Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 10
M.
Ranantika
Habibie
230110150160
Setia Angkasa 230110150162
Farras Faisal230110150
Trinusa 230110150188
Irfa Nursyabani 230110150209
Askani Maulida 230110150217
Untung Nainggolan 230110150
Oreochromis niloticus
Produksi ikan nila dunia terus meningkat selama
hampir satu dekade ini. Produksi ikan nila
(Oreochromis niloticus) pada tahun 2001
mencapai 1 juta ton dan meningkat menjadi 2,5
kali lipat pada tahun 2001 (2,5 juta ton) pada
tahun 2009 (FAO, 2011). Sedangkan produksi ikan
nila nasional bahkan meningkat jauh lebih tajam
yakni mencapai lebih dari 6 kali lipat. Tahun 2001,
produksi ikan nila hanya 34 ribu ton sedangkan
pada akhir tahun 2010 produksinya menjadi 214
ribu ton (Directorate General of Aquaculture,
2011).
Actuating:
-Meningkatkan jumlah produksi Dengan memanfaatkan
lokasi yang strategi serta sarana yang baik bisa
meningkatkan jumlah produksi
-Melakukan perluasan areal pertambakan, sehingga
dapat memacu peningkatan hasil produksi. Karena areal
pertambakan terbentang luas dan masih menjadi lahan
tidur belum digarap oleh para pembudidaya.
Mendatangkan pakan dari luar Pembelian pakan dari luar
dapat meminimkan biaya produksi, karena harga pakan
didaerah setempat lebih tinggi dari pada harga pakan
dari luar yaitu Rp 8.000-9.000, sedangkan harga pakan
yang dari luar hanya berkisar antara Rp 7.000-7.200.
-Memperluas jaringan penjualan dengan merekut para
pedagang enceran sehingga hasil produksi terjual
dengan lancar
Evaluating :
Untuk para petani ikan nila hendaknya dapat
mengembangkan lagi hasil produksinya yang
lebih baik lagi, agar dapat meningkatkan
penghasilan ekonomi rumah tangga dengan
strategi peninjauan lokasi usaha tani, serta
memaksimalkan tenaga kerja yang ada. 2.
Sebagai langkah awal bagi pemerintah
dalam mengelola dan mengakses sumber
daya alam yang ada didaerah ini, dan
memberikan halhal yang sifatnya
membangun, melakukan kegiatan
penyuluhan pada petani ikan nila dan
berbagai pelatiham keterampilan
Evaluating:
Faktor lingkungan yang sangat berperan
dalam penentuan rasio jenis kelamin ikan
adalah suhu perairan selama periode awal
kehidupan (larva). Suhu merupakan faktor
yang mengendalikan aktivitas molekuler
dalam metabolisme. Untuk mendapatkan
jumlah betina lebih banyak maka faktor
suhu harus sangat diperhatikan.
Evaluating :
1.
Planning :
Memaksimalkan potensi hasil budidaya ikan Nila.
2.
Organizing :
3. Actuating :
.
PLANNING
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan efisiensi
pakan ikan nila merah yang di pelihara pada berbagai media bersalinitas yang
dilakukan dengan media aquarium 60x45x35 cm dengan kepadatan 4
ekor/aquarium, selama 40 hari
ACTUATING
-ikan nila yang berasal dari air tawar di adaptasikan terlebih dahulu terhadap
kondisi lingkungan bersalinitas dengan 5 tingkat salinitas yang berbeda yaitu
0,5,10,15, dan 20%
-ikan yang berukuran 4,15-4,4,42 g/ekor dipuasakan selama 24 jam dan
dimasukan ke akuarium berukuran 40x50x35 cm
-dilakukan penyimfonan dan pergantian air sebanyak 50% setiap hari.
CONTROLING
- Suhu berkisar 26-28,5 derajat celcius
- Ph berkisar 7,6-8,32