You are on page 1of 5

Siklus Nitrogen Perairan

Unsur nitrogen bersifat inert, artinya tidak mudah digunakan


begitu saja secara langsung oleh kebanyakan hewan maupun tumbuhan.
Sehingga nitrogen mempunyai aktivitas biologis yang sangat kecil. Gas ini
memasuki semua tubuh organisme, tetapi umumnya keluar lagi tanpa
berperan penting dalam proses hidup organisme tersebut. Nitrogen baru
dapat dipergunakan sebagai penyusun elemen-elemen tubuh organisme
apabila sudah dalam keadaan terikat.
Udara merupakan cadangan nitrogen utama dalam siklus nitrogen. Dalam
udara kadarnya sekitar 78 % dan sumber lainnya berada di kulit bumi dan perairan.
Nitrogen bukan hanya dihasilkan dari atmosfir saja, namun juga dihasilkan dari
kegiatan gunung merapi. Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan
sebagai penyusun protein dan klorofil. Dalam ekosistem terdapat suatu daur antara
organisme dan lingkungan fisiknya.
Bentuk dan Sumber
Nitrogen organik berasal dari jaringan organisme yang sudah mati, kotoran
zat sisa, dan sisa pakan yang ditransformasi menjadi ammonia melalui proses
dekomposisi/ mineralisasi oleh bakteri pengurai proteolitik. Nitrogen memiliki
beberapa bentuk yaitu ammonia (NH3), nitrit (NO 2-), nitrat(NO3-), amina(NH2),
amonium(NH4+), dan nitrogen diatomik (N2) (Jamieson, 1995). Sumber utama
nitrogen (N2) adalah udara, sedangkan organisme hidup memperoleh nitrogen dalam
bentuk garam nitrat kemudian diasimilasikan pada sitoplasma dalam bentuk protein
sebagai cadangan pangan (Odum, 1993). Menurut Turk (1985) dan Killham (1996)
bahwa di alam ini terdapat tiga gudang nitrogen yaitu udara, senyawa anorganik
(misalnya nitrat, nitrit, dan amoniak), dan senyawa anorganik adalah gas N2 di
udara.
Jenis-jenis N-anorganik yang utama dalam air adalah ion nitrat (N03-) dan
ion amonimum (NH4+). Hujan sangat sedikit sebagai sumber N03- dan NH4+.
Namun dalam kondisi tertentu masih terdapat ion nitrit dan sebagian besar dari
nitrogen terikat dalam nitrogen organic (47,9%), yaitu bahan-bahan yang berprotein,
juga terdapat dalam bahan pencemar seperti asam sianida (HCN), asam etilen
diamin tetra asetat (EDTA) atau dalam bentuk asam nitrilotriasetat (NTA).
Di perairan laut, Nitrogen yang terbanyak dalam bentuk N-molekuler (N2)
yang berlipat ganda jumlahnya daripada nitrit (NO2) atau nitrat (NO3), tetapi tidak
dalam bentuk yang berguna bagi jasad hidup
Transfer dan Fiksasi Nitrogen

Daur Nitrogen melibatkan semua bagian biosfer. Daur Nitrogen merupakan


suatu siklus yang sempurna, namun kompleks. Dalam memproduksi nutrient bagi
organisme perairan, maka diperlukan transfer senyawa nitrogen. Nitrogen memasuki
ekosistem dengan dua jalur alamiah, yang keutamaan relatifnya sangat bervariasi
dari satu ekosistem ke ekosistem lain. Yang pertama, deposit pada atmosfer,
merupakan sekitar 5% sampai 10% dari nitrogen yang dapat digunakan, yang ,
memasuki sebagian besar ekosistem. Dalam proses ini, NH4+ dan NO3-,
ditambahkan melalui kelarutannya dalam air hujan atau pengendapan debu-debu
halus atau butiran-butiran lainnya.
Jalur lain masuknya nitrogen ke ekosistem adalah melalui fiksasi
nitrogen (nitrogen fixation). Molekul nitrogen, N2, sangat lembam. Untuk
memecahkan molekul itu agar atom-atomnya dapat bergabung dengan atom-atom
lain diperlukan pemasukan sejumlah besar energy. Proses berperan penting dalam
fiksasi (pengikatan) nitrogen dalam biosfer, Salah satu di antaranya ialah halilintar.
Energi yang sangat besar dari halilintar memecahkan molekul-molekul nitrogen dan
memungkinkan bergabung dengan oksigen dan hidrogen dalam udara. Nitrogen
oksida terbentuk yang larut dalam hujan membentuk kilat. Dalam bentuk ini senyawa
ini terbawa ke bumi. Fiksasi nitrogen ini diperkirakan sekitar 5-8% dari
keseluruhannya.
Keperluan pertanian yang semakin meningkat telah menyebabkan produk
nitrogen terfiksasi secara industry makin meningkat pula. Sehingga supplyindustry
yang merupakan ketergantungan dari sector pertanian ini menjadi pemicu
ketergangguan daur alam. Kegiatan manusia telah meningkatkan aliran nitrogen
global. Hal ini dapat terlihat pada danau dan sungai karena pupuk nitrogen
merembes dari tanah pertanian sekitarnya dan menyuburkan algae.
Hanya prokariota tertentu yang dapat memfiksasi nitrogen, yakni mengubah
N2 menjadi mineral yang dapat digunakan untuk mensitesis senyawa organik
bernitrogen seperti asam amino. Prokariota merupakan mata rantai yang penting
pada beberapa titik dalam siklus nitrogen. Beberapa sinobakteri memfiksasi nitrogen
dalam ekosistem akuatik. Organisme yang memfiksasi nitrogen tentunya sedang
memenuhi kebutuhan metaboliknya sendiri. Tetapi kelebihan ammonia yang
dibebaskan oleh organisme tersebut menjadi tersedia bagi organisme lain.
Pengikatan nitrogen secara biologi dapat dilakukan oleh bakteri nonsimbiotik,
bakteri simbiotik, dan ganggang hijau biru. Nitrat (NO3) yang terdapat di tanah dan
air pada umumnya terjadi karena pengikatan nitrogen secara bilogi. Bakteri non
simbiotik (bakteri bebas) yang berperan dalam pengikatan nitrogen
diantaranya, Azotobacter chroococcum, A. Beijerinckii, A. Vinelandii, Derxia spp.,dan
Aerobacter aerogenes. Sedangkan ganggang biru- hijau yang berperan dalam
pengikatan nitrogen secara biologi adalah Nostoc dan Anabaena.
Bakteri simbiotik yang berperan dalam pengikatan secara biologi adalah
genus Rhizobium diantaranya Rhizobium trifolii, Rhizobium meliloti, Rhizobium
leguminosarum, Rhizobium lupine dan Rhizobium speciosa. Bakteri pengikat

nitrogen tersebut hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan polong- polongan


membentuk bintil akar.
Mikroorganisme tertentu lainnya dapat mengikat nitrogen atmosfer.
Sebenarnya kemampuan mengikat nitrogen ternyata merupakan kemampuan
prokariota semata-mata. Beberapa aktinomisites hidup bergabung dengan
tumbuhan selain legum. Beberapa organisme foto-ototrof dapat mengikat nitrogen,
tetapi organisme ini terbatas pada lingkungan bentik anaerobik, sehingga hanya
ditemui di estuari.
Meskipun sudah banyak penelitian dilakukan, masih belum jelas bagaimana
pengikat nitrogen mampu mengatasi penghalang energy tinggi yang terlibat dalam
proses itu. Pengikat-pengikat itu memerlukan suatu enzim, yang dinamakan
nitrogenase, dan pemakaian ATP yang sangat besar. Walaupun produk pertama
yang stabil tersebut adalah ammonia, zat ini dengan cepat bergabung dengan
protein dan senyawa organic lain yang mengandung nitrogen. Fiksasi nitrogen
menuju kepada penggabungan nitrogen dengan protein tumbuhan dan protein
mikroba. Tumbuhan yang tidak mempunyai keuntungan dari gabungan pengikatan
nitrogen membuat proteinnya dari tanah.
Pembusukan
Protein yang dibuat oleh tumbuhan masuk melalui jarring-jaring makanan.
Pada setiap tingkatan trofik terdapat kehilangan yang kembali ke sekitarnya,
terutama dalam ekskresi. Yang terakhir mengambil keuntungan dari senyawa
nitrogen organic ialah mikroorganisme pembusuk. Melalui kegiatan molekul-molekul
yang mengandung nitrogen organic dalam ekskresi dan bangkai itu dirombak
menjadi ammonia.
Nitrifikasi
Nitrat (N03-) yang telah diadsorbsi oleh akar tanaman, selanjutnya nitrogen
akan disintesis menjadi protein tanaman, kemudian herbivora yang makan
tumbuhan akan mengubah tumbuhan tersebut menjadi protein hewani. Tumbuhan
dan hewan yang telah mati akan terdekomposisi, sehingga protein nabati dan
protein hewani diuraikan menjadi ammonia dan asam amino. Demikian pula kotorankotoran organism tersebut akan diuraikan menjadi ammonia dan asam amino.
Penguraian protein pada bahan organic yang terdekomposisi menjadi asam
amino dan ammonia ini disebut amonifikasi. Reaksi ini menyebabkan paling tidak
sebagian besar tanah menjadi sedikit bersifat asam, dan NH3 yang dibebaskan ke
dalam tanah akan menangkap sebuah ion hydrogen (H+) untuk membentuk
ammonium, NH4+ , yang dapat digunakan langsung oleh tumbuhan. NH3 adalah
gas sehingga dapat menguap kembali ke atmosfer dari tanah yang mempunyai pH
mendekati 7 . NH3 yang hilang dari tanah ini kemudian dapat membentuk NH4+ di

atmosfer. Sebagai akibatnya, konsentrasi NH4+ dalam curah hujan berkorelasi


dengan pH tanah dalam kisaran wilayah yang luas.
Amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea)
dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal
dari dekomposisi bahan organik oleh mikroba dan jamur. Amonia dan garamgaramnya bersifat mudah larut dalam air.
Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi
udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral
masuk ke badan air melalui erosi tanah. Amonia membentuk senyawa kompleks
dengan beberapa ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan
dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam
larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH.
Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi
karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada
akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat
penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran
terjadi sangat cepat.
Amonia (NH3) dapat secara langsung diambil oleh tumbuhan melalui akar
dan melalui daun-daunnya. Namun demikian sebagian besar ammonium dalam
tanah digunakan oleh bakteri anaerob tertentu sebagai sumber energi, bakteri
detrifor; aktivitas mengoksidasi ammonium menjadi nitrit (N02-), dan kemudian
menjadi nitrat (NO3-), suatu proses yang disebut nitrifikasi, yakni suatu proses
oksidasi ensimatik yang dilakukan oleh sekelompok jasad renik/bakteri.
Bakteri autotrofi (bakteri nitrifikasi) dapat menggunakan N-anorganik untuk
melakukan nitrifikasi, seperti genera bakteri Nitosomonos, Nitrosococcus,
Nitrosospira, Nitrosovibrio, dan Nitrosolobus. Jenis bakteri nitrifikasi yang terdapat
pada
air
tawar,
misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter serta Nitrosococcus,Nitrococcu,s Nitrospira
,Nitrosolobus merupakan bakteri nitrifikasi laut.
Pada proses tahap pertama reaksi berlangsung dari ammonium ke nitrit yang
melibatkan
bakteri Nitrosomonos dan Nitrosococcus yang
merupakandengan
persamaan reaksisebagai berikut:
NH4 + 3/2 O2
NO2 + H2O + 2 H E = - 65 kcal
Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit
daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Sumber
nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan
relatif karena segera dioksidasi menjadi nitrat.

Bakteri Nitrobacter dan Nitrococcus spp yang melakukan oksidasi dari nitrat
ke nitric dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NO2 + O2
NO3 + E = - 18 kcal.
Reaksi nitrifikasi seperti di atas dapat berlangsung jika adanya oksigen.
Proses oksidasi dari NO2 ke nitrit umumnya lebih cepat dari pada proses oksidasi
dari NH4 ke nitrit, dan nitrit ini terakumulasi di lingkungan.
Nitrat yang telah diproduksi dapat diserap oleh tumbuhan untuk keperluan
sintetis protein melalui proses metabolisme. Kemudian tumbuhan menjadi makanan
berbagai jenis hewan. Tumbuhan dan hewan mengalami proses dekomposisi
melalui kegiatan jasad renik yang melepaskan hasil dekomposisi itu ke dalam
lingkungannya, antara lain ammonium.
Langkah dari protein ke nitrat menghasilkan energy bagi organism pengurai.
Langkah sebaliknya dari nitrat ke protein memerlukan energy dari sumber lain,
seperti dari bahan organic atau cahaya matahari. Sebagian nitrat yang berasal dari
fiksasi dan dekomposisi itu dilarutkan air tanah dan dipindahkan atau diekspor ke
ekosistem lain, atau dapat pula hilang menjadi endapan..
Denitrifikasi
Denitrifikasi merupakan pengubahan nitrat menjadi gas nitrogen , dengan
demikian mengisi kembali atmosfer. Proses ini melibatkan peran beberapa bakteri
antara lain Bacillus cereus, Bacillus licheniformis, Pseudomonas denitrificants,
Thiobacillus denitrificants, Micrococcus, dan Achromabacter. Bakteri ini hidup jauh di
dalam tanah dan dalam sedimen air yang jumlah oksigennya sangt terbatas. Bakteri
tersebut menggunakan nitrat sebagai suatu alternative terhadap oksigen untuk
akseptor terakhir dalam respirasinya. Dengan demikian bakteri tersebut menutup
daur nitrogen. Aktivitas bakteri tersebut sama cepatnya dengan efisiensi yang terus
meningkat dalam memajukan fiksasi nitrogen masih harus diselidiki.

You might also like