Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4. Bentuk peralihan, tidak berbatas pada suatu lapisan saja : sikatriks (hipertrofi dan
hipotrofi, anetoderma, erosi, ekskoriasi, ulkus, yang melekat diatas kulit (deposit),
skuama, sel-sel asing dan hasil metaboliknya, kotoran.
2) Papul adalah Penonjolan diatas permukaan kulit, sirkumskip, berukuran diameter lebih
kecil dari cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul dapat bermacam-macam, misalnya
setengah bola contohnya pada eksem atau dermatitis, kerucut pada keratosis folikularis, datar
pada veruka plana juvenilis, datar dan berdasar poligonal pada liken planus, berduri pada
veruka vulgaris, bertangkai pada fibroma pendulans dan pada veruka filiformis. Warna papul
dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih atau seperti kulit disekitarnya.
Beberapa infiltrat mempunyai warna sendiri yang biasanya baru terlihat setelah eritema yang
timbul bersamaan ditekan dan hilang (lupus, sifilis). Letak papul dapat epidermal atau
kutan.1,4
3) Eritema adalah Kemerahan pada kulit disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang
reversible. 1
4
4) Nodus adalah massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat
menonjol, dengan diameter lebih dari 1 cm. Jika diameternya lebih kecil
daripada 1 cm disebut nodulus.1,2
6) Bula adalah vesikel yang berukuran lebih besar, misalnya pada pemfigus, luka
bakar. Jika vesikel atau bula berisi darah disebut vesikel atau bula hemoragik.
Jika bula berisi nanah disebut bula purulen.1,4
7) Pustula adalah vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap dibagian
bawah vesikel disebut vesikel hipopion.1,2
8) Urtikaria adalah penonjolan diatas kulit akibat edema setempat dan dapat
hilang perlahan-lahan, misalnya pada dermatitis medikamentosa, dan gigitan
serangga.1
6
11) Kista adalah ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista
terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian dapat meradang.
Dinding kista merupakan selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya
dilapisi sel epitel atau endotel. Kista terbentuk dari kelenjar yang tertutup dan
melebar. Saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening atau lapisan
epidermis. Isin kista terdiri atas hasil dindingnya, yaitu serum, getah bening,
keringat, sebum,sel-sel epitel, lapisan tanduk dan rambut.1,4
12)
kertas.
Dapat
dibedakan,
misalnya
pitiriasiformis
(halus),
3) Ulkus adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus
mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. Termasuk erosi dan ekskoriasi dengan
bentuk liniar ialah fisura, yakni belahan kulit yang terjadi oleh tarikan jaringan
8
disekitarnya, terutama terlihat pada sendi dan batas kulit dengan selaput
lendir.1
4) Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak
melampaui stratum basal. Contoh bila kulit digaruk sampai stratum spinosum
akan keluar cairan serosa dari bekas garukan, dermatitis kontak.1,2
10
8) Atrofi adalah berkurangnya ukuran sel, jaringan, organ atau bagian tubuh.
Berkurangnya sel epidermal menyebabkan penipisan epidermis. Atrofi
epidermis tampak mengkilap, hampir transparan, seperti kertas tipis dan
keriput, dan mungkin tidak mempertahankan garis kulit normal. 4
11
10) Striae (Stretch mark) adalah depresi linear kulit yang biasanya berukuran
panjang beberapa sentimeter dan hasil dari perubahan ke colagen reticular
yang terjadi dengan peregangan kulit cepat. permukaan striae mungkin tipis
dan keriput. beberapa striae dan simetris didistribusikan sepanjang garis
belahan dada di dtermasuk daerah yang terlibat.3
11) Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti
didalam kutis atas subkutis. Batas antara ruangan yang berisikan nanah dan
12
13
14
15
Korimbiformis
anaknya.
III.
Bentuk1
16
IV.
Teratur
Tidak teratur
Sirkumskrip
: berbatas tegas
Difus
Generalisata
Regional
Universalis
Solitar
Menonjol : Papul, plak, nodul, kista, bentol, bekas luka, horn, komedo, kalsinosis
17
BAB III
PENUTUP
18
Demikian isi dari Morfologi Kelainan Kulit yang dipaparkan dalam Refreshing ini.
Penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam Laporan Refreshing ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK
yang telah memberikan masukan dalam pembuatan laporan Refreshing ini.
Semoga laporan ilmu yang didapat dari laporan refreshing ini dapat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan penulis
DAFTAR PUSTAKA
19
1. Budimulja, Unandar. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu Kulit Kelamin.
Ed. 5.Jakarta: FKUI, 2007. hal 34-42.
2. Siregar, R.S. Cara Menegakkan Diagnosis Penyakit Kulit : Atlas Berwarna Saripati
Penyakit Kulit Edisi Kedua. Jakarta : EGC, 2005. hal 1-9
3. Hunter, John, John Savin,et al. Clinical Dermatology 3rd Edition.Australia :
Blackwell Science, 2002. hal 18-24
4. Wolff Klaus, Lowell A Goldsmith, et al . Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine. Edisi 6. USA: McGraw-Hill Company, 2008. hal 12-26
5. Wolff Klaus, Johnson Allen Richard. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical
dermatology. Ed 6. Jakarta: Salemba medika, 2009. hal 20-35
6. Arnold HL, Odom RB, James WD. Andrews Disease of the Skin, Clinical
Dermatology, 8th edition. Philadelphia : WB Saunders Company, 1990. hal 14-22
20
21