Professional Documents
Culture Documents
1. Pembuatan sabun
1,4 gr NaOH
Dilarutkana dalam 3,3 mL air
Dibiarkan sampai dingin
Larutan NaOH
3 mL aquades + 5 tetes
minyak
Dimasukkan dalam tabung
reaksi
+m2 mL larutan sabun
Dikocok kuat-kuat untuk
mendapatkan emulsi
Didiamkan hingga terbentuk
dua lapisan
Dicatat waktu utuk terjadinya
pemisahan lapisan minyak dan
air
3 mL aquades + 5 tetes
minyak
Dimasukkan dalam tabung
reaksi
Dikocok kuat-kuat untuk
mendapatkan emulsi
Didiamkan hingga
terbentuk dua lapisan
Dicatat waktu utuk
terjadinya pemisahan
lapisan minyak dan air
Hasil pengamatan
Hasil pengamatan
dibandingkan
3. Bilangan asam
Sampel minyak (sawit, kelapa, curah)
Dimasukkan kedalam Erlenmeyer
ditimbang
5-10 gram sampel minyak
+ 25 mL ethanol
+ 5 tetes indicator PP
Dititrrasi dengan larutan standar KOH
0,1 N
Dilakukan sebanyak tiga kali
Volume KOH
HASIL PENGAMATAN
No
Prosedur percobaan
perc.
1.
Pembuatan sabun
Hasi pengamatan
Sebelum
sesudah
NaOH + aquades :
NaOH padat : tak berwarna,
putih
menghasilkan panas.
Aquades : tak
berwarna
Asam
stearate :
padatan putih
Minyak sawit
: kuning (++)
Minyak
kelapa :
kuning (+)
Asam stearate +
minyak kelapa :
kuning (+)
Asam stearate +
minyak sawit :
kuning (++)
Asam stearate +
minyak curah :
Minyak curah kuning(+++)
: kuning (++
Asam stearate +
+)
minyak + NaOH :
keruh
Minyak
zaitun :
kuning (++)
Alcohol : tak
Asam stearate +
minyak + NaOH +
alcohol : terbentuk
Dugaan/reaksi
NaOH(s)
H2O(l)
NaOH(aq)
kesimpulan
+ Reaksi
pembuatan
sabun
dapat
terjadi antara
minyak dengan
NaOH
yang
bersifat basa.
Terjadi reaksi
saponifikasi
Produk sabun
yang
dibuat
dengan
basa
NaOH
akan
menjadi sabun
padatan.
2.
berwarna
gumpalan
Gliserin : tak
berwarna
(kental)
Asam stearate +
minyak + NaOH +
alcohol + gliserin :
terbentuk gumpalan,
setelah dipanaskan
gumpalan mencair
Sabun kelapa
: merah
Sabun sawit :
orange (+)
Sabun curah :
orange
Aquades :tak
berwarna
Berdasarkan
percobaan yang
dilakukan,
untuk membuat
emulsi
pada
minyak curah
lebih lama dari
pada minyak
kelapa
dan
sawit.
Minyak emulsi
pada minyak
yaitu : minyak
curah > minyak
sawit > minyak
kelapa.
+ minyak curah +
dikocok : larutan
keruh + busa
Setelah didiamkan
:larutan keruh + busa
Aquades + curah :
terbentuk 2 lapisan.
Atas : kuning (+++),
bawah : tak
berwarna)
Air + lar.sabun sawit
: jernih kekuningan
Air + lar.sabun sawit
+ minyak sawit : 2
lapisan
Atas : kuning (++)
Bawah : jernih
kekuningan
Air + lar.sabun sawit
+ minyak sawit +
dikocok : larutan
keruh + busa
Setelah didiamkan :
larutan keruh + busa
Aquades + sawit :
terbentuk 2 lapisan.
.sawit :
t1 : 20 s
t2 : 54 s
.curah :
3.
t1 : 35 s
Bilangan asam
Sampel minyak (sawit, kelapa,
curah)
Dimasukkan kedalam
Erlenmeyer
ditimbang
5-10 gram sampel minyak
+ 25 mL ethanol
+ 5 tetes indicator PP
Dititrrasi dengan larutan standar
KOH 0,1 N
Dilakukan sebanyak tiga kali
t2 : 65 s
Minyak sawit
: kuning (++)
Minyak
kelapa :
kuning (+)
Volume KOH
minyak kelapa +
etanol : 2 lapisan
(atas : jernih,
bawah : jernih)
minyak
kelapa/sawit/curah +
ethanol + PP : tidak
terjadi perubahan
setelah dititrasi
dengan KOH 0,1 N :
-lapisan atas : pink
pudar
-lapisan bawah:
a. kelapa : kuning
(+)
b. sawit : kuning(++)
c. curah : kuning(++
+)
volume titrasi:
a. kelapa
V1 : 0,7 mL
V2 : 0,7 mL
V3 : 0,8 mL
b. sawit
V1 : 0,3 mL
V2 : 0,3 mL
V3 : 0,2 mL
c. curah
V1 : 0,4 mL
V2 : 0,3 mL
V3 : 0,3 mL