You are on page 1of 11

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

1.

Topik : Analisa Dukungan Logistik Pihak Sekutu pada pertempuran di Normandia

dan manfaatnya bagi TNI AL.


2.

Latar Belakang.
a

Umum.
Setelah invasi Jerman terhadap Uni Soviet (Operasi Barbarossa), Sovietlah

yang melakukan mayoritas pertempuran menghadapi Jerman di Eropa. Presiden


Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Winston Churchill pada tahun 1942
menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Britania Raya siap membuka "front kedua"
di Eropa untuk membantu Uni Soviet menghadapi Jerman, pernyataan ini
dinyatakan lagi pada musim semi tahun 1943. Britania Raya, di bawah Winston
Churchill, ingin menghindari serangan langsung seperti pada Perang Dunia I yang
pasti

akan

menyebabkan

banyak

korban.

Mereka

juga

lebih

menyukai

menggunakan taktik terselubung dengan membantu para pemberontak yang


diduduki Jerman, lalu melakukan serangan dari Mediterania, ke Wina, lalu
memasuki Jerman dari selatan. Cara seperti ini juga dianggap dapat membatasi
masuknya Soviet ke Eropa.1
Amerika dan Inggris berniat merebut kembali wilayah kekuasaan Jerman di
Eropa daratan dalam rangka mengakhiri perang dunia ke II dan merencanakan
kemungkinan membentuk tumpuan pantai dari Norwegia ke Portugal untuk
membebaskan Eropa dari penguasaan Jerman dengan menggunakan jalur dari
selat Inggris dengan pertimbangan jarak terpendek dari daratan Inggris. Persiapan
operasi lintas Channel tahun 1944 telah dimulai jauh sebelumnya dan Inggris
selaku tuan rumah pasukan sekutu sibuk mengatur pengadaan, galangan kapal
dan latihan pasukan serta suplai peralatan tempur bagi 1,5 juta pasukan sekutu
seperti tank, kendaraan lapis baja dan alat transportasi. Semuanya harus disiapkan
sebelum

invasi

dimulai.

Untuk

melancarkan

jalannya

invasi

ini,

Sekutu

mengembangkan banyak peralatan khusus. Mayor-Jenderal Percy Hobart


ditugaskan untuk mengetuai pengembangan kendaraan lapis baja khusus.
Kendaraan-kendaraan ini, yang dijuluki Hobarts Funnies, antara lain tank yang
1

http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Normandia#Pendaratan. Diakses Tanggal 4 Mei 2010.

2
bisa berenang Sherman Duplex Drive, tank pembersih ranjau, tank pembuat
jembatan, tank pembuat jalanan, dan tank khusus untuk menghancurkan gedung
beton. Pengetesan kendaraan-kendaraan ini dilakukan di Kirkham Priory di
Yorkshire, Inggris..2
Amerika Serikat menganggap bahwa cara paling optimal adalah serangan
langsung dari markas Sekutu yang paling dekat dan besar. Mereka sangat
menginginkan metode ini, dan menyatakan bahwa hanya cara inilah yang akan
mereka dukung dalam jangka panjang. Dua proposal awal direncanakan: Operasi
Sledgehammer, yang merupakan invasi untuk tahun 1942, dan Operasi Roundup,
yaitu invasi lebih besar pada tahun 1943. Proposal yang kedua diterima, lalu
diganti namanya menjadi Operasi Overlord dan ditunda sampai 1944. Sekitar 6.900
kendaraan laut, termasuk 4.100 kendaraan pendarat, digunakan untuk invasi ini,
dipimpin oleh Admiral Bertram Ramsay. Kemudian 12.000 pesawat terbang,
termasuk 1.000 pesawat pembawa penerjun payung, berada di bawah Marsekal
Udara Trafford Leigh-Mallory. 10.000 ton bom akan dijatuhkan ke pertahanan
Jerman, dan pesawat-pesawat ini akan melakukan 14.000 misi serangan.
b

Kronologis Kejadian.
1)

Pada Bulan Januari 1943 KS Komando Tertinggi sekutu/COSAC

(Chief Of Staff to Supreme Allied Comander) mengajukan Gagasan awal


tentang rencana invasi sekutu ke Eropa dengan mendarat di salah satu
pantai barat Eropa antara Norwegia hingga Portugal.
2)

Pada awal Desember 1943 diterbitkan Perintah pendahuluan, nama

operasi OVERLORD Dipimpin oleh Jendral AD AS Eisenhower, kekuatan


terdiri dari As, Inggris, Kanada dengan tujuan : menghentikan Perang Dunia
ke II, sasarannya adalah membentuk tumpuan pantai di Normandia, waktu
tentative Mei 1944, Komando perencanaan adalah Komando tertinggi
ekspedisi sekutu ( SHAEF), Kekuatan pelaksanaan : 5 Divisi kekuatan darat.
3)

Sejak tahun 1942-1943 Amerika telah menyiapkan produksi kapal

Angkut Tank dan Sekoci Pendarat, namun dihentikan sementara untuk


pembuatan kapal AKS guna mendukung pertempuran Atlantik.
4)
Rencana awal pendaratan di Normandia pada tanggal 1 Mei 1944,
dengan alasan cuaca maka dipilihlah tgl 5 Juni 1944, jam 06.30-07.55,
2

http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Normandia#Pendaratan. Diakses Tanggal 4 Mei 2010.

3
pantai pendaratan dibagi menjadi 5 pantai yaitu Omaha, Gold, Sword, Utah
dan Junno.
5)

Tugas Gugus Tugas laut Sekutu adalah melaksanakan pergeseran

pasukan pendarat, mendaratkannya di Normandia, mendukung distribusi


bekal 600 sampai 700 ton perhari perdivisi. Melaksanakan BTK, dukungan
perkuat dan bekal dari laut, evakuasi medis dan tabir lindung dari Angkatan
Laut Jerman. Jumlah kapal yang dilibatkan sebanyak 2.700, termasuk SP
(LCVP), latihan dimulai bulan Desember 1943 dan puncaknya pada bulan
Mei 1944 dengan dilaksanakannya pendaratan basah di pantai selatan
Inggris. Opsla NEPTUNE bagian dari OVERLORD pangkalan terbesar
dari hulu sungai Thames, pantai timur, barat Inggris, hingga pantai Utara
Irlandia, Akotlandia, Orkneys kumpul di AREA ZEBRA.
6)

Pertengahan April 1943 sekutu mulai mengebom KA dan seluruh

fasilitasnya, obyek-obyek vital/ industri-industri Jerman dan sabotase yang


menyebabkan kekuatan angkutan Jerman turun menjadi 50 %.
7)

Pada Tanggal 30 Mei 1943 sekutu memulai embarkasi, di pantai

selatan Inggris 54 blok kapal ditenggelamkan yang berfungsi sebagai


pemecah gelombang di Skotlandia barat. Pada tanggal 3 Juni 1943 seluruh
embarkasi selesai, kapal-kapal bertolak dari Scapa Flow, Belfast/Irlandia,
Clyde kemudian berkumpul di luar pelabuhan pantai selatan Inggris untuk
membentuk konvoy. Pada tanggal 1 Juni Laksamana Ramsay membentuk
markas di dekat Portsmouth.
8)

Operasi MULBERRY bertujuan untuk menyiapkan pelabuhan

darurat dan penahan gelombang di pantai-pantai pendaratan : OMAHA,


GOLD dll. Terdiri dari GOOSEBERRIES berisi : kapal-kapal niaga tua,
PHOENIXES : bargas-bargas betonan. BOMBARDOS : rangka-rangka besi.
9)

Pada akhir bulan Juni dilaksanakan pergeseran bekal ke pantai

OMAHA sejumlah 15.000 ton bekal dan 15.000 pasukan setiap hari.
3.

Analisis.
Pertempuran yang dilaksanakan Sekutu di Normandia merupakan pertempuran

terbesar yang dilaksanakan sepanjang sejarah dan memiliki gambaran penting dilihat dari

4
teori Logistik yang digunakan saat itu mengingat salah satu kunci kemenangan Sekutu
adalah manajemen Logistik sehingga dapat dicermati beberapa hal yang berkaitan
dengan Konsep dasar Logistik yaitu:
a.

Operasi Logistik.
Aspek Operasi Logistik merupakan salah satu fungsi manajemen logistik

sebagai aplikasi di lapangan atas rencana yang selalu dibuat dan melalui wadah
organisasi yang telah dibentuk. Sekutu telah menerapkan manajemen logistik
antara lain:
1)

Manajemen Material:
a)

Manajemen Pengadaan.
Inggris melaksanakan persiapan Operasi lintas Selat Channel

tahun 1944 telah dimulai jauh sebelumnya, Inggris sebagai tuan


rumah pasukan Sekutu sibuk mengatur pengadaan, galangan kapal
dan latihan pasukan serta supply peralatan tempur bagi 1,5 juta
pasukan Sekutu seperti Tank, Kendaraan lapis baja dan alat
transportasi.
Amerika Mengumpulkan tenaga manusia, sekoci pendarat,
pesawat udara dan peralatan tempur lainnya yang akan digelar dalam
waktu

singkat.

Pada

tahun

1942,

industri

Amerika

telah

memprioritaskan jadwal pembuatan sekoci pendarat untuk operasi


tersebut meskipun ada penundaan. Demikian pula pada tahun 1943,
prioritas produksi diarahkan untuk membuat kapal-kapal anti kapal
selam.
b)

Manajemen Pemindahan.
Personel dan material.
Setelah

perintah

OK,Well

go!

diturunkan oleh Jenderal Eisenhower pada tanggal 5 juni 1944 jam


04.15, seluruh Kapal perang telah bergerak dengan memuat
personel. Hari pertama Mampu menggeser 929.000 personel,
586.000 ton bekal, 177.000 kendaraan dan berbagai jenis senjata
dari Inggris ke Tumpuan pantai. Selanjutnya pergeseran Logistik
selama invasi dilaksanakan 600 hingga 700 ton perbekalan melintas
Selat Channel setiap hari per divisi.
c)

Manajemen Penyimpanan.
Manajemen penyimpanan Logistik dilaksanakan di Inggris

yang berfungsi sebagai Pangkalan Aju bagi Sekutu.

5
d)

Manajemen Pendistribusian.
Kapal-kapal perang Royal Navy berada di Portsmount,

Southampton, Poole, The Solent dan Spithead, sedangkan Kapalkapal perang US Navy berada di Pantai selatan antara Portland dan
Falmouth dengan inti kekuatan berada di Plymouth. Kapal-kapal
penempur dan perusak ditempatkan di Belfast Lough Irlandia Utara
agar mereka memperoleh ruang yang cukup untuk maneuver
maupun latihan.
e)

Manajemen Pemeliharaan.
Beberapa karya inovatif pihak sekutu yang turut mendukung

kesuksesan Operasi adalah penemuan pelabuhan apung yang


dikenal sebagai Mulberry Harbour, modifikasi tank tempur M4
Sherman menjadi tank amfibi alias Sherman Duplex Drive dan
pembuatan pipa penyalur bahan bakar bawah laut PLUTO (Pipe line
under the ocean). Termasuk juga modifikasi kendaraan lapis baja
yang disulap menjadi tank penyapu ranjau, pembuat jembatan,
pembuat jalan hingga tank khusus penghancur beton.
f)

Manajemen Transportasi.
Sekutu dalam menyelenggarakan perpindahan logistiknya

membutuhkan transportasi yang tidak sedikit, keberhasilan sekutu


dalam mengatasi masalah transportasi yaitu dengan menghimpun
dan mengorganisir berbagai elemen baharinya, yaitu dengan
melibatkan ribuan kapal-kapal sipil seperti kapal-kapal tanker, kapal
angkut personil bahkan kapal penangkap ikan yang berhasil
dimobilisasi dalam mendukung berbagai kegiatan militernya. Amerika
mengerahkan kapal-kapal niaga untuk mengangkut Kekuatan dengan
pengawalan kapal-kapal perang menuju Inggris, yang lebih dikenal
dengan The Nothern Trans Atlantic Convoy.
g)

Inventory Control.
Sekutu membentuk system control gerakan yang disebut

BUCO (Build Up Control Oganization) yang bertugas mengatur


bongkar muat dan pengapalan. Selain itu juga membentuk ETOUSOSOS (European Theater of Operation service of Supply) yang
bertugas mendukung kekuatan invasi, ETOUSO-SOS membawahi
organisasi

EMBARKATION

CONTROL

(EMBARCO)

sebagai

6
pelaksana pengendali gerakan dari area pemusatan pasukan ke titik
embarkasi.
2)

Manajemen Personil dan Latihan.


Personel Sekutu yang ada di Inggris saat itu sebanyak 1.627.000

personel yang diperkirakan terdiri dari 52.889 personel US Navy dan


112.824 personel Royal Navy yang keseluruhannya berada di pelabuhan
Inggris. Inggris dan Amerika melaksanakan latihan umum pada akhir april
dan awal Mei, pasukan pendarat beserta perlengkapannya melaksanakan
embarkasi ke kapal di pelabuhan yang sama dengan pada saat
pelaksanaan yaitu di pelabuhan Inggris. Latihan telah dimulai sejak bulan
Desember

1943

dan

puncaknya

pada

bulan

Mei

1944

dengan

dilaksanakannya pendaratan basah di pantai selatan Inggris.


3)

Manajemen Fasilitas.
Pusat-pusat latihan, Depo perbekalan dan pangkalan perbaikan untuk

pasukan Amerika dan awak sekoci pendarat didirikan di Rosneath,


Plymount, Dartmount, Salcombe, Exeter, Tivertoon, Falmouth, Fowey, ST.
Mawes, Launceston, Calstock, Saltasi, Deptford dan sebuah pangkalan
rumah sakit di Netley dekat Sothampton.
4)

b.

Manajemen jasa/Pelayanan yang didukung:


a)
Manajemen Data-data teknik.
b)
Manajemen Peralatan dan pengujian
c)
Manajemen Informasi.
Koordinasi Logistik.
Koordinasi logistik merupakan fungsi manajemen logistik yang menitik

beratkan kegiatan dalam bidang perencanaan dan pengawasan antara lain:


1)
Identifikasi kebutuhan pengguna.
2)
Pengolahan permintaan pengguna.
3)
Penentuan kebutuhan logistik.
4)
Perencanaan operasi dan kebutuhan untuk memadukan operasi
logistik.
5)
Perencanaan operasi perolehan elemen logistik dan sub elemen
logistik.
4.

Hal-hal positif dan negatif


a.

Hal-hal positif.

Adapun hal-hal positif yang dapat diambil dari studi

kasus ini adalah sebagai berikut:


1)

Perpindahan Logistik Sekutu ditunjang dengan pengamanan jalur

GPL Sekutu dari Inggris ke daerah pertempuran.

7
2)

Keterlibatan industri-industri dalam menyiapkan logistik dengan

memanfaatkan Logistik Nasional untuk mendukung Logistik Militer.


3)

Pengorganisasian dan K3I yang dilakukan Sekutu dapat mendukung

pengendalian logistik yang begitu besar dan banyak ragamnya.


4)

Pengembangan pangkalan yang dilakukan Sekutu dengan memilih

Ingggris sebagai Pangkalan Aju, memperpendek jarak garis perhubungan


logistik dan mempermudah mempertahankannya.
5)

Kemampuan menggeser logistik dengan intensitas padat dan volume

yang

besar

berhasil

dilakukan

oleh

Sekutu

sehingga

mendukung

pelaksanaan Operasi.
6)

Penyiapan pangkalan darurat dan penahan gelombang di daerah

sasaran dengan menenggelamkan kapal sasaran sangat membantu


pelaksanaan distribusi logistik saat operasi.
7)

Beberapa karya inovatif pihak sekutu yang turut mendukung

kesuksesan Operasi, yaitu:


a)

Penemuan pelabuhan apung yang dikenal sebagai Mulberry

Harbour.
b)

Modifikasi tank tempur M4 Sherman menjadi tank amfibi alias

Sherman Duplex Drive.


c)

Pembuatan pipa penyalur bahan bakar bawah laut PLUTO

(Pipe line under the ocean).


d)

Termasuk juga modifikasi kendaraan lapis baja yang disulap

menjadi tank penyapu ranjau, pembuat jembatan, pembuat jalan


hingga tank khusus penghancur beton.
b.

Hal-hal negatif.
1)

Persiapan operasi dilaksanakan mulai tahun 1942 1943, sedangkan

pelaksaan operasi pada tahun 1944.


2)

Jauhnya jarak negara-negara sekutu dan menjadikan Inggris sebagai

Pangkalan Aju kurang mendukung pemanfaatan Logistik Nasional secara


maksimal.
3)

Terjadinya

penimbunan

logistik

yang

membutuhkan

lokasi

penimbunan yang besar.


4)

Penunjukan pejabat dalam Operasi menimbulkan ketidakpuasan

beberapa pihak yang dapat menghambat fungsi Komando.

8
5)

Kelengkapan perlengkapan untuk mendukung operasi banyak yang

harus dibuat/dibangun terlebih dahulu.


6)

Banyaknya jenis dan besarnya logistik yang disiapkan memerlukan

pemilihan, packing dan klasifikasi logistik yang begitu komplek.


7)

Tersebarnya lokasi/pangkalan logistik menjadikan dan memerlukan

K3I yang dapat mengkoordinasikan setiap kegiatan logistik.


8)

Kurangnya

perhitungan

dalam

pergeseran

logistik

telah

menimbulkan banyaknya kerugian / kehilangan dalam distribusinya.


9)

Kesalahan prediksi lokasi operasi sekutu, logistik bagi Jerman tidak

mendukung operasi sepenuhnya.


10)

Pelaksanaan

operasi

yang

tertunda,

mempengaruhi

prioritas

pergeseran dukungan logistik operasi.


11)

Sempitnya daerah operasi laut (Selat Dover dan Terusan Inggris)

merupakan kendala dalam pelaksanaan dukungan logistik yang begitu


besar.
5.

Manfaat yang dapat diambil.

Beberapa

hal

yang

dapat diambil

sebagai

manfaat bagi TNI AL dari studi kasus ini adalah sebagai berikut:
a.

Aspek Edukatif (Pendidikan).


1)

Managemen Logistik sekutu yang terdiri dari Amerika dan Inggris

lebih siap, dibandingkan Jerman karena persiapannya selama kurang lebih


2 (dua) tahun, hal ini memberikan pelajaran bahwa perencanaan yang
matang dan dilaksanakan dengan waktu yang cukup akan menghasilkan
yang terbaik.
2)

Perbandingan Kekuatan Sekutu melawan Jerman adalah 5 : 2, dan

Sekutu dilengkapi dengan bekal logistik yang memadai, hal ini menunjukan
dukungan logistik penting dalam mendukung keberhasilan operasi.
b.

Aspek Instruktif (Pengajaran).


1)

Keberhasilan Sekutu menggeser logistik dan banyaknya kekeliruan

maupun kerugian dalam pendistribusian logistik, Pergeseran dukungan


logistik memerlukan perhitungan yang benar-benar teliti dan akurat.

9
2)

Penerapan manajemen Logistik Sekutu dengan dukungan AS lebih

siap, dibandingkan Jerman.


c.

Aspek Inspiratif (Inspirasi).


1)

Pengembangan pangkalan dan peralatan oleh sekutu. Merupakan

salah satu Fungsi Logistik dan Rencana Logistik antisipasi masalah Logistik.
2)

Ditemukannya beberapa karya inovatif di pihak sekutu yang turut

mendukung kesuksesan Operasi.


6.

Penutup.
a.

Kesimpulan.
1)

Suksesnya Sekutu pada pertempuran Normandi diawali dengan

suatu perencanaan yang baik, salah satunya adalah Managemen Logistik


yang baik yaitu meliputi Operasi Logistik dan Koordinasi Logistik serta
disiapkan proses perencanaan dan tahapan-tahapan yang matang. K3I
sangat diperlukan dalam mensinergikan berbagai kekuatan logistik yang
melibatkan satuan operasi dari berbagai negara Sekutu.
2)

Operasi Normandi

merupakan

operasi

yang

rumit dengan

pengerahkan kekuatan yang sangat besar dan memerlukan dukungan


logistik yang dapat mendukung jalannya operasi. Kebutuhan untuk
penampungan sementara dalam pergeseran logistik di daerah operasi
(pendaratan) membutuhkan penanganan yang serius, sehingga di bentuk
Gugus Tugas khusus Mulberry.
3)

Penyiapan logistik yang memakan waktu 2 tahun termasuk dalam

penyiapan kemampuan logistik nasionalnya, bagi Sekutu (Amerika dan


Inggris). Pergeseran logistik dari Amerika ke Inggris menimbulkan terjadinya
penimbunan dan kebutuhan tempat yang sangat besar.
b.

Saran.

10

1)

Perlu dilaksanakannya latihan aplikasi penyelenggaraan manajemen

logistik dengan menghimpun dan mengorganisir berbagai elemen bahari,


melalui mobilisasi dalam mendukung berbagai kegiatan militer.
2)

Perlunya pengembangan fasilitas pangkalan-pangkalan sebagai

pendukung jalur Logistik untuk menyiapkan pangkalan kedepan demi


terciptanya Manajemen Logistik.
7.

Alur Pikir.
(terlampir)
Jakarta, 07 Mei 2010
Perwira Siswa

IGP Alit Jaya


Mayor Laut (P) NRP 11894/P

MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku dan Barang Cetakan.
Seskoal, Paket Instruksi bidang Studi Logistik, Seskoal, Juli 2009, Jakarta.
P.K. OJONG, PERANG EROPA Jilid III, KOMPAS, Penerbit Buku Kompas, November
2004, Jakarta.
B.

Peraturan Perundang-undangan.

Sinar Grafika, Undang-undang RI No.34 Th, 2004, Penerbit Sinar Grafika, Februari
20045, Jakarta.

11

C.

Media Internet.

http://id.wikipedia.org/wiki/Invasi_Normandia#Pendaratan. Diakses Tanggal 4 Mei 2010.

You might also like