You are on page 1of 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA
2014-2016

RUMAH SAKIT
PUSAT
PERTAMINA

Hipertensi Esensial
1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis

3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis

Tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan


darah diastolik 90 mmHg
1. Keluhan : Mulai dari tidak bergejala sampai dengan
bergejala
Keluhan antara lain : sakit / nyeri kepala , gelisah,
jantung berdebar debar, pusing , leher kaku,
penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.
2. Faktor risiko
a. tidak dapat dimodifikasi : umur , jenis kelamin ,
riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam
keluarga.
b. dapat dimodifikasi :
- Pola Makan (konsumsi garam berlebihan)
- Konsumsi alcohol berlebihan
- Aktivitas fisik berkurang
- kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes Melitus
- Psikososial dan Stress
1. Tampak sehat , dapat terlihat sakit ringan berat
2. Peningkatan tekanan darah (sesuai kriteria JNC VII)
3.
Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan Joint National
Committee VII (JNC VII)
Klasifikasi
TD Sistolik
TD Diastolik
Normal
<120 mmHg
< 80 mmHg
Pre Hipertensi 120 139
80 89 mmHg
mmHg
Hipertensi
140 159
90 99 mmHg
stage -1
mmHg
Hipertensi
160 mmHg
100 mmHg
stage -2

5. Diagnosis Banding
6. Pemeriksaan
Penunjang

a. White Coat Hypertension


b. Proses akibat obat
c. Nyeri akibat tekanan intraserebral
1. Urinalisa (proteinuria / albuminuria)
2. Profil Lipid ( LDL , HDL , Total Kolesterol ,

7. Terapi

Trigliserida)
3. Fungsi Ginjal (Ureum , kreatinin)
4. EKG
5. Foto Thoraks
Pemberian obat anti hipertensi merupakan
pengobatan jangka panjang. Kontrol dilakukan setiap
2 minggu sampai 1 bulan untuk hasil yang optimal.
(tabel 1)
a. Hipertensi tanpa compelling indication
1. Hipertensi stage 1 dapat diberikan
- diuretic ( HCT 12,5 50 mg/hari ;
furosemide (2 x 20 80 mg/hari) ATAU ,
- ACE inhibitor (captopril 2 x 25 -100
mg/hari ; enalapril 1-2 x 2,5 40
mg/hari) ATAU ,
- Beta blocker (atenolol 25 100 mg/hari
dosis tunggal) ATAU ,
- Ca Channel Blocker (diltiazem extended
release 1 x 180 420 mg/hari ;
amlodipine 1 x 2,5 10 mg/hari ; atau
nifedipin long acting 30 60 mg/hari )
ATAU ,
- Kombinasi
2. Hipertensi stage 2
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu, dapat di berikan
kombinasi 2 obat, biasanya golongan
diuretic , tiazid dan ACE Inhibitor atau
Antagonist Reseptor AII (losartan 1 2 x 25
100 mg/hari) atau beta blocker atau Ca
Channel Blocker
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada
tidaknya kontraindikasi dari masing
masing anti hipertensi diatas. Sebaiknya
pilih obat hipertensi yang diminum sekali
sehari atau maksimum 2 kali sehari
b. Hipertensi compelling indication (tabel 2)
Bila target tidak tercapai maka di lakukan
optimalisasi dosis atau di tambahkan obat lain
sampai target tekanan darah tercapai (kondisi
untuk rujuk ke spesialis)
c. Kondisi khusus lain
1. Obesitas dan sindrom metabolic
Lingkar pinggang laki-laki >90 cm /
perempuan >80cm.
Toleransi glukosa terganggu dengan GDP
110mg/dl , tekanan darah minimal 130/85
mmHg, trigliserida tinggi 150 mg/dl
,kolesterol HDL rendah < 40 mg/dl (laki
laki) dan <50 mg/dl (perempuan)
2. HIpertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana tekanan darah agresif termasuk
penurunan berat badan, restriksi asupan
natrium dan terapi dengan semua kelas anti

hipertensi kecuali vasodilator langsung,


yaitu hidralazin dan minoksidil.
3. Penyakit arteri perifer
Semua kelas anti hipertensi , tatalaksana
faktor resiko dan pemberian aspirin.
4. Lanjut usia
Diuretic (tiazid) mulai dosis rendah 12,5
mg/hari
Obat hipertensi lain mempertimbangkan
penyakit penyerta.
5. Kehamilan
Golongan metildopa , penyekat reseptor
beta , antagonis kalsium , vasodilator.
ACE Inhibitor dan ARB tidak boleh digunakan
selama kehamilan.
Komplikasi
Hipertrofi ventrikel kiri, proteinuria dan gangguan
fungsi ginjal, aterosklerosis pembuluh darah,
retinopati , stroke, atau TIA ,infark myocard, angina
pectoris , serta gagal jantung.
Kriteria Rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Resistensi hipertensi
c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan
urgensi)
8. Edukasi
(Hospital Health
Promotion)

9. Prognosis
10. Kepustakaan

1. Tentang pola hidup sehat (tabel 3)


a. Gizi seimbang dan pembatasan gula garam
dan lemak
b. Mempertahankan berat badan dan lingkar
pinggang ideal
c. Gaya hidup aktif / olahraga teratur
d. Stop merokok
e. Membatasi konsumsi alcohol (bagi yang
minum)
2. Cara minum obat di rumah, perbedaan antara
obat yg di minum jangka panjang dan
pemakaian jangka pendek, cara kerja obat dan
dosis yang digunakan.
3. Minum obat yang teratur meskipun tidak ada
gejala.
4. Edukasi keluarga untuk melakukan pengecekan
TD dan urin untuk mengontrol komplikasi
hipertensi setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun
sekali.
Ad Vitam
: ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
1. Yogiantoro M, 2006, Hipertensi Esensial dalam Buku
Ajar Penyakit Dalam Jilid I Edisi ke IV, FK UI, Jakarta
2. Kuswardhani, T.RA., 2006, Penatalaksanaan
Hipertensi pada Lanjut Usia, Jurnal Penyakit Dalam,

vol. 7, no. 2. hal. 135-140


3. Kumar, K., Abbas, A.K., Fausto, N. 2005,
Hypertensive Vascular Disease, In : Robn and Cotran
Patologic Basic of Disease, 7th ed, Elseviers Saunders,
Philadelpia

Tabel 1
Modifikasi
gaya
hidup
Target tekanan darah tidak
tercapai <140/90 mmHg
ATAU <130/80 mmHg pada
pasien DM , penyakit ginjal
kronik , memiliki 3 faktor
resiko , ada penyakit tertentu
Obat obatan
Inisial
Tanpa
indikasi
khusus
Stage I

Stage II

Diuretik tiazid
, dapat
dipertimbang
kan ACEi ,
BB , CCB ,
atau
kombinasi

Kombinasi 2
obat
Biasanya
diuretik
dengan ACEi ,
BB , CCB

Dengan
indikasi
khusus
Obat obatan
untuk indikasi
khusus
tersebut
ditambah
obat
antihipertensi
lain (diuretic ,
ACEi , BB ,
CCB) sesuai
kebutuhan

Target tekanan darah


belum tercapai

Optimalkan dosis atau


tambahkan obat antihipertensi
lain. Pertimbangkan konsultasi
dokter spesialis

Tabel 2
obat yang di rekomendasikan
indikasi
khusus
gagal
jantung
pasca infark
miokard
akut
resiko tinggi
penyakit
koroner
DM
Penyakit
Ginjal kronik
Pencegahan
Stroke
berulang

Diureti
k

Beta
Blocker

ACEi

ARB

CCB

Antagoni
s
Aldostero
n

Tabel 3

Modifikasi

Rekomendasi

Rerata penurunan
TDS

Penurunan berat badan

Jaga berat badan Ideal


( BMI : 18,5 24,9 kg/m2 )

5 20 mmHg / 10 kg

Dietary Approaches to
Stop Hypertension
(DASH)

Diet kaya buah , sayuran,


produk rendah lemak
dengan jumlah lemak
total dan lemak jenuh
yang rendah

8 14 mmHg

Pembatasan intake
natrium

Kurangi hingga < 100


mmol per hari (2,0 g
natrium atau 6,5 g
natrium klorida atau 1
sendok teh garam per
hari)

2 8 mmHg

Aktivitas fisik aerobic

Aktivitas fisik aerobic


yang teratur (mis : jalan
cepat) 30 menit sehari ,
hampir setiap hari dalam
seminggu

4 9 mmHg

Pembatasan konsumsi
alcohol

Laki-laki : dibatasi hingga


<2kali perhari

2 4 mmHg

Wanita dan orang yang


lebih kurus : dibatasi

hingga < 1 kali per hari

You might also like