You are on page 1of 4

No

Diagnosa

Tujuan dan
Intervensi
Kriteria Hasil
Ketakutan berhubungan Setelah dilakuakan asuhan 1. Gunakan pendekatan yang
dengan

berasal

dari keperawatan selama 3 x 24

dalam

jam

diharapkan

pasien

(neurotransmitter)

mampu mengatasi rasa takut

tenang dan meyakinkan


2. Jelaskan semua prosedur,
termasuk

sensasi

diperkirakan akan dialami


ditandai dengan klien dengan kriteria hasil:
1) Klien tampak tenang
selama procedure thye
kadang mendengarkan
2) Klien tampak mampu 3. Berusaha untuk memahami
suara mucul tiba-tiba,
mengendalikan diri
perspektif pasien dari situasi
klien tampak bingung,
pada ilusi-ilusi yang
stress
mulut
komat-kamit,
4. Berikan informasi factual
ia rasakan
tampak gelisah, takut,
3) Klien
mampu
tentang
diagnosis,
tegang,

dan

klien

mengalihkan

tampak

perhatiannya terhadap

mengidentifikasi objek

objekvketakutan yang

ketakutan.

ia bayangkan

pengobatan, dan prognosa


5. Tetap dengan pasien untuk
meningkatkan keselamatan
dan mengurangi rasa takut
6. Dorong keluarga untuk
tinggal dengan pasien
7. Sediakan
benda
yang
melambangkan keselamatan
/ keamanan
8. Dorong kegiatan kompetitif
9. Jauhkan
peralatan
pengolahan

keluar

pandangan
10. Dorong
pasien

dari
untuk

mengungkapkan perasaan
11. Anjurkan pasien tentang
penggunaan tehnik relaksasi
12. Beri obat untuk mengurangi
kecemasan
13. Nilai tanda-tanda verbal dan
2

Isolasi social

kecemasan nonverbal
Setelah dilakukan asuhan 1. Fasilitas dukungan kepada
keperawatan selama 3 x 24

pasien oleh kelurga, teman

jam

diharapkan

mampu

pasien

bersosialisasi

dengan baik dengan kriteria

dan komunitas
2. Dukungan
dengan

orang lain yang

mempunyai

hasil:
1) Klien

mampu

hubungan
minat

dan

tujuan yang sama


3. Dorong melakukan aktivitas

bersosialiasi

dengan

lingkungan

dengan

social dan komunitas


4. Berikan uji pembatasan

mampu

interpersonal
5. Berikan
umpan

baik
2) Klien

mempertahankan

balik

tentang peningkatan dalam

kontak matanya
3) Klien menunjukkan

perawatan dan penampilan

interaksi yang baik

diri atau aktivitas lain


6. Hadapkan pasien
pada

pada

orang-orang

disekitarnya

hambatan

penialian,jika

memungkinkan
7. Dukung pasien
mengubah

untuk
lingkungan

seperti pergi jalan-jalan dan


bioskop
8. Fasilitasi

pasien

mempunyai

yang

penurunan

sensory seperti prnggunaan


kacamata

dan

alat

pendengaran
9. Fasilitasi
pasien

untuk

berpartisipasi dalam diskusi


dengan group kecil
10. Bantu
mengembangkan
meningkatkan

atau

ketrampilan

social interpersonal
11. Gali
kekuatan
kelemahan

pasien

pasien

dan
dalam

3.

Resiko

berinteraksi sosial
perilaku Setelah dilakukan asuhan 1. Dorong
pasien

untuk

kekerasan terhadap diri keperawatan selama 3 x 24

mengungkapkan

sendiri

jam diharapkan pasien tidak

verbal

melakukan

perubahan fisik dan emosi

terhadap

kekerasan
dirinya

sendiri

secara

konsekuensi

yang mempengaruhi konsep

dengan kriteria hasil:


diri
1) Klien
mampu 2. Pertahankan
mengontrol

emosi

lingkungan

dalam tingkat stimulus yang

dirinya
rendah
2) Klien mampu fokus 3. Ciptakan
dan

menunjukkan

kontak

mata

baik
3) Klien

yang
mampu

menekan

diri

mencederai
sendiri
4) Klien
dengan

dirinya
berbicara

jelas

mudah dimengerti

dan

dari

lingkungan

psikososial
4. Kembangkan
kenyataan
5. Singkirkan

orientasi
semua

benda

berbahaya
6. Lindungi klien dan keluarga
dari bahaya halusinasi
7. Tingkatkan peran serta
keluarga pada tiap tahap
perawatan

dan

jelaskan

prinsip-prinsip

tindakan

pada halusinasi
8. Salurkan perilaku merusak
pada kegiatan fisik
9. Lakukan
fiksasi
diperlukan
10. Berikan
antiseptic
yang

bila

obat-obatan
sesuai

dapat

dengan

menurunkan

kecemasan
menstabilkan
menurunkan
kekerasan

dan
mood

dan

stimulasi
terhadap

diri

sendiri.
11. Ajarkan pasien penggunaan
tindakan menenangkan diri
(nafas dalam)

You might also like