Professional Documents
Culture Documents
HEAT EXCHANGER
2.1. Pendahuluan
2.1.1. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Menentukan kecepatan transfer panas pada berbagai heat exchanger.
2. Menentukan koefesien transfer panas overall pada berbagai tipe heat
exchanger.
3. Menentukan keefektifan dari berbagai tipe heat exchanger.
2.1.2. Latar Belakang
Heat exchanger merupakan alat penukar kalor yang sangat penting dalam
proses industri. Prinsip kerja heat exchanger adalah perpindahan panas dan fluida
panas dan fluida dingin. Heat exchanger dapat digunakan untuk memanaskan dan
mendinginkan fluida. Sebelum bahan masuk ke reaktor, biasanya bahan
dimasukan dulu ke dalam alat penukar kalor agar suhu bahan sesuai dengan
spesifikasi jenis reaktor yang digunakan. Di dunia industri, heat exchanger
merupakan unit alat yang berperan dalam berbagai unit operasi, misalnya dalam
industri obat-obatan farmasi, industri perminyakan, industri makanan-minuman
dan lain-lain.
Percobaan dalam skala kecil (skala laboratorium) ini dimaksudkan agar
praktikan lebih memahami tentang kecepatan transfer panas, keefektifan, jenis
dan berbagai macam hal yang menyangkut heat exchanger agar ilmu pengetahuan
ini dapat diterapkan pada skala yang lebih besar, yaitu skala industri. Di mana
pada percobaan ini digunakan concentric tube heat exchanger dan jacketed vessel.
2.
3.
Single tube (double pipe) atau berbagai tabung dalam suatu hairpin shell
(multitube),
Straight tubes,
dan dipasang pada pipe-fitting dari bagian standar dan menghasilkan luas
permukaan panas yang besar. Ukuran standar dari tees dan return head diberikan
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. double Pipe Exchanger fittings
Outer Pipe, IPS
3
Double pipe exchangers biasanya dipasang dalam 12-, 15- atau 20-ft Panjang
efektif, panjang efektif dapat membuat jarak dalam each leg over di mana terjadi
perpindahan panas dan mengeluarkan inner pipe yang menonjol melewati the
exchanger section.
(Kern, 1983).
Susunan dari concentric tube ditunjukan pada gambar di bawah ini. Aliran
dalam type heat exchanger dapat bersifat cocurrent atau counter current dimana
aliran fluida panas ada pada inner pipe dan fluida dingin pada annulus pipe.
Gambar 2.3 Double pipe heat exchanger aliran cocurrent dan counter
current
Pada susunan cocurrent maka fluida di dalam tube sebelah dalam (inner
tubes) maupun yang di luar tube (dalam annulus), artinya satu lintasan tanpa
cabang. Sedangkan pada aliran counter current, di dalam tube sebelah dalam dan
fluida di dalam annulus masing-masing mempunyai cabang seperti terlihat pada
gambar 2.3 dan gambar 2.4.
2.
Counter
current
flow
mengakibatkan
4.
b) Kerugian
a)
b)
c)
Gambar 2.5. Shell and Tube, (a) Square pitch dan (b) Triangular pitch
Keuntungan square pitch adalah bagian dalam tube-nya mudah dibersihkan dan
pressure drop-nya rendah ketika mengalir di dalamnya (fluida)
(Kern, 1983).
Gambar 2.8. Skema Dari Jacketed Vessel With Coil And Stirrer
(Tim Dosen Teknik Kimia, 2009).
Hal-hal yang mempengaruhi rancangan suatu heat exchanger, yaitu:
1.
Transfer panas di antara dua fluida melalui sebuah dinding pemisah secara
umum dapat ditulis:
qk
k.A
(T1 T2 )
l
.............................................................................. (2.1)
(Tim Dosen PS Teknik Kimia, 2009).
L
T1
qk
T2
2.
tinggi ke fluida yang bersuhu rendah (Gambar 2.10) bisa dihitung dengan
persamaan berikut:
qc hc . A. Ts T
.............................................................................. (2.2)
Fluid
T
hc
qc
Ts T T
1
Rc
hc .A
............................................................................... (2.3)
3.
Ta Tb
1
hc, a . A
k.A
1
hc ,b . A
U.A.(Ta Tb) =
1
1
hc, a . A
U.A
1
hc,b . A
1
R
1
1 L 1
hc, a k hc ,b .
..................................................... (2.5)
(Tim Dosen PS Teknik Kimia, 2009).
4.
adanya timbunan kotoran pada permukaan transfer panas yang disebabkan oleh
scale, karat, dan sebagainya. Pada umumnya pabrik heat exchanger tidak bisa
menetapkan kecepatan penimbunan kotoran sehingga memperbesar tahanan heat
exchanger. Fouling factor dapat didefinisikan sebagai berikut:
Rf
1 1
Ud U
....................................................................................... (2.6)
(Tim Dosen PS Teknik Kimia, 2009).
Tabel 2.2. Fouling factors (coefficients), typical values
Ta
hc ,b
T1
fluida a
hc , a
q
fluida b
k
T2
Tb
q h c.a . A (Ta T1 )
q
h c .a A
Ta T1
.................................................................................... (2.7)
Transfer panas konduksi dari permukaan dinding sebelah kiri ke sebelah kanan.
q
k.A
(T1 T2 )
L
q
T1 T2
k.A L
.................................................................................... (2.8)
Kecepatan transfer panas konveksi dari permukaan dinding sebelah kanan ke
fluida b...........................................................................................................
q h c.b . A.(T2 Tb )
q
T2 Tb
h c.b . A
.................................................................................... (2.9)
Penjumlahan dari persamaan 2.7 dan 2.8:
Ta Tb
1
L
1
h c , a kA h c ,b
T T
a
b
Ta Tb
T
1
L
1 R
h c , a kA h c ,b
................................................................ (2.10)
(Tim Dosen PS Teknik Kimia, 2009).
6.
yang masuk dan keluar. Selisih temperatur rata-rata logaritmik (T lm) (logaritmic
mean overall temperature difference-LMTD) depat dihitung dengan formula
berikut :
LMTD
Ta Tb
ln
Ta
Tb
................................................................ (2.11)
(Kern, 1983).
LMTD
T1 t2 T2 t1
T 1 t2
ln
T2 t1
......................................................... (2.12)
7.
T1 t1 T2 t2
T 1 t 1
ln
T 2 t2
...................................................... (2.13)
Keefektifan
Keefektifan heat exchanger adalah ratio/perbandingan transfer panas aktual
Karena itu, jika kita mengetahui keefektifan heat exchanger, kita bisa
menentukan kecepatan transfer panas:
q q act .q max
........................................................................ (2.15)
q . mcp min Th,in Tc,in
........................................................ (2.16)
Alat Pendukung
-
Stopwatch
Keterangan Gambar 2.14 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Tampilan
temperatur,
fluida
dingin.
Tombol pilihan, temperature
fluida panas.
26.
Tombol pilihan, temperature
fluida dingin.
27.
Shell and tube outlet, fluida panas
SH2
28.
29.
30.
31.
25.
32.
33.
34.
35.
Keterangan :
1.
5.
Temperature control
2.
Jacket Vessel
6.
3.
Stirrer
7.
4.
8.
9.
10. Gambar 2.15. Rangkaian Alat TH 231 Jacketed Vessel With Coil and
Stirrer
11.
2.3.2
Bahan
12. Bahan yang digunakan adalah:
13.
Air kran
Persiapan Alat
1. Menghubungkan inlet dari air dingin (pada bagian belakang alat) dengan
sumber air (kran air).
2. Menghubungkan outlet pada pembuangan dari air dingin ke pembuangan yang
ada di laboratorium.
3. Mengisi tangki air dingin dengan membuka kran: ketika tangki telah penuh
dengan air, menghentikan dengan menggunakan rotameter.
4. Mengisi tangki air panas secara manual melewati batas safety.
15.
16.
17.
18.
2.3.3.2.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
9. Pilot lamp (4) pada bagian kanan bawah akan menyala. Pilot lamp
di bagian kanan tersebut akan mati dan pilot lamp (5) pada bagian kiri bawah
akan menyala jika temperatur yang telah diatur tercapai.
30.
31.
11. Mengatur flowrate dari air panas melalui kran (8a) ke harga yang
diinginkan dan harga pada penampilan digital (7).
32.
12. Mengatur flowrate air dingin melalui kran (9a) ke harga yang
diinginkan dan dibaca di rotameter (9b) dan pada penampilan digital (7).
33.
13. Menunggu sampai temperatur dari air dingin dan air panas menjadi
steady.
34.
14. Membaca temperatur fluida panas pada tube di titik CH1 dan CH2
menggunakan tombol selector (9). Pembacaan ditampilkan pada (9a).
35.
15. Membaca temperatur fluida dingin pada tube di titik CC1 dan CC2
menggunakan tombol selector (10). Pembacaan ditampilkan pada (10a).
36.
16. Mengubah flowrate dari air dingin dan mengulangi langkah di atas.
37.
38. Gambar 2.17. Control Panel
39.
40. 2.3.3.2.2. Aliran counter current
41.
1. Mematikan pompa.
42.
43.
44.
4. Melakukan hal yang sama seperti pada cocurrent untuk prosedur 516
45.
46. Gambar 2.18. Concentric Tube Co Current
47.
2.3.3.3.
Jacketed Vessel
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Mengisikan
menghidupkan stopwatch.
air
dingin
ke
dalam
vessel
dan
8.
9.
10.
51.
52.
53.
54.
55.
2.3.3.3.2. Continuous Operation
56.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
59.
60.
61.
62.
63.
2.4 Hasil dan Pembahasan
2.4.1 Data Pengamatan
2.4.1.1 Concentric Tube Heat Exchanger
64. Tabel 2.3 Hasil Pengamatan Concentric pada Aliran Cocurrent dan
Counter Current
67. Cocurrent
65.
H
66.
C
71. Hot
Water
Temper
ature
(oF)
78.
79.
T
T
68. Counter
72. Cold
Water
Tempera
ture (oF)
80.
81.
82.
T
83.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
5,
7,
13
12
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
6,
14
12
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
5,
14
12
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
5,
15
14
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
4,
15
14
136.
137.
138.
139.
2.4.1.2 Jacketed Vessel
140. Tabel 2.4 Hasil Pengamatan Jacket Batch Operation pada 0 dan
300 rpm
145.0 rpm
146.300 rpm
143.Fl
ow
rat
e
(ft3
/ja
m)
144.
155.
T
156.
T
162. 5,
163.
164.
15
171.
172.
16
179.
180.
14
187.
188.
14
189.
193.
195.
196.
197.
14
141.
T
142.
(
161.
0
29
169.
1
177.
2
185.
3
149.Hot Water
Temperat
ure (oF)
150.Cold Water
Temperatur
e (oF)
158.
T
159.
T
166.
167.
14
174.
175.
13
182.
183.
15
190.
191.
109,94
17
113,9
198.
199.
15
157.TC5
165.
151.Hot Water
Temperature
(oF)
91,94
173.
100,76
181.
103,78
4
152.Cold
Water
Temperatu
re(oF)
160.TC5
168.
126,6
8
176.
132,6
2
184.
136,9
4
192.
107,7
8
200.
85,64
201.
5
209.
210.
203.
204.
13
205.
119,84
206.
207.
14
208.
86,54
211.
212. Tabel 2.5 Hasil Pengamatan Jacket Continuous Operation pada 0
rpm dan 300 rpm
213.
T
214.
(
215.F
l
o
w
r
a
t
e
(f
t3
/j
a
m
)
234.
0
244.
1
254.
2
264.
3
274.
4
284.
5
294.
295.
296.
297.
235. 5
,
2
9
7
216.0 rpm
220.Hot
Water
Tempe
rature
(oF)
217.300 rp
221.Cold
Water
Tempera
ture (oF)
222.Hot
Water
Temperat
ure (oF)
226.
T
227.
T
228.
T
229.
T
230.
T
231.
T
236.
237.
238.
239.
240.
241.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
298.
2.4.2 Hasil Perhitungan
299.
300.
No,
301.
H
T
303.
305.
304.
T
T
306.
(
307.
308.(
l
b
/
f
t
309.Cp
310.( Bt
u/lb
o
F)
3
31
320.
315.
317.
318.
319.
61,9
4
4
9
321.
32
0,9986
329.
324.
333.
326.
327.
328.
330.
33
0,9989
338.
316.
5,
61,7
5
1
8
335.
336.
337.
61,7
7
9
2
339.
34
0,9989
347.
342.
344.
345.
346.
61,6
5
9
6
348.
34
0,9991
356.
351.
353.
354.
355.
61,5
5
2
5
357.
35
0,9995
360.
361. Tabel 2.7 Hasil Perhitungan Kecepatan Perpindahan Panas Cold
Fluid pada Concentric Cocurrent
362.
No,
363.
Co
364.
T
365.
(o
366.
T
367.
368.
T
369.
370.
(
l
b
/
f
371.Cp
372.( Bt
u/lb
o
F)
3
37
t
3
378.
377.
7,
387.
386.
6,
396.
395.
5,
405.
404.
5,
414.
413.
422.
423.
4,
382.
379.
380.
381.
62,0
8
1
1
38
383.
0,9986
391.
388.
389.
390.
62,1
6
0
3
39
392.
0,9986
400.
397.
398.
399.
62,1
9
4
4
40
401.
0,9987
409.
406.
407.
408.
62,0
4
1
5
41
410.
0,9993
418.
415.
416.
417.
62,0
7
3
6
42
419.
0,9994
425.LMTD
426.(oF)
427.Uo
428.(Btu /jam ft2 oF)
429.Ui
430.(Btu /jam ft2 oF
434. 9,8571
435. -8,8518
439. 28,5022
440. 131,2706
444. 32,2460
445. 10,7977
449. 21,8669
450. 298,0513
454. 33,1460
455. 308,9312
458. Tabel 2.9 Hasil Perhitungan Keefektifan Heat Exchanger pada
Concentric Cocurrent
459.
No,
460.(m
xC
p)
ho
t
461. (
Bt
u/j
462.(m
xC
p)
col
d
(Bt
u/j
am
(mxC
p)min
464.(Btu/j
am oF)
463.
465.q
ac
tu
al
(Bt
u/j
am
)
436.
441.
446.
451.
456.
1109,744
601,9199
333,7299
683,8179
237,9613
466.
T
h
av
g
T
c
av
a
m
o
F)
467. (
o
F)
F
)
475.
471.
472.
327,6
70
7
479.
487.
495.
503.
511.
512.
480.
326,7
64
8
473.
58
,9
80
7
474.
3
27,67
07
446,61
10
481.
483.
482.
3
26,76
48
407,72
38
2529,1
59
7
476.
6,35
0
0
484.
17,4
5
0
0
492.
488.
326,8
93
4
496.
326,3
43
4
504.
325,8
87
4
489.
490.
491.
3
26,89
34
368,50
30
497.
235,36
32
499.
498.
3
28,40
77
328,40
77
505.
4405,6
35
6
507.
506.
2
76,02
51
276,02
51
4521,2
90
8
18,3
5
0
0
500.
15,3
0
0
0
508.
20,3
5
0
0
513.
No,
514.Hot
Flow
(ft3/ja
m)
526.
527. 5,29
515.
T
516.
TH2
517.
T
518.
519.
(
528.
529.
530.
12
531.
6
520.Cp
521.( Bt
u/lb
o
F)
532.0,9
996
535.
537.
538.
539.
12
546.
547.
548.
12
555.
556.
557.
14
564.
565.
566.
14
540.
6
541.0,9
999
544.
549.
6
550.0,9
997
553.
558.
6
559.1,0
006
562.
567.
6
568.1,0
007
571.
572. Tabel 2.11 Hasil Perhitungan Kecepatan Perpindahan Panas Cold
Fluid pada Concentric Counter Current
574.C
o
l
d
573.
No,
F
l
o
w
(
f
t
3
/
j
a
m
)
577.
T
576.
(
578.
(
575.
579.
T
580.
581.
(l
582.C
p
583.(
Bt
u/
lb
o
F
)
584.m
c
585.(
l
b
/
j
a
m
)
588.
589.
0,0
0
3
4
597.
0,0
624.
592.
593.
6
599.
600.
601.
602.
6
607.
0,0
0
2
8
615.
591.
598.
0
3
1
606.
590.
608.
609.
610.
611.
6
616.
0,0
0
2
5
617.
618.
619.
620.
6
625.
626.
627.
628.
0,0
629.
6
0
2
2
594.0,
9
9
8
6
603.0,
9
9
8
6
612.0,
9
9
8
6
621.0,
9
9
8
6
630.0,
9
9
8
6
595.4
4
7
,
8
4
3
8
604.4
0
8
,
1
0
4
6
613.3
6
8
,
7
8
6
6
622.3
2
8
,
7
2
6
9
631.2
8
9
,
5
3
6
3
633.
634. Tabel 2.12 Hasil Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas Overall
pada Concentric Counter Current
635.
No,
644.
649.
636.LMT
D
637. (oF)
638.Uo
639. (Btu /jam ft2 oF)
645.
4
4,46
80
650. 4
2,56
69
646.
91,6921
651.
166,8973
640.Ui
641.(Btu /jam
ft2 oF)
643.(B
647.
292,52
80
648
652.
68,258
0
653.
654.
659.
664.
669.
670.
671.
No,
681.
691.
699.
655.
3
9,77
89
660. 6
0,74
96
665. 6
0,57
00
656.
189,6380
661.
57,8672
666.
59,3419
657.
50,613
0
658.
662.
78,377
2
663
667.
62,727
7
668
682.3
2
5,
7
9
1
0
692.3
2
5,
3
6
0
3
700.3
2
5,
6
2
675.Q
673.(m
xC
p)
co
ld
(Bt
u/j
am
o
F)
683.44
7,2
17
7
693.40
7,6
29
6
701.36
8,2
66
6
674.(mx
Cp)m
in
(Btu
/jam
o
F)
684.
3
25,7
910
694.
3
25,3
603
702. 3
25,6
239
a
c
t
u
a
l
(
B
t
u
/j
a
m
)
685.1
5
3
7
5
,
3
4
5
1
695.4
8
0
2
,
3
1
8
1
703.5
0
9
9
,
676.
Th
avg
Tca
vg
677.(oF
)
686.
67,140
0
696.
57,960
0
704.
55,080
0
3
9
707.
715.
708.3
2
1,
9
9
5
1
709.32
8,2
63
4
716.3
2
1,
3
8
5
9
717.28
9,1
28
1
710.
3
21,9
951
718.
2
89,1
281
2
7
0
6
711.2
3
7
6
,
3
2
4
1
719.2
1
3
3
,
7
6
5
3
712.
68,400
0
720.
68,040
0
724.
Ti
725.
(s)
726.F
l
o
w
r
a
t
e
(f
t3
/j
a
m
)
741.
0
727.
729.
731.
728.
(o
730.
(o
732.
(o
744.
745.
746.
751.
1
753.
754.
755.
760.
2
762.
763.
764.
771.
772.
773.
778.
4
780.
781.
782.
787.
5
789.
790.
791.
769.
3
742.5,
2
9
7
743.
733.
734.
(lb
735.Cp
736. (
Bt
u/l
b
o
F)
7
747.
61,
748.1,0
01
0
7
756.
60,
757.1,0
02
4
765.
61,
766.1,0
00
7
7
774.
60,
775.1,0
00
2
7
783.
60,
784.1,0
00
6
7
792.
61,
793.1,0
00
5
796.
797. Tabel 2.15 Hasil Perhitungan Kecepatan Transfer Panas pada
Jacket Batch Operation 0 rpm Cold Fluid
798.
T
799.V
o
l
u
m
e
(
800.
T
801.
(
802.
803.
(l
804.
C
806.
m
805.
(
807.
(l
TC5nTC5n-1
809.(oF)
808.
f
t
3
814.
812.
0
822.
820.
1
828.
2
836.
3
860.
830.
813.0
,
0
7
7
7
838.
1
844.
4
846.
852.
5
854.
815.
6
816.
0
817.
823.
6
824.
0
825.
831.
6
832.
0
833.
839.
6
840.
0
841.
847.
6
848.
0
849.
855.
6
856.
0
857.
4,
4,
4,
4,
4,
4,
818.
8
,82
826.
3
,02
834.
6
,16
842.
3
,96
850.
5
,94
858.
8
,82
864.Fl
ow
rat
e
(ft3
/ja
m)
865.
867.
869.
866.
(o
868.
(o
870.
(oF
879.
0
882.
883.
884.
14
889.
1
891.
892.
893.
14
898.
2
900.
901.
902.
15
907.
3
909.
910.
911.
17
916.
4
918.
919.
920.
16
925.
5
927.
928.
929.
14
863.
(s
880.5,2
97
881.
871.
872.
(lb/
885.
61,2
894.
61,2
903.
61,0
912.
60,7
921.
60,9
930.
61,3
873.Cp
874.( Btu/
lb oF)
886.1,007
2
895.1,006
9
904.1,003
2
913.1,002
5
922.0,999
8
931.1,009
7
934.
935. Tabel 2.17 Hasil Perhitungan Kecepatan Transfer Panas pada
Jacket Batch Operation 300 rpm Cold Fluid
936.
T
937.
(
938.Vo
lu
m
e
(ft
3
/j
T
C5
940. (o
F)
939.
941.
942.
(l
943.Cp
944.( Bt
u/lb
o
F)
945.mc
946.(lb/j
am)
a
m)
951.
0
953.
959.
1
961.
126,68
132,62
967.
2
969.
136,94
975.
3
952.0,
07
77
977.
107,78
983.
4
985.
85,64
991.
5
993.
86,54
999.
1000.
954.
6
962.
6
970.
6
978.
6
986.
6
994.
6
956.
955.0,99
91
4
,815
7
964.
963.0,99
91
4
,815
0
972.
971.0,99
92
4
,811
8
980.
979.0,99
92
4
,807
9
988.
987.0,99
91
4
,816
5
996.
995.0,99
91
4
,815
9
1004.
Flowr
a
te
(f
t3
/j
a
m
)
1009.
1010.
(lb/f
t
1007.
mh
1008.
(lb/ja
m
)
1005.
qh
1006.
(Btu/ja
m)
232,29
91
1048.
1049.
17
3,
78
81
320,6
7
9
2
1058.
1057.
1055.
4
1067.
1066.
1024.
1,0025
10
(
10
1033.
1,0051
1042.
1,0023
1050.
60,5
3
9
7
1051.
1,0036
1068.
60,2
0
1
0
318,8
8
5
3
1846,7
58
2
10
1041.
60,7
9
2
7
1059.
60,4
3
0
3
320,0
9
9
7
7926,5
61
7
1064.
5
1076.
322,0
1
9
4
3776,4
65
4
1046.
3
1075.
Ti
1040.
1039.
1020.
5,297
1032.
60,2
5
3
1
319,1
6
1
5
9123,4
04
4
1037.
2
1073.
1074.
1031.
1030.
1028.
1
1023.
60,7
5
7
2
321,8
3
1
6
1021.
101
1022.
1019.
0
1011.
Cp
1012.
(Btu/lb
o
F)
10
1
10
1
10
1060.
1,0042
10
1069.
1,0054
1078.
1080.
1082.
1079.
1081.
1083.
1084.
1085.
(lb/
1086.
Cp
1087.
mc
1088.
(lb/ja
(s)
(ft
3
/j
a
m
m
)
1098.
1091.
0
1093.
1094.
1095.
1096.
62,
1097.
0,9
329,9
3
2
1
1107.
1100.
1
1102.
1103.
1104.
1105.
62,
1106.
0,9
329,6
9
4
3
1116.
1109.
2
1118.
3
1111.
1112.
1113.
1114.
62,
1115.
0,9
1092.
5,297
329,6
3
8
7
1125.
1120.
1121.
1122.
1123.
62,
1124.
0,9
328,7
4
7
6
1134.
1127.
4
1129.
1130.
1131.
1132.
62,
1133.
0,9
329,0
1
9
9
1143.
1136.
5
1138.
1139.
1140.
1141.
62,
1142.
0,9
328,8
5
5
4
1146.
T
1147.
(
1163.
0
1148.
Flow
r
a
t
e
(f
t3
/j
a
m
)
1164.
5,297
1149.
qh
1150.
(Btu/ja
m)
1165.
14
61
6,4
74
3
1151.
mh
1152.
(lb/j
a
m
)
1157.
1153.
1154.
(lb
1155.
Cp
1156.
(Bt
1167.
58
1168.
1,00
1169.
1176.
61
1177.
1,00
1178.
1185.
59
1186.
1,00
1187.
1194.
60
1195.
1,00
1196.
1203.
60
1204.
1,00
1205.
1212.
59
1213.
1,00
1214.
T
1158.
(
1166.
309,
0
5
1
9
1175.
1172.
1
1174.
4494,8
69
6
324,
0
6
3
6
1184.
1181.
2
1183.
3732,6
75
4
313,
5
3
2
0
1193.
1190.
3
1192.
5155,5
74
0
321,
6
2
7
4
1202.
1199.
4
1208.
5
6998,8
62
1
321,
1
1
9
5
1210.
1211.
16722,
40
72
315,
4
3
6
1201.
1
1
8
1217.
1218.
1219.
T
1220.
(s
1222.
1224.
1226.
1223.
(o
1225.
(
1227.
(o
1237.
1238.
1239.
1247.
1248.
1249.
1256.
1257.
1258.
1265.
1266.
1267.
1274.
1275.
1276.
1283.
1284.
1285.
1228.
1229.
(l
1230.
Cp
(B
tu/
lb
o
F
)
1231.
mc
1232.
(lb/jam)
/
j
a
m
)
1235.
0
1245.
1
1254.
2
1263.
3
1272.
4
1281.
5
1290.
1236.
5,29
7
1240.
62
1243.
1250.
62
1252.
1259.
62
1261.
1268.
62
329,08
23
329,15
60
1241.
0,9986
1242.
328,49
24
1270.
328,76
47
1277.
62
1279.
1286.
62
1288.
329,06
52
329,05
39
1301.
Cold
W
at
er
(oF
)
1300.
1292.
Time
1293.
(s)
1294.
H
ot
Water
(oF)
1295.
F
1310.
T
0 rpm
1311.
T
1303. Ho
t Water
(oF)
1302.
1314.
T
1315
T
1325.
132
1335.
1336.
133
1312.
TC5
1320.
5
1319.
0
1321.
1322.
1324.
-
1323.
91,94
1330.
1
1332.
1333.
1334.
100,76
1341.
2
1352.
3
1343.
1344.
1345.
1346.
1347.
134
103,78
4
1354.
1355.
1357.
1358.
135
1368.
1369.
137
1356.
109,94
1363.
4
1365.
1366.
1367.
1376.
1377.
1378.
1379.
1380.
138
119,84
113,9
1374.
5
1385.
1386. Tabel 2.23 Hasil Perhitungan Keefektifan Jacket Continuous
Operation 0 rpm
1387. (
mx
Cp)
Hot
1388. (
Btu/
jam
o
F)
1391.
1389. (m x
Cp)cold
1390. (Btu/ja
m oF)
1397. 3
22,
637
6
1398. 329,6
733
1403. 3
20,
794
8
1404. 329,3
027
1409. 3
22,
774
8
1410. 329,2
377
1416. 328,2
841
1422. 328,5
560
1427. 3
20,
617
7
1399. 32
1400.
2,6376
34
1405. 32
0,7948
1
1411. 32
2,7748
25
1395.
1
-T
(oF
1401.
232,29
91
1406.
5631,0
758
1412.
1407.
2,5
1413.
888,94
19
1417. 32
1,8297
41
173
,78
81
1419.
1424.
1421. 3
21,
434
0
1393.
q act
1394.
(Btu/ja
m)
1418.
1415. 3
21,
829
7
(m
x
Cp)min
1392. (Bt
u/jam
o
F)
1428. 328,3
917
1423. 32
1,4339
69
1429. 32
0,6177
37
1433.
1434.
1435.
1436.
1437.
1438. Tabel 2.25 Hasil Perhitungan Keefektifan Jacket Continuous
Operation 300 rpm
59,
140
1
1430.
1846,7
582
1425.
9,2
1431.
1,3
1439.
(m x
C
p)
H
ot
1440.
(Btu/j
a
m
o
F
)
1441. (m x
Cp)cold
1442. (Btu
/jam oF)
1443. (m x
Cp)min
1444. (Btu/
jam oF)
1452.
309,9
3
3
7
1445.
q
act
1446. (
Btu/
jam)
1454. 309,
933722
146
16,4
743
1459.
324,3
0
5
2
1460. 328
,6919
1461. 324,
305169
1466.
314,1
9
8
3
1467. 328
,0293
1468. 314,
198263
,3011
1475. 321,
821102
1480.
321,3
4
3
5
1494.
1495.
136,
594
1
1482. 321,
343531
1487.
315,9
9
4
1
298,
995
9
1476. 4
1474. 328
147
8,70
57
1489. 315,
99409
TH
- TC4
1448.
(o
)
1456. 58
68
1463. 70
20
59,1
645
1469. 1
1473.
321,8
2
1
1
1462. -
1447.
532,
315
7
1470. 77
40
1477. 56
52
1484. 74
16
1491. 10
,22
1496.
1497.
1498.
1499.
1500.
1501.
1502.
1503.
1504.
1505.
Uo
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Qh
Pada percobaan ini menggunakan concentric tube heat exchanger dengan variasi
aliran cocurrent dan counter current
flowrate fluida dingin, sedangkan flowrate fluida panas dijaga tetap. Hal ini
bertujuan untuk mengamati pengaruh kecepatan aliran fluida terhadap kecepatan
transfer panas dan keefektifan heat exchanger.
1508.
1509.
1510.
1511.
1512.
1513.
1514.
Gambar 2. 21 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Outside Surface (Uo) dengan Kecepatan
Perpindahan Panas Fluida Panas (Qc) untuk Aliran
Cocurrent.
1515.
1516.
1.50E+03
1.00E+03
Ui
5.00E+02
0.00E+00
4000
5000
6000
7000
8000
Qc
Nilai kecepatan transfer panas terus naik yang menunjukkan bahwa dengan
semakin bertambahnya Qh maka semakin bertambah Uo, namun pada kondisi
tertentu, nilai Uo terjadi stagnansi yang dikarenakan flowrate air yang tidak
teratur, temperatur yang fluktuatif serta media air yang digunakan bukan
merupakan air bersih sehingga meninggalkan scale (kerak) pada alat.
1517.
1518.
1519.
1520.
1521.
1522.
1523.
1524.
Gambar 2.22
Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Inside Surface (Ui) dengan Kecepatan
Perpindahan Panas Fluida Dingin (Qc) untuk Aliran
Cocurrent.
1525.
1526.
3.00E+02
2.00E+02
Um 1.00E+02
0.00E+00
0
Nilai kecepatan transfer panas overall pada permukaan dalam juga menunjukkan
garis lurus, yang menunjukkan bahwa semakin besar Qc maka semakin besar
pula nilai Ui. Nilai faktor pengotor yang didapat untuk aliran cocurrent adalah
0,0026 sampai 0,0029, sedangkan nilai faktor pengotor yang diijinkan adalah
0,001, hal tersebut menunjukkan bahwa faktor pengotor di alat sangat tinggi
yang dapat terlihat pada Gambar 2.22 yang memberikan garis grafik yang
menurun pada akhir prosesnya.
1527.
1528.
1529.
1530.
1531.
1532.
1533.
Gambar 2.23 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient Based
on Mean Surface (Um) dengan Kecepatan Perpindahan Panas
Fluida Panas (Qh) untuk Aliran Cocurrent.
1534.
1535. Nilai kecepatan transfer panas semakin meningkat yang
menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya Qh maka semakin
meningkat pula nilai Um, akan tetapi pada kondisi tertentu juga terjadi stagnansi
yang juga disebabkan karena aliran flowrate yang tidak stabil serta tingginya
faktor pengotor.
1536.
1
0.8
0.6
Keefektifan 0.4
0.2
0
0
50
100
150
200
250
Um
1537.
1538.
1539.
1540.
1541.
1542.
Gambar 2.24 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient Based on
Mean Surface (Um) dengan Keefektifan untuk Aliran Cocurrent.
1543. Gambar 2.24 menunjukkan bahwa semakin besar nilai Um maka
semakin besar pula nilai keefektifan (berbanding lurus). Nilai keefektifan
tertinggi yang didapat adalah 0,8768.
1544.
200.0
150.0
Uo
100.0
50.0
0.0
2000
2500
3000
3500
Qh
1545.
1546.
1547.
1548.
1549.
1550.
4000
4500
5000
5500
1551.
1552.
1553.
1554.
1555.
Gambar 2. 25 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Outside Surface (Uo) dengan Kecepatan
Perpindahan Panas Fluida Panas untuk Aliran
Counter Current.
1556.
1557. Nilai Uo akan semakin bertambah dengan bertambahnya Qh.
Akan tetapi pada akhir proses nilai Uo dan Qh semakin menurun, hal tersebut
dikarenakan faktor pengotor yang tinggi dan aliran flowrate yang tidak stabil.
1558.
400.0
300.0
Ui
200.0
100.0
0.0
0
1559.
1560.
1561.
1562.
1563.
1564.
1565.
1566. Gambar 2.26 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Inside Surface (Ui) dengan Kecepatan
Perpindahan Panas Fluida Dingin untuk Aliran Counter
Current.
1567.
1568. Gambar 2.26 menunjukkan nilai Qc yang semakin bertambah
dengan bertambahnya nilai Ui. Akan tetapi pada kondisi tertentu nilai Ui
menurun, hal tersebut dikarenakan faktor pengotor yang tinggi yang dapat
mengganggu transfer panas pada inside area.
1569.
150
100
Um
50
0
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
5500
Qh
1570.
1571.
1572.
1573.
1574.
1575.
1576. Gambar 2.27 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Mean Surface (Um) dengan Kecepatan
Perpindahan Panas Fluida Panas untuk Aliran Counter
Current.
1577.
1578. Nilai Um juga semakin bertambah dengan semakin bertambahnya
Qh. Nilai faktor pengotor yang diijinkan adalah 0,001 sedangkan nilai faktor
pengotor yang didapat untuk aliran counter current adalah 0,00144 sampai
0,0032, yang menunjukkan bahwa faktor pengotor yang didapat melewati batas
yang diijinkan yang menyebabkan nilai Um dan Qh pada akhir proses menurun.
1579.
pada aliran counter current mempunyai nilai yang lebih besar karena
mempunyai proses transfer panas overall yang maksimal, yang disebabkan
karena fluida masuk pada satu ujung fluida sedang fluida yang lain masuk dari
ujung yang lain, sehingga arah yang berlawanan ini akan membuat proses tranfer
panas menjadi maksimal.
1580.
0.8
0.6
Keefektifan
0.4
0.2
0
20
40
60
80
100
120
140
Um
1581.
1582.
1583.
1584.
1585.
1586.
1587.
Gambar 2.28 Hubungan Overall Heat Transfer Coefficient
Based on Mean Surface (Um) dengan Keefektifan untuk
Aliran Counter Current.
1588.
1589. Gambar 2.28 menunjukkan bahwa semakin besar nilai Um maka
semakin besar pula nilai keefektifan (berbanding lurus). Akan tetapi pada
beberapa kondisi, nilainya menurun, hal tersebut dikarenakan tingginya faktor
pengotor yang akan mengganggu nilai keefektifannya. Dari Gambar 2.24 dan
2.28 dapat dilihat bahwa nilai keefektifan cocurrent flow lebih besar daripada
counter current.
1590. Keefektifan jacketed continue lebih besar dari pada jacketed
batch, keefektifan pada 300 rpm lebih besar dari pada 0 rpm, karena pengadukan
akan membuat transfer panas menjadi lebih besar sehingga memperbesar nilai
keefektifan. Pada jacketed batch 0 rpm, nilai keefektifannya adalah
0,36730,8772
aliran
cocurrent
untuk
Qh
antara
tube cocurrent berkisar antara -0,02 0,87 dan untuk counter current yaitu
0,11 - 0,7.
2. Pada jacketed batch 0 rpm, nilai Qh adalah
7945,3571679,209 Btu/jam
pada
-173,78
sampai
9123,404
Btu/jam
dan
Qc
yaitu
Keefektifan operasi batch adalah 0,367-3,78 dan untuk operasi continue, nilai
keefektifannya adalah -0,803 - 0,22.
3. Pada cocurrent flow, nilai transfer panas overall pada outside surface (Uo)
adalah -8,85-308,93 Btu/jam.ft2.oF; (Ui)
dan (Um) adalah -6,22 sampai 217,0 Btu/jam.ft 2.oF. Sedangkan untuk counter
current flow, nilai (Ui) adalah -50,612-292,5279 Btu/jam.ft 2.oF; (Uo) sebesar
57,867-189,638 Btu/jam.ft2.oF ; (Um) sebesar 40,637-133,172 Btu/jam.ft2.oF.
1594. 2.5.2. Saran
1595.
alat heat exchanger, karena pemanasan tersebut membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu praktikan harus berhati-hati dalam pengukuran flowrate fluida dingin,
1601.
Cuft/jam
Cold flow (Qcold)= 3,4 lpm = 0,0034 m3/menit = 7,204152982
1602.
Cuft/jam
1603.
Th1
= 40 0C
1604.
Th2
= 40,1 0C = 104,18 oF
1605.
Tc1
= 29,8 0C = 85,64 oF
1606.
Tc2
= 37,6 0C =99,68 oF
1607.
do
= 1,25.10-4 m = 0,0410 ft
1608.
di
= 1,06.10-4 m = 0,0343 ft
1609.
= 1,6 m
1610.
= 104 oF
= 5,2493 ft
1611.Hot water
1612.
Th 1 Th 3 104 104,18
0
104,09 F
2
2
Th avg
1613.
1614.
1615.
1616.
1617.
m=.Q
1618.
qh = m . Cp . T
1620.
= - 58,9807 btu/jam
1622.
1623.
Cold water
Tc 1 Tc 2 85,64 99,68
0
92,66 F
2
2
Tc avg
1624.
1625.
1626.
1627.
1628.
1629.
m=.Q
1630.
qc = m . Cp . T
1632.
= 6270,4177 btu/jam
1634.
1635.
1636.
9,857 0 F
Ta
104 85,64
ln
ln
Tb
104,18 99,68
Overall Heat Transfer Coefficient Based On
1637.
Ao = . do . L
= 3,14 x 0,0410 ft x 5,2493 ft = 0,6758 ft2
1638.
1639.
qh
- 58,9807 btu/jam
8,85152 btu/jam.ft 2 . o F
Ao x TLMTD 0,6578 ft 2 x 9,857 o F
Uo
Ai = . di . L
= 3,14 x 0,0348 ft x 5,2493 ft = 0,5736 ft2
1641.
1642.
qc
6270,417749btu/jam
1109,744376btu/jam ft 2 .o F
o
Ai x T
0,5736 x 9,857 F
Ui
A x do x L
2
1643.
0,0348 ft
2
3,14 x 0,041 ft
x 5,2493 ft 0,9626 ft
2
qh
A x T
- 58,98072232btu/jam
-6,22 btu/jam.ft 2 .o F
2
o
0,9626ft x 9,857 F
Um
1644.
1645.
Dengan cara yang sama akan didapatkan nilai Uo, Ui, Um pada
q actual
q
1648.
1649.
Nilai q
actual
(m.Cp)cold
1651.
q actual
q
1652.
1653.
1654.
1655.
1656.
dc = di = 0,0348 ft
1657.
df = do = 0,04101 ft
1658.
Ud
1
Rd
1
Um
1
2o
1
6,22btu/ja m ft 2 .o F
- 6,33btu/ja m ft oF
1659.
1
1
U d Um
Rd
1
1
0,003 jam ft 2 o F/btu
2o
- 6,33 btu/jam ft F 6,22btu/ja m ft 2 o F
1660.
dc x ln (df / dt)
R f
o
0,0348 ft x ln (0,04101 / 0,0348
0,00264 jam ft 2 F/btu
o
2 x 3,14 x 0,3421 btu/h ft F
1661.
1662.
- 2 kf R d
t f 0,5 dc 1 - exp
dc
0,0348
1663.
0,002942443 ft
1664.
- 2 kf R f
t f 0,5 dc 1 - exp
dc
0,0348
1665.
0,00260335 ft
1666.
Cuft/jam
Cold flow (Qcold)= 3,4 lpm = 0,0034 m3/menit = 7,204152982
1667.
Cuft/jam
1668.
Th1
= 57,5 0C = 135,5 oF
1669.
Th2
= 52,8 0C = 127,04 oF
1670.
Tc1
= 20,2 0C = 63,36 oF
1671.
Tc2
= 39,3 0C = 102,74 oF
1672.
do
= 1,25.10-4 m = 0,0410 ft
1673.
di
= 1,06.10-4 m = 0,0343 ft
1674.
= 1,6 m
1675.
= 5,2493 ft
1676.
1677.
TH 1 TH 3 1315,5 127,04
o
131,27 F
2
2
TH avg
1678.
1679.
1680.
1681.
1682.
m=.Q
1683.
qh = m . Cp . T
1685.
= 2756,192033 btu/jam
1687.
1688.
Cold water
TC 1 TC 2 63,36 102,74
o
85,55 F
2
2
TC avg
1689.
1690.
1691.
1692.
1693.
1694.
m=.Q
1695.
qc = m . Cp . T
1697.
= 15376,06556 btu/jam
1699.
a.
TLMTD
44,46 o F
Ta
135,5 102,74
ln
ln
Tb
127,04 68,36
Overall Heat Transfer Coefficient Based On
Ao = . do . L
= 3,14 x 0,0410 ft x 5,2493 ft = 0,6758 ft2
1703.
Uo
qh
2756,192 btu/jam
91,69209 btu/jam.ft 2 . o F
2
o
Ao x TLMTD 0,6578 ft x 44,46 F
Ai = . di . L
= 3,14 x 0,0348 ft x 5,2493 ft = 0,5736 ft2
1705.
1706.
qc
15736,065btu/jam
292,52799 btu/jam ft 2 .o F
o
Ai x T 0,5736 x 44,46 F
Ui
A x do x L
2
0,0348 ft
2
3,14 x 0,041 ft
x 5,2493 ft 0,9626 ft
2
1707.
qh
A x T
2756,192 btu/jam
64,39051 btu/jam.ft 2 .o F
o
0,9626 x 44,46 F
Um
1708.
1709.
Dengan cara yang sama akan didapatkan nilai Uo, Ui, Um pada
q actual
q
1711.
1712.
Nilai qactual dipilih nilai (m.Cp) yang kecil antara hot water
1714.
q actual
q
15376,065 btu/menit
1715.
1716.
1717.
1718.
1719.
dc = di = 0,0348 ft
1720.
df = do = 0,04101 ft
1721.
Ud
Rd
1
Rd
1
Um
1
1
0,003 jam ft 2 o F/btu
64,3905 btu/jam ft 2 o F
53,966 btu/jam ft o F
1
1
U d Um
1
1
0,003 jam ft 2 o F/btu
2o
53,966 btu/jam ft F 64,3905btu /jam ft 2 o F
1722.
dc x ln (df / dt)
2 Kf
Rf
1723.
1724.
- 2 kf R d
t f 0,5 dc 1 - exp
dc
0,0348
1725.
0,00322 ft
1726.
- 2 kf R f
tf 0,5 dc 1 - exp
dc
0,0348
2.
1727.
1728.
1729.
1730.
1731.
1732.
1733.
1734.
JACKETED VESSEL WITH COIL & STIRRER
0,0014413 ft
1735.
Batch Operation
1736.
1737.
1738.
1739.
1740.
1741.
1742.
1743.
Hot water
1744.
TH 1 TH 3 163,76 176,72
o
170,24 F
2
2
TH avg
1745.
1746.
1747.
1748.
1749.
m=.Q
1750.
= 324,9492 lbm/jam
1751.
qh = m . Cp . T
1752.
= - 4182,2846 btu/jam
1754.
1755.
Cold water
1756.
TC5 = 100,76 oF
1757.
1758.
1759.
1760.
1761.
1762.
m=.V
1763.
4,826 lbm
1764.
1765.
(100,76 91,94)oF/(0,0167-0)
1766.
= 2552,344 btu
1767.
1768.
TH
TH
TC 5,1
1769.
1770.
1771.
1772.
TH1 = 68,0 oC
= 154,4 o F
1773.
TH2 = 59,2 oC
= 138,56 o F
1774.
TC5,1 = 55,9 oC
= 132,62 o F
1775.
TC5,0 = 52,6 oC
= 126,68 o F
1776.
1777.
1778.
L = 0,12495 ft
1779.
Dj = 0,6725 ft
1780.
= 0,9405 lb/ft h
1781.
1782.
1783.
Hot water
1784.
TH 1 TH 3 154,4 138,56
o
146,48 F
2
2
Th avg
1785.
1786.
1787.
1788.
1789.
m=.Q
1790.
= 324,550 lbm/jam
1791.
qh = m . Cp . (Th1-Th2)
1792.
= 5174,3813 btu/jam
1794.
1795.
Cold water
1796.
TC5 = 132,62 oF
1797.
1798.
1799.
1800.
1801.
m=.V
1802.
4,8151 lbm
1803.
qc = m . Cp . (TC5,1-TC5,0)/ (t1-t0)
1804.
x [(132,62 126,68)0F/(0,0167-0)]
1805.
= 116883,5378 btu
1806.
1807.
TH 1 TC 5t 154,4 132,62
0,7857
TH 1 TC 50 154,4 126,68
1808.
1809.
2
k L N
h j = 0,36
dc
1810.
2/3
Cp
1/ 3
0 ,14
1811.
0,3728 btu/ft h o F
h j = 0,36
0,6725 ft
1,4872 lb/ft h
0,3728 btu/ft h o F
1812.
1/ 3
155,2995 btu/h ft 2 .o F
1813.
1814.
1815.
0,3
0,6
0,14
1816.
1817.
Continuous Operation
1818.
1819.
Deketahui :
1820.
1821.
1822.
1823.
1824.
Hot water
1825.
TH 1 TH 3 208,76 180,32
o
194,54 F
2
2
TH avg
1826.
0,86
61,24882
2/3
1827.
1828.
1829.
1830.
m=.Q
1831.
qh = m . Cp . (Th1-Th2)
1833.
= 9123,404 btu/jam
1835.
1836.
Cold water
TC 1 TC 4 86,18 69,08
o
77,63 F
2
2
TC avg
1837.
1838.
1839.
1840.
1841.
1842.
1843.
m=.Q
1844.
qc = m . Cp . (TC4-TC1)
1846.
= 5631,0758 btu/jam
q actual m h x Cp x (Th 1 - Th 2 )
1853.
1854.
1855. Untuk menit ke 1 untuk 300 rpm
1856.
1857.
1858.
TC1 = 31 oC
1859.
1860.
1861.
= 87,8 o F
Hot water
1862.
TH 1 TH 3 157,82 143,96
o
150,89 F
2
2
TH avg
1863.
1864.
1865.
1866.
1867.
1868.
1869.
m=.Q
= 61,17858 lbm/ft3 x 5,29701
qh = m . Cp . (Th1-Th2)
1871.
btu/lbmoF x (157,82-143,96)oF
1872.
= 4494 btu/jam
1873.
1874.
Cold water
TC 1 TC 4 87,8 87,62
o
87,71 F
2
2
TC avg
1875.
1876.
1877.
1878.
1879.
1880.
m=.Q
1881.
qc = m . Cp . (TC4-TC1)
= 329,1559 lbm/jam x 0,9986
= - 58,1061 btu/jam
1885.
1886. Keefektifan Heat Exchanger
1887. Untuk keefektifan heat exchanger qactual dipilih dengan
membandingkan nilai (mxCp) antara hot water dan cold water, diambil
yang paling kecil
1888. Untuk menit ke-1 pada 0 rpm
1889.
1890.
1891.
q actual m h x Cp x (Th 1 - Th 2 )
1892.
k
h j = 0,36
dc
1893.
L2 N
2/3
Cp
1/ 3
0 ,14
1894.
0,378 btu/ft h o F
h j = 0,36
0,6725 ft
1,0378 lb/ft h
0,378 btu/ft h o F
1895.
1/ 3
189,8037218 btu/h ft 2 .o F
1896.
hp=1,29 104 Dj 1,1 L2,72 N 2,86 y 0,3 z 0,6 0,14 0,86
1897.
1898.
0,0656 0,3 0,59050,6 0,0002880,14 61,178580,86
1899.
1900.
1901.
1902.
2/3