You are on page 1of 18

MENOPAUSE

A. Biben
Padjadjaran University
2010

Menopause
A. Batasan:
Saat mulai haid berhenti permanen, diikuti dengan penurunan/
kehilangan fungsi ovarium
Atau: 12 bulan sudah tidak mengalami haid lagi
Bukan penyakit, suatu proses aging (menua)

B. Jenis & Periode Menopause


B.1 Menopause: 1. Alami & buatan (o.k obat, operasi, radiasi)
2. Prekoks/prematur/dini: menopause terjadi pada
usia < 40 thn
3. Terlambat: umumnya diambil batas usia > 55 thn

B.2 Periode menopause alami:

Pramenopause: sebelum menopause

Perimenopause: Masa transisi dari reproduktif menjadi non reproduktif

Ditandai: - Haid menjadi tidak teratur; sering menoragia, PUD


- FSH (> 25 IU)
- Inhibin ; LH (N), E (); P
- Terjadi keluhan/gejala menurunnya seks steroid
(TU: estrogen): individual
Ovulasi masih bisa terjadi
Usia (50 + 2), individual
FSH > 40 I.U: inhibin (-)
Keluhan/gejala seks steroid (E)

Menopause

Pasca menopause
Setelah 1-2 tahun sesudah berhenti haid permanen
Kadar E (tidak terukur)
Androgen (+)

Klimakterium:

Imun
Awal penyakit menahun

Menua
(Dari masa reproduksi perimenopause/transisi
menopause pasca menopause)

C. Faktor Usia terjadinya Menopause


C.1. AL:
Genetik/keturunan/Ras
Tidak ada hubungan usia menarse dengan awal usia menopause
Memperlambat

Kegemukan
Sosio ekonomi, menengah,
Status perkawinan (harmonis)

Mempercepat

Stres lama/mental
Merokok
Sosio ekonomi
Status perkawinan bermasalah

Hormon kontrasepsi
Paritas

Pekerja keras
Kidal (left handed)
Penyakit

sistemik/menahun
Operasi

C.2 Etiopatogenesis Menopause


Alami:
Dasarnya: Menua, atresia, apoptosis, degeneratif, mutasi gen
Buatan:
Penyakit :
Operasi SOB

Kemoterapi

Radiasi

D. Mekanisme terjadinya simtom menopause alami (belum pasti)


Teori:
Menua/Atresia/
Penurunan
Apoptosis/Degeneratif
fungsi/organ ovarium &
khususnya
kel. timus
ovarium (Folikel / oosit)
Hormon seks steroid (TU, E)
Daya imun menurun
Fungsi sel/organ reseptor terkait
Siklik sistem: HPO (ovarium);
Sistem: H-P-T (tiroid),
Sistem: H-PA (adrenal)
Kelainan
Neurovegetatif, metabolisme, neuropsikologis, neuromotorik

Simtom Menopause (Primer)


(Sekunder: penyulit/komplikasi akibat langsung/tidak langsung hormon seks steroid )

E. Simtom Defisiensi E/Menopause


E.1 Individual, ringan-beratnya, waktunya, dampak terhadap
kesehatan umum:
Faktor:

Ras

Kultur

Gaya hidup

Psikologis / mental (Religius)

Genetik / turunan

E.2 Lamanya mengalami simtom


Individual
Usia harapan hidup perempuan cenderung meningkat, sementara
itu, usia awal menopause umumnya relatif tetap pada kisaran
50+2 thn
Bila panjang umur, lebih lama
mengalami simtom, dengan
segala dampak/penyulitnya
Dapat menurunkan kualitas hidup

E.3 Jenis simtom menopause


Hentakan panas/hot flushes
Motorik AL: - Nyeri: otot, sendi, tulang
Urogential:

- Lemas
- Osteopenia
- Disparenia
- Inkontinensia urine
- Prolapsus

Mental/psikologis
- Insomnia

- Demensia
- Parkinson

Kardiovaskuler

- Gangguan fungsi jantung/serangan jantung


- Arterioskelosis
- Stroke
- Hipertensi
Keganasan - Kanker payudara, endometrium, kolon

Sekunder/penyulit

Pola Hormon Menopause


E , P (-), FSH , inhibin (-)
E umumnya berbentuk E3 (estrogen) hasil konversi
androstenedion
Androgen tetap dihasilkan oleh sel intertitialis, corteks
ovarium, sampai tua
Keberadaan E sampai usia pasca menopause lanjut,
diperdebatkan, adalah memproduksi sendiri dari ovarium
atau hasil konversi periper

Manajemen Menopause

Simtom
Kebutuhan
Riwayat medis
Pola risiko
Gaya hidup
Usia
Pola hormon

Individual:
Risiko, keuntungan, penilaian

Terapi hormon/
non hormon
Dosis
Lamanya
Route
pemakaian

Penilaian berkala dari keputusan

Tujuan: Peningkatan kualitas hidup


Cara:
Idealnya: persiapan menghadapi masa menopause, fisik dan
psikologis
Langkah:
o Gaya hidup sehat
o Pemanfaatan lingkungan/faktor alam
o Ketenangan mental
o Nutrisi seimbang
o Terapi pengganti
Hormon
Serupa aktivitas hormon

o Penunjang
Masase
Akupunktur
Yoga, dsb

H. Hormon pengganti pada menopause


H.1 Konsensus Internasional
Informed Decision: (diskusi)
Dampak turunnya estrogen
Manfaat risiko
Indikasi / kontra indikasi

H.2 Kontra indikasi

Kehamilan & menyusui


Perdarahan pervaginam unexplained
Kanker mamme
Pra/sudah ada keganasan yang dapat dipengaruhi seks steroid
Tumor hari / penyakit hati
Trombosis (aktif), tromboemboli
Beberapa hal yang perlu perhatian khusus dalam penggunaan
TSH:
Diabetes melitus
Risiko tinggi kanker payu dara, dsb

H.3 Langkah penggunan HRT:


The A B C of HRT:
(A) Attention and information
Lama penggunaan
Gangguan daur haid

(B) Basic examination


Pemeriksaan dasar:
Ginekologi
Tanda vital

(C) Control scheme

Efek samping
Risiko
peningkatan kanker
tertentu
Payu dara
USG

abdominal/transvaginal

Evaluasi 3 bulan pertama


Tensi
Pola perdarahan vagina/haid
Lain-lain simton

Evaluasi 6-12 bulan:


Kepatuhan
Pemeriksaan berkala
Pap smear
Hormon seks steroid tertentu,
bila perlu
Profil lipid

Darah rutin
Endometrium
Massa tulang

H.4 Takaran dan Jenis hormon:


Dalam kondisi kontroversi sepserti kini:
Dianjurkan mulai dengan E2, takaran rendah (ultra low
dose); evaluasi efek yang terjadi, perlu tidaknya perubahan takaran dan lama penggunaan
Dapat digunakan kombinasi dua route pemberian,
misalnya: E per oral atau paket
P: via uterus
(Untuk menghindari liver pass effect, lokal di uterus
sekaligus dengan IUD yang dibebani hormon E uterus
pass effect)
Tidak ada satu pun: jenis/generasi (E), maupun (P) berlaku
umum untuk semua perempuan masa menopause

H.5 Manfaat
Meskipun sebagian masih diperdebatkan, khususnya untuk
penggunaan jangka panjang, tentang dampaknya, namun
realita jangka pendek: bermanfaat untuk pencegahan/
memperlambat penyakit/kelainan keganasan tertentu, selain
untuk massa tulang dan kardiovaskuler, serta mengurangi
simtom menopause, dapat menjalani aktivitas harian

H.6 Pemantauan dan Ketaatan


Pemantauan berkala:

Penting, lebih-lebih yang memiliki faktor risiko


Biopsi endometrium
Pap Smear
USG
Lab. rutin, dsb

Ketaatan penggunaan TSH merupakan salah satu upaya


mencapai manfaat

You might also like