You are on page 1of 28

PEMILIHAN KETUA TIM PENGENDALIAN INFEKSI

NOSOKOMIAL
No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.03.01

00

1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN

02-01-10

(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)


PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu proses pemilihan dan penempatan ketua tim PIN
Terpiliihnya ketua Tim PIN

KEBIJAKAN

RS harus melaksanakan kebijakan Pengendalian Infeksi


Nosokomial
2. Direktur RS harus membentuk Panitia Kerja PIN dan Tim
PIN berdasarkan Kepmenkes No.27/MENKES/SK/III/2007

PROSEDUR

1. Ketua Panitia PIN mengundang semua anggota PIN untuk


melakukan rapat
2. Rapat pemilihan dipimpin oleh Ketua Panitia PIN yang
menetapkan Tim PIN sebagai berikut :
a. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PIN
b. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PIN
(Pelatihan
Pengendalian
Infeksi
Nosookomial,
Pengendalian Penggunaan Antibiotik, Teknik Sterilisasi,
Universal Preaucation, Isolation Precaution)
c. Punya pengalaman lebih banyak
d. Berjiwa kepemimpinan
e. Dedikasi, loyalitas dan disiplin yang tinggi
f. Bersedia menjadi ketua
g. Ketua dipilih berdasarkan suara terbanyak
h. Ketua Panitia PIN melaporkan hasil pemilihan kepada
Direktur
i. Direktur menerbitkan Surat Keputusan

1.

UNIT TERKAIT

Anggota Panitia PIN

KERETA PEMBAWA LINEN


No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.05.

00

1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

25-12-10

(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)


PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Kendaraan yang beroda biasanya ditarik
Agar supaya linen tidak terkontaminasi langsung kepada
pembawa linen
Menggunakan kereta supaya mudah dan lebih cepat
1.

Petugas :

PROSEDUR

2.

Tenaga pembawa linen

Pelaksanaan :

a. Linen dibawa ke laundry


b. Linen direndam dengan Bayclin selama 15 menit
UNIT TERKAIT

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan

MENCUCI TANGAN
No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.05.

00

1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

25-12-10

(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)


PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Untuk membersihkan kotoran dan noda
Agar supaya terhindar dari segala penyakit
Menggunakan sabun untuk menghilangkan kotoran
1.

Petugas
a.

b. Tenaga cleaning service

PROSEDUR
2.

UNIT TERKAIT

Tenaga laundry

Pelaksanaan

a. Tangan dicuci dengan memakai sabun


b. Tangan dilap dengan memakai lap tangan
1. Tenaga laundry
2. Tenaga cleaning service

PENGGUNAAN MASKER

No.Dokumen
12.05.

No.Revisi
00

Halaman
1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR

Tanggal Terbit

TETAP

25-12-10

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)


PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Alat penutup muka atau kain penutup mulut dan hidung
Agar terhindar dari penyakit yang terkontaminasi langsung
kepada petugas
Menggunakan masker untuk menghindari penyakit dan bau
yang kurang sedap
Petugas
a. Tenaga laundry
b. Tenaga cleaning service
2. Pelaksanaan
1.

PROSEDUR

a. Masker dipakai sebagai penutup mulut dan hidung


b. Masker digunakan pada saat mencuci linen kotor,
menjemur dan setrika

UNIT TERKAIT

1. Instalasi rawat inap


2. Instalasi rawat jalan

CUCI TANGAN
ALAT PELINDUNG DIRI SARUNG TANGAN
No.Dokumen
12.05.01
No.Dokumen
12.01.02
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP

PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT
TERKAIT
PROSEDUR

No.Revisi
00
No.Revisi

Halaman
1/1
Halaman
Ditetapkan:
00
1/1
Direktur
RSU Haji Makassar

Tanggal Terbit
Tanggal Terbit
25-12-10
25-12-10

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu proses secara mekanik
melepaskan kotoran
dan debris
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
: Pembina
dari kulit tangan denganPANGKAT
menggunakan
sabun TK.I
dan air bersih.
Nip. 19550915
1. Mencuci tangan dengan
air dan198410
sabun2001
akan banyak
Sarung tangan adalah alat pelindung diri pekerja yang
mengurangi mikroorganisme dari kulit dan tangan.
digunakan
pada tangan
melindungi dari zat - zat
2. Menghilangkan
kotoran untuk
dari kulit.
3.
Memutus
mata
rantai
penularan
kimia, benda tajam,panas dan lain -infeksi.
lain.
RS
harus
melaksanakan
Pencegahan
dan Pengendalian
Infeksi
Agar pekerja mengetahui fungsi sarung
tangan sebagai
alat
Lima
saat kebersihan
tangan anjuran WHO untuk patient safety
pelindung
diri.
1. Sebelum kontak dengan pasien
Alat
diri berupa
sarung tangan digunakan oleh
2. pelindung
Sebelum tindakan
aseptik
3. Setelah
dengan cairan
tubuh akibat
pekerja
agarberesiko
terhindarkontak
dari kecelakaan
dan penyakit
4. Setelah kontak dengan pasien
kerja.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
1.
Bermacam
macam sarung tangan
disesuaikan
Pada
daerah -triase/penapisan
di fasilitas
pelayanan,dengan
perlu
faktor resiko yang ada, antara lain :
disediakan:
a. Sarung tangan terbuat dari karet
Sabun
(batang
atau dari
cair, kain.
yang antiseptik atau bukan)
b. 1.
Sarung
tangan
terbuat
Wadah sabun
yang tangan
berlubang
supaya airdengan
bisa terbuang
2. 2.
Penggunaan
sarung
disesuaikan
faktor
sebelum
keluar melakukan pekerjaan.
3. 3.
Sarung
tangan (pipa,
dibersihkan
pekerjaan
Air mengalir
emberatau
ataudicuci
keran)setelah
dan wastafel
selesai.
4. Handuk/lap sekali pakai (kertas atau kain yang dicuci
4. Sarung tangan siap untuk di gunakan kembali.
sekali
pakai)
Instalasi
Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit.
Langkah-langkah cuci tangan rutin :
Langkah 1 : Basahi tangan seluruhnya
Langkah 2 : Pakai sabun
Langkah 3 : Gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari
selama

10-15

membersihkan

UNIT TERKAIT

detik,

terutama

bagian-bagian

bawah

antara jari dan punggung tangan.


Langkah 4: Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
Seluruh staf RSU Haji Makassar

untuk
kuku,

PROSEDUR PENCUCIAN PERALATAN/INSTRUMEN


PROSEDUR STERILISASI DENGAN CARA MEREBUS

PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP

No.Dokumen

No.Revisi

12.01.03
No.Dokumen

00
No.Revisi

12.01.04
Tanggal
Terbit
Tanggal Terbit

Halaman

1/1
Halaman
Ditetapkan:
Direktur
RSU Haji Makassar
00
1/2
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar

25-12-10
25-12-10

PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)


PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
Suatu proses untuk menghilangkan kotoran atau noda darah
PANGKAT : Pembina TK.I
19550915sehingga
198410 2001
yang melekat pada Nip.
instrument
aman untuk
Suatu cara mensterilkan peralatan dengan merebusnya di dalam air

pengolahan selanjutnya.
sampai
mendidihnoda
(100 darah
C) danyang
ditunggu
antara 15
30 menit.
Membersihkan
menempel
disampai
instrument
Membunuh mikro-organisme pada alat operasi untuk mencegah
Pencucian peralatan / instrument mencakup perendaman alat
terjadinya infeksi pada luka operasi.
setelah dipakai, pembersihan, pengeringan, pengesetan dan
Sterilisasi
penyetrilandengan
ulang. merebus dalam aquadest dilakukan dengan
sterilisator
di ruang operasi bila sterilisasi dengan autoclave
Prosedur:
tidakGunakan
mungkininstrumen
dilakukansesuai
atau alat
tersebut
habis dipakai lagi
1.
dengan
fungsinya
2.
Pisahkan
alat
tajam
dan
halus
dari
alat
kasar (buat tempat
untuk operasi berikutnya,
besar dan beri pelindung)
Prosedur:
3. Bersihkan alat dari darah yang menempel pada permukaan
1. Sebelum
dimasukkan
ke dalam
sterilisator
alat cuci sampai
dan celah-celah
alat selama
operasi
berlangsung.
4. bersih
Pembersihan
manual: prosedur.
sesuai dengan
a. Rendam
semua alat
bekas
dengan
cairan klorin
2. Alat
yang ujungnya
tajam
ataupakai
runcing
dilindungi/ditutup
0,5 % selama 10 menit atau salvon 1 % selama 10
dengan kain kasa atau slang plastik..
menit. diisi
Untuk
instrumen
yang sampai
terinfeksi
lamanya
3. Sterilisator
aquadest
secukupnya
alat-alat
yang
perendaman 1 jam.
disterilkan
terendam
b. Gunakan
sarungseluruhnya.
tangan
4. Masukkan
alat
dalam
dan pastikan alat sudah
c. Keluarkan ke
semua
alatsterilisator
dari rendaman.
d. Lepaskan
alat-alat yang dapat dilepaskan agar
terendam
seluruhnya.
5. Hidupkan
sterilisator
pembersihan
bisa maksimal.
e. Sikat
setiap steril
permukaan
sampai waktu
ke sela-selanya
6. Alat
dinyatakan
setelahalat
mencapai
sejak air
menggunakan
deterjen.
mendidih.
f. Alat
Bilas
dengan
bersih
a.
dari
logamair
: 30
menitmengalir.
g. Alat
Keringkan
dengan handuk
b.
dari gelas/kaca:
15 menitkhusus atau alat pemanas
khusus.
c. Alat dari karet : 10 menit.
h. Berialat
minyak
agar korentang
tidak cepatsteril
berkarat.
7. Angkat
yang pelumas
steril dengan
dan disimpan
i. Cek
instrumen
dan
serahterimakan
pada
padapenanggungjawab
tempat steril.
sebelum diset kembali untuk
8. Cantumkan tanggal dan jam disterilkan (bila akan disimpan)
disterilkan.
serta
nama petugas.
Semua instalasi
dan ruangan.

PROSEDUR STERILISASI DENGAN CARA MEREBUS


No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.04

00

2/2

Catatan:

PROSEDUR

1. Air sterilisator diganti setiap selesai dipakai.


2. Sterilisator selalu dalam keadaan bersih.
3. Alat-alat yang akan disterilkan harus bebas dari darah/noda
dan minyak.
4. Selama proses sterilisasi, penutup sterilisator tidak boleh

UNIT TERKAIT

dibuka dan tidak boleh ditambah alat lain.


Kamar operasi, instalasi bedah sentral

PENANGANAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT


No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.05

00

1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR
TETAP

Tanggal Terbit
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Limbah cair/air limbah adalah semua bahan buangan

PENGERTIAN

berbentuk cair dari


mikroorganisme

RS

yang

patogen,

kemungkinan

bahan

kimia

yang

mengandung
beracun

dan

limbah

hasil

radioaktivitas.
Penanganan
TUJUAN

limbah

RS

bertujuan

agar

kegiatan RS tidak mencemari lingkungan, air dan tanah serta


tidak menjadi sumber penularan penyakit bagi masyarakat di
sekitar RS.
Air limbah RS yang berasal dari kegiatan RS, yang

KEBIJAKAN

sebelumnya dibuang ke lingkungan/badan air perlu dilakukan


penanganan dan pengolahan berupa sarana IPAL ( instalasi
Pengolahan Air Limbah ).
1. Air limbah yang berasal dari kegiatan RS berasal dari Ruang

PROSEDUR

Perawatan,Laboratorium, Kamar Operasi, Radiologi, Instalasi


Gizi di alirkan ke IPAL.
2. Air limbah RS dilakukan monitoring dan pemeriksaan
parameter air limbah secara rutin dan berkala.

UNIT TERKAIT

Ruang Perawatan,Laboratorium, Kamar Operasi, Radiologi,


Instalasi Gizi.

PENGUKURAN KELEMBABAN DAN SUHU UDARA


LINGKUNGAN KERJA
PEMERIKSAAN MICRO-ORGANISME PADA MESIN
PENDINGIN
No.Dokumen
No.Revisi UDARA
Halaman
12.01.06
No.Dokumen

PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP

PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

PROSEDUR
UNIT TERKAIT

UNIT TERKAIT

00
No.Revisi

1/1
Halaman

12.01.07

Ditetapkan:
00
1/1
Direktur RSU Haji Makassar

TanggalTerbit
Terbit
Tanggal

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar

25-12-10
25-12-10

(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
Nip. 19550915 198410 2001
PANGKAT : Pembina TK.I
Kelembaban
adalah perbandingan antara suhu lingkungan
Nip. 19550915 198410 2001
(udara
ambient)
dengan
(uapjamur
air) dan
pada
suatu
Suatu cara membuat
AC udara
bersih, basah
bebas dari
bakteri.
lingkungan kerja ( ditunjukkan dalam persen ).
Suhu
udaraudara
adalahyang
tempat/suhu
udara
dalam
suatu
lingkungan.
1. Agar
dihasilkan
selalu
bersih
dan
bebas dari
Untuk mengetahui kadar kelembaban dan suhu udara di
jamur dan bakteri.
lingkungan kerja/ petugas merasa nyaman dalam melakukan
2. Menekan sedini mungkin terjadinya infeksi nosokomial
pekerjaannya dan terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
1. Mesin pendingin harus diperiksa secara teratur.
Mesin pendingin
sesuai lingkungan
jadwal.
1. 2.Kelembaban
dan harus
suhu diperiksa
udara dalam
kerja
monitoring
lingkungan
sebanyak
2-4
kali
dalam
setahun
3. Mesin pendingin harus bersih dari jamur dan bakteri yang
agar tenaga kerja dapat bekerja dengan baik dan nyaman
dibuktikan
dengan pemeriksaan
sehingga
produktivitas
meningkat. laboratorium.
2. 4.Suhu
dan
kelebaban
udara
dapat
dicapai dengan
beberapa
Mesin
pendingin
harus
berada
di ruangan
yang ventilasinya
perlakuan secara mekanik yaitu dengan pemasangan AC
baik.
dan
kipas angin serta ventilasi yang cukup.
Untuk
melakukan
pengukuran
kelembaban
dan asap
suhurokok.
udara
5. Mesin
pendingin
harus berada
di ruang bebas
1.
Persiapan
digunakan alat THERMOHYGROMETER, dengan petunjuk kerja
a. AC dan Jet Cleaner
sebagai
b. berikut
Bahan: bahan (lab micro): lidi steril, kaldu, BH Broth
2. Kondisikan
Langkah-langkah
1.
dan posisi baterai dikontrol.
Sebelum
AC ON.
dicuci, debu/kotoran dari AC diambil untuk
2. Ditekan
tombol
3. Ditekan
tombol
RH %diperiksa,
untuk mengetahui
kelembaban kapas
udara
diperiksa,
setelah
selesai dibersihkan,
dan besaran dibaca pada display.
yang steril dioleskan pada AC tersebut. Kemudian diperiksa
4. Ditekan OC, untuk mengetahui suhu udara dalam OC dan
di laboratorium.
besaran,
dibaca pada display.
1. Bersalin.
5. Ditekan
tombol OF, untuk mengetahui suhu udara dalam OC
2. besaran
ICU.
dan
dibaca pada display.
6. Tekan
3. OKTombol OF, jika alat tidak dioperasikan.
Pemeliharaan
4. Radiologi. alat :
Diusahakan alat selalu dalam keadaan bersih dan
baterai dilepas apabila alat tidak dioperasikan.
IPS-RS,Semua Instalasi Ruangan.

PEMELIHARAAN AC
No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.08

00

1/1

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Tanggal Terbit
25-12-10

(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Adalah upaya perawatan pada mesin pendingin.
1. Agar AC berfungsi dengan baik.
2. Agar AC terpelihara atau terawat dengan baik.
Mesin pendingin udara harus diperiksa secara teratur agar
bersih dari debu, jamur dan bakteri.
1. Sebelum membersihkan, pastikan untuk mematikan AC dan
memutuskan breaker / pemutus arus.
2. Membersihkan penyaring udara.
a. Buka panel depan.
b. Pegang panel dengan menahannya pada kedua tab di
ujung kiri dan kanan, lalu angkat ke atas hingga
terdengar suara klik.
c. Keluarkan penyaring udara.
d. Dorong tab pada bagian tengah setiap penyaring udara
sedikit ke atas lalu tarik ke bawah untuk
mengeluarkannya.
3. Lepaskan saringan pembersih udara dan cuci dengan air
atau dengan vacum cleaner, jika debu susah dikeluarkan,
cuci dengan deterjen lembut dan air hangat. Jemur di tempat
yang teduh.
4. Pasang kembali saringan pembersih udara dan penyaring
udara seperti semula lalu tutup panel depan.
Seluruh Unit

PENANGANAN LIMBAH DAN PENGENDALIAN


LINGKUNGAN
No.Revisi
PENANGANAN
LIMBAH DANHalaman
No.Dokumen
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
00

Tanggal Terbit
No.Dokumen
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN
PENGERTIAN

12.01.04

1/6

Ditetapkan:
No.Revisi
Halaman
Direktur RSU Haji Makassar
00

2/6

iii. Limbah cair transfusi


bag darah adalah Palinrungi,M.Kes)
limbah bag darah
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah
yang sudah expiredPANGKAT
atau yang
telah rusak
: Pembina
TK.I (lisis, terjadi
perubahan fisik darah,
warna dan
kejernihan
Nip. 19550915
198410
2001 plasma)
Limbah
Rumah
adalah buangan dari seluruh kegiatan
sebelum
masaSakit
expired
iv.
Limbah
bahan kimia,
limbah
yang limbah
mengandung
rumah
sakit.Limbah
rumah adalah
sakit dapat
berwujud
padat,
unsur
kimia
yangdarah
berbahaya
bagilimbah
kesehatan.
bahan
limbah
cair,
limbah
transfusi,
bahanLimbah
kimia, limbah
kimia/
limbah apotik, terdiri dari :
bahan
radiasi.
i. Obat
obatan
Limbah
padat
terdiriyang
dari :belum habis masa expired tetapi tidak
digunakan.
i. jadi
Limbah
padat domestik adalah limbah yang berasal dari
ii. Obat
obatan
stok(domestik),
apotik belum
dan sudah
sampah umum
dari digunakan
kegiatan administrasi
kadaluarsa
misalnya kertas,dll.
iii.
dibuka dan
tidak
ii. Obat
Limbahyang
padat sudah
khusus/infeksius
adalah
yang dipergunakan
mengandung
lagi/tidak
jadi dipergunakan.
bahan organik
yang dapat menjadi media penularan
iv. Buangan
sisa obat
obatanalat
daripelindung
ruang perawatan
penyakit infeksi
misalnya
diri bekas pakai,
v. Limbah bahan radiasi, adalah limbah yang mengandung
seperti sarung tangan dll; bahan habis pakai yang
unsur radioaktif, yang berasal dari ruang pelayanan radiologi
diogunakan untuk pasien seperti kapas, botol spesimen,
1. .
selang infus, potongan jaringan pasien dll.
Menjadi pedoman penanganan limbah di rumah sakit sehingga
iii. Limbah benda tajam, adalah limbah benda padat yang
dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial terhadap
mengandung bahan organik infeksius yang dapat menjadi
pasien ,keluarga pasien, petugas rumah sakit
media penularan penyakit. Limbah benda tajam
mempunyai
bagian yang dapat menusuk/ melukai
SK Direktur
Utama sisi/
Nomor
petugas rumah sakit/pasien/keluarga pasien.
Limbah cair, terdiri dari :
i. Limbah cair domestik , adalah limbah yang berasal dari
saluran air tadah hujan, dll.
ii. Limbah cair infeksius, adalah limbah yang mengandung
bahan organikj yang dapdt menjadi media penularan
penyakit infeksi. Limbah cair infeksius antara lain berupa :
limbah yang berasal dari cairan tubuh pasien antara lain
darah, sekret, sputum cairan rongga tubuh ( cairan
pleura, cairan abdomen)urine dari pasien, atau berasal
dari
pengolahan
cairan
tubuh
pasien
di
laboratorium/limbah laboratorium, dan limbah bank
darah,dll.
iii. Limbah cair infeksius berupa cipratan atau tumpahan,
adalajh limbah cair berupa cairan tubuh pasien,darah dll
yang terciprat atau tertumpah dilantai/ ubin dan bukan
pada saluran pembuangan limbah cair.

PENANGANAN LIMBAH DAN


PENGENDALIAN LINGKUNGAN

PROSEDUR

No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.04

00

3/6

1. Penanganan limbah padat domestic


a. Penghasil limbah memasukkan limbah padat domestik
ke dalam tempat limbah sementara yang ada di tiap tiap
ruangan.
b. Tempat limbah padat domestik disertakan kantong/ sulo
berwarna hitam
c. Limbah padat domestik dimasukkan keddalam kantong
hitam, isi kantong hitam tidak boleh melebihi 2/3 isi
kantong.
d. Bila telah terisi 2/3 isi maka kantong di ikat
e. Petugas cleaning service detiap hari menjemout kantong
limbash hitam untuk dibawa ke tempat pembuangan
sementara.
2. Penanganan limbah padat infeksius
a. Penghasil limbah memasukkan limbah padat infeksius
ke dalam tempat limbah infeksius senebtara yang ada di
tiap tiap ruangan..
b. Tempat limbah infeksius (yang berlabel biohazard)
disertakan kantong / sulo kuning
c. Limbah padat infeksius dimasukkan dalam kantong
kuning, isi kantong kuning tidak boleh melebihi 2/3 isi
kantong.
d. Bila telah terisi 2/3 isi maka kantong diikat
e. Petugas cleaning service setiap hari menjemputy
sampah kantong limbah kuning untuk dibawa ke tempat
pembuangan limbah sementara.
f. Proses pemusnahan limbah selanjutynya dilakukan di
ter,mpat
penanganan
limbah
akhir
dengan
menggunakan incenator
g. Incenator yang digunakan denagna pemanasan

120

C hingga limbah terbakar habis, dengan abu hasil


pembakaran yang minimal.
h. Penanganan abu sisa pembakaran di jemput oleh pihak
ketiga yang mempunyai kesepakatan kerja sama
dengan manajemen rumah sakit.

PENANGANAN LIMBAH DAN


PENGENDALIAN LINGKUNGAN
No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.04 PENANGANAN
00 LIMBAH DAN

4/6

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
3. Penanganan limbah benda tajam.
a. Siapkan box kontainer (berupa kardus/plastik keras
PENANGANAN LIMBAH DAN
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
yang tidak tembus
tusukan benda tajam)
di tiap tiap

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

ruang perawatan, ruang


dan
12.01.04
00 poliklinik, ruang tindakan
5/6
PROSEDUR

PROSEDUR

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

kamar operasi.
No.Dokumenlimbah cair
No.Revisi cipratan atau
Halaman
6. Penanganan
tumpahan
b. Box kontainer diberi berupa
label biohazard
a.
Menyiapkan
split
kit
sesuai
jenis
bahan
tumpahan.
c. Limbah benda tajam seperti scalpel, jarum bekas pakai
00
6/6 celemek,
b. 12.01.04
Menggunakan APD berupa
: sarung tangan,
dengan
syringe-nya
dimasukkan
ke
dalam box
masaker, google, sepatu boiot
8. Penangan
limbah radiasi
(bahan
pembangkitan/developer
c. Bila
tumpahan
dengan
volume
besar, maka area
kontainer.
d.
Box
kontainer
tidak
boleh
terisi
penuh,
maksimal
isi
dibatasi
dengan yellow
tape,
bila
area
dantumpahan
penetapan/fixier
alat automatic
radiologi)
a. Petugas
yang
bekrja
menggunakan
dan sarung
tumpahan
dengan
volume
kecil tidak masker
perlu dibatasi.
box kontainer.
d.
Letakkan
tissue/kertas
penyerap
pada
tumpahan
lalu di
e. tangan
Box kontainer setiap hari dijemput
oleh cleaning
memakai
sekop.dengan volume kurang lebih 20
b. angkat
Menyiapkan
wwadah
service
yang
selamjutnya
dibawa
ketempat
e. Membuang
kertas penyerap
kedalam
kantong
plastik
liter
dengan
tutup
rapat.
berwarna
kuning
pembuangan
limbah sementara
c.
dan
fixer yangpada
sudah
tidsak
digunakan
f.f. Cairan
Mengulangi
sampai
permukaan
paparan
dalam
kondisi
Prosesdeveloper
pengolah
selanjutnya
SPO
pembuangan
dituang
kedalam
wadah
yang
telah
disiapkan.
bersih
limbah padat infeksius
d.
Kontainer
/ permukaan
wadah
cairan dengan
developerdesinfektan
dan fixer
g.
Bersihkanlimbah
paparan
4. Penanganan
cair limbah
domestik
( Chlorine
1%).
a. diberi
Limbah
cair
umum
dialirkan
melalui
westafel atau
label
yang
berisikan
nama dan
tanggal
h.
Memasukkan
semua
bahan
bekas
pakai
yang sudah
e. Petugas radiologi kmengirim limbah caiaran teersebut
ke
selokan
drainase
cairlimbah
rumah yang
sakit. berlabel
terkontaminasi
keumum
dalamlimbah
tempat
b. baian
Limbah
cair umum
sanitasai
rumahtidak
asakitmembutuhkan penanganan
biohazard.
9. Penanganan limbah bahan kimia / limbah apotek
khusus
i. Membereskan
peralatna dan mencuci tangan.
Limbah
bahannmelalui
kimia dia tur
dalam SPO Pokja MMU
c. Dialirkan
drainase
7. Penanganan
limbah darah
transfusiumum rumah sakit ke
a. Limbah
: kantong
drainasekantong
ke kolamdasrah
pengolahan
limbahdarah
cair. yang sudah
expired/
rusak
dimasukkan
dalam
tempat limbah
5. Penanganan limbah cair infeksius
sementara
ada dipada
Banksaluran
Darah khusus
rumah
a. infeksius
Limbah cair
infeksiusyang
dialirkan
sakit
yang berhubungandengan sistem pengolahan laimbah
b. Tempat limbah infeksius (yang berlabel biohazard)
cair rumah kantong
sakiot. / sulo kuning
disertakan
b.
Aliran
limbah
diolah dengan
sistem
pengolah
limbah
c. Kantong darahcair
dimasukkan
ke dalam
kantong
kuning,
isi
kantong
kuning
tidak
boleh
melebihi
2/3
isi
kantong.
cai rsecara tertpadu denagn sistem anaerob
d. Bila telah terisi 2/3 isi sulo maka kantong di ikat
dan service
sisetemsetiap
aerob hari
dengan
sistem biologis
e. pengendapan
Petugas cleaning
menjemput
limbah
dengan alat
pengolahan
limbahke
rotor
diks (RD)
dengan
kantong
kuning
untuk dibawa
tempat
pembuangan
sementara.
Bio Detox 550m3/hari.
f.
penjemputan
limbah
dan pengolah
slamnjutnya
c. (proses
Untuk menjamin
tidak
terjadinya
pencemaran
maka
dama denganSPO penenganan limbah infeksius).
diperlukan pemantauan harian dengan flow meter, PH,
suhu, debett, kulitas limbah.

ALUR PEMBUANGAN LIMBAH :


mulai
KETERANGAN :
Penghasil limbah
Membuang limbah pada wadah
yang sesuai dengan jenis
llimbahnya

IK.SN.01.01 Aturan
penggunaan ttempat
limbah

Petugas cleaning service


Mengambil limbah dan
kemaasannya dan memberi
identitas limbah serta mengganti
tempat limbah dengan yang baru
Petugas cleaning service
Mengirim llimbah daalam keretea
limbah

DOKUMEN
FRM.SN

Kuanntitas
limbah padat
Petugaas kesling
Mmenerima limbah dan mencatat
berat dan jenis limbah

Petugas kesling
Melakukan pemilahan limbah di
TPS

A/3

DOKUMEN :

Lrmbar
kegiatan
penyimpanan

- Memastikan
untuk
mengisi labelpengiriman
limbah meliputi : asal
sampah,
anama
pengirim,
hari
/tanggal,jam pengisian,
jenis sampah
- Limbah medis/B3 diangkut
menggunakan
trolley
tertutup khusus limbah
berwarna kuning.
- Limbah
non
medis
diangklut menggunakan
trolly tertutup khusus
sampah berwarna hijau
- Tempat
penampungan
limbah dibedakan antara
peruntukan
limbah
medis, benda tajam.B3
lain serta domestik (4
tempat limbah)
- IK SN 01.02 Tata cara
penyiumpanan
sementrara limbah
- IK SN 01.03 ketentuan
penampungan
sementara limbah B3
(medis)

ALUR PEMANMTAUAN KUALITAS AIR :


KETERANGAN :

mulai

Jika dana telah tersedia


staf
PMD
menginformasikan
ke
administrasi kes ling

Proses realisasi anggaran di


PMD
Staf administrasi kesling
Mengambil dana untuk
pemeriksaan air

Petugas sanitasi
Mengambil sampel air dan
mengirimkannya ke Lab Luar
Petugas sanitasi
Mengambil hasil pemeriksaan
kualitas air
Petugas administrasi
Membuat laporan
pertanaggungjawawban
Petugas sanitaasi
Menganalisa hasil
pemeriksaan kualitas air
bersih dan membuat laporan
hasil analisa
selesai

Tanda terima dan


kwitansi dari Lab
Sebelum

pengambilan
sampel
air,
dilakukan
penentuan
titik
pengambilan sampel dan
Surat pengiriman
jenis pemeriksaan
sampel air

Hasil Lab
FRM SN 05.01

Pertanggung jawaban dana


dan hasil analisa akan
Surat laporan dilaporkan secara berkala
kepada Direktur Umum dan
pertanggungjaw
Operasional
aban

LAMPIRAN :
ALUR PEMANTAUN KUALITAS AIR :
Keterangan :

mulai

Ka Inst Kesehatan lingkungan


Membuat surat permohonan
biaya pemeriksaan kualitas air
bersih kepada direktur
keuangan
Direktur Keuangan
Mempelajari permintaan dengan
alokasi anggaran rumah sakit
yang aada dsan menjawab
disposisi

DOKUMEN I :
Surat
permohonan

Tembusan surat juga


kepada Direktur umum
dan Operasional

PEA : penyusunan dan


evaluaasi anggaran

Lembar disposisi

Jawaban Ka Bag PEA


berupa mata anggaran
yang dipakai untuk
permintaan biaya
tersebut

Ka Bag PEA
Mencocokkan permintaan
dengan aklokasi anggaran
rumah sakit yang ada dan
menjawab disposisi
Anggaran tersedia ?

Dir. Keuangan
Menginstruksikan bagian PMD
untuk proses realisasi keuangan
A/3

Ka Inst kesehatan
lingkungan
Membuat surat
permohonan khusus
kepada Direktur

Surat
permohonan

ALUR PEMBUANGAN LIMBAH :


A/2
Limbah
non medis
non B3

tidak

Limbah medis

Ya
ya
Bisa
tidak
Petugas Kesling
ditangani?
Melakukan pemilahan
(Reduce,Reuse,Recycl
e)
Petugas
Petugas
kesling
Kesling
Bisa dikompos ?
Menangani dan
Bekerja
memusnahkan limbah
sama
Izin
di incenator
dengan
incenator
tidak
MOU RSU HAji
pihak ke 3
dengan
Petugas kesling
untuk
pihak
Membuang sisa hasil
pengelolaa
ketiga
pilahan dengan bekerja
n
sama dengan pihak ke 3
Petugas
selesai
kesling
Menangani
dan
memusnahkan
limbah di
incenator

KETERANGAN :
FRM SN 01.03
Neraca limbah
B3

FRM SN 01.04
Data manifest

Pihak ke 3 adlah
badan usaha yang
bergerak di bidang
pengelolaan limbah
dan memiliki izin
adari instansi yang
berwenang
IK SN 01.03
ketentuan
penampungan
semmentara limbah
B3 (medis)
IK SN 01 05
pengelolaan bahan
beracun dan
berbahaya
IK SN 01.07
peanagnganan
pengendalian limbah
B3 padat
IK SN 1.08

PENEMPATAN PASIEN DAN PENYELENGGARAAN


RUANG ISOLASI

PROSEDUR

PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

PROSEDUR

No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.08

00

2/3

Perawat melakukan pengawasan terhadap factor


yang meningkatkan kolonisasi orofaring /
lambung seperti pada penggunaan antibiotic
lama, perawatan ICU dan penyakit paru kronis
yang sudah ada
b. Pasien infeksi bukan infeksi khusus
Sama dengan penempatan pasien non infeksius
c. Pasien dengan infeksi khusus, yang ditempatkan di
ruang isolasi bertekanan negative
Pasien dengan infeksi khusus antara lain : pasien
dengan air borne adalah pasuen pasien yang
PENEMPATAN
PASIEN DAN
PENYELENGGARAAN
terinfeksi dengan
organism
yang dapat menyebar
RUANG
ISOLASI
lewat udara dengan diamteter kurang dari 5 m
contohnya : TB, small pox, difteri dan penyakit viral
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
yang belum diketahui memtode transmisinya seperti
SARS, AVIAN?SWINE
12.01.08
00 influenza
1/3
Pasien ditempatkan di ruang isolasi bertekanan
negative yang dimonitor dengan
6 12 pergantian
Ditetapkan:
Direktur
RSU
Haji
Makassar audara
udara
per
jam
dan
system
pembuangan
Tanggal Terbit
keluar atau menggunakan saringan udara partikulasi
efisiensi tinggi (filter HEPA) ,yang termonitor sebelum
masuk ke system dirkulasi udara.
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
25-12-10
Bila tidak tersedia ruang isolasi bertekanan negative ,
PANGKAT : Pembina TK.I
maka tekananNip.
negative
dapat
dibuat2001
dengan cara
19550915
198410
memaasang
pendingin
ruangan
atau
kipas
di
Penempatan pasien adalah menempatkan pasien angin
sesuai
jendela
sedemikian
rupa
agar aliran
penggolongan
diagnosis
dan cara
penularan
infeksiudara keluar
gedung
melalui
jendela.
Jendela
harus perawatan,
membuka
menjadi pedoman penempatan pasien di ruang
keluar dengan
menempatkan
sedikit bedk tabor
untuk menghindari
terjadinya
infeksi nosokomial
dibawah pintu dan diamati apakah terhisap kedalam
SK direktur
.tentang penempatan pasien dan
ruangan.
Pintu setiap
harus dalam keadaaan tertutup
penyelenggaraan
ruangsaat
isolasi
Dokter, perawat, pengunjung yang memasuki
1. Pasien ruangan
masuk harus
Rumah
sakit
melalui
IGD,
Dokter
mencuci
tangan
sebelum
masuk
dan
triase,melakukan
triase dan
menggolongkan
sesudah proses
meningglkan
ruangan,
memakai pasien
APD
berdasarkan
rujukanpelindung,sarung
atau diagnosistangan,
klinis. kacamata
Pasien
(masker,gaun
digolongkan
atas pasien bedah, non bedah dan anak
pelindung)
2. Pasien
non bedah di pasien
tangani dibatasi,
oleh Dokter
Transportasi
bilapenanggung
trnsportasi jawab
asien
pelayanan
/DPJP maka:
bagian
interna,
ditetapkan
diperlukan
pasien
diberikemudian
APD (masker,gaun)
diagnosis
berdasarkan
pemeriksaan
klinis
dan
penunjang.
petugas yang melakukan transportasi menggunakan
Pasien APD
digolongkan
dalam pasien
pasien
lengkap
(gaunnon infeksius,
plindung,sarung
infeksi bukan
infeksi
khusus
dan
pasien
infeksi
khusus.
tangan,masker,kacamata pelindung)
3. Penempatan
pasien sebagai
berikut
: harus diingatkan akan
Perawat/petugas
di area
tujuan
a. Pasien non infeksius
kedatangan
pasien
tersebut
melaksanakan
Penempatan tidak memerluknan ruangan yang
kewaspadaan yang sesuai.
spesifik/ruang isolasi
PasienPASIEN
ditempatkan
di ruang perawatan dengan
PENEMPATAN
DAN PENYELENGGARAAN
ventilasi RUANG
dan sinara
matahari cukup menerangi
ISOLASI
ruang perawatan. Jarak anatara pasien 1.5 meter
pemakaian No.Revisi
alat medis (alat bantuHalaman
nafas, selang
No.Dokumen
makanan, selang infuse,kateter dan lain lain)
12.01.08 dilakasanakan 00
3/3 tetap /
sesuai dengan prosedur
protap
Perawat
member dengan
informasi
untuk dilibatkan
Pada pasien
kesdadaran
menurun,
kewaspadaannya
agar
tidak
terjadi
transmisi
kepada
hindarkan dari keadaan yang memudahkan
orang
lain.
aspirasi dari saluran pernafasan atas atau refluks
Psien
diagnosis
SARS,
influenza
atau
daridengan
lambung
dengan
caraAvian
: posisi
supine,
swine
influenza
diberi secara
izin meninggalkan
gubnakan
NGT,jangan
immobilisasi
berkala
tempat
isolasikecuali
untuk
pelayanan
kesehatan
Pasien dengan resiko HAP seperti usia
lanjut
penting,
Pasien
melalui
alur
yang
dapat
mengurangi
maklnutrisi dan immunokompromis tangani
kemungkinan
terpajannya
staf pasien
atau
sebagai pasien
beresiko
denganlainseperti
pengunjung.
tempatkan pada posisi supine dan immobilisasi
Transportasi
ambulance pasien dengan diagnosis
secara berkala.
infeksi khusus hanya dilakukan bila keperluan sangat
penting, semua petugas yang terlibat menggunakan

LAMPIRAN 1
Ruang isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi
kepada pasien dan mengurangi resiko terhadap pemberian pelayanan kesehatan.
A. Syarat syarat ruang isolasi
1. Pencahayaan
Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X?2004, intensitas cahaya untuk ruang
isolasi adalah 0,1 0,5 lux dengan warna cahaya biru. Selain itu ruang isolasi
harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup
2. Pengaturan sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip
tekanan yaitu teknan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
B. Bedasarkan tekanannya ruang isolasi dibedakan atas :
1. Ruang bertekanan negatife
Pada ruang isolasi bertekanan negative udara didalam ruang isolasi lebih rendah
dibandinkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang keluar
dari ruang isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang
isolasi. Ruang isolasi bertekanan negative ini digunakan untuk penyakit penyakit
menular khususnya yang menular melalui udara sehingga kuman kuman penyakit
tidak akan mengkontaminasi udara luar. Untuk metode pembuangan udara atau
sirkulasi udara di gunakan system sterilisasi dengan HEPA
2. Ruang bertekanan positif
Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi di
bandingkan udara luar sehingga menyebabkan terjadi perpindahan udara dari
dalam keluar ruang isolasi. Hal ini mengkibatkan tidak akan ada udara luar yang
masuk ker uang isolasi sehingga udara ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh
udara luar.Ruang isolasi bertekanan positif ini digunakan untuk penyakit penykit
immunodeficiency seperti HIV/AIDS atau pasien pasien transplantasi sum sum
tulang untuk memperoleh udara dirung isolasi sehingga menghasilkan tekana
positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah di sterilisasi
terlebih dahulu.
C. Ruang perawatan isolasi terdiri dari :
1. Ruang ganti umum
2. Ruang bersih dalam
3. Stasi perawat
4. Ruang rawat pasien
5. Ruang dekontaminasi
6. Kamar mandi petugas

ALUR PELAYANAN DAN PENEMPATAN PASIEN INFEKSI


DI RSUD HAJI MAKASSAR

PASIEN MASUK RUMAH


SAKIT MELALUI IGD

TIDAK ADA
PENGANTAR DARI
INSTITUSI LAIN

ADA PENGANTAR
DARI INSTITUSI
LAIN

PROSES
TRIASE
SUSPEK DIAGNOSIS
KASUS KLB

INFEKSI KHUSUS:
SARS
AVIAN FLU
SWINE FLU
DIFTERI

BUKAN INFEKSI
KHUSUS :
DIARE
DBD
TN
AFP
HEPATITIS E

PEMERIKSAAN
PENUNJANG KLINIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG KLINIK

SESUAI

TIDAK SESUAI

INFECTION
CENTER

LAMPIRAN 2
IDENTIFIKASI INFEKSI KHUSUS

INSTALASI
PERAWATAN
INTENSIVE CARE
UNIT

1. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah kumpulan gejala :


Batuk
Sulit bernafas / sesak
Demam > 38.0 derajat celcius
Disertai gangguan pernafasan lainnya
Gejala awal yang sering :
Panas dingin dan menggigil
Batuk batuk, 2 3 hari awal gejala
Demam
Sakit kepala
Nyeri otot
2. Avian Influenza (influenza A, H5N1) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A, dengan gejala :
Demam tinggi > 38.0 derajat celcius
Batuk
Pilek
Nyeri tenggorokan
Nyeri otot
Nyeri kepala
Gangguan pernafasan
Disertai riwayat kontak dengan unggas
3. DIFTERI adalah penyakit infeksi akut yang sangat menular yang disebabkan oleh
toksin dari bakteri Corine Bacterium Dyphtheriae, dengan gejala :
Demam 38 39 derajat celcius
Siara serak
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Terbentuknya membrane tebal dan abu abu menutupi tenggorokan dan tonsil sulit
bernafas
4. SWINE Influenza adalah influenza yang disebabkan oleh A1N1 virus dengan gejala :
Demam tinggi
Batuk
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
Nyeri otot
Nyeri kepala
Gangguan pernafasan
Mual muntah diare
5. HIV, AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh penurunan
kekebalan tubuh, yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV)
dengan gejala :
Penurunan berat badan
Diare yang berkelanjutan
Pembesaran kelenjar leher dan atau ketiak
Batuk terus menerus

EDUKASI
EDUKASITENTANG
TENTANGPENCEGAHAN
PENCEGAHANDAN
DANPENGENDALIAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
INFEKSI NOSOKOMIAL
NOSOKOMIALBAGI
BAGISTAF,
STAF,PASIEN
PASIENDAN
DAN
PENGUNJUNG
PENGUNJUNG
No.Dokumen
No.Dokumen
12.01.08

No.Revisi
Halaman
No.Revisi
Halaman
00
2/2
00
1/2
PROSEDUR
b. Edukasi non formal
Pemasangan poster poster Ditetapkan:
dan banner yang edukatif
Tanggal
Terbit
Direktur
RSU
Haji Makassar
dan
informatifterkait
programpencegahan
control
PENGAMBILAN
SAMPEL
DARAH
DANdan
CAIRAN
infeksi di rumah sakit.
TUBUH LAINNYA
PROSEDUR TETAP
SAMPEL
DARAH DAN
TUBUH
2.PENGAMBILAN
EDUKASI PASIEN,
KELUARGA
DAN CAIRAN
PENGUNJUNG
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
RUMAH
SAKIT
LAINNYA
a. Edukatif
12.05.
formal PANGKAT
00: Pembina TK.I 1/6
Tim PPI bekerja
sama dengan
ruang
Nip. 19550915
198410 petugas
2001
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
1. Edukasiperawatan
staf tentang
pencegahan
infeksi nosokomial
di
atau rawat
jalan memberikan
penyuluhan
12.05.
00
3/6
PROSEDUR TETAP
Tanggal
Terbit
Ditetapkan:
rumah dengan
sakit adlah
edukatif
materiproses
terkait penyebaran
pencegahan informasi
dan pengendalian
Direktur
RSU Hajisakit,
Makassar
khusunya
kepada
seluruh
stafyang
rumah
dalam
infeksi
nosokomial.
Materi
disajikan sudah
di
25-12-10
pencegahan
infeksioleh
nosokomial.
standarisasi
komite PPISasaran edukasi adalah
PROSEDUR
c. AnalisPENGAMBILAN
menyiapkan peraatan
sampling
: spoit,
tornikuet,
DARAH
DAN
Perawat
memberikan
seluruh
SDM yang ruang
bertugasSAMPEL
diprawatan
RS antara
lain
perawat,
kapas alcohol
steril/spastic.plester
uka steril, label
CAIRAN
TUBUH
LAINNYA
petugaspenjelasankepada
bagian penunjang
(petugas
radiologi
pasien
danlaboratorium,
keluarganya
tentang
(
Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
rekat/barcode, tabung vakum sesuaikan
dengan
PANGKAT
: Pembina
TK.Ididik
dan instalasi
gizi) dan dan
cleaning
service,
peserta
di
pencegahan
penegendalian
infeksi
PENGERTIAN
permintaan pemeriksaan laboratorium.
Nip.
19550915
198410
2001
rumah
sakit,
tenaga
medis/dokter
dan
staf
non
medis.
nosokomial,antara
lain
tentang
cuci
tangan/hand
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
PENGAMBILAN
SAMPEL
DARAH
DAN
d.
Analis
menyiapkan
APD DARAH
(sarung
tangan,
masker, gaun
PENGAMBILAN
SAMPEL
DAN
CAIRAN
PENGERTIAN 2. Pengambilan
sampel
darah
atau
cairan
tubuh
lainnya
pada
Edukasi
pasien
tentang
pencegahan
infeksi
nosokomial
di
12.05.
00LAINNYA
4/6
hygiene,
manfaat
menggunakan
APD
CAIRAN
TUBUH
pelindung)
pasien,
terdiri
dari
:
rumah
sakitnon
adalah
prosesLAINNYA
penyebarananalis
informasi
edukatif
b.
Edukasi
TUBUH
e. Pengambilan
Setelah
tibaformal
diruang
perawatan,
meminta
label
1.
sampel
darah
vena
oleh
perawat
diruangan
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
khususnya
kepada
seluruh
pasien,
keluarga
Pemasangan
poster
dan
banner
yang
edukatif
dan
rekat/ barcode
sesuai
ID pasien pada
perawat
ruangan
perawaatan
adalah
pengambilan
sampel
darah
vena yang
PROSEDUR
c. Analisrumah
menyiapkan
12.05.
00APD
2/6
pengunjung
sakit,
dlam
pencegahan
infeksi
informative
terkait
program
penceghan
dan
control
f.
Analis
menyapa
pasien
dan
mencocokkan
identitas
yang
dilakukan
oleh
perawat
pada
pasien
dewasa
untuk
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
d.
Analis
menyapa
pasien
dan
menanyakan
nama
dan
nosokomial.
Sasaran
edukasi
adalah
seluruh
pasien,
dan
infeksi
di
rumah
sakit
ada
pada
gelang
identitas
pasien
dengan
data
yang
ada
pemeriksaan
laboratorium
patologi
klinik
atau
untuk
contoh
12.05.
00 dan mencocokkan5/6
tanggal
lahir
pasien
identitas
pasien
UNIT TERKAIT
Diklat
RS
humas
RS,
seluruh
intalasi
keluarga
serta
pengunjung
RS
antara lain.
darah
transfuse
atas
permintaan
dokter yang
merawat
diforma
permintaan
pemeriksaan
atau
format
PROSEDUR
c. Perawat
menyiapkan
peraatan laboratorium
sampling
: spoit,
yang
ada
pada
joblist
.Menjadi
pedoman
edukasi
staf
tentang
penanganan
pasien
pasien
TUJUAN
transfuse
ddarah
tornikuet,
kapas
alcohol
steril/spastic.plester
uka
steril,atau
e. di
Analis
memberikan
penjelasan
kepada
pasien
2.
Pengambilan
sampel
darah
vena peralatan
olehkepada
analis
laboratorium
infeksius
rumah
sakit menyiapkan
g. Perawat
Analis
memberikan
penjelasan
orang
tuadi
PROSEDUR
d.
ruangan
steril
untuk
label
rekat/barcode,
tabung
vakum
sesuaikan
dengan
orang
tuapasien
(pasien
anak)
tentang
tujuan
tindakan
ruang
perawatan
dantindakan
di labortorium
adalah
pengambilan
pasiententang
tujuan
yang
akan
dilakukan
sampling
cairan
tubuh
: laboratorium.
spuit,oleh
mandrain
untuk
luumbal
permintaan
pemeriksaan
yang
akan
dilakukan.
sampel
darah
yang
dilakukan
analis
laboratorium
pada
SK
direkturtentang
program
kerja
komite
pencegahan
KEBIJAKAN
Analis menggunakan
gaun pelidun,
memakai masker
dan
d.h. Perawat
menyiapkan
APD(sarung
tangan,masker,
gaun
f.
Analis
menggunakan
gaun
pelindung,
memaki
masker
pasien
anak
rawat
inap
dan
semua
pasin
rawat
jalan,
ntuk
punksi
(beerdasarkan
standara
pelayanana
medik,
dan pengendalain
infeksi
RSUD
HAJI
MAKASSAR
mencuci tangan,
menggunakan
sarug
tangan
pemeriksaan
laboratorium
patologi
klinik
atau untuk contoh
pelindung)
dan
mencuci
tangan,
menggunakan
sarung
Dilakukan
desimnfeksi
area
pengambilan
sampel
dan
sesuai
tindakan
yang penjelsan
akan
dilakukan)
transfuse
atas
permintn
dokter
yang
merawat
pasien
e.i. Perawatmemberikan
kepada
pasien
tentang
tangan,kemudian
melakukan
pemgambilan
sampel
1.e.
EDUKASI
STAF
RUMAH
SAKIT
dengann
bantuan
perawat
ruangan
dilakukan
Perawat
mnyiapkan
desinfektan
(brethadin,
70%)
3. tujuan
Pengambilan
sampel
darah
arteri
oleh alkohol
dokter
diruang
tindakan
yang
akan
dilakukan
g. Desinfeksi
area
pengambilan
sampel
dengan
spastic
a. perawatan,
Edukatif
formal
pengambilan
sampel
(sesuai
prosedur
pengambilan
adalah
pengambilan
sampel
darah
arteri
yang
f. Perawat
menggunkan
gaun
pelindung,
memakai
masker
untuk
desinfreksi
permukaan
tindakan,
dan peralatan
kemudian
dilakukan
pengambilan
sampel.
Tim
PPI
dan
komite
PPI
bekerjasama
denganatas
dilakukan
oleh
dokter
residen
patologi
klinik
sampel
pokja
AOP)
dan
tangan,
menggunakan
sarug
tangan
h. mencyuci
Luka steril
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
dengan
penunjang
(kain
penutup
steril,
kasa
steril) pelatihan
dll dengan
Diklat
RS
menyelenggarakan
permintaan
dokter
yang
merawat
pasie/DPJP.
Lukabagian
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
g.j. Dilakukan
desinfeski
daerah
pengambilan
sampel
spastic
dan ditutup dengan
plester steril
f.
APDtubuh
(sarung
tangan
steril,
4. Perawat
Pengambilan
sampel
cairan
oasien
oleh
dokter
DPJP,
program
seluruh
stafrumah
sakit dala
bentuk
in
spastic
dnmenyiapkan
ditutup
dengan
steril
dengan
spastic,
dilakukan
pengambilan
i. Tabung
sampel
darahlester
yang
sudahsampel(
diambilsesuai
dituliskan
adalah
pengambilan
sampel
cairan
tubuh
(cairan
:pleura,
house
training
k. masker,gaun
Abung
sampel
darah dan
yanglabel
sudah
diambil
direkatkan
pelindung)
/ pokja
barcode
yang
prosedur
pengambilan
sampel
pada
AOP)
nama,
tanggal
lahir
dandarah
no rekat
register
pasien
dengan
ascites,
sendi
liquor,
pericardium
dan
amnion)
yang

Orientasi
dengan
materi
terkait
program
dengan
label
barcode pasien
sambil
analis mengecek
PROSEDUR
h. Luka
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
dengan
akan
direkatkan
padsa
wadah
steril
sampel
cairan
tubuh
spidol
permanensambil
analis
mengecek
dengan
dlakukan
oleh
dikter
DPJP
pencegahan
dan
konrol
infeksi
di rumah
sakit
kembali
pasiendengan
dengan
mencocokkan
label barcode
danIDditutup
plester
steriltulang
menanyakan
kembali
ID pasien.
5. spastic
Pengambilan
sampel
sum
sum
oleh dokter
pasien
para
mahasiswa
kepaniteraan
fakultas
yang
ada
dipatologi
gelang
i. Sampel
darah
yang pasien
sudah
diadalah
ambil
direkatkan
dengan
j. kepada
Sampel
darah
yang
diambil
disusun
pada
rak
supervisor
klinik telah
pengambilan
sampel
g.l. Sebelum
tindakan
dilakukan
dokter
DPJP
melakukan
Sampel
darah
yang
telah
diambil
dimsukkan
ke dalam
kedokteran,
Para
dokteryang
mengikuti
pendidikan
label
barcode
pada
pasien
sambil
erawatmengecek
cairansampel
sum sum
tulang
apada
pasien
yang
dilakukan
oleh
sesuai warna tabung
plastic
rekat
bersama
dengan
pengantr
pemeriksaan
pengecekankembali
identitas
pasien
yang
ada
di
status
dan
para
mahasisw
keperawatan,
dokter
supervisor
patologi
klinik
permintaan
dokter
kembali
ID
pasien
dengan
mencocokkan
label
yang
ad
k. spesialistik,
Sampel
darah
disalurkan
keatas
ruang
analisis
masing
laboratorium
ehabilitasi
dan seluruh
intitusi
pendidikan
DPJP.
digelangpasien
pasien
masing
dengan medic
menanyakan
nama,
tanggal
lahir
m.Sampel
Sampel
darah
dikirim
melalui.untuk
dikirimke
TUJUAN
pedoman
pengambilan
sampel
dan
cairan
yang
terlibat
dalam
pelayanan
rumahdarah
sakit ked
j.Menjaadi
darah
yang
telah
diambil
dimasukkan
lam
pasiendan
mencocokkan
nama pada gelang ID
laboratorium
tubuh
pasien
di
rumah
sakit
4. Pengambilan
sampeldengan
cairan tubuh
(cairan
pleura, ascites,
bersama
pengantar
pemeriksaan
h. plastic
Dokter rekat
menggunakan
gaun pelindung,
memakai
masker
sendi liquor, pericardium dan amnion )pasien oleh dokter
laboratorium
direktur...............tentang
pengambilan
sampel
darahsteril,
dan di
3. SK
Pengambilan
sampel
darah
vena olehsarung
analis
laboratorium
dan
mencuci
tangan,
menggunakan
tangan
KEBIJAKAN
k. Sampel
darah
dikirim
melalui untuk
DPJP
cairn
tubuh
pasien
di RSUD
Haji makassar pengambilan sampel
ruang
perawatan
dan
di
laboratorium.
a.
Dokter
DPJP
membuiat
dikirim
ke laboratorium
patoklogiinstruksi
klinik tindakan
kemudian
melakukan
desinfeksi
area
a. Analis laboratorium di ruang samping menerima joblist
1. Desinfeksi
Pengambilan
sampel
darah perawat
vena melingkar
oleh
direncana
ruang
cairandilakukan
tubuh
kepada
danperawat
menulis
i.
dengan
cara
dari dalam
permintaan
laboratorium
( oleh
sesuai
format
permintaan
2. Pengambilan
sampel
darah
vena
anais
laoratorium
di
perawatan
tindakan
pada status
pasien dilakukamn dengan
keluar
area tindakan,
desinfeksi
laboratorium)
ruang
perawatanpasien
anak
a.b.
Perawat
Dokter yang
DPJPbertugas
menjelaskan
di ruangtujuan
perawatan
dan mengecek
cara kerja
Analis laboratorium
menyiapkan
peraatan
sampling
: spoit,
tornikuet,
menggunakan
bethadin,
kemudian
desinfeksi
diulangi
a.b.Analis
menerima
format
permintaan
format
tindakan
permintaan
yanag
akan
pemeriksaan
dilakukan
kepada
laboratorium
pasien,
atau
atau
kapas alcohol
steril/spastic.plester
uka steril, label
laboratorium
dari
ruang
perawatan
melalui..atau
format
keluarga
transfusi
pasien
darah, dari
yang dalam
ditulis dan
ditandatangani
dengan
cara
melingkar
keluar
dengan
PROSEDUR
rekat/barcode,
tabung
vakumpersetujuan
sesuaikantindakan,
dengan
dibawa
keluarga
pasien
ke
aboratorium.
c.oleh
Perawat
menyiapkan
format
bila
dokter DPJP.
menggunakan
alkohol
70%
permintaan
pemeriksaan
laboratorium.
b. Analis
laboratorium
mengecek
format
permintaan
b. Perawat
ruangan menyapa
pasiendan sampel
menccokkan
pasien menyetujui
tindakan steril,
pengambilan
cairan
j. Setelah
tindakdn
dianggap
sisi luar tindakan
(sesuaiarea
SPOlaboratorium
pokja AOP_
pemeriksaan
atau
format
transfuse
darah.
identitas
tubuh yang
yangakan
addadilakukan,
pada gelang
pasien/identitas
keluarga pasien
pasien
ditutup
kainada
steril,
kemudian
dengan
dandengan
dokter
data DPJP
yang
menandatangani
diformat
permintan
formatdilakukan
pemriksaan
persetujuan
pengambilan
laboratorium
tinda sampel
atau(sesuai
format transfusi
prosedurdaarah.
standar yan med)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH DAN


CAIRAN TUBUH LAINNYA

No.Dokumen
12.05.

No.Revisi
00

Halaman
6/6

k. Luka bekas tindakan ditutup dengan kasa steril yang


l.
PROSEDUR

telah diberi bethadin dan diberi plester perekat kedap air


Sampel yang sudah diambil dimasukkan dalam wadah

steril yang telah diberi label barcode sesuai ID pasien.


m. Sampel dan pengantar permintaan pemeriksaan
laboratorium

diantar

oleh

perawat

ruangan

laboratorium PK untuk dilakukan pemeriksaan.


UNIT TERKAIT

1. Seluruh instalasi ruang perawatan


2. Instalasi laboratorium patologi klinik

ke

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN TERTUSUK


JARUM SUNTIK
PENCEAGAN DAN PENANGANAN TERTUSUK JARUM
No.Dokumen
12.01.02
No.Dokumen
12.05.
Tanggal Terbit
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR

No.RevisiSUNTIK

Halaman

00

1/3
No.Revisi
Halaman
00
2/3
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar

Digunakan berulangn ulang. Jarum/benda tajam tidak

diserahterimakan dari tangan ke tangan, tetapi diletakkan


(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
25-12-10
dulu di ssatu PANGKAT
tempat khususu(neutral
: Pembina TK.I zone).Neutral zone
Nip. 19550915 198410 2001
ddapat dibuat menggunakan berbagai macam cara. Neytral
Tertusuk jarum bekas tindakan pasien adalah salah satu
zone
dapat
menggunakan
baskom
atau perlak
magnetik
kecelakaan
kerja
yang
beresiko infeksi
kepada
petugas
yang
terpapar f. Gunakan alat pembuyka jarum/klem jika harus membuka
Menjadi pedoman penanganan teertusuk jarum di rumah sakit
jarumdari syringe/spuit /alat lain
g.
Tutuppenanganan
rapat tempat
pembuangan
jarum suntik setelah
.SK. tentang
tertusuk
jarum suntik
terisi1/4 penuh dengan tidengan yang baru
h. Musnahkan sampah jarum suntik/benda tajam di
Upaya pencegahan
incenerator tertusuk jarum / benda tajam harus
tuntas
dilakukan mulai
dari proses
2. Penanganan
tertusuk
jarum pemilihan jarum suntikk/
tertusuk jarum
dapat terjadisampai
pada petugas
benda Kecelakaan
tajam, penggunaan,
pembuangan,
proses rumah
pemusnahan.
sakit, pasien, keluarga pasien, maka langkah langkah yang
1. Pilihlah jarum suntik yang mempunyai mekanisme
harus di ambil sebagai berikut :
keselamatan
a. Bila terjadi kecelakaan tertusuk jarum pada jam kerja,
a. Gunakanlah jarum suntik yang cara aman
maka: menutup jarum suntik setelah selesai
b. Jangan
- Disampaikan untuk tidak terlalu panik
digunakan
dengan
menggunakan
tangan kiri,
- Luka bekas
tusukan
jarum tidak dipencet
- Cuci
luka dibawah
mengalir
a15kanan
menit
letakkan
penutup
jarum air
diatas
meja,selam
tangan
- Desinfeksi bekas luka tusukan dengan alkohol 70%
emmegang sspuit dan mengarahkan ke penutup
atau iodine povidon (bethadine)
jarum, bila ujung jarum telah masuk dan cukup aman,
- Melaporkan kejadian tertusuk jarum kepada kepala
tangan kiri bisa membantuu memasukkam jarum
ruangan / kepala instalasi untruk dibuatkan laporan
hingga tertutup rapat
c. Jarum insiden
suntik yang sudah digunakan langsung
- Pastikan status infeksi sumber pajanan (pasien)
dibuang ketempat limbah jarum yang tiidak dapat
dengan ,melihat status pasien atau dilakukan
ditembus jarum ,safety box
Laboratorium
deteksi
hepatitis
(HbsAg)
d. Safety pemeriksaan
box selalu disiapkan
ditempat
dimana
petugas
atau HIV pasien
yang bersangkutan
bekerjadan
menggunakan
jaru/benda
tajam
Pastikan
status
infeksi
petugas
terpajan
e. Siapkan neutral zone ditempat yang
kerja
yangdengan
melakukan
pemeriksaan
laboratorium
untuk detekdi
menggunakan
jaarum
suntik/benda
tajam berulang
dan HIV
ulang. hepatitis
NEYTRAL
ZONE adalah area tempat
meletakkan
jarum DAN
suntik/jarum
jahit/ bendaTERTUSUK
tajam lain
PENCEGAHAN
PENANGANAN
yang

No.Dokumen
12.05.
PROSEDUR

JARUM SUNTIK
No.Revisi
00

Halaman
3/3

PENCEAGAN DAN PENANGANAN TERTUSUK JARUM


SUNTIK
No.Dokumen
12.05.
Tanggal Terbit
PROSEDUR

Halaman
1/

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar

25-12-10

TETAP

UNIT TERKAIT

No.Revisi
00

1.
2.
3.
4.

(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Seluruh instalasi perawatan
Kamar operasi
Laboratorium
Instalasi sarana

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH DAN


CAIRAN TUBUH LAINNYA

No.Dokumen
12.05.
-

No.Revisi
00

Halaman
6/6

Jika hasil pemeriksaan laboratorium petugas yang


tertusuk

negative

lakujkan

folllow

up

pemeriksaan

laboratorium pada bulan pertama, bulan ketiga dan bulan


-

keenam
Jika hasil pemeriksaan laboraotorium petugas yang
tertusukpositif hepatitis , rujuk ke poliklinik umum untuk

mendapat penanganan selanjutnya.


Jika hasil pemeriksaan laboratorium

pasien

atau

petugas yang tertusuk positif HIV maka petugas yang


tertusuk jarum dirujuk ke poliklinik umum atau POKJA HIV
untuk mendapat profilaksis ARV sebelum 4 jam mpertama
PROSEDUR

paparan.
b. Bila kejadian tertusuk jarum terjadi diluar jam kerja, petugas
ruangan

segera

mengarahkan

ke

IGD,

melaporkan

kejaadiannya kepada petugas triage IGD dan POKJA HIV


untuk diberikan pengantar pemeriksaan skrinning hepatitis
dan HIV
Segala resiko yang terjadi akibat kecelakaan kerjan
tertusujk jarum menjadi tanggungan rumah sakit.Bila yang
bersangkutan berstatus PNS dapat menggunakan kaartu
askes denganm rujukan dari IGD
Alur pelaporan sesuai dengan SPO K3 tentang pelaporanj
kejadian insiden kecelakaan kerja
UNIT TERKAIT

3. Seluruh instalasi ruang perawatan


4. Instalasi laboratorium patologi klinik

PENANGANAN DAN PENGENDALIAN KEJADIAN


LUAR BIASA
PENANGANAN DAN PENGENDALIAN KEJADIAN
LUAR BIASA
PENANGANAN
DAN
PENGENDALIAN Halaman
KEJADIAN
No.Dokumen
No.Revisi
LUAR BIASA

PROSEDUR
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP

PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR

PENGERTIAN

PENGERTIAN

UNIT TERKAIT

TUJUAN
KEBIJAKAN

PROSEDUR
TUJUAN
UNIT TERKAIT

KEBIJAKAN

No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.07
00
1/3
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.07
00
Ditetapkan: 2/3
Tanggal
Terbit
PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
DROPLET
12.01.07
00
3/3
Direktur
RSU Haji Makassar
1. Pencegahan dan deteksi
dini KLB
INFECTION
DAN
PENGENDALIAN
DROPLET
b) Paket swab
dikirim
melalui
laboratorium
Kesehatan
a.PENCEGAHAN
Managemen
rumah
sakit
membuat
TIM SKDKLB yang
INFECTION
Propinsi
Sulawesi
Selatan
untuk
diteruskan
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
langsung dibawahi
oleh direktur medik dan
keperawatanke
25-12-10
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
PANGKAT
: Pembina
b. Tim Litbangkes
SKD KLB
membuat
alur TK.I
pelaporan dan
f. Hasil
pemeriksaan
penunjang
sesuai
pasien
langsung
diberi
Nip.
19550915
198410
2001
menyiapkan petugasNo.Revisi
tanggap KLB
No.Dokumen
Halaman
12.01.07
00
1/1
rawat
di
Infection
Center
ditempatkan
padad
1. c.pengantar
Kejadian
luar
biasa
(KLB)
adalah
timbulnya
atau
Managemen rumah sakit menyiapkan fasilitas dan APD
ruang
yang
sesuai
diagnosis
dan
kewaspadaan
isolasi.
meningkatnya
angka penyakit
kejadianterkait
kesakitan
kematian
dalam
menangani
KLB dan atau
12.01.07
00
1/1
Tanggal
Terbit
3. Untuk
penanganan
KLB epidemiologi
denganDitetapkan:
diagnosis
yamng
tidak
yang
bermakna
secara
pada
suatu
d. Tim SKD KLB berkoordinasi
dengan
tim PPI daerah
untuk
Direkturccampak,demam
RSU
Haji Makassar
termasuk infeksi khusus (diare,
berdarah
dalam
kurun
waktu
yangbersin
digolongkan
kegiatan
surveilans
Etika
batuk
adalah tertentu..penyakit
tata cara
batuk/
untuk
dengue,
tetanus
neonatorum,AFP,
hepatitis
E
e.
Tim
PPI
melaporkan
hasil
temuan
KLB
ke
ketua
komite
dalam
KLB
di
Indonesia
adalah
diare,
campak,
a.menghindari
Pasien masuk
droplet
rumahinfection,
sakit melalui
yaitu
IGDsetiap orang DBD,
yang
25-12-10
PPI
tetanus,Accut
Flaccid
Paralysis,
Hepatitis
dan infeksi
b.memiliki
Proses tanda
triase atau gejala pernafasan (batuk,Ebersin)
harus
Ketuayaitu
komite
PPI(Flue
bersama
managemen
rumah
dan
Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
Avian
(fluberikut
burung),
Flue sakit
(fluinfeksi
babi)
c.f.khusus
Diagnosis
suspek
kasus
KLB
tidakk
termasuk
mengikuti
prosedur
sebagai
: Swine
PANGKAT
:
Pembina
TK.I
tim
dokter
infection
center
merencanakan
penanganan
khusus
danOrang
SARS,yang
difteriakan batuk dan bersin duduk pada jarak 1
a.
Nip.
19550915
198410 2001
Untuk
TN
tidadklain.
dilakukan
penunjang,
2.d.Sistem
kewaspadaan
dini
KLB pemeriksaan
(SKD-KLB)
merupakan
lanjut
meter dari orang
1.g.
Droplet
infectyion
adalah
salah
satu
cara
penularan
infeksi
penelusuran
kasus
dengan
mencarei
klinik
non
medic
Ketua
komite
PPI
membuiat
laporan
kejadian
KLBbeserta
untuk
kewaspadaan
terhadap
penyakit
berpotensi
KLB
b. Menutupi hidung dan mulut ketika batuk atau
bersin
yang
menangani
persalinan
melalui
media
udara,
yang
dapat
terjadi
ketika
batuk,
diteruskan
pihak
sakit menerapkan
ke Instalasi
faktor
faktormenggunakan
yang managemen
mempengaruhi
dengan
tissue, rumah
ataudengan
lengan
atas
bagian
e. bersin,
Sedadngkan
untukatau
kasus
KLB melakukan
yang bukan prosedur
infeksi khusus
brerbicara
ketika
yang
terkait.
tekhnologi
surveilans
epidemiologi
dan dimanfaatkan
untuk
dalam
untuk
menahan
droplet
sekresi
pernafasan
diteruskan KLB
dengan
pemeriksaan
penunjang
klinik
menghasilkan
produk
aerosol
seperti
suction
atau
2. Penangana
dengan
diagnosis
Infeksi
khusus
:flu
sikap
tanggap
kesiap
siagaan.upaya
upaya
c.Dilakukan
Tissue bekas
pakai
dibuang
di klinik
tempat
f. meningkatkan
pemeriksaan
penunjang
: limbah ionfeksi
fisiotherapi
dada.
burung(avian
flue).
Flu
babi (swine
flu),SARS dan
difteri luar
pencegahan
dan
tindakan
penanggulangan
kejadian
berkantong
kuning
- Pasien
Skriningmasuk
rutin
di
laboratorium
IGD
2.a.
Mikroorganisme
yang
termasuk
droplet
infection
adalaha
rumah
sakit
melalui
Instalasi
Gawat
d.
Cuci
tangan
segera
dengan
sekresi
biasa
yang
cepat dan
tepatsetelah
1)
Untuk
diare,
DBD kontak
diagnosis
ditegakkan
Adenovirus
influenza, seasonal
Darurat
3. Deteksi
dini pneumonia,haeemophilus
KLB merupakan
kewaspadaan
terhadap
pernafasan
berdasarkan
hasil laboratorium
patologi klinik
IGD
b.
Proses
triase
human
influenza
dll
kemungkinan
terjadinya
KLB
dengan
cara
melakukan
2) Untuk kasus AFP
c.Pasien
Diagnosis
suspekkasus
infeksimkhusus
olehdengan
dokter
3.
inap dengan
diagnosis
berhubungan
a)
Sampel
swabKLB
fese,
diambil
paket
oleh
1. intensifikasi
Seluruhrawat
instalasi
pemantauan
secara
terus 1
menerus
dan
internis
droplet
infection
ditempatkan
pada
ruang
isolasi
(sesiuai
perawat
bersama
tim
epidemiologi
survey
KLB
2. sitematis
Kamar
bedah
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB
Pasien
ditempatkan
diruang
isolasi melalui laboratorium
SPO
penyelenggaraan
ruang
isolasi)
b)
Sampel
dikirim
3.d.
Bagian
administrasi
dan
perubahan
kondisifese
rentan
KLB agar
dapat mengetahui
e.
Dilakukan
pemeriksaan
penunjang
klinik:
4. Batuk adalah
mekanismeProvinsi
tubuh untuk
mengeluarkan
keswehatan
Sulaawesi
Selatan benda
untuk
secara
dini terjadinya
KLB
Skrining
rutin
di
laboratorium
patologi
klinik
di
IGD
ke Litbangkes
asing, atauditeruskan
sputum
reaksi
pada
4. Penanggulangan
KLB akibat
adalah
suatudllalergi,
proses infeksi
managemen
- Pemeriksaan
penunjang
radiologi
3) Untuk
kasus
campak
saluran
pernafasan.
Setioasp
kali
batuk
ataun
bersin
yang
bertujuan
agarurin
KLB
menjadi
- Skrining
laboratorium
khusus:
Sampel
dantidak
fese lagi
diambil
oleh masalah
perawat
sesoranga)dapat
menyebarkan
ribuan
mikroorganisme
kesehatan
masyarakat
poko
1) Untuk
kasus tim
SARS
dan Flu burung
dan Flu Babi
bersama
epidemiologi
survey
KLB
Sebagai
pedoman penerapan
etikaadalah
batuk ditim
rumah
5.
Tim epidemiologi
KLB
KLB sakit
RSUD
haji
b)
melalui laboratorium
kesehatan
danSampel
SARSsurvey
: dikirim
yang
berkoordinasi
dengan
laboratorium
kesehatan
sulawesi
Selatan
untuk diteruskan
ke
a) provinsi
Sampel swab
hidung
dan isolasi
tenggorokan,
diambil
SK direktur.........tentang
kewaspadaan
Litbangkes.
daerah
,Dinas
kesehatan
Kotamadya/kabiupaten,
2 paket oleh
perawat bersama
tim epidemiologi
g.Balaibesar
Hasil pemeriksaan
penunjang
sesuaiPropinsi
pasien langsung
laboratorium
kesehatan
Sulawesi
survey
KLB.
dirawat
di
ruang
perawatan
umum
atau
intensife
care
b) Satu
paket swab
dikirim melalui
Selatan dan
Laboratorium
Mikrobiologi
Fakultaslaboratorium
Kedokteran
4. Pasien rujukan dari rumah sakit atau institusi lain membawa
Kesehatan
Provinsi
Sulawesi
Selatan untuk
Universitas Hasanuddin
1. rujukan
Pencegahan
dandiagnosis
pengendalian
droplet
infection
dengan
penyakit
terkait
KLB. Mengikuti
Menjadi
pedoman
penanganan
dan
pengendalian
kejadian
luar
diteruskan
ke
Litbangkes
di
Jakarta
a. Komite
PPI menyiapkan
berupa
poster,
prosedur
penanganan
2 atau 3sarana
sesuaiedukatif
jenis infeksinya
c) sakit
Satu paket
sampel
dikirimpencegahan
ke laboratorium
atau
videoclip
tentang
dan
biasa
rumah
1. dileaflet
Instalasi
perawatan
Biomolekuler
fakultas
Kedokteran
Universitas
drolet
infection dirumah sakit
2. pengendalian
Instalasi infection
center
Hasanuddin
b.
PPI Rawat
memberikan
3. Tim
Instalasi
Daruratedukasi kepada staf, pasien, dan
2) Untuk
kasus
difteri
4. pengunmjung
Intensive
care
Unit
rumah
sakit tentang
a)
Sampel
swab
tenggorokan
diambil cvara
1 paket cara
oleh
5. Laboratorium Ptologi klinik
SK Direktur..........tentang kewaspadaan Isolasi
droplet
infection
yaitu
: Selatan
cuci Survey
tangan
perawat
bersaama
tim Sulawesi
Epidemiology
6. pencegahan
Lborsatorium
Kesehatan
Provinsi
7. sebvel;um
Litbangkes
Jakarta
KLB
dan sesudah meninggalklkan ruangan pasien
8. Laboratorium Biomolekuler FK Universitas Hasanuddin
(sesuai SPO kebersihan tangan), gunakan APD (sesuai
SPO APD) dan tata cara membuang limbah infeksius.
2. Tim PPI melalui meeddia edukatif mengsosialisasikan
penerapan etika batuk/bersin

No.Dokumen

No.Revisi

Halaman

12.01.07

00

1/1

Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP

Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar

25-12-10
(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001

PENGERTIAN
TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR
UNIT TERKAIT

3.

You might also like