Professional Documents
Culture Documents
Abstract
An experiment to investigate suitable selection criterion for developing high yielding varieties of Watermelon estimates of
heritabilies, genetic correlation and path analysis. 20 genotypes of Watermelon were grown in a randomized complete block design
with three replications. Data on yield and its component were analysed using heritabilities broad sense, genetic correlation and path
analysis.
Several observed characters had wide genetic variability, those characters are total fruit stripe and total soluble-solid. The
character of total fruit stripe, total of seed, distance of first fruit, mean of long internode and total soluble-solid had high heritability
values. Total of plant branch, total of leaf plant, weight of fruit at plantt, long of fruit, fruit diameter, rind thick, flesh thick and
distance of harvesting fruit had moderate to low heritability values.
The character of first distance of fruit, distance of harvesting fruit, mean of long internode and total of leaf plant showed
strong genetic correlation with the yield; their coefficient genetic correlation were 0.752, 0.773, 0.892 and 0.783 respectively.
Whereas, strong fenotipic correlation with yield was showed by distance of first fruit, long stem of plant and mean of long internode;
their coefficient fenotipic correlation were 0.474, 0.705 and 0.609 respectively. Based on path analysis, mean of long internode and
distance of first fruit should be simultaneously considered as a selection criterion for developing high yielding Watermelon varieties.
Key word :Watermelon, heritability, genetic correlation, path analysis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman semangka (Citrullus lanatus (Thunberg)
Matsum dan Nakai) berasal dari Afrika dan saat ini telah
menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah subtropis maupun
tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia, tanaman semangka
banyak dikembangkan secara komersial diantaranya
Indramayu, Cirebon, Madiun, Klaten, Madura, Malang dan
Lombok. Semua lapisan masyarakat menggemarinya karena
rasa buahnya yang manis dan segar serta berair banyak.
Banyak
varietas
semangka
unggul
yang
dikembangkan oleh petani di Indonesia. Namun, umumnya
benih semangka yang digunakan masih diimpor dari luar
negeri seperti Jepang, Taiwan dan Eropa (Sunarjono, 2004).
Jumlah benih semangka yang diimpor pada tahun 2003-2005
berturut-turut yaitu 27 466.12 kg, 24 028.6 kg dan 16 985 kg
(Direktorat Perbenihan Hortikultura, 2005). Oleh karena itu
diperlukan perakitan varietas semangka unggul nasional yang
diharapkan dapat mengurangi impor benih semangka.
Perakitan varietas semangka unggul nasional dapat
dilakukan melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Salah satu
tahapan dari pemuliaan tanaman adalah kegiatan seleksi.
Suatu kegiatan seleksi akan efektif jika karakter-karakter yang
diseleksi terdapat perbedaan nilai ragam genotipe tinggi
(Poespodarsono, 1988).
Sebelum menetapkan metode seleksi yang akan
digunakan dan kapan seleksi akan dimulai, perlu diketahui
nilai heritabilitas dan korelasi genetik terutama terhadap hasil.
Heritabilitas merupakan parameter genetik untuk memilih
sistem seleksi. Pinaria et al. (1995) menyatakan bahwa seleksi
terhadap genotipe-genotipe yang berdaya hasil tinggi dapat
dilakukan pada generasi awal jika sifat yang diamati pada
populasi tersebut mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi.
Permadi et al. (1995) menyatakan bahwa seleksi
terhadap karakter komponen hasil dengan hasil pada generasi
awal akan sangat membantu dalam upaya perbaikan terhadap
hasil, apabila karakter-karakter tersebut berkorelasi dengan
hasil. Korelasi genetik antar sifat adalah derajat keeratan
hubungan antara sifat-sifat diantara total rata-rata pengaruh
dari gen yang dikandungnya. Selain itu, analisis korelasi
Hipotesis
Ada minimal satu karakter semangka yang memiliki nilai
heritabilitas tinggi
Ada minimal satu karakter semangka yang berkorelasi
genetik nyata terhadap hasil
Ada minimal satu karakter semangka yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap hasil
2Ex = KTEx
2Gx
KTGx KTEx
r
=
2Px =
KKG =
2
Gx
2
Ex
2
Gx
x 100%
Yij = + i + j + ij
Keterangan lambang :
= rataan umum
i = pengaruh perlakuan ke-i (i = 1, 2, 3, 4, 5,...., 20)
j = pengaruh kelompok ke-j (j = 1, 2, 3)
ij = pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i, kelompok ke-j
Pelaksanaan
Penanaman semangka dilakukan dengan sistem tugal
di lahan petani yang telah diolah sebelumnya. Lahan yang
digunakan seluas 1800 m2 yang merupakan lahan bekas
pertanaman padi. Pada lahan dibuat bedengan-bedengan
dengan luas 3 m x 7 m, jarak antar bedeng 25 cm dalam
ulangan dan 50 cm antar ulangan. Lubang tanam dibuat
dengan jarak tanam 70 cm x 100 cm. Penanaman dilakukan
dengan menanam dua butir benih per lubang.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada saat pertumbuhan
vegetatif maupun generatif pada 10 tanaman contoh. Peubah
yang diamati meliputi:
1. Panjang batang tanaman (cm), diukur dari bagian batang
utama yang terletak di atas permukaan tanah hingga
bagian pucuk yang dilakukan pada saat panen
2. Jumlah cabang, dihitung dari cabang-cabang yang
tumbuh pada batang utama
3. Jumlah ruas
4. Panjang ruas rata-rata (cm), diukur dengan membagi
tinggi maksimum tanaman dengan jumlah ruas tanaman
5. Jumlah daun
6. Jarak buah pertama muncul (cm), diukur dari bagian
batang berbuah yang terletak di atas permukaan tanah
hingga bagian buah pertama muncul
7. Jarak buah yang dipanen (cm), diukur dari bagian batang
berbuah yang terletak di atas permukaan tanah hingga
bagian buah yang dipanen
8. Umur panen (HST), diukur dari hari setelah tanam
9. Panjang buah (cm)
10. Diameter buah (cm)
11. Bobot buah per tanaman (g)
12. Jumlah lurik buah
13. Tebal kulit buah (cm)
14. Tebal daging buah (cm)
15. Padatan terlarut (PTT (0Brix)), diukur dengan
menggunakan Handrefraktometer
16. Jumlah biji per buah
Analisis Data
Rataan dari 10 tanaman contoh per genotipe
dianalisis menggunakan uji F. Analisis selanjutnya yang
digunakan pada penelitian ini meliputi analisis ragam untuk
menduga nilai heritabilitas dalam arti luas (h2bs) dengan
metode komponen ragam, analisis korelasi genetik dan
analisis lintas. Pengolahan dari analisis data statistik
menggunakan bantuan Software SAS (Statistical Analysis
System) versi 6.12.
Berdasarkan analisis ragam, perhitungan nilai ragam
genotipe (2G), ragam fenotipe (2P) dan koefisien keragaman
genetik (KKG) diduga menggunakan persamaan sebagai
berikut :
KTEx2
2 KTGx2
r 2 dbG 2 dbE 2
2G =
2
Gx
2
Px
x 100%
Gx
(h
bs
) =
2
Gx
Ex2
r
rG.(xy) =
Cov P ( xy )
2
px
2
py
CovG ( xy )
2
Gx
2
Gy
rp ( xy )
t=
1 rp2( xy )
db
KESIMPULAN
SARAN
Karakter jarak buah pertama dan panjang ruas ratarata tanaman disarankan untuk digunakan sebagai kriteria
seleksi untuk mendapatkan galur semangka yang berpotensi
hasil tinggi. Tetapi dengan catatan perlu dilakukan hibridisasi
dengan tetua lain yang mempunyai jarak genetik jauh dengan
tetua yang diuji, mengingat karakter-karakter tersebut
mempunyai keragaman genetik yang sempit walaupun
keduanya mempunyai nilai heritabilitas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Allard, R.W. 1960. Principles of Plant Breeding. John Willey & Sons, Inc.
New York. 485 p.
Bahar, H. dan S. Zen. 1993. Parameter genetik pertumbuhan tanaman, hasil
dan komponen hasil jagung. Zuriat. 4(1):4-7
Direktorat Perbenihan Hortikultura. 2005. Laporan tahunan pemasukan benih
impor hortikultura (sesuai surat ijin pemasukan benih 2003-2005).
Falconer, D. S. 1964. Introduction to Quantitative Genetics. The Ronald
Press, New York. 365 hal.
Hallauer, A. R. 1981. Selection and breeding methods, p. 3-56. In : K. J. Frey
(ed.) Plant Breeding II. The IOWA State University, Press Ames
Hallauer, A. R. dan J. B. Miranda. 1995. Quantitative Genetics in Maize
Breeding. 2nd. Iowa State University Press, Ames. United States of
Amerika. 468p.
Harjadi, S. S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal.
379-401
Heliyanto, B. 1996. Kriteria seleksi pada Tossa-Yute. Zuriat. 7(2):46-50
Paje, M. M. and H. A. M. Van der Vossen. 1994. Citrullus lanatus (Thunberg)
Matsum & Nakai. p. 144-148. In : J. S. Siemonsma and K. Piluek
(Eds.). Plant Resources of South East Asia 8 Vegetables. Pudoc
Scientific Publisher. Wageningen. 421p.
Permadi, C. , A. Baihaki, M. H. Karmana , dan T. Warsa. 1993. Korelasi sifat
komponen hasil terhadap hasil genotipe-genotipe F1 dan F1
resiprokal lima tetua kacang hijau dalam persilangan dialel. Zuriat.
4(1):45-49
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nilai Rataan Beberapa Karakter dari 20 Genotipe Semangka
Karakter
Kisaran
Rataan
Fhitung
Umur panen (HST)
80.00 - 89.00
85.9334.536
1.10 tn
Bobot buah per tanaman (g)
736.80 1735.60
1190.202401.025
1.92*
Panjang buah (cm)
11.49 - 15.17
13.6291.611
1.51tn
Diameter buah (cm)
11.35 15.24
13.0531.495
1.47tn
Jumlah lurik buah
13.00 18.67
15.8501.676
5.41**
Tebal kulit buah (cm)
0.67 0.98
0.8540.125
1.30tn
Tebal daging buah (cm)
10.81 14.44
12.2521.498
1.26tn
Jumlah biji
213.67 572.00
391.078141.189
2.23*
Jarak buah pertama (cm)
64.90 155.93
99.89632.951
2.52**
Jarak buah yang di panen (cm)
68.78 155.93
104.01933.112
1.92*
Panjang batang tanaman (cm)
166.77 325.42
222.11451.768
2.50**
Jumlah ruas tanaman
37.00 54.33
43.4677.610
1.15tn
Jumlah cabang tanaman
2.67 4.00
3.3000.743
0.80tn
Panjang ruas rata-rata (cm)
4.47 - 6.13
5.131 0.635
3.11**
Jumlah daun
116.33 - 260.67
164.333 54.876
1.14tn
0
Padatan total terlarut ( brix)
7.37 11.67
8.9921.254
4.24**
Keterangan : * = berbeda nyata (5%), ** = berbeda sangat nyata (1%), tn = tidak berbeda nyata
Tabel 2. Koefisien Keragaman Genetik (KKG), Ragam Genetik (2G) dan Standar Deviasi Ragam Genetik ( 2G) Beberapa Karakter
dari 20 Genotipe Semangka
Karakter
KKG
2G
2G
2 2G
Kriteria
(%)
Umur panen (HST)
0.91
0.614
3.562
7.125 Sempit
Bobot buah per tanaman (g)
15.28
33087.895
27362.510
54725.020 Sempit
Panjang buah (cm)
4.27
0.339
0.439
0.878 Sempit
Diameter buah (cm)
4.08
0.284
0.397
0.795 Sempit
Jumlah lurik buah
8.23
1.702
0.670
1.339 Luas
Tebal kulit buah (cm)
4.38
0.001
0.003
0.006 Sempit
Tebal daging buah (cm)
3.36
0.170
0.403
0.806 Sempit
Jumlah biji
18.29
5118.935
3481.559
6963.118 Sempit
Jarak buah pertama (cm)
18.75
350.772
210.516
421.031 Sempit
Jarak buah yang di panen (cm) 15.17
248.903
205.406
410.813 Sempit
Panjang batang tanaman (cm) 12.91
821.875
495.846
991.692 Sempit
Jumlah ruas tanaman
3.73
2.634
10.309
20.618 Sempit
Jumlah buku tanaman
3.73
2.634
10.309
20.618 Sempit
Jumlah cabang tanaman
~
-0.041
0.109
0.218 Sempit
Panjang ruas rata-rata
7.79
0.160
0.081
0.162 Sempit
Jumlah daun
6.91
129.081
538.101
1076.201 Sempit
Padatan total terlarut (0brix)
10.12
0.829
0.356
0.712 Luas
Keterangan : ~ = nilai tidak terdefinisikan
Tabel 3. Komponen Ragam, Heritabilitas ( h2bs) dan Standar Deviasi Heritabilitas ( (h2bs)) Beberapa Karakter dari 20 Genotipe
Semangka
Karakter
Komponen Ragam
h2bs
(h2bs)
Kriteria
2
2
2
F
G
E
Umur
6.720
0.614
18.319
0.091
0.530 Rendah
Bobot
69173.730
33087.895
108257.506
0.478
0.396 Sedang
PjgBuah
0.999
0.339
1.979
0.339
0.440 Sedang
Diameter
0.890
0.284
1.817
0.319
0.447 Sedang
Lurik
2.087
1.702
1.157
0.815
0.321 Tinggi
TblKlt
0.006
0.001
0.014
0.231
0.478 Sedang
TblDng
0.827
0.170
1.973
0.205
0.487 Sedang
Biji
9286.520
5118.935
12502.755
0.551
0.375 Tinggi
Jarak1
582.128
350.772
694.066
0.603
0.362 Tinggi
JrkPanen
519.562
248.903
811.979
0.479
0.395 Sedang
PjgBtg
1369.037
821.875
1641.486
0.600
0.362 Tinggi
JmlRuas
20.028
2.634
52.182
0.132
0.515 Rendah
Cabang
0.163
-0.041
0.611 -0.254
0.670 Rendah
PjgRuas
0.235
0.160
0.227
0.679
0.344 Tinggi
Daun
1039.743
129.081
2731.986
0.124
0.518 Rendah
PTT
1.085
0.829
0.768
0.764
0.328 Tinggi
Keterangan : umur = umur panen (HSP); bobot = bobot buah per tanaman (g); Pjgbuah = panjang buah (cm); Diameter = diameter
buah (cm); Lurik = Jumlah lurik buah; TblKlt = tebal kulit buah (cm); TblDng = tebal daging buah (cm); Biji = jumlah
biji; Jarak1 = jarak buah pertama (cm); JrkPanen = jarak buah yang dipanen (cm); PjgBtg = Panjang batang tanaman
(cm); JmlRuas = jumlah ruas tanaman; Cabang = jumlah cabang tanaman; PjgRuas = panjang ruas rata-rata (cm); Daun
= jumlah daun; PTT = padatan total terlarut (0brix).
Tabel 4. Koefisien Korelasi Genetik (rG) dan Fenotipik (rP) Komponen Hasil terhadap Bobot dari 20 Genotipe Semangka
Karakter
Koefisien Korelasi
rG
rP
Jarak buah pertama (cm)
0.752**
0.474**
Jarak buah yang di panen (cm)
0.773**
0.489
Panjang batang tanaman (cm)
1.067
0.705**
Jumlah ruas tanaman
1.413
0.509
Jumlah cabang tanaman
~
0.187
Panjang ruas rata-rata (cm)
0.892**
0.609**
Jumlah daun
0.783**
0.259
Keterangan : * = berbeda nyata (5%), ** = berbeda sangat nyata (1%), ~ = nilai tidak terdefinisikan
r = 0.752**
G
Jarak Buah
Pertama
0.101
r = 1.413
G
r = 0.892**
G
-0.029
Jumlah Ruas
r = 1.067
G
Bobot
Buah
Semangka
-0.052
0.156
Panjang
Ruas Ratarata
-0.023
r
G = 0.773**
-0.016
Panjang Batang
Tanaman
Jarak Buah
yang Dipanen
-0.092
Jumlah Daun
-0.041
r = 0.783**
G
-0.015
Tabel 5. Koefisien Lintasan yang Menunjukkan Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung pada Bobot Buah per Tanaman Melalui Berbagai Karakter Lain dari 20 Genotipe Semangka
Karakter
yang
dibakukan
PjgBuah
Diameter
TblDng
Biji
Jarak1
JrkPanen
PjgBtg
JmlRuas
PjgRuas
Daun
PTT
Pengaru
h
langsun
g
0.176
0.696
0.036
-0.004
0.101
-0.016
0.156
-0.029
-0.052
-0.092
-0.078
Diameter
TblDng
Biji
Jarak1
JrkPane
n
PjgBtg
Jmlruas
PjgRua
s
Daun
PTT
0.445
0.025
-0.002
0.029
-0.005
0.068
-0.009
-0.019
-0.027
0.007
0.112
0.035
-0.002
0.024
-0.005
0.076
-0.010
-0.024
-0.024
0.022
0.121
0.683
-0.002
0.023
-0.005
0.073
-0.009
-0.025
-0.022
0.018
0.083
0.383
0.019
0.044
-0.007
0.063
-0.009
-0.011
-0.031
0.043
0.051
0.168
0.008
-0.002
-0.015
0.103
-0.013
-0.023
-0.041
0.035
0.055
0.200
0.010
-0.002
0.096
0.105
-0.013
-0.025
-0.043
0.033
0.077
0.338
0.017
-0.002
0.067
-0.011
-0.025
-0.030
-0.042
0.022
0.055
0.232
0.011
-0.001
0.045
-0.007
0.132
-0.006
-0.041
0.010
0.064
0.319
0.017
-0.001
0.045
-0.008
0.091
-0.003
-0.018
0.020
0.051
0.180
0.009
-0.001
0.045
-0.007
0.071
-0.013
-0.010
0.024
-0.016
-0.195
-0.008
0.002
-0.045
0.007
-0.044
0.004
0.013
0.029
-
Pengaruh
total
0.829
3.450
0.179
-0.016
0.475
-0.078
0.893
-0.129
-0.213
-0.351
0.156
Keterangan : umur = umur panen (HSP); bobot = bobot buah (g); Pjgbuah = panjang buah (cm); Diameter = diameter buah (cm); Lurik = Jumlah lurik buah; TblKlt = tebal kulit buah (cm); TblDng = tebal daging buah (cm);
Biji = jumlah biji; Jarak1 = jarak buah pertama (cm); JrkPanen = jarak buah yang dipanen (cm); PjgBtg = panjang batang tanaman (cm); JmlRuas = jumlah ruas tanaman; Cabang = jumlah cabang tanaman;
PjgRuas = panjang ruas rata-rata (cm); Daun = jumlah daun; PTT = padatan total terlarut (0brix).
Pengaruh sisa = 0.368