You are on page 1of 42

BAB 4

IMPLEMENTING ACCOUNTING ANALYSIS


1. PENDAHULUAN
Dalam Bab 3 mengharuskan analis untuk menyesuaikan akuntansi sebuah perusahaan
dengan menggunakan arus kas dan informasi catatan kaki untuk "membatalkan" setiap
distorsi akuntansi. Hal ini menuntut untuk membentuk kembali laporan keuangan perusahaan
dengan menggunakan standar pelaporan dan format yang berlaku umum
Bab ini menunjukkan bagaimana menyusun kembali laporan keuangan perusahaan
menjadi sebuah template yang menggunakan terminologi klasifikasi dan standar, membahas
jenis distorsi akuntansi yang dapat muncul dalam perusahaan, dan menunjukkan bagaimana
membuat penyesuaian terhadap laporan keuangan standar untuk membatalkan distorsi ini.
Pendekatan

neraca

digunakan

untuk

mengetahui

apakah

pernah

terjadi

distorsi

aset. kewajiban, atau ekuitas pemilik. Setelah setiap salah saji aktiva dan kewajiban yang
telah diidentifikasi, analis dapat membuat penyesuaian neraca awal dan / atau akhir tahun
berjalan, serta penyesuaian yang diperlukan untuk pendapatan dan beban dalam laporan laba
rugi terbaru. Pendekatan ini memastikan bahwa rasio keuangan terakhir digunakan untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan dan perkiraan hasil di masa depan didasarkan pada data
keuangan yang mencerminkan ekonomi bisnisnya secara tepat.
2. MEMBENTUK KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan kadang-kadang menggunakan tata-nama untuk akun dan format yang
berbeda untuk mempresentasikan hasil keuangan mereka. Sebagai contoh, goodwill aset
dapat dilaporkan secara terpisah menggunakan judul seperti Goodwill, Excess of cost over
net assets of acquired companies dan Cost in excess of fair value atau dapat dimasukkan
dalam item Aktiva Tak Berwujud Lainnya. Pendapatan Bunga bisa laporankan sebagai
subkategori dari Pendapatan, ditampilkan pada laporan laba rugi sebagai bagian dari
Pendapatan dan Beban Lain, atau kadang-kadang dilaporkan sebagai Beban Bunga, net of
interest income.
Perbedaan-perbedaan terminologi, klasifikasi, dan format dalam laporan keuangan
dapat menyulitkan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan kinerja di seluruh
perusahaan, dan kadang-kadang untuk membandingkan kinerja perusahaan yang sama dari
waktu ke waktu. Tugas pertama bagi analis dalam analisis akuntansi yaitu untuk menyusun
kembali laporan keuangan ke format umum.
Untuk

membuat

standar

keuangan

sebuah

perusahaan

tertentu,

analis

mengklasifikasikan setiap item baris dalam laporan keuangan bahwa nama account yang

sesuai. Ini mungkin diperlukan untuk

menggunakan informasi dari catatan kaki untuk

memastikan bahwa account diklasifikasikan dengan tepat. Sebuah contoh, menerapkan


template di atas untuk standarisasi laporan keuangan tahun 2002 untuk fashion retailer
Nordstrom Inc. ditampilkan dibawah ini. Setelah keuangan telah distandardisasi, analis dapat
mengevaluasi apakah ada penyesuaian akuntansi yang diperlukan untuk memperbaiki setiap
distorsi dalam aset, kewajiban, atau ekuitas.
3. DISTORSI ASSET
Akuntan mendefinisikan aset sebagai sumber daya yang dimiliki dan dikontrol
perusahaan sebagai akibat dari transaksi bisnis masa lalu, dan yang diharapkan dapat
menghasilkan manfaat ekonomi masa depan yang dapat diukur dengan tingkat kepastian yang
wajar. Aktiva dapat berupa uang tunai, surat berharga, piutang dari pelanggan, persediaan,
aktiva tetap, investasi jangka panjang pada perusahaan lain, dan asset tidak berwujud.
Distorsi nilai asset umumnya muncul karena ada ambiguitas tentang apakah

Perusahaan itu memiliki atau mengendalikan sumber daya ekonomi yang


bersangkutan, atau

Sumber daya ekonomi yang cenderung memberikan manfaat ekonomi masa depan
yang dapat diukur dengan kepastian yang memadai, atau

Nilai wajar aktiva yang jatuh di bawah nilai buku.

a. Siapa yang memiliki atau mengontrol sumber daya?


Untuk sebagian besar sumber daya yang digunakan oleh perusahaan, baik dimiliki
atau dikontrol relatif jelas: perusahaan menggunakan sumber daya dari asset yang dimiliki.
Namun, beberapa jenis transaksi membuat sulit untuk menilai siapa yang memiliki sumber
daya. Misalnya, transaksi leasing, siapa yang memiliki atau mengendalikan sumber daya
yang telah disewakan? Apakah pada lessor atau lessee? Akuntan sering menggunakan aturan
untuk menentukan apakah sebuah perusahaan memiliki atau mengontrol aset. Sementara
aturan-aturan ini memudahkan bagi akuntan untuk menerapkan standar akuntansi, mereka
juga mengizinkan manajer untuk mengendalikan transaksi untuk memuaskan tujuan
pelaporan keuangan mereka sendiri. Sebagai contoh, aturan AS tentang akuntansi sewa guna
usaha mengizinkan dua transaksi sewa guna usaha dengan dasar persyaratan yang sama
sehingga satu dilaporkan sebagai aset oleh penyewa, dan yang lainnya ditampilkan sebagai
aset oleh lessor. Oleh karena itu, analisis akuntansi, melibatkan penilaian apakah aset suatu

perusahaan yang dilaporkan mencerminkan sumber daya kunci yang berada di bawah kontrol,
dan apakah penyesuaian yang diperlukan untuk membandingkan kinerjanya dengan pesaing.
Permasalahan kepemilikan aset juga muncul secara tidak langsung dari penerapan
peraturan untuk pengakuan pendapatan. Perusahaan diizinkan untuk mengakui pendapatan
hanya ketika produk mereka telah dikirim atau jasa mereka telah diberikan kepada pelanggan.
Pendapatan tersebut kemudian dianggap "diperoleh," dan pelanggan memiliki komitmen
hukum untuk membayar produk atau jasanya. Akibatnya, untuk penjual, pengakuan
pendapatan sering bertepatan dengan "kepemilikan" yang merupakan piutang yang disajikan
sebagai aset pada neraca. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah atau tidakkah
pendapatan yang telah diperoleh sering mempengaruhi penilaian aset.
Ambiguitas tentang apakah perusahaan memiliki aset menciptakan sejumlah peluang
untuk analisis akuntansi:

Meskipun niat manajemen baik, laporan keuangan kadang-kadang tidak berjalan


sebagaimana mestinya dalam mencerminkan aset ekonomi perusahaan karena sulit
bagi aturan akuntansi untuk menangkap semua seluk-beluk yang terkait dengan
kepemilikan dan pengendalian.

Karena aturan akuntansi pada kepemilikan dan kontrol mengizinkan manajer untuk
mengendalikan transaksi sehingga pada dasarnya transaksi serupa dapat dilaporkan
dengan cara yang sangat berbeda, aset penting dapat dihilangkan dari neraca
meskipun perusahaan banyak menanggung risiko ekonomi kepemilikan.

Mungkin ada perbedaan pendapat sah antara manajer dan analis atas risiko
kepemilikan yang ditanggung oleh perusahaan, yang menyebabkan perbedaan
pendapat atas pelaporan untuk aset ini.

Pengakuan pendapatan agresif, yang meningkatkan laba yang dilaporkan, juga akan
mempengaruhi nilai aset.

b. Dapatkah manfaat ekonomi diukur dengan kepastian yang memadai?


Hal ini hampir selalu sulit untuk memperkirakan secara akurat manfaat masa depan
berkenaan dengan pengeluaran modal karena dunia ini penuh ketidakpastian. Sebuah
perusahaan tidak tahu apakah pesaing akan menawarkan produk atau jasa baru yang akan
membuat usang produk perusahaan lainnya. Ia tidak tahu apakah produk baru yang
diproduksi akan membuat pelanggan ingin membeli.
Aturan akuntansi menangani tantangan ini dengan menetapkan jenis sumber daya
yang dapat dicatat sebagai aktiva dan yang tidak bisa. Misalnya, manfaat ekonomi dari
2

penelitian dan pembangunan pada umumnya dianggap sangat tidak pasti: proyek penelitian
mungkin tidak akan pernah memberikan produk baru yang dijanjikan, produk yang mereka
hasilkan mungkin tidak ekonomis, atau produk telah dihasilkan oleh penelitian pesaing .
Aturan akuntansi di sebagian besar negara, mengharuskan pengeluaran R & D tersebut
dibebankan.

Sebaliknya, manfaat ekonomi dari akuisisi dianggap pasti dan perlu

dikapitalisasi.
c. Memiliki nilai wajar aktiva yang turun di bawah nilai buku?
Suatu aset terganggu ketika nilai wajarnya turun di bawah nilai bukunya. Di sebagian
besar negara aturan akuntansi mengharuskan kerugian dicatat untuk penurunan nilai aktiva
tetap. Aturan AS (SFAS 144) menetapkan bahwa kerugian penurunan nilai diakui pada aset
jangka panjang ketika nilai bukunya melebihi arus kas yang tidak didiskontokan yang
diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan masa mendatang dan penjualan. Jika kondisi ini
dipenuhi, perusahaan diwajibkan untuk melaporkan adanya kerugian pada selisih antara nilai
wajar aktiva dan nilai buku.
Tentu saja pasar untuk aktiva jangka panjang adalah tidak likuid dan tidak lengkap,
sehingga sangat subjektif untuk menyimpulkan nilai wajarnya. Akibatnya, keputusan
manajemen cukup terlibat dalam memutuskan apakah aset terganggu dan menentukan nilai
kerugian penurunan nilai.
Untuk analis, hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa nilai aktiva salah saji. Aturan
akuntansi itu sendiri mengizinkan sejumlah aset dinilai lebih besar (overstated) karena tes
untuk penurunan nilai asset membandingkan nilai buku aktiva ke nilai yang diharapkan dari
terdiskonto (daripada didiskontokan) arus kas masa mendatang yang terkait dengan aset. Hal
ini dapat menciptakan situasi dimana tidak ada kerugian laporan keuangan yang dilaporkan
untuk aset yang mengalami penurunan nilai.
Selain itu, tugas untuk menentukan apakah telah terjadi penurunan nilai aset dan
menilai penurunan nilai tersebut akan didelegasikan kepada manajemen, dengan pengawasan
oleh auditor perusahaan, berpotensi bagi manajemen untuk membuat bias dalam menilai aset
dan untuk melegitimasi perbedaan pendapat antara manajer dan analis atas penilaian aset.
Dalam kebanyakan kasus, bias manajemen akan mengakibatkan aset berlebihan karena
manajer akan lebih memilih untuk tidak mengakui sebuah penurunan. Namun, manajer dapat
juga menilai aset lebih rendah untuk mengurangi beban masa depan dan meningkatkan laba
masa depan.
Singkatnya, distorsi dalam aset cenderung muncul bila ada ambiguitas tentang apakah
perusahaan memiliki atau mengendalikan sumber daya, ketika ada tingkat ketidakpastian
3

yang tinggi tentang nilai manfaat ekonomi yang berasal dari sumber daya, dan bila ada
perbedaan pendapat tentang nilai dari penurunan nilai aset. Peluang untuk penyesuaian
akuntansi dapat timbul dalam situasi seperti ini jika :

Aturan akuntansi tidak bekerja sebagaimana mestinya untuk mencakup ekonomi


perusahaan, atau

Manajer menggunakan kebijaksanaan mereka untuk merusak kinerja perusahaan, atau

Ada perbedaan pendapat antara manajer dan analis tentang ketidakpastian ekonomi
yang dihadapi perusahaan yang tercermin dalam nilai aset.

4. OVERSTATED ASSET
Overstated asset

cenderung muncul ketika manajer memiliki insentif untuk

meningkatkan laba yang dilaporkan. Dengan demikian, penyesuaian terhadap aset juga
biasanya membutuhkan penyesuaian ke laporan laba rugi dalam bentuk baik beban
meningkat atau pendapatan berkurang. Bentuk yang paling umum aset (dan pendapatan)
berlebihan adalah sebagai berikut:
1. Penundaan dalam penurunan aktiva lancar. Jika aktiva lancar menjadi turun nilainya,
yaitu, nilai buku jatuh di bawah nilai realisasinya, aturan akuntansi memerlukan asset
tersebut diturunkan ke nilai wajarnya. Penurunan nilai asset juga mempengaruhi laba
karena penghapusan dibebankan langsung ke laba. Menunda penurunan nilai aktiva
lancar merupakan salah satu cara bagi manajer untuk meningkatkan pelaporan laba.
Analis yang menganalisa perusahaan dimana manajemennya menjadikan persediaan
dan piutang menjadi faktor kunci keberhasilan (misalnya, industri ritel dan
manufaktur) harus sangat menyadari dari bentuk manajemen laba. Jika manajer overmembeli atau secara berlebihan pada periode berjalan, mereka cenderung
menawarkan diskon kepada pelanggan untuk menyingkirkan surplus persediaan.
Selain itu, memberikan pelanggan dengan kredit yang mengandung risiko kegagalan.
Tanda-tanda peringatan atas penundaan penurunan nilai aset adalah bertambahnya
persediaan dan piutang, penurunan nilai oleh pesaing, dan kemunduran bisnis bagi
pelanggan utama perusahaan.
2. Penilaian yang terlalu rendah dari cadangan (misalnya, tunjangan untuk kredit
bermasalah atau penghapusan kredit). Manajer membuat perkiraan kegagalan atas
piutang dan pinjaman dari pelanggan yang diharapkan. Jika manajer menilai terlalu
rendah nilai dari cadangan, aktiva dan laba akan dibesar-besarkan. Peringatan tanda4

tanda cadangan yang tidak memadai termasuk bertambahnya piutang, kemunduran


klien utama perusahaan, dan bertambahnya kredit macet.
3. Mempercepat pengakuan pendapatan (meningkatkan piutang). Manajer biasanya
memiliki informasi ketidakpastian tentang pengakuan pendapatan, apakah suatu
produk atau jasa telah diberikan kepada pelanggan dan apakah penerimaan tunai
masih dalam kondisi wajar. Namun, manajer juga dapat memiliki dorongan untuk
mempercepat pengakuan pendapatan yang meningkatkan laba periode tersebut.
Piutang dan laba akan menjadi lebih saji. Pengakuan pendapatan yang agresif adalah
salah satu bentuk manajemen laba seperti yang dikutip oleh SEC.
4. Menunda penurunan nilai asset jangka panjang. Memburuknya industri atau kondisi
perekonomian dapat mempengaruhi nilai aset jangka panjang serta aktiva lancar.
Perusahaan-perusahaan harus dapat mengenali penurunan nilai aset jangka panjang.
Namun, karena pasar untuk aset jangka panjang biasanya tidak likuid dan lengkap,
sehingga perkiraan penilaian aset dan penurunan nilai asset secara subjektif. Hal ini
terutama berlaku untuk aset tidak berwujud seperti goodwill. Sebagai hasilnya,
manajer dapat menggunakan laporan penilaian mereka untuk menunda penurunan
nilai asset pada neraca dan menghindari pembebanan penurunan nilai pada laporan
laba rugi. Masalah ini mungkin sangat penting bagi perusahaan aset-intensif berat di
pasar volatile (misalnya, maskapai penerbangan) atau bagi perusahaan-perusahaan
yang mengikuti strategi pertumbuhan yang agresif melalui akuisisi. Peringatan tandatanda penurunan nilai dalam aset jangka panjang termasuk penurunan perputaran aset
tidak lancar, penurunan kembali atas ROA ke tingkat yang lebih rendah dari biaya
modal rata-rata tertimbang , penurunan nilai oleh perusahaan-perusahaan lain dalam
industri yang sama yang juga menderita penurunan penggunaan aset, dan kelebihan
pembayaran atas akuisisi yang dijalankan.
5. Penilaian yang terlalu tinggi atas umur

aset jangka panjang. Manajer membuat

estimasi umur asset, nilai sisa, dan jadwal amortisasi untuk disusutkan pada asset
jangka panjang. Jika estimasi terlalu berlebihan, aset jangka panjang dan laba akan
lebih sajikan. Masalah ini mungkin paling relevan untuk perusahaan dalam bisnis aset
berat (Misalnya penerbangan,. Utilitas).
5. UNDERSTATED ASSETS
Aset yang kurang saji biasanya muncul ketika manajer memiliki insentif untuk
mengurangi laba yang dilaporkan. Hal ini dapat terjadi ketika perusahaan memiliki kinerja
yang sangat baik dan manajer memutuskan untuk menyimpan sebagian penghasilan. Perataan
5

laba, dapat diterapkan dengan melebih-lebihkan beban periode berjalan (dan mengecilkan
nilai aset) selama masa yang baik. Aset (dan beban)dapat juga dikurang sajikan ketika dalam
suatu tahun yang sangat buruk, ketika manajer memutuskan untuk mengecilkan laba periode
berjalan untuk membuat tampilan yang bekebalikan di tahun depan. Analisis Akuntansi
menilai apakah manajer telah menampilkan asset (dan juga pendapatan) yang kurangsaji dan,
jika perlu. menyesuaikan neraca dan laporan laba rugi.
Aturan akuntansi sendiri juga dapat mengarah pada aset yang kurangsaji. Di banyak
negara standar akuntansi mengharuskan perusahaan untuk membebankan biaya R& D dan
iklan karena, meskipun mereka bisa menciptakan nilai masa depan untuk pemilik, hasil
mereka sangat tidak pasti. Juga, sampai saat ini beberapa akuisisi AS dicatat dengan
menggunakan metode pooling interst dimana pengakuisisi mencatat aset pada nilai buku
daripada nilai aktual dari harga beli (lebih tinggi). Dalam kasus ini analis mungkin ingin
melakukan penyesuaian terhadap neraca dan laporan laba rugi untuk memastikan bahwa
mereka mencerminkan realitas ekonomi transaksi.
Terakhir, asset yang kurang saji dapat timbul bila manajer memiliki insentif untuk
mengecilkan kewajiban. Misalnya, jika perusahaan mencatat transaksi sewa guna usaha
sebagai operating lease. Baik aktiva maupun kewajiban terlampir ditampilkan pada neraca.
Namun dalam beberapa hal, perlakuan akuntansi tidak mencerminkan ekonomi yang
sesungguhnya, penyewa (lessee) secara efektif mungkin memiliki sewa aset, dan perusahaan
yang menjual piutang masih dapat menanggung semua risiko yang terkait dengan
kepemilikan. Analis mungkin ingin menyesuaikan neraca (dan juga laporan laba rugi) untuk
efek ini.
Bentuk yang paling umum dari kurangsaji aset (dan pendapatan) adalah sebagai berikut:
1. Lebih saji dari penurunan nilai aktiva lancar. Manajer berpotensi memiliki insentif
untuk melebih-lebihkan penurunan nilai aktiva lancar pada tahun dimana performance
perusahaan sangat kuat, atau ketika perusahaan tertekan secara finansial. Dengan
melebih-lebihkan penurunan nilai aktiva lancar dan melebih-lebihkan beban pada
periode berjalan, manajer dapat menunjukkan biaya di masa depan yang lebih rendah,
meningkatkan pendapatan pada tahun-tahun kinerja atau ketika giliran diperlukan.
Lebih saji dari penurunan aktiva lancar juga dapat timbul ketika manajer kurang
optimis mengenai prospek masa depan perusahaan dari analis.
2. Lebih saji dari Cadangan (misalnya, tunjangan untuk kredit bermasalah atau
penghapusan kredit). Manajer melebihsajikan cadangan untuk kredit bermasalah atau
penghapusan kredit, piutang dan pinjaman akan kurang sajikan.
6

3. Lebih saji dari penurunan nilai aset jangka panjang. Manajemen yang terlalu pesimis
dalam mengestimasi penurunan nilai aset jangka panjang mengurangi laba periode
berjalan dan meningkatkan penghasilan di masa mendatang.
4. Lebih saji dari depresiasi/amortisasi atas aset jangka panjang. Perusahaan yang
menggunakan estimasi depresiasi pajak dari aset, nilai sisa, atau tingkat amortisasi
memungkinan untuk mengamortisasi aset lebih cepat dari manfaat ekonomi aktiva
tersebut, menyebabkan aset jangka panjang yang kurangsaji.
5. Dikecualikan aset goodwill melalui penggunaan pooling akuntansi. Perubahan
terbaru dari aturan AS untuk akuntansi penggabungan usaha (SFAS 141 dan 142)
mengharuskan perusahaan melaporkan mergers menggunakan metode pembelian.
Berdasarkan metode ini biaya merger untuk pengakuisisi adalah nilai sebenarnya dari
pertimbangan yang dibayarkan untuk saham perusahaan target. Aktiva dan kewajiban
dari target tersebut kemudian dicatat pada nilai wajarnya. Jika nilai yang dibayarkan
untuk target melebihi nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi,
selisih tersebut dilaporkan sebagai goodwill di neraca perusahaan pengakuisisi.
Peraturan baru membutuhkan aset goodwill untuk dihapuskan hanya jika terjadi
penurunan nilai di masa depan.Namun, baru-baru ini tahun 2001 akuisisi besar
banyak yang dilaporkan dengan menggunakan metode pooling interest. Berdasarkan
metode pooling of interest, pembelian saham perusahaan adalah sebesar nilai bukunya
daripada nilai pasar mereka, sehingga tidak ada goodwill dicatat. Akibatnya,
penyatuan tidak mencerminkan biaya ekonomis yang sesungguhnya dari akuisisi pada
pencatatan pengakuisisi.
6. Off balance sheet dari Aktiva sewa guna. Menilai apakah suatu perjanjian sewa guna
usaha harus berdasarkan

kontrak sewa (dan karenanya dicatat dengan metode

operasi) atau equivalent to a purchase (dan karenanya ditampilkan sebagai capital


lease) adalah subyektif. Itu tergantung pada apakah penyewa secara efektif menerima
sebagian besar risiko kepemilikan, seperti usang dan kerusakan fisik. Untuk
standarisasi pelaporan transaksi sewa, standar akuntansi AS telah membuat kriteria
yang jelas untuk membedakan dua jenis tersebut. Berdasarkan SFAS 13, transaksi
sewa setara dengan aset pembelian jika ada kondisi berikut terus: (1) kepemilikan aset
berpindah kepada lessee pada akhir masa sewa, (2) penyewa memiliki hak opsi untuk
membeli aset dengan harga murah pada akhir masa sewa. (3) masa sewa adalah 75
persen atau lebih dari kehidupan yang diharapkan manfaat aktiva, dan (4) nilai kini
pembayaran sewa guna usaha adalah 90 persen atau lebih dari nilai wajar aktiva.
7

Namun, karena kriteria untuk pelaporan sewa objektif, mereka menciptakan


kesempatan untuk menemukan cara untuk menghindari perbedaan antara sewa modal
dan operasional, yang berpotensi mengarah pada kurang saji pada sewa assets. Ini
mungkin sebuah masalah penting untuk analisis aset industri berat di mana ada pilihan
untuk sewa (misalnya, maskapai penerbangan).
7. Off balance sheet piutang yang didiskontokan meskipun perusahaan masih
mempertahankan resiko. Berdasarkan peraturan saat ini akuntansi US (SFAS 140),
piutang yang didiskontokan dengan lembaga keuangan dianggap terjual jika penjual
menyerahkan kontrol atas piutang kepada pemodal tersebut. Pengendalian diserahkan
jika piutang tidak dapat terbayar oleh penjual yang mengharuskan penjual untuk bank
ruptcy, jika pemodal memiliki hak untuk menjaminkan atau menjual piutang, dan jika
penjual tidak memiliki komitmen untuk membeli kembali piutang. Penjual kemudian
dapat mencatat transaksi diskonto sebagai aset yang dijual tersebut. Kalau tidak
dipandang sebagai transaksi pembiayaan yang menghasilkan kewajiban untuk
"penjual."

Dalam acara ini, aturan-aturan AS mengizinkan transaksi yang akan

dilaporkan sebagai aset yang dijual tersebut hanya ketika penjual memenuhi kondisi
di atas untuk menyerahkan kontrol piutang dan memiliki pengalaman dalam
memperkirakan nilai kewajiban tanggung renteng (yaitu, penyisihan untuk kredit dan
resiko refinancing). Dalam kasus ekstrim, di mana ada signifikan ketidakpastian
akuntansi tentang nilai kewajiban recourse, analis harus memutuskan apakah untuk
menyajikan kembali laporan keuangan perusahaan dengan mengembalikan Piutang
yang "dijual" ke neraca. Hal ini juga akan meningkatkan kewajiban perusahaan, dan
itu akan mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan karena setiap keuntungan dan
kerugian atas penjualan perlu dikecualikan, dan pendapatan bunga atas piutang wesel
dan beban bunga pinjaman harus dicatat setiap tahun.
8. Asset tidak berwujud, seperti R&D dan merk, tidak dilaporkan dalam neraca. Aset
Beberapa perusahaan yang penting dikeluarkan dari neraca. Contoh termasuk
investasi dalam R & D, pengeluaran pengembangan perangkat lunak, dan merek dan
keanggotaan yang dibuat melalui iklan dan promosi. Aturan akuntansi sebagian besar
negara melarang kapitalisasi pengeluaran R & D dan biaya akuisisi, terutama karena
diyakini bahwa manfaat yang terkait dengan pengeluaran tersebut juga tidak pasti.
Produk baru atau perangkat lunak mungkin tidak akan pernah mencapai
ketidaklayakan teknologi atau pengenalan produk unggulan oleh pesaing; anggota
baru yang mendaftar untuk layanan sebagai hasil dari promosi selanjutnya mungkin
8

berhenti. Membebankan biaya tak berwujud memiliki dua implikasi untuk analis.
Pertama, penghilangan aset tidak berwujud dari neraca menaikkan tingkat
pengembalian modal (baik pengembalian atas aset atau pengembalian ekuitas). Untuk
perusahaan yang aset tidak berwujudnya dihilangkan, ada implikasi penting untuk
peramalan kinerja jangka panjang, tidak seperti perusahaan yang tidak berwujud,
kekuatan kompetitif tidak akan menyebabkan tingkat pengembalian untuk sepenuhnya
kembali ke biaya modal dari waktu ke waktu. Sebagai contoh. perusahaan farmasi
telah menunjukkan tingkat pengembalian yang sangat tinggi selama beberapa dekade,
sebagian karena dampak dari akuntansi R & D. Efek kedua dari pembebanan
pengeluaran untuk yang tidak berwujud adalah bahwa hal itu membuat lebih sulit bagi
analis untuk menilai karya-karya bisnis perusahaan. Dengan matching concept,
keuntungan operasi merupakan indikator yang berarti dari keberhasilan model bisnis
sejak

membandingkan

menghasilkannya.

pendapatan

dan

biaya

yang

diperlukan

untuk

Pembebanan pengeluaran dengan segera untuk aktiva tidak

berwujud bertentangan dengan matching consept dan, karenanya, membuat lebih sulit
untuk menilai kinerja operasional perusahaan. Konsisten dengan ini, penelitian
menunjukkan bahwa investor melihat pengeluaran R & D dan iklan sebagai aktiva
bukan expenses. Kurang saji dari aktiva tak berwujud kemungkinan akan penting bagi
perusahaan dalam farmasi, perangkat lunak, produk konsumen bermerek, dan bisnis
langganan.
6. DISTORSI KEWAJIBAN
Kewajiban didefinisikan sebagai kewajiban ekonomi yang timbul dari manfaat
receivedin masa lalu, dan yang jumlah dan waktu dikenal dengan kepastian yang memadai.
Kewajiban termasuk kewajiban kepada pelanggan yang telah membayar di muka untuk
produk atau jasa; komisi kepada penyedia publik dan swasta dari pembiayaan utang,
kewajiban kepada pemerintah federal dan lokal untuk pajak; komitmen kepada karyawan
untuk upah yang belum dibayar, pensiun, dan tunjangan pensiun lainnya, dan kewajiban dari
pengadilan atau pemerintah denda atau perintah pembersihan lingkungan.
Distorsi kewajiban umumnya timbul karena ada ambiguitas tentang apakah?
1. Kewajiban benar-benar telah terjadi dan / atau
2. Kewajiban dapat diukur
a. Apakah kewajiban telah terjadi?
Untuk sebagian besar kewajiban moneter. Ketika ada sedikit ambiguitas tentang
apakah obligasi telah terjadi. Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan membeli
9

perlengkapan secara kredit, telah mengakui kewajiban untuk suplier. Namun, untuk beberapa
transaksi itu lebih sulit untuk memutuskan apakah ada kewajiban tersebut. Sebagai contoh,
jika suatu perusahaan mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi bisnisnya dengan
merumahkan karyawan, telah itu membuat komitmen yang akan membenarkan rekaman
kewajiban? Atau, jika perusahaan software menerima uang tunai dari pelanggan untuk lisensi
software lima tahun, sebaiknya laporan perusahaan arus kas penuh sebagai pendapatan, atau
harus sebagian merupakan komitmen kepada pelanggan untuk melayani dan mendukung
perjanjian lisensi?
b. Bisa kewajiban diukur?
Banyak kewajiban menentukan jumlah dan waktu kewajiban tepat. Sebagai contoh,
20-tahun $ 100.000.000 obligasi dengan kupon 8 persen dibayar setiap enam bulan
menetapkan bahwa penerbit akan membayar pemegang $ 100 juta dalam dua puluh tahun,
dan akan membayar bunga sebesar $ 4 juta setiap enam bulan untuk kewajiban. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan yang bertanggung jawab untuk pembersihan lingkungan secara
jelas telah mengakui kewajiban, tetapi jumlahnya sangat tidak pasti. Demikian pula,
perusahaan yang menyediakan pensiun dan imbalan pasca kerja untuk karyawan tingkat
kematian, dan angka inflasi ke depan, membuat valuasi kewajiban subyektif. Garansi dan
klaim asuransi kewajiban masa depan jatuh ke dalam kategori yang sama-komitmen jelas tapi
besarnya tergantung pada kejadian di masa depan yang tidak pasti.
Aturan akuntansi sering menentukan kapan komitmen telah terjadi dan bagaimana
mengukur jumlah komitmen. Namun, seperti dibahas sebelumnya, aturan akuntansi tidak
sempurna-mereka tidak dapat mencakup semua kemungkinan kontrak dan merefleksikan
semua kompleksitas hubungan bisnis perusahaan. Mereka juga membutuhkan manajer untuk
membuat perkiraan subjektif dari peristiwa masa depan untuk menghargai komitmen
perusahaan. Jadi analis dapat memutuskan bahwa beberapa kewajiban penting ommitted dari
laporan keuangan atau, jika disertakan, yang mengecilkan, baik karena bias manajemen atau
karena ada perbedaan yang sah menurut pendapat antara manajer dan analis atas risiko masa
depan dan komitmen. Akibatnya, analis dari kewajiban biasanya dengan mata untuk menilai
apakah komitmen keuangan dan risiko perusahaan yang salah saji dan / atau penghasilan
yang berlebihan
7. UNDERSTATED LIABILITIES
Kewajiban cenderung diperkecil ketika perusahaan memiliki komitmen kunci yang
sulit untuk nilai dan karena itu tidak dianggap kewajiban untuk tujuan pelaporan keuangan.
Understatements juga mungkin terjadi ketika manajer memiliki insentif yang kuat untuk
10

melebih-lebihkan tingkat kesehatan posisi keuangan perusahaan, atau untuk meningkatkan


laba yang dilaporkan. Dengan mengecilkan leverage, manajer menyajikan investor dengan
gambaran kemerahan risiko keuangan perusahaan. Laba manajemen juga understates
kewajiban (yaitu ditangguhkan atau pendapatan diterima di muka) ketika pendapatan diakui
pada saat kas diterima, meskipun tidak semua layanan telah disediakan
Bentuk yang paling umum dari aset (dan pendapatan) understatements muncul ketika kondisi
berikut:
1. Pendapatan diterima di muka yang salah saji melalui pengakuan pendapatan agresif.
Jika uang sudah diterima tapi produk atau jasa belum diberikan, kewajiban (disebut
pendapatan unreaned atau ditangguhkan) dibuat. Kewajiban ini mencerminkan
komitmen perusahaan untuk menyediakan layanan atau produk kepada pelanggan dan
dipadamkan setelah itu selesai. Perusahaan yang mengakui pendapatan prematur,
setelah menerima uang tunai tetapi sebelum memenuhi produk mereka atau komitmen
pelayanan kepada pelanggan, salah saji kewajiban pendapatan yang ditangguhkan dan
melebih-lebihkan laba. Perusahaan yang bundel cotracts layanan dengan penjualan
produk sangat rentan terhadap ditangguhkan kewajiban pendapatan meremehkan
sejak memisahkan priceof produk dari harga layanan adalah subyektif.
2. Pinjaman dari piutang diskon yang off balance sheet. Sebagaimana dibahas
sebelumnya, piutang yang didiskontokan dengan lembaga keuangan dianggap 'dijual'
jika 'penjual' cedes kontrol atas piutang kepada pemilik modal. Namun jika penjualan
memungkinkan pembeli untuk meminta bantuan terhadap penjual dalam hal default,
penjual terus menghadapi risiko koleksi. Mengingat pertimbangan manajemen yang
terlibat dalam peramalan default dan refinacingcosts, serta insentif yang dihadapi oleh
manajer untuk menjaga utang dari neraca, akan sangat penting bagi analis untuk
mengevaluasi perkiraan perusahaan untuk standar serta komitmen yang melekat
bahwa ia memiliki untuk diskon tagihan. Apakah perkiraan perusahaan yang wajar?
Apakah mudah untuk memperkirakan biaya dari default dan prabayar risiko? Jika
tidak, apakah analis perlu membatalkan penjualan dan mengenali pinjaman dari
lembaga keuangan untuk nilai diskonto dari piutang
3. Kewajiban jangka panjang untuk sewa adalah off balance sheet. Sebagaimana dibahas
sebelumnya dalam bab ini, aset dan kewajiban sewa guna usaha kunci dapat
dikeluarkan dari neraca jika transaksi struktur perusahaan sewa agar sesuai dengan
definisi akuntansi sewa operasi. Perusahaan bahwa transaksi pengantin pria untuk
menghindari menunjukkan aset dan kewajiban sewa guna usaha akan memiliki neraca
11

yang sangat berbeda dari perusahaan-perusahaan dengan ekonomi hampir identik


tetapi baik menggunakan sewa guna usaha atau meminjam dari bank untuk benarbenar membeli sumber daya yang setara. Untuk perusahaan-perusahaan yang memilih
untuk struktur transaksi sewa guna usaha sesuai dengan defenitionof sewa operasi,
analis dapat menyajikan kembali sewa sebagai sewa modal, seperti yang dibahas di
bagian meremehkan aset. Ini akan memastikan bahwa komitmen finansial sejati
perusahaan dan risiko akan tercermin pada neraca, memungkinkan perbandingan
dengan perusahaan sebaya.
4. Pensiun dan pasca - pensiun kewajiban tidak sepenuhnya tercatat. Banyak perusahaan
membuat commitmens untuk memberikan pensiun dan manfaat pensiun kepada
karyawan mereka. Aturan akuntansi memerlukan manajer untuk memperkirakan dan
melaporkan nilai sekarang dari komitmen penting yang telah diterima oleh karyawan
selama bertahun-tahun mereka bekerja untuk perusahaan. Oblogation ini diimbangi
dengan aktiva bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk program pensiun/pensiun
lebih besar (kurang) dari komitmen rencana, rencana tersebut overfunded (kekurangan
dana). Beberapa isu penting muncul untuk menganalisis pensiun/kewajiban rencana
masa pensiun. Pertama, memperkirakan kewajiban sendiri adalah subyektif-manajer
harus membuat perkiraan upah di masa depan dan tingkat keuntungan, tingkat putus
sekolah pekerja, kehidupan yang diharapkan dari pensiunan, dan tingkat diskonto.
Jika perkiraan ini terlalu rendah, kewajiban mendapatkan keuntungan perusahaan
(serta beban sebagai tahunan untuk manfaat yang dilaporkan dalam laporan laba rugi)
akan salah saji. Kedua, aturan akuntansi mengharuskan komitmen manfaat tambahan
yang timbul dari perubahan rencana, dan perubahan status pendanaan rencana yang
muncul dari hasil investasi yang abnormal aset program, yang merapikan dari waktu
ke waktu daripada refkected segera. Akibatnya, bagi perusahaan padat karya yang
menawarkan pensiun pensiun yang menarik dan rencana pensiun pasiva
mencerminkan komitmen sejati perusahaan
8. DISTORSI EKUITAS
Ekuitas memperlakukan Akuntansi stockholers sebagai klaim residual atas aset
perusahaan, setelah melunasi claimholders lainnya. Akibatnya, distorsi ekuitas timbul
terutama dari distorsi dalam aset dan kewajiban. Misalnya, distorsi aset atau liabialities yang
mempengaruhi pendapatan juga menyebabkan distorsi dalam ekuitas.
Ada dua bentuk distorsi ekuitas yang tidak akan biasanya muncul dalam aset dan kewajiban
analisis:
12

1. Pengaruh efek hibrida.


Efek hibrida termasuk utang konversi dan utang dengan waran terpasang. Efek
ini adalah utang sebagian murni dan ekuitas partialy. Aturan akuntansi Curent tidak
memisahkan komponen-komponen ini, biasanya menyiratkan bahwa neraca melebihlebihkan hutang perusahaan dan salah saji ekuitas. Tanpa disesuaikan untuk distorsi
ini, bisa sulit untuk memahami risiko salah saji yang nyata dan kembali untuk
perusahaan dengan berbagai jenis hibrida. Aturan akuntansi baru yang diusulkan oleh
FASB mungkin untuk mengatasi masalah ini dengan mewajibkan sekuritas seperti
utang konversi yang akan dipisahkan dalam dua komponen dalam neraca, komponen
utang dan komponen ekuitas. Masing-masing akan dinilai sebesar nilai wajarnya pada
tanggal penerbitan. Pendekatan ini dapat diadopsi oleh analis.
2. Biaya opsi saham.
Sebuah opsi memberikan pemegang hak untuk membeli sejumlah saham pada
harga yang telah ditentukan, yang disebut latihan atau strike price, untuk jangka
waktu tertentu, disebut periode latihan. Pada 1980-an dan 1990-an, opsi saham
menjadi komponen yang paling penting dari kompensasi bagi banyak eksekutif
perusahaan. Akibatnya, manajemen puncak yang dimiliki atau memiliki klaim
menjadi 13,2 persen saham perusahaan mereka pada tahun 1997, hampir dua kali lipat
persentase kepemilikan 1989. Para pendukung opsi berpendapat bahwa mereka
menyediakan manajer dengan insentif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham
dan membuat iteasier untuk menarik manajer berbakat. Selain itu, banyak manajer
melihat opsi sebagai bentuk murah kompensasi, karena tidak ada biaya biasanya
dicatat baik ketika mereka diterbitkan atau ketika mereka dieksekusi.
Aturan AS mengizinkan perusahaan untuk melaporkan opsi saham dengan
menggunakan metode nilai intrinsik (diuraikan dalam prinsip akuntansi papan (APB)
25) atau metode nilai wajar (dibahas dalam PSAK 123). Dengan metode nilai
intrinsik, tidak ada beban kompensasi dilaporkan pada tanggal hibah untuk sebagian
besar opsi saham awerded, di mana harga pelaksanaan sama dengan perusahaan harga
saham saat ini. Jika opsi selanjutnya berolahraga, ada juga tidak ada beban yang
tercatat, dan saham baru yang diterbitkan senilai harga pelaksanaan lebih tahn nilai
pasar yang lebih tinggi. Sebaliknya, wajar bila opsi diterbitkan. Nilai dari opsi yang
diberikan adalah etimated menggunakan model penilaian diakui, seperti model hitamscholes, dan kemudian dibebankan selama periode vesting.
13

FASB proposal awal bahwa semua perusahaan menggunakan metode nilai wajar
bertemu oppositioners cukup sedikit pun, terutama di sektor teknologi tinggi di mana opsi
saham yang paling populer. Para penentang proposal agruead yang hitam-scholes valuasi
yang tepat dan menilai terlalu tinggi pilihan manajemen nonmarketable. Akibatnya FASB
mundur pada proposal dan mengizinkan perusahaan untuk memilih baik intrinsik atau metode
nilai wajar. Namun mereka yang memilih nilai intrinsik metode-dan paling tidak-diwajibkan
melapor dalam catatan kaki efek pendapatan dari menggunakan metode nilai wajar
Setelah kematian Enron, telah terjadi peningkatan pengakuan bahwa terlalu sering
menggunakan opsi saham dapat mendorong manajer untuk mansagers terhadap pendapatan
untuk meningkatkan harga saham jangka pendek. Ada juga telah terjadi peningkatan
pemegang saham dan tekanan politik untuk mengenali beberapa bentuk biaya kompensasi
opsi saham, perusahaan terkemuka seperti coca-cola, Washington Pos, dan amazon.com
untuk secara sukarela mulai menggunakan metode nilai wajar untuk pelaporan penghargaan
pilihan.
9. METODE PENDEKATAN DALAM PENILAIAN
Secara umum, ada tiga macam pendekatan penilaian yang digunakan dalam
mengestimasi nilai properti, dimana pendekatan yang digunakan tergantung dari tipe properti,
maksud penggunaan penilaian, ruanglingkup pekerjaan, serta kualitas dan kuantitas data yang
tersedia. Tiga macam pendekatan tersebut adalah :
a. Pendekatan Perbandingan Data Pasar
Yaitu pendekatan untuk mendapatkan nilai jual dari suatu properti dengan
membandingkannya terhadap properti lain yang sejenis yang telah diketahui nilai
jualnya. Pendekatan ini sesuai diterapkan untuk menilai property umum atau yang
banyaj diperjualbelikan di pasar,
-

Pendekatan Perbandingan Data Pasar adalah pendekatan yang menggunakan


data penjualan atas properti yang sebanding ataupun yang hampir sebanding
dengan objek penilaian, didasarkan pada suatu proses perbandingan;

Harga jual / penawaran dari properti pembanding kemudian dianalisis dengan


menerapkan satuan pembanding yang sesuai dan dicocokan dengan perbedaan
atas objek penilaian berdasarkan

b. Pendekatan Biaya ( Cost Approach )


Pendekatan penilaian yang menggunakan biaya reproduksi atau biaya
pengganti (RCN) sebagai dasar untuk mengestimasi nilai pasar obyek penilaian.
14

Pendekatan ini sesuai digunakan untuk mengestimasi nilai properti yang memiliki
karakteristik khusus sehingga jarang atau tidak ditransaksikan di pasar.
c. Pendekatan Pendapatan ( Income Approach )
Pendekatan penilaian yang dilakukan dengan mendasarkan pada tingkat
keuntungan yang mungkin dihasilkan oleh properti subjek pada saat ini dan masa
yang akan datang yang selanjutnya dilakukan pengkapitalisasian untuk
mengkonversi aliran pendapatan tersebut ke dalam nilai properti. Pendekatan ini
sesuai digunakan untuk income producing property (properti yang menghasilkan
pendapatan tertentu)

SOAL DISKUSI
1. Gunakan Tabel 4-1, 4-2 dan 4-3 untuk menyusun kembali pelaporan keuangan
Amazon.com di bawah ini :
Jawab :

Cash and marketable securities..


Cash and marketable securities..
Inventory......
Account Receivable..
Long term tangible assets
Long term intangible assets........
Long term intangible assets....
Other long term assets....
Other long term assets

Account Payable....
Other current liabilities......
Other current liabilities.......
Other current liabilities...
Short term debt

15

Common shareholdersequity
Common shareholdersequity..

Common
shareholdersequity.
Common
shareholdersequity..
Common
shareholdersequity..

Sales
cost of sales..
Selling, general &administrative..
Selling, general &administrative..
Other operating expense.
Selling, general &administrative..
Other operating expense..
Other operating expense..
Other operating expense..

Interest income.
Interest expense
Other income.
Other expense.

Other expense
Other expense
Unusual items

Net loss
Long term operating accrual
Long term operating accrual
Non operating losses
Long term operating accrual..
Long term operating accrual
Non operating gains
Long term operating accrual..
Non operating losses
Long term operating accrual..
Non operating Gain (losses)
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP
Net (investment in liquidation of operating WP

16

Net (investment in) or liquidation of operating LT..


Net (investment in) or liquidation of operating LT..
Net (investment in) or liquidation of operating LT..
Net (investment in) or liquidation of operating LT..

Net stock (repurchase) or issuance


Net stock (repurchase) or issuance
Net stock (repurchase) or issuance
Net debt (repayment) or issuance..

JAWAB
Balance Sheet

12/31/02

12/31/01

738,254

540,282

562,715

456,303

Asset
Kas dan Sekuritas
Marketable

kas dan setara kas


Marketable securities

Piutang

Piutang dagang, neto


dan aset lancar lain

112,282

67,613

Persediaan

Persediaan

202,425

143,722

Aset tetap, neto

239,398

271,751

70,811

45,367

3,460

34,382

Investasi modal lain

15,442

28,359

Aset lain

45,662

49,768

Aset berwujud jangka


panjang
Aset tak berwujud
jangka panjang

Goodwill, neto
Aset tak berwujud
lain, neto

Aset jangka panjang


lainnya

17

Liabilitas dan Ekuitas


Utang jangka pendek
Utang Dagang

Hutang dagang

618,128

Liabilitas Lancar lainnya

Beban akrual dan


kewajiban lancar lain

314,935

444,748
305,064

Beban bunga

71,661

68,632

Utang Jangka Panjang

Posisi sementara
hutang jangka
panjang dan lainnya

13,318

14,992

Utang Jangka Panjang


Lainnya (non bearing
interest)

Pendapatan diterima
dimuka

47,916

87,978

Ekuitas Pemegang
Saham Biasa

Saham biasa, $0.01


par value: saham
terotorisasi

3,879

3,732

1,649,946

1,462,769

(6,591)

(9,853)

(9,662)

(36,070)

(3,009,710)

(2,860,578)

Tambahan modal
disetor
Kompensasi stockbased tangguhan
Akumulasi
pendapatan
komprehensif lain
Akumulasi deficit

Income
Statement
Penjualan

Net sales

12/31/02
3,932,93
6

12/31/01
3,122,4
33

12/31/00
2,761,98
3

2,940,31
8

2,323,8
75

2,106,20
6

Biaya Penjualan

Harga pokok
penjualan

SG&A

Umum dan
administrasi

79,049

89,862

108,962

Pemenuhan

392,4
67

374,2
50

414,5
09

215,6
17
125,3
83

241,1
65
138,2
83

269,3
26
179,9
80

5,4
78

181,0
33

321,7
72

68,9
27

4,6
37

24,7
97

Teknologi dan
konten
Pemasaran
Beban Operasi lain

amortisasi goodwill
dan aset tak
berwujud lainnya
Kompensasi stockbased

18

Terkait
restrukturisasi dan
lainnya

Laba (rugi) dari


operasi

Pendapatan

Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan (beban)
lain, neto
Keuntungan
(kerugian) lain, neto

Pendapatan Lain

Kerugian sebelum
ekuitas dalam
kerugian atas
investee metoda
ekuitas

Beban Lain-lain

Ekuitas dalam
kerugian atas
investee metode
ekuitas
Pendapatan Luar Biasa

Kerugian sebelum
ongkos dalam
prinsip akuntansi
Efek kumulatif
perubahan dalam
prinsip akuntansi

ARUS KAS
Laba (Rugi)Non
Operasi

Pengakuan
Operasi jangka
Panjang

Rugi bersih

41,5
73

181,5
85

200,3
11

64,1
24
23,6
87

(412,2
57)
29,1
03

(863,88
0)
40,8
21

(142,92
5)

(139,2
32)

(130,92
1)

5,6
23
(96,27
3)

(1,9
00)
(2,1
41)

(10,05
8)
(142,63
9)

(145,76
4)

(526,4
27)

(1,106,67
7)

(4,1
69)

(30,3
27)

(304,59
6)

(149,93
3)

(556,7
54)

(1,411,27
3)

8
01

(10,5
23)

12/31/02
(149,13
2)

12/31/01
(567,27
7)

12/31/00
(1,411,27
3)

Keuntungan atas
penjualan marketable
securities, neto
Kerugian (keuntungan)
lain
Efek kumulatif
perubahan dalam
prinsip akuntansi

(5,70
0)

(1,33
5)

(28
0)

96,27
3

2,14
1

142,63
9

(8
01)

10,52
3

Depresiasi aset tetap


dan amortisasi

82,27
4

84,70
9

84,46
0

Kompensasi stockbased

68,92
7

4,63
7

24,79
7

4,16
9

30,32
7

304,59
6

Ekuitas dalam
kerugian atas investee
metode ekuitas, neto

19

Amortisasi goodwill
dan aset tak berwujud
lain

5,47
8

181,03
3

321,77
2

Restrukturisasi terkait
non-kas dan lainnya

3,47
0

73,29
3

200,31
1

29,58
6

26,62
9

24,76
6

(51,30
3)

30,62
8

46,08
3

(32,94
8)

20,73
2

(8,58
5)

156,54
2
4,49
1

(44,43
8)
50,39
1

22,35
7
93,96
7

95,40
4

114,73
8

97,81
8

(135,46
6)

(135,80
8)

(108,21
1)

3,02
7

(3
45)

34,34
1

Penjualan/kedewasaan
sekuritas dan investasi

553,28
9

370,37
7

545,72
4

Pembelian marketable
securities

(635,81
0)

(567,15
2)

(184,45
5)

(39,16
3)

(50,32
1)

(134,75
8)

(6,19
8)

(62,53
3)

16,62
5

44,69
7

Biaya bunga non-kas


dan lainnya

investasi bersih
(likuidasi) dari
modal kerja
operasi

Persediaan

Piutang dagang, neto


dan aset lancar lainnya
Hutang dagang
Beban akrual dan
kewajiban lancar lain
Pendapatan belum
diterima

Amortisasi pendapatan
belum diterima
sebelumnya
Hutang bunga

investasi bersih
(likuidasi) dari
aset jangka
panjang

Pembelian aset tetap,


termasuk penggunaan
internal sofware
Investasi (termasuk
investee metode
ekuitas)

hutang bersih
(pembayaran
kembali) atau
penerbitan

Proceed dari
penebusan opsi saham
dan lainnya
Proceed dari
penerbitan saham,
neto biaya penerbitan
Proceed dari hutang
jangka panjang dan
lainnya

121,68
9

99,83
1
10,00
0

681,49
9

20

Pembayaran kembali
kewajiban capital lease
dan lainnya

(14,79
5)

(19,57
5)

(16,92
7)
(16,12
2)

Biaya pendanaan
Efek dari perubahan
exchanges-rate atas
kas dan setara kas

38,47
1

(15,95
8)

(37,55
7)

2. Lihat contoh Lucent saat menunda pencatatan penurunan nilai aktiva lancar (halaman 49). Berapa banyak kelebihan persediaan yang Anda perkirakan yang dimiliki Lucent pada
Desember 2000 jika hari yang optimal untuk persediaan adalah 58 hari? Hitung
penurunan nilai persediaan untuk Lucent jika 50 persen dari kelebihan persediaan ini
dianggap tidak berguna. Catat perubahan atas laporan keuangan Lucent untuk
menyesuaikan penurunan ini.
Jawab :
Diketahui:

Persediaan pada Desember 2000

$6.900.000.000

Days Inventory 2000

107 hari

Optimal days inventory

58 hari

Gross margin 2000

22%

50% kelebihan persediaan dianggap tidak berguna


a. Kelebihan persediaan yang dimiliki Lucent
Persediaan harian =

6,900,000,000
107

= $64.485.981,3

Jika hari optimal persediaan 58 hari, maka persediaan seharusnya = 58 hari x


$64.485.981,3 = $3.740.186.916
Kelebihan persediaan = $6.900.000.000 - $3.740.186.916 = $3.159.813.084
b. Penurunan nilai persediaan
50% x $3.159.813.084 = $1.579.906.542
c. Penyesuaian untuk mengoreksi overstatement persediaan
Persediaan diturunkan sebesar $1.579.906.542
Laba turun sebesar $1.579.906.542
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kerugian penurunan nilai persediaan
Persediaan

$1.579.906.542
$1.579.906.542
21

3. Underwrites Insurance Companies Inc. Menerima dan menjual properti khusus serta
asuransi kecelakaan. Perusahaan ini adalah perusahaan asuransi terbesar ketiga di AS.
Pada tahun 1998 laporan 10-K kepada SEC, mengungkapkan informasi berikut ini dalam
kerugian cadangan yang timbul dari klaim yang berasal pada tahun 1990:

Apakah estimasi awal untuk cadangan kerugian yang berasal pada tahun 1990 terlalu
rendah atau terlalu tinggi? Bagaimana perusahaan memperbaharui perkiraan kewajiban
ini dari waktu ke waktu? Berapa persentase kewajiban awal, yang tetap beredar dari
klaim tahun 1990 pada akhir tahun 1998? Sebagai analis keuangan, pertanyaan apa yang
akan Anda miliki untuk CFO, mengenai kewajiban pada tahun 1990?
Jawab :
a. Apakah estimasi awal untuk cadangan kerugian yang berasal pada tahun 1990
terlalu rendah atau terlalu tinggi?
Estimasi untuk cadangan kerugian dari tahun 1990 terlalu tinggi. Hal ini dikarenakan
terdapat klaim pada satu tahun berikutnya diperkirakan hanya sebesar 40,6%, namun
cadangan kerugian mencapai 100,3%. Terdapat selisih antara estimasi kerugian dan
perkiraan klaim sebesar 59,7% .
b. Bagaimana perusahaan memperbarui perkiraan kewajiban ini dari waktu ke
waktu?
Perusahaan memperbarui perkiraan kewajiban sebagai berikut:
Tahun

Persentase Klaim
Kewajiban Yg

Cadangan bersih untuk


kewajiban yg

Selisih
22

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII

Timbul

direestimasi

40.6%
70.8%
88.5%
101.2%
107.5%
109.7%
111.4%
111.8%

100.3%
102.3%
107.4%
110.7%
112.7%
112.0%
112.5%
113.4%

59.7%
31.5%
18.9%
9.5%
5.2%
2.3%
1.1%
1.6%

Perusahaan memperkirakan kenaikan klaim kewajiban tahun berikutnya dengan melihat


rata-rata klaim tahun sebelumnya. Maka dapat diketahui besarnya nilai klaim rata-rata
tahun berikutnya dan perusahaan dapat menaikan cadangan kerugian tidak terlalu tinggi.
Sehingga estimasi antara klaim kewajiban dan cadangan bersih kewajiban tidak terlalu
tinggi dari tahun ke tahun.
c. Berapa persentase kewajiban awal, yang tetap ada dari klaim tahun 1990 hingga
akhir tahun 1998?
Persentase kewajiban awal hingga akhir tahung 1998 sebesar 13,4%. Hal ini dikarenakan
klaim terhadap kewajiban lebih besar pada awal tahun 1990 hingga akhitr tahun 1998.
Sehingga tersisa persentase kewajiban yang tetap ada sebesar 13,4%.

d. Sebagai analis keuangan, pertanyaan apa yang akan Anda miliki untuk CFO terkait
kewajiban pada tahun 1990?
Mengapa CFO menetapkan cadangan kerugian piutang yang tidak sesuai dengan estimasi
klaim atas liabilitas? Apa hal-hal yang mendasari tingginya cadangan kerugian tersebut?
4. AMR, induk dari American Airlines, memberikan informasi berikut pada catatan kaki
dalam capital dan operating leases : anak perusahaan AMR's menyewa berbagai jenis
peralatan dan properti, terutama pesawat dan fasilitas bandara. Jangka waktu leasing
bervariasi tetapi umumnya 10 sampai 25 tahun untuk pesawat. Pembayaran sewa
minimum sewa guna usaha, dengan nilai sekarang dari pembayaran tersebut, dan
pembayaran minimum masa depan adalah dibawah operating lease yang tidak dapat
dibatalkan lebih dari satu tahun pada tanggal 31 Desember 2001, adalah sebagai berikut
(dalamjuta):
23

Pada

tingkat

bunga

berapa

yang

digunakan

AMR

untuk

mengkapitalisasi

capitallease? Gunakan tingkat bunga ini untuk mengkapitalisasi Operating lease AMR
pada 31Desember 2001. Catat penyesuaian pada neraca AMR untuk mencerminkan
kapitalisasi operating lease.Bagaimana perubahan ini mempengaruhi pelaporan Laporan
Laba Rugi AMR pada tahun 2002?
Jawab :
a. Pada tingkat bunga berapa yang digunakan AMR untuk mengkapitalisasi capital
lease?
Bunga yang digunakan AMR untuk mengkapitalisasi sewa modal adalah incremental
borrowing rate (tingkat pinjaman tambahan) yaitu tingkat bunga yang harus dibayar untuk
meminjam sejumlah uang yang sama dalam jangka waktu yang sama, kecuali jika
diketahui tingkat bunga implisit lessor yang nilainya lebih rendah dari incremental
borrowing rate.
b. Gunakan tingkat bunga ini untuk mengkapitalisasi Operating Lease AMR pada 31
Desember 2001
Jika tingkat bunga incremental sebesar 5%, maka kapitalisasi untuk bulan Desember 2001
sebesar = $1.336 x (1+0,05) = $1.402,80
c. Catat penyesuaian pada neraca AMR untuk mencerminkan kapitalisasi operating
lease.
Aset Lease
Hutang Lease

$1.402,80
$1.402,80

d. Bagaimana perubahan ini mempengaruhi pelaporan Laporan Laba Rugi AMR


pada tahun 2002?
Dengan adanya perubahan ini, maka pada tahun 2002 tidak ada lagi biaya sewa lease
karena operating lease telah dikapitalisasi menjadi capital lease.
24

5. Pendekatan apa yang akan Anda gunakan untuk memperkirakan nilai merek? Asumsi apa
yang mendasari pendekatan ini? Sebagai seorang analis keuangan, apa yang akan Anda
gunakan untuk menilai nilai merek 1.575 milyar yang dilaporkan oleh Cadbury
Schweppes pada tahun 1997 yang merupakan sebuah pencerminan yang wajar dari
manfaat masa depan dari merek ini?

apa yang akan Anda tanyakan dengan CFO

perusahaan tentang merek perusahaan?


Jawab :
Pendekatan dasar yang umum digunakan untuk memperkirakan nilai merk adalah

Pendekatan biaya

Pendekatan pendapatan

Pendekatan pasar

Asumsi apa yang mendasari pendekatan ini?


a. Pendekatan biaya mendasarkan penilaian pada akumulasi biaya yang digunakan untuk
membangun merk. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya iklan dan promosi, biaya
registrasi trademark, dll. Namun pendekatan ini tidak banyak diaplikasikan karena
sulit menghubungkan biaya pembangunan merk dengan manfaat yang akan diperoleh
dari merk tersebut.
b. Pendekatan pendapatan mendasarkan penilaiannya pada manfaat masa depan, berupa
laba atau arus kas yang akan diperoleh dari merk tersebut. Terkenal tidaknya suatu
merk produk berkaitan erat dengan tingkat penjualan produk tersebut.
c. Pendekatan pasar mengestimasi nilai merk berdasarkan referensi terhadap transaksi
pasar yang menggunakan merk tersebut. Aplikasi yang lazim dalam pendekatan ini
adalah dengan royalty. Diasumsikan pengguna merk memiliki hak lisensi untuk
menggunakan merk tersebut. Maka nilai merk adalah sebesar royalty yang diterima
pemilik merk dari pengguna merk tersebut.
Sebagai seorang analis keuangan, apa yang akan Anda gunakan untuk menilai nilai
merek 1.575 milyar yang dilaporkan oleh Cadbury Schweppes pada tahun 1997
yang merupakan sebuah pencerminan yang wajar dari manfaat masa depan dari
merek ini?
Pendekatan yang digunakan untuk menilai merk Cadbury Schweppes adalah dengan
metode pendapatan karena terdapat kaitan erat antara suatu merk dengan pendapatan yang
diterima atas penjualan produk dengan merk tersebut.

25

Pertanyaan apa yang akan Anda tanyakan dengan CFO perusahaan tentang merek
perusahaan?
Merk adalah suatu aset tak berwujud yang umurnya sulit diestimasikan di awal.
Bagaimana CFO mengestimasi umur merk? Apa yang menjadi pertimbangan CFO ketika
menentukan metode amortisasi merk?
6. Sebagai CFO perusahaan, indikator apa yang akan Anda gunakan untuk menilai apakah
aset perusahaan jangka panjang mengalami penurunan nilai?Pendekatan apa yang bisa
digunakan, baik oleh manajemen atau sebuah perusahaan penilai independen, untuk
menilai nilai dolar dari penurunan nilai aset? Sebagai analis keuangan, indikator apa
yang akan Anda gunakan untuk menilai apakah aset jangka panjang perusahaan
mengalami penurunan nilai?Pertanyaan apa yang akan Anda ajukan dengan CFO
perusahaan mengenai berapa biaya yang dibebankan untuk penurunan nilai aset?
Jawab :
Indikator yang digunakan untuk menilai apakah aset jangka panjang perusahaan
mengalami penurunan nilai antara lain:
a. Informasi dari sumber eksternal

Perubahan signifikan nilai pasar dari aset tersebut

Perubahan suku bunga

Perubahan teknologi, lingkup hukum

Nilai buku aset melebihi kapitalisasi pasarnya

b. Informasi dari sumber internal

Bukti kerusakan atau keusangan fisik aset yang bersangkutan

Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat aset

Bukti internal yang mengindikasikan kinerja ekonomi aset lebih buruk dari yang
diharapkan

Pendekatan apa yang bisa digunakan, baik oleh manajemen atau sebuah
perusahaan penilai independen, untuk mengukur nilai dolar dari penurunan nilai
aset?
Pendekatan yang bisa digunakan, baik oleh manajemen atau sebuah perusahaan
penilai independen, untuk menilai nilai dolar dari penurunan nilai aset adalah dengan cara
menentukan nilai wajar aktiva tersebut dengan cara berdasarkan nilai pasarnya (jika ada pasar
aktif untuk aktiva tersebut), jika tidak ada maka harus menggunakan nilai sekarang dari arus
26

kas bersih masa depan yang diharapkan. Kemudian bandingkan dengan jumlah tercatat aktiva
tersebut. Jika jumlah arus kas bersih masa depan yang diharapkan (yang belum
didiskontokan) lebih kecil dari jumlah tercatat aktiva nilai aktiva dianggap sudah turun.
Sebagai analis keuangan, indikator apa yang akan Anda gunakan untuk menilai
apakah aset jangka panjang perusahaan mengalami penurunan nilai?
Indikator yang dapat digunakan untuk menilai adanya penurunan nilai adalah ketika
manfaat aset yang diperoleh lebih kecil dari yang diharapkan. Selain itu, dapat pula ditinjau
dari nilai wajar aset.
Pertanyaan apa yang akan Anda ajukan kepada CFO perusahaan mengenai
berapa biaya yang dibebankan untuk penurunan nilai aset?
Jika terjadi penurunan nilai atas aset vital perusahaan, apa yang akan anda lakukan
untuk mengatasinya dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan?
7. Industri rokok dikenakan litigasi untuk bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh produkproduknya. Industri tersebut telah menegosiasikan penyelesaian klaim dengan negara
bagian dan pemerintah federal. Sebagai CFO ,untuk Philip Morris, salah satu perusahaan
besar dalam industri,informasi apa yang akan Anda laporkan kepada investor dalam
laporan tahunan perusahaan tentang resiko litigation? Bagaimana Anda menilai apakah
perusahaan harus mencatat kewajiban untuk risiko ini, dan jika demikian, bagaimana
anda akan menilai kewajiban ini? Sebagai seorang analis keuangan dari Philip Morris,
pertanyaan apa yang akan Anda ajukan dengan CEO atas kewajiban litigasi perusahaan?
Jawab :

Pada lingkungan hukum yang sangat ketat, kecenderungan manajer untuk melaporkan
keuangan secara konservatif semakin tinggi. Pada lingkungan hukum yang longgar
dorongan untuk melaporkan keuangan secara konservatif akan berkurang (Francis et
al. 1994).

Bagi perusahaan, upaya untuk menghindari tuntutan dan ancaman litigasi mendorong
manajer

mengungkapkan

informasi

yang

cenderung

mengarah

pada:

(i)

pengungkapan berita buruk dengan segera dalam laporan keuangan, (ii) menunda
berita baik, (iii) memilih kebijakan akuntansi yang cenderung konservatif
(Seetharaman et al. 2002).

Kami menilai perusahaan sebaiknya mencatat kewajiban untuk risiko ini, dan untuk
menilai kewajiban ini maka analis harus membandingkan dengan perusahaan dari
27

industri yang sejenis, apakah kewajiban yang dilaporkan sama dengan perusahaan lain
atau lebih rendah atau lebih tinggi. Jika terdapat perbedaan yang material, sebaiknya
analis harus melakukan penyesuaian terhadap perbedaan ini.

Sebagai seorang analis keuangan dari Philip Morris, pertanyaan apa yang akan Anda
ajukan dengan CEO atas kewajiban litigasi perusahaan?
o Apakah perusahaan memberikan pengungkapan yang memadai untuk menilai
kewajiban litigasi ini?
o Apakah catatan kaki cukup menjelaskan kebijakan akuntansi dan asumsi dan
logika perusahaan?

8. Lihat contoh General Motors atas imbalan pasca-pensiun (halaman 4-27). Tampilkan
penyesuaian yang diperlukan untuk mencatat jumlah penuh yang tidak didanai pascamanfaat pensiun pada tanggal 31 Desember 2000. Faktor-faktor apayang digunakan
untuk membedakan antara penyesuaian untuk Ekuitas Pemegang Saham pada tanggal 31
Desember 2000 dan 2001?
Jawab :
Saham biasa

$5.948

Kewajiban pajak tangguhan

$3.203

Utang jangka panjang

$9.151

Faktor-faktor apa yang digunakan untuk membedakan antara penyesuaian untuk


Ekuitas Pemegang Saham pada tanggal 31 Desember 2000 dan 2001?
Pada tahun 2001, Plan Asset mengalami penurunan karena adanya return negatif.

Biaya Servis: Mendefinisikan plan keuntungan secara khas menyediakan keuntungan


lebih tinggi untuk masing-masing tahun tambahan servis dengan perusahaan.

Biaya Bunga: lintasan waktu meningkatkan present value kewajiban perusahaan.

Keuntungan dan Kerugian Aktuarial:tiap tahun asumsi aktuarial biasanya


mengestimasi komitmen perusahaan di review dan, jika tepat, perubahan dilakukan.

Benefit yang dibayarkan: komitmen plan dikurangi karena plan melakukan


pembayaran kepada orang yang dipensiunkan tiap tahunnya.

9. Intel melaporkan informasi berikut pada programinsentif opsi saham di perusahaan pada
31 Desember 2001, catatan kaki laporan keuangan.

28

Rencana opsi saham perusahaan dicatat dibawah nilai intrinsikberdasarkan prinsip


pengakuan dan pengukuran dari APB Opini No 25. "Akuntansi Saham yang Diterbitkan
kepada Karyawan, "dan interpretasi yang terkait. Seperti exercise price untuk semua opsi
yang diberikan berdasarkan rencana ini adalah sama dengan harga pasar saham biasa
pada tanggal pemberian, tidak ada biaya kompensasi karyawan berbasis saham, selain
kompensasi

akuisisi

terkait,

diakui

dalam

penghasilan

bersih. Tabel

berikut

menggambarkan pengaruh terhadap laba bersih dan earning per share jika perusahaan
telah menerapkan ketentuan pengakuan nilai wajar FSAS No 123, "Akuntansi untuk
Kompensasi Berbasis Saham," untuk keuntungan saham karyawan, termasuk saham yang
dikeluarkan di bawah program opsi saham dan di bawah stock participation Plan, secara
kolektif disebut "option."

Catat penyesuaian terhadap laporan keuangan yang dibutuhkan untuk menunjukkan


beban atas opsi saham dengan menggunakan metode nilai wajar untuk tahun 2001 dan
2002. Intel melaporkan bahwa tarif pajak marginal adalah 35 persen.
10. Lihat contoh Lufthansa pada estimasi penyusutan aktiva (halaman 4-16 dan 4-17).
Penyesuaian apa yang akan diperlukan jika penyusutan pesawat Lufthansa adalah
dihitung denganmenggunakan rata-rata hidup 25 tahun dan nilai sisa adalah 5 persen
(sebagai gantinilai yang di laporkan 12 tahun dan 15 persen)? Tunjukkan penyesuaian
tahun 2000 dan 2001pada neraca, dan laporan laba rugi tahun 2001.
Jawab :
Jika penyusutan pesawat Lufthansa dihitung dengan menggunakan rata-rata hidup 25 tahun
dan nilai sisa 5 persen maka :
a) Masa hidup rata-rata pesawat Lufthansa adalah :

Aircraft cost

13.579,6

Depreciable cost

12.900,6 (13.579,6 x (1-0,05))

Acc.depreciation

6.679,6

Acc depr/depreciable cost

51,78%
29

Depreciable life

25 tahun

Average age of aircraft

12,95 tahun (25 x 0,5178)

b) Biaya penyusutan jika disamakan dengan BA, maka biaya penyusutan akan menjadi =
13.579,6 x (1- 0,8) = 12,493,2
c) Akumulasi penyusutan = 12,95 x 0.05 x 12.493,2 = 8.089,35
d) Maka aktiva berwujud jangka panjang akan diturunkan sebesar 1.409,75
e) Kewajiban pajak tangguhan akan disesuaikan sebesar 35% x 1.409,75 = 493,41 dan
untuk ekuitas 0.65 x 1.409,75 = 916,34
Dengan asumsi bahwa pesawat baru dengan pembelian bersih 1,021.5 beban penyusutan
untuk tahun 2001 (termasuk dalam Beban Pokok Penjualan) akan 648.2m (05 [12.493.2
(1,021.5 0,92) / 2]} dibandingkan 865 m yang dilaporkan oleh perusahaan. Jadi Biaya
Penjualan akan turun 216.8m. Mengingat tarif pajak 2001, 35 persen, Beban pajak untuk
tahun ini akan meningkat sebesar 75.9m. Pada neraca perubahan ini akan meningkatkan
aktiva berwujud jangka panjang sebesar 216.8m, meningkatkan pajak tangguhan sebesar
75.9m, dan meningkatkan ekuitas 140.9m Secara ringkas, jika Lufthansa menggunakan
metode penyusutan yang sama seperti BA, laporan fnancial untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2000 dan 2001, akan diubah sebagai berikut:

Balance sheet
LT tangible aset

Adj. Dec 31, 2000


asset
Liab&
equity

Adj. Dec 31,2001


assets
Liab
equity

1.409,75

1.409,7
5
- 216,8

Deffered tax liab

- 493,41

Common
shareholder
equity
Income statement
Cost of sales
Tax expense
Net income

- 916,34

&

- 493,41
- 75,9
916,34
140,9
+ 216,8
- 75,9
- 140.9

11. Pada awal 2003 Bristol-Myers Squibb mengumumkan bahwa mereka akan
menyatakankembali laporan sebagai akibat memadatkan isian sebanyak $ 3.35 milyar

30

produk kegudang grosir dari1999 hingga 2001. Penjualan perusahaan dan biayapenjualan
selama periode ini adalah sebagai berikut:

Tingkat pajak marjinal perusahaan selama tiga tahun adalah 35 persen. Penyesuaian apa
yang diperlukan untuk memperbaiki neraca Bristol-Myers Squibb untuk tanggal 31
Desember 2001? Apa yang mendasari penyesuaian asumsi Anda?Bagaimana Anda
mengharapkan adjustments mempengaruhi kinerja Bristol-Myers Squibb dalam beberapa
tahun mendatang?
Jawab :
HPP

$3,35
Beban pajak

$1,17 (35% x $3,35)

Laba Bersih

$2,18

Asumsi apa yang mendasari penyesuaian Anda?


Dengan penyimpanan sebesar $3,35 juta pada tahun 1999 dan 2000, Harga Pokok
Penjualan lebih saji, kewajiban pajak lebih saji dan laba bersih perusahaan kurang saji,
sehingga perlu dilakukan penyesuaian dengan mengurangi Harga Pokok Penjualan dan
Beban Pajak dan menambah Laba Bersih yang tercatat.
Bagaimana Anda mengharapkan penyesuaian tersebut mempengaruhi kinerja
Bristol-Myers Squibb dalam beberapa tahun mendatang?
Penyesuaian ini diharapkan dapat menunjukkan nilai laba bersih yang sebenarnya
sehingga penilaian kinerja di masa depan menjadi lebih baik.

31

STUDI KASUS
Pre-Paid Legal Services, Inc
Pre Paid Legal Plans dirancang untuk membantu warga Amerika yang berpendapatan
menengah memiliki akses untuk bantuan hukum berkualitas. (Pre paid Legal Services
corporate Vision)
Harland C. Stonecipher mendirikanPre paid Legal Services, Inc (PPLS) pada tahun
1972 setelah bertemu dengan pengacara pada sebuah kecelakaan mobil. PPLS menjual legal
expense insurance (asuransi biaya hukum) yang menyediakan pembayaran sebagian biaya
hukum sehubungan dengan pertahanan sipil dan tindakan pidana tertentu. Perusahaan go
public pada tahun 1979 dan tumbuh pesat sepanjang 1980-an seiring dengan peningkatan
jumlah orang Amerika yang berlangganan jasa hukum asuransi (lihat Bagan 1). Pada tahun
1998 perusahaan memiliki pendapatan keanggotaan $ 110 juta, laba $30.2 juta dan akhir
tahun buku ekuitas sebesar $ 101.1 juta. Pada bulan Mei 1999 mulai diperdagangkan di New
York Stock Exchange dan pada bulan Agustus 1999 kapitalisasi pasar mencapai US $ 738
juta, meningkat 101 persen dibanding tahun sebelumnya.
Meskipun memiliki kinerja keuangan yang kuat, pendapat tentang masa depan Pra
Bayar Layanan Hukum bervariasi secara luas di antara analis ekuitas AS pada periode akhir
1997 sampai pertengahan 1999. Perusahaan ini sangat direkomendasikan oleh sejumlah
analis, tapi ada juga short selling yang gigih. Perhatian utama short selling

tentang

perusahaan itu dijelaskan dalam sebuah artikel Fortune pada tahun 1997 akhir. Publikasi
bisnis menyatakan bahwa perusahaan menggunakan metode yang tidak tepat dalam
menghitung komisi penjualan. Sebagai hasil dari ketidakpastian ini, harga saham perusahaan
berfluktuasi secara luas dari tertinggi $ 40,50 dan yang rendah $ 13,50 antara akhir 1997 dan
pertengahan 1999 (lihat Gambar 2).
1. DESKRIPSI BISNIS
PPLS menawarkan kepada

pelanggannya dengan berbagai macam asuransi

hukum. Yang paling populer, Rencana Keluarga, meliputi 94 persen dari semua keanggotaan
pada tahun 1998. Rencana ini memberikan penggantian untuk berbagai biaya hukum yang
dikeluarkan oleh anggota dan pasangan mereka, termasuk surat wasiat dan persiapan surat
32

wasiat, dokumen review dan letter writing. dan sebagian biaya hukum yang berkaitan dengan
pertahanan sidang terkait, pelanggaran, dan Internal Revenue Service audit. - 'Rencana
Keluarga dibatasi dengan jumlah jam dari waktu pengacara dimana anggota berhak untuk
menerima berbagai layanan tersebut. Layanan tersebut juga memberikan diskon 25 persen
pada tingkat pengacara untuk pembelian dari setiap pelayanan hukum kejahatan atas dan di
atas yang disediakan di bawah kontrak asuransi.
Keanggotaan PPLS premi pada tahun 1998 rata-rata $ 19,08 per bulan (atau $ 229 per
tahun). Premi biasanya dibayar secara bulanan baik secara otomatis maupun dengan
keanggota kartu kredit atau melalui pemotongan gaji karyawan. Premi umumnya dapat
diperpanjang dan tidak dapat dibatalkan kecuali penipuan, tidak adanya pembayaran premi,
atau atas permintaan tertulis oleh anggota. Tingkat keanggotaan tahunan yang masih
bertahan pada tahun 1998 tinggi, sekitar 75 persen dari anggota pada awal tahun dan anggota
baru selama tahun tersebut terus terdaftar dalam program ini pada akhir tahun. Pada 31 Maret
1999, PPLS memiliki 648.475 anggota aktif, dan keanggotaan telah meningkat sekitar 40
persen per tahun.
Keanggotaan PPLS dipasarkan melalui program multi-level yang mendorong pembeli
untuk menjadi tenaga penjual. Anggota yang berusaha untuk menjadi asosiasi penjualan yang
dibayar perusahaan, biasanya $ 65, untuk menutupi biaya materi pelatihan, pertemuan
pelatihan, dan rumah kantor sebagai pendukung layanan. Asosiasi penjual perusahaan yang
terdaftar menjual jasa kepada teman dan rekan bisnis. Yang paling sukses bahkan direkrut
dan dikembangkan menjadi armada penjualan sendiri. Pada tahun 1998 PPLS dihasilkan 76
persen dari penjualan tahunan dari sekitar 150.000 anggota yang terdaftar sebagai asosiasi
penjualan. 24 persen sisanya dari penjualan Generated melalui pengaturan dengan perusahaan
asuransi dan jasa dengan kekuatan penjualan yang ditetapkan, seperti CNA dan Primerica
Jasa Keuangan.
Asosiasi Penjualan perusahaan dikompensasikan berdasarkan komisi (lihat Bagan
3). Sebelum tahun 1995, asosiasi yang mendaftar anggota baru menerima komisi sebesar 70
persen dari premi tahun pertama, dan komisi 16 persen untuk penggantian tahun
berikutnya. Tahun pertama komisi dibayar di muka sedangkan komisi pembaharuan telah
dibayarkan sebagai premi yang diterima. Misalnya, jika seorang anggota baru mendaftar di
premi sebesar $ 229 per tahun, asosiasi penjual yang bertanggung jawab menerima komisi
tahun pertama S 160 (0,70 x $ 229). Jika ada anggota baru di tahun-tahun
berikutnya. Penjualan asosiasi menerima komisi bulanan sebesar $ 3,04 (0,16 x $19).
33

Setelah 1995 PPLS mengubah rumus komisi menjadi 25 persen flat untuk kedua
tahun awal dan perpanjangan keanggotaan berikutnya. Untuk mempertahankan dan menarik
asosiasi penjualan, PPLS mempercepat komisi tiga tahun untuk asosiasi penjualan pada setiap
keanggotaan baru. Jika keanggotaan mundur sebelum uang muka pulih, PPSL mengurangi 50
persen dari setiap uang muka yang belum merupakan pendapatan dari komisi masa depan
dalam asosiasi tersebut. Sebagai contoh. jika anggota baru mendaftar dengan premi sebesar $
229, asosiasi yang menerima uang muka komisi sebesar $ 171,75 (25 persen x 3 x $
229). Jika satu tahun kemudian anggota membatalkan kebijakan tersebut, PPLS berusaha
memulihkan S57.25, sebesar 50 persen dari komisi tahun kedua dan ketiga (50 persen dari $
229 x 2 x 0,25).
PPLS secara historis menawarkan dua bentuk jasa hukum, masing-masing sangat
berbeda implikasinya untuk mengelola biaya klaim hukum. Bentuk pelayanan pertama,
disebut termed open panel, anggota diperbolehkan untuk menggunakan pengacara mereka
sendiri untuk memberikan pelayanan hukum yang tersedia di bawah kebijakan mereka. Untuk
anggota pengacara, penggantian atas layanan mereka menggunakan jadwal pembayaran yang
mencerminkan usual, reasonable dan customary fees,

untuk layanan tertentu dan area

geografis.
Bentuk layanan kedua, closed panel membership, anggota dapat mengakses layanan
hukum melalui jaringan pengacara independen yang berada di bawah kontrak dengan
PPLS. Penyedia pengacara ini telah membayar biaya bulanan tetap pada basis per kapita
untuk menyediakan jasa untuk merencanakan anggota yang hidup dalam Negara di mana
pengacara ini dilisensikan untuk praktek. Penyedia pengacara biasanya dinilai "AV" oleh
Martindale-Hubbell, yang merupakan rating tertinggi. Mereka dipilih setelah ditinjau oleh
manajemen PPLS.
Rata-rata biaya manfaat keanggotaan pada tahun 1998 adalah 33 persen dari premi
keanggotaan dan manajemen melaporkan bahwa biaya-biaya ini diharapkan untuk tetap
berada di sekitar 35 persen di masa depan.

34

2. FINANCIAL PERFORMANCE
PPLS melaporkan kinerja keuangan pada tahun 1997 dan 1998 (lihat Lampiran 4
untuk ringkasan data keuangan dan bukti 5 untuk tahun 1998 laporan keuangan dan catatan
kaki). Pendapatan keanggotaan selama periode ini tumbuh rata-rata 59 persen per tahun, laba
bersih meningkat sebesar 71 persen per tahun, dan arus kas operasi meningkat 500 persen per
tahun. Kinerja keuangan perusahaan tersebut untuk enam bulan pertama tahun 1999 terus
mengesankan. Pendapatan keanggotaan tumbuh sebesar 20 persen, laba sebesar 54 persen,
dan arus kas operasi sebesar 138 persen (dari $ 2.4 juta menjadi $ 5,7 juta).
Sebagai hasil kinerja pertumbuhan perusahaan, sejumlah analis ekuitas diikuti oleh
klien mereka dalam memberikan rekomendasi saham. Sebagai contoh, David Strasser dari
Salomon Brothers mengeluarkan rekomendasi kuat untuk membeli PPLS pada Agustus 1997
dan mengomentari saham sebagai berikut:
Kami mengulangi rekomendasi kuat Beli kami pada saham Pre Paid Legal Service, Inc
baru-baru ini kenaikan harga kami dalam satu tahun adalah$ 34 dari $ 26. Saya melakukan
ini, karena beberapa alasan. Pertama, perusahaan terus menunjukkan konsistensi untuk
pertumbuhan yang baik, sejalan dengan perkiraan Mall Street, yang memberikan visibilitas
yang lebih besar dari yang kami proyeksikan 36 persen tingkat pertumbuhan ... . Kami juga
didorong oleh kestabilan perusahaan untuk menghasilkan operasi arus kas positif yang
meningkatkan pendapatan 53 persen.Arus kas positif merupakan indikasi basis keanggotaan
berpengalaman yang menghasilkan kas meskipun ada kebijakan baru perusahaan tentang
uang muka komisi untuk asosiasi penjualan. Kami tetap percaya bahwa perusahaan akan
mengumumkan sebuah aliansi dengan sebuah perusahaan insurance utama untuk menjual
produk-produk perusahaan. Hal ini pada dasarnya akan menyebabkan dua kali ukuran tenaga
penjualan produktif perusahaan dan meningkatkan visibilitas keseluruhan produk hukum
prabayar.
3. PERDEBATAN AKUNTANSI
Meskipun kinerja keuangan yang kuat, pada akhir 1997 PPLS adalah menargetkan
short selling. Pada tanggal 24 November 1997.Fortune menerbitkan sebuah artikel berjudul
"Will pre paid keep Growing?" Artikel ini dikutip oleh Robert Olstein, Keuangan Dana dari
Olstein Alert, yang menjelaskan bahwa kekhawatirannya muncul karena 'Artikel Fortune
mencatat "akuntansi PPLS untuk komisi ini tidak realistis dan tidak sesuai dengan realitas
ekonomi.". The Fortune artikel memuat :
35

Daripada mencatat komisi secara instan yang akan berdampak buruk pada laba, Pre
Paid

menyebar

penjualannya

selama

tiga

tahun. Penangguhan

tersebut,

membuat

pertumbuhan laba terlihat lebih kuat daripada yang sebenarnya. Pada semester pertama ini
contohnya, jika perusahaan telah menerima komisi ketika mereka dibayar, pertumbuhan laba
akan terlihat kecil-tentu bukan tingkat pertumbuhan untuk membenarkan perdagangan saham
di hampir 40 kali laba. Ditambah, masalah bisa muncul jika perusahaan membatalkan
peningkatan kebijaksanaan dan ini tidak dapat memulihkan komisi yang telah
dibayarkan. Pre-Paid tidak mengakui ini, dengan mengatakan bahwa tingkat pembatalan
adalah 24 persen . Dan, Harp (CEO PPLS) membanggakan, "saya bisa memprediksi bisnis ini
lebih tepat dari siapa pun yang Anda ingin menyebutkan."
Mungkin begitu, diungkapkan dalam pengajuan SEC, menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan tren. Pengajuan juga menyatakan bahwa Pre Paid akan membatalkan
tren yang menaik jika kebijakan baru yang tertulis membuat lebih besar porsi untuk
usahanya, dan perusahaan memperingatkan bahwa yang mengalami kenaikan yang
signifikan dalam penjualan tahun sebelumnya.

Kecuali pergeseran ini diimbangi oleh

"factor lainnya"kata 10-K, kinerja keuangan dapat sangat terganggu. Dalam kata lain, Olstein
berpendapat, Pre Paid mungkin menghadapi write-off besar di beberapa titik.
4

RESPON MANAJEMEN
PPLS berpendapat bahwa kebijakan akuntansi untuk komisi menghasilkan biaya

komisi yang lebih konsisten dengan pengumpulan premi yang dihasilkan oleh kontrak
penjualan tersebut. Bagan dibawah ini menunjukkan diskusi manajemen tentang komisi dan
anggota persisten dalam laporan perusahaan 10-K. Selain itu, antara bulan Oktober 1998 dan
Juni 1999 manajemen mengakuisisi 1.384.440 saham perusahaan di pasar terbuka pada harga
rata-rata $ 28 per saham.
Meskipun demikian, keprihatinan atas akuntansi perusahaan masih tetap ada. Pada
akhir Juni 1999, short sales adalah 6,5 persen dari saham yang beredar, lebih dari empat kali
tingkat perusahaan yang sejenis. saham perusahaan diperdagangkan di $ 26,63, harga
tertinggi rata-rata $ 39,25 dan harga yang tertinggi $ 40,50.
Rick Nelson, seorang analis di Furman Selz, menyimpulkan sentimen pasar seperti
ini: "orang dalam merasa mereka punya perusahaan dagang yang sejahtera di mana
fundamental operasi akan gangbusters. Tapi dalam short selling telah menangkap pada
pemikiran dari. sudut pandang arus kas, perusahaan tidak bisa menangani pertumbuhan, dan
model bisnis mereka sendiri yang akan datang kembali untuk menghantui mereka .. "
36

PERTANYAAN :
1. Bagaimana PPLS menciptakan nilai bagi pelanggan? Apa risiko kritis yang harus
dikelola dengan baik?
2. Bagaimana formula komisi bekerja sebelum 1995? Menurut Anda mengapa
perusahaan merubah kebijakannya?
3. Berdasarkan formula komisi dan informasi pasca 1995 dalam kasus pada harga
dan tingkat komisi, menghitung arus kas untuk premi dan arus kas keluar untuk
komisi selama bertahun-tahun 1 sampai 3 tahun, akan menimbulkan masuknya 1000
anggota baru pada awal tahun 1. Asumsikan bahwa (a) sebenarnya tarif perpanjangan
anggota 75 persen untuk tahun 2 dan 3 dan (b) 25 persen dari uang muka yang dapat
diperoleh kembali pada masing-masing komisi tahun 2 dan 3 membuktikan tidak
tertagih.
4. Bagaimana menjelaskan account transaksi Pra Bayar Hukum dalam pertanyaan 3?
5. Apakah Anda setuju dengan kritik Fortune metode PPL's pelaporan untuk komisiaksesi? Mengapa atau mengapa tidak?
6. Apa tindakan manajemen PPLS yang bisa kita ambil untuk mengurangi kegelisahan
di kalangan investor kunci tentang metode akuntansi perusahaan dan model bisnis?
JAWABAN:
1. BAGAIMANA PPLS MENCIPTAKAN NILAI BAGI PELANGGAN? APA RISIKO
KRITIS YANG HARUS DIKELOLA DENGAN BAIK?
MENCIPTAKAN NILAI BAGI PELANGGAN
Keunggulan yang diberikan PPLS bagi pelanggan/anggota antara lain:
a. PPLS menawarkan kepada pelanggannya berbagai macam asuransi hukum. Produk
yang paling populer adalah Rencana Keluarga. Rencana Keluarga ini memberikan
penggantian biaya hukum dengan jangkauan yang luas yang dikeluarkan oleh anggota
dan pasangan mereka, termasuk persiapan surat wasiat termasuk penulisannya, review
dokumen dan penulisan surat dan biaya hukum yang berkaitan dengan penahanan
sidang, pelanggaran dan jasa audit internal.
b. Anggota atau pelanggan PPLS dapat membayar premi asuransi yang dibayar bulanan
melalui kartu kredit atau pemotongan gaji. Hal ini memudahkan pelanggan dalam
membayar premi.
37

c. Keanggotaan PPLS melalui program multi level marketing mendorong pelanggan


menjadi penjual polis
Apa risiko kritis yang harus dikelola dengan baik?
Berdasarkan pernyataan analis, PPLS merupakan perusahaan yang menjadi target
utama short selling. Umumnya short selling menyebabkan ketidakpastian yang berujung
pada fluktuasi harga saham. Selain itu, PPLS menerapkan akuntansi yang tidak tepat dan
tidak sesuai dengan realitas ekonomi

2. BAGAIMANA RUMUS PEMBERIAN KOMISI SEBELUM TAHUN 1995?


Sebelum tahun 1995, pihak-pihak yang mendaftar sebagai anggota baru menerima
komisi sebesar 70% dari premi tahun pertama dan komisi sebesar 16% untuk tahun
berikutnya. Komisi tahun pertama dibayarkan di muka sedangkan komisi berikutnya
dibayarkan sebagai premium yang diterima.
Menurut Anda mengapa perusahaan merubah kebijakannya?
Setelah tahun 1995, PPLS mengubah rumusan komisinya menjadi 25% untuk tahun
pertama dan tahun-tahun berikutnya. PPLS memberikan komisi untuk tiga tahun untuk
setiap anggota baru yang bergabung. Jika anggota mundur sebelum uang muka pulih,
PPLS memotong 50% dari setiap uang muka yang belum menjadi pendapatan komisi
asosiasi penjual tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan dan menarik asosiasi
penjualan.

3. Asumsikan bahwa (a) sebenarnya tarif perpanjangan anggota 75 persen


untuk tahun 2 dan tahun 3.
Members and Cash Flows
Year 1

Year 2

Year 3

Members

1000

750

562.5

Premiums ($19/mth)

228,000

171,000

128,250

Commissions Paid (75%)

(71,000)
10,688

4,008

181,688

132,258

Recovered commissions
Net Cash Flow

57,000

38

Net cash flow/Premiums

25%

106%

103%

25 persen dari uang muka yang dapat diperoleh kembali pada masing-masing komisi
tahun 2 dan 3 membuktikan tidak tertagih.

Recovered commissions
Year 2 = (1000-750)*$19*12*0.25*2*0.5*0.75 = $10,688
Year 3 = (750-562.5)*$19*12*0.25*.5*.75 = $4,008
4. Cara termudah untuk melacak pelaporan keuangan tentang kenaikan komisi adalah
untuk mengatur Account T untuk Kenaikan Komisi, Beban Komisi, Tunjangan, dan
Cash. Entri dalam account tersebut akan menjadi sebagai berikut:

Commission Advance
171,000
Yr 1 Bal

Yr 2 Bal

Yr 3 Bal

Exp.

57,000

Exp.

42,750

Recovery

10,688

Allowance

3,563

Write-off

14,250

Exp.

32,063

Recovery

4,008

Allowance

1,336

Write-off

5,344

114,000

42,750

Commission Expense
Year 1
Exp

57,000

Allowance

4,898
61,898

Year 2
39

Exp

42,750

Write-off

14,250
57,000

Year 3
Exp

32,063

Write-off

5,344
37,406

Annual Expense:
Year 2 = 750*$19*12*0.25 = $42,750
Year 3 = 562.5*$19*12*0.25 = $32,063
Perhatikan bahwa bagian kontrak diperoleh kembali dari kenaikan komisi tidak muncul
sebagai beban, karena mengurangi pengeluaran kas untuk komisi di masa depan.

Allowance

Yr 2 write-off
Yr 3 write-off

For Yr 2

3,563

For Yr 3

1,336

Yr 1 Bal

4,898

Yr 2 Bal

1,336

3,563
1,336

Allowance:
Year 2 = (1000-750)*$19*12*0.25*2*0.5*0.25 = $3,563
Year 3 = (750-562.5)*$19*12*0.25*.5*.25 = $1,336

Cash
Advance
Recovered

10,688

Recovered

4,008

171,000

40

Implikasi hasil untuk margins and profits seperti dibawah ini :


Premiums
Commissions
Net
% of premiums

Year 1
228000
(61,898)
166,102
73%

Year 2
171000
(57,000)
114,000
67%

Year 3
128250
(37,406)
90,844
71%

5. APAKAH ANDA SETUJU DENGAN KRITIK FORTUNE TENTANG METODE


PELAPORAN PPLS UNTUK KOMISI? MENGAPA YA ATAU MENGAPA TIDAK?
Setuju dengan kritik Fortune atas metode pelaporan PPLS untuk komisi karena
metode yang diterapkan perusahaan tidak sesuai dengan realitas bisnisnya. Fortune
menyatakan bahwa PPLS berusaha utnuk menangguhkan pendapatan agar terlihat rata,
tidak fluktuatif. Hal ini sama dengan memberikan informasi yang menyesatkan bagi
investor karena tidak mengungkapkan kondisi yang sebenarnya.
6. APA TINDAKAN

MANAJEMEN

PPLS

YANG

BISA

DIAMBIL

UNTUK

MENGURANGI KEGELISAHAN DI KALANGAN INVESTOR KUNCI TENTANG


AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN MODEL BISNIS.
Perusahaan dapat mengimplementasikan kebijakan akuntansi di mana asosiasi hanya
menerima komisi pada tahun pertama dan kemudian menyesuaikan komisi tahun
berikutnya berdasarkan kinerja asosiasi penjual.

DAFTAR PUSTAKA
Palepu, et al. 2008. Business Analysis and Valuation Using Financial Statement, 3 rd edition.
Thomson Southwestern.
41

You might also like