You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA TUMBUHAN

ACARA 1
PENGAMATAN PERILAKU KROMOSOM

Semester:
Ganjil 2014

Oleh :
Mia Adita
(A1L113012/I)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2014

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari dengan cara
melakukan reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada
penambahan jumlah sel didalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan tersebut
berasal dari reproduksi sel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh
pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan
kromosomnya.
Jumlah dan bentuk kromosom biasanya tetap dari generasi ke generasi.
Pembagian kromosom pada pembelahan sel mitosis meyakinkan bahwa bahan
genetik terbagi sama dan diwariskan kepada sel anak. Sebaliknya pada meiosis
terjadi reduksi jumlah kromosom menjadi setengahnya pada saat terbentuk gamet.
Pada praktikum kali ini akan melakukan pengamatan perilaku kromosom pada
akar bawang merah.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perilaku kromosom
pada pembelahan mitosis.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Tiap sel somatik pada organisme tingkat tinggi mempunyai jumlah
kromosom dasar, yaitu satu set diwariskan dari induk dan satu set
diwariskan dari ayah. Masing-masing kromosom mempunyai pasangan yang
identikyaitu kromosom homolog. Dua set kromosom ini disebut diploid
(2n). Sel kelamin atau gamet mempunyai separuh jumlah kromosom pada
sel somatik. Ini disebut Haploid (1x). Satu genom sama dengan satu set
kromosom haploid. Jaringan endosperm pada biji mengandung tiga set
kromosom (3n) karena terjadi pembuahan ganda. Jumlah kromosom
somatok sama untuk suatu species tertentu, misalnya = 46, jagung = 20,
Kapri = 14, lalat buah = 8. (Kusdiarti, 1990)
Delesi adalah hilangnya satu bagian kromosom yang mengakibatkan
hilangnya bahan genetik dan disebut defisiensi atau dlesi. Dpat diketahui
karena adanyabentuk melengkung dari kromosom normal pada saat
sinapsispada delesi heterisigot. Akibat difisiensi tergantung dari letak dan
waktuterjadinya delesi. Pada sel somatik, sel atau jaringan yang tak normal
dapat menyebabkan perubahan kenampakan fenotipe. Pada sel generatif,
sebagian dari gamet menerima kromosom delesi dan sebagian menerima
homolognya yamg normal (Kusdiarti,1990)

III. METODE PRAKTIKUM


A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan meliputi : akar bawang merah, larutan
0,002 M hidroxichinolin, larutan 45% CH3COOH, larutan HCl dan larutan
aceto orcein/carmin. Alat yang digunakan antara lain : kaca preparat, cover
glass , beker glass , penangas air, pembakar bunsen , mikroskop dan jamur.
B. Prosedur Kerja
1. Pilih umbi baewang merah yang bagus dan sehat dan dikecambahkan di
air sampai muncul akar.
2. Cuci akar bawang merah dengan air sampai bersih.
3. Potong Ujung akar bawang merah sepanjang 1 cm dan masukkan ke
dalam larutan 0,002 M Hydroxychinolin, simpan diruang gelap dengan
suhu 20C selama 1 jam.
4. Fiksasi ujung akar bawang merah dilakukan dengan menggunakan larutan
45% CH3COOH SELAMA 10 menit.
5. Maserasi bahan dengan campuran larutan HCl dan CH3COOH dengan
perbandingan 3 :1 pada suhu 60C Selama 3menit.
6. Ambil 1 mm bagian ujung akar bawang merah dan diletakkan diatas gelas
preparat.
7. Lakukan pewarnaan dengan aceto orcein atau aceto carmin (larutan
staining).
8. Tutup dengan gelas penutup (cover glass) dan hancurkan ujung akar
bawang merah dengan cara ditekan.
9. Lewatkan diatas nyala api bunsen.
10. Amati Preparat dibawah mikroskop.
a. Cari dan amatilah fasw-fase dalam mitosis pada preparat yang dibuat
b. Hitunglah fase manakah yang jumlahnya paling banyak.
c. Gambarlah Fase-fase yang ada pada preparat yang dibuat.
d. Catat perbesaran yang digunakan.

You might also like