You are on page 1of 12

B.

Analisa Data
No.
1.

Data Subjektif

Data Objektif

1. Hasil wawancara dengan 1. Sebagian besar keluarga di


sebagian masyarakat yang tinggal
RW 05 mengatakan vektor
di RW.05 mengatakan bahwa
berbahaya merupakan nyamuk
untuk
pengelolaan
sampah
yaitu sebanyak 54% (87
sebagian besar di buang oleh
keluarga), tikus 20% (33
petugas sampah namun masih
keluarga), kecoa 10% (16
banyak yang membakar sampah
keluarga), lalat 7% (12
sendiri, dan ada beberapa yang
keluarga), kucing 7% (11
menimbun sampah di tempat
keluarga), anjing 1% (1
tertentu dan ada juga yang
keluarga), dan burung 1% (1
membuangnya ke sungai.
keluarga).
2.
Berdasarkan
wawancara 2. Sebagian besar warga 86%
(140 keluarga) menggunakan
dengan salah satu ketua RT
tempat yang terbuka dalam hal
setempat dan dengan salah satu
penyimpanan air, dan hanya
warga setempat di RW.5 bahwa
sedikit dari warga atau sebesar
dalam beberapa hari ini banyak
14%
(22
keluarga)
warga yang menderita penyakit
menggunakan tempat tertutup
ISPA karena kabut asap yang
dalam penyimpanan air.
sedang
menyerang
wilayah
3.
Sebesar 67% (98 keluarga)
Banjarmasin dan sekitarnya akibat
warga
RW.05
menguras
kebakaran hutan
tempat
penampungan
air

Etiologi
Ditandai dengan
banyak nya sampah
yang berserakan di
RW.05

Masalah Kesehatan
Risiko terjadinya
peningkatan angka
penyakit berbasis
lingkungan ( ISPA, Diare,
Demam Typoid ) RW.05
Kelurahan Loktabat
Selatan Kecamatan
Banjarbaru Selatan

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

107

dalam waktu >3 hari, sebesar


28% (41 keluarga) dari warga
menguras
tempat
penampungan air dalam waktu
< 3 hari dan sebesar 5% (8
keluarga)
tidak
pernah
menguras
tempat
penampungan air yang mereka
miliki.
4. Sebesar 92% (142 keluarga)
menggunakan air minum
dengan cara dimasak dan
sebesar 8% (12 keluarga)
menggunakan air minum
dengan cara tidak dimasak.
5. Sebesar 85% (131 keluarga)
yang memiliki kualitas sumber
air tidak berbau, tidak berasa
dan tidak berwarna, sebanyak
10% (15 keluarga) memiliki
kualitas sumber air berwarna ,
sebanyak 2% (4 keluarga)
memiliki kualitas sumber air
yang berbau, sebanyak 2% (3
keluarga) memiliki kualitas

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

108

sumber air berasa, dan 1% (1


keluarga) dengan kualitas
sumber air lain-lain.
6. Sebesar 66% (89 keluarga)
memiliki jarak sumber air
dengan tempat penampungan
limbah lebih dari 10 meter dan
hanya sebesar 34% (46
keluarga) yang memiliki jarak
sumber air dengan tempat
penampungan kurang dari 10
meter.
7. Sebesar 60% (82 keluarga)
saluran
pembuangan
air
limbah yang dimiliki oleh
warga adalah berupa selokan,
sebesar 21% (28 keluarga)
memilik bak penampungan
sebagai
tempat
saluran
pembuangan limbah, 18% (24
keluarga) memilih membuang
air limbah ke sungai, dan
sebesar 1% (1 keluarga)
membuang
disembarang
tempat.

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

109

8. Kondisi saluran pembuangan


air limbah sebesar 47% (75
keluarga)
terbuka lancar,
sebesar 40% (63 keluarga)
dengan kondisi tertutup lancar,
sebesar 9% (15 keluarga)
kondisinya terbuka tergenang,
dan hanya sebesar 4% (6
keluarga) dengan kondisi
tertutup tergenang.
9. Sebanyak 55% (82 keluarga)
di wilayah RW. 05 cara
pembuangan
sampah
dilakukan
oleh
petugas
sampah, 41% (61 keluarga)
pembuangan sampah keluarga
dengan cara dibakar, 3% (5
keluarga) pembuangan sampah
dengan cara ditimbun, dan 1%
(1 keluarga) pembuangan
sampah dilakukan dengan
membuangnya ke sungai.
10. Sebesar 57% (78 keluarga) di
wilayah
RW. 05
tidak
memiliki kandang ternak dan

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

110

sebanyak 43% (58 keluarga)


memiliki kandang ternak.
11. Sebanyak 60% (35 keluarga)
yang memanfaatkan kotoran
ternak dengan cara ditampung,
26% (15 keluarga) yang
memanfaatkan kotoran ternak
dengan cara ditimbun, 12% (7
keluarga)
memanfaatkan
kotoran ternak dengan cara
lain-lain, dan hanya 2% (1
keluarga) yang membuang
sembarangan kotoran ternak
yang dimilikinya.
12. Sebesar 66% (95 keluarga)
memiliki
jarak
tempat
pembuangan tinja dengan
sumber air >10 meter dan 34%
(49 keluarga) memiliki jarak
tempat pembuangan tinja
dengan sumber air <10 meter.
13. Sebagian besar penduduk di
Wilayah RW.05 tidak ada
anggota
keluarga
yang
mengalami sakit dalam 1

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

111

tahun
terakhir
dengan
presentase sebesar 52% (80
responden), dan warga yang
memiliki anggota keluarga
yang mengalami sakit dalam 1
tahun terakhir sebesar 48% (73
responden)
14. Di Wilayah RW.05 keluarga
yang memiliki penyakit dalam
1 tahun terakhir seperti diare
dengan persantase sebesar
26% (15 responden), DBD
20%
(12
responden),
hipertensi sebesar 15% (9
responden), ISPA 10% (6
responden), tifoid 10% (6
responden), penyakit kulit 5%
(3 responden), rematik 5% (3
responden), asma 5% (3
responden), dan TBC 4% (2
responden).
15. Di Wilayah RW.05 keluarga
yang memiliki penyakit dalam
1 tahun terakhir seperti ISPA
dengan persantase sebesar

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

112

27% (6 keluarga), asthma


sebesar 5% (1 keluarga),
rheumatik sebesar 18% (4
keluarga), hipertensi sebesar
9% (2 keluarga), diare sebesar
5% (1 keluarga), penyakit kulit
sebesar 3% (1 keluarga),
thypoid sebesar 0,4% (1
keluarga), DBD sebesar 9% (2
keluarga), dan TBC sebesar
4% (1 keluarga)
16. Sebagian besar penduduk di
Wilayah RW.05 sebesar 57%
(73
responden)
tidak
mendapatkan Pembinaan dari
tenaga kesehatan, dan sebesar
43% (54 responden)
17. Sebagian besar penduduk di
Wilayah
RW.05
perlu
mendapatkan pengarahan atau
penyuluhan
informasi.
Keluarga yang berpendapat
perlu
mendapatkan
pengarahan atau penyuluhan
informasi secara kelompok

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

113

sebesar 60% (66 keluarga),


keluarga yang berpendapat
perlu
mendapatkan
pengarahan atau penyuluhan
informasi warga
secara
individu sebesar 27% (29
keluarga), dan keluarga yang
berpendapat
tidak
perlu
mendapatkan
pengarahan/penyuluhan
informasi dengan presentase
sebesar 13% (14 keluarga)
2.

Hasil wawancara yang dilakukan


dengan lansia bahwa kebiasaan
sehari-hari lansia hanya diam di
rumah istirahat, tiduran, dan
kadang-kadang
membantu
pekerjaan rumah, lansia juga
mengatakan bahwa masih ada
beberapa orang lansia yang
merokok bahkan mengkonsumsi
minum-minuman keras. Lansia
mengatakan di lingkungan RW. 05
sebulan sekali diadakan Posyandu

1.

2.

Sebanyak
66%
(54
responden) memiliki lansia di
dalam anggota keluarga di
RW 05 Kelurahan Loktabat
Selatan
Sebanyak
56%
(23
responden) lansia di RW 05
Kelurahan Loktabat Selatan
berusia >70 tahun dan
sisanya sebanyak 44% (18
responden) berusia antara 6570 tahun

Ketidaktahuan lansia
di RW.05 Kelurahan
Loktabat
Selatan
Kecamatan
Banjarbaru Selatan

Resiko penurunan kualitas


hidup lansia di RW 05
Kelurahan
Loktabat
Selatan
Kecamatan
Banjarbaru Selatan
.

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

114

lansia, kegiatan di Posyandu


tersebut
adalah
pemeriksaan
kesehatan namun tidak pernah
diadakan senam lansia.

3.

4.

5.

Sebanyak
53%
(18
responden) lansia di RW 05
Kelurahan Loktabat Selatan
saat ini sedang menderita
penyakit.
Sebanyak 32% (6 responden)
lansia mengalami hipertensi,
16%
(3
responden)
mengalami osteoporosis, 16%
(3
responden)
lansia
mengalami stroke, 10% (2
responden)
mengalami
penyakit diabetes mellitus,
10%
(2
responden)
mengalami
penyakit
mengalami rematik, 11% (2
responden)
mengalami
penyakit jantung dan sisanya
5% (1 responden) lansia
mengalami hepatitis.
Sebanyak
59%
(13
responden)
lansia
rutin
memeriksakan dirinya dan 41
% (9 responden) tidak
memeriksakan dirinya, lansia

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

115

6.

7.

rutin memeriksakan dirinya


di
tempat
praktik
bidan/perawat sebanyak 17%
(1 responden), di Puskesmas
sebanyak 33% (2 responden),
di RS sebanyak 17% (1
responden), dan di praktik
dokter sebanyak 17% (1
responden),
16%
(1
responden) di Posyandu.
Sebesar 79% (23 responden)
lansia memenuhi kebutuhan
sehari-harinya
secara
mandiri, 14% (4 responden)
lansia memenuhi kebutuhan
sehari-harinya
dengan
bantuan minimal dan 7% (2
responden) lansia memenuhi
kebutuhan
sehari-harinya
dengan bantuan penuh.
Sebanyak 31% lansia (4
responden) memiliki perilaku
hidup tidak sehat seperti
mengkonsumsi
hanya
makanan, sebanyak 23% (3

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

116

8.

3.

responden) memiliki perilaku


hidup tidak sehat seperti
minum-minuman
keras,
sebanyak 31% (4 responden)
memiliki perilaku hidup tidak
sehat seperti merokok.
Terdapat 22% (4 responden)
lansia beresiko tinggi. Lansia
yang beresiko tinggi (lansia
dengan penyakit) sebanyak
67% (2 responden), dan 33%
(1 responden) lansia beresiko
tinggi dikarenakan umurnya
> 70 tahun

Hasil wawancara yang dilakukan 1. Sebesar 35% (7 responden) ibu


dengan beberapa ibu balita di RW
hamil yang mengkonsumsi zat
05 menyatakan bahwa banyak yang
besi, sedangkan yang lainnya
tidak mengkonsumsi tablet zat besi
sebanyak 65% (7 responden)
karena takut memberikan efek
tidak mengkonsumsi tablet zat
samping yang merugikan terhadap
besi
2.
Alasan ibu hamil tidak
janin yang dikadungnya.
mengkonsumsi tablet besi adalah
tidak mengetahui manfaat tablet
zat besi sebanyak 2 responden

Ketidaktahuan
ibu Defisiensi pengetahuan
hamil d RW. 05
terhadap
manfaat
mengkonsumsi tablet
zat besi

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

117

dan takut efek samping sebanyak


5 responden

Ners kelompok C PSIK FK Unlam | Asuhan Keperawatan Komunitas

118

You might also like