Professional Documents
Culture Documents
Hasil dari evaporator berupa padatan atau larutan yang berkonsentrasi dan larutan
yang telah dievaporasi biasanya terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah
menguap).
Prinsip Kerja Evaporator
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk
menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari
evaporasi itu sendiri. Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas
yang bertujuan untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang
memiliki titik didih yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi
sehingga pelarut yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan hanya
menyisahkan larutan yang lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses
evaporasi memiliki ketentuan, yaitu:
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya.
2. titik didih cairan dipengaruhi oleh tekanan.
3. dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. titik didih cairan yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung
tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik
didih (boiling range).
evaporator
Penggunaan Evaporator
Dalam dunia industri baik industri yang berskala besar maupun kecil, penggunaan
evaporator tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menghasilkan produk sesuai
dengan yang diinginkan, seperti industri kimia dan industri makanan, contohnya
proses pembuatan garam, bahan baku garam dihasilkan dari air laut yang tentunya
memiliki kandungan air, sehingga garam akan dimasukkan ke dalam evapotor dan
dievaporasikan agar mengubah air menjadi uap dan dikeluarkan sehingga yang
tersisa hanya larutan mineral-mineral yang terdapat dalam evaporator. Khusus
untuk industri migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude oil
dengan menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom Destilasi.
Dalam skala komersial, proses evaporasi membutuhkan peralatan pendukung
seperti kondensor, perangkap uap, injeksi uap dan evaporator itu sendiri.
Tipe Evaporator Berdasarkan Cara Pemanasan
Jenis-jenis evaporator dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Evaporator
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah
pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.[1] Evaporator mempunyai dua prinsip
dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.[2] Evaporator
umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke
dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.[2] Hasil dari
evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan berkonsentrasi.
[1]
Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah
menguap).[1] Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.[1] Pada
industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses
pemurnian) dalam evaporator.[1] Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu
mineral di dalam evaporator.[1] Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan
garamnya.[1] Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh
cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).[1]
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut atau zat
kontaminasi lain.[1]
Jenis-jenis
Evaporator
1.1. Definisi Alat serta Fungsi dan Kegunaannya
Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses
perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi
larutan. Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan air dari larutan dengan
mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi bertujuan untuk
memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap
dengan pelarut yang mudah menguap. Atau bisa dikatakan bahwa evaporasi adalah
proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian atau
keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap.
Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan,
yaitu sebuah tabung penguapan, sebuah alat pindah panas, sebuah kondensor dan
sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum. Keempat komponen ini harus
diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator. Sistem tekanan vakumnya
harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan
vakum yang diinginkan di dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus
dialirkan atau diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah air yang diinginkan,
serta sebuah kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan memindahkan
uap air yang diprosuksi melalui penguapan.
Dapat dilihat contoh evaporator tabung horizontal diatas. Evaporator ini memiliki
tabung yang tidak terlalu tinggi, tetapi berbentuk horizontal sehingga mempunyai
ukuran yang lebih lebar dibandingkan dengan evaporator jenis lainnya.Evaporator
tabung horizontal biasanya digunakan untuk kapasitas yang kecil dan untuk
mengevaporasikan larutan yang encer dan larutan ini tidak berbusa dan tidak
meninggalkan deposit padatan pada tabung evaporator.
1.1.2.
Evaporator jenis ini memiliki tabung yang panjang dan tidak terlalu lebar. Tabung
dari evaporator sendiri mempunyai panjang sekitar 12 sampai 20 feet dengan
diameter 1 sampai 2 inci. Zat cair dan uap mengalir ke atas di dalam tabung
sebagai akibat dari peristiwa didih zat cair yang terpisah kembali ke dasar tabung
dengan gravitasi.