Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Warm water compress and ginger compress are non-pharmacological managements given to
the elderly who experience joint pain. Both compress the same effect that gives a sense of warmth and
vasodilation of blood vessels, but it is not known which compresses more effective in reducing joint
pain. The purpose of this study is to determine differences in the effectiveness of warm water compress
and ginger compress in reducing joint pain in elderly people who experience joint pain at the Wening
Wardoyo Social Rehabilitation Unit Ungaran.
This study design was non-equivalent control group design. The population in this study were
all elderly people in Wening Wardoyo Social Rehabilitation Ungaran. The samples used in this study
were 17 elderly people in each treatment selected by purposive sampling. Univariate analysis was
done by looking at the frequency distribution elderly people joint pain scale before treatment and
bivariate analysis used Shapiro Wilk test and paired t-test.
There was a difference between reducing joint pain scale by using warm water compress and
ginger compress in elderly people who experienced joint pain at Wening Wardoyo Social
Rehabilitation Unit Ungaran, with p-value of 0.049 and the difference of the decreasing of joint pain
scale was 1.12.
Concluded that ginger compress was more effective in reducing joint pain in elderly people
compared to warm water compress. It is recommended to the elderly people and nurses to be able to
apply the method of ginger compress to reduce joint pain.
Keywords : pain scale, joint pain, warm water compress, ginger compress
PENDAHULUAN
Menurut Azizah (2011), lanjut usia adalah
bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi
berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa, dan
akhirnya menjadi tua. Dengan perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka
mencapai usia tahap perkembangan tertentu.
Lansia merupakan suatu proses yang alami,
semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup. Dan
dimasa ini juga seseorang akan mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial secara
bertahap. Menurut Nugroho (2008), saat ini di
seluruh dunia, jumlah lansia diperkirakan
lebih dari 629 juta jiwa dengan usia rata-rata
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
(%)
29,4
Nyeri Sedang
11
64,7
Nyeri Berat
Jumlah
1
17
5,9
100,0
47,1
Nyeri Berat
Jumlah
2
17
11,8
100,0
47,1
Nyeri Sedang
Jumlah
8
17
47,1
100,0
11
64,7
Nyeri Sedang
23,5
Nyeri Berat
0,0
0
17
0,0
100,0
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Tabel 5
Uji Kesetaraan Nyeri Sendi Sebelum Terapi antara Kelompok Kompres Air Hangat dan
Kelompok Kompres Jahe pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran,
Tahun 2014
Variabel
Kelompok
n
Mean
Sd
t
p-value
Skala Nyeri
Air Hangat
17
4,35
1,498
0,317
0,753
Jahe
17
4,18
1,741
Berdasarkan uji t independen, didapatkan
nilai t tabel sebesar 0,317 dengan p-value
0,753 ( = 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
skala nyeri sebelum perlakuan antara
Perbedaan Nyeri Sendi Lansia Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Terapi Kompres Air Hangat
Tabel 6
Perbedaan Nyeri Sendi Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Kompres Air Hangat di
Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Variabel
Perlakuan
n
Mean
Sd
t
p-value
Skala Nyeri
Sebelum
17
4,35
1,498
5,996
0,000
Sesudah
17
3,18
1,667
Berdasarkan uji t dependen, didapatkan
nilai t hitung sebesar 5,996 dengan p-value
sebesar 0,000. Terlihat bahwa p-value 0,000 (
0,05), ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan skala nyeri sendi sebelum dan
Perbedaan Nyeri Sendi Lansia Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Terapi Kompres Jahe
Tabel 7.
Perbedaan Nyeri Sendi Lansia Sebelum dan Sesudah Diberikan Terapi Kompres Jahe di Unit
Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Variabel
Perlakuan
Mean
Sd
p-value
Skala Nyeri
Sebelum
Sesudah
17
17
4,18
2,06
1,741
1,519
7,164
0,000
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektivitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap
Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia
Tabel 8.
Efektifitas Skala Nyeri Sendi Setelah Dilakukan Terapi Kompres Air Hangat dan Kompres Jahe
pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran, 2014
Variabel
Kelompok
N
Mean
Sd
t
p-value
Skala Nyeri
Air Hangat
17
3,18
1,667
2,043
0,049
Jahe
17
2,06
1,519
Berdasarkan uji t independen, didapatkan
nilai t hitung = 2,043 dengan p-value sebesar
0,049. Oleh karena p-value 0,049 < (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan skala nyeri sendi lansia
sesudah mendapatkan terapi kompres air
hangat dan sesudah mendapat kompres jahe di
Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
Ungaran. Ini juga berarti bahwa ada perbedaan
signifikan pemberian terapi kompres air hangat
dan kompres jahe terhadap penurunan nyeri
sendi lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran, dimana pemberian terapi
kompres jahe lebih efektif dibandingkan
pemberian terapi kompres air hangat.
PEMBAHASAN
Analisa Univariat
Skala nyeri sendi sebelum dilakukan kompres
air hangat dan kompres jahe pada lansia yang
mengalami nyeri sendi di Unit Rehabilitasi
Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Nyeri sendi pada lansia terjadi karena
faktor usia, pada usia lanjut maka akan
mengalami proses penuaan, dimana terjadi
penurunan fungsi tubuh dan fungsi sel untuk
beregenerasi.
Pada
lansia
sistem
muskuloskeletal akan mengalami beberapa
perubahan seperti perubahan pada jaringan
penghubung
(kolagen
dan
elastin),
berkurangnya kemampuan kartilago untuk
beregenerasi, kepadatan tulang berkurang,
perubahan struktur otot, dan terjadi penurunan
elastisitas sendi. Hal ini yang menyebabkan
sebagian besar dari lansia mengalami
gangguan sistem muskuloskeletal, yang
menyebabkan nyeri sendi.
Menurut Potter & Perry (2005) gejala
nyeri sendi umumnya terjadi pada lansia
karena terdapat 44% lansia yang mengalami
radang sendi (arthritis). Lansia mengeluhkan
adanya kekakuan di pagi hari setelah bangun
tidur sehingga menimbulkan perubahan
mobilisasi atau keterbataan dalam beraktifitas
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
KESIMPULAN
Ada perbedaan penurunan skala nyeri
lansia yang mengalami nyeri sendi sebelum
dan sesudah mendapatkan terapi kompres air
hangat.
Ada perbedaan penurunan skala nyeri
lansia yang mengalami nyeri sendi sebelum
dan sesudah mendapatkan terapi kompres jahe.
Ada perbedaan skala nyeri lansia yang
mengalami nyeri sendi setelah dilakukan terapi
kompres air hangat dan kompres jahe dengan
jumlah rata-rata penurunan nyeri 1 skala untuk
kompres air hangat dan 2 skala untuk kompres
jahe.
SARAN
Lansia hendaknya dapat melakukan
kompres jahe secara mandiri ketika lansia
mengalami nyeri sendi sebelum diberikan obat
penurun nyeri.
Pengasuh
wisma
hendaknya
memanfaatkan lahan kosong di area wisma
untuk digunakan sebagai lahan penanaman
jahe, sehingga para lansia tidak mengalami
kesusahan saat akan menggunakan kompres
jahe.
Peneliti selanjutnya agar pada saat
menggunakan kompres air hangat dapat
mengganti media dengan menggunakan
kompres hangat kering sehingga suhu air tetap
terjaga atau bisa tahan lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Proses dan
Konsep Keperawatan Nyeri. Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media.
[2] Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit
tidak Menular Solusi Pencegahan dari
Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta :
PT Alex Media Komputindo.
[3] Azizah,
Lilik
Marifatul.
2011.
Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
[4] BPS. 2011. Profil Lansia Jawa Tengah.
Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.
[5] Budhawar, Vikas. 2006. The secret
benefits of gingwr and Turmeric. Jakarta :
PT Bhuana ilmu populer.
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
10
Iso
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan
Nyeri Sendi Pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran
11