Professional Documents
Culture Documents
K kriteria
P
(Problem/
Population)
Jawaban
Berdasarkan Isi Jurnal
Ya
Keperawatan Paliatif pada akhir kehidupan terus
menjadi fokus dalam masalah kebijakan kesehatan.
Ada peningkatan kesadaran dalam praktik klinis di
akhir kehidupan pasien di seluruh Eropa dan
internasional. Hal ini mengakibatkan di penyedia
pelayanan kesehatan dan sosial di seluruh negeri
bekerja untuk melaksanakan rekomendasi strategi
yang
menekankan pentingnya meningkatkan
kualitas perawatan kehidupan akhir untuk semua
pasien, terlepas dari diagnosis atau pengaturan.
Inisiatif kebijakan tersebut tidak hanya menyoroti
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas perawatan
selama periode akhir kehidupan. Kebutuhan untuk
mengidentifikasi orang-orang yang mendekati akhir
kehidupan dan kebutuhan untuk mengidentifikasi
preferensi individu berkenaan dengan tempat dan
proses sekarat juga diuraikan. Sebagian besar
kematian dalam perawatan kritis setelah keputusan
untuk menarik atau menahan perawatan yang
mempertahankan kehidupan pasien. Keputusan
untuk menarik pengobatan terjadi setelah ada
realisasi dalam tim perawatan intensif dimana
pemulihan pasien tidak dapat dicapai. Diskusi
dengan
pasien, keluarga dan tim perawatan
diperpanjang kemudian berfokus pada paliatif dan
manajemen kahir kehidupan. Setelah kesepakatan
tentang perawatan akhir kehidupan telah tercapai
di antara semua yang terlibat, perawatan akhir
kehidupan sering dicapai
melalui penarikan
perawatan yang mempertahankan hidup termasuk
ventilasi dan dukungan obat bersama-sama dengan
fokus pada memaksimalkan kenyamanan pasien
dan keluarga. Namun, identifikasi pasien yang
tidak akan bertahan merupakan tantangan yang
signifikan di unit perawatan intensif (ICU) karena
kondisi pasien sering kompleks dan kematian
mungkin terjadi tak terduga selama perawatan.
Identifikasi lebih lanjut dikompromikan oleh
kurangnya kesepakatan antara disiplin ilmu yang
berbeda mengenai tujuan perawatan akhir hidup
dan kurangnya forum dan motivasi untuk
membahas perawatan akhir hidup. Maka dari itu,
Makalah
ini
melaporkan
temuan
yang
menggambarkan kompleksitas yang terlibat dalam
memfasilitasi transisi dari pengobatan aktif menuju
akhir kehidupan dalam perawatan intensif.
I
(Intervention)
ya
C
(Comparation)
Ya
O
(Outcome)
Ya
Tema-tema
yang
dikembangkan
kemudian
dihubungkan
untuk
membentuk
kerangka
konseptual (akhir dari lintasan hidup). Selanjutnya,
analisis independen dari data dengan anggota lain
dari tim peneliti (TLS) membantu dalam
membangun kredibilitas dan memastikan bebas
nilai dan analisis dikonfirmasi kebenarannya.
Persetujuan komite etik diberikan untuk studi ini
dengan Isle of Wight, Portsmouth dan South East
Hampshire Komite Etik Penelitian (REC 08 /
H0501 / 65).
Dalam jurnal ini hasil penelitian dibandingkan
dengan penelitian lain, diantaranya penelitian oleh
Boyd, K dan Murray, S (2010) Recognising and
managing key transitions in end of life care Lilly,
C.M et al (2000) An intensive communication
intervention for the critically ill. Barnato, A.E.,
dan Angus, D.C., (2004) Values and role of
intensive care unit outcome prediction models in
end of life decision making. Pugh, E.J.et al (2009)
A profile of the belief system and attitudes to end
of life decisions of senior clinicians working in a
National Health Service Hospital in the United
Kingdom
1. Akhir lintasan hidup dalam perawatan
intensif
Selama tinggal pasien tiga tahap utama yang
diidentifikasi yang menggambarkan akhir lintasan
hidup di perawatan intensif yaitu: masuk dengan
harapan pemulihan, transisi dari intervensi menjadi
perawatan akhir kehidupan, dan akhirnya,kematian
dikendalikan. Dalam setiap tahap lintasan staf
pelayanan kesehatan memegang peranan tertentu
dengan beberapa tahap yang menghasilkan
tantangan spesifik dan ketegangan terkait. Akhir
lintasan hidup dalam perawatan intensif: tahap
kunci dan tema pengambilan keputusan. Tahap
yang paling bermasalah adalah transisi dari tahap
aktif intervensi menjadi mengakhiri perawatan
hidup.
2. Transisi dari intervensi untuk mengakhiri
perawatan hidup