,
serta cost structure.
BAB 4 Business Plan
11
Bab ini menjelaskan analisa lebih lanjut mengenai model bisnis dari topik thesis
ini secara financial maupun non-financial serta perhitungan proyeksi dari model bisnis
ini dalam 5 tahun kedepan.
BAB 5 Kesimpulan
Bab ini berisikan kesimpulan dari uraian penjelasan serta analisa dari bab-bab
sebelumnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Event
Definisi event menurut ahli, diantaranya Shone and Parry (2002):
Event are that phenomenon arising from those non-routine occasion which have
leisure, cultural, personal or organizational objectives set apart from the normal
activity of daily life, whose purpose is to enlighten, celebrate, entertain or
challenge the experience of a group of people.
Event adalah fenomena yang muncul dari kesempatan non rutin itu yang
memiliki leisure, kultural, personal atau sasaran dari organisasi di pisahkan dari
aktivitas normal untuk kehidupan sehari-hari, dimana tujuannya adalah untuk
memberikan penerangan, merayakan , menghibur atau menantang pengalaman
dari sebuah grup masyarakat.
Dalam International Journal of Event Management Research Volume 4,
Number 1(2008) dikatakan bahwa :
11
12
Value Proposition
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), value proposition didefinisikan
sebagai kumpulan produk dan jasa yang memberikan nilai bagi customer segment
tertentu. Value proposition yang baik akan mampu menarik perhatian customer
sehingga customer tersebut memilih produk dan jasa perusahaan tersebut
dibandingkan dengan kompetitor.
ATMOSTECH sebagai penyedia jasa integrated surveillance system
memiliki beberapa kelebihan dan digolongkan ke dalam value proposition
sehingga menjadi daya tarik serta alasan untuk customer menggunakan jasa kami.
Berikut beberapa kelebihan yang dapat dikategorikan sebagai value proposition :
13
2.2.1
Availability of Security
Dalam pelaksanaan sebuah acara, event organizer sudah mulai melakukan
persiapan di venue acara tersebut mulai dari beberapa hari sebelum acara hingga
hari H acara. Semua resources yang digunakan pada saat acara akan ditaruh di
venue acara tersebut untuk memudahkan ketika akan digunakan atau dipasang.
Keseluruhan
rangkaian
acara
tersebut
membutuhkan
pengawasan
serta
pengamanan security.
Kemampuan manusia dalam mengawasi keseluruhan rangkaian acara ini
terbatas, baik dalam kemampuan fisik yaitu rasa lelah, ataupun kurang fokus
maupun dalam regulasi yang diatur oleh pemerintah mengenai jam kerja dimana
dalam mengatasi hal ini diberlakukan work shift. Work shift bisa mengatasi
masalah availability tenaga security yang terbatas tadi namun kekurangannya
adalah informasi akan kejadian yang terjadi pada satu shift tidak bisa sepenuhnya
diterima oleh petugas dari shift berikutnya.
ATMOSTECH hadir dalam menjawab permasalahan ini. Bukan hanya
mampu untuk mengatasi masalah availability dari pengawasan terhadap
keseluruhan rangkaian acara tetapi juga integritas dari data atau informasi.
Dengan kelebihan ini maka perpindahan tanggung jawab serta pekerjaan antar
shift bisa berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan jasa ATMOSTECH bukan
berarti menghilangkan tenaga manusia tetapi mengurangi jumlah yang pada saat
bersamaan akan mengoptimalkan kinerja tenaga security yang ada.
14
2.2.2
system. ATMOSTECH
mempunyai
dibidang
human
surveillance
resources
system
namun
yang
juga
mungkin
demi
meningkatkan
kenyamanan
serta
keamanan
15
Teknologi Terkini
ATMOSTECH sebagai perusahaan yang fokus dalam menyediakan jasa
penyewaan CCTV berbasis event akan terus mengembangkan serta menggunakan
teknologi-teknologi terbaru dalam bidang security yang akan diterapkan
khususnya pada CCTV. Hal ini akan memberikan customer pilihan yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari event itu sendiri.
Saat ini pihak event organizer membutuhkan peralatan CCTV pada venue
event tersebut untuk mengawasi jalannya acara serta melakukan people counting
pada pintu masuk event. Untuk acara-acara tertentu, pihak event organizer
16
Pada
kotak
yang
merepresentasikan elemen-elemen kunci yang secara umum akan ada pada semua
model bisnis. Kesembilan hal tersebut adalah:
1. Segmen Pelanggan (Customer segments)
17
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010), customer segments adalah kelompokkelompok individu atau organisasi yang memiliki karakteristik serupa, yang
dilayani oleh perusahaan dan kepada merekalah perusahaan menciptakan suatu
nilai untuk menjawab permasalahan dan memenuhi kebutuhan. Customer
segments adalah kelompok target customer yang dibidik dan diharapkan dapat
menjadi pelanggan. Customer segments dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
a.
Mass Market
Bisnis model yang fokus kepada mass market tidak membedakan segmen
pelanggan. Nilai proposisi, saluran distribusi, dan hubungan customer
fokus kepada pelanggan yang memiliki kebutuhan dan masalah yang
b.
sama.
Niche Market
Bisnis model pada segmen pelanggan ini hanya melayani pelanggan
tertentu saja. Nilai proposisi, saluran distribusi, dan hubungan customer
c.
d.
e.
18
b.
c.
diberikan.
Purchase channel, yaitu cara pembayaran yang dapat dilakukan oleh
d.
e.
kepada konsumen setelah membeli produk atau jasa dari perusahaan tersebut
4. Hubungan Pelanggan (Customer relationship)
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, p28), customer relationship adalah jenis
hubungan yang dibangun oleh perusahaan sesuai dengan segmen pelanggan yang
memiliki karakteristik yang berbeda. Customer relationship dibagi menjadi enam,
yaitu :
1.
19
baik secara online maupun offline agar dapat mengetahui keinginan para
pelanggan serta bertukar pikiran yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
dari suatu perusahaan.
6.
Co-creation, yaitu hubungan yang terjadi antara pelanggan
dan penjual untuk menciptakan nilai bersama pelanggan
5. Arus Pendapatan (Revenue stream)
Menurut Osterwalder & Pigneur (2010, p28), revenue streams adalah cara
perusahaan untuk mendapatkan uang dari setiap customer segment yang telah
ditentukan . Dalam bisnis model terdapat dua jenis aliran pendapatan:
1.
Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari pembayaran konsumen
di tempat.
2.
Pendapatan berulang yaitu pendapatan yang dihasilkan dari
pembayaran yang terus berlanjut atau pembayaran langganan
Menurut Kotler dan Keller (2012), ada enam metode yang digunakan untuk
menentukan harga yaitu :
a.
Mark-up pricing, yaitu metode penentuan harga yang
paling sederhana dengan menaikkan harga dari biaya pembuatan produk.
b.
Target-return pricing, yaitu metode penentuan harga agar
dapat mencapai target tingkat pengembalian investasi.
20
c.
21
d.
dalam membuat suatu model bisnis. Modal dapat berupa uang tunai, kredit
ataupun saham.
7. Aktivitas kunci (Key activities)
Key activities merupakan tindakan-tindakan terpenting yang harus diambil
perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Seperti key resources, unsur ini
merupakan unsur pembentuk value proposition, mempertahankan customer
relationship, menghasilkan pendapatan, dan mencapai target pasar. Aktifitas ini
dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
Production, aktifitas ini melingkupi kegiatan
mendesain, menciptakan, dan mengantarkan
produk dalam jumlah tertentu sesuai dengan
permintaan.
Kegiatan
ini
biasanya
dapat
terbentuknya
suatu
jaringan
sebagai
22
strategi
kerjasama
dengan
kompetitor.
Joint venture, untuk pengembangan bisnis baru.
Buyer-supplier relationship, untuk menjamin
kepercayaan terhadap pemasok.
9.
Struktur biaya (Cost )
Cost menggambarkan semua biaya-biaya penting yang dikeluarkan umtuk
mengoperasikan model bisnis.
Menurut Finkelstein, Harvey dan Lawton (2007), ada enam utama pilar
dari value propositions yang dilihat konsumen dalam mempertimbangkan untuk
memilih suatu perusahaan atau produk layanan yang ditawarkan yaitu: price
(harga, features), quality (kualitas), support (dukungan), availability (ketersediaan)
dan reputation (reputasi). Keenam pilar inilah yang akan membedakan suatu usaha
dari para pesaingnya dan menjadi panduan untuk strategi perusahaan kedepannya.
2.4
TOWS Analisis
Menurut Heinz Weihrich, University of San Francisco, Analisis TOWS
mengidentifikasi kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan melawan ancaman,
serta meminimalkan kelemahan dengan menggunakan kesempatan.(Gomatesh, M,
2012). Analisis SWOT menurut Helms & Nixon (2010, hal 216), telah digunakan
oleh banyak praktisi, peneliti dan merupakan alat yang paling sering digunakan
dan paling popular untuk siswa bisnis dan strategi pemasaran. Dalam arena bisnis,
pengelompokkan masalah internal dan eksternal seringkali menjadi titik awal
untuk perencanaan strategis.
23
24
3.
Weakness (Kelemahan)
Weakness atau competitive deficiency merupakan sesuatu yang dilakukan
perusahaan dengan kurang baik atau sebuah kondisi yang membuat
perusahaan memiliki competitive disadvantage di pasar.
4.
Strength (Kekuatan)
Strengths merupakan sesuatu yang dapat dilakukan dengan baik oleh
perusahaan atau atribut yang meningkatkan tingkat kompetitif perusahaan di
pasar. Kekuatan perusahaan bergantung pada kualitas dan kemampuan
sumber daya perusahaan
2.5
Industrial Analisis
2.5.1
25
ini sangat dominan, maka besar kemungkinan bagi pemasok dan pembeli
untuk memilih.
2. Kemungkinan
masuknya
pesaing
26
finansial)
Switching cost
Akses ke saluran distribusi
Kebijakan pemerintah
Rivalry among existing firms
27
Dalam sebagian besar industri, perusahaan umumnya bergantung satu sama lain.
Langkah kompetitif yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat oleh pesaingnya
dan pesaing tersebut dapat melakukan langkah balasan. Berikut adalah beberapa
hal yang mempengaruhi tingkat kompetisi di industri :
Jumlah pesaing
Tingkat pertumbuhan industri
Karakteristik produk dan jasa
Nilai biaya tetap
Kapasitas produksi
Halangan untuk keluar dari industri
Keragaman pesaing
Threat of substitute products or services
Produk substitusi merupakan produk yang terlihat berbeda tetapi bisa memenuhi
kebutuhan yang sama seperti produk lain. Switching cost yang rendah akan
mengakibatkan tingginya efek terhadap industri.
Bargaining power of buyers.
Pembeli memberi efek pada industri melalu kemampuannya untuk menekan
harga, menawar untuk kualitas dan jada yang lebih baik, serta membuat
perusahaan berkompetisi. Pembeli memiliki posisi yang kuat ketika:
1. Pembeli membeli dalam jumlah besar.
2. Pembeli memiliki potensi besar untuk dapat
memproduksi barang tersebut sendiri.
3. Ada banyak alternatif supplier karena produk
yang standar atau tidak terdiferensiasi.
4. Biaya mengganti dari supplier satu ke supplier
lainnya rendah.
5. Pembeli mendapatkan keuntungan yang minimal
sehingga sangat sensitif terhadap biaya dan
perbedaan layanan / jasa.
6. Produk yang dibeli tidak memiliki dampak yang
penting terhadap kualitas produk dan harga dari
produk dan jasa yang dijual oleh pembeli
28
sehingga
pembeli
dapat
dengan
mudah
melakukan substitusi.
Bargaining power of suppliers
Supplier dapat memberi efek pada industri melalui kemampuannya untuk
menaikkan harga atau menurunkan kualitas dari barang dan jasa. Supplier
memiliki kekuatan daya tawar yang tinggi ketika :
Industri supplier
hanya
didominasi
oleh
29
30
31
2.6
Market Analisis
2.6.1
32
2.6.2
Niche Market
Niche market adalah kelompok tertentu yang mencari campuran manfaat
yang khas dari sebuah segment. Biasanya niche market ditandai dengan memecah
sebuah segment menjadi sub-segment. Menurut Mehdi et al, (2012) ada beberapa
karakteristik dari niche market, yaitu :
1. Mempunyai ukuran yang cukup sehingga bisa
menghasilkan profit
2. Tidak ada pesaing nyata dan serius atau pasar
3.
4.
5.
6.
menggunakan kompetensinya
7. Perusahaan di niche market mendapatkan profit
yang significant melalui specialisasi
8. Konsumen rela membayar harga yang sesuai
untuk produk atau jasa yang memuaskan
kebutuhan serta keinginan mereka dalam cara
yang terbaik
2.7
Consumer Behaviour
Menurut Sangadji & Sopiah (2013), kebutuhan manusia adalah
ketidakberadaan beberapa kepuasaan dasar. Manusia membutuhkan makanan,
minuman, pakaian, tempat tinggal, keamanan, hak milik dan harga diri.
Kebutuhan tidak perlu diciptakan oleh pemasar atau produsen karena melekat
pada setiap diri manusia.
33
2.8
39
BAB 3
BUSINESS MODEL CREATION
3.1
40
3.1.1
Customer Segement
Customer
merupakan
kunci
utama
dalam
sebuah
bisnis
untuk
mendapatkan hasil dari penjualan produk atau jasa, berdasarkan teori market
analisis yang menjadi customer segments
market. Hal tersebut dapat disimpulkan karena target pasar yang ingin dicapai
oleh ATMOSTECH adalah perusahaan yang membutuhkan jasa spesialisasi
CCTV surveillance system khusus untuk event based. Oleh sebab itu, target
pelanggan ATMOSTECH adalah perusahaan yang berhubungan dengan event
yaitu event organizer, event crowd control, dan venue dimana sering
diselenggarakannya sebuah event.
3.1.2
Value Proposition
Dengan banyaknya acara-acara yang diselenggarakan di Indonesia
terutama dikota-kota besar untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia sesuai
dengan target kementerian pariwisata agar pariwisata di Indonesia semakin
meningkat, maka permintaan akan CCTV
41
CCTV pada sebuah event merupakan suatu element penting untuk melihat
atau untuk memonitor keadaan pada saat event tersebut atau menjadi sebuah bukti
rekaman yang authentic jika terjadi suatu kejadian yang tidak terduga, dan hasil
output dari CCTV dapat juga menjadi alat bantu untuk mengambil keputusan pada
saat event berlangsung terutama untuk melihat tingkat kepadatan pengunjung
suatu event.
Rancangan bisnis dari ATMOSTECH adalah video surveillance system
yang berbasis event, ATMOSTECH tidak hanya menyediakan jasa penyewaan
hardware CCTV tapi juga memiliki human resources yang memiliki kemampuan
dan background pada suatu event untuk menganalisa, memberikan masukan, dan
mencatat semua kejadian yang terjadi pada suatu event tersebut.
Dalam suatu event pihak event organizer tidak hanya menangani masalah
panggung, artis, dan ticketing saja, masih banyak hal lain yang harus di perhatikan
dan dikerjakan oleh EO tersebut, disini kami menawarkan solusi yang membantu
EO untuk mengurangi beban mereka terkait masalah keamanan pada event yang
diselenggarakan karena ATMOSTECH mempunyai human resources yang ahli
dibidang surveillance system dan memiliki kemampuan atau background pada
suatu event, sehingga EO hanya cukup menceritakan area event mereka, pintu
masuk, panggung, dan area lainnya setelah itu kami akan memberikan solusi yang
terbaik kepada mereka.
Video surveillance system yang kami tawarkan juga selalu memberikan
solusi teknologi terbaru diantaranya adalah dapat melakukan people counting
(sistem penghitungan jumlah orang masuk), thermal system (kamera pendeteksi
panas), dan face recognition (kamera yang dapat mendeteksi wajah). Untuk
42
Channels
Agar value proposition yang ditawarkan dalam bisnis model ini dapat
tersampaikan kepada customers, maka diperlukan channels yang dapat
menyampaikan value tersebut dengan tepat yaitu dengan cara :
Social Media
Dalam pemasarannya ATMOSTECH menjual dan mempromosikan jasanya
melalui media sosial.
Security & IT Exhibition
ATMOSTECH mengikuti beberapa event security & IT exhibition untuk
memperkenalkan produk dan jasanya supaya calon customer lebih mengenal
ATMOSTECH.
Direct Sales
ATMOSTECH menawarkan langsung proposal event surveilance system
ke event organizer.
3.1.4
Customer Relationship
Menurut Osterwalder dan Pigneur, sebuah perusahaan harus menjelaskan
jenis hubungan yang ingin dibangun terhadap pelanggan, dimana hubungan
dengan pelanggan dapat bervariasi, mulai dari yang bersifat pribadi sampai yang
bersifat otomatis. Hubungan tersebut dapat berupa layanan otomatis, dan
pembangunan komunitas serta bantuan secara personal kepada pelanggan. Dalam
43
Revenue Stream
Osterwalder dan Pigneur
merupakan inti dari suatu model bisnis, revenue streams adalah urat nadi dari
bisnis model tersebut. Hal tersebut dikarenakan revenue streams merupakan aliran
dari pemasukan yang diterima oleh suatu bisnis sehingga bisnis tersebut dapat
berjalan berkelanjutan. Aliran pendapatan didapat dari banyak hal, baik dari
penjualan aset, biaya sewa, biaya berlangganan, biaya komisi, periklanan, maupun
lisensi. Namun ada pula sumber pemasukan yang diperoleh sebuah bisnis yang
berasal dari kegiatan transaksi atau penjualan. Sumber pendapatan utama yang
dihasilkan dari ATMOSTECH adalah dari penyewaan CCTV event based dari
setiap customers.
3.1.6
Key Resources
Menurut
Osterwalder
dan
Pigneur
(2010), setiap
model
bisnis
membutuhkan sumber daya utama. Sumber daya ini merupakan hal yang
memungkinkan untuk sebuah perusahaan menciptakan nilai, menjangkau pasar,
mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
44
Sumber daya tersebut dapat berupa barang fisik, kemampuan intelektual, sumber
daya manusia, dan kemampuan finansial.
3.1.7
Key Activities
Key activities merupakan tindakan-tindakan terpenting yang harus diambil
perusahaan agar dapat beroperasi dengan sukses. Seperti key resources, unsur ini
merupakan unsur pembentuk value proposition, mempertahankan customer
relationship, menghasilkan pendapatan, dan mencapai target pasar.
Aktifitas ini melingkupi kegiatan ATMOSTECH mempertahankan dan
meningkatkan kualitasnya supaya dapat mempertahankan customer relationship,
menghasilkan pendapatan, mencapai target pasar dan meningkatkan jumlah
permintaan akan surveillance system. ATMOSTECH juga memberikan pelaporan
berita acara lebih cepat dan detail mengenai event setelah event tersebut selesai
diselenggarakan. Selain itu, ATMOSTECH juga memberikan pelatihan dan
pemahaman kepada human resource ATMOSTECH
3.1.8
Key Partnership
Agar kegiatan bisnis yang kami rencanakan ini berjalan lancar kami
membutuhkan beberapa rekanan untuk menunjang bisnis ini, rekanan yang akan
bekerjasama dengan bisnis ini adalah :
1. Supplier CCTV
ATMOSTECH bekerja sama dengan distributor yang menawarkan harga
45
Cost Structure
Struktur biaya menjelaskan biaya yang terpenting yang muncul ketika
mengoperasikan suatu model bisnis. Osterwalder dan Pigneur menyatakan biaya
tersebut digunakan untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan,
mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan.
Struktur biaya suatu model bisnis dibedakan dalam dua kelas, yaitu yang terpacu
oleh biaya (cost-driven) dan terpacu oleh nilai (value-driven). Berdasarkan hal
tersebut, ada tiga bagian biaya yang dikeluarkan ATMOSTECH dalam
menjalankan bisnis ini, yakni fixed cost, variable cost, dan operational expense
yang terbagi dalam:
Fixed cost :
Fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh ATMOSTECH
diawal proses menjalankan bisnis yang bernilai tetap, yang perlu
46
Variable
dikeluarkan
oleh
DAFTAR PUSTAKA
Getz, D. (1997). Event Management & Event Tourism. New York: Cognizant
Communication Corporation.
Hafidz, Ibnu Novel. (2007). aiuEO:
Mengulik Bisnis Event Organizer. Gava Media
Noor,Any,Manajemen Event(Bandung:
Alfabeta, 2009)
Parrish, E.D., Cassill, N.L. & Oxenham, W., (2006), Niche Market Strategy in
the Textile and Apparel Industry, Journal of Fashion Marketing and
Management, Vol. 10 No. 4, pp. 420-432.