Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
fasilitas
kesehatan
dengan
tenaga
kesehatan
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Vaginal Birth After Cesarean (VBAC) adalah proses persalinan per
vaginam yang dilakukan terhadap pasien yang pernah mengalami seksio
sesarea pada kehamilan sebelumnya atau pernah mengalami operasi pada
dinding rahim (misalnya satu atau lebih miomektomi intramural).
2.2
Epidemiologi
2.3
Parut Uterus
2.2.1
2.2.2
3.3
Indikasi VBAC
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
3.3.2
Kontraindikasi Mutlak
a. Seksio sesarea terdahulu adalah seksio korporal (klasik)
b. Adanya hemoragia antepartum oleh sebab apapun
c. Terbukti bahwa seksio sebelumnya adalah karena cephalo
pelvic
d. dysproportion (CPD).
e.
f.
g.
h.
i.
j.
3.3.3
Kontraindikasi Relatif
a.
b.
c.
d.
3.4
Kehamilan kembar/gemeli
Hipertensi dalam kehamilan, termasuk preeklampsia
Seksio terdahulu pasien dirawat lebih dari sewajarnya (> 7 hari)
Operasi terdahulu berupa miomektomi multipel
Menurut
Cunningham
FG
(2001)
menyatakan
bahwa
seksio
sesarea
sebelumnya
akan
mempengaruhi
Menurut
Troyer
(1992)
pada
penelitiannya
mendapatkan
80.5
80.7
100
100
79.6
63.4
4.3.5
Riwayat
Persalinan
Pervaginam
Karakteristik Maternal
Beberapa studi penelitian menunjukkan berat dan tinggi badan dari
ibu mempengaruhi penentuan jenis persalinan. Ibu dengan
perawakan pendek dan yang obesitas lebih cenderung untuk
menjalani jenis persalinan seksio sesarea. Berhubungan dengan
persalinan pervaginam pada parut uterus, beberapa penelitian
menunjukkan wanita dengan obesitas memiliki risiko tinggi untuk
terjadinya kegagalan dalam persalinan pervaginam. Usia maternal
4.3.8
4.3.9
Induksi Persalinan
Penggunaan oksitosin dan prostaglandin untuk menginduksi
persalinan pada pasien dengan parut uterus dapat meningkatkan
risiko ruptur uterus. Risiko ruptur uterus meningkat 2-3 kali pada
mereka yang menjalani persalinan dengan induksi.
Skor VBAC
Skor VBAC dinilai saat sudah inpartu, untuk mengevaluasi apakah VBAC
benar-benar dapat dilakukan. Bila dirasa tidak memungkinkan, tidak
menutup kemungkinan akan dilakukan SC kembali untuk keselamatan ibu
dan janin.
Skor Alami
Kriteria
Riwayat persalinan sebelumnya
Indikasi SC sebelumnya
Skor
2
4 cm
2 4 cm
< 2 cm
Station dibawah 2
Panjang serviks 1 cm
Persalinan timbul spontan
1
1
:0%
3, 6 4, 5
: 0, 6 %
2, 6 3, 5
: 6,6 %
< 2, 5
: 9, 8 %
Kemungkinan ruptur pada BSC juga berkaitan dengan tipe insisi SC.
Transversal
: 0, 3 2, 5 %
Klasik
:49%
Skor Weinstein
Nilai bishop 4
Persalinan pervaginam sebelumnya
Indikasi SC yang lalu:
A. Malpresentasi
Skor
4
2
6
HDK / PEB
Gemelli
B. Plasenta
previa/solusio 4
plasenta
Prematuritas
KPD
C. Gawat Janin
CPD/ distosia
D. Makrosomia
IUGR
Nilai:
4 58 %
6 67 %
8 78 %
10 85 %
12 88 %
4.5
Pelaksanaan VBAC
a. Pasien dirawat pada usia kehamilan 38 minggu atau lebih dan
dilakukan persiapan seperti persalinan biasa.
untuk
melakukan
eksplorasi/pemeriksaan
terhadap
4.6
Komplikasi VBAC
Risiko terhadap ibu yang melakukan persalinan pervaginam dibandingkan
dengan seksio sesarea ulangan elektif pada bekas seksio sesarea adalah
sebagai berikut:
a. Insiden demam lebih kecil secara bermakna pada persalinan
pervaginam yang berhasil dibanding dengan seksio sesarea ulangan
elektif
b. Pada persalinan pervaginam yang gagal yang dilanjutkan dengan
seksio sesarea insiden demam lebih tinggi
c. Tidak banyak perbedaan insiden dehisensi uterus pada persalinan
pervaginam dibanding dengan seksio sesarea elektif.
d. Dehisensi atau ruptur uteri setelah gagal persalinan pervaginam adalah
2.8 kali dari seksio sesarea elektif.
Pada wanita dengan bekas seksio sesarea klasik sebaiknya tidak dilakukan
persalinan pervaginam karena risiko ruptur 2-10 kali dan kematian
maternal dan perinatal 5-10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seksio
sesarea pada segmen bawah rahim.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham FG, Bangdiwala S, Brown SS, Dean TM, Frederiksen M, Rowland
Hogue CJ, et al. Vaginal Birth After Cesarean: New Insights. National Institutes
of Health Consensus Development Conference Statement. 2010; 115(6):1279
1295.