You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kabupaten Karo adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

Ibu kota ini terletak di Kabanjahe. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25 km2 yang
terdiri dari pemukiman penduduk 174,22 km2 dan lahan pertanian 1.953,03 km2. Kabupaten
ini berlokasi di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan Sumatera Utara. Terletak sejauh 77 km
dari kota Medan, Ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Karo terletak di
dataran tinggi dengan ketinggian antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut.
Karena berada di ketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem, nama lain dari kabupaten ini
mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17. Di dataran tinggi
karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan
berciri khas daerah buah dan sayur.
Kabupaten Karo adalah penduduk yang dominan ditempati oleh masyarakat asli suku
karo dan beberapa suku pendatang lainnya. Suku karo ini mempunyai adat istiadat yang
sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi suku karo sendiri.
Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Masyarakat Karo selalu melakukan kegiatan
tradisi budaya seperti Pesta Bunga & Buah dan festival kebudayaan Pesta Mejuah-juah
yang diadakan setiap tahun. Tanah Karo juga memiliki tradisi yang telah turun temurun
dilakukan yaitu Kerja Tahun/Pesta Tahunan yang diselenggarakan setiap tahun oleh
masyarakat karo yang tinggal di daerah tersebut atau pun yang sudah merantau datang
kembali ke perkampungan yang memiliki hubungan keluarga untuk saling berkunjung dan
bersilaturahmi.
Dilihat dari letak geografis tanah karo maka mata pencarian utama masyarakat karo
adalah pertanian dan peternakan. Dilihat dari letak Tanah Karo yang berada pada dataran
tinggi maka jenis tanah disini adalah tanah kering sehingga tanaman yang ada hultikulturan
(bermacam-macam). Potensi yang ada di Tanah Karo terdiri dari: komoditas sayur-mayur dan
buah-buahan, sehingga masyarakat sangat memerlukan informasi tentang pertaniaan dan
peternakan. Informasi tentang pertanian dan peternakan telah menjadi kebutuhan utama
dalam kehidupan masyarakat karo dalam kehidupan sehari-harinya. Informasi yang
dibutuhkan masyarakat sangat bervariasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

dan teknologi. Perpustakaan yang ada dan berkembang sekarang ini dipergunakan sebagai
salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian budaya
bangsa dan berbagai layanan dan jasa yang tersedia didalamnya.
Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang menyediakan sumber
informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dan melayaninya tanpa membedakan suku
bangsa, agama, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur, pendidikan serta
perbedaan lainnya.
Keberadaan perpustakaan umum pada saat ini menjadi kebutuhan masyarakat yang
harus dipenuhi karena perpustakaan umum memiliki peranaan penting bagi masyarakat
sekitarnya dalam memberikan layanan informasi yang diperlukan, serta dapat mewujudkan
masyarakat dan bangsa yang cerdas. Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila
perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan memiliki koleksi perpustakaan
yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna.
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu
perpustakaan. Bahkan koleksi adalah syarat mutlak dalam suatu perpustakaan. Besar kecilnya
perpustakaan haruslah memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan penggguna. Koleksi
perpustakaan bukan saja tergantung pada banyaknya jumlah namun yang harus ditinjau dari
kebutuhan pengguna.
Perpustakaan umum harus memiliki koleksi yang bervariasi dan sesuai dengan fungsi
dan tujuan perpustakaan umum. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan koleksi
yang bervariasi. Ketersediaan koleksi yang cukup tinggi akan mampu mendorong pengguna
berkunjung ke perpustakaan.
Kantor Kearsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe memiliki perpustakaan
keliling yang ada sejak tahun 2005 yang beroperasi ke setiap kecamatan dan sekolah dengan
tujuan memberikan pembinaan pada masyarakat tentang perlunya perpustakaan serta
meningkatkan minat baca masyarakat yang dilakukan sebulan sekali. Begitu juga dengan
mobil pintar yang ada sejak tahun 2008 juga beroperasi ke setiap kecamatan seperti
kecamatan Simpang Empat, Juhar, Kuta Buluh, Tiga Binangga, Berastagi, Kabanjahe dan
desa lainya serta sekolah-sekolah yang dapat dijangkau oleh mobil pintar.
Berdasarkan data tahun 2010 KKPD Kabanjahe memiliki jumlah koleksi sebanyak
4486 judul dan 8803 eksemplar. Berdasarkan data statistik penduduk tanah karo pada tahun
2010 jumlah penduduk sebesar 370.617 jiwa yang terdiri dari laki-laki 182.497 jiwa dan
perempuan 188.122 jiwa sedangkan jumlah penggguna yang terdaftar sebagai anggota
perpustakaan hanya 420 orang hal ini disebabkan mungkin bahan perpustakaan kurang

Universitas Sumatera Utara

relevan dengan kebutuhan masyarakat tanah karo sehingga masyarakat kurang tertarik
berkunjung ke perpustakaan serta minat baca masyarakat karo masih kurang. Bukan tidak ada
peran KKPD Kabanjahe dalam meningkatkan minat baca, adapun upaya yang pernah
dilakukan dalam menarik minat baca yaitu mengadakan sosialisasi atau diklat tentang
pembinaan perpustakaan sekolah yang baik dan lengkap, layanan mobil pintar, perpustakaan
keliling, membuat kegiatan promosi perpustakaan dan membentuk perpustakaan desa. Dari
kegiatan di atas yang belum berjalan secara optimal yaitu perpustakaan keliling dimana
fasilitas di dalam perpustakaan keliling belum memadai dan kegiatan promosi perpustakaan.
Hal ini disebabkan kurangnya anggaran terhadap perkembangan minat baca dan penambahan
koleksi yang dibutuhkan pengguna dari pemerintah setempat. Kuranngnya minat baca
masyarakat karo salah satunya disebabkan oleh peran dan promosi serta koleksi yang masih
kurang memadai, akan tetapi peran untuk mendorong dan mediator bagi individu (pengguna)
belum terlihat.
Pada hakekatnya, hadirnya

KKPD Kabanjahe dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakatnya. Dilihat dari pekerjaan masyarakat tanah karo adalah petani, ibu
rumah tangga dan wiraswasta sehingga masyarakat cenderung membutuhkan buku-buku
tentang pertanian dan bisnis. Namun pada kenyataannya perpustakaan ini kurang mampu
memenuhi kebutuhan pengguna, karena pada kenyataannya perpustakaan KKPD Kabanjahe
lebih banyak menyediakan buku-buku tentang pendidikan dan agama. Berdasarkan laporan
tahunan penelitian tahun 2010 diperoleh data tentang subjek bahan perpustakaan yang dapat
dibandingkan yaitu pertanian 247 judul, peternakan 280 judul, kesejahteraan rumah tangga
239 judul, pendidikan 400 judul sedangkan agama 676 judul. Subjek koleksi yang sering
dipinjam adalah bidang pendidikan seperti sains, novel/buku cerita anak, buku tentang
pertanian dan buku agama islam.
Pada prinsipnya semua bahan perpustakaan yang tersedia harus relevan dengan
kebutuhan informasi pengguna. Maka dari uraian di atas diharapkan pemakaian perpustakaan
dimaksimalkan agar dapat membawa perubahan pada masyarakat karo yang baik dalam
bidang pendidikan terutama bidang pertanian yang masih tradisional ke pertanian yang lebih
modern memakai teknologi yang lebih canggih untuk mengubah taraf hidup masyarakat karo
melalui bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk meneliti lebih mendalam secara
ilmiah, yang difokuskan kepada penelitian. Relevansi Bahan Perpustakaan Dengan
Kebutuhan Informasi Pengguna Pada Kantor Kerarsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi
Kabanjahe.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Rumusan Masalah
Apakah Bahan Perpustakan Kantor Kearsipan, Perpustakaan dan Dokumentasi

Kabanjahe Relevan dengan Kebutuhan Informasi Pengguna?

1.3

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui relevansi bahan perpustakaan dengan kebutuhan informasi

pengguna pada Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe.

1.4

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Kantor Kearsipan Perpustakaan dan Dokumentasi Kabanjahe untuk dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama
berkaitan dengan penyediaan bahan perpustakaan.
2. Peneliti lanjutan, agar dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian
selanjutnya dalam aspek yang berbeda.
3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai
koleksi perpustakaan.

1.5

Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada relevansi bahan perpustakaan

dengan kebutuhan informasi pengguna yaitu jenis bahan perpustakaan, ketersediaan koleksi,
sumber informasi, kebutuhan pengguna.

Universitas Sumatera Utara

You might also like