Professional Documents
Culture Documents
TOBING
PEMERIKSAAN CT SCAN HEAD
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/3
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Persiapan pemeriksaan
a.Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja
instruksi-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur
pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika
pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Untuk
kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada
ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi
selimut
2. Teknik Pemeriksaan
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan
posisi kepala dekat dengan gantry.
Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletakkan pada head
holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh
sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line
sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien
diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi
pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difiksasi dengan
sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut
diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien.
No. Revisi
Halaman
2/2
3. Scan Parameter
a. Scanogram : kepala lateral
b. Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan
range II dari pars petrosum sampai verteks.
c. Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II )
d. FOV : 24 cm
e. Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang
terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.
f. 120 kV
g. 250 mA
h. Reconstruction Algorithma : soft tissue
i. Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU (
otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang )
j. Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU
( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
Instalasi gawat darurat
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial maupun coronal dari rongga sinus (sinus
paranasal).
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
2. Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan CT-Scan SPN dengan menggunakan dua jenis
potongan , yaitu potongan axial dan potongan coronal.
a. Potongan Axial
Posisi pasien : pasien berbaring supine di atas meja
pemeriksaan. Kedua lengan di samping tubuh, kaki lurus ke
bawah dan kepala berada di atas headrest (bantalan kepala ).
Posisi pasien diatur senyaman mungkin.
Posisi objek : kepala diletakkan tepat di terowongan gantry,
mid sagital plane segaris tengah meja. Mid axial kepala tepat pada
sumber terowongan gantry.
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
b. Potongan Coronal
Potongan coronal merupakan teknik khusus.
Posisi pasien : pasien berbaring prone di atas meja pemeriksaan
dengan bahu diganjal bantal. Kepala digerakkan ke belakang
(hiperekstensi) sebisa mungkin dengan membidik menuju vertikal.
Gantry sejajar dengan tulang-tulang wajah.
Posisi objek : kepala tegak atau digerakkan ke belakang
(hiperekstensi) sebisa mungkin dan diberi alat fiksasi agar tidak
bergerak
PROSEDUR
3. Scan Parameter
a. Scanogram : cranium lateral
b. Slice thickness : axial : 5 mm ,coronal : 3 mm
c. Anatomi Coverage : axial : 5 mm di bawah sinus maksilaris
sampai sinus frontalis , coronal : 5 mm posterior sinus sphenoideus
sampai sinus frontalis
d. Standar algorithma : axial : algorithma tulang , coronal :
algorithma standar
e. 130 kV
f. 60 mAs
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Tanggal Terbit
PENGERTIAN
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari temporal bone (mastoid).
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Tanggal Terbit
PENGERTIAN
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari nasofaring secara keseluruhan.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
2. Teknik Pemeriksaan
Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan
posisi kepala dekat dengan gantry.
Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletakkan pada head
holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh
sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line
sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien
diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi
pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difiksasi dengan
sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut
diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien.
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
3. Scan Parameter
Nasopharynx: potongan axial 3-5mm, FOV 250mm, kondisi
dengan filter agak tinggi (lebih tinggi dari otak) dan pallatum
sampai sinus frontalis, sudut sejajar pallatum. Tanpa dan dengan
kontras bolus, kemudian dilanjutkan dengan potongan axial 5mm
sejajar corpus vertebrae cervicalis dari C2 s/d C6 F.O.V 200mm
untuk mencari pembesaran kelenjar. Setelah itu dibuat potongan
coronal 3-5mm, tergantung besar kecilnya kelainan dari choana
sampai cervical vertebrae sejajar dengan dinding posterior
nasoprynx F.O.V. 250mm, potongan coronal kadang perlu dibuat
dalam kondisi tulang apabila ada destruksi basis cranii
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan
Plt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari struktur-struktur tulang orbita seperti pada
muscles ophthalmic, bola mata, dan retroorbital fat.
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
2. Teknik Pemeriksaan
Atur posisi pasien dalam keadaan supine pada scanning axial,
head first. Tempatkan kepala pada head holder, dagu fleksi dengan
nyaman ke arah dada sehingga OML (Orbito Meatal Line) tegak
lurus untuk scan axial dan supine atau prone pada scanning
coronal dengan kepala dan leher ekstensi dan mengganjal pada
holder.
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
Scannogram
Scannogram
posisi objek
scannogram
gantry.
PROSEDUR
3. Scan Parameter
a. Volume investigasi : 0,5 cm dari batas bawah sampai 0,5 cm
batas atas rongga orbita.
b. Slice Thickness : 2 mm
c. Pitch : spiral atau pitch = 1,0
d. FOV :dimensi kepala (24 cm) ; pengurangan FOV penting
pada evaluasi patologi
e. Ganty tilt : -6 sampai -10 dari OML atau paralel dengan
nerve optic pada scanning axial ; mengikuti posisi pasien pada
scanning coronal.
f. 120 kV
g. 250 mA
h. Rekonstruksi algorithma : high resolution atau standar
i. WW : 140 -300 HU (soft tissue) 2000 3000 HU (bone)
kurang lebih 4000 HU (khusus window orbita)
j. WL : 30 40 HU (soft tissue) 200 400 HU (bone) kurang
lebih 0 HU (khusus window orbita)
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan
Plt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari rongga thorax termasuk paru paru,
mediastinum dan jantung.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
3. Scan Parameter
a. Scanogram : thorax AP
b. range
: Apex paru sampai diafragma
c. slice thickness : 5 10 mm
d. FOV : 30 50 cm
e. Gantry tilt (0) tidak ada kemiringan
f. 137 kV, 180 mAs
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari rongga abdomen dengan atau tanp
menggunakan media kontras.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No.Dokumen
No. Revisi
Halaman
2/2
PROSEDUR
2. Teknik Pemeriksaan
a. Posisi Pasien
1. Supine dengan head first
2. Kedua tangan dikeataskan di samping kepala, diberi
selimut dan alat fiksasi yang telah tersedia
3. Pasien diposisikan sehingga mid sagital plane (MSP) tubuh
sejajar dengan lampu indikator longitudional
4. Ketinggian tubuh pasien diatur dari titik pertemuan lampu
indikator longitudional dan lampu indikator horisontal pada mid
axillary line setinggi diafragma
5. Pasien diinformasikan jangan bergerak saat pemeriksaan
berlangsung.
3. Scan parameternya adalah :
1. Scanogram abdomen.
2. Range : 1 range (dari Xiphoideus sampai ke simpisis . pubis)
3. Slice thickness : 10 mm
4. Fov : dipilih sesuai ukuran pasien
5. Gantry Tilf : 00
6. Scanning : 120 kV, 100 mAs
7. Window width : window body ( 280290HU)
8. window level : window body(40- 50 HU)
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
1/2
Ditetapkan
Plt.Direktur DR.FL.Tobing Sibolga
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN
Tanggal Terbit
dr.H.Masrip Sarumpaet
Pembina
NIP : 19650331 200003 1005
Pemeriksaan Ct Scan untuk mendapatkan gambaran irisan (cross
sectional)axial dari vertebrae lumbal.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Persiapan pemeriksaan
Tidak ada persiapan khusus pada pasien, hanya saja intruksiintruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur
pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas. Untuk
kenyamanan pasien, mengingat pemeriksaan dilakukan diruangan
ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut. Baju yang
dikenakan pasien diganti dengan baju khusus pasien agar tidak
menyebabkan timbulnya artefak.
2. Teknik Pemeriksaan
Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan
batas atas objek pada Processus xypoideus, pasien diberi
immobilisasi band agar pasien tidak bergerak.
Posisi obyek : Mid Sagital Plane (MSP) tubuh pasien
ditempatkan tepat ditengah meja pemeriksaan. Kedua tangan
ditempatkan diatas kepala, berpegangan pada handle. Batas atas
obyek diatur pada processus xypoidus. Mid Coronal Plane (MCP)
diatur pada garis tengah horizontal pesawat. Batas bawah obyek
diatur pada simfisis pubis. Pasien difiksasi untuk menghindari
gerakan pasien selama pemeriksaan berlangsung. Pasien diberi
selimut untuk kenyamanan mengingat ruang pemeriksaan yang
ber-AC dan waktu pemeriksaan yang lama.
No. Revisi
Halaman
2/2
3. Scan Parameter
Scanogram : Side View
Slice Thickness : 5-10mm
Range : Processus xypoideus sampai dengan simpisis pubis
FOV : 39 cm
kV : 120
mAs : 200
Rekonstruksi algoritma : High resolution
Window width : 300
Window level : -50 sampai -100
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Instalasi Radiologi
Instalasi Rawat jalan
Instalasi Rawat inap