Professional Documents
Culture Documents
Dianalisis oleh:
Nama
: Ima Mulyawati
NIM
: 0401511003
Pendidikan Matematika Progam Pascasarjana UNNES
Jurnal
: International Electronic Journal of Mathematics Education IJM
www.iejme.com
Volume 5 No 3 (2010)
Judul Artikel
: The Impact of Teaching Approaches on Students Mathematical Proficiency in Sweden
Penulis
: Joakim Samuelsson
Sweden
Linkpings Universitet/IBL, Linkping,
Sumber
: International Electronic Journal of Mathematics Education IJM, 2010, 5(3), 61-78
No
A
Aspek yang
dianalisis
Judul
Isi
(dalam bahasa inggris)
Mathematics teaching
and Classroom Practice
(225-230)
Mathematics Teachers
Belief and Affect (305308, 294-295)
The
Effects
of
Classroom
mathematics Teaching
on Student Learning
(372-375)
The
Mathematical
education
and
Development
of
Teachers (173-184,199-
204)
B
1
BAB 1
Latar Belakang
Identifikasi
Masalah
Di
sini
dijelaskan
kurikulum
di
Swedia
mempunyai
penekanan
yang kuat dalam operasi
angka. Aspek kompetensi
matematika tidak hanya
pengetahuan dasar tetapi
juga
digunakan
untuk
mengetahui
efektivitas
dan efisien (de Corte,
Greer Verschaffel, 1996;
Lester, 1994; Schoenfeld,
1985a,
1985b,
1992).
Aritmatika
menengah
sebagai contoh Natinal
Research Council volume
Adding
(2001)
mendiskripsikan ada lima
kompetensi
matematika
yaitu.
Pemahaman konseptual
yaitu
pemahaman
konsep
matematika,
operasi, hubungan
Kelancaran
prosedur
mengacu
pada
keterampilan,
fleksibilitas, efisien dan
akurat
Kompetensi
strategis
yaitu
kemampuan
Pembatasan
Masalah
merumuskan, mewakili,
memecahkan
masalah
matematika
Penalaran
adaptif
Ada
dua
pembatasan
masalah yaitu
Metode
pembelajaran
matematika
memiliki
pengaruh yang berbeda
terhadap anak laki-laki
dan perempuan
Rumusan
Masalah
Perbedaan kemampuan
matematika antara anak
laki-laki dan perempuan
The following predictions and specific
Prediksi berikut dan pertanyaan penelitian Rumusan masalah dalam
berikut
ini
research questions were examined in relation to yang spesifik diperiksa kaitannya dengan penelitian
cukup jelas.
different areas of mathematical proficiency in kemahiran matematika dalam penelitian ini.
this study.
1
1 It was predicted that students in the nontextbook problem solving group would show
strength in all areas of mathematical
proficiency except the procedural area (cf.
Boaler, 1999, Samuelsson, 2008). That is, they
would perform significantly higher than the
traditional group. In the procedural area the
author predicted an equal result in the
distribution (Samuelsson, 2008). The research
question was formulated as: Which teaching
approach, traditional or problem solving is
most effective for developing students
mathematical proficiency?
2
It was predicted that girls would have the 2
advantages over boys in the traditional group
(cf. Ridley & Novak, 1983, Scott-Hodgetts,
1986) and that boys would have the advantages
over girls in the problem solving group (cf.
Ross & Bartholomew, 2006). The research
questions were formulated as: a) Do girls have
the advantage over boys in a traditional
teaching context? b) Do boys have the
advantage over girls in problem solving
context?
5
Tujuan Penelitian
Prediksi
kelompok
siswa
terhadap
pemecahan masalah yang bukan buku teks
akan menunjukkan kemahiran semua bidang
matematika kecuali prosedur (cf. Boaler,
1999, Samuelsson, 2008). Artinya, mereka
akan melakukan secara signifikan daripada
kelompok tradisional. Di prosedur ini penulis
meramalkan
hasil
yang
sama
pada
distribusinya (Samuelsson, 2008). Pertanyaan
penelitian dirumuskan sebagai berikut: Yang
mana pendekatan yang paling efektif untuk
mengembangkan kemampuan siswa apakah
pendekatan tradisional atau pemecahan
masalah?
Prediksi bahwa anak perempuan memiliki
keunggulan dibandingkan anak laki-laki dalam
kelompok
tradisional
(cf.
Ross
&
Bartholomew, 2006). Pertanyaan penelitian
dirumuskan sebagai berikut.
a Apakah anak perempuan memiliki
keunggulan dibandingkan anak laki-laki
dalam pendekatan tradisional?
b Apakah
anak
laki-laki
memiliki
keunggulan
dibandingkan
anak
perempuan dalam pendekatan pemecahan
masalah?
Tujuan penelitian ini mengukur pengaruh Ada
5
beberapa
tujuan
C
1
Manfaat
Penelitian
BAB 2
(Landasan Teori)
Desripsi Teoritik
Teaching
Approaches
Affecting
Student Pendekatan
6
pembelajaran
dalam
penelitian
yang
terkait dengan research
yaitu
motode
pembelajaran (pendekatan
tradisional
atau
pemecahan
masalah),
perbedaan gender yang
terkait dengan prestasi
siswa. Di sini kurang
dijelaskan
tujuan
penelitian untuk bidang
kompetensi matematika.
Dalam
penelitian
ini
kurang dijelaskan secara
lebih
rinci
mengenai
manfaat penelitian
Metode yang berbeda
hendaknya
digunakan
untuk
tujuan
pembelajaran
yang
berbeda
sehingga
menghasilkan pengaruh
pembelajaran
matematika
yang
berhasil
Memilih
metode
pembelajaran
hendaknya tidak hanya
mempengaruhi prestasi
siswa melainkan juga
minat dan sikap siswa.
yang Hubungan
antara
guru,
Learning
On the other hand, negative relationships
have also been found between teachers who
spend a high proportion of time communicating
with pupils individually and students
achievement (Mortimer et al., 1988; Ofsted,
1996). Students mathematics performances
were low when they practiced too much
repetitive number work individually (Ofsted,
1996). A traditional direct-instruction/active
teaching model seems to be more effective than
a teaching model that focuses on independent
work.
Another teaching model discussed in the
literature is the one dependent on cooperative,
small-group work. The advantage of problemsolving in small groups lies in the scaffolding
process whereby students help each other
advance in the Zone of Proximal Development
(Vygotsky, 1934/1986). Giving and receiving
help and explanations may widen students
thinking skills, and verbalising can help students
structure their thoughts (Leiken & Zaslavsky,
1997). The exchange of ideas may encourage
students to engage in higher-order thinking
(Becker & Selter, 1996). Students who work in
small groups are developing an understanding of
themselves and learning that others have both
strengths and weaknesses. Programmes that have
attempted problem-solving in small groups as a
teaching method report good results, such as
improved conceptual understanding and higher
Beberapa
penelitian
mengusulkan cara baru
mengenai persiapan guru
dalam
pembelajaran.
Morris & Glass (2003)
berpikir
tentang
cara
obyektif
mengenai
persiapan guru. Penulis
mendiskripsikan alat yang
digunakan
guru
agar
pembelajaran matematika
efektif
kecakapan
matematika
dan
pengetahuan matematika,
kompetensi matematika,
perbadaan cara mengajar
matematika.
10
Kelas
adalah
tempat
dimana guru dan siswa
menggunakan matematika
dengan
teliti
sebagai
bagian dari pembelajaran.
Kesempatan harus ada di
kelas agar pengetahuan
dan kemampuan mereka
dapat
bekerja.
Kesempatan juga harus
ada
agar
membuat
hubungan praktis antara
matematika dan siswa.
Kita dapat memilih bab
untuk matematika di kelas
dengan interaksi antara
guru dan siswa di kelas,
mungkin salah satu cara
bagi guru dan siswa untuk
berpartisipasi
bersamasama.
Kajian Penelitian
yang Relevan
memahami
siswa,
mengerti alasan mereka &
cara
mengajar
yang
merefleksikan
pengetahuan.
Akhirnya
penelitian ini didasarkan
cara
berpikir
anak
terhadap masalah nyata
tipe
masalah,
solusi
strategi.
Penelitian
ini
membuktikan fokus pada
perkembangan
berpikir
siswa.
Isu Gender
Helwig,
Anderson
and
Tidal (2001) menemukan
banyak fakta hubungan
antara
guru
dengan
kemampuan matematika
dan
perbedaan
jenis
kelamin. Result TIMSS
menyatakan laki-laki dan
perempuan sembang pada
tingkat 4 dan 8, sampai
dengan SMA, 18 dari 21
negara mendukung tes ini,
14
3
4
Kerangka
Berpikir
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
pertama
seharusnya
pendekatan
pemecahan masalah lebih
tinggi
dibandingkan
pendekatan
tradisional
untuk
semua
bidang
kompetensi
matematika
kecuali
kefasihan
prosedural.
D
1
BAB III
(Prosedur
Penelitian )
Pendekatan
Penelitian
15
Populasi dan
sampel
Variabel
Penelitian
Teknik Analisis
Data
perbedaan
keterampilan
matematika siswa ketika
mereka mulai sekolah. Tes
pra-sekolah adalah tes
lisan
dan
mengukur
perhitungan
sederhana,
pemahaman
konseptual,
urutan
nomor
dan
pemecahan masalah. Tes
diberikan oleh salah satu
peneliti pada kelompok
penelitian
17
lower than 0.3 is considered being small and studi Cohen d disajikan dalam tabel 4.
indicates an overlap of 78.7%. An effect size of
0.50 is considered to be moderate with 67%
overlap in the distribution of two samples. In
this study Cohens d is presented in Table 4.
D
1
BAB IV (Hasil
Penelitian dan
Pembahasan)
Hasil Penelitian
Result
Descriptive statistics for the overall accuracy
scores for the five mathematical tasks for each
achievement group, and correlation among the
tasks, are displayed in Table 3 and Table 4. In
order to see if the five competency areas indeed
represent distinct skill areas, I calculated the
correlations among them. These correlations are
reported in Table 3 below.
Table 3
Correlations(r) among the measures used in the
study
Measure
1
1 Productiv e
dispositio
n
2 Procedural fluency
3 Conceptual
understanding
4 Strategic
competence
5 Adaptife
reasoning
2
.304**
.381**
-
3
.249*
4
.272**
.233*
.786**
.529**
.434**
.427**
5
.034
Hasil Penelitian
Statistik deskriptif untuk nilai akurasi
keseluruhan untuk 5 tugas matematika setiap
prestasi kelompok, dan korelasi antar tugas
ditampilkan dalam tabel 3 dan tabel 4. Untuk
melihat apakah lima bidang kompetensi memang
merupakan lima bidang keterampilan yang
berbeda, dihitung korelasi antar mereka. Korelasi
ini dilaporkan pada tabel 3 di bawah.
Tabel 3
Korelasi r yang digunakan dalam penelitian
Measure
1 Disposisi -
2
.304**
produktif
- .381**
2 Kefasihan
Prosedur
3 Pemahaman
Konseptual
4 Strategi
Kompetensi
5 Penalaran Afaptif
3
.249*
4
.272**
5
.034
.233*
.529**
.786**
.434**
.427**
Table 4
Means, standard deviation for differences between
School A and School B for mathematics skills in
school year 5 (11 years of age) and effect size
(Cohens d)
Measure
School
School
d
A
B
Productive
29.77
27.14
0.26*
disposition
(5.20)
(4.56)
Procedural
7.70
7.68
no
fluency
( 1.90)
(1.80)
sig.
Conceptual
27.37
34.69
0.45*
understanding
(8.64)
(5.33)
Strategic
8.67
10.22
0.25*
competence
(3.45)
(2.44)
Adaptife
4.67
6.69
0.38*
reasoning
(2.48)
(2.01)
Note
p < 0,09
Ukuran
Disposisi
Produktif
Kefasihan
Prosedural
Pemahaman
Konseptual
Standar
Kompetensi
Penalaran
Adaptif
Catatan
Sekolah
A
29.77
(5.20)
7.70
( 1.90)
27.37
(8.64)
8.67
(3.45)
4.67
(2.48)
p <0,09
Sekolah
B
27.14
(4.56)
7.68
(1.80)
34.69
(5.33)
10.22
(2.44)
6.69
(2.01)
d
0.26*
no
sig.
0.45*
0.25*
0.38*
Adaptife reasoning
2.
Pembahasan
5.05
(2.54)
4.38
(2.43)
.37
Table 6
Means, standard deviation for differences between
boys and girls in School B for mathematics skills
in school year 5 (11 years of age)
Measures
School B
p
Boys
Girls
Productive
27.24
27.13
.99
disposition
(4.92)
(4.29)
Procedural fluency
7.89
7.48
.39
(1.81)
(1.81)
Conceptual
34.82
34.58
.86
understanding
(4.60)
(5.99)
Strategic
10.50
9.97
.41
competence
(2.30)
(2.57)
Adaptife reasoning 6.46
6.90
.41
(2.00)
(2.03)
Discussion
This study was designed to investigate
the effects of two different teaching approaches
on
students
mathematical
proficiency,
productive
disposition,
conceptual
understanding, procedural fluency, strategic
competence and adaptife reasoning. The study
resulted in a number of findings of practical
significance. It is important to emphasize that
the intervention conducted did not involve total
control over the classroom setting. It is virtually
impossible to control everything that could
happen in an everyday classroom.
Thus, the research group has tried to
Ukuran
Sekolah B
Laki-laki
Disposisi Produktif 27.24
(4.92)
Kefasihan
7.89
Prosedural
(1.81)
Pemahaman
34.82
Konseptual
(4.60)
Standar
10.50
Kompetensi
(2.30)
Penalaran Adaptif
6.46
(2.00)
p
Perempuan
27.13
(4.29)
7.48
(1.81)
34.58
(5.99)
9.97
(2.57)
6.90
(2.03)
.99
.39
.86
.41
.41
Pembahasan
Penelitian
ini
dirancang
untuk
menyelidiki efek dari dua pendekatan pengajaran
yang berbeda pada kemahiran matematika siswa,
disposisi produktif, pemahaman konseptual,
kefasihan prosedural, standar kompetensi dan
penalaran adaptif. Studi ini menghasilkan
sejumlah temuan praktis. Penting untuk
menekankan bahwa intervensi dilakukan
dilakukan tidak melibatkan kontrol atas ruang
kelas.
Maka hampir tidak mungkin untuk
mengendalikan segala sesuatu yang bisa terjadi
dalam kelas sehari-hari. Dengan demikian,
peneliti telah mencoba menimalkan efek dari
22
Beberapa
penelitian
mengusulkan cara baru
mengenai persiapan guru
dalam
pembelajaran.
Morris & Glass (2003)
berpikir
tentang
cara
obyektif
mengenai
persiapan guru. Penulis
mendiskripsikan alat yang
digunakan
guru
agar
pembelajaran matematika
efektif
kecakapan
matematika
dan
pengetahuan matematika,
kompetensi matematika,
perbadaan cara mengajar
matematika.
BAB V
(Simpulan,
Implikasi dan
Saran)
Simpulan
Beberapa penelitian
menunjukkan
hubungan
antara
laki-laki,
perempuan
dan
matematika dan pengaruh
minat
anak.
Beberapa
penelitian
yang
lain
menunjukkan
pembelajaran guru minat
anak
di
matematika
beberapa catatan yang
kompleks antara minat
Implikasi
Didactical Implications
Teaching methods where students are able
to use their language in order to discuss
mathematical problems seem to have a positive
effect on students conceptual understanding,
strategic competence and adaptife reasoning.
Traditional method and problem solving
approaches have equivalent impact on students
procedural knowledge. Boys and girls who have
been taught with similar methods perform
equally in both traditional and the problem
solving groups. This study gives evidence that
Pada
bagian
ini
membangun
beberapa
poin
pentingnya
memahami
siswa
bagaimana
mereka
berpikir
matematika.
Meskipun
memahami
bagaimana siswa berpikir
matematika
dan
ditunjukkan
perbedaan
guru dan siswa dalam
pembelajaran, memahami
siswa tentang ras, budaya,
Saran
29