You are on page 1of 8

TUGAS 02

INSTALASI TENAGA (Kelas 1 B)


1. Tuliskan prinsip dasar /acuan dalam pemasangan instalasi listrik !
2. Jelaskan metode-metode yang digunakan untuk pengasutan
(Starting) motor listrik !
3. Jelaskan metode-metode yang digunakan untuk pengereman motor
listrik !
Catatan :

Tugas dikirim ke email : rizal.sultan@poliupg.ac.id paling lambat hari

senin 7 Maret 2016


-

Cantumkan daftar referensi (sumber bacaan ) untuk penyelesaian soal


tersebut

JAWABAN :
2. Metode-metode pengasutan yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut:
a. Metode pengasutan pada jala-jala (DOL-starting methode),pengasutan
inidigunakan untuk motor dengan daya poros sampai dengan 4 kW.
b. Metode pengasutan bintang-segitiga (star-delta starting
methode),pengasutan ini digunakan untuk motor dengan daya poros 5,5 kW atau lebih
(sesuai kebutuhan).
c. Metode pengasutan ototransformator (autotransformer starting
methode),pengasutan ini digunakan untuk motor dengan daya poros yang besar,atau
mesin-mesin yang tidak dapat diasut dengan metode bintang segitiga.
d. Metode pengasutan tegangan terkontrol (soft starting methode),pengasutan
ini digunakan untuk motor dengan daya poros yang besar,atau mesin-mesin yang tidak
dapat diasut dengan metode bintang segitiga,dengan petimbangan ukuran panel kontrol dan
ruang atau tempat yang diperlukan.
Masih ada lagi beberapa metode pengasutan motor induksi rotor sangkar,seperti pengasutan
dengan tahanan,dengan reaktor,dan sebagainya.Tetapi metode-metode ini jarang
digunakan,karena switching-nya tidak sederhana,dan komponen yang digunakan hampir
tidak dapat diperoleh di pasar bebas.
http://www.serbaelektro.com/2015/02/metode-pengasutan-motor-induksi.html?m=1
Pengasutan Hubungan Langsung (DOL)

Pengasutan hubungan langsung atau dikenal dengan istilah Direct On


Line (DOL) .Jala-jala tegangan rendah 380 V melalui pemutus rangkaian
atau kontaktor
Q1 langsung terhubung dengan motor induksi. Sekering berfungsi sebagai
pengaman hubung singkat, jika terjadi beban lebih diamankan oleh relay
pengaman beban lebih (overload relay).
Saat pemutus rangkaian/kontaktor di-ON-kan motor induksi akan
menarik arus starting antara 5 sampai 6 kali arus nominal motor. Untuk
motor induksi dengan daya kecil 5 kW, hubungan langsung bisa dipakai.
Arus starting yang besar akan menyebabkan drop tegangan disisi suply.
Rangkaian jenis ini banyak dipakai untuk motor-motor penggerak mekanik
seperti mesin bubut,mesin bor, atau mesin freis.
Torsi = I22 /s
Motor di starting pada tegangan nominal, akan mengalir arus mendekati
arus hubung
singkat = 7 In. jika slip = 4% = 0,04.
(Tst T ) = (Ist/I )2 s = (7)2 0,04 = 1,96
Besarnya torsi starting = 1,96 kali torsi nominalnya. Kesimpulannya,
saat arus starting
5 s/d 6 kali arus nominal
nominalnya.Gambar 1.

hanya

menghasilkan

1,96

torsi

Karakteristik pengasutan langsung hanya sesuai untuk motor induksi


berdaya kecil, karena untuk motor daya besar akan menyebabkan pengaruh
drop tegangan yang besar. Ketika start- ing dimulai motor induksi akan
menarik arus yang besarnya
sampai 6 kali arus nominalnya. Secara berangsur-angsur ketika
kecepatan motor mendekati nominalnya maka arus motor akan
berada pada kondisi nominalnya.

Gambar 2. Karakteristik pengasutan resistor stator

Pengasutan Resistor Stator

Pengasutan dengan memasangr e s i s t o r pada rangkaian stator.


Pertama kali kondisi starting kontaktor Q1O N, maka tegangan jala-jala
PLN ke rangkaian stator dengan melewati resistor R 1. Fungsi resistor
untuk menurunkan tegangan ke stator. Jika tegangan ke stator
berkurang5 0 %, maka arus starting ditekan menjadi5 0 % yang
akan menyebabkan torsi menjadi2 5 % dari torsi nominalnya (Gambar
5.20).
Setelah proses starting selesai, kontaktor Q2 di-ON-kan sehingga
stator mendapat tegangan nominal dan motor akan menarik arus nominal
dan hasilnya adalah torsi nominal. Belitan stator motor induksi dalam
hubungan bintang, di mana terminal W2, U2 dan V2dihubungsingkatkan.
Jika x adalah faktor pengurangan tegangan, maka:
I starting= x I hsd a n T starting=x 2 T hs
Torsi = I22 /s
Motor distarting pada tegangan nominal, akan mengalir arus mendekati
arus hubung
singkat = 7 In. jika slip = 4% = 0,04; x = 0,5
Pengasutan resistor dapat digantikan dengana u t o t r a n s f o r m a
t o r tiga phasa, yang dihubungkan seri dengan belitan stator (Gambar
5.21) Tegangan ke stator dapat diatur sesuaikebutuhan, misalkan k =
80%, 70%, atau 50%.
Tstarting=

k 2

T hs

Misalkan k = 50%. Ths = 1,96


Tstarting = (0,5)2 1,96 = 0,5

G a m b a r 3 . Karakteristik TorsiPengasutan Bintang-Segitiga

Pengasutan Sakelar Bintang-Segitiga


Motor induksi dengan pengasutan segitiga-bintang dengan sakelar
manual Rangkaian bintang-segitiga juga dapat dilaksanakan
menggunakan kontaktor secara elektromagnetik. Motor induksi dirangkai
dengan sakelar manual bintang-segitiga.Saat sakelar posisi tuas 0,
semua rangkaian terbuka, sehingga motor dalam kondisi

tidak bertegangan. Saat sakelar posisi bintang (tanda Y),L 1 - U 1;L 2 - V 1,


danL 3 - W 1, sementara W2-U2-V2dihubungsingkatkan. Tegangan ke
stator
Ketika sakelar posisi segitiga(tanda), motor induksi bekerja pada
tegangan normal, arus nominal dan torsi nominal.Belitan stator
mendapatkan tegangan sebesar tegangan phasa ke phasa. Harus
diperhatikann ameplatemotor untuk hubungan segitiga bintang harus
disesuaikan dengan tegangan kerja yang digunakan, jika salah
menggunakan belitan akan terbakar.
Karakteristik arus fungsi putaran I = f(n) pengasutan bintangsegitiga, ketika motor terhubung bintang, arus starting dua kali arus
nominalnya sampai 75% dari putaran nominal. Ketika motor terhubung
segitiga arus motor meningkat empat kali arus
nominalnya. Secara berangsur-angsur arus motor menuju nominal saat
putaran motor nominal.
Karakteristik torsi fungsi putaran T =f(n) pengasutan bintang-segitiga.
memperlihatkan ketika motor terhubung bintang, torsi starting sebesar
setengah dari torsi nominalnya sampai 75% dari putaran nominal.
Ketika motor terhubung segitiga torsi motor meningkat menjadi dua kali
lipat torsi nominalnya. Secara berangsur-angsur torsi motor mendekati
nominal saat putaran motor nominal

G a m b a r 4 . 1 Karakteristik torsi sotorslipring


G a m b a r 4 . 2 Pengawatan Motor Slipring dengan tiga tahapan Resistor
G a m b a r 4 . 3 Karakteristik torsi dengan tiga tahapan

Resistor rotor juga berfungsi mengatur putaran rotor dari putaran rendah
saat tahap-1 menuju putaran nominal pada tahap-7.
Pengaturan
elektromagnetdengan

resistor

rotor

menggunakan

dapat
3

menggunakan
tahap.

menghubungkan stator dengan sumber daya listrik.

kontaktor

Kontaktor

Q1

1. Ketika Q2, Q3, Q4 OFF resistansi rotor maksimum (R A = R1 + R2 +


R3).
2. Saat Q2 ON resistansi luar RA = R2 + R3.
3. Ketika Q3 ON resistansi RA = R3 saja.
4. Ketika Q4 ON rotor kondisi terhubung singkat R A = 0, motor bekerja
nominal.
Grafi k momen motor rotor lilitGambar 5.33 dengan empat tahapan.
Tahap pertama yang saatQ 1 kondisiO NdanQ 2 +Q 3 +Q 4 posisiO F F.
maka rangkaian tahanan rotor besarnya maksimum, besarnya arus
starting 1,5 In sampai beberapa saat ke tahap kedua. Tahap kedua Q
2 kondisiO NdanQ 3 +Q 4 posisiO F F, arus starting 1,5 In menuju In
sampai tahap ketiga. Tahap ketigaQ 3 kondisiO N danQ 4posisiO F F, arus
starting kembali ke posisi 1 , 5 I n dan terakhir posisi tahap keempat
saat Q 4 O N semua resistor dihubungsingkatkan, dan motor slipring
bekerja kondisi nominal.
1. http://edsa-enginering.blogspot.co.id/2011/05/pengasutan-motor-listrik.html?m=1
SAFETY KEAMANAN
1. Safety ( Keamanan)
2. Reliability ( Keandalan)
3. Accessibility (Kemudahan)
4. Availibility (Ketersediaan)
5. Impact of Environment (pengaruh lingkungan)
6. Economic (Ekonomi)
7. Esthetic (Keindahan)
Instalasi listrik harus dipasang dengan benar berdasarkan standar dan peraturan
yang ditetapkan oleh SPLN, PUIL2000 serta IEC (International Electrotechnical
Commission) dengan tujuan untuk keamanan dan keselamatan bagi mahluk
hidup, harta benda dan instalasi listrik itu sendiri.
Sistem instalasi listrik dinyatakan aman bagi mahluk hidup, harta benda
maupun pada sistem instalasi listrik itu sendiri, bila dilengkapi dengan sistem
proteksi yang sesuai dan mempunyai keandalan yang tinggi dalam merespon
gangguan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : Suatu sistem instalasi listrik harus dilengkapi dengan sistem
pentanahan/ pembumian agar manusia terhindar dari sentuhan tidak langsung
akibat kejutan listrik yang tidak terduga, karena adanya kebocoran arus listrik
pada body peralatan listrik.
Reliability ( Keandalan)
Kondisi yang diperlukan adalah keandalan
terhadap :
Unjuk kerja sistem

Pengoperasian sistem
Peralatan yang digunakan Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan andal bila
operasi sistem kelistrikan dapat bekerja selama mungkin dan dapat diatasi
dengan cepat bila terjadi ganngguan.
Accessibility (Kemudahan)
Kondisi yang harus dicapai adalah kemudahan terhadap :
Pengoperasian, Perawatan & Perbaikan sistem
Pemasangan dan penggantian peralatan sistem
Pengembangan dan perluasan sistem
Kemudahan pada sistem instalasi listrik dinyatakan tercapai apabila
pengoperasian suatu sistem tidak memerlukan skill tinggi, cepat dan tepat
dalam pemasangan peralatan sistem serta mudah dalam melaksanakan
perawatan dan perbaikan sistem.
Contoh : Agar memudahkan dalam mencari trouble pada suatu sistem kontrol ,
maka sistem instalasi panel kontrol harus dilengkapi label pada peralatan listrik
yang terpasang, adanya penomoran pada terminal, kabel dan pengawatan
peralatan yang disesuaikan dengan gambar/diagram kontrol dan instalasi .
Availibility (Ketersediaan)
Merupakan hal yang penting dalam suatu sistem instalasi listrik, karena
berkaitan dengan kemungkinan pengembangan ataupun perluasan proses
kontrol/mesin yang meliputi ketersediaan terhadap :
Alat
Tempat/Ruang
Daya
Suatu sistem instalasi listrik dinyatakan mempunyai ketersediaan apabila :
Adanya cadangan peralatan listrik sebagai alat pengganti bila terjadi kerusakan
pada peralatan yang dalam kondisi operasi, baik yang telah tersedia dilapangan
umum maupun yang dengan mudah didapat dipasaran. Adanya cadangan tempat
atau ruang yang diperlukan untuk menempatkan peralatan tambahan, karena
adanya pengembangan ataupun perluasan sistem. Adanya cadangan daya pada
sistem instalasi yang dapat langsung digunakan tanpa harus mengganti ataupun
menambah kabel pada sistem instalasi .
Impact of Environment (Pengaruh lingkungan)
Perencanaan sistem instalasi listrik harus mempertimbangkan dampak yang
terjadi pada lingkungan sekitar dimana sistem instalasi dipasang, yang
meliputi :
Pengaruh Lingkungan terhadap peralatan
Pengaruh Peralatan terhadap lingkungan
Bila peralatan listrik dipasang pada lingkungan tertentu, harus dipertimbangkan
apakah peralatan itu mempunyai pengaruh negatip terhadap lingkungan
sekitarnya,

Bila ada kemungkinan mengganggu atau merusak lingkungan maka harus


dirancang
agar pengaruh negatip yang ditimbulkan oleh peralatan listrik dapat dihilangkan
atau
diperkecil.
Contoh : Gardu listrik dipasang pada suatu taman yang indah, maka harus
dipertimbangkan konstruksi bangunan gardu listrik agar tidak merusak
keindahan taman.
Lingkungan dimana peralatan listrik atau sistem instalasi listrik dipasang harus
dipertimbangkan apakah lingkungan dapat merusak peralatan/instalasi listrik
yang ada disekitarnya. Bila ada kemungkinan dapat merusak
peralatan/instalasi, maka harus dipilih peralatan /bahan instalasi yang tidak
dapat terpengaruh terhadap kondisi lingkungan tersebut.
Contoh : 1- Kabel instalasi dipasang pada lingkungan yang dipengaruhi oleh
bahan kimia tertentu, maka harus dipilih bahan isolasi kabel yang tahan
terhadap pengaruh bahan kimia tersebut
2 -Peralatan listrik dipasang pada lingkungan yang lembab, maka harus
digunakan peralatan listrik yang mempunyai IP (Index Protection) tertentu.
Economic (Ekonomi)
Perencanaan sistem instalasi listrik perlu mempertimbangkan kondisi
operasional jangka panjang agar dapat dihemat biaya-biaya yang dikeluarkan
terhadap :
Pemeliharaan dan perluasan sistem
Pemakaian/penggantian peralatan
Pengoperasian sistem
Kondisi ekonomis pada suatu sistem instalasi dikatakan berhasil bila efesien dan
efektip terhadap penggunaan daya listrik, peralatan yang digunakan cukup
andal dan kecilnya delay time pada pengoperasian proses produksi.
Contoh : Bila proses produksi banyak menggunakan beban induktif, agar
penggunaan daya listrik efektip maka sistem instalasi listriknya harus dilengkapi
dengan kompensasi daya listrik, yaitu dengan memasang Capasitor Bank.
Esthetic (Keindahan)
Suatu hal yang penting pada sistem instalasi listrik adalah keindahan dan
kerapian, yang meliputi :
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan
Keserasian dalam penggunaan/pemilihan peralatan
Keserasian dan keindahan tata letak dan kenyamanan ruang operasi
Kerapian dalam pemasangan dan pengawatan akan menimbulkan kemudahan
dan kejernihan pikiran dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pada
sistem instalasi .
Keserasian dalam pemilihan dan penggunaan/pemilihan peralatan yang
disesuaikan dengan ukuran, bentuk dan warna yang sedemikian rupa, sehingga
menimbulkan pemandangan yang indah dan nyaman.

Keserasian dan keindahan tata letak akan menimbulkan mosaik yang


memberikan kenyamanan serta menghindari kebosanan bagi pelaksana operasi
pada ruang dimana suatu kendali sistem kontrol dipasang.
Kondisi tersebut diatas akan menimbulkan gairah dan ketenangan kerja serta
disiplin kerja akan selalu terjaga.
http://yopisuteki.blogspot.co.id/2009/12/prinsip-dasar-instalasi-listrik.html?
m=1

Prinsip-prinsip dasar sangat diperlukan pada kegiatan yang berhubungan dengan profesi
kita yaitu : merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik. Adapun prinsip dasar
tersebut adalah :
1. Keamanan :
Ditunjukkan untuk keselamatan manusia, ternak, peralatan dan harta benda. pemeriksaan dan
inspeksi dari instalasi sebelum digunakan / disambung, Dan setiap perubahan yang penting perlu
diberi tanda/kode untuk keamanan dalam pekerjaan selanjutnya .
2. Keandalan :
Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal. Termasuk
dari kesederhanaan suatu sistem, misalnya mudah dimengerti dan dioperasikan dalam keadaan
normal maupun dalam keadaan darurat untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatanperalatan listrik
3. Kemudahan :
Semua peralatan, termasuk pengawasan akan diatur menurut operasinya pemeriksaan, pengawasan,
pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam menghubungkannya. Perincian-perinciannya
tercantum dalam tabel atau sejenisnya, untuk menghindari dari kebingungan.
4. Ketersediaan :
Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah sangat penting. Sumber daya cadangan
diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keluasan dari sistem instalasi
listrik yaitu : Sistem instalasi listrik tersebut dapat diadakan perubahan jika diperlukan, diperbaharui
dan perluasan keperluan-keperluan di masa mendatang.
5. Pengaruh dari lingkungan :
Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebagai contoh : polusi, kebisingan dan lain sebagainya.
Termasuk juga dalam masalah kemudahan.
6. Ekonomi :
Instalasi listrik sejak dari perancangan, pelaksanaan pemasangan sampai pada pengoperasian harus
diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.

https://indra95.wordpress.com/2011/11/03/prinsip-prinsip-dasar-instalasi-listrik/

You might also like