Professional Documents
Culture Documents
NOSOKOMIAL
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.03.01
00
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
02-01-10
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
UNIT TERKAIT
No.Revisi
Halaman
12.05.
00
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
25-12-10
Petugas :
PROSEDUR
2.
Pelaksanaan :
MENCUCI TANGAN
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.05.
00
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
25-12-10
Petugas
a.
PROSEDUR
2.
UNIT TERKAIT
Tenaga laundry
Pelaksanaan
PENGGUNAAN MASKER
No.Dokumen
12.05.
No.Revisi
00
Halaman
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR
Tanggal Terbit
TETAP
25-12-10
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
CUCI TANGAN
ALAT PELINDUNG DIRI SARUNG TANGAN
No.Dokumen
12.05.01
No.Dokumen
12.01.02
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP
PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT
TERKAIT
PROSEDUR
No.Revisi
00
No.Revisi
Halaman
1/1
Halaman
Ditetapkan:
00
1/1
Direktur
RSU Haji Makassar
Tanggal Terbit
Tanggal Terbit
25-12-10
25-12-10
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Suatu proses secara mekanik
melepaskan kotoran
dan debris
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
: Pembina
dari kulit tangan denganPANGKAT
menggunakan
sabun TK.I
dan air bersih.
Nip. 19550915
1. Mencuci tangan dengan
air dan198410
sabun2001
akan banyak
Sarung tangan adalah alat pelindung diri pekerja yang
mengurangi mikroorganisme dari kulit dan tangan.
digunakan
pada tangan
melindungi dari zat - zat
2. Menghilangkan
kotoran untuk
dari kulit.
3.
Memutus
mata
rantai
penularan
kimia, benda tajam,panas dan lain -infeksi.
lain.
RS
harus
melaksanakan
Pencegahan
dan Pengendalian
Infeksi
Agar pekerja mengetahui fungsi sarung
tangan sebagai
alat
Lima
saat kebersihan
tangan anjuran WHO untuk patient safety
pelindung
diri.
1. Sebelum kontak dengan pasien
Alat
diri berupa
sarung tangan digunakan oleh
2. pelindung
Sebelum tindakan
aseptik
3. Setelah
dengan cairan
tubuh akibat
pekerja
agarberesiko
terhindarkontak
dari kecelakaan
dan penyakit
4. Setelah kontak dengan pasien
kerja.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
1.
Bermacam
macam sarung tangan
disesuaikan
Pada
daerah -triase/penapisan
di fasilitas
pelayanan,dengan
perlu
faktor resiko yang ada, antara lain :
disediakan:
a. Sarung tangan terbuat dari karet
Sabun
(batang
atau dari
cair, kain.
yang antiseptik atau bukan)
b. 1.
Sarung
tangan
terbuat
Wadah sabun
yang tangan
berlubang
supaya airdengan
bisa terbuang
2. 2.
Penggunaan
sarung
disesuaikan
faktor
sebelum
keluar melakukan pekerjaan.
3. 3.
Sarung
tangan (pipa,
dibersihkan
pekerjaan
Air mengalir
emberatau
ataudicuci
keran)setelah
dan wastafel
selesai.
4. Handuk/lap sekali pakai (kertas atau kain yang dicuci
4. Sarung tangan siap untuk di gunakan kembali.
sekali
pakai)
Instalasi
Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit.
Langkah-langkah cuci tangan rutin :
Langkah 1 : Basahi tangan seluruhnya
Langkah 2 : Pakai sabun
Langkah 3 : Gosok benar-benar semua bagian tangan dan jari
selama
10-15
membersihkan
UNIT TERKAIT
detik,
terutama
bagian-bagian
bawah
untuk
kuku,
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP
No.Dokumen
No.Revisi
12.01.03
No.Dokumen
00
No.Revisi
12.01.04
Tanggal
Terbit
Tanggal Terbit
Halaman
1/1
Halaman
Ditetapkan:
Direktur
RSU Haji Makassar
00
1/2
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
25-12-10
25-12-10
PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
pengolahan selanjutnya.
sampai
mendidihnoda
(100 darah
C) danyang
ditunggu
antara 15
30 menit.
Membersihkan
menempel
disampai
instrument
Membunuh mikro-organisme pada alat operasi untuk mencegah
Pencucian peralatan / instrument mencakup perendaman alat
terjadinya infeksi pada luka operasi.
setelah dipakai, pembersihan, pengeringan, pengesetan dan
Sterilisasi
penyetrilandengan
ulang. merebus dalam aquadest dilakukan dengan
sterilisator
di ruang operasi bila sterilisasi dengan autoclave
Prosedur:
tidakGunakan
mungkininstrumen
dilakukansesuai
atau alat
tersebut
habis dipakai lagi
1.
dengan
fungsinya
2.
Pisahkan
alat
tajam
dan
halus
dari
alat
kasar (buat tempat
untuk operasi berikutnya,
besar dan beri pelindung)
Prosedur:
3. Bersihkan alat dari darah yang menempel pada permukaan
1. Sebelum
dimasukkan
ke dalam
sterilisator
alat cuci sampai
dan celah-celah
alat selama
operasi
berlangsung.
4. bersih
Pembersihan
manual: prosedur.
sesuai dengan
a. Rendam
semua alat
bekas
dengan
cairan klorin
2. Alat
yang ujungnya
tajam
ataupakai
runcing
dilindungi/ditutup
0,5 % selama 10 menit atau salvon 1 % selama 10
dengan kain kasa atau slang plastik..
menit. diisi
Untuk
instrumen
yang sampai
terinfeksi
lamanya
3. Sterilisator
aquadest
secukupnya
alat-alat
yang
perendaman 1 jam.
disterilkan
terendam
b. Gunakan
sarungseluruhnya.
tangan
4. Masukkan
alat
dalam
dan pastikan alat sudah
c. Keluarkan ke
semua
alatsterilisator
dari rendaman.
d. Lepaskan
alat-alat yang dapat dilepaskan agar
terendam
seluruhnya.
5. Hidupkan
sterilisator
pembersihan
bisa maksimal.
e. Sikat
setiap steril
permukaan
sampai waktu
ke sela-selanya
6. Alat
dinyatakan
setelahalat
mencapai
sejak air
menggunakan
deterjen.
mendidih.
f. Alat
Bilas
dengan
bersih
a.
dari
logamair
: 30
menitmengalir.
g. Alat
Keringkan
dengan handuk
b.
dari gelas/kaca:
15 menitkhusus atau alat pemanas
khusus.
c. Alat dari karet : 10 menit.
h. Berialat
minyak
agar korentang
tidak cepatsteril
berkarat.
7. Angkat
yang pelumas
steril dengan
dan disimpan
i. Cek
instrumen
dan
serahterimakan
pada
padapenanggungjawab
tempat steril.
sebelum diset kembali untuk
8. Cantumkan tanggal dan jam disterilkan (bila akan disimpan)
disterilkan.
serta
nama petugas.
Semua instalasi
dan ruangan.
No.Revisi
Halaman
12.01.04
00
2/2
Catatan:
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No.Revisi
Halaman
12.01.05
00
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
25-12-10
(Dr. drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Limbah cair/air limbah adalah semua bahan buangan
PENGERTIAN
RS
yang
patogen,
kemungkinan
bahan
kimia
yang
mengandung
beracun
dan
limbah
hasil
radioaktivitas.
Penanganan
TUJUAN
limbah
RS
bertujuan
agar
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
TETAP
PENGERTIAN
PENGERTIAN
TUJUAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
UNIT TERKAIT
00
No.Revisi
1/1
Halaman
12.01.07
Ditetapkan:
00
1/1
Direktur RSU Haji Makassar
TanggalTerbit
Terbit
Tanggal
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
25-12-10
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
Nip. 19550915 198410 2001
PANGKAT : Pembina TK.I
Kelembaban
adalah perbandingan antara suhu lingkungan
Nip. 19550915 198410 2001
(udara
ambient)
dengan
(uapjamur
air) dan
pada
suatu
Suatu cara membuat
AC udara
bersih, basah
bebas dari
bakteri.
lingkungan kerja ( ditunjukkan dalam persen ).
Suhu
udaraudara
adalahyang
tempat/suhu
udara
dalam
suatu
lingkungan.
1. Agar
dihasilkan
selalu
bersih
dan
bebas dari
Untuk mengetahui kadar kelembaban dan suhu udara di
jamur dan bakteri.
lingkungan kerja/ petugas merasa nyaman dalam melakukan
2. Menekan sedini mungkin terjadinya infeksi nosokomial
pekerjaannya dan terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
1. Mesin pendingin harus diperiksa secara teratur.
Mesin pendingin
sesuai lingkungan
jadwal.
1. 2.Kelembaban
dan harus
suhu diperiksa
udara dalam
kerja
monitoring
lingkungan
sebanyak
2-4
kali
dalam
setahun
3. Mesin pendingin harus bersih dari jamur dan bakteri yang
agar tenaga kerja dapat bekerja dengan baik dan nyaman
dibuktikan
dengan pemeriksaan
sehingga
produktivitas
meningkat. laboratorium.
2. 4.Suhu
dan
kelebaban
udara
dapat
dicapai dengan
beberapa
Mesin
pendingin
harus
berada
di ruangan
yang ventilasinya
perlakuan secara mekanik yaitu dengan pemasangan AC
baik.
dan
kipas angin serta ventilasi yang cukup.
Untuk
melakukan
pengukuran
kelembaban
dan asap
suhurokok.
udara
5. Mesin
pendingin
harus berada
di ruang bebas
1.
Persiapan
digunakan alat THERMOHYGROMETER, dengan petunjuk kerja
a. AC dan Jet Cleaner
sebagai
b. berikut
Bahan: bahan (lab micro): lidi steril, kaldu, BH Broth
2. Kondisikan
Langkah-langkah
1.
dan posisi baterai dikontrol.
Sebelum
AC ON.
dicuci, debu/kotoran dari AC diambil untuk
2. Ditekan
tombol
3. Ditekan
tombol
RH %diperiksa,
untuk mengetahui
kelembaban kapas
udara
diperiksa,
setelah
selesai dibersihkan,
dan besaran dibaca pada display.
yang steril dioleskan pada AC tersebut. Kemudian diperiksa
4. Ditekan OC, untuk mengetahui suhu udara dalam OC dan
di laboratorium.
besaran,
dibaca pada display.
1. Bersalin.
5. Ditekan
tombol OF, untuk mengetahui suhu udara dalam OC
2. besaran
ICU.
dan
dibaca pada display.
6. Tekan
3. OKTombol OF, jika alat tidak dioperasikan.
Pemeliharaan
4. Radiologi. alat :
Diusahakan alat selalu dalam keadaan bersih dan
baterai dilepas apabila alat tidak dioperasikan.
IPS-RS,Semua Instalasi Ruangan.
PEMELIHARAAN AC
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.08
00
1/1
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit
25-12-10
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Adalah upaya perawatan pada mesin pendingin.
1. Agar AC berfungsi dengan baik.
2. Agar AC terpelihara atau terawat dengan baik.
Mesin pendingin udara harus diperiksa secara teratur agar
bersih dari debu, jamur dan bakteri.
1. Sebelum membersihkan, pastikan untuk mematikan AC dan
memutuskan breaker / pemutus arus.
2. Membersihkan penyaring udara.
a. Buka panel depan.
b. Pegang panel dengan menahannya pada kedua tab di
ujung kiri dan kanan, lalu angkat ke atas hingga
terdengar suara klik.
c. Keluarkan penyaring udara.
d. Dorong tab pada bagian tengah setiap penyaring udara
sedikit ke atas lalu tarik ke bawah untuk
mengeluarkannya.
3. Lepaskan saringan pembersih udara dan cuci dengan air
atau dengan vacum cleaner, jika debu susah dikeluarkan,
cuci dengan deterjen lembut dan air hangat. Jemur di tempat
yang teduh.
4. Pasang kembali saringan pembersih udara dan penyaring
udara seperti semula lalu tutup panel depan.
Seluruh Unit
Tanggal Terbit
No.Dokumen
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PENGERTIAN
12.01.04
1/6
Ditetapkan:
No.Revisi
Halaman
Direktur RSU Haji Makassar
00
2/6
PROSEDUR
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.04
00
3/6
120
No.Revisi
Halaman
12.01.04 PENANGANAN
00 LIMBAH DAN
4/6
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
3. Penanganan limbah benda tajam.
a. Siapkan box kontainer (berupa kardus/plastik keras
PENANGANAN LIMBAH DAN
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
yang tidak tembus
tusukan benda tajam)
di tiap tiap
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
PROSEDUR
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
kamar operasi.
No.Dokumenlimbah cair
No.Revisi cipratan atau
Halaman
6. Penanganan
tumpahan
b. Box kontainer diberi berupa
label biohazard
a.
Menyiapkan
split
kit
sesuai
jenis
bahan
tumpahan.
c. Limbah benda tajam seperti scalpel, jarum bekas pakai
00
6/6 celemek,
b. 12.01.04
Menggunakan APD berupa
: sarung tangan,
dengan
syringe-nya
dimasukkan
ke
dalam box
masaker, google, sepatu boiot
8. Penangan
limbah radiasi
(bahan
pembangkitan/developer
c. Bila
tumpahan
dengan
volume
besar, maka area
kontainer.
d.
Box
kontainer
tidak
boleh
terisi
penuh,
maksimal
isi
dibatasi
dengan yellow
tape,
bila
area
dantumpahan
penetapan/fixier
alat automatic
radiologi)
a. Petugas
yang
bekrja
menggunakan
dan sarung
tumpahan
dengan
volume
kecil tidak masker
perlu dibatasi.
box kontainer.
d.
Letakkan
tissue/kertas
penyerap
pada
tumpahan
lalu di
e. tangan
Box kontainer setiap hari dijemput
oleh cleaning
memakai
sekop.dengan volume kurang lebih 20
b. angkat
Menyiapkan
wwadah
service
yang
selamjutnya
dibawa
ketempat
e. Membuang
kertas penyerap
kedalam
kantong
plastik
liter
dengan
tutup
rapat.
berwarna
kuning
pembuangan
limbah sementara
c.
dan
fixer yangpada
sudah
tidsak
digunakan
f.f. Cairan
Mengulangi
sampai
permukaan
paparan
dalam
kondisi
Prosesdeveloper
pengolah
selanjutnya
SPO
pembuangan
dituang
kedalam
wadah
yang
telah
disiapkan.
bersih
limbah padat infeksius
d.
Kontainer
/ permukaan
wadah
cairan dengan
developerdesinfektan
dan fixer
g.
Bersihkanlimbah
paparan
4. Penanganan
cair limbah
domestik
( Chlorine
1%).
a. diberi
Limbah
cair
umum
dialirkan
melalui
westafel atau
label
yang
berisikan
nama dan
tanggal
h.
Memasukkan
semua
bahan
bekas
pakai
yang sudah
e. Petugas radiologi kmengirim limbah caiaran teersebut
ke
selokan
drainase
cairlimbah
rumah yang
sakit. berlabel
terkontaminasi
keumum
dalamlimbah
tempat
b. baian
Limbah
cair umum
sanitasai
rumahtidak
asakitmembutuhkan penanganan
biohazard.
9. Penanganan limbah bahan kimia / limbah apotek
khusus
i. Membereskan
peralatna dan mencuci tangan.
Limbah
bahannmelalui
kimia dia tur
dalam SPO Pokja MMU
c. Dialirkan
drainase
7. Penanganan
limbah darah
transfusiumum rumah sakit ke
a. Limbah
: kantong
drainasekantong
ke kolamdasrah
pengolahan
limbahdarah
cair. yang sudah
expired/
rusak
dimasukkan
dalam
tempat limbah
5. Penanganan limbah cair infeksius
sementara
ada dipada
Banksaluran
Darah khusus
rumah
a. infeksius
Limbah cair
infeksiusyang
dialirkan
sakit
yang berhubungandengan sistem pengolahan laimbah
b. Tempat limbah infeksius (yang berlabel biohazard)
cair rumah kantong
sakiot. / sulo kuning
disertakan
b.
Aliran
limbah
diolah dengan
sistem
pengolah
limbah
c. Kantong darahcair
dimasukkan
ke dalam
kantong
kuning,
isi
kantong
kuning
tidak
boleh
melebihi
2/3
isi
kantong.
cai rsecara tertpadu denagn sistem anaerob
d. Bila telah terisi 2/3 isi sulo maka kantong di ikat
dan service
sisetemsetiap
aerob hari
dengan
sistem biologis
e. pengendapan
Petugas cleaning
menjemput
limbah
dengan alat
pengolahan
limbahke
rotor
diks (RD)
dengan
kantong
kuning
untuk dibawa
tempat
pembuangan
sementara.
Bio Detox 550m3/hari.
f.
penjemputan
limbah
dan pengolah
slamnjutnya
c. (proses
Untuk menjamin
tidak
terjadinya
pencemaran
maka
dama denganSPO penenganan limbah infeksius).
diperlukan pemantauan harian dengan flow meter, PH,
suhu, debett, kulitas limbah.
IK.SN.01.01 Aturan
penggunaan ttempat
limbah
DOKUMEN
FRM.SN
Kuanntitas
limbah padat
Petugaas kesling
Mmenerima limbah dan mencatat
berat dan jenis limbah
Petugas kesling
Melakukan pemilahan limbah di
TPS
A/3
DOKUMEN :
Lrmbar
kegiatan
penyimpanan
- Memastikan
untuk
mengisi labelpengiriman
limbah meliputi : asal
sampah,
anama
pengirim,
hari
/tanggal,jam pengisian,
jenis sampah
- Limbah medis/B3 diangkut
menggunakan
trolley
tertutup khusus limbah
berwarna kuning.
- Limbah
non
medis
diangklut menggunakan
trolly tertutup khusus
sampah berwarna hijau
- Tempat
penampungan
limbah dibedakan antara
peruntukan
limbah
medis, benda tajam.B3
lain serta domestik (4
tempat limbah)
- IK SN 01.02 Tata cara
penyiumpanan
sementrara limbah
- IK SN 01.03 ketentuan
penampungan
sementara limbah B3
(medis)
mulai
Petugas sanitasi
Mengambil sampel air dan
mengirimkannya ke Lab Luar
Petugas sanitasi
Mengambil hasil pemeriksaan
kualitas air
Petugas administrasi
Membuat laporan
pertanaggungjawawban
Petugas sanitaasi
Menganalisa hasil
pemeriksaan kualitas air
bersih dan membuat laporan
hasil analisa
selesai
pengambilan
sampel
air,
dilakukan
penentuan
titik
pengambilan sampel dan
Surat pengiriman
jenis pemeriksaan
sampel air
Hasil Lab
FRM SN 05.01
LAMPIRAN :
ALUR PEMANTAUN KUALITAS AIR :
Keterangan :
mulai
DOKUMEN I :
Surat
permohonan
Lembar disposisi
Ka Bag PEA
Mencocokkan permintaan
dengan aklokasi anggaran
rumah sakit yang ada dan
menjawab disposisi
Anggaran tersedia ?
Dir. Keuangan
Menginstruksikan bagian PMD
untuk proses realisasi keuangan
A/3
Ka Inst kesehatan
lingkungan
Membuat surat
permohonan khusus
kepada Direktur
Surat
permohonan
tidak
Limbah medis
Ya
ya
Bisa
tidak
Petugas Kesling
ditangani?
Melakukan pemilahan
(Reduce,Reuse,Recycl
e)
Petugas
Petugas
kesling
Kesling
Bisa dikompos ?
Menangani dan
Bekerja
memusnahkan limbah
sama
Izin
di incenator
dengan
incenator
tidak
MOU RSU HAji
pihak ke 3
dengan
Petugas kesling
untuk
pihak
Membuang sisa hasil
pengelolaa
ketiga
pilahan dengan bekerja
n
sama dengan pihak ke 3
Petugas
selesai
kesling
Menangani
dan
memusnahkan
limbah di
incenator
KETERANGAN :
FRM SN 01.03
Neraca limbah
B3
FRM SN 01.04
Data manifest
Pihak ke 3 adlah
badan usaha yang
bergerak di bidang
pengelolaan limbah
dan memiliki izin
adari instansi yang
berwenang
IK SN 01.03
ketentuan
penampungan
semmentara limbah
B3 (medis)
IK SN 01 05
pengelolaan bahan
beracun dan
berbahaya
IK SN 01.07
peanagnganan
pengendalian limbah
B3 padat
IK SN 1.08
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
PROSEDUR
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.08
00
2/3
LAMPIRAN 1
Ruang isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi
kepada pasien dan mengurangi resiko terhadap pemberian pelayanan kesehatan.
A. Syarat syarat ruang isolasi
1. Pencahayaan
Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X?2004, intensitas cahaya untuk ruang
isolasi adalah 0,1 0,5 lux dengan warna cahaya biru. Selain itu ruang isolasi
harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup
2. Pengaturan sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip
tekanan yaitu teknan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
B. Bedasarkan tekanannya ruang isolasi dibedakan atas :
1. Ruang bertekanan negatife
Pada ruang isolasi bertekanan negative udara didalam ruang isolasi lebih rendah
dibandinkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara yang keluar
dari ruang isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang
isolasi. Ruang isolasi bertekanan negative ini digunakan untuk penyakit penyakit
menular khususnya yang menular melalui udara sehingga kuman kuman penyakit
tidak akan mengkontaminasi udara luar. Untuk metode pembuangan udara atau
sirkulasi udara di gunakan system sterilisasi dengan HEPA
2. Ruang bertekanan positif
Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi di
bandingkan udara luar sehingga menyebabkan terjadi perpindahan udara dari
dalam keluar ruang isolasi. Hal ini mengkibatkan tidak akan ada udara luar yang
masuk ker uang isolasi sehingga udara ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh
udara luar.Ruang isolasi bertekanan positif ini digunakan untuk penyakit penykit
immunodeficiency seperti HIV/AIDS atau pasien pasien transplantasi sum sum
tulang untuk memperoleh udara dirung isolasi sehingga menghasilkan tekana
positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah di sterilisasi
terlebih dahulu.
C. Ruang perawatan isolasi terdiri dari :
1. Ruang ganti umum
2. Ruang bersih dalam
3. Stasi perawat
4. Ruang rawat pasien
5. Ruang dekontaminasi
6. Kamar mandi petugas
TIDAK ADA
PENGANTAR DARI
INSTITUSI LAIN
ADA PENGANTAR
DARI INSTITUSI
LAIN
PROSES
TRIASE
SUSPEK DIAGNOSIS
KASUS KLB
INFEKSI KHUSUS:
SARS
AVIAN FLU
SWINE FLU
DIFTERI
BUKAN INFEKSI
KHUSUS :
DIARE
DBD
TN
AFP
HEPATITIS E
PEMERIKSAAN
PENUNJANG KLINIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG KLINIK
SESUAI
TIDAK SESUAI
INFECTION
CENTER
LAMPIRAN 2
IDENTIFIKASI INFEKSI KHUSUS
INSTALASI
PERAWATAN
INTENSIVE CARE
UNIT
EDUKASI
EDUKASITENTANG
TENTANGPENCEGAHAN
PENCEGAHANDAN
DANPENGENDALIAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
INFEKSI NOSOKOMIAL
NOSOKOMIALBAGI
BAGISTAF,
STAF,PASIEN
PASIENDAN
DAN
PENGUNJUNG
PENGUNJUNG
No.Dokumen
No.Dokumen
12.01.08
No.Revisi
Halaman
No.Revisi
Halaman
00
2/2
00
1/2
PROSEDUR
b. Edukasi non formal
Pemasangan poster poster Ditetapkan:
dan banner yang edukatif
Tanggal
Terbit
Direktur
RSU
Haji Makassar
dan
informatifterkait
programpencegahan
control
PENGAMBILAN
SAMPEL
DARAH
DANdan
CAIRAN
infeksi di rumah sakit.
TUBUH LAINNYA
PROSEDUR TETAP
SAMPEL
DARAH DAN
TUBUH
2.PENGAMBILAN
EDUKASI PASIEN,
KELUARGA
DAN CAIRAN
PENGUNJUNG
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
RUMAH
SAKIT
LAINNYA
a. Edukatif
12.05.
formal PANGKAT
00: Pembina TK.I 1/6
Tim PPI bekerja
sama dengan
ruang
Nip. 19550915
198410 petugas
2001
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
1. Edukasiperawatan
staf tentang
pencegahan
infeksi nosokomial
di
atau rawat
jalan memberikan
penyuluhan
12.05.
00
3/6
PROSEDUR TETAP
Tanggal
Terbit
Ditetapkan:
rumah dengan
sakit adlah
edukatif
materiproses
terkait penyebaran
pencegahan informasi
dan pengendalian
Direktur
RSU Hajisakit,
Makassar
khusunya
kepada
seluruh
stafyang
rumah
dalam
infeksi
nosokomial.
Materi
disajikan sudah
di
25-12-10
pencegahan
infeksioleh
nosokomial.
standarisasi
komite PPISasaran edukasi adalah
PROSEDUR
c. AnalisPENGAMBILAN
menyiapkan peraatan
sampling
: spoit,
tornikuet,
DARAH
DAN
Perawat
memberikan
seluruh
SDM yang ruang
bertugasSAMPEL
diprawatan
RS antara
lain
perawat,
kapas alcohol
steril/spastic.plester
uka steril, label
CAIRAN
TUBUH
LAINNYA
petugaspenjelasankepada
bagian penunjang
(petugas
radiologi
pasien
danlaboratorium,
keluarganya
tentang
(
Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
rekat/barcode, tabung vakum sesuaikan
dengan
PANGKAT
: Pembina
TK.Ididik
dan instalasi
gizi) dan dan
cleaning
service,
peserta
di
pencegahan
penegendalian
infeksi
PENGERTIAN
permintaan pemeriksaan laboratorium.
Nip.
19550915
198410
2001
rumah
sakit,
tenaga
medis/dokter
dan
staf
non
medis.
nosokomial,antara
lain
tentang
cuci
tangan/hand
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
PENGAMBILAN
SAMPEL
DARAH
DAN
d.
Analis
menyiapkan
APD DARAH
(sarung
tangan,
masker, gaun
PENGAMBILAN
SAMPEL
DAN
CAIRAN
PENGERTIAN 2. Pengambilan
sampel
darah
atau
cairan
tubuh
lainnya
pada
Edukasi
pasien
tentang
pencegahan
infeksi
nosokomial
di
12.05.
00LAINNYA
4/6
hygiene,
manfaat
menggunakan
APD
CAIRAN
TUBUH
pelindung)
pasien,
terdiri
dari
:
rumah
sakitnon
adalah
prosesLAINNYA
penyebarananalis
informasi
edukatif
b.
Edukasi
TUBUH
e. Pengambilan
Setelah
tibaformal
diruang
perawatan,
meminta
label
1.
sampel
darah
vena
oleh
perawat
diruangan
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
khususnya
kepada
seluruh
pasien,
keluarga
Pemasangan
poster
dan
banner
yang
edukatif
dan
rekat/ barcode
sesuai
ID pasien pada
perawat
ruangan
perawaatan
adalah
pengambilan
sampel
darah
vena yang
PROSEDUR
c. Analisrumah
menyiapkan
12.05.
00APD
2/6
pengunjung
sakit,
dlam
pencegahan
infeksi
informative
terkait
program
penceghan
dan
control
f.
Analis
menyapa
pasien
dan
mencocokkan
identitas
yang
dilakukan
oleh
perawat
pada
pasien
dewasa
untuk
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
d.
Analis
menyapa
pasien
dan
menanyakan
nama
dan
nosokomial.
Sasaran
edukasi
adalah
seluruh
pasien,
dan
infeksi
di
rumah
sakit
ada
pada
gelang
identitas
pasien
dengan
data
yang
ada
pemeriksaan
laboratorium
patologi
klinik
atau
untuk
contoh
12.05.
00 dan mencocokkan5/6
tanggal
lahir
pasien
identitas
pasien
UNIT TERKAIT
Diklat
RS
humas
RS,
seluruh
intalasi
keluarga
serta
pengunjung
RS
antara lain.
darah
transfuse
atas
permintaan
dokter yang
merawat
diforma
permintaan
pemeriksaan
atau
format
PROSEDUR
c. Perawat
menyiapkan
peraatan laboratorium
sampling
: spoit,
yang
ada
pada
joblist
.Menjadi
pedoman
edukasi
staf
tentang
penanganan
pasien
pasien
TUJUAN
transfuse
ddarah
tornikuet,
kapas
alcohol
steril/spastic.plester
uka
steril,atau
e. di
Analis
memberikan
penjelasan
kepada
pasien
2.
Pengambilan
sampel
darah
vena peralatan
olehkepada
analis
laboratorium
infeksius
rumah
sakit menyiapkan
g. Perawat
Analis
memberikan
penjelasan
orang
tuadi
PROSEDUR
d.
ruangan
steril
untuk
label
rekat/barcode,
tabung
vakum
sesuaikan
dengan
orang
tuapasien
(pasien
anak)
tentang
tujuan
tindakan
ruang
perawatan
dantindakan
di labortorium
adalah
pengambilan
pasiententang
tujuan
yang
akan
dilakukan
sampling
cairan
tubuh
: laboratorium.
spuit,oleh
mandrain
untuk
luumbal
permintaan
pemeriksaan
yang
akan
dilakukan.
sampel
darah
yang
dilakukan
analis
laboratorium
pada
SK
direkturtentang
program
kerja
komite
pencegahan
KEBIJAKAN
Analis menggunakan
gaun pelidun,
memakai masker
dan
d.h. Perawat
menyiapkan
APD(sarung
tangan,masker,
gaun
f.
Analis
menggunakan
gaun
pelindung,
memaki
masker
pasien
anak
rawat
inap
dan
semua
pasin
rawat
jalan,
ntuk
punksi
(beerdasarkan
standara
pelayanana
medik,
dan pengendalain
infeksi
RSUD
HAJI
MAKASSAR
mencuci tangan,
menggunakan
sarug
tangan
pemeriksaan
laboratorium
patologi
klinik
atau untuk contoh
pelindung)
dan
mencuci
tangan,
menggunakan
sarung
Dilakukan
desimnfeksi
area
pengambilan
sampel
dan
sesuai
tindakan
yang penjelsan
akan
dilakukan)
transfuse
atas
permintn
dokter
yang
merawat
pasien
e.i. Perawatmemberikan
kepada
pasien
tentang
tangan,kemudian
melakukan
pemgambilan
sampel
1.e.
EDUKASI
STAF
RUMAH
SAKIT
dengann
bantuan
perawat
ruangan
dilakukan
Perawat
mnyiapkan
desinfektan
(brethadin,
70%)
3. tujuan
Pengambilan
sampel
darah
arteri
oleh alkohol
dokter
diruang
tindakan
yang
akan
dilakukan
g. Desinfeksi
area
pengambilan
sampel
dengan
spastic
a. perawatan,
Edukatif
formal
pengambilan
sampel
(sesuai
prosedur
pengambilan
adalah
pengambilan
sampel
darah
arteri
yang
f. Perawat
menggunkan
gaun
pelindung,
memakai
masker
untuk
desinfreksi
permukaan
tindakan,
dan peralatan
kemudian
dilakukan
pengambilan
sampel.
Tim
PPI
dan
komite
PPI
bekerjasama
denganatas
dilakukan
oleh
dokter
residen
patologi
klinik
sampel
pokja
AOP)
dan
tangan,
menggunakan
sarug
tangan
h. mencyuci
Luka steril
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
dengan
penunjang
(kain
penutup
steril,
kasa
steril) pelatihan
dll dengan
Diklat
RS
menyelenggarakan
permintaan
dokter
yang
merawat
pasie/DPJP.
Lukabagian
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
g.j. Dilakukan
desinfeski
daerah
pengambilan
sampel
spastic
dan ditutup dengan
plester steril
f.
APDtubuh
(sarung
tangan
steril,
4. Perawat
Pengambilan
sampel
cairan
oasien
oleh
dokter
DPJP,
program
seluruh
stafrumah
sakit dala
bentuk
in
spastic
dnmenyiapkan
ditutup
dengan
steril
dengan
spastic,
dilakukan
pengambilan
i. Tabung
sampel
darahlester
yang
sudahsampel(
diambilsesuai
dituliskan
adalah
pengambilan
sampel
cairan
tubuh
(cairan
:pleura,
house
training
k. masker,gaun
Abung
sampel
darah dan
yanglabel
sudah
diambil
direkatkan
pelindung)
/ pokja
barcode
yang
prosedur
pengambilan
sampel
pada
AOP)
nama,
tanggal
lahir
dandarah
no rekat
register
pasien
dengan
ascites,
sendi
liquor,
pericardium
dan
amnion)
yang
Orientasi
dengan
materi
terkait
program
dengan
label
barcode pasien
sambil
analis mengecek
PROSEDUR
h. Luka
bekas
pengambilan
sampel
dibersihkan
dengan
akan
direkatkan
padsa
wadah
steril
sampel
cairan
tubuh
spidol
permanensambil
analis
mengecek
dengan
dlakukan
oleh
dikter
DPJP
pencegahan
dan
konrol
infeksi
di rumah
sakit
kembali
pasiendengan
dengan
mencocokkan
label barcode
danIDditutup
plester
steriltulang
menanyakan
kembali
ID pasien.
5. spastic
Pengambilan
sampel
sum
sum
oleh dokter
pasien
para
mahasiswa
kepaniteraan
fakultas
yang
ada
dipatologi
gelang
i. Sampel
darah
yang pasien
sudah
diadalah
ambil
direkatkan
dengan
j. kepada
Sampel
darah
yang
diambil
disusun
pada
rak
supervisor
klinik telah
pengambilan
sampel
g.l. Sebelum
tindakan
dilakukan
dokter
DPJP
melakukan
Sampel
darah
yang
telah
diambil
dimsukkan
ke dalam
kedokteran,
Para
dokteryang
mengikuti
pendidikan
label
barcode
pada
pasien
sambil
erawatmengecek
cairansampel
sum sum
tulang
apada
pasien
yang
dilakukan
oleh
sesuai warna tabung
plastic
rekat
bersama
dengan
pengantr
pemeriksaan
pengecekankembali
identitas
pasien
yang
ada
di
status
dan
para
mahasisw
keperawatan,
dokter
supervisor
patologi
klinik
permintaan
dokter
kembali
ID
pasien
dengan
mencocokkan
label
yang
ad
k. spesialistik,
Sampel
darah
disalurkan
keatas
ruang
analisis
masing
laboratorium
ehabilitasi
dan seluruh
intitusi
pendidikan
DPJP.
digelangpasien
pasien
masing
dengan medic
menanyakan
nama,
tanggal
lahir
m.Sampel
Sampel
darah
dikirim
melalui.untuk
dikirimke
TUJUAN
pedoman
pengambilan
sampel
dan
cairan
yang
terlibat
dalam
pelayanan
rumahdarah
sakit ked
j.Menjaadi
darah
yang
telah
diambil
dimasukkan
lam
pasiendan
mencocokkan
nama pada gelang ID
laboratorium
tubuh
pasien
di
rumah
sakit
4. Pengambilan
sampeldengan
cairan tubuh
(cairan
pleura, ascites,
bersama
pengantar
pemeriksaan
h. plastic
Dokter rekat
menggunakan
gaun pelindung,
memakai
masker
sendi liquor, pericardium dan amnion )pasien oleh dokter
laboratorium
direktur...............tentang
pengambilan
sampel
darahsteril,
dan di
3. SK
Pengambilan
sampel
darah
vena olehsarung
analis
laboratorium
dan
mencuci
tangan,
menggunakan
tangan
KEBIJAKAN
k. Sampel
darah
dikirim
melalui untuk
DPJP
cairn
tubuh
pasien
di RSUD
Haji makassar pengambilan sampel
ruang
perawatan
dan
di
laboratorium.
a.
Dokter
DPJP
membuiat
dikirim
ke laboratorium
patoklogiinstruksi
klinik tindakan
kemudian
melakukan
desinfeksi
area
a. Analis laboratorium di ruang samping menerima joblist
1. Desinfeksi
Pengambilan
sampel
darah perawat
vena melingkar
oleh
direncana
ruang
cairandilakukan
tubuh
kepada
danperawat
menulis
i.
dengan
cara
dari dalam
permintaan
laboratorium
( oleh
sesuai
format
permintaan
2. Pengambilan
sampel
darah
vena
anais
laoratorium
di
perawatan
tindakan
pada status
pasien dilakukamn dengan
keluar
area tindakan,
desinfeksi
laboratorium)
ruang
perawatanpasien
anak
a.b.
Perawat
Dokter yang
DPJPbertugas
menjelaskan
di ruangtujuan
perawatan
dan mengecek
cara kerja
Analis laboratorium
menyiapkan
peraatan
sampling
: spoit,
tornikuet,
menggunakan
bethadin,
kemudian
desinfeksi
diulangi
a.b.Analis
menerima
format
permintaan
format
tindakan
permintaan
yanag
akan
pemeriksaan
dilakukan
kepada
laboratorium
pasien,
atau
atau
kapas alcohol
steril/spastic.plester
uka steril, label
laboratorium
dari
ruang
perawatan
melalui..atau
format
keluarga
transfusi
pasien
darah, dari
yang dalam
ditulis dan
ditandatangani
dengan
cara
melingkar
keluar
dengan
PROSEDUR
rekat/barcode,
tabung
vakumpersetujuan
sesuaikantindakan,
dengan
dibawa
keluarga
pasien
ke
aboratorium.
c.oleh
Perawat
menyiapkan
format
bila
dokter DPJP.
menggunakan
alkohol
70%
permintaan
pemeriksaan
laboratorium.
b. Analis
laboratorium
mengecek
format
permintaan
b. Perawat
ruangan menyapa
pasiendan sampel
menccokkan
pasien menyetujui
tindakan steril,
pengambilan
cairan
j. Setelah
tindakdn
dianggap
sisi luar tindakan
(sesuaiarea
SPOlaboratorium
pokja AOP_
pemeriksaan
atau
format
transfuse
darah.
identitas
tubuh yang
yangakan
addadilakukan,
pada gelang
pasien/identitas
keluarga pasien
pasien
ditutup
kainada
steril,
kemudian
dengan
dandengan
dokter
data DPJP
yang
menandatangani
diformat
permintan
formatdilakukan
pemriksaan
persetujuan
pengambilan
laboratorium
tinda sampel
atau(sesuai
format transfusi
prosedurdaarah.
standar yan med)
No.Dokumen
12.05.
No.Revisi
00
Halaman
6/6
diantar
oleh
perawat
ruangan
ke
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No.RevisiSUNTIK
Halaman
00
1/3
No.Revisi
Halaman
00
2/3
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
No.Dokumen
12.05.
PROSEDUR
JARUM SUNTIK
No.Revisi
00
Halaman
3/3
Halaman
1/
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
25-12-10
TETAP
UNIT TERKAIT
No.Revisi
00
1.
2.
3.
4.
(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
Seluruh instalasi perawatan
Kamar operasi
Laboratorium
Instalasi sarana
No.Dokumen
12.05.
-
No.Revisi
00
Halaman
6/6
negative
lakujkan
folllow
up
pemeriksaan
keenam
Jika hasil pemeriksaan laboraotorium petugas yang
tertusukpositif hepatitis , rujuk ke poliklinik umum untuk
pasien
atau
paparan.
b. Bila kejadian tertusuk jarum terjadi diluar jam kerja, petugas
ruangan
segera
mengarahkan
ke
IGD,
melaporkan
PROSEDUR
PROSEDUR
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR
PENGERTIAN
PENGERTIAN
UNIT TERKAIT
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
TUJUAN
UNIT TERKAIT
KEBIJAKAN
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.07
00
1/3
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.07
00
Ditetapkan: 2/3
Tanggal
Terbit
PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
DROPLET
12.01.07
00
3/3
Direktur
RSU Haji Makassar
1. Pencegahan dan deteksi
dini KLB
INFECTION
DAN
PENGENDALIAN
DROPLET
b) Paket swab
dikirim
melalui
laboratorium
Kesehatan
a.PENCEGAHAN
Managemen
rumah
sakit
membuat
TIM SKDKLB yang
INFECTION
Propinsi
Sulawesi
Selatan
untuk
diteruskan
(Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
langsung dibawahi
oleh direktur medik dan
keperawatanke
25-12-10
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
PANGKAT
: Pembina
b. Tim Litbangkes
SKD KLB
membuat
alur TK.I
pelaporan dan
f. Hasil
pemeriksaan
penunjang
sesuai
pasien
langsung
diberi
Nip.
19550915
198410
2001
menyiapkan petugasNo.Revisi
tanggap KLB
No.Dokumen
Halaman
12.01.07
00
1/1
rawat
di
Infection
Center
ditempatkan
padad
1. c.pengantar
Kejadian
luar
biasa
(KLB)
adalah
timbulnya
atau
Managemen rumah sakit menyiapkan fasilitas dan APD
ruang
yang
sesuai
diagnosis
dan
kewaspadaan
isolasi.
meningkatnya
angka penyakit
kejadianterkait
kesakitan
kematian
dalam
menangani
KLB dan atau
12.01.07
00
1/1
Tanggal
Terbit
3. Untuk
penanganan
KLB epidemiologi
denganDitetapkan:
diagnosis
yamng
tidak
yang
bermakna
secara
pada
suatu
d. Tim SKD KLB berkoordinasi
dengan
tim PPI daerah
untuk
Direkturccampak,demam
RSU
Haji Makassar
termasuk infeksi khusus (diare,
berdarah
dalam
kurun
waktu
yangbersin
digolongkan
kegiatan
surveilans
Etika
batuk
adalah tertentu..penyakit
tata cara
batuk/
untuk
dengue,
tetanus
neonatorum,AFP,
hepatitis
E
e.
Tim
PPI
melaporkan
hasil
temuan
KLB
ke
ketua
komite
dalam
KLB
di
Indonesia
adalah
diare,
campak,
a.menghindari
Pasien masuk
droplet
rumahinfection,
sakit melalui
yaitu
IGDsetiap orang DBD,
yang
25-12-10
PPI
tetanus,Accut
Flaccid
Paralysis,
Hepatitis
dan infeksi
b.memiliki
Proses tanda
triase atau gejala pernafasan (batuk,Ebersin)
harus
Ketuayaitu
komite
PPI(Flue
bersama
managemen
rumah
dan
Dr.drg.Hj.Nurhasnah
Palinrungi,M.Kes)
Avian
(fluberikut
burung),
Flue sakit
(fluinfeksi
babi)
c.f.khusus
Diagnosis
suspek
kasus
KLB
tidakk
termasuk
mengikuti
prosedur
sebagai
: Swine
PANGKAT
:
Pembina
TK.I
tim
dokter
infection
center
merencanakan
penanganan
khusus
danOrang
SARS,yang
difteriakan batuk dan bersin duduk pada jarak 1
a.
Nip.
19550915
198410 2001
Untuk
TN
tidadklain.
dilakukan
penunjang,
2.d.Sistem
kewaspadaan
dini
KLB pemeriksaan
(SKD-KLB)
merupakan
lanjut
meter dari orang
1.g.
Droplet
infectyion
adalah
salah
satu
cara
penularan
infeksi
penelusuran
kasus
dengan
mencarei
klinik
non
medic
Ketua
komite
PPI
membuiat
laporan
kejadian
KLBbeserta
untuk
kewaspadaan
terhadap
penyakit
berpotensi
KLB
b. Menutupi hidung dan mulut ketika batuk atau
bersin
yang
menangani
persalinan
melalui
media
udara,
yang
dapat
terjadi
ketika
batuk,
diteruskan
pihak
sakit menerapkan
ke Instalasi
faktor
faktormenggunakan
yang managemen
mempengaruhi
dengan
tissue, rumah
ataudengan
lengan
atas
bagian
e. bersin,
Sedadngkan
untukatau
kasus
KLB melakukan
yang bukan prosedur
infeksi khusus
brerbicara
ketika
yang
terkait.
tekhnologi
surveilans
epidemiologi
dan dimanfaatkan
untuk
dalam
untuk
menahan
droplet
sekresi
pernafasan
diteruskan KLB
dengan
pemeriksaan
penunjang
klinik
menghasilkan
produk
aerosol
seperti
suction
atau
2. Penangana
dengan
diagnosis
Infeksi
khusus
:flu
sikap
tanggap
kesiap
siagaan.upaya
upaya
c.Dilakukan
Tissue bekas
pakai
dibuang
di klinik
tempat
f. meningkatkan
pemeriksaan
penunjang
: limbah ionfeksi
fisiotherapi
dada.
burung(avian
flue).
Flu
babi (swine
flu),SARS dan
difteri luar
pencegahan
dan
tindakan
penanggulangan
kejadian
berkantong
kuning
- Pasien
Skriningmasuk
rutin
di
laboratorium
IGD
2.a.
Mikroorganisme
yang
termasuk
droplet
infection
adalaha
rumah
sakit
melalui
Instalasi
Gawat
d.
Cuci
tangan
segera
dengan
sekresi
biasa
yang
cepat dan
tepatsetelah
1)
Untuk
diare,
DBD kontak
diagnosis
ditegakkan
Adenovirus
influenza, seasonal
Darurat
3. Deteksi
dini pneumonia,haeemophilus
KLB merupakan
kewaspadaan
terhadap
pernafasan
berdasarkan
hasil laboratorium
patologi klinik
IGD
b.
Proses
triase
human
influenza
dll
kemungkinan
terjadinya
KLB
dengan
cara
melakukan
2) Untuk kasus AFP
c.Pasien
Diagnosis
suspekkasus
infeksimkhusus
olehdengan
dokter
3.
inap dengan
diagnosis
berhubungan
a)
Sampel
swabKLB
fese,
diambil
paket
oleh
1. intensifikasi
Seluruhrawat
instalasi
pemantauan
secara
terus 1
menerus
dan
internis
droplet
infection
ditempatkan
pada
ruang
isolasi
(sesiuai
perawat
bersama
tim
epidemiologi
survey
KLB
2. sitematis
Kamar
bedah
terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB
Pasien
ditempatkan
diruang
isolasi melalui laboratorium
SPO
penyelenggaraan
ruang
isolasi)
b)
Sampel
dikirim
3.d.
Bagian
administrasi
dan
perubahan
kondisifese
rentan
KLB agar
dapat mengetahui
e.
Dilakukan
pemeriksaan
penunjang
klinik:
4. Batuk adalah
mekanismeProvinsi
tubuh untuk
mengeluarkan
keswehatan
Sulaawesi
Selatan benda
untuk
secara
dini terjadinya
KLB
Skrining
rutin
di
laboratorium
patologi
klinik
di
IGD
ke Litbangkes
asing, atauditeruskan
sputum
reaksi
pada
4. Penanggulangan
KLB akibat
adalah
suatudllalergi,
proses infeksi
managemen
- Pemeriksaan
penunjang
radiologi
3) Untuk
kasus
campak
saluran
pernafasan.
Setioasp
kali
batuk
ataun
bersin
yang
bertujuan
agarurin
KLB
menjadi
- Skrining
laboratorium
khusus:
Sampel
dantidak
fese lagi
diambil
oleh masalah
perawat
sesoranga)dapat
menyebarkan
ribuan
mikroorganisme
kesehatan
masyarakat
poko
1) Untuk
kasus tim
SARS
dan Flu burung
dan Flu Babi
bersama
epidemiologi
survey
KLB
Sebagai
pedoman penerapan
etikaadalah
batuk ditim
rumah
5.
Tim epidemiologi
KLB
KLB sakit
RSUD
haji
b)
melalui laboratorium
kesehatan
danSampel
SARSsurvey
: dikirim
yang
berkoordinasi
dengan
laboratorium
kesehatan
sulawesi
Selatan
untuk diteruskan
ke
a) provinsi
Sampel swab
hidung
dan isolasi
tenggorokan,
diambil
SK direktur.........tentang
kewaspadaan
Litbangkes.
daerah
,Dinas
kesehatan
Kotamadya/kabiupaten,
2 paket oleh
perawat bersama
tim epidemiologi
g.Balaibesar
Hasil pemeriksaan
penunjang
sesuaiPropinsi
pasien langsung
laboratorium
kesehatan
Sulawesi
survey
KLB.
dirawat
di
ruang
perawatan
umum
atau
intensife
care
b) Satu
paket swab
dikirim melalui
Selatan dan
Laboratorium
Mikrobiologi
Fakultaslaboratorium
Kedokteran
4. Pasien rujukan dari rumah sakit atau institusi lain membawa
Kesehatan
Provinsi
Sulawesi
Selatan untuk
Universitas Hasanuddin
1. rujukan
Pencegahan
dandiagnosis
pengendalian
droplet
infection
dengan
penyakit
terkait
KLB. Mengikuti
Menjadi
pedoman
penanganan
dan
pengendalian
kejadian
luar
diteruskan
ke
Litbangkes
di
Jakarta
a. Komite
PPI menyiapkan
berupa
poster,
prosedur
penanganan
2 atau 3sarana
sesuaiedukatif
jenis infeksinya
c) sakit
Satu paket
sampel
dikirimpencegahan
ke laboratorium
atau
videoclip
tentang
dan
biasa
rumah
1. dileaflet
Instalasi
perawatan
Biomolekuler
fakultas
Kedokteran
Universitas
drolet
infection dirumah sakit
2. pengendalian
Instalasi infection
center
Hasanuddin
b.
PPI Rawat
memberikan
3. Tim
Instalasi
Daruratedukasi kepada staf, pasien, dan
2) Untuk
kasus
difteri
4. pengunmjung
Intensive
care
Unit
rumah
sakit tentang
a)
Sampel
swab
tenggorokan
diambil cvara
1 paket cara
oleh
5. Laboratorium Ptologi klinik
SK Direktur..........tentang kewaspadaan Isolasi
droplet
infection
yaitu
: Selatan
cuci Survey
tangan
perawat
bersaama
tim Sulawesi
Epidemiology
6. pencegahan
Lborsatorium
Kesehatan
Provinsi
7. sebvel;um
Litbangkes
Jakarta
KLB
dan sesudah meninggalklkan ruangan pasien
8. Laboratorium Biomolekuler FK Universitas Hasanuddin
(sesuai SPO kebersihan tangan), gunakan APD (sesuai
SPO APD) dan tata cara membuang limbah infeksius.
2. Tim PPI melalui meeddia edukatif mengsosialisasikan
penerapan etika batuk/bersin
No.Dokumen
No.Revisi
Halaman
12.01.07
00
1/1
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP
Ditetapkan:
Direktur RSU Haji Makassar
25-12-10
(drg.Hj.Nurhasnah Palinrungi,M.Kes)
PANGKAT : Pembina TK.I
Nip. 19550915 198410 2001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
3.