Professional Documents
Culture Documents
OLEH
NAMA
NO BP
: 1110233005
JURUSAN
: ILMU TANAH
FAKULTAS
: PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki 127 gunung api yang terbentang dari sabang sampai
Merauke. Sekitar 84 gunung api aktif di Indonesia, akan menjadi ancaman
bencana bagi warga yang tinggal di sekitar gunung api yang menjadikan kawasan
gunung api adalah kawasan rawan bencana. (Wikipedia, 2015).
Salah satu gunung api yang baru aktif di Indonesia adalah Gunung
Sinabung. Gunung Sinabung merupakan gunung api bertipe strato di Kabupaten
Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Posisi geografi dari puncak gunung Sinabung
pada 3o 10 16.7 LU dan 98o 23 24.66 BT dengan elevasi 2460 m d.p.l
merupakan puncak tertinggi di Sumatera Utara. Sampai tahun 2010, gunung ini
belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600 sehingga termasuk gunung api
tipe B (Van Bemmelen, 1970). Tetapi gunung ini berubah menjadi tipe A ketika
meletus tanggal 27 Agustus 2010 dengan tipe
abu dan piroklastik lainnya. Sedangkan letusan magmatic letusan gunung api
berupa magma basaltic (cair) yang disebut lava (Nandi, 2006). Kedua letusan ini
akan mempengaruhi penumpukan material pada permukaan tanah. Sehingga akan
mepengaruhi sifat dan ciri serta klasifikasi tanah.
Penelitian tentang klasifikasi tanah di gunung Sinabung sebelumnya telah
dilakukan oleh Ridwandi, dkk (2013) sampai tingkat sub group. Penelitian yang
mengacu pada peta satuan lahan lembar Medan (0619) ini dipilih tiga profil tanah,
yaitu Vad.1.2.1 (Lereng Atas Gunung Sinabung), Vad. 1.3.2 (Lereng Tengah
Gunung Sinabung), dan Va. 1.4.2 (Lereng Bawah Gunung Sinabung). Hasil
penelitian ini klasifikasi tanah lereng atas adalah Andic Dystrudepts, lereng bagian
tengah dan lereng bagian bawah tergolong pada Typic Hapludands.
Terjadinya erupsi gunung Sinabung telah mempengaruhi morfologi dan
klasifikasi tanah. Hal ini bisa dilihat dari material hasil erupsi yang menutup
permukaan tanah salah satu hasil erupsi adalah abu vulkanik. Berdasarkan kepada
Taksonomi tanah (Soil Survey Staff, 2011) apabila abu vulkanik memiliki
ketebalan > 60 cm yang kita amati adalah tanah bagian atas abu vulkanis.
Sebaliknya apabila abu vulkanis memiliki ketebalan < 60 cm maka yang diamati
adalah tanah bagian bawah abu vulkanis. Sehingga ada kemungkinan akan
terbentuknya tanah baru yang berbahan induk abu vulkanis hasil erupsi gunung
Sinabung.
II. TUJUAN
Untuk menentukan klasifikasi tanah pada daerah rawan bencana erupsi
gunung Sinabung sampai tingkat family berdasarkarkan Soil Taxonomy USDA
oleh Soil Survey Staff (2010) dan nantinya disetarakan dengan system klasifikasi
tanah berdasarkan World Reference Base For Soil Resources sampai tingkat
kedua.
Oleh karena itu untuk melengkapi data penelitian ini, dilakukan analisis
laboratorium sebagai berikut:
No
Analisis Tanah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu Pelaksanaan
Tgl Mulai
Tgl Selesai
Keterangan
Oleh karena itu sangat diharapkan bantuan dari Bapak/Ibu dalam kegiatan
Praktek Kerja Lapangan untuk menambah pengetahuan mahasiswa.
Mahasiswa