You are on page 1of 31

HERNIA

D E NI ATI F I T R I
10 1 0 1 0 0 3

DEFINISI

Hernia adalah penonjolan isi rongga melalui defek


atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
Hernia terdiri atas :
Cincin
Kantong
Isi hernia

Gambar anatomi hernia

EPIDEMIOLOGI

Hernia terdapat 6 kali lebih banyak pada pria

dibanding wanita.
Pria
Wanita
Inguinalis
(97%)
(50%)
Femoralis
(2%)
(34%)
Umbilikalis
(1%)
(16%)

ETIOLOGI

1. Peningkatan tekanan intraabdomen


Mengangkat beban berat
batuk
Tahanan saat miksi
Tahanan saat defekasi
Perubahan isi abdomen

lanjutan

2. Kelemahan dinding abdomen


Faktor usia
Malnutrisi
Kerusakan saraf motorik
Abnormal metabolisme kolagen

KLASIFIKASI
Berdasarkan terjadinya

Hernia bawaan ( kongenital )


2. Hernia dapatan ( akuisita )
Hernia primer : terjadi pada titik lemah yang
terjadi alamiah.
Hernia sekunder : terjadi pada pembedahan atau
trauma.
1.

lanjutan

Berdasarkan letaknya : inguinal, umbilikal, femoral,

diafragma, dll.
Berdasarkan riwayat alamiah dan komplikasi :

reponibel, ireponibel, strangulasi, dll.

DIAGNOSIS
Gejala lokal

benjolan yang bervariasi ukurannya, hilang saat


berbaring, timbul saat ada tahanan.
Nyeri tumpul lokal namun terkadang tajam.
Gejala dari adanya komplikasi
Obstruksi : kembung, muntah, distensi,
konstipasi.
Strangulasi : terdapat gejala obstruksi, rasa nyeri
yang menetap, demam, takikardi.

Tanda khas

Benjolan dapat dikembalikan atau dapat semakin


membesar saat batuk, dan semakin nyata dengan berdiri.
Tanda dari adanya komplikasi

Ireponibel : benjolan yang tidak dapat direposisi


kembali, tanpa rasa nyeri.
Obstruksi : hernia tegang, ireponibel.
Strangulasi : terdapat tanda hernia obstruksi tapi
ketegangan semakin nyata, nyeri hebat, kulit diatasnya
hangat, inflamasi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hernia didiagnosis berdasarkan gejala klinis.
Pemeriksaan penunjang jarang dilakukan dan jarang

mempunyai nilai.
Pencitraan : USG, CT dan MRI.
2. Laparaskopi
3. Operasi eksplorasi
1.

DIAGNOSIS BANDING
Jaringan
Kulit
Lemak
Fasia
Limfe
Arteri
Vena

Benjolan
kista sebasea
lipoma
fibroma
pembesaran KGB
aneurisma
varikosa

KOMPLIKASI
Jika isi hernia terlalu besar maka akan menjadi

ireponibel
Jika cincin hernia sempit, kurang elastis atau lebih
kaku maka akan terjadi inkarserata
Jepitan cincin hernia akan menyebabkan bendungan
vena sehingga terjadi udem
Udem menyebabkan jepitan cincin hernia makin
bertambah sehingga peredaran darah jaringan
terganggu

lanjutan

Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan

berisi transudat
Bila telah terjadi strangulasi karena gangguan
vaskularisasi, terjadi keadaan toksik akibat gangren
Penderita mengeluh nyeri berat di tempat hernia
Nyeri akan menetap karena rangsangan peritoneal
Kondisi ini merupakan keadaan gawat darurat

PENILAIAN NYERI

PENATALAKSANAAN
Indikasi pembedahan

Pada umumnya semua hernia harus diperbaiki,


kecuali jika ada keadaan lokal atau sistemik pasien
yang tidak memungkinkan hasil yang aman.
1.Herniotomi : pembebasan kantong hernia sampai
ke lehernya.

lanjutan

2. Hernioplasti : memperkecil anulus inguinalis


internus dan memperkuat dinding belakang kanalis
inguinalis.
Pada pasien dewasa : hernioraphy = herniotomi +

hernioplasti.
Pada pasien anak : herniotomi ( karena anulus
inguinalis internus cukup elastis dan dinding
belakang kanalis cukup kuat ).

A. HERNIA INGUINAL
Kanalis inguinalis
Kraniolateral :

anulus inguinalis internus


Kaudomedial :
anulus inguinalis eksternus
Atas : aponeurosis
m.oblikus eksternus
Dasar : lig.inguinale

Hernia inguinalis indirek/lateralis : disebut indirek

karena keluar melaui 2 pintu dan saluran yaitu


anulus dan kanalis inguinalis.
Hernia direk/medialis : disebut direk karena

langsung menonjol melalui segitiga hasselbach.


Pada hernia lateralis akan tampak tonjolan
berbentuk lonjong sedangkan hernia medialis akan
berbentuk tonjolan bulat.

Gambar hernia inguinal

Hernia skrotalis

Jika kantong hernia inguinalis lateralis mencapai


skrotum, hernia disebut hernia skrotalis.
Diagnosis banding :
1. Hidrokel ; pada hidrokel bengkaknya sebatas

skrotum, sedangkan hernia skrotalis bengkak


pada skrotum dan inguinal.

2. Orchitis ; pada orchitis terdapat demam dan nyeri


3. Torsio testis ; biasanya pada olahragawan, nyeri
hebat
4. Hematokel ; ada riwayat trauma
5. Tumor testis ; dilakukan pemeriksaan histopatologi

Hernia labialis

Hernia labialis adalah hernia inguinalis lateralis


yang mencapai labium mayus.
Secara klinis tampak benjolan pada labium mayus
yang jelas pada waktu berdiri dan mengedan, dan
hilang pada waktu berbaring.

B. HERNIA FEMORALIS

Untuk membedakan hernia inguinalis dan hernia

femoralis dipakai sebagai patokan ligamentum


inguinale.
Yang di atas ligamentum adalah hernia inguinalis
sedangkan yang di bawah ligamentum inguinale
adalah hernia femoralis.

C. HERNIA LAINNYA
1. Hernia umbilikalis
Merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang
hanya tertutup peritoneum dan kulit.
Hernia ini terdapat pada kira-kira 20 % bayi dan
angka ini lebih tinggi lagi pada bayi prematur.

2. Paraumbilikalis
Hernia para-umbilikalis merupakan hernia melalui
suatu celah di garis tengah di tepi
kranial umbilikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya

3. Obturatoria
Hernia obturatoria ialah hernia yang melalui
foramen obturatorium.

4. Perinealis
Hernia yang terjadi pada wanita multipara, usia
pertengahan. Pelvis yang luas dan efek dari
melemahnya
otot
karena
melahirkan
anak
menyebabkan herniasi melalui dasar pelvis.

5. Epigastrika : hernia yang terjadi antara processus


xiphoideus dan umbilikus. Isinya terdiri atas
penonjolan jaringan lemak preperitoneal.
6. Lumbalis : hernia di daerah lumbal antara iga XII
dan krista iliaka.
7. Ventralis : hernia di dinding perut bagian
anterolateral

8. Spieghel : hernia ventralis yang terjadi sepanjang


subumbilikal.
9. Littre : hernia yang mengandung divertikulum
meckel.
10. Pantalon : kombinasi hernia inguinalis lateralis
dan medialis pada satu sisi. Kedua kantong hernia
dipisahkan oleh vasa epigastrika inferior sehingga
berbentuk celana.

TERIMA KASIH

You might also like