Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Pengadukan (Agitation) dan Pencampuran (Mixing)
Banyak proses-proses operasi bergantung pada keberhasilan dalam proses
pengadukan (agitation) dan pencampuran (mixing) fluida. Agitasi dan mixing tidaklah
sama. Agitasi berarti pemaksaan timbulnya gerakan dari material dalam cara yang spesifik,
biasanya dalam pola sirkulasi dalam sebuah tangki. Mixing adalah distribusi secara acak
dari dua fase atau lebih yang terpisah antara satu dengan yang lain. Istilahmixing
diaplikasikan untuk bermacam-macam operasi yang memiliki perbedaan secara jelas pada
derajat homogenitas material yang bercampur. Meninjau satu kasus, dua jenis gas yang
terbawa secara bersama dan tercampur sepenuhnya dan kasus kedua, pasir, kerikil, semen
dan air dijatuhkan kedalam sebuah drum yang berputar selama selang waktu yang cukup
lama. Dalam kedua kasus ini, produk akhirnya dapat dikatakan sebagai campuran. Produk
tersebut tentunya masih belum homogen. Contoh campuran gas bahkan sangat sedikit
contohnya yang memiliki komposisi yang sama (McCabe,et all, 1993).
Tujuan dari proses mixing sendiri adalah untuk menghasilkan keseragaman statis
ataupun dinamis pada sistem multi fase, memfasilitasi perpindahanmassa atau energi di
antara bagian bagian dari sistem yang tidak seragam, menunjukkan perubahan fasa pada
sistem multi komponen dengan atau tanpa perubahan komposisi. Sedangkan faktor - faktor
yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran (prosesmixing) diantaranya
ialah jenis pengaduk, kecepatan putar dari pengaduk(impeller), ukuran serta perbandingan
(proporsi) tangki, sekat atau baffle dan agitator serta karakteistik dari fluida yang di
mixing. Masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan yang berhubungan dengan
apa yang terjadi pada skala partikel dalam proses pengadukan dan penvampuran.
Contohnya dalam hal perpindahan massa dan panas, beban mekanis pada partikel hasil dari
benturan partikel dengan partikel dan partikel dengan pengaduk serta bagaimana adanya
partikel, dapat mempengaruhi pola aliran secara lokal dan global pada tangki seperti
struktur pusaran yang terjadi disekitar pengaduk, kebutuhan tenaga untuk proses
pengadukan dan pencampuran, sirkulasi dan waktu pencampuran makro ( macro mxing
time ) serta distribusi kuantitas turbulen (Fachruddin, 2011).
Menurut Geankoplis (1993), ada beberapa tujuan lain dari pengadukan fluida,
diantaranya adalah :
1.
Mencampur dua liquid yang saling larut (miscible),
misalnya :etil alkohol dan air.
2.
Melarutkan solid kedalam liquid, misalnya garam
kedalam air.
3.
Mendispersi gas dalam liquid dalam bentuk gelembung
kecil, seperti oksigen dari air kedalam suspense mikroorganisme untuk fermentasi atau
untuk proses pengaktifan lumpur pada waste-treatment.
II-1
II-2
II-3
Turbin
Disk turbin
Propeller
Propeller merupakan impeller aliran aksial yang berkecepatan tinggi untuk zat
cair yang memiliki viskositas rendah.Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan
motor penuh, yaitu 1150 atau 1750 putaran/menit,sedang propeller besar berputar pada
400-800 putaran/menit. Arus yang meninggalkan propellermengalir melalui zat cair
menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana.Jenis
propelleryang paling banyak dipakai adalah propeller kapal berdaun tiga, sedang
propeller berdaun empat, bergigi, atau dengan rancang lain yang digunakan untuk
tujuan-tujuan khusus. Selain itu, kadangdua atau lebih propeller dipasang pada satu
poros, biasanya dengan arah putaran yang sama. Namun bisa juga dipasang dengan
arah yang berlawanan, atau secara tolak/tarik sehingga menciptakan zona fluida yang
sangat turbulen di antara kedua propeller tersebut (Purwanto, 2008).
c. Paddle
Untuk tugas-tugas sederhana, impeller yang terdiri dari beberapa dayung datar
yang berputar padaporos vertikal, merupakan pengaduk yang cukup efektif. Desain
daun-daunnya dapat diposisikan secara miring, atau vertikal. Dayung ini berputar di
tengah bejana dengan kecepatan yang rendah sampai sedang, dandapat jugamendorong
zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada
impellerkecuali bila posisi dari daunnya agak miring. Arus yang terjadi bergerak
keluar kearah dinding lalu membelok ke arahatas atau ke bawah. Pada tangki-tangki
yang dalam, kadang-kadang dipasang beberapa dayung pada satu poros. Dalam
beberapa rancangan, bentuk daunnya disesuaikan dengan bentuk dasar bejana, yang
mungkin bulat atau cekung, sehingga diharapkan dapat mengikis atau menyapu
seluruh permukaan. Pada kecepatan yang rendah, dayung memberikan efek
pengadukan yang sedang(medium) pada bejana tanpa sekat, namun untuk kecepatan
yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak menggunakan sekat zat
cair hanya akan berputar-putar saja mengelilingi bejana tanpa adanya pencampuran
pada fluida yang terdapar didalamnya (Purwanto, 2008).
d. Turbin
Pada dasarnya, turbin menyerupai dayung berdaun banyak dengan daundaunnya yang agak pendek,dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang
LABORATORIUM PROSES PEMISAHAN DENGAN PERPINDAHAN MASSA
DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS
SURABAYA
II-4
II-5
Gambar II.1.3.1 Pola Aliran dalam Tangki Pengadukan (Sumber : Caesar, 2013)
Vorteks adalah putaran air yang membentuk aliran yang bergerak secara
tangensial.Vorteks pada permukaan zat cair ini yang terjadi karena adanya sirkulasi aliran
laminer cenderung membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan tanpa adanya aliran
longitudinal antara lapisan-lapisan itu. Bila di dalam sistem terdapat partikel zat padat
maka arus sirkulasi akan melemparkan padatan itu dengan gaya sentrifugal ke arah luar,
yang lalu bergerak ke bawah dan setelah sampai di dasar tangki akan menuju ke pusat. Hal
inimenyebabkan pencampuran yang diharapkan tidak terjadi, melainkan timbul pemisahan
antara lapisan atas dan bawah yang harus dihindari.
II-6
Dengan memasang baffle (sekat) yang berfungsi merintangi aliran rotasi tanpa
mengganggu aliran radial atau longitudinal. Baffle yang sederhana namun efektif
dapat dibuat dengan memasang bilah-bilah vertikal terhadap dinding tangki. Untuk
tangki pengaduk yang menggunakan turbin, lebar maksimal baffle yang digunakan
adalah 1/12 diameter tangki, untuk propeller lebar baffle maksimalnya 1/18 diameter
tangki.
c.
Untuk tangki yang besar, agitator dipasang disisi tangki dengan porosnya pada
arah horizontal, tetapi membuat sudut dengan jari-jari tangki.
II.1.4 Power yang digunakan dalam tangki pengadukan
Dalam desain tangki pengaduk, faktor yang paling penting adalah besarnya
tenaga (power) untuk menggerakkan impeler. Karena besarnya power yang dibutuhkan
tidak dapat diprediksi secara teoritis, hubungan empirirs telah dikembangkan untuk
memprediksi besarnya power yang dibutuhkan. Ada tidaknya turbulensi dapat
dihubungkan dengan Reynold Number (NRe), Power number (Npo) dan Fourd Number (NFr)
dari impeller, yang didefinisikan sebagai berikut :
= ,,,-.-2. .
.(II.1)
Dimana :
Da = Diameter impeller (m)
N = Kecepatan rotasi (rev/s)
= Densitas fluida (kg/m3)
= Viskositas fluida (kg/ms)
Menurut Geankoplis (1993), dalammenghitung nilai N Re faktor faktor yang harus
diperhatikan adalah :
1. Viskositas ()
Viskositas merupakan salah satu sifat fisik fluida yang mempengaruhi kebutuhan
daya pada proses pengadukan. Metode yang paling sering digunakan untuk
mengukur viskositas liquida adalah persamaan Poiseulle atau Stokes. Persamaan
Poiseulle untuk koefisien viskositas liquidadalah :
= ,..,-4.. 8...
.(II.2)
Dimana :
= Viskositas liquida (Pa.s)
t = Waktu alir liquida (s)
r = Radius pipa kapiler (m)
L = Panjang pipa kapiler (m)
P = Tekanan (Pa)
II-7
...(II.4)
Dimana :
P = Power (J/s atau W)
NP = Power Number
N = Kecepatan putaran (putaran/s)
Da = Diameter pengaduk (m)
= Densitas (kg/m3)
...(II.5)
Dimana :
V = Beda potensial atau tegangan (volt)
I = Arus listrik (mA)
Menurut Geankoplis (1993), pemakaian power direlasikan untuk () densitas
fluida, () viskositas fluida, (N) kecepatan rotasional dan (D a) diameter impeler
sehingga diperoleh rumus :
...(II.6)
Dimana :
P = Power (J/s atau W)
NP = Power Number
N = Kecepatan putaran (putaran/s)
Da = Diameter pengaduk (m)
= Densitas (kg/m3)
LABORATORIUM PROSES PEMISAHAN DENGAN PERPINDAHAN MASSA
DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS
SURABAYA
II-8
II-9
1. Project
Semua masukan dan Output jendela yang sesuai dengan proyek yang sama
ditampilkan dalam frame dengan warna yang sama. Untuk memulai VisiMix, pilih
LABORATORIUM PROSES PEMISAHAN DENGAN PERPINDAHAN MASSA
DIII TEKNIK KIMIA FTI-ITS
SURABAYA
II-10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Project. Ketika submenu Proyek muncul, Anda memiliki dua pilihan: memulai
sebuah proyek baru atau bekerja dengan salah satu proyek yang sebelumnya telah
disimpan dalam sistem. Program ini memungkinkan Anda untuk membuka
beberapa proyek (sampai empat) yang dapat secara bersamaan ditampilkan di layar.
Namun, dapat memodifikasi data awal, membuat jendela keluaran baru, atau
menggunakan setiap fungsi lain hanya untuk Proyek sekarang yang namanya
muncul dalam bidang teks di bagian bawah layar. Untuk mengubah Proyek
sekarang, menggunakan daftar pilihan Proyek di View atau daftar Proyek tombol di
layar bar atas. Jika jendela yang berhubungan dengan beberapa proyek yang
ditampilkan pada layar, Anda dapat juga mengubah Project sekarang dengan
mengklik dua kali pada frame yang berwarna dari jendela yang berhubungan
dengan proyek yang sekarang. Didalamnya terdapat berbagai sub menu,
diantaranya adalah New, Open, Close, Clone, Project Comments, Save, Save As,
Report, Print, dan Exit.
Edit Input
Opsi ini memberikan akses ke semua tabel masukan terkait dengan proyek
yang dibuat. Opsi ini untuk memodifikasi data awal, misalnya, rata-rata kepadatan,
Lebar pisau, atau parameter lain dengan memilih item submenu yang sesuai. Kita
dapat menggunakan pilihan Edit untuk memasukkan data awal, meskipun biasanya,
data awal yang dibutuhkan secara otomatis diminta oleh VisiMix. Didalamnya
terdapat berbagai sub menu, diantaranya adalah Tank, Impeller, Baffle, Shaft.
dimana kita dapat memilih jenis dan ukuran dari Tank, Impeller, Baffle, dan Shaft.
Calculate
Merupakan sekumpulan perangkat dan fasilitas yang membantu untuk
menghitung berbagai data yang diperlukan. Gunakan opsi ini untuk melakukan
perhitungan. Submenu ini menyediakan akses dan hubungannya dengan semua
masalah pencampuran dan parameter output.
Suplements
Opsi menu ini akan membuka akses ke beberapa fungsi VisiMix tambahan
Last Menu
pilihan ini memungkinkan Anda untuk langsung mengintrusikan submenu
Calculate terakhir.
Window
View Opsi ini berisi fungsi-fungsi berikut: Toolbars, Initial data explorer, Project
list, Drawing of apparatus
Help
Opsi ini berfungsi dengan cara yang sama halnya di Microsoft Windows. Tekan F1
untuk meminta Bantuan.
II-11
II-12